Anda di halaman 1dari 565

KABUPATEN LOMBOK UTARA

H. DJOHAN SJAMSU, SH
BUPATI LOMBOK UTARA
DANNY KARTER FEBRIANTO RIDAWAN, S.T., M.ENG
WAKIL BUPATI LOMBOK UTARA
BUPATI LOMBOK UTARA

SAMBUTAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya,
buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021-2026 ini dapat diterbitkan. Buku ini disusun
dari dokumen resmi RPJMD yang telah ditetapkan melalui Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2021.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
Kabupaten Lombok Utara selama kurun waktu 5 tahun mendatang,
menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Lombok
Utara, yang dilakukan secara terpadu dan sejalan dengan pembangunan
Provinsi NTB dan Nasional.
Dalam mencapai tujuan pembangunan daerah, diperlukan peran
aktif seluruh stake holders mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelaksanaannya. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan
sangat bergantung pada peran aktif masyarakat, swasta, aparatur
pemerintah, komitmen dan dukungan DPRD, serta kerjasama yang kuat
antara Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dengan Pemerintah Provinsi
NTB dan Pemerintah Pusat.
Upaya-upaya strategis, inovatif dan memberikan nilai tambah
signifikan menjadi kebijakan dan strategi utama pembangunan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021-2026, sehingga dapat mendorong percepatan
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan dalam rangka mewujudkan
Kabupaten Lombok Utara yang Bangkit Menuju Kabupaten yang Inovatif,
Sejahtera dan Religius.

Tanjung, 3 September 2021


BUPATI LOMBOK UTARA

H. DJOHAN SJAMSU, SH

i
BAB IV
PENUTUP

Pasal 7

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok
Utara.

Ditetapkan di Tanjung
al, 26 Agustus i821
BOK UTARA,r

\
\

'fo"
Diundangkan di Tanjung ·�
s==.-=..-?
pada tanggal, 26 Agustus 2021
PJ. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA,

H. RADEN NURJATI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2021 NOMOR 8

NO REG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA


TENGGARA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Azza Wa Jalla, hanya karena ijin dan
rahmat-Nya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 ini dapat diselesaikan.

RPJMD Tahun 2021-2026 ini disusun dengan melalui beberapa


tahap sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 tahun 2017, diawali dengan penyusunan rancangan awal yang
didasarkan pada Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah
daerah (RPJMD) untuk menjadi rancangan yang didiskusikan pada
forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, kemudian
diikuti dengan proses penyelarasan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi NTB sehingga pada akhirnya
menjadi RPJMD tahun 2021-2026 yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.

RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 menjadi


pedoman penyusunan dokumen RKPD tahun 2022 s/d tahun 2026.
Keselarasan dan kesesuaian antara dokumen perencanaan dan
penganggaran merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian
target-target kinerja yang telah ditetapkan. Untuk itu menjadi tanggung
jawab kita semua untuk menjaga keselarasan dan kesesuaian tersebut.

Sangat disadari bahwa dalam RPJMD ini terdapat kekurangan-


kekurangan sehingga masukan yang konstruktif sangat diperlukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
dokumen ini diucapkan terimakasih.

Tanjung, 26 Agustus 2021


BUPATI LOMBOK UTARA

H. DJOHAN SJAMSU, SH

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................. I-1
1.1. Latar Belakang ........................................... I-1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan ....................... I-3
1.3. Hubungan Antar Dokumen ........................ I-9
1.4. Maksud dan Tujuan ................................... I-17
1.5. Sistematika Dokumen RPJMD ................... I-18

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ............... II-1


2.1. Aspek Geografi dan Demografi ……............. II-1
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ………..... II-40
2.3. Aspek Pelayanan Umum ..…….................... II-74
2.4 Aspek Daya Saing Daerah........................... II-170

BAB III. GAMBARAN KEUANGAN DAERAH....................... III-1


3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu ...................... III-1
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD ............. III-5
3.1.2 Neraca Daerah ……………………….... III-10
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa lalu III-11
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran........ III-11
3.2.2 Analisis Pembiayaan........................ III-13
3.3 Kerangka Pendanaan.................................. III-16
3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja…. III-16
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan. III-21

BAB IV. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS


DAERAH......................………………………………… IV-1
4.1. Permasalahan Pembangunan...................... IV-1
4.2. Isu Strategis............................................… IV-7

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN .................... V-1


5.1 Visi............................................................. V-1
5.2 Misi............................................................ V-3
5.3 Tujuan dan Sasaran................................... V-5

BAB VI. STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM


PEMBANGUNAN DAERAH.................................... VI-1
6.1 Strategi dan Arah Kebijakan........................ VI-1
6.2 Kebijakan Pembangun Jangka Menengah
Nasional...................................................... VI-13
6.3 Kebijakan Pembangun Jangka Menengah
Provinsi....................................................... VI-33
6.4 Kebijakan Umum dan Prioritas
Pembangunan Daerah................................. VI-34

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN


PROGRAM PERANGKAT DAERAH........................ VII-1

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN


DAERAH.............................................................. VIII-1

BAB IX PENUTUP............................................................. IX-1

ii
DAFTAR TABEL
Tabel : Halaman
2.1 Luas Daerah Kabupaten Lombok Utara dirinci Menurut
Kecamatan……….....……………....................... II-3
2.2 Jumlah Dusun di Kabupaten Lombok Utara Dirinci
Menurut Kecamatan…………………….……….................. II-4
2.3 Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Lombok Utara……....... II-5
2.4 Temperatur, Tekanan Udara dan Kecepatan Angin di
Kabupaten Lombok Utara tahun 2020.......................... II-6
2.5 Curah Hujan Kabupaten Lombok Utara 2020............... II-6
2.6 Jenis Tanah Kabupaten Lombok Utara......................... II-9
2.7 Tingkat Kemiringan Tanah di Kabupaten Lombok Utara II-10
Dirinci Per Kecamatan.........................................
2.8 Sebaran Jenis Potensi Rawan Bencana per Kecamatan. II-11
2.9 Luas Tanah dan Penggunaan Lahan sesuai dengan
DAS/SSWS Kabupaten Lombok Utara Di Rinci Menurut
Kecamatan Tahun 2010.................................. II-13
2.10 Luas Tanah dan Penggunaan Lahan Menurut
Kecamatan Tahun 2016................................................ II-13
2.11 Luas Tanah dan Penggunaan Lahan Menurut
Kecamatan Tahun 2017................................................ II-13
2.12 Luas Lahan dan Status Penggunaan Lahan Dirinci Per
Kecamatan Kabupaten Lombok Utara 2009/2010......... II-14
2.13 Rencana Pola Ruang Kabupaten Lombok Utara............. II-20
2.14 Kebijakan-Kebijakan Yang Berpengaruh Terhadap II-21
Perkembangan Wilayah Kabupaten Lombok Utara........
2.15 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lombok Utara II-35
Tahun 2016-2020.........................................................
2.16 Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis II-36
Kelamin Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020............
2.17 Produk Domestik Regional Bruto ADH Berlaku II-38
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020 (Juta Rp).
2.18 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Lombok II-38
Utara Tahun 2016 – 2020 (Juta Rupiah).......................
2.19 Produk Domestik Regional Bruto ADH Konstan II-40
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2020 (Juta Rp).
2.20 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lombok II-41
Utara Tahun 2016 – 2020 (Juta Rupiah).......................
2.21 Distribusi Persentase PDRB ADH Berlaku menurut
Lapangan Usaha........................................................... II-30
2.22 Laju Pertumbuhan PDRB ADH Berlaku menurut
Lapangan Usaha Tahun 2016 2020............................... II-43
2.23 PDRB Per Kapita Tahun 2016-2020.............................. II-44
2.24 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk dan Indeks
Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020.......................................................... II-49
2.25 Perkembangan Indikator Pembentuk IPG Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2015-2019…............................... II-62
2.26 Perkembangan Komponen Pembentuk IDG
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2019................. II-63
2.27 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 – 2020............... II-69
2.28 Capaian Indikator PAUD Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020....................................................... II-71

iii
2.29 Capaian Indikator Urusan Pendidikan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2016-2020.........…………………… II-76
2.30 Guru dengan kualifikasi S1 dan Sertifikasi Pendidik..... II-78
2.31 Jumlah Guru SD, SMP, SMA,SMK
di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020...................... II-79
2.32 Ratio Jumlah Guru dan Siswa Tahun 2020................... II-79
2.33 Capaian AKB dan AKI Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020......................................................... II-81
2.34 Status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Utara II-81
2.35 Kondisi Pelayanan Kesehatan Dasar
Kabupaten Lombok Utara............................................. II-82
2.36 Kondisi Pelayanan Kesehatan Rujukan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2015-2020.................................. II-83
2.37 Kondisi Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2020................. II-84
2.38 Kondisi Kualitas Lingkungan Sehat dan Industri Rumah
Tangga Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-
2020............................................................................. II-85
2.39 Capaian Pembangunan Urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2017 – 2020....................................................... II-87
2.40 Data Jalan di Lombok Utara Tahun 2019...................... II-88
2.40b Panjang dan Ruas Jalan Nasional, Provinsi dan II-88
Kabupaten....................................................................
2.41 Kondisi Jalan Kabupaten di Lombok Utara
Tahun 2017-2020......................................................... II-88
2.42 Target dan Realisasi Ketersediaan Rumah Layak Huni
Tahun 2018-2020......................................................... II-89
2.43 Capaian Pembangunan Urusan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Lombok Utara Tahun
2018-2020......................................................... II-90
2.44 Capaian Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni
Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara s.d Tahun 2020.................... II-90
2.45 Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020...................................................... II-92
2.46 Jumlah PMKS di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2019...................................................... II-93
2.47 Capaian Indikator Utama Urusan Sosial Tahun 2015-
2020............................................................................. II-94
2.48 Kinerja Urusan Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020......................................................... II-97
2.49 Capaian Pembangunan Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2015-2019.................................. II-98
2.50 Kinerja Urusan Pangan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2017 – 2020....................................................... II-100
2.51 Target Indikator skor PPH pada tahun 2020.................. II-101
2.52 Capaian Pembangunan Pertanahan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020......................... II-103
2.53 Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2015 – 2020............................................. II-104
2.54 Kinerja Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 – 2020...... II-105

iv
2.55 Indeks Desa Membangun Tahun 2020 per Kecamatan.. II-107
2.56 Pengelompokan Status Desa per Kecamatan
Berdasarkan Indeks Desa Membangun Tahun 2020..... II-108
2.57 Capaian Pembangunan Urusan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2015 – 2020................................ II-109
2.58 Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2017 – 2020............................................. II-111
2.59 Kinerja Bidang Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2017 – 2020.............. II-112
2.60 Kinerja Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 – 2020.............. II-115
2.61 Peningkatan Penanaman Modal Tahun 2015-2020........ II-116
2.62 Capaian Pembangunan Pemuda Dan Olah Raga II-117
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017-2019.................
2.63 Capaian Kinerja Urusan Statistik Tahun 2015-2020 II-119
2.64 Capaian Pembangunan Kebudayaan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2018-2020.................................. II-122
2.65 Kinerja Urusan Perpustakaan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020............................................ II-123
2.66 Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020....................................................... II-124
2.67 Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2016 – 2020................................ II-125
2.68 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2016-2020.. II-127
2.69 Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020....................................................... II-129
2.70 Kinerja Urusan Perdagangan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020....................................................... II-132
2.71 Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020............................................. II-133
2.72 Capaian Pembangunan Urusan Penunjang Perencanaan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2018-
2020............................................................................. II-133
2.73 Kinerja Urusan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 – 2020.............. II-135
2.74 Kinerja Urusan Penunjang Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 –
2020............................................................................. II-136
2.75 Kinerja Urusan Penunjang Pengawasan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2015 – 2020................................ II-137
2.76 Nilai Sakip Kecamatan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2018-2019......................................................... II-141
2.77 PDRB Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020....... II-142
2.78 Indeks Kepuasan Masyarakat bidang Pelayanan
Perizinan di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2019-
2020....................................... II-145
2.79 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017-
2021............................................................................. II-155
3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Tahun 2016 s/d Tahun 2020
Kabupaten Lombok Utara..................................... III-6
3.2 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten
Lombok Utara............................................................... III-10

v
3.3 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Kabupaten Lombok Utara............................... III-12
3.4 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Lombok Utara............. III-13
3.5 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran....................... III-14
3.6 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten III-15
Lombok Utara...............................................................
3.7 Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun
2022 – 2026 Kabupaten Lombok Utara......................... III-17
3.8 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk
Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok III-22
Utara
3.9 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan
Keuangan Daerah Kabupaten Lombok Utara................. III-23
5.1 Keselarasan Misi RPJMD Kab. Lombok Utara tahun V-4
2021-2026 dengan RPJMN 2020-2024 dan RPJMD
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2019-2023.......................
5.2 Indikator Makro Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-
2026............................................................................... V-7
5.3 Keterkaitan, visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
daerah tahun 2021-2026......................... V-8
5.4 Keselarasan Program Prioritas Pembangunan Kab.
Lombok Utara dengan Prioritas Pembangunan Nasional
dan Prioritas Pembangunan Provinsi NTB....................... V-14
6.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kabupaten
Lombok Utara……………………...................................... VI-2
6.2 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Tahun 2021-2026......................................................... VI-36
6.3 Realisasi Belanja Tidak Terduga Untuk Penanganan
COVID-19 Dari APBD-P Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2020 (untuk Penanganan Kesehatan, Dampak
Ekonomi dan Dampak Sosial) ...................................... VI-45
6.4 Matriks sinergitas antara isu strategis, program
prioritas dan program unggulan NTB dengan Program di
kabupaten Lombok Utara sesuai Permendagri nomor 90
tahun 2019.............................................................. VI-50
6.5 Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu
Indikatif Kabupaten Lombok Utara................................ VI-68
7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun
2022-2026 Kabupaten Lombok Utara............................ VII-2
7.2 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Lombok Utara......... VII-4
8.1 Indikator Kinerja Utama Kabupaten Lombok Utara
2021-2026.................................................................... VIII-2
8.2 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kab.
Lombok Utara............................................................... VIII-5

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar : Halaman
2.1 Produk Domestik Regional Bruto ADH Berlaku
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020 (Juta
Rp)............................................................................. II-37
2.2 Produk Domestik Regional Bruto ADH Konstan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020 (Juta
Rp)............................................................................. II-40
2.3 Grafik Penduduk Berkerja Berdasarkan Lapangan
Usaha dan Tingkat Pendidikan Tahun 2020............... II-45
2.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nasional Tahun 2016-2020 (%).................................. II-45
2.5 Pertumbuhan Ekonomi Kab Lombok Utara, Provinsi
NTB dan Nasional serta Kabupaten/Kota di NTB
Tahun 2020 (%)......................................................... II-46
2.6 Laju Inflasi Kabupaten Lombok Utara , Nusa Tenggara
Barat dan Nasional Tahun 2015-2020 (%)... II-47
2.7 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok
Utara, NTB dan Nasional Tahun 2015 – 2020............ II-48
2.8 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok
Utara, Nusa Tenggara Barat , Nasional dan
Kabupaten/Kota di NTB Tahun 2020......................... II-49
2.9 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kab.
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat Dan
Nasional Tahun 2016-2020........................................ II-51
2.10 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kab.
Lombok Utara, Provinsi NTB dan Nasional dan
Kabupaten/Kota di NTB Tahun 2020......................... II-51
2.11 Perkembangan Angka Harapan Hidup Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB Dan Nasional Tahun 2015-2020
(Tahun)...................................................................... II-52
2.12 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nasional serta Kabupaten/Kota di NTB Tahun 2020
(Tahun)...................................................................... II-53
2.13 Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi NTB dan Nasional Tahun
2015-2020 (Tahun).................................................... II-54
2.14 Perbandingan Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nasional Serta Kabupaten/Kota Sekitar Tahun 2020
(Tahun)...................................................................... II-54
2.15 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2016-2020
(Tahun)................................................... II-55
2.16 Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB dan Nasional serta Kab./Kota di
NTB Tahun 2020 (Tahun).......................................... II-56
2.17 Tingkat Partisipasi Pendidikan Partisipasi Murni
APM SMP 2020, Susenas........................................... II-56
2.18 Tingkat Keberlanjutan Sekolah Penduduk Usia 15 –
24 Tahun Tahun 2020................................................ II-57

vii
2.19 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2016-2020
(Juta Rupiah)............................................................. II-58
2.20 Pengeluaran Per Kapita Kab. Lombok Utara, Provinsi
NTB dan Nasional serta kab./kota di NTB Tahun
2020 (Juta Rupiah).................................................... II-59
2.21 Perkembangan IPG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Tahun 2015-2020........ II-60
2.22 Perbandingan IPG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Serta Kabupaten/Kota
Sekitar Tahun 2020................................................... II-60
2.23 Perkembangan IDG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Tahun 2015-2020........ II-62
2.24 Perbandingan IDG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Serta Kabupaten/Kota
di NTB Tahun 2020................................................... II-62
2.25 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Lombok
Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional
Tahun 2016 – 2020..................................... II-64
2.26 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB dan Nasional Serta Kab./Kota di
NTB Tahun 2020....................................................... II-65
2.27 Tingkat Pendidikan Penduduk Usia Kerja dan
Proporsi yang Terlatih di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2020............................................................... II-66
2.28 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa
Tenggara Barat Dan Nasional Tahun 2016-2020 (%). II-67
2.29 Perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa
Tenggara Barat Dan Nasional Serta Kabupaten/Kota
di NTB Tahun 2020 (%)............................................. II-68
2.30 APM SMP Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020
(% dalam Kuintil)....................................................... II-74
2.31 APM SMA Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020
(% dalam Kuintil)....................................................... II-75
2.32 Angka Melek Huruf Usia 15+ di Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2020 (% dalam Kuintil)......................... II-76
2.33 Penduduk Kabupaten Lombok Utara Berdasarkan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2019... II-146
2.34 Angka Ketergantungan di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2019...................................................... II-147
3.1 Proporsi Realisasi Belanja Langung dan Tidak
Langsung................................................................... III-12
5.1 Keselarasan Visi RPJMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD
Kab. Lombok Utara....................................... V-2
6.1 Rencana Tema/fokus pembangunan Tahun 2021-
2026.......................................................................... VI-8
6.2 Diagram Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Holistik Integratif Berbasis Wilayah/Spasial (Level 1). VI-9
Diagram Strategi Holistik Integratif Pemberdayaan
6.3 Ekonomi Berbasis Potensi Lokal (Peningkatan
Produksi Pertanian Lahan Kering/Quick Wins) (Level
2)............................................................................... VI-10
6.4

viii
Diagram Strategi Holistik Integratif Pemberdayaan VI-11
6.5 Ekonomi Berbasis Potensi Lokal (Pengolahan/
Industrialisasi Hasil Pertanian/Quick Wins) (Level 2). VI-12
6.6 Diagram Strategi Peningkatan Status Gizi Ibu dan
Anak Holistik Integratif Berbasis Wilayah/Spasial..... VI-14
6.7 Strategi Pembangunan Sumberdaya Manusia sesuai
RPJMN Tahun 2020-2024.......................................... VI-15
6.8 Strategi Pembangunan Infrastruktur sesuai RPJMN
Tahun 2020-2024...................................................... VI-16
6.9 Strategi Penyederhanaan Regulasi sesuai RPJMN
Tahun 2020-2024...................................................... VI-17
6.10 Strategi Penyederhanaan Birokrasi sesuai RPJMN
Tahun 2020-2024...................................................... VI-17
6.11 Strategi Transformasi Ekonomi sesuai RPJMN Tahun
2020-2024................................................................. VI-18
6.12 Visi, Misi, Arahan Presiden dan Agenda Pembangunan
sesuai RPJMN Tahun 2020-2024........ VI-30
6.13 Major Project di Kabupaten Lombok Utara
berdasarkan kewilayahan.......................................... VI-31
Major Project di Kabupaten Lombok Utara
berdasarkan sektor pemulihan pasca bencana...........

ix
Lampiran : Peraturan Daerah Lombok Utara
Nomor : 8 Tahun 2021
Tanggal : 26 Agustus 2021
Tentang : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun
2021-2026

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional memiliki peranan dan
kedudukan yang sangat penting sebagai penjabaran dari rencana
pembangunan jangka panjang daerah dan menjadi arah bagi
penyusunan rencana kerja tahunan dan kebijakan umum anggaran
pendapatan dan belanja serta prioritas penganggaran dan belanja.

Sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun


2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, rencana
pembangunan jangka menengah di daerah disebut dengan RPJMD
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang merupakan
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)
tahun, sama halnya yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 rencana pembangunan jangka menengah
di daerah juga disebut Rencana Pembangunam Jangka Menengah
Daerah dengan pengertian yang sama sebagai dokumen perencanaan
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak dilantik sampai
dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.

Proses penyusunan Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Lombok


Utara Tahun 2021-2026 mencakup penyempurnaan rancangan
RPJMD, penjabaran visi dan misi Kepala Daerah, perumusan tujuan
dan sasaran, perumusan strategi dan arah kebijakan, perumusan
program pembangunan Daerah, perumusan program Perangkat
Daerah; dan KLHS. Hasil Perumusan rancangan RPJMD disajikan
dengan sistematika paling sedikit memuat : pendahuluan; gambaran

I-1
umum kondisi Daerah; gambaran keuangan Daerah; permasalahan
dan isu srategis Daerah; visi, misi, tujuan dan sasaran; strategi, arah
kebijakan dan program pembangunan Daerah; kerangka pendanaan
pembangunan dan program Perangkat Daerah; kinerja
penyelenggaraan pemerintahan Daerah; dan penutup.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026


berdasarkan visi, misi dan program kepala daerah terpilih Tahun 2020
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi NTB (RPJMD) Tahun
2019-2023 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2020-2024, Rancangan Teknokratik RPJMD
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 dan KLHS RPJMD serta
menyesuaikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-
3708 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi, dan nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah. Hal ini sesuai dengan surat edaran Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia No.640/16/SJ tentang Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala
Daerah Serentak Tahun 2020.

RPJPD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025 dengan Visi


Pembangunan Jangka Panjang daerah adalah ”Lombok Utara Sejahtera
Dan Bermartabat” , Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Lombok Utara tahun 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat
Lombok Utara sejahtera, dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
cita-cita masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat serta kemandirian daerah
sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah. RPJMD 2021-2026 adalah merupakan tahapan
pembangunan 5 tahunan yang ke-3 dari RPJPD Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2005-2025.

Penyusunan rancangan Akhir RPJMD kabupaten adalah


merupakan proses penyempurnaan rancangan RPJMD menjadi
rancangan akhir RPJMD berdasarkan berita acara kesepakatan hasil
Musrenbang RPJMD. BAPPEDA menyampaikan rancangan akhir
RPJMD yang dimuat dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang

I-2
RPJMD kepada Sekretaris Daerah melalui Perangkat Daerah yang
membidangi hukum.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan


Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Lombok Utara tahun 2021-2026 berdasar pada :

1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
115);
2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (Termasuk Lembaran Negara No. 104 tahun
1960);
3. Undang Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75);
5. Undang Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat

I-3
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872);
12. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038
);
13. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Repbulik Indonesia Tahun
2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5049);
14. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4674)
15. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
16. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
17. Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601).
18. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tetang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indoesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

I-4
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887)
24. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi
Proses Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 105);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
206, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6123);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2 );
29. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 42);
30. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2019 Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah;

I-5
31. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
32. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 10);
33. Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Di Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
pembuatan dan pelaksanaan KLHS dalam penyusunan RPJMD;
36. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
37. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan di Daerah
Kabupaten/Kota;
38. Permendagri Nomor 9 Tahun 2018 tentang Reviu Atas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 461);
39. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal
Pendidikan;
40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 101
Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota;

I-6
41. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
SPM;
42. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
Dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1447) , yang dimutakhirkan dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020;
45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781;
46. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun
2022;
47. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
48. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun
2014 tentang Perubahan RPJPD NTB;
49. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2009-2029;
50. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat 12/2017 tentang
Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil NTB 2017-2037;
51. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun
2021 tentang perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023.
52. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10 Tahun 2010
tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten

I-7
Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Utara Nomor 10);
53. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 12 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Utara Nomor 12;
54. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 9 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011 Nomor 9).
55. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 21 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Lombok Utara (Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2020 Nomor 94);
56. Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
No.640/16/SJ Tahun 2021 tentang Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah
Serentak Tahun 2020;

I-8
1.3 Hubungan Antar Dokumen
Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026
mengacu kepada RPJPD Kabupaten Lombok Utara 2005-2025,
Teknokratik RPJMD 2021-2026, KLHS RPJMD 2021-2026 serta
diselaraskan dengan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat 2019-2023
dan RPJMN tahun 2020-2024, RTRW Provinsi NTB 2009-2029 dan
RTRW Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2041. Keselarasan dan
keserasian dengan dokumen perencanaan pembangunan pemerintah
pada prioritas pembangunan dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai, hal ini tentunya disesuaikan dengan kondisi dan
permasalahan utama yang dihadapi daerah.

