BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memang terkadang perlu ada cara khusus yang harus dilakukan dan serta
efek tersendiri secara positif untuk suatu kegiatan usaha atau proses
menjalankan operasionalnya.
yang dihasilkan dari berbagai pengembang pada kalangan pelaku bisnis atau
sering disebut wirausaha, adalah sebuah keputusan yang sudah dipilih dengan
untuk ditiru, mulai dari cara menjalankan (yang berdasarkan keilmuan dan
non keilmuan formal) serta sistem aturan yang harus ditaati dalam
yang sudah dipilih sebagai tindakan untuk mencari solusi agar dapat
dipandang layak atau tidaknya suatu kegiatan itu sebagai contoh dalam
Pada bagian itu, sebanarnya banyak makna yang dapat memberikan asumsi
tersendiri terhadap apa yang disebut dengan imbal balik. Pada dasarnya
Pada bagian ayat diatas sebenarnya, memberikan sikap yang baik dalam
pelayanan adalah bertujuan agar tetap dapat selalu tersambung dari konsumen
satu dan lainnya, yang pada akhirnya pemberi layanan akan menerima
dengan baik. Dua, konsumen akan merasa kebutuhannya bisa tercapai tanpa
merasa yakin bahwa setiap apa yang di sajikan akan memberikan kebaikan
sangat diminati oleh berbagai kalangan, baik muda sampai yang berkeluarga,
kecil mikro (UMKM). Dimana 99% yang dijalankan pada kegiatan ekonomi
masyarakat adalah usaha kecil. Pada bagian ini terjumlah 40% volume bisnis
di banyak Negara oleh usaha kecil, 75% dari pekerjaan baru dihasilkan oleh
sektor usaha kecil, dan 50% dari usaha kecil gagal pada dua tahun pertama,
dan usaha kecil penampung terbesar pegawai dalam industri ritel grosir dan
jasa.1
khususnya Indonesia. Akan tetapi fakta yang ada memberikan persepsi seolah
para generasi muda lebih mengambil sebuah keputusan hanya pada tindakan
bersifat instan, namun tidak tahan pada tahapan yang sebanarnya bisa menjadi
1
Daryanto, Pengantar Kewirausahaan (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 2.
5
kopi (keddai) yang ada di kota kediri terlihat hanya terfokus pada orientasi
oleh warung kopi. Sehingga dampak yang terjadi banyak keburukan yang
bersifat langsung maupun tidak, akan sulit bisa di cegah terjadinya. Sebab,
akibat dari dampak pelayanan yang digunakan akan berkelanjutan dan dapat
pendirian usaha yakni pada bidang warung kopi sangat tinggi, dari mulai
dapat diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang ingin dimiliki oleh seluruh
kalangan, mulai dari kebutuhan pokok dengan ditambah keinginan yang lebih
serta gaya hidup yang tinggi, akan senantiasa dicari oleh orang yang
timbul dari masyarakat yang ber jiwa wiraswasta dan pelaku usaha yang
sudah lama bergelut berasumsi bahwa, hal ini dapat menghadirkan inovasi
serta cara agar supaya bisa mendapatkan keuntungan melalui kondisi dengan
melakukan aktifitas ekonomi yang dilakukan dengan beragam cara agar dapat
memenuhi kebutuhan orang lain. Dari sinilah awal langkah dimana nilai-nilai
pelanggaan yang ber almamater siswa tidak terealisai degan penuh, sehingga
yang terjadi adalah dampak dari akibat pemakaian layanan yang diberikan
oleh pemilik warung memberi dampak yang begitu terasa. Adapun beberapa
kejadian yang muncul pada praktek pelayanan di warung kopi yang ada di
warung, serta pada sikap dan rasa tnggung jawab seorang pelaggan yang
tidak pada umumnya jam waktu belajar akan tetapi memilih singgah di
mengikuti pelajaran secara formal di kelas, mulai dari yang tingkat (SMP
sikap yang semestinya ditunjukan bagi pemilik warung itu seperti apa
demikian!
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
2
Observasi, Warung Kopi Kelurahan Ngronggo Siang Malam, kota kediri, 14 september 2015
8
D. Kegunaan Penelitian
pelayanannya.
manfaat bagi penyusun sendiri dan bagi warung kopi yang ada di
E. Telaah Pustaka
yang ada terkait dengan topik/masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini
setidaknya ada dua penelitian yang pernah diteliti terkait dengan judul,:3
3
Tim Revisi Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tahun 2009, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri (Kediri: STAIN Kediri, 2011), 62.
10
Tembalang Semarang.4
2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Freida Triastuti Ratna Jati, Jurusan
Minat Beli Ulang Konsumen Di Kedai Kopi. Dari hasil analisis regresi
minat beli ulang konsumen, hal ini berarti apabila terjadi perubahan pada
satu atau lebih variabel independen maka akan terjadi perubahan juga
produk memiliki pengaruh yang paling besar. Oleh karena itu, dapat
dan promosi penjualan yang menarik, sehingga akan tercipta minat beli
transaksi yang dilihat dan diukur adalah (akad) nya, bukan niat dari orang
4
Skripsi Abror Aflah Amador, Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Sikap
Pelanggan, Dan Implikasinya Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Kasus Pada Semerbak Coffee
Temabalang Semarang) Semarang, 11 april 2012.
5
Freida Triastuti Ratna Jati, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Promosi
Penjualan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Di Kedai Kopi (Studi Pada Konsumen Buket
Koffee+Jazz)Dosen Pembimbing ,Semarang, 1 Juni 2012.
11
yang melakukan akad. Apabila akad yang telah disepakati kedua orang telah
memenuhi rukun dan syarat, maka akad itu sah. Adapun masalah niat yang
mengatakan bahwa, selama tidak ada indikasi yang menunjukan niat dari
Akan tetapi, jika tujuan orang yang berakat dapat diketahui melalui
pekerjaan adalah niat tujuan dari akibat pekerjaan itu sendiri. Ibnu Al-qayim
Al-jauziyah, mengatakan apabila niat sejalan dengan prilaku, maka akad itu
sah. Apabila tujuan itu tidak sesuai dengan semestinya, tetapi tidak ada
indikasi bahwa niatnya sesuai dengan tujuan tersebut, maka dianggap sah,
tetapi antara pelaku dengan allah tetap pada perhitungan, karena alllah yang
mengetahui niat nya. Apabila ada indikator yang dapat menunjukan niat nya
dan niat itu tidak bertentangan dengan tujuan syara’, maka akadnya sah.
fasik dan rusak dan tidak ada efek hukumnya. Dengan demikian, menurut
12
seseorang berpegang kepada tujuan dan akibat hukum dari perbuatan itu,
ini hanya sesuai dengan prinsip mereka yang hanya beramal berdasarkan nash
secara harfiyah dan tidak menerima campur tangan logika dalam masalah
hukum.6
Dari penelitian skripsi diatas dan penekankannya adalah pada produk dan
beli ulang pelanggan. Berbeda lagi jika dengan skripsi yang ditulis oleh
penulis, dimana dalam penelitian ini ditegaskan dalam konteks apakah upaya
hukumnya pada operasional usaha bisa sesuai dengan ka’idah pelayanan yang
6
Haroen Nasroen, Ushul Fiqih 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu:1997), 170.