Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No.

2 September 2017

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan


Keteraturan Anc Ibu Hamil Aterm Yang
Mengalami Hipertensi
Hilman Mulyana
STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya, h_main@ymail.com

ABSTRAK
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam kehamilan,
salah satunya hipertensi. Pada pemeriksaan antenatal care berdasarkan Profil Kesehatan
Jawa Barat (2015) terdapat 58.289 Bumil yang tidak melakukan (drop out) pada
pemeriksaan ke 4 (5,65%), sejalan dengan penelitian Tamaka (2013) menyatakan bahwa
kurangnya pemanfaatan ANC oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor,
salah satu diantaranya adalah kurangnya dukungan dari anggota keluarga. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keteraturan ANC ibu
hamil aterrm yang mengalami hipertensi di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Metode yang digunakan survey analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional,
sampel ibu hamil aterrm yang mengalami hipertensi di poli kebidanan, ruang 7 dan ruang
VK RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya berjumlah 30 orang dengan teknik acidental
sampling. Analisis univariate dan biavriate dengan uji Chi- Square, dengan hasil sekitar
25 ibu hamil aterm (83.3%) mendapatkan dukungan keluarga (favorable), sekitar 26 ibu
hamil aterm (86.7%) melakukan ANC secara teratur dan ρ-value = 0.009 < α = 0.05
artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keteraturan ANC pada ibu hamil
aterrm yang mengalami hipertensi. Ibu hamil aterm yang mendapatkan dukungan
keluarga (favorable) memiliki kecenderungan melakukan ANC sebesar 36 kali lipat
daripada responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (unfavorable). Keluarga
dan ibu hamil aterm hendaknya lebih meningkatkan pengetahuannya terutama mengenai
hipertensi agar ibu dapat menjaga tekanan darahnya tetap stabil dan terkendali.

Kata Kunci: ANC, Dukungan Keluarga, Hipertensi Dalam Kehamilan.

ABSTRACT
Every pregnant woman faces the risk of complications that can threaten pregnancy, one
of them hypertension. on examination of antenatal care based on West Java Health
Profile (2015) there were 58,289 pregnant women who did not (drop out) on examination
to 4 (5.65%). In line with the study Tamaka (2013) states that the lack of utilization of
ANC by pregnant women is associated with many factors, one of them is the lack of
support from family members. This study aims to determine the relationship of family
support to the regularity of ANC atherrm pregnant women who experience hypertension
in hospitals dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. The method used by analytical survey of
correlation with cross sectional approach, sample of pregnant women aterrm who have
hypertension in poly obstetrics, room 7 and VK Room of RSUD dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya amounted to 30 people with acidental sampling technique. Univariate and
biavriate analysis with Chi-Square test, with result of about 25 pregnant women aterm
(83.3%) get family support (favorable), about 26 pregnant women aterm (86.7%) do
ANC regularly and ρ-value = 0.009 <α = 0.05 means there is a relationship between
family support with regularity of ANC in pregnant women who have hypertension.
Pregnant women who get supportive families have a tendency to do ANC 36 times more
than respondents who do not get family support (unfavorable). Family and pregnant

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 96


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

women should increase their knowledge, especially about hypertension, so that the
mother can keep her blood pressure stable and under control.

Keywords : ANC, Family Support, Hypertension In Pregnancy

Naskah diterima : 11 Juni 2017, Naskah dipublikasikan : 15 September 2017

PENDAHULUAN Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)