Gambar I. Hubungan antar tiap dokumen perencanaan dengan RPJMD


Kabupaten Lombok Utara.

1.3.1 Hubungan Antara RPJMD dengan RPJMN


Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 dilakukan
dengan penyelarasan kebijakan pembangunan nasional khususnya
yang berkaitan dengan pembangunan daerah yang mempengaruhi
pembangunan nasional. Telaah dilakukan terhadap isu- isu strategis
nasional yang termuat dalam RPJMN Tahun 2021-2024. Selain itu
target-target nasional yang dicanangkan dalam RPJMN Tahun 2020-
2024 yang perlu mendapatkan dukungan dari Kabupaten Lombok
Utara juga menjadi dasar dalam penentuan target dalam RPJMN
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026.

I-9
Visi dan Misi RPJM Nasional 2020-2024
Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
Misi
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing.
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman
pada Seluruh Warga
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

1.3.2 Hubungan Antara RPJMD dengan RPJMD Provinsi Nusa


Tenggara Barat
Selain RPJMN, penyusunan RPJMD Kabupaten Lombok Utara
juga harus berpedoman pada RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari RPJMD Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2019 – 2023 antara lain terkait dengan arah
pengembangan kewilayahan, isu-isu strategis yang berkembang, dan
juga indikator beserta target yang harus didukung pencapaiannya oleh
Kabupaten Lombok Utara.

Visi dan Misi RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat 2019-2023


Visi
Membangun Nusa Tenggara Barat yang Gemilang

Misi
1. NTB TANGGUH DAN MANTAP melalui penguatan mitigasi bencana
dan pengembangan infrastruktur serta konektivitas wilayah
2. NTB BERSIH DAN MELAYANI melalui transformasi birokrasi yang
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari KKN dan berdedikasi
3. NTB SEHAT DAN CERDAS melalui peningkatan kualitas sumber

I - 10
daya manusia sebagai pondasi daya saing daerah
4. NTB ASRI DAN LESTARI melalui pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan
5. NTB SEJAHTERA DAN MANDIRI melalui penanggulangan
kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan pertumbuhan ekonomi
inklusif bertumpu pada pertanian, pariwisata dan industrialisasi
6. NTB AMAN DAN BERKAH melalui perwujudan masyarakat madani
yang beriman, berkarakter dan penegakan hukum yang berkeadilan

1.3.3 Hubungan Antara RPJMD dengan RPJPD Kabupaten


Lombok Utara
RPJPD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025 dengan Visi
Pembangunan Jangka Panjang daerah adalah ”Lombok Utara Sejahtera
Dan Bermartabat” , Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Lombok Utara tahun 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat
Lombok Utara sejahtera, dan bermartabat dalam rangka mewujudkan
cita-cita masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat serta kemandirian daerah
sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari RPJPD
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005 – 2025 antara lain terkait
dengan arah pengembangan kewilayahan, isu-isu strategis yang
berkembang, dan juga indikator beserta target yang harus dicapai oleh
Kabupaten Lombok Utara. RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun
2021-2026 merupakan tahapan ke-3 dari pelaksanaan RPJPD
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025

Visi dan Misi RPJPD Lombok Utara 2005-2025


Visi
Lombok Utara Sejahtera Dan Bermartabat.
Misi
1. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
2. Mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
3. Mewujudkan masyarakat yang maju mandiri dan berdaya saing.

I - 11
Program Nasional Untuk Kabupaten Lombok Utara

1. Program Pengembangan Daerah Tertinggal;


2. Program Pengembangan Daerah Tertentu;
3. Program Pengembangan Kepariwisataan;
4. Program Peningkatan Daya Saing UMKM Koperasi;
5. Program Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Program Penanganan Fakir Miskin;
7. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial;
8. Program Pengelolaan Sumber Daya Air.
9. Program Pengembangan Infrstruktur Jalan
10. Program Penyediaan Fasilitasi Perumahan dan Permukiman.

1.3.4 Hubungan Antara RPJMD dengan Teknokratik RPJMD


Kabupaten Lombok Utara 2021-2026
Teknokratik RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-
2026 dijabarkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sebagai suatu dokumen
perencanaan lima tahunan. Selain berpedoman pada dokumen
teknokratik RPJMD, penyusunan juga berpedoman pada RPJMN,
program strategis nasional, dan pedoman penyusunan RPJMD.

RPJMD berpedoman pada teknokratik RPJMD terkait dengan


penyelarasan sasaran dan prioritas pembangunan Daerah serta
program perangkat daerah dengan sasaran, arah kebijakan, program
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah tentang RPJMD.
Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Lombok Utara 2021-2026
Visi
“Lombok Utara Bangkit Menuju Kabupaten Yang Inovatif, Sejahtera
Dan Religius”
Misi
1. Mewujudkan Pemerintahan Yang Efektif, Bersih, Aspiratif Dan
Transparan Melalui Percepatan Reformasi Birokrasi.
2. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Berbudaya dan
Religius.

I - 12
3. Meningkatkan Kualitas Dan Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur Dengan Tetap Memperhatikan Kelestariaan
Lingkungan Dan Ketangguhan Terhadap Bencana.
4. Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis IPTEK Dan Kearifan
Lokal Serta Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif untuk
Pengembangan Usaha Dan Ketersediaan Lapangan Kerja.

1.3.5 Hubungan Antara RPJMD dengan Renstra Perangkat


Daerah
Ditinjau dari penjabarannya terhadap dokumen Renja OPD,
dokumen RPJMD yang telah ditetapkan menjadi pedoman
penyempurnaan rancangan Renstra OPD yang telah disusun
berdasarkan rancangan RPJMD. Dalam kaitannya dengan penyusunan
APBD, RPJMD menjadi acuan penyusunan RKPD dan penyusunan
KUA-PPAS. Dengan demikian kesinambungan antara perencanaan dan
penganggaran dapat terjaga. Berikut ini merupakan diagram hubungan
dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan lain dan
hubungannya dengan dokumen penganggaran.

Renstra PD sebagaimana dimuat dalam Undang-Undang Nomor


23 tahun 2014 pada Pasal 272 memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.

1.3.6 Hubungan Antara RPJMD dengan KLHS RPJMD


RPJMD disusun dengan berpedoman dengan KLHS RPJMD agar
perencanaan pembangunan daerah memperhatikan aspek lingkungan
dan keberlanjutan. KLHS digunakan untuk merencanakan dan
mengevaluasi kebijakan, rencana, dan program yang akan atau sudah
ditetapkan. Dalam penyusunan kebijakan, rencana atau program,
KLHS digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan
kebijakan, rencana atau program agar dampak atau risiko lingkungan
yang tidak diharapkan dapat diminimalkan, sedangkan dalam evaluasi
kebijakan, rencana atau program, KLHS digunakan untuk
mengidentifikasi dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan,

I - 13
rencana atau program yang menimbulkan dampak atau risiko negatif
terhadap lingkungan.

1.3.7 Hubungan Antara RPJMD dengan RTRW Provinsi NTB


dan RTRW Kabupaten Lombok Utara
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2009–2029, Pengembangan kawasan
Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di
Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dijadikan
sebagai kawasan strategis Provinsi (KSP) dengan sektor unggulan
pariwisata, industri dan perikanan. Hal ini didukung dalam RPJMD
Kabupaten Lombok Utara 2021-2026 dalam Misi ke-4 dengan tujuan
Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi inklusif , untuk mencapai tujuan
tersebut ditetapkan sasaran meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan aktivitas perekonomian daerah , meningkatkan penanaman
modal/investasi dan memperluas lapangan kerja serta meningkatkan
sumber pendanaan daerah termasuk mendukung kawasan perikanan
Pulau Lombok, meliputi: Gili Indah dan sekitarnya, Senggigi dan
sekitarnya, Lembar dan sekitarnya, Gili Gede dan sekitarnya, Teluk
Sepi dan sekitarnya, Kuta, Awang dan sekitarnya, Tanjung Luar dan
sekitarnya, Gili Sulat dan sekitarnya, dan Labuhan Lombok dan
sekitarnya , serta Pengembangan subzona wisata budaya Nyawen Laut
di Pantai Gondang Lombok Utara telah sesuai dengan Peraturan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No.12 Tahun 2017 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Perairan dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)
Provinsi NTB Tahun 2017-2037 .

1.3.8 Hubungan Antara RPJMD dengan RKPD


Penyusunan program, kegiatan dan subkegiatan RKPD 2022
Kabupaten Lombok Utara pasca pilkada Tahun 2020 mengacu pada:
Evaluasi capaian kinerja RPJMD periode sebelumnnya (Periode 2016-
2021) dan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, evaluasi
kinerja RKPD Tahun 2020 dan Renja Tahun 2020, Visi misi dan
program kepala daerah terpilih, arah kebijakan dan sasaran pokok
RPJPD kabupaten/kota, RPJMD Provinsi, dan program prioritas RKP
untuk RKPD kabupaten kota.

I - 14
1.3.9 Hubungan Antara RPJMD dengan RPJMD Kabupaten
Sekitar (Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan
Lombok Timur)
A. Hubungan Dengan RPJMD Kabupaten Lombok Barat
Pada RPJMD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-
2024 Misi Ke-2 nya yaitu Meningkatkan Dan Memantapkan
Akses Infrastruktur Wilayah Dan Pemenuhan Layanan
Dasar Secara Berkeadilan sejalan dengan RPJMD Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021-2026 Misi Ke-3 yaitu
Meningkatkan Kualitas Dan Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur Dengan Tetap Memperhatikan Kelestariaan
Lingkungan Dan Ketangguhan Terhadap Bencana.
Misi ke-3 Kabupaten Lombok Barat yaitu
Mewujudkan Konektifitas Perekonomian Antara Pelaku
Usaha Dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Investasi
Yang Kondusif Dan Keberpihakan Pada Masyarakat sejalan
dengan Misi ke-4 Kabupaten Lombok Utara yaitu
Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis IPTEK Dan
Kearifan Lokal Melalui Optimalisasi Sumber Pendanaan
serta Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif untuk
Pengembangan Usaha Dan Ketersediaan Lapangan Kerja.
Kemudian Misi ke-5 Kabupaten Lombok Barat yaitu
Meningkatkan Dan Memperkuat Sinkronisasi Dan Sinergi
Pembangunan Daerah Untuk Mempercepat Capaian Tujuan
Pembangunan sejalan dengan Misi ke-2 Kabupaten Lombok
Utara yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang
Berbudaya dan Religius.

B. Hubungan Dengan RPJMD Kabupaten Lombok Tengah


Pada RPJMD Kabupaten Lombok tengah Tahun 2016-
2021 Misi Ke-2 nya yaitu Meningkatkan Kesejahteraan
Sosial, Kecerdasan Dan Kesehatan Masyarakat Dengan
Mengedepankan Keadilan Dan Kesetaraan Gender sejalan
dengan Misi ke-2 Kabupaten Lombok Utara yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Berbudaya
dan Religius.

I - 15
Pada RPJMD Kabupaten Lombok tengah Tahun
2016-2021 Misi Ke-3 nya yaitu Mendorong Kemajuan
Ekonomi Daerah Dan Kemakmuran Masyarakat Melalui
Perkuatan Struktur Ekonomi Masyarakat Dengan
Dukungan Stabilitas Kamtibmas sejalan dengan Misi ke-4
Kabupaten Lombok Utara yaitu Meningkatkan
Perekonomian Daerah Berbasis IPTEK Dan Kearifan Lokal
Melalui Optimalisasi Sumber Pendanaan serta Menciptakan
Iklim Investasi Yang Kondusif untuk Pengembangan Usaha
Dan Ketersediaan Lapangan Kerja.
Pada RPJMD Kabupaten Lombok tengah Tahun
2016-2021 Misi Ke-4 nya yaitu Menjaga Keselarasan,
Keserasian Dan Keterpaduan Pembangunan Kawasan Dan
Antar Kawasan Dengan Dukungan Infra Struktur Yang
Memadai sejalan dengan Misi ke-3 Kabupaten Lombok Utara
yaitu Meningkatkan Kualitas Dan Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur Dengan Tetap Memperhatikan Kelestariaan
Lingkungan Dan Ketangguhan Terhadap Bencana.

C. Hubungan Dengan RPJMD Kabupaten Lombok Timur


Pada RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-
2023 Misi Ke-1 nya yaitu Membangun dan meningkatkan
infrastruktur wilayah secara berimbang pada bidang
transportasi, energi, irigasi, air bersih serta perumahan
sejalan dengan RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun
2021-2026 Misi Ke-3 yaitu Meningkatkan Kualitas Dan
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dengan Tetap
Memperhatikan Kelestariaan Lingkungan Dan Ketangguhan
Terhadap Bencana.
Misi ke-2 Kabupaten Lombok Timur yaitu
Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan
yang berdaya saing dengan biaya terjangkau sejalan dengan
RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 Misi
Ke-2 yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang
Berbudaya dan Religius.

I - 16
Kemudian Misi ke-3 Kabupaten Lombok Timur yaitu
Menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat yang
bertumpu pada pengembangan potensi lokal melalui sinergi
fungsifungsi pertanian, peternakan, perdagangan,
perikanan, kelautan, pariwisata dan sumberdaya lainnya
sejalan dengan RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun
2021-2026 Misi ke-4 yaitu Meningkatkan Perekonomian
Daerah Berbasis IPTEK Dan Kearifan Lokal Serta
Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif untuk
Pengembangan Usaha Dan Ketersediaan Lapangan Kerja.

1.4 Maksud Dan Tujuan


Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2021-2026 bermaksud untuk mewujudkan sinergitas
dan sinkronisasi pembangunan baik antar wilayah, antar sektor, dan
antar lembaga pemerintahan di tingkat kabupaten maupun dengan
provinsi dan pusat sehingga tercipta efektivitas dan efisiensi dalam
pengalokasian sumber daya yang tersedia.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan RPJMD


Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 adalah :

1. Terwujudnya penjabaran rencana pembangunan jangka menengah


daerah Tahun 2021-2026 dengan sasaran :
a. Terwujudnya rumusan isu strategis dan persoalan mendesak
yang harus diselesaikan;
b. Terwujudnya strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah;
c. Terwujudnya rumusan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah;
d. Terwujudnya rumusan rencana program dan kegiatan strategis
pembangunan daerah;
e. Terwujudnya rumusan target indikator kinerja pembangunan
daerah;
f. Terwujudnya rumusan pagu indikatif kegiatan di masing-masing
OPD.
2. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan
baik antar lembaga daerah dan antar tingkatan pemerintahan.

I - 17
3. Terwujudnya keselarasan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;
4. Tercapainya pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
5. Sebagai pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah dalam
penyusunan Renstra.

1.5 Sistematika Dokumen RPJMD


Adapun sistematika dalam penyusunan RPJMD ini sesuai
sistematika yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum


penyusunan rancangan awal RPJMD agar substansi pada
bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang RPJMD,
proses penyusunan RPJMD, kedudukan RPJMD tahun
rencana dalam RPJPD, keterkaitan antara dokumen
RPJMD dengan dokumen RKPD dan Renstra Perangkat
Daerah.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang
digunakan dalam penyusunan RPJMD, baik yang
berskala nasional, maupun lokal. Dalam hal ini kalau di
daerah telah diterbitkan peraturan daerah atau
Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tentang
perencanaan dan penganggaran ataupun tentang tata
cara penyusunan dokumen perencanaan dan
pelaksanaan musrenbang, perlu dicantumkan.

I - 18
Pada sub-bab ini tidak perlu semua peraturan-
perundangan dicantumkan, melainkan cukup pada
peraturan-perundangan yang memuat ketentuan secara
langsung terkait dengan penyusunan RPJMD.
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Bagian ini menjelaskan hubungan RPJMD dengan
dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya.
Keterhubungan dengan dokumen lain, seperti: RPJMN,
RPJPD, RPJMD Provinsi, RTRW nasional, RTRW Provinsi,
dan RTRW kab/kota.
1.4. Maksud dan Tujuan
Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan
dokumen RPJMD bagi daerah yang bersangkutan dan
sasaran penyusunan dokumen RPJMD bagi daerah yang
bersangkutan.
1.5. Sistematika Penulisan
Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen
RPJMD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar
isi setiap bab didalamnya.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bagian ini sangat penting untuk menjelaskan dan menyajikan


secara logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi
daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta
indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
Bagian ini dijabarkan berdasarkan hasil analisis dan kajian
gambaran umum kondisi daerah pada tahap perumusan.
Tidak seluruh informasi dalam perumusan tentang gambaran
umum kondisi daerah ditampilkan dalam penyajian. Hanya
informasi yang relavan dan penting saja yang perlu
dicantumkan untuk mendapatkan fokus yang baik dalam
dokumen. Informasi dianggap relevan dan penting jika
menjelaskan gambaran umum kondisi daerah yang selaras
dan mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan
daerah, visi/misi kepala daerah, dan kebutuhan perumusan
strategi.

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

I - 19
Pada bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan kondisi umum
geografis mengenai kondisi geografi daerah, potensi
pengembangan wilayah, dan wilayah rawan bencana.
Penjelasan dapat dilengkapi dengan tabel, grafik, dan
gambar yang mendukung setiap potensi kawasan budaya
yang dimiliki daerah. Penjelasan perlu dilengkapi dengan
kerangka pemikiran hubungan antara kondisi geografi
daerah dengan potensi pengembangan kawasan
budidaya
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan kondisi umum
kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari indikator
kinerja pembangunan secara keseluruhan. Berbagai
indikator yang telah diolah pada tahap perumusan,
dapat ditampilkan, khususnya indikator yang paling
dapat menjelaskan kondisi dan perkembangan
kesejahteraan masyarakat daerah bersangkutan. Lebih
lanjut dipaparkan tentang fokus kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial, fokus
seni budaya dan olah raga.
2.3. Aspek Pelayanan Umum
Bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan kondisi umum
aspek pelayanan umum sebagai bagian dari indikator
kinerja pembangunan secara keseluruhan. Berbagai
indikator yang telah diolah pada tahap perumusan,
dapat ditampilkan, khususnya indikator yang paling
dapat menjelaskan kondisi dan perkembangan aspek
pelayanan umum daerah bersangkutan. Lebih lanjut
dipaparkan tentang fokus urusan layanan wajib dan
fokus urusan layanan pilihan.
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
Bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan kondisi umum
aspek daya saing daerah sebagai bagian dari indikator

I - 20
kinerja pembangunan secara keseluruhan. Berbagai
indikator yang telah diolah pada tahap perumusan,
dapat ditampilkan, khususnya indikator yang paling
dapat menjelaskan kondisi dan perkembangan aspek
daya saing daerah bersangkutan. Lebih lanjut
dipaparkan tentang fokus kemampuan ekonomi daerah,
fokus fasilitas wilayah/infrastuktur, fokus iklim
berinvestasi, dan fokus sumber daya manusia.
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan


analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
telah dilakukan pada tahap perumusan ke dalam sub-bab,
sebagai berikut:

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu


Pada bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, dijelaskan gambaran kinerja keuangan
daerah yang mencakup :
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Bagian ini menguraikan perkembangan
pendapatan dan belanja tidak langsung,
proporsi sumber pendapatan, pencapaian
kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi
belanja daerah
3.1.2. Neraca Daerah
Bagian ini menguraikan sekurang-kurangnya
mengenai perkembangan neraca daerah,
analisis rasio likuiditas, analisis rasio
solvabilitas dan analisis rasio aktivitas.
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Pada bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan gambaran
kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu terkait
proporsi penggunaan anggaran dan hasil analisis
pembiayaan yang mencakup:
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Dalam bagian ini diuraikan sekurang-
kurangnya mengenai proporsi belanja

I - 21
pemenuhan kebutuhan aparatur dan proporsi
realisasi belanja.
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Dalam bagian ini diuraikan sekurang-
kurangnya mengenai analisis pembiayaan.
3.3. Kerangka Pendanaan
Pada bagian ini diawali dengan pengantar analisis.
Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan gambaran
kerangka pendanaan dari hasil analisis yang
mencakup:
3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja
Dalam bagian ini diuraikan sekurang-
kurangnya mengenai proyeksi data masa lalu
dan asumsi yang digunakan untuk
memproyeksi serta kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi proyeksi data
3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan
Dalam bagian ini diuraikan sekurang-
kurangnya mengenai penghitungan kerangka
pendanaan dengan tujuan untuk mengetahui
kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
dan rencana penggunaannya.

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

Permasalahan dan isu-isu strategis daerah merupakan salah


satu bagian terpenting dokumen RPJMD karena menjadi
dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah.
Oleh karena itu, penyajian analisis ini harus dapat
menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan
menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun
mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi
permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.

4.1. Permasalahan Pembangunan


Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah
permasalahan pada penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan
analisis yang merujuk pada identifikasi permasalahan

I - 22
pembangunan daerah dalam perumusan rancangan
awal RPJMD.
Pada bagian atau tahap perumusan isu-isu strategis,
permasalahan-permasalahan pembangunan lain yang
tidak diprioritaskan atau bukan menjadi agenda utama
rencana pembangunan daerah dalam 5 (lima) tahun
kedepan tidak perlu disajikan (biarkan saja tetap dalam
kertas kerja perumusan).
4.2. Isu Strategis
Isu strategis dapat berasal dari permasalahan
pembangunan yang dianggap paling prioritas untuk
diselesaikan maupun isu dari dunia international,
nasional maupun regional. Sesuai isu-isu strategis yang
telah dihasilkan dalam tahap perumusan dituangkan
dalam penyajian. Dalam penyajian isu strategis hal
terpenting yang diperhatikan adalah isu tersebut
dijabarkan apa manfaat/pengaruh dimasa datang
terhadap daerah tersebut.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Dalam Bab ini menguraikan tentang visi, misi, tujuan dan


sasaran yang telah disepakati.

Visi Dalam bagian ini diuraikan sekurang-kurangnya:


1. Pengantar bagian ini, misalnya diuraikan mengenai visi
RPJMD;
2. Uraian visi kepala daerah terpilih dan jangka waktunya;
dan
3. Artikulasi atau penjelasan kata-kata kunci dari pernyataan
visi.
5.1 Misi
Dalam bagian ini diuraikan sekurang-kurangnya:
1. Maksud perumusan misi;
2. Pernyataan Misi merupakan penjabaran dari visi
dengan bahasa yang jelas, ringkas dan mudah
dipahami; dan
3. Penjelasan masing-masing misi.
5.2 Tujuan dan Sasaran

I - 23
Dalam bagian ini diuraikan sekurang-kurangnya:
1. Uraian mengenai apa itu tujuan dan apa itu sasaran
serta bagaimana merumuskannya;
2. Uraian pernyataan tujuan-tujuan dengan bahasa
yang jelas, ringkas dan mudah dipahami;
3. Uraian pernyataan sasaran-sasaran dengan bahasa
yang jelas, ringkas dan mudah dipahami; serta
4. 4.Menggambarkan keterkaitan elemen-elemen
perencanaan dalam suatu tabel/matrik.

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM


PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam


mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap
strategi terpilih. Selain itu diberikan penjelasan hubungan
setiap strategi dengan arah dan kebijakan dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Program pembangunan daerah dirumuskan dari masing-


masing strategi untuk mendapatkan program prioritas.
Program pembangunan daerah menggambarkan kepaduan
program prioritas terhadap sasaran pembangunan melalui
strategi yang dipilih.

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM


PERANGKAT DAERAH

Bab ini memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan


misi serta seluruh program yang dirumuskan dalam renstra
Perangkat Daerah beserta indikator kinerja, pagu indikatif
target, Perangkat Daerah penanggung jawab berdasarkan
bidang urusan.

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi


gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan
misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan
menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

I - 24
ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir
periode masa jabatan.

BAB IX PENUTUP

I - 25
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi Dan Demografi


2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1. Letak Geografis Dan Batas Administrasi
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu dari 10
(sepuluh) Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
yang posisinya terletak di bagian utara Pulau Lombok dengan
posisi antara 080 21’ 42” Lintang Selatan dan 1160 09’ 54”
Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Laut Jawa;


b. Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kabupaten Lombok Barat;
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten
Lombok Tengah, dan;
d. Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur.

Kabupaten Lombok Utara beribukota di Tanjung yang


sekaligus sebagai pusat Pemerintahan. Kabupaten Lombok Utara
mempunyai luas wilayah daratan 809.53 Km2 yang terdiri dari
wilayah khusus (hutan lindung, kawasan margasatwa, dll) seluas
361,86 Km2 (44,30%) dan sisanya daratan rata untuk lahan
pertanian dll seluas 447,67 Km2 55,30%). Luas wilayah perairan
Lombok Utara adalah 594,71 Km2 dengan panjang pantai 127
Km.

Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Utara terbagi dalam 5
Kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan
Tanjung. Lima kecamatan tersebut yaitu :

1. Kecamatan Bayan

Bayan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Utara


dengan luas wilayah 329,10 km2 atau 32.910 Ha. Letaknya
paling ujung timur kabupaten yang baru seumur jagung
tersebut, menjadi wilayah yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Lombok Timur. Bayan mempunyai tempat pariwisata
II - 1
yang indah, yaitu Air Terjun Sendang Gile atau yang sering
disebut oleh orang lokal sebagai Batu Ko' (batu kerbau). Menurut
cerita rakyat setempat, Sendang Gile dulu merupakan tempat
bidadari mandi ketika turun ke bumi. Dari Bayan juga kita dapat
melakukan tracking/pendakian ke Danau Segara Anak di
Gunung Rinjani.

2. Kecamatan Kayangan

Kecamatan Kayangan memiliki luas wilayah sebesar 126,35 Km2


atau 12.635 Ha, dengan wilayah sekitar ± 10 km arah Timur
Barat dan ± 20 km arah Utara Selatan dengan jumlah penduduk
40.204 jiwa yang terbagi dalam Delapan Desa.

3. Kecamatan Gangga

Kecamatan Gangga dengan luas wilayah 157,35 km2 atau


15.735 Ha, memiliki penduduk sebanyak 45.154 jiwa. Potensi
bahan galian golongan C di Kabupaten Lombok Utara, yang
terdapat di kecamatan ini secara umum menunjukkan adanya
potensi cadangan bahan galian C dalam jumlah yang cukup
besar, seperti bahan galian trass, batu apung dan batu andesit.

4. Kecamatan Tanjung

Kecamatan Tanjung, terdiri dari 7 Desa yaitu Desa Sigar Penjalin,


Desa Tanjung, Desa Jenggala, Desa Medana, Desa Tegal Maja,
Desa Teniga dan Desa Sokong. Di Kecamatan Tanjung, terdapat
beberapa kawasan yang sangat menarik, diantaranya adalah
kawasan wisata Pantai Sira, dengan hotel Tugu yang baru
dibangun dan juga kawasan bersejarah di desa Medana dengan
hotel Oberoi yang terkenal. Luas wilayah kecamatan ini adalah
115,64 Km2 atau 11.564 Ha, dengan penduduk sebanyak 45.954
jiwa.

5. Kecamatan Pemenang

Pemenang adalah batas paling barat yang memisahkan Lombok


Barat dan Lombok Utara. Kecamatan Pemenang dicanangkan
sebagai pusat Pariwisata di Kabupaten Lombok Utara. Daerah
wisata yang terkenal di Kecamatan ini adalah Wisata tiga gili,

II - 2
yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga gili ini
merupakan aset penting bagi pengembangan wisata di kawasan
Lombok Utara. Luas Kecamatan Pemenang adalah 81,09 Km2
atau 8.109 Ha, dengan penduduk sejumlah 31.367 jiwa.

Kabupaten Lombok Utara merupakan pemekaran dari


Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2008 dengan memiliki 5 (lima) Kecamatan yaitu
Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan dan Bayan sedangkan
Ibukotanya bertempat di Tanjung. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat
serta mengakomodasi aspirasi masyarakat yang didasarkan atas
kriteria kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial
budaya dan sosial politik, luas daerah, jumlah penduduk dan
berbagai pertimbangan lainnya yang telah ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia.

Secara administrastif Kabupaten Kombok Utara terbagi


dalam 5 (lima) Kecamatan, 43 Desa dan 371 Dusun, yang mana
Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah terbesar dengan luas
wilayah daratan 329,10 m2 (40,66 %) dan terkecil adalah
Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah daratan 81,09 Km2
(10,01 %).

Tabel 2.1.
Luas Daerah Kabupaten Lombok Utara dirinci Menurut
Kecamatan

No Kecamatan Luas Wilayah


Daratan Lautan Total
Km2 Persen Km2 Persen Km2 Persen
tase tase tase
1 Pamenang 81,09 10,01% - - 81,09 5,77%
2 Tanjung 115,64 14,28% 302,26 50,82% 417,90 29,76%
3 Gangga 157,35 19,44% 100,33 16,87% 257,68 18,35%
4 Kayangan 126,35 15,61% - - 126,35 9,00%
5 Bayan 329,10 40,66% 192,12 32,30% 521,22 37,12%
Jumlah 809,53 100,00% 594,71 100,00% 1.404,24 100,00%
Sumber : Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2020

Luas wilayah perairan hampir sebanding dengan luas


wilayah daratan yang digunakan untuk lahan pertanian,
perindustrian, pemukiman, Perikanan tambak, industri,
pariwisata, pelabuhan, dll. Ini artinya hampir seluruh
II - 3
kecamatan di Lombok Utara memiliki wilayah lautan yang
berpengaruh pada kebijakan penyelenggaraan pemerintahan di
setiap kecamatan yang harus meliputi kebikajan pengelolaan
wilayah daratan dan wilayah lautan dengan misi yang memuat
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pengelolaan
berdasar potensi unggulan di wilayah yang bersangkutan
(masing-masing kecamatan).
Tabel 2.2.
Jumlah Dusun di Kabupaten Lombok Utara Dirinci
Menurut Kecamatan
Jumlah
No Kecamatan
Desa Dusun % Dusun
1 Pamenang 5 69 18
2 Tanjung 8 38 10
3 Gangga 8 61 16
4 Kayangan 10 97 25
5 Bayan 12 106 30
Jumlah 43 371 100
Sumber : Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

2. Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Lombok Utara pada bagian
utara menyusur kebagian tengah terdapat gugusan
pegunungan dengan hutan lindung yang berfungsi sebagai
hidrologi, sedangkan sepanjang pantainya hanya terdapat
dataran rendah yang sempit dan terbatas. Pada bagian tengah
membentang dari timur ke barat terdapat suatu dataran rendah
yang cukup luas yang merupakan suatu daerah pertanian yang
subur. Pada wilayah bagian selatan terdapat suatu dataran
perbukitan yang hutannya berfungsi sebagai penyangga
hidrologi.

Kabupaten Lombok Utara memiliki gugusan pulau-pulau


kecil yang berada di perairan laut yang secara administratif
masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Utara. Pulau- pulau
kecil di Kabupaten Lombok Utara berjumlah 3 gugusan pulau.
Nama pulau-pulau kecil dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

II - 4
Tabel 2.3.
Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Lombok Utara
No Nama Gili Lokasi Luas (Ha) Posisi Geografis
1 Gili Air Kec. Pemenang 150 1160 04’ 85” BT dan 080
21’ 29” LS
2 Gili Meno Kec. Pemenang 150 1160 03’ 28” BT dan 080
21’ 00” LS
3 Gili Kec. Pemenang 340 1160 02’ 10” BT dan 080
Terawangan 21’ 00” LS
Sumber : Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2020

Kondisi topografi Kabupaten Lombok Utara pada bagian


utara menyusur kebagian tengah terdapat gugusan
pegunungan dengan hutan lindung yang berfungsi sebagai
hidrologi, sedangkan sepanjang pantainya hanya terdapat
dataran rendah yang sempit dan terbatas. Pada bagian tengah
membentang dari timur ke barat terdapat suatu dataran
rendah yang cukup luas yang merupakan suatu daerah
pertanian yang subur. Pada wilayah bagian selatan terdapat
suatu dataran pebukitan yang hutannya berfungsi sebagai
penyangga hidrologi.

3. Klimatologi

Rata-rata suhu udara di Kabupaten Lombok Utara pada


tahun 2020 dimulai dari bulan Januari sampai dengan
Desember yang tertinggi ada pada bulan November yaitu 33,2°C
sedangkan suhu udara terendah pada bulan Juli yaitu pada
suhu 21,6°C. Sementara untuk kelembaban udara rata-rata di
Kabupaten Lombok Utara yang tertinggi pada bulan Maret
sebesar 86%, sedangkan kelembaban udara rata-rata yang
terendah pada bulan Oktober yaitu sebesar 77%.

Untuk rata-rata tekanan udara tertinggi terdapat pada


bulan Agustus dan September yaitu sebesar 1.008,0 mb
sedangkan tekanan udara terendah terdapat pada bulan
Januari yaitu sebesar 1.002,4 mb. Sementara itu untuk
kecepatan angin tertinggi terdapat pada bulan Juli yaitu
sebesar 5 knot sedangkan kecepatan angin terendah terdapat
pada bulan Februari yaitu sebesar 1 knot. Penyinaran matahari
tertinggi terdapat pada bulan Januari,Agustus dan September
yaitu sebesar 81% sedangkan penyinaran matahari terendah

II - 5
terdapat pada bulan Desember yaitu sebesar 46%.

Jumlah curah hujan di Kabupaten Lombok Utara dirinci


per bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan Desember
untuk Kecamatan Bayan untuk curah hujan bulan Agustus
tidak ada hujan/ bukan musim penghujan. Semetara itu
jumlah hari hujan tertinggi terdapat pada bulan Februari yaitu
sebanyak 27 hari, sedangkan jumlah hari hujan terendah
terdapat pada Bulan Juli dan Agustus yaitu sebanyak 1 hari.
Tabel 2.4.
Temperatur, Tekanan Udara dan Kecepatan Angin di
Kabupaten Lombok Utara tahun 2020
Temperatur Tekanan Kelem Kecepatan
No Bulan (C ) udara Bapan Angin
Max Min (Bar) (%) (Knot)
1 Januari 32,4 24,4 1.005,1 81 4
2 Februari 32,2 23,9 1.004,7 85 4
3 Maret 32.3 33,7 1.003,0 86 3
4 April 32,6 23,8 1.003,9 82 3
5 Mei 32,1 24,1 1.003,4 83 3
6 Juni 31,3 21,9 1.006,1 83 4
7 Juli 30,7 21,6 1.005,2 82 5
8 Agustus 31,2 21,7 1.005,2 81 4
9 September 32,5 23,0 1.004,9 81 5
10 Oktober 32,4 23,4 1.004,9 84 4
11 Nopember 33,2 23,7 1.005,2 85 3
12 Desember 31,2 24,3 1.003,0 85 4
Sumber Data: Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Sedangkan untuk data curah hujan Kabupaten Lombok Utara,


akan dijabarkan dalam Tabel 2.5.

Tabel 2.5.
Curah Hujan Kabupaten Lombok Utara 2020
Kecamatan /Curah Hujan(CH)/Hari Hujan
(HH)/mm/hari
No Bulan Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
1 Januari 189 17 288 16 352 11 540 20 362 19
2 Pebruari 319 21 439 22 552 15 736 27 681 24
3 Maret 228 23 273 23 337 9 427 30 214 21
4 April 81 11 20 21 93 7 369 19 36 12
5 Mei 45 9 132 12 126 1 129 20 109 17
6 Juni 51 5 59 5 92 2 19 15 65 3
7 Juli 13 2 0 10 0 1 8 7 4 4
8 Agustus 9 1 8 4 13 9 0 7 - -
9 September 0 3 36 11 101 3 46 18 34 5
10 Oktober 164 19 42 14 42 8 34 15 55 12
11 Nopember 160 17 120 18 135 8 307 21 88 11
12 Desember 80 9 119 26 220 14 399 25 369 27

Sumber Data: Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

II - 6
4. Hidrologi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok


Utara No. 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2031, sistem
jaringan sumber daya air di Kabupaten Lombok Utara terbagi
menjadi wilah sungai, bendungan dan sistem jaringan irigasi.
Wilayah sungai di Kabupaten Lombok Utara meliputi Sungai
Bentek, Sungai Buruan, Sungai Rangsot, Sungai Bengkak,
Sungai Sokong, Sungai Segara, Sungai Tiupupus, Sungai
Lempenge, Sungai Luk, Sungai Penggolong, Sungai Piko, Sungai
Sidutan, Sungai Braringan, Sungai Lebah Pebali, Sungai
Airberi, Sungai Amor-Amor, Sungai Tampes, Sungai Padek,
Sungai Menanga, Sungai Peria, Sungai Rembat, Sungai
Mumbul/Menggala, Sungai Lebak, Sungai Lengkulun, Sungai
Embar-embar, Sungai Sintelik, Sungai Sependok, Sungai
Tantang, Sungai Persani, Sungai Kengkang, Sungai Kandang,
Sungai Koangan, Sungai Telagabanyak, Sungai Segoar, Sungai
Gereneng, Sungai Nawan, Sungai Putih, Sungai Belik dan
Sungai Nangka.

Kabupaten Lombok Utara memiliki rencana


pengembangan bendungan sebanyak 4 buah yang tersebar di
Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan
dan Kecamatan Bayan.

Sistem jaringan irigasi di Kabupaten Lombok Utara


memiliki saluran induk sepanjang +54.540 meter, saluran
sekunder sepanjang + 3.370 meter, suplesi sepanjang + 7000
meter dan pembuang pembilas sebanyak 2 buah dan bending
sebanyak 2 buah. Pengembangan sistem jaringan irigasi yang
dilakukan di Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk:
1. Membatasi perubahan alih fungsi sawah irigasi teknis dan
setengah teknis menjadi kegiatan budidaya lainnya;
2. Mengembangkan prasarana irigasi; dan
3. Meningkatkan kualitas jaringan irigasi teknis.

II - 7
5. Geologi dan Geomorfologi

Berdasarkan tatanan geologi Indonesia, posisi NTB


terletak pada pertemuan dua lempeng besar (Lempeng Hindia-
Australia dan Lempeng Eurasia) yang berintraksi dan saling
berbenturan. Batas kedua lempeng ini merupakan daerah yang
sangat labil, karena di tempat ini bertumpuk energi yang sangat
besar dan sewaktu-waktu dapat terlepas dalam bentuk gempa
bumi, letusan gunung api, dan tanah longsor yang ditandai
dengan munculnya gunung api aktif dan kegempaan yang
tinggi. Disamping mempunyain potensi bencana, pada daerah
pertemuan kedua lempeng ini dihasilkan juga kondisi geologi
yang sangat bermanfaat, yaitu terbentuknya potensi sumber
daya mineral dan energi, dan potensi bentang alam yang sangat
potensial, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kondisi geologi batuan tertua berumur Tersier dan yang
termuda berumur Kuarter, didominasi oleh Batuan Gunungapi
serta Aluvial (resent). Batuan Tersier di pulau lombok terdiri
dari perselingan Batu Pasir Kuarsa, Batu Lempung, Breksi,
Lava, Tufa dengan lensa-lensa batu gamping, dan andesit.
Batuan Kuarter di pulau Lombok terdiri dari perselingan Breksi
Breksi Gampingan dan Lava, Breksi, Lava, Tufa, Batu Apung,
dan Breksi Lahar.

Kondisi geomorfologis berkenaan dengan keadaan


permukaan atau relief bumi. Struktur umum pulau lombok
sebelah utara didominasi oleh dataran pantai dan dataran
rombakan koral, dan lipatan. Zona tengah didominasi oleh
pegunungan dan batuan yang berumur tersier dan kuarter.
Zona selatan didominasi oleh dataran perbukitan, dataran
aluvial, dan topografi kars. Penunjaman lempeng basial utara
kepulauan NTB menuju tengah sehingga bagian timur menjadi
bagian yang relatif turun. Hal ini menyebabkan bagian barat
memiliki dataran pