Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SURVEY BATU BATA DI KOTA AMBON

TUJUAN SURVEY : UNTUK MENGETAHUI KWANTITAS DAN KWALITAS MUTU BATU BATA UNTUK
DIGUNAKAN PADA KONSTRUKSI BANGUNAN HOTEL KAYU TIGA AMBON

Dasar pembuatan batu bata adalah menggunakan bahan baku tanah liat yang di olah dengan 2 cara
yaitu

1. Cara modern yaitu dengan menggunakan mesin pengulah tanah lempung dan pencetakan
dengan menggunakan mesin cetak dengan cara press . proses pembakaran dengan
menggunakan alat oven bakar dengan menggunakan listrik maupun dengan mengunakan gas
yang tingkat kepanasan dengan suhu yang sudah diatur sesuai kebutuhan
Keuntungan cara press
- Ukuran bata tetap sama walau dalam jumlah besar
- Campuran tanah lempung merata
- Proses pembakaran merata dengan suhu tetap
- Mutu bata sangat baik dan berkwalitas
- Dapat digunakan tanpa menggunakan plesteran karena permukaan licin dan rata

Kelemahan

- Mesin pencetakan ini hanya pada daerah tertentu saja tidak dapat digunakan pada
daerah yang jauh dari jangkauan listrik

2. cara tradisional yaitu ,pengolahan tanah dengan menggunakan tenaga manusia mulai dari
pengolahan bahan tanah lempung maupun proses pencetakan dengan menggunakan tenaga
manusia juga proses pembakaran juga dengan menggunakan tungku bakar atau dapur bakar
dengan bahan bakar yaitu kayu gelondongan

untuk daerah Maluku khususnya kota ambon masih mengunakan cara tradisional yaitu
pengolahan tanah maupun pencetakan dan pembakaran dengan menggunakan tenaga manusia
dikota ambon terdapat 3 tempat yang memproduksi batu bata yaitu
1.desa hatu/laha
2. desa latuhalat/airlow
3. desa telaga kodok

3. TUNGKU / OVEN BAKAR ADA 2 SISTIM


1. Tungku langsung / parmanen
2. Tungku bongkar pasang tergantung cuaca ini pada lokasi los yang tidak terlalu besar
3. Bahan bakar kayu gelondongan /kayu kelas II
4. Tidak menggunalan temperature suhu sehingga tidak tau berapa suhunya tetapi hanya
ditandai dengan bentuk /warna bata sehingga pekerja tau bahwa bata itu telah benar2
matang yaitu dengan kadar air sudah tidak ada
5. Proses pembakaran dalam oven selama 3 hari (72 jam)

4, PROSES PENGOLAHAN CARA MANUAL

- Pengambilan tanah liat


- Tanah Dimaukan dalam kolam olakan decampur dengan air
- Diolah /diinjak2 dengan kaki hingga benar2 matang dan diangkat dan titumpu pada
daerah pencetakan
- Penyediaan wadah /porna /mal untuk pencetakan sesuai ukuran standar.
- Dimana 500-750 buah/ hari/ orang buah
- Proses pengeringan selama 5 hari hingga batu bata yang masih mentah dapat kering
- Proses pengaturan / pemasukan bata mentah ke dapur pembakar sampai batas
maksimal
- Proses pembakaran selama 3 hari sampai batu bata benar2 matang dan berkwalitas
- Proses pembongkaran dan penjualan .

NO DESA UKURAN KWALITA WAKTU BANYAKNYA JUMLAH


PRODUKSI BATU BATA S PEMBAKARAN LOS
1 DESA HATU 12 cm x 22 cm Sagat baik 2 mingu sekali 5 000 -10 000 23
x 5cm

2 DESA LATUHALAT 10 cm x 20cm Sagat baik 2 mingu sekali 5 000 -10 000 20
x 5cm

3 DESA TELAGA 10 cm x 20cm Sagat baik 2 mingu sekali 5 000 -10 000 15
KODO x 5cm

KETERANGAN :
- MUSIM HUJAN PEMBAKARAN BATU BATA TERGANTUNG DARI PERMINTAAN
- PRSES PEMBAKARAN DAPAT BERLANGSUNG 2 MINGGU SEKALI TERGANTUNG
PERMINTAAN
- HARGA BERVARIASI
DAFTAR HARGA BATU BATA

NO DESA PRODUKSI UKURAN BATU HARGA DI HARGA


BATA TEMPAT/PABRIK DIANTAR KE
PROYEK
1 DESA HATU 12 cm x 22 cm x 5cm 1000-1100/BUAH 1300/BUAH

2 DESA LATUHALAT 10 cm x 20cm x 5cm 1000-1100/BUAH 1300/BUAH

3 DESA TELAGA KODO 10 cm x 20cm x 5cm 1000-1100/BUAH 1300/BUAH

KETERANGAN

- INI HARGA PASARAN DI AMBON

Kesimpulan

- Dari 43 los pembakaran batu bata dengan rata-rata pembakaran 5000 buah /los maka
untuk 2 minggu batu bata akan tersedia 43 x 5000 = 215 000/2minggu
- Untuk kualitas mutu . sangat baik
- Dari hasil observasi untuk gedung di kota ambon yang menggunakan batu bata local dan
tidak dari luar daerah damana mutunya sangat baik dan tak perlu dipesan dari daerah
lain .
- Observasi ini bukan saja dari kami tetapi lembaga pendidikan tinggi sudah pernah
melakukan riset tentang mutu batu bata untuk daerah latuhalat dan hatu
- Karena pembakaran bersifat tradisional maka mereka tidak menggunakan alat pengukur
temperature untuk mengetahui suhu panas

Ambon 19 Agustus 2017

Tim survey

1. Renny .J, Betaubun …………………………………

2. Dalter Rehata …………………………………

Anda mungkin juga menyukai