UNITED Nation International Children’s memperlihatkan bahwa data cakupan ANC
Emergency Found (UNICEF) pada tahun K1 dan K4 di Indonesia selama periode
2012 menyatakan bahwa setiap tahun tahun 2011-2015 menunjukkan bahwa
hampir 10.000 wanita meninggal akibat secara umum terjadi peningkatan untuk
masalah kehamilan dan persalinan. Sejalan kedua indikator. Cakupan pelayanan
dengan WHO terdapat sekitar 585.000 ibu kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015
meninggal per tahun saat hamil atau telah memenuhi target Rencana Strategis
bersalin dan 58,1% diantaranya (Renstra) Kementerian Kesehatan sebesar
dikarenakan oleh hipertensi (Manuaba, 72%. Namun demikian, terdapat 5 provinsi
2007). yang belum mencapai target tersebut yaitu
Kematian ibu di Indonesia masih Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa
didominasi oleh 3 penyebab utama Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.
kematian yaitu perdarahan, hipertensi Sedangkan Jawa Barat (97,8%) berada di
dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. urutan kedua setelah Kepulauan Riau
Namun proporsinya telah berubah, dimana (98,2%) (KemenKes RI, 2015).
perdarahan dan infeksi cenderung Cakupan ANC di Provinsi Jawa Barat
mengalami penurunan sedangkan HDK menunjukkan secara umum cakupan
proporsinya semakin meningkat. Lebih Pelayanan K1 dan K4 dari tahun 2008 -
dari 25% kematian ibu di Indonesia pada 2015 cenderung meningkat, namun ada
tahun 2013 disebabkan oleh HDK kesenjangan yang terjadi secara
(KemenKes RI, 2015). berfluktuatif hingga tahun 2015 masih
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Barat terdapat 5,65% yang tidak melakukan
tidak terdokumentasi berdasarkan 5 faktor (drop out) pada pemeriksaan ibu hamil K4.
penyebab, namun tahun 2015 proporsi Kunjungan Ibu Hamil Pertama pada umur
kematian maternal pada ibu antara kehamilan 0-3 bulan (K1) tahun 2014,
24,1/100.000 KH – 167,1/100.000 KH, sebanyak 1.031.168 Bumil dari sasaran
proporsi tertinggi terdapat di Kabupaten 979.472 Bumil (105,3%), dan Kunjungan
Tasikmalaya (167,1%), Kota Cimahi K4 sebanyak 972.879 Bumil (99,3%),
(161,6%) dan Kota Tasikmalaya (159,8%) terdapat 58.289 Bumil yang tidak
(DinKes Jawa Barat, 2016). melakukan K4 (5,65%) (DinKes Jawa
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas Barat, 2015).
kesehatan Jawa Barat (2015) persentase Pemanfaatan pelayanan ANC oleh
cakupan penanganan komplikasi sejumlah ibu hamil di Indonesia belum
kebidanan di kota Tasikmalaya baru sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang
mencapai 90% dengan AKI ke tiga di Jawa di tetapkan, keadaan tersebut cenderung
Barat, sehingga dapat disimpulkan tenaga menyulitkan tenaga kesehatan khususnya
kesehatan khususnya bidan belum bidan dalam melakukan pembinaan
memberikan pelayanan yang maksimal. pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi
Tasikmalaya sampai akhir tahun 2016 dini terhadap faktor resiko kehamilan atau
terdapat 13.711 ibu hamil, meliputi 1.688 komplikasi kebidanan (Depkes RI, 2006).
ibu hamil dengan komplikasi, 294 ibu Bentuk komplikasi yang terjadi pada ibu
hamil dengan Pre Eklamsi Berat (PEB) dan hamil yang sering ditemukan salah satunya
Pre Eklamsi Ringan (PER), serta 6 ibu adalah hipertensi.
hamil dengan eklamsia.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 97


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

Secara umum banyak program yang sudah dan persalinan juga dapat menurunkan
di lakukan dalam upaya meningkatkan angka kematian ibu serta memantau
kunjungan ANC dan pengendalian keadaan janin. Penelitian Unzila (2007),
hipertensi, akan tetapi hasil yang di menyebutkan bahwa ibu hamil yang
harapkan belum menunjukan hasil yang mendapatkan dukungan dari anggota
maksimal. Penelitian Tamaka (2013) keluarganya mempunyai motivasi yang
menyatakan bahwa kurangnya tinggi terhadap pemeriksaan antenatal
pemanfaatan ANC oleh ibu hamil ini care.
berhubungan dengan banyak faktor, salah Penelitian Kusmiyati (2008), menunjukkan
satunya adalah kurangnya dukungan dari bahwa dukungan emosi dari anggota
anggota keluarga. Sejalan dengan keluarga merupakan faktor penting dalam
Friedman (2008) apabila individu mencapai keberhasilan perkembangan
mendapatkan dukungan keluarga, rasa kehamilan istrinya, informasi tersebut
percaya diri akan bertambah dan motivasi dapat diperoleh melalui konseling antara
untuk menghadapi setiap masalah akan suami atau keluarga dengan tenaga
meningkat. kesehatan.
Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di
RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya METODE PENELITIAN
pada tanggal 8 April 2017 dengan teknik Rancangan penelitian survey analitik
wawancara kepada Kepala Ruangan Poli kolerasi dengan pendekatan cross sectional
Klinik Kebidanan. Peneliti menemukan study, peneliti menganalisis pada variabel
data kualitatif, beliau mengatakan bahwa : dukungan keluarga (variabel independen)
“Data ibu hamil aterm yang mengalami dengan keteraturan ANC (variabel
penyakit hipertensi sampai saat ini tidak dependen).
terdokumentasi dengan baik, namun pada Teknik pengambilan sampel dengan
bulan Maret tahun 2017 saja rata-rata acidental sampling yakni ibu hamil aterm
perhari bisa mencapai 1-2 kasus terutama yang mengalami penyakit hipertensi dan
ditemukan pada trimester 3”. melakukan ANC di poli klinik kebidanan,
Hasil wawancara tersebut dapat ruang 7 dan ruang VK RSUD dr.
disimpulkan bahwa prevalensi hipertensi Soekardjo Kota Tasikmalaya pada tanggal
tidak dicatat dalam buku register atau 7 sampai dengan 29 Juli tahun 2017
rekamedis pasien oleh petugas dengan berjumlah 30 orang.
alasan yang kurang terperenci dengan Instrumen penelitian yang di gunakan
jelas. dalam penelitian ini adalah lembar
Kurangnya dukungan keluarga dalam kuesioner yang di buat sendiri mengenai
kondisi tersebut sangat berpotensi semakin dukungan keluarga cut of point (64,5)
meningkatnya prevalensi penyakit dengan keteraturan ANC ibu hamil aterm
hipertensi yang berdampak buruk pada yang mengalami penyakit hipertensi dan
kondisi kehamilannya. Permasalahan tensi meter serta buku catatan. Pertanyaan
tersebut tidak lepas dari peran penting dibuat sebanyak 43 pertanyaan yang terdiri
bidan dalam mengupayakan ibu hamil dari 35 pertanyaan positif dan 8 pertanyaan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan negatif dari total bentuk dukungan
serta mengembangkan berbagai program keluarga.
sebagai respon kebutuhan ANC. Uji validitas dengan rumus product
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui moment melalui pendekatan corrected
seberapa besar hubungan dukungan item-total correlation pada kisaran 0.30,
keluarga terhadap keteraturan ANC ibu hasil menunjukan semua item dukungan
hamil yang menderita hipertensi. keluarga dan keteraturan ANC dinyatakan
valid. Uji reliabilitas menggunakan alpha
KAJIAN LITERATUR cronbach dengan koefisien dianggap sudah
Menurut WHO (2013), ANC selama cukup memuaskan jika α ≥ 0.700,
kehamilan bertujuan untuk mendeteksi dini didapatkan semua instrumen reliabel
terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dengan koefisien α 0.891.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 98


