Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data membahas tentang mesin yang digunakan, alat-alat dan
bahan yang digunakan, dan bagaimana proses pengerjaan pada proses
pembubutan. Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan
gerak utama berputar, tempat benda kerja dicekam dan berputar pada sumbunya,
sedangkan alat potong (cutting tool) bergerak memotong sepanjang benda kerja,
sehingga akan terbentuk geram ( Nurdjito, 2015)

4.1.1 Mesin yang Digunakan


Mesin yang digunakan dalam proses pembubutan sebagai berikut:
1. Mesin potong digunakan dalam pratikum proses manufaktur pada proses
manufaktur pada proses bubut adalah mesin potong KNUTH B 180S.

Gambar 4.1 Mesin Potong


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

2. Mesin bubut
Mesin bubut yang digunakan merupakan mesin bubut konvensional.

Gambar 4.2 Mesin Bubut


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
Kelompok VI

4.1.2 Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan dalam proses pembubutan yaitu besi karbon
silindris dengan ukuran potong 50 mm dan diameternya 31,5 mm.

Gambar 4.3 Besi Karbon Silinder


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

4.1.3 Alat-alat dan APD yang Digunakan


Alat-alat dan APD yang digunakan dalam proses pembubutan ketika
membuat baut adalah:
1. Alat-alat yang digunakan
a. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur berapa panjang dan diameter
besi karbon silindris yang akan dibubut.

Gambar 4.4 Jangka Sorong


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
b. Kunci chuck

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-2


2019
Kelompok VI

Kunci chuck digunakan untuk membuka atau mengunci kembali cekam


pada kepala tetap.

Gambar 4.5 Kunci Chuck


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

c. Kunci toolpost
Kunci toolpost digunakan untuk membuka kunci penjepit pahat.

Gambar 4.6 Kunci Toolpost


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

2. Alat pelindung diri yang digunakan


a. Kacamata
Kacamata digunakan untuk melindungi mata dari percikan beram besi
silinder pada saat praktikum berlangsung.

Gambar 4.7 Kacamata


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
b. Jas lab

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-3


2019
Kelompok VI

Jas lab digunakan untuk melindungi badan saat pembubutan


berlangsung dan baju yang digunakan tidak kotor.

Gambar 4.8 Jas Lab


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

c. Sepatu
Untuk menghindari terinjaknya benda tajam seperti serpihan besi dan
segalanya, dibutuhkan sepatu untuk melindungi kaki dari kecelakaan
kerja.

Gambar 4.9 Sepatu Pengaman


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
d. Sarung tangan

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-4


2019
Kelompok VI

Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan saat pembubutan


berlangsung.

Gambar 4.10 Sarung Tangan


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

4.2 Pengolahan Data


Pengolahan data adalah salah satu proses atau langkah-langkah yang kita
lakukan pada saat akan memulai praktikum, pengolahan data berisikan tentang
langkah-langkah serta gambar kerja.

4.2.1 Proses Kerja


Pada proses pembuatan baut, kita melakukan beberapa tahapan proses
untuk bisa mendapatkan objek yang akan dibuat. Adapun beberapa proses yang
dilakukan yaitu :
1. Proses pemotongan besi silindris
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada proses pemotongan besi
silindris yaitu :
a. Siapkan alat-alat yang digunakan untuk pembubutan seperti besi baja
silindris dengan diameter 31,5 mm.

Gambar 4.11 Besi Silindris


Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
b. Jepit besi silindris pada ragum mesin potong.

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-5


2019
Kelompok VI

Gambar 4.12 Jepit pada Ragum


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

c. Ukur benda kerja sepanjang 50 mm.

Gambar 4.13 Pengukuran


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

d. Kunci ragum mesin potong dengan kuat.

Gambar 4.14 Mengunci Ragum


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
e. Mesin potong dihidupkan sambil membuka keran coolant yang ada
pada mesin potong.

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-6


2019
Kelompok VI

Gambar 4.15 Membuka keran coolant


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

f. Potong besi dengan cara menurunkan gergaji mesin secara perlahan-


lahan.

Gambar 4.16 Proses Pemotongan


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

g. Tekan tombol off dan ambil besi yang sudah dipotong dengan
membuka kunci ragum terlebih dahulu.

