Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LUWU

AD/ART

RA AL-MUYASAR MIFTAHUL JANNAH

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KELURAHAN TANAMANAI

KECAMATAN BELOPA

KABUPATEN LUWU
MUQADDIMAH

Islam adalah ajaran islam yang paling sempurna yang telah diturunkan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala. Ia menciptakan kumpulan prinsip hidup yang harus dijalankan
oleh setiap pemeluknya dalam menjalani kehidupan di dunia. Satu prinsip hidup yang
terkait dengan prinsip lain, membentuk kesucian yang utuh yaitu islam. Tidak ada satu
prinsip pun yang berdiri sendiri-sendiri. Inilah prinsip islam yang kaffah.

Berpedoman secara konsisten pada prinsip ini, manusia akan memiliki banyak
keuntungan, baik secara pribadi maupun sebagai anggota kelompok sosial. Masyarakat
yang sejahter, adil, makmur, serta lingkungan alam yang harmonis pasti akan terwujud,
yang kita kenal dengan sebutan baldhatun thoyyiban wa robbun ghafur.

Suatu ciri khas ajaran islam adalah keyakinan bahwa agama islam itu suatu cara
hidup yang lengkap dan menyeluruh. Agama yang mempunyai hubungan yang internal
dan organic dengan politik dan masyarakat. Ideal islam ini terbayang dalam
perkembangan hukum islam yang merupakan suatu hukum yang mencakup kewajiban
umat islam terhadap Allah subahanu wa ta’ala serta tugasnya terhadap sesame
manusia. Karena itu ajaran islam merupakan suatu sistem informatif dimana agama
berhubungan secara integral dengan segala bidang kehidupan umat islam seperti
politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan keluarga.

Menyadari tentang urgensi ajaran islam itu, maka seorang muslim sudah layaknya
mengetahui aturan, tujuan, sasaran, dan kemana loyalitas diarahkan, tanpa
sepengatahuan itu, maka sudah bisa dipastikan kehidupan akan ngambang, cepat
goyah dan tidak menentu. Amalan-amalan yang dilakukan tentu tidak bermakna, baik
terhadap pribadinya maupun terhadap lingkungannya. Karena yang kini harus digali
sebelum kemana benih-benih amaliah adalah dasar yang kokoh dan pijakan yang jelas
sehingga segala yang ditanam dapat menumbuhkan hasil yang ranum, yang siap
dipetik pada saatnya kelak di baitul jannah. Untuk memperoleh kenikmatan itu maka
Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kepada umat islam sebuah dokumen autentik
yang harus menjadi acuan dasar dalam beraktivitas, yakni Al-Qur’an yang tidka pernah
mengalami perubahan sejak diturunkannya kepada Rasulullah sampai saat ini.

Sehubungan dengan itu RA Al-Muyassar Miftahul Jannah menjadikan islam


sebagai dasar atas asasnya dalam melakoni segala bentuk aktivitas dan dakwahnya,
baik secara parsial maupun secara kolektif. Karena islam merupakan tuntunan yang
bersifat universal – eksternal. Dengan demikian akan tercipta rabbani sebagai Takyid
daei perilaku hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama sahabatnya.
AGGARAN DASAR
RA AL-MUYASSAR MIFTAHUL JANNAH