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

Analisa data menggunakan analisis Emosional


univariat dan bivariat dengan uji hipotesis Dukungan
chi-square (α=0,05) serta memperhatikan 27 90.0 3 10.0
Instrumental
nilai odds ratio (OR) setiap variabel. Dukungan
Lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan 25 83.3 5 16.7
Informasional
di poli klinik kebidanan, ruang 7 dan ruang Dukungan
VK RSUD dr. Soekardjo Kota 26 86.7 4 13.3
Penilaian
Tasikmalaya pada bulan Juli tahun 2017.
Tabel 2. menunjukan dari 30 responden
PEMBAHASAN ibu hamil aterm yang mengalami penyakit
Tabel 1 hipertensi mayoritas atau sekitar 27 ibu
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga hamil (90.0%) lebih banyak mendapatkan
Dukungan bentuk dukungan emosional dan
f %
Keluarga instrumental dari anggota keluarganya dan
Favorable 25 83.3 25 ibu hamil aterm (83.3%) kurang
Unfavorable 5 16.7 mendapatkan bentuk dukungan informasi
Total 30 100 dari anggota keluarganya.

Tabel 1. menunjukan dari 30 responden Tabel 3


ibu hamil aterm yang mengalami penyakit Distribusi Frekuensi Keteraturan ANC
hipertensi mayoritas atau sekitar 25 ibu Kerteraturan ANC f %
hamil (83.3%) mendapatkan dukungan Teratur 26 86.7
keluarga (favorable). Tidak Teratur 4 13.3
Total 30 100
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Bentuk Dukungan Tabel 3. menunjukan dari 30 responden
Keluarga ibu hamil aterm yang mengalami penyakit
Dukungan Favorable Unfavorable hipertensi mayoritas atau sekitar 26 ibu
Keluarga f % f % hamil aterm (86.7%) melakukan ANC
Dukungan 27 90.0 3 10.0 secara teratur

Tabel 4
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keteraturan ANC
Keteraturan ANC
Dukungan ρ- OR
Tidak Total
Keluarga Teratur Value (95% CI)
Teratur
24 1 25
Favorable
(96.0%) (4.0%) (100%)
36.00
2 3 5
Unfavorable 0.009 (2.46 –
(40.0%) (60.0%) (100%)
527,06)
26 4 30
Total
(86.7%) (13.3%) (100%)

Tabel 4. menunjukan hasil uji chi-square daripada responden yang tidak


ρ-value=0.009, maka hipotesis penelitian mendapatkan dukungan keluarga
ada hubungan antara dukungan keluarga (unfavorable).
dengan keteraturan ANC pada ibu hamil A. Gambaran Dukungan Keluarga Ibu
aterm yang mengalami penyakit hipertensi Hamil Aterm Yang Mengalami
diterima (taraf kesalahan 5%). Nilai Penyakit Hipertensi di RSUD dr.
OR=36.00 menunjukan responden yang Soekardjo Kota Tasikmalaya.
mendapatkan dukungan keluarga Berdasarkan hasil analisis univariat
(favorable) memiliki kecenderungan diketahui bahwa dari 30 responden ibu
melakukan ANC sebesar 36 kali lipat hamil aterm yang mengalami penyakit

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 99


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

hipertensi mayoritas atau sekitar 25 ibu Berdasarkan hasil analisis univariat


hamil (83.3%) mendapatkan dukungan diketahui bahwa dari 30 responden ibu
keluarga (favorable), sedangkan sisanya 5 hamil aterm yang mengalami penyakit
(16,7%) ibu hamil tidak mendapatkan hipertensi mayoritas atau sekitar 26 ibu
dukungan keluarga (unfavorable). hamil aterm (86.7%) melakukan ANC
Kemudian hasil analisis bentuk dukungan dengan teratur, sedangkan sisanya 4 ibu
keluarga menunjukan bahwa dari 30 hamil aterm (13.3%) tidak teratur dalam
responden ibu hamil aterm yang melakukan ANC. Analisis peneliti salah
mengalami penyakit hipertensi mayoritas satunya faktor usia ibu hamil yang
atau sekitar 27 ibu hamil (90.0%) lebih diketahui dalam penelitian ini 66.7%
banyak mendapatkan bentuk dukungan mayoritas antara 26-35 tahun, usia yang
emosional dan instrumental dari anggota matang akan menjadikan pola pikir yang
keluarganya dan 25 ibu hamil (83.3%) rasional dan matang tentang pentingnya
kurang mendapatkan bentuk dukungan melakukan pemeriksaan kehamilan.
informasi dari anggota keluarganya. Selain itu berkaitan juga dengan faktor
Analisis peneliti hal ini dikarenakan pendidikan responden yang sebagian besar
dukungan yang didapat berupa dukungan diketahui dalam penelitian ini adalah SMA
emosional seperti mendo’akan dan yaitu 46.7%, Tinggi rendahnya pendidikan
motivasi yang terus menerus diberikan seseorang akan mempengaruhi pola pikir
oleh kelurga yang sangat memperhatikan seseorang. Pola pikir yang baik akan
kehamilannya serta bentuk isntrumental mendorong seseorang untuk
seperti fasilitas kendaraan yang mudah memperhatikan masalah kesehatan seperti
didapat ataupun materi berupa uang yang melakukan pemeriksaan ANC secara
diberikan keluargga lebih dari cukup untuk teratur.
melakukan ANC, sedangkan sedikitnya Sejalan dengan teori menurut Niven
dukungan informasi yang didapat menurut (2008), pendidikan adalah usaha sadar dan
peneliti dikarenakan pada saat melakukan terencana sehingga pendidikan klien dapat
ANC petugas ataupun keluarga kurang meningkatkan kepatuhan, sepanjang bahwa
interaktif pada saat konseling sehingga pendidikan tersebut merupakan pendidikan
informasi yang didapat sangat terbatas. yang aktif. Hasil penelitian ini juga
Sejalan dengan hasil penelitian Unzila didukung oleh teori menurut Notoatmodjo
(2007), yang menyebutkan bahwa ibu (2010), bahwa semakin cukup umur,
hamil yang mendapatkan dukungan dari tingkat kematangan dan kekuatan
anggota keluarganya mempunyai motivasi seseorang akan lebih matang dalam
yang tinggi terhadap pemeriksaan berpikir dan bekerja. Dari segi
antenatal care, sehingga terdapat kepercayaan, masyarakat yang lebih
hubungan antara dukungan keluarga dan dewasa akan lebih dipercaya daripada
kualitas pelayanan kebidanan terhadap orang yang belum cukup tinggi tingkat
kepatuhan antenatal care pada ibu hamil. kedewasaannya, hal ini sebagai akibat dari
Hasil analisis tersebut sejalan juga dengan pengalaman dan kematangan jiwanya.
hasil penelitian Kusmiyati (2008), yang Semakin dewasa seorang ibu atau anggota
menunjukkan bahwa dukungan emosi dari keluarganya, maka cara berfikir akan
anggota keluarga merupakan faktor semakin matang sehingga teratur dalam
penting dalam mencapai keberhasilan melakukan antenatal care.
perkembangan kehamilan istrinya, C. Hubungan Dukungan Keluarga
informasi tersebut dapat diperoleh melalui Dengan Keteraturan ANC Ibu Hamil
konseling antara suami atau keluarga aterm yang mengalami penyakit
dengan tenaga kesehatan. hipertensi di RSUD dr. Soekardjo Kota
B. Gambaran Keteraturan ANC Ibu Tasikmalaya.
Hamil Aterm Yang Mengalami Berdasarkan hasil analisis bivariat
Penyakit Hipertensi di RSUD dr. diketahui dukungan keluarga berhubungan
Soekardjo Kota Tasikmalaya. dengan keteraturan ANC ibu hamil aterm
yang mengalami penyakit hipertensi

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 100


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

dengan nilai ρ-value = 0.009. Berdasarkan meskipun jika dilihat dari 4 bentuk
hasil analisis tersebut menurut analisis dukungan yang diberikan belum mencapai
peneliti menunjukan bahwa dukungan 100%. Hanya bentuk dukungan emosional
keluarga yang diberikan memiliki dan instrumental yang baru mencapai 90%.
kontribusi sangat penting terhadap ibu Analisis peneliti tersebut juga sejalan
hamil aterm dalam melakukan keterautran dengan teori menurut Setiadi (2008) yang
ANC meskipun sedang mengalami mengatakan bahwa dukungan emosional
penyakit hipertensi. adalah dimana keluarga sebagai sebuah
Analisis peneliti tersebut sejalan dengan tempat yang aman dan damai untuk
pendapat Triyanto (2009) dalam kasus lain istirahat dan pemulihan serta membantu
yang menyatakan bahwa dukungan penguasaan terhadap emosi, keluarga
keluarga, akan mendukung istri yang selalu mengingatkan ibu hamil untuk
menderita kista ovarium untuk mencapai memeriksakan kehamilan. Sejalan dengan
adaptasi yang baik berupa terbentuknya Friedman (1998) dukungan instrumental
strategi koping adaptif. Dukungan suami adalah keluarga yang merupakan sumber
akan memberikan dampak positif bagi pertolongan praktis dan kongkrit,
kesembuhan istrinya yang sedang menyediakan sarana prasarana misalnya
menderita kista ovarium, istri akan menyediakan alat transportasi untuk ibu
menyelesaikan permasalahannya tanpa hamil memeriksakan kehamilannya.
putus asa.
Teori menurut Smet (1994) bahwa setiap PENUTUP
bentuk dukungan keluarga meliputi Gambaran dukungan keluarga ibu hamil
perhatian emosional, setiap orang pasti aterm yang mengalami penyakit hipertensi
membutuhkan bantuan afeksi dari orang di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya,
lain, dukungan ini berupa dukungan mayoritas atau sekitar 83.3% ibu hamil
simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, aterm mendapatkan dukungan keluarga
dan penghargaan. Dengan demikian (favorable), 90.0% ibu hamil aterm lebih
seseorang yang menghadapi persoalan banyak mendapatkan bentuk dukungan
merasa dirinya tidak menanggung beban emosional dan instrumental. Mayoritas
sendiri tetapi masih ada orang lain yang atau sekitar 86.7% ibu hamil aterm
memperhatikan, mendengar keluhan, melakukan ANC secara teratur, serta
bersimpati, dan empati terhadap persoalan terdapat adanya hubungan antara dukungan
yang dihadapinya, bahkan mau membantu keluarga dengan keteraturan ANC pada ibu
memecahkan masalah yang dihadapinya. hamil aterm yang mengalami penyakit
Peran serta dan dukungan dari keluarga hipertensi dengan nilai ρ-value = 0.009
dalam bentuk perhatian khususnya dalam serta odd ratio = 36.00 yang menunjukan
masalah kehamilan yang menyangkut bahwa responden yang mendapatkan
kesehatan ibu dan janin. Perhatian yang dukungan keluarga (favorable) memiliki
diberikan tersebut oleh keluarga dapat kecenderungan melakukan ANC sebesar
membangun kestabilan emosi ibu hamil 36 kali lipat daripada responden yang tidak
dan sebagai motivasi untuk melakukan mendapatkan dukungan keluarga
pemeriksaan ANC ulang sesuai dengan (unfavorable). Peneliti menyarakan bagi
jadwal yang telah di tentukan. setiap rumah sakit hendaknya dapat
Didapatkan juga nilai OR = 36, hasil mendokumentasikan data pasien ibu hamil
analisis peneliti data tersebut menunjukan aterm yang mengalami penyakit hipertensi
suatu perbandingan atau kecenderungan dengan baik, petugas lebih interaktif dalam
dimana ibu hamil aterm mengalami konseling dengan keluarga serta Bagi ibu
penyakit hipertensi yang mendapatkan dan keluarga hendaknya dapat lebih
dukungan keluarga akan melaksanakan meningkatkan pengetahuannya terutama
ANC secara teratur sebanyak 36 kali lipat mengenai hipertensi agar ibu dapat
dibandingkan dengan ibu hamil aterm yang menjaga tekanan darahnya agar tetap
mengalami penyakit hipertensi yang tidak terkendali.
mendapatkan dukungan keluarga,

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 101


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

REFERENSI
DepKes, R. I. (2006). Pedoman Teknis Tamaka, Cein., Madianung, Agnes.,
Penemuan dan Penatalaksanaan Sambeka, Jolie. (2013). Hubungan
Penyakit Hipertensi. Direktorat pengetahuan ibu hamil dengan
Pengendalian Penyakit Tidak keteraturan pemeriksaan antenatal
Menular. Direktorat Jenderal care di puskesmas bahu kecamatan
PP&PL. Departemen Kesehatan malalayang kota manado. ejurnal
Republik Indonesia. Jakarta. Keperawatan (e-KP). 1 (1), 1-6.

Dinkes Jawa Barat. (2016). Profil Triyanto, E., & Handoyo. (2009). Peran
Kesehatan Jawa Barat 2015. suami terhadap istri yang menderita
Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi kista ovarium di purwokerto.
Jawa Barat. Soedirman Nursing Journal. 4(2) 74-
80.
Dinkes Kota Tasikmalaya. (2015). Profil
Kesehatan Kota Tasikmalaya. Unzila. (2007). Buku Dukungan dan
Tasikmalaya. Dinas Kesehatan Kota Motivasi. Jakarta : EGC.
Tasikmalaya.
BIODATA PENULIS
Friedman, Marilyn M. (1998). Hilman Mulyana, lahir pada 24 Desember
Keperawatan Keluarga Teori dan 1984 di desa Dayeuhluhur, kecamatan
Praktik Edisi 3. Jakarta: EGC. Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Mengenyam pendidikan formal di SD
Friedman, Marilyn M. (2008). Buku Ajar Negeri 1 Dayeuhluhur dan lulus tahun
Keperawatan Keluarga : Riset, 1997. Selanjutnya meneruskan sekolah di
Teori dan Praktek. Jakarta : EGC. SMP Negeri 1 Kawali lulus tahun 2000
dan di SMA Negeri 1 Kawali, lulus tahun
KemenKes RI. (2015). Profil Kesehatan 2003. Selepas SMA diterima di STIKes
Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Bhakti Kencana Bandung jurusan S1
Kementerian Kesehatan RI. Keperawatan dan Program Profesi Ners,
lulus tahun 2008.
Manuaba, Ida Bagus Gde. (2007). Selepas meraih Sarjana Keperawatan dan
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Profesi Ners, aktivitas lebih banyak
EGC. dihabiskan untuk mengajar dan menjadi
dosen tetap yayasan di Jurusan S1
Niven. (2008). Psikologi Kesehatan : Keperawatan dan Program Profesi Ners
Pengantar Untuk Perawat Dan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya sejak
Profesional. Jakarta: EGC. tahun 2009 sampai dengan sekarang.
Tahun 2014 mendapatkan izin belajar
Notoatmodjo. (2010). Metode Penelitian untuk melanjutkan pendidikan pada
Kesehatan. DKI Jakarta. Program Pasca Sarjana Fakultas
Keperawatan UNPAD dengan biaya dari
RSUD dr. Soekardjo. (2017). Profil RSUD beasiswa BPDN, lulus tahun 2016.
dr. Soekardjo. Dinkes Kota
Tasikmalaya.

Setiadi. (2008). Konsep Dan Proses


Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Smet. (1994). Psikologi Kesehatan.


Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana
Indonesia.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 102


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk

Anda mungkin juga menyukai