Gambar 4.17 Membuka Kunci Ragum


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
2. Proses pembubutan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada proses pembubutan yaitu :

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-7


2019
Kelompok VI

a. Buka pencekam dengan menggunakan kunci chuck.

Gambar 4.18 Membuka Chuck


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

b. Besi yang sudah dipotong diletakan pada pencekam.

Gambar 4.19 Meletakkan Besi Pada Pencekam


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

c. Kunci kembali pencekam dengan kuat menggunakan kunci chuck.

Gambar 4.20 Mengunci Pencekam


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
d. Buka kunci mata pahat menggunakan kunci toolpost

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-8


2019
Kelompok VI

Gambar 4.21 Membuka Kunci Pahat


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

e. Mata pahat diletakan pada penjepit pahat.

Gambar 4.22 Meletakkan Mata Pahat Pada Penjepit


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

f. Kunci kembali mata pahat dengan kuat supaya tidak lepas saat proses
kerja.

Gambar 4.23 Mengunci Mata Pahat


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
g. Setel posisi mata pahat di bagian ujung bagian luar benda kerja, tepat
dibagian sudut besi silindris dengan kedalam 2 mm.

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-9


2019
Kelompok VI

Gambar 4.24 Menyetel Posisi Mata Pahat


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

h. Atur kecepatan putar mesin bubut pada bagian kepala tetap dengan
kecepatan 300 RPM.

Gambar 4.25 Mengatur Kecepatan Putar Mesin


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

i. Mesin bubut dihidupkan dengan cara menarik tuas kearah bawah.

Gambar 4.26 Menghidupkan Mesin Bubut


Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
j. Keran coolant dibuka dan diarahkan ke benda kerja.

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-10


2019
Kelompok VI

Gambar 4.27 Membuka Keran Coolant


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

k. Tarik tuas otomatis kebawah untuk gerak makan sejajar dengan


panjang benda kerja.

Gambar 4.28 Menarik Tuas Otomatis Kebawah


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

l. Saat gerak makan udah mencapai titik 30 mm, tarik tuas otomatis
keatas untuk mematikan gerak makan.

Gambar 4.29 Menarik Tuas Otomatis Keatas


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
m. Tarik mata pahat kembali ke awal pemakan dengan cara memutar
eretan.

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-11


2019
Kelompok VI

Gambar 4.30 Menarik Mata Pahat Kembali Keawal


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)

n. Ulang proses yang sama pada sebelumnya hingga proses pemakanan


menyisakan benda kerja dengan diameter 10 mm dengan panjang
pemakanan 30 mm.

Gambar 4.31 Hasil Proses Pembubutan


(Sumber : Pengolahan Data Praktikum Proses Manufaktur, 2019)
4.3 Parameter pada Proses Bubut

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-12


2019
Kelompok VI

Pada proses bubut, kita dapat mengetahui parameter yang diatur untuk
kerja bubut seperti kecepatan, kedalaman potong, dan gerak makan.
Untuk mengetahui kecepatan, kita dapat menggunakan rumus :
πdn
v=
1000
Yang mana besi memiliki diameter awal sebesar 31,5 mm, dan diameter
akhir 10 mm sehingga diameter pemakanan 21,5 mm dengan nilai
putaran benda kerja yaitu 300 rpm. Sehingga kita dapat menemukan nilai
kecepatan bubut yaitu :
πx 21,5 x 300
v=
1000
20,25
v=
1000
v=20,25 meter /menit

Untuk kecepatan putar mesin, kita bisa menggunakan rumus :


1000 v RPM
N=
πd
Yang mana hasil bisa diperoleh dengan memasukan angka yang sudah di
ketahui sebelumnya yaitu :
1000 x 20,25 x RPM
N=
3.14 x 21,5
20259 RPM
N=
66.72
N = 303,4 RPM
Dan untuk mencari kecepatan makan pada mesin bubut kita bisa
menggunakan rumus :

F = f x n (mm/menit)
Dimana sebelumnya diketahui bahwa pemakanan mesin bubut 2 mm
dalam sekali jalan dan dilakukan secara berulang

F = 2 x 300
= 600 mm/menit

Laporan Praktikum Proses Manufaktur IV-13


2019

Anda mungkin juga menyukai