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Madrasah ini bernama RA Al-Muyassar Miftahul Jannah
Pasal 2
Madrasah ini berkedudukan di Jl. Ali Semmang Kelurahan Tanamanai Kecamatan
Belopa
BAB II
WAKTU
Pasal 3
Madrasah ini didirikan pada tanggal 01 Januari 2019
BAB III
AZZA TUJUAN DAN SIFAT
Pasal 4
Madrasah ini berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits
Pasal 5
Tujuan madrasah ini adalah “Mencetak Generasi Qur’ani yang teladan, berkarakter, dan
berprestasi.
Pasal 6
Madrasah ini bernaung dibawah salah satu lembaga yaitu Yayasan Al-Muyassar
Miftahul Jannah
BAB IV
USAHA DAN KEYAKINAN
Pasal 7
Untuk mencapai tujuan, Madrasah akan membuka usaha-usaha :
a. Membina dan mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berlandaskan
ilmu pengetahuan dan taqwa (IMTAQ)
b. Memperbaiki fasilitas-fasilitas RA seperti gedung sekolah dan area bermain
c. Membangun sarana pendidikan dalam berbagai jenjang dan jurusan, baik
pendidikan formal maupun non formal
Pasal 8
Kekayaan madrasah ini terdiri dari :
a. Bantuan dan sumbangan dari para donator baik itu dari lembaga pemerintah atau
badan lainnya yang ikhlas dan tidak mengikat.
b. Hibah, zakat, wakaf, infaq, sedekah dan pemberian halal lainnya yang ikhlas dan
tidak mengikat
Dengan ketentuan usaha dan keyakinan madrasah disimpan dan diatur menurut cara
dan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh badan pengurus.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Anggota madrasah ini terdiri dari :
a. Anggota tetap, yaitu badan pembina, badan pendiri, badan penasehat, badan
pengurus serta fungsional dan keluarganya yang atas kerelaan sendiri bersedia.
b. Anggota penyokong, yaitu setiap orang yang selain pada poin pertama yang
memberikan sekongan materi secara tetap sesuai dengan kemampuannya dan
mendaftarkan diri sebagai anggota madrasah.
c. Anggota simpatian, yaitu setiap orang yang salah satu anggota tetap dan anggota
penyokong yang aktif mengikuti setiap kegiatan madrasah RA Al-Muyassar Miftahul
Jannah
d. Keanggotaan dinyatakan gugur sendiri, jika :
1. Meninggal dunia
2. Diberhentikan atas permintaan sendiri
3. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat badan pengurus yang merujuk
kepada konstitusi yayasan
Pasal 10
Hak dan kewajiban anggota madrasah lainnya :
1. Anggota tetap dan anggota penyokong berhak menghadiri rapat anggota dan
memberikan usul dalam hal pemilihan dan pengambilan keputusan mengenai suatu
masalah.
2. Anggota tetap dan anggota penyokong mempunyai hak yang sama untuk memilih
dan dipilih dalam suatu kedudukan dalam madrasah RA Al-Muyassar Miftahul
Jannah.
BAB VI
BADAN PENDIRI
Pasal 11
Badan pendiri Madrasah RA Al-Muyassar Miftahul Jannah terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota.
Pasal 12
Ketua dan sekretaris badan pendiri dipilih oleh anggota badan pendiri dalam suatu
rapat badan pendiri.
Pasal 13
Wewenang badan pendiri :
a. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan badan pengurus
b. Membuat hasil evaluasi dan diajukan dalam rapat anggota

Pasal 14
Badan pendiri tidak dapat bertindak keluar atas nama Madrasah RA Al-Muyassar
Miftahul Jannah tanpa persetujuan badan pengurus
BAB VII
BADAN PENASEHAT
Pasal 15
Badan penasehat dipilih oleh pengurus yang terdiri dari beberapa orangyang sepakat
dengan tujuan madrasah RA Al-Muyassar Miftahul Jannah.
Pasal 17
Keanggotaan badan penasehat dinyatakan gugur karena :
a. Meninggal dunia
b. Diberhentikan atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan oleh badan pegurus atas dasar keputusan rapat badan pengurus
BAB VIII
BADAN PENGURUS
Pasal 18
Madrasah ini dipimpin oleh suatu badan pengurus yang terdiri dari :
1. Seorang ketua, seorang atau lebih sekretaris, dan seorang bendahara.
2. Dilengkapi dengan bidang-bidang yang terdiri atas :
a. Bidang tarbiyah (pendidikan)
b. Bidang iqtishodiyah (ekonomi)
c. Bidang pengembangan bakat dan minat
d. Bidang hubungan bakat dan minat
3. Setiap bidang dapat membentuk lembaga-lembaga sesuai dengan kebutuhan yang
dipandang perlu.
Pasal 19
Badan pengurus dipilih oleh anggota-anggota dalam suatu rapat anggota yang
diadakan oleh badan pengurus yang dihadiri sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat)
dari jumlah anggota.
Pasal 20
1. Badan pengurus bekerja untuk masa 5 (lima) tahun lamanya dan sesudah itu dapat
dipilih kembali
2. Badan pengurus berkewajiban dan berusaha atas persetujuan anggota mendirikan
sekolah-sekolah, kursus-kursus, serta wadah-wadah pendidikan dan dakwah
lainnya, sebagaimana tersebut pada pasal 7 (tujuh) anggaran dasar ini.
3. Badan pengurus dapat menunjuk/mengangkat ketua-ketua atau penanggung jawab
tersebut dari jabatannya berdasarkan keputusan yang diambil dari rapat badan
pengurus.
Pasal 21
Badan pengurus dalam menjalankan tugasnya :
1. Dibantu oleh badan penasehat yang ditunjuk oleh badan pengurus yang
bersangkutan.
2. Diawasi oleh badan pengawas yang terdiri dari pendiri madrasah.
Pasal 22
1. Keanggotaan badan pengurus dinyatakan gugur karena :
a. Meninggal dunia
b. Diberhentikan atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan oleh badan pengurus atas dasar keputusan rapat badan
pengurus, badan pembina, dan badan pendiri.
2. Badan pengurus yang diberhentikan dari jabatan berdasarkan hasil rapat badan.
pengurus, tidak dinyatakan gugur keanggotaannya kecuali jika sesuai dengan salah
satu poin ayat 1 (satu) diatas.
3. Jika ada perubahan susunan/terdapat kekosongan dalam kepengurusan, maka
perubahan susunan/pengisian kekosongan ini ditetapkan oleh rapat/musyawarah
badan pengurus.
4. Seorang anggota badan pengurus dapat merangkap 2 (dua) jabatan dari keadaan
menghendaki.
BAB IX
MUSYAWARAH
Pasal 23
1. Badan pengurus sekurang-kurangnya setiap seblan sekali mengadakan
musyawarah/rapat badan pengurus untuk membicarakan hal keadaan madrasah.
2. Selanjutnya bila dianggap perlu musyawarah badan pengurus diadakan setiap
waktu oleh katua atau atas permintaan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota
badan pengurus.
3. Setiap musyawarah/rapat dipimpin oleh ketua dan jika ketua dan sekretaris
berhalangan, makan musyawarah/rapat pimpinan oleh salah seorang peserta yang
dipimpin oleh para hadirin.
4. Untuk rapat mengambil keputusan yang sah, musyawarah rapat/badan pengurus
harus disepakati oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota
yang hadir.
Pasal 25
1. Apabila pimpinan sakit, bepergian atau berhalangan sebab lain, maka sekretaris
berhak dan berkuasa bertindak untuk dan atas nama badan pengurus.
2. Badan pengurus mewakili badan madrasah baik dimuka maupun diluar pengadilan
dan berhak untuk dan atas nama madrasah melakukan segala perbuatan pemilikan
demikian dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh dan melepaskan harta dari madrasah
b. Untuk menjamin dan memimnjamkan uang atas nama madrasah (tidak
termasuk) mengambil uang madrasah yang ada disimpan di bank.
c. Untuk menggadaikan atau mempertanggungjawabkan dengan cara lain
kekayaan madrasah
d. Untuk meningkat madrasah sebagai pinjaman (bort atau avaliste diperlukan
keputusan madrasah atau rapat badan pengurus)
BAB X
PEMBUBARAN MADRASAH
Pasal 25
1. Madrasah ini hanya dapat dibubarkan atas kekuatan keputusan badan pendiri yang
diadakan semata-mata untuk maksud itu dan dihadiri oleh ketua, sekretaris, dan
sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota pendiri.
2. Keputusan pembubaranharus disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat)
dari jumlah yang hadir.
3. Jika rapat itu tidak dihadir oleh jumlah anggota yang dimaksudkan pada ayat 1
(satu) pasal ini, maka ketua dapat menunda rapat dan selanjutnya mengadakan
rapat baru sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) orang dari jumlah anggota yang
hadir.
4. Jika ternyata jumlah anggota yang hadir belum juga mencapai 2/3 (dua pertiga),
maka ketua dapat melanjutkan rapat untuk mengambil keputusan yang disetujui
oleh 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota yang hadir.
5. Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 1,2,3 dan 4 pasal 1 maka putusan
pembubaran madrasah ini hanya dapat diambil jika madrasah ini tidak dapat
berlangsung hidup atau kekayaan madrasah sudah tidak ada lagi berkurang
sedemikian banyaknya menurut pertimbangan badan pendiri tidak cukup lagi untuk
mencapai tujuan madrasah dan badan pendiri menganggap lebih cepat jika
dijalankan oleh badan lain.
6. Bila madrasah dibubarkan, maka likuidasinya oleh badan pengurus yayasan (YAM)
dan sama atau menurut badan pengurus dianggap sama dengan tujuan madrasah.
BAB XI
KETENTUAN UMUM
Pasal 26
1. Untuk mengubah anggaran dasar diperlukan musyawarah badan pengurus yang
hadir sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota dan keputusan
rapat yang diambil disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
yang hadir, serta disetujui oleh badan pendiri.
2. Tujuan madrasah ini tidak dapat diubah.
Pasal 27
1. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur kemudian dalam
anggaran rumah tangga.
2. Anggaran rumah tangga disusun oleh badan pengurus dan kemudian diajukan
dalam rapat anggota untuk memperoleh keputusan/pengesahan
AGGARAN RUMAH TANGGA
RA AL-MUYASSAR MIFTAHUL JANNAH

BAB I
ARTI DAN MAKNA LAMBANG
Pasal 1
Bentuk lambang dan posisinya :
a. Segi Lima : bermakna menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
b. Padi dan Kapas : lambang kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi asas-
asas bangsa Indonesia.
c. Al Quran : melambangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan yang
berlandaskan kepada kitab suci Al Quran.
d. Pita : melambangkan ukhuwah islamiyah.
e. Dua Anak : bermakna lambang kemitrasejajaran atau persamaan antara anak laki-
laki dan anak perempuan dalam memperoleh asuhan tumbuh kembang yang
optimal.
Pasal 2
Warna Lambang :
a. Putih : suci, bersih dan bertaqwa.
b. Biru : kepercayaan dan profesionalisme.
c. Hitam : teguh dan tangguh dalam berjihad dan mengabdi demi kemaslahatan
ummat
d. Kuning : kebahagiaan dan kejayaan RA Al-Muyassar
e. Hijau : beramal sesuai ajaran agama Islam dan sesuai pemahaman Ahlussunnah
Wal Jamaah

BAB II
KEANGGOTAAN, SCORSING, DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 3
Syarat keanggotaan :
a. Bersedia memenuhi segala ketentuan yang berlaku di madrasah RA Al-Muyassar
Miftahul Jannah
b. Bersedia menjaga nama baik madrasah RA Al-Muyassar Miftahul Jannah kapan
dan dimana saja berada
c. Bersedia mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh madrasah RA Al-
Muyassar Miftahul Jannah
d. Bersedia mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islma yang
bersumber pada prinsip-prinsip Al-Qur’an dan Hadits.
Pasal 4
a. Seorang dapat diterima sebagai anggota madrasah RA Al-Muyassar Miftahul
Jannah jika mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran.
b. Seorang yang sudah mendaftarkan diri sebagai anggota madrasah RA Al-Muyassar
Miftahul Jannah keanggotaannya dinyatakan sah apabila telah diambil sumpahnya
oleh badan pengurus madrasah.
Pasal 5
Scorsing :
a. Setiap anggota yang perilakunya bertentangan dengan salah satu poin pada pasal
ART ini, maka akan discoursing kepada anggota yang dimaksudkan rapat untuk
mengambil keputusan.
b. Sebelum memberikan surat scorsing kepada anggota yang dimaksudkan pada poin
a diatas, maka terlebih dahulu pengurus madrasah mengadakan rapat untuk
mengambil keputusan.
Pasal 6
Jangka waktu scorsing :
a. Scorsing diberikan dengan melalui tiga tahapan dalam jangka waktu yang bertahap.
b. Scorsing tahap 1 (pertama) dengan jangka maksimal 1 bulan.
c. Jika batas scorsing tahap pertama berakhir, dan yang bersangkutan belum juga
mengakui surat scorsing tahap kedua dengan jangka waktu maksimal 15 (lima
belas) hari.
d. Apabila batas waktu scorsing tahap kedua berakhir dan yang bersangkutan masih
belum mengakui kesalahannya dan melakukan perbaikan, maka segera diberikan
scorsing tahap 3 (tiga) dengan batas waktu maksimal 7 (tujuh) hari.
Pasal 7
Pemberhentian :
a. Seseorang yang mendapatkan scorsing sebagaimana diatur pada poin b,c dan d
pasal 8 ART ini, dapat mengajukan pembelaan sebelum diberhentikan oleh badan
pengurus.
b. Jika keterangan-keterangan yang disampaikan dalam pembelaan dirinya dihadapan
badan pengurus ditolak, maka yang bersangkutan dinyatakan biberhentikan melalui
surat pemberhentian yang ditangani oleh badan pengurus demikian pula
sebaliknya.
c. Seorang anggota yang telah diberhentikan oleh badan pengurus, maka dinyatakan
tidak lagi memiliki hubungan kelembagaan dengan madrasah RA Al-Muyassar
Miftahul Jannah.
BAB III
LEMBAGA-LEMBAGA
Pasal 8
Lembaga-lembaga yang didirikan (bentuk) oleh madrasah disesuaikan dengan masing-
masing bidang.

Anda mungkin juga menyukai