Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
PROPOSAL
Oleh
Mar’atus Shofiyah
NIM. 160210205112
i
DAFTAR LAMPIRAN
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan tentang : (1.1) latar belakang, (1.2) rumusan
masalah, (1.3) tujuan penelitian, (1.4) manfaat penelitian. Berikut adalah masing-
masing penjabarannya.
1
2
masa anak usia dini untuk mengesplorasi hal-hal yang mereka ingin lakukan,
senang bermain dan peka terhadap rangsangan sekitar.
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan
dasar dan dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal,
maupun informal. Untuk mewujudkan pendidikan yang optimal diperlukan
adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut dapat
berupa perpustakaan sekolah. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di
sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga
dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengajaran.
Melalui perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung
dalam pembelajaran. Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 24 Tahun 2014
dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari kegiatan
pembelajaran dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan. Sehingga perpustakaan harus siap menunjang
pelaksanaan pembelajaran saat jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Selain
itu, perpustakaan juga dapat digunakan untuk wadah membiasakan siswa
membaca dan sebagai sumber informasi siswa.
Perpustakaan sebagai penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik
apabila didukung dengan pengelolaan perpustakaan yang memadai, sehingga
seluruh aktivitas perpustakaan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik memungkinkan siswa untuk
mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapatnya ketika
belajar di dalam kelas dan siswa dapat mempelajari sesuatu yang baru yang tidak
didapatkan siswa ketika belajar didalam kelas. Selain itu, dengan pengelolaan
perpustakaan yang baik dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengajar siswa
dengan suasana yang berbeda dengan cara belajar di perpustakaan.
Untuk mengelolah sebuah perpustakaan diperlukan manajemen yang baik,
agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan
manajemen itu juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang
3
berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Menurut James A.F.
Stonner pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota
organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya. Pengetahuan dasar
dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan baik adalah dengan
manajemen, karena manajemen sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan
untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen
dalam suatu perpustakaan. Di samping itu manajemen juga dimaksudkan agar
elemen yang terlibat dalam perpustakaan mampu melaksanakan tugas dan
pekerjaannya dengan baik dan benar.
Manajemen pada umumnya membutuhkan pendekatan sistem, karena
dengan adanya sistem maka manajemen akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Sistem adalah seperangkat dari hal-hal yang
saling bergantung membentuk satu kesatuan secara kompleks. Sistem-sistem
tersebut seperti staf anggaran, kegiatan, administrasi, dan manajer. Semua sistem
tersebut timbul dalam satu pengelolaan yang disebut manajemen. Pada setiap
kegiatan dalam organisasi di tingkat dan jenis apapun peranan manajemen sangat
penting, sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan
tergantung dari manajemennya.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan
utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya (Sulistyo-Basuki, 1991:50). Perpustakaan sekolah
bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah
pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati
pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya
pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka
secara efisien, serta membarikan dasar ke arah belajar mandiri (Darmono, 2007).
4
bagus membuat anak senang ketika belajar di perpustakaan. Untuk menarik minat
anak berkunjung ke perpustakaan guru membuat jadwal per kelompok untuk
berkunjung ke perpustakaan di dampingi dengan wali kelas masing-masing
sskelompok. Menumbuhkan minat baca anak, guru biasanya membacakan atau
mendongeng dengan buku cerita bergambar untuk menarik minat membaca,
dengan metode tersebut anak mulai belajar mengenal huruf perkata walaupun
anak masih belum bisa membaca tetapi melihat buku cerita bergambar dengan
menggunakan imajinasinya sehingga seolah-olah anak mengerti alur cerita dalam
buku dengan baik. Di TK Darus Sholah banyak kegiatan lomba-lomba yang
melibatkan guru dan juga siswa. Dengan jumlah siswa yang cukup banyak
memerlukan tenaga dan waktu lebih bagi guru untuk bisa mengkoordinasikan,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan minat baca
anak. Adanya perpustakaan baru cukup memberikan sedikit peluang bagi anak
untuk dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan mengenal huruf serta
membaca. Untuk itu diperlukan manajemen perpustakaan sekolah yang baik dan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Mengingat pentingnya peran
perpustakaan sekolah untuk meningkatkan minat baca pada anak penelitian ini
tentang “Manajemen Perpustakaan dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak
Kelompok B2 di TK Darus Sholah Kabupaten Jember Tahun Pelajaran
2022/2023”.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diperoleh, tujuan yang ingin dicapai
yaitu untuk mengetahui pengelolaan perpustakaan dalam menumbuhkan minat
baca anak kelompok B2 di TK Darus Sholah Kabupaten Jember.
7
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
1.1.1 Manfaat Bagi Peneliti
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengelolan
perpustakaan sekolah
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai minat baca anak
8
9
dan lengkap, memberi pelayanan yang baik dengan menyediakan fasilitas atau
sebuah ruang baca yang kondusif. Peralatan dan perlengkapan yang terapat dalam
perpustakaan sangat penting untuk diperhatikan agar pengunjung perpustakaan
dapat secara optimal dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Maka
perpustkaan haruslah memberikan kesan yang menarik dan menyenangkan bagi
pembaca/pengunjung terutama bagi siswa, agar pengunjung merasa nyaman dan
menyenangkan Ketika berkunjung dalam perpustakaan.
Menurut Bafadal (2008:5-6) menyatakan bahwa penyelenggaraan
perpustakaan tentunya memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk membantu murid-
murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar,
menimbulkan kecintaan murid terhadap membaca, memberikan pengalaman
belajar kepada murid, dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri, selain itu
juga untuk membantu guru-guru dalam menemukan sumber pengajaran yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
menyediakan berbagai bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum
sekolah dan ilmu tambahan lainnya, agar proses pendidikan dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil baik. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya
untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, namun dengan adanya
penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid dan
guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Tujuan
didirikannya perpustakaan sekolah tidak jauh dari tujuan diselenggarakannya
pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik serta untuk mempersiapkan mengikuti
pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Menurut Bafadal (2011:5-6) perpustakaan sekolah akan sangat bermanfaat
apabila benar-benar dapat memperlancar dari pencapaian tujuan suatu proses
pembelajaran di sekolah. Indikasi dari manfaat tersebut bukan hanya berupa
tingginya prestasi murid, namun lebih jauh lagi, yaitu antara lain murid mampu
mencari, menemukan, menyaring, dan menilai suatu informasi, terbiasa belajar
sendiri (mandiri), terlatih untuk bertanggung jawab, serta selalu mengikuti
11
ada di perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus dapat memenuhi
kebutuhan siswa dalam menunjang kegiatan belajar dan membantu siswa untuk
mengembangkan kreativitas belajar yang efektif dan efisien serta cara berpikir
rasional dan kritis.
Untuk mewujudkan perpustakaan sesuai dengan fungsi dan peranannya,
maka perpustakaan diperlukan suatu manajemen pengelolaan yang sesuai standar
nasional dalam mengelola perpustakaan, karena tanpa manajemen yang baik,
maka pekerjaan tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Agar
perpustakaan sekolah masih tetap menjadi pilihan utama untuk memperoleh
informasi, hal yang harus diperhatikan adalah manajemen perpustakaan yang
meliputi kegiatan pengelolaan bahan koleksi, pengadaan, sistem layanan
perpustakan
dengan pihak lain dalam pengadaan, seperti bekerjasama dengan pihak penerbit,
LSM, perpustakaan daerah, yayasa maupun organisai keagamaan.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan
adalah semua bahan pustaka yang ada sesuai dengan kebutuhan sivitas akademik
dan dapat digunakan oleh para pengguna perpustakaan guna dalam mendukung
untuk mendapatkan informasi. Pengelolaan perpustakaan mengadakan koleksi
harus disesuaikan dengan dana yang ada serta disesuaikan dengan kebutuhan
siswa di sekolah.
Menurut Yulia (1993:3) ada empat jenis koleksi perpustakaan, diantaranya
sebagai berikut:
1. karya cetak
karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk
cetak, seperti buku dan terbitan berseri. Buku adalah bahan pustaka yang
merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi
perpustakaan. Terbitan berseri, bahan pustaka yang direncanakan untuk
diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam
bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah, (mingguan, bulanan dan
lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan
tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
2. Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam
bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkandalam bentuk lain, seperti
rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya.
3. Bahan grafika
Ada ddua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung
(misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik, dan sebagainya) dan yang harus
dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, tranparansi, dan filmstrip).
4. Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke
dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk
14
mengingat dan mengulang kata yang didengar, yang telah disampaikan oleh orang
lain sehingga apabila ditanya anak mampu mengingat dan menjawabnya. 4)
mampu melafalkan bunyi huruf, anak dapat menghafal dan menyebutkan huruf-
huruf abjad dengan baik sesuai dengan yang dicontohkan. 5) mampu
membedakan suara/bunyi dengan baik, kemampuan yang dimaksud adalah
kemampuan pendengaran dan penglihatan, anak dapat menyebutkan bunyi huruf
karena anak telah mengetahui bentuk huruf tersebut.
Mrnurut Keraf (Suhartono, 2005:194) kata-kata Bahasa Indonesia yang
dapat dikenalkan kepada anak usia dini yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, dan
kata tugas. Selain pengenalan kata anak usia dini juga dapat dikenalkan dengan
kalimat sederhana.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak usia 5-6
tahun berada di tahap membaca, sehingga pada anak usia TK sudah memiliki
kesiapan membaca sehingga kemampuan membaca sudah dapat dikembangkan di
Taman Kanak-kanak.
26
27
penelitian kualitatif yang akan digunakan sebagai dasar penelitian adalah sebagai
berikut.
1. Data
• Data Primer : Observasi
• Data Sekunder : Wawancara dan Dokumentasi
2. Sumber Data
• Informasi Kunci : Kepala Sekolah dan guru
• Informasi Pendukung : Pengelolah yayasan TK
menentukan dalam proses penelitian, karena kualitas dari data yang dikumpulkan
dalam kegiatan penelitian akan menentukan kualitas hasil penelitian yang hendak
dilakukan. Berikut ini adalah beberapa metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian.
a. Observasi
Menurut Gulo (2002:116), observasi adalah metode pengumpulan data
dimana peneliti mencatat segala informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa tersebut bisa melalui
dengan cara melihat, mendengarkan serta merasakan, yang kemudian dicatat
dengan seobyektif mungkin. Usman & Akbar (2009:52), observasi ialah sebuah
pengamatan dan pencatatan yang dilakukan sistematis terhadap gejala-gejala apa
saja yang diteliti.
Menurut Widoyoko (2012:46) observasi merupakan suatu metode
pegumpulan data yang biasa dikenal/diartikan sebagai kegiatan pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak
dalam suatu gejala pada objek penelitian. Unsur-unsur yang nampak tersebut
dinamakan dengan data atau informasi yang harus diamati serta dicatat secara
benar dan lengkap. Metode ini juga digunakan untuk melihat dan mengamati
secara langsung keadaan yang terjadi di lapangan agar peneliti dapat memperoleh
gambaran yang lebih luas mengenai permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan di atas dapat dipahami bahwa
observasi merupakan salah suatu metode data dimana pengumpul data (observer)
mengamati secara visual gejala yang diamati serta menginterpretasikan hasil
pengamatan tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat
tergantung pada kemampuan peneliti/observer. Metode pengumpulan data dengan
menggunakan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja dan gejala-gejala alam.
Menurut Widoyoko (2012:47-48), berdasarkan proses dari pengumpulan
data, observasi dibedakan menjadi dua yaitu.
33
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Penarikan
kesimpulan
untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama menggunakan teknik yang berbeda. Pengecekan dilakukan pada data yang
diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi apakah ada
perbedaan atau hasil ketiganya sama. Jika terjadi perbedaan dari ketiga hasil
perolehan data wawancara, observasi, dan dokumentasi maka akan dilakukan
diskusi lanjutan pada sumber data untuk memastikan data mana yang benar atau
ketiganya benar tetapi dengan sudat pandang yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Dhieni, N., Fidani, L., Yarmi, G. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka
Firdaus dan Zamzam, Fakhry. 2018. Aplikasi Metde Penelitian. Aplikasi Metde
Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.
Hasani, Aceng. 2016. Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia. MLI
Cabang Untirta dan Hiski Banten. Jurnal Membaca. 1(2): 188
40
41
Nurdin, Ismail dan Hartati, Sri. 2012. Metode Penelitian Sosial. Surabaya: Media
Sahabat Cendika.
Sutopo, A. Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dan Flash. PT: Graha Ilmu
Waffor, Azile. 1979. The School Library at Work. New York: HW Wilson
Company.
DAFTAR LAMPIRAN
Indikator/
Rumusan masalah/ Variabel /
Tujuan penelitian Aspek-aspek Sumber Data Metode Penelitian
Pertanyaan penelitian Fokus kajian
penggalian data
Indikator/
Rumusan masalah/ Variabel /
Tujuan penelitian Aspek-aspek Sumber Data Metode Penelitian
Pertanyaan penelitian Fokus kajian
penggalian data
3. Dokumen perencanaan
4. Dokumen pengorganisasian
Catatan Lapangan
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Kegiatan :
Nama Subjek :