Anda di halaman 1dari 8

FENOMENA

KUANTUM
Pengertian Fisika Kuantum
Kuantum berasal dari bahasa latin “Quantum” yang mengacu pada unit diskrit
materi dan energi yang diprediksi dan diamati dalam fisika quantum.

Fisika kuantum adalah studi tentang perilaku materi dan energi pada tingkat
molekuler, atom, nuklir dan tingkat mikroskopis hingga yang lebih kecil lagi.

Dalam penelitian fisika kuantum, peneliti tidak dapat melihat objek yang di
teliti, peneliti hanya merasakan objek melalui ukuran-ukuran tertentu yang
terdeteksi. Fisika kuantum lebih sulit dipelajari dibandingkan dengan fisika
klasik. Karena itulah fisika kuantum tidak dipelajari di sekolah-sekolah karena
lebih berfokus pada konsep dan perumusan matematis.
Teori Fisik Kuantum
Munculnya teori kuantum akibat adanya fenomena-fenomena yang tidak sesuai dengan
gagasan fisika klasik. Berikut ini beberapa teori dari para ahli tentang fisika kuantum, yaitu:

Seluruh benda yang berada di alam semesta merupakan molekul molekul yang terdiri
dari atom-atom. Seluruh benda yang dapat terlihat merupakan energi yang bergetar.
Fenomena tersebut menyebabkan benda seolah-olah nayata padahal sebenarnya tidak.
Benda yang berada dialam semesta berasal dari ruang hampa, berupa energi yang
tampak dan bergetar.
Ilmuwan fisika kuantum menyebutkan bahwa realitas yang nyata adalah ilusi semata
Ilmuwan fisika kuantum membuktikan bahwa suatu benda dapat berada pada 2 dimensi
yang berbeda dalam waktu yang sama
Ketika roh menguasai tubuh secara sumpurna, maka dalam diri tersebut berlaku hukum
fisika kuantum.
Teori biocentrisme mengatakan bahwa tubuh bisa mati namun kesadaran akan abdi.
Artinya kematian kesadaran sama sekali tidak ada.
Rumus Fisika Kuantum
Berdasarkan penemuan dari Max Planck, diketahui bahwa tiap elemen energi (E)
berbanding lurus dengan frekuesinya.

Secara mateamtis, rumus yang digunakan yaitu:

E = hv

Ket:
E = energi (J)
h = konstanta planck (6,626 x 10-34 J.s)
v = frekuensi radiasi (s-1)
Rumus Fisika Kuantum
Berdasarkan penemuan efek fotolistrik oleh Albert Einstein, menjelaskan jika cahaya terdiri
dari partikel-partikel foton yang energinya sebanding dnegan frekuensi cahaya. Hal ini
berarti, jika frekuensi tinggi maka setiap foton memiliki energi yang tinggi juga sehingga
mampu melepaskan electron (James E.Brady).

Hal tersebut menyebabkan arus meningkat yang secara sistematis dapat dituliskan sebagai
berikut:

E = hv atau E = c/λ

Ket:
E = energi (J)
h = konstanta planck (6,626 x 10-34 J.s
v = frekuensi radiasi (s-1)
c = kecepatan cahaya dalam vakum ( 3 x 108 m/s)
λ = panjang gelombang (m)
Rumus Fisika Kuantum
Nilai beda potensial tergantung dari intensitas cahaya yang diberikan sehingga energi kinetik
maksimum dari efek fotolistrik dapat dituliskan sebagai berikut:

Ekmaks = e.V0

Ket:
e = muatan electron (C)
V0 = potensial henti (volt)

Sedangkan hubungan antar energi foton, fungsi kerja dan energi fotolistrik bisa dituliskan sebagai
berikut:

EK = E-W

EK = h.f – h.f0

Ket:
E = energi foton (J)
f = frekuensi foton (Hz)
f0 = frekuensi ambang (Hz)
Ek = energi kinetic electron (J)
W = energi ambang electron atau fungsi kerja (J)
Contoh Soal Fisika Kuantum
Tentukan kuanta energi yang terkandung dalam sinar dengan panjang
gelombang 6600 Å jika kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s dan tetapan
Planck adalah 6,6 x 10−34 Js !

Pembahasan

E = h(c/λ)

E = (6,6 x 10−34 )( 3 x 108/6600 x 10−10 ) = 3 x 10−19


joule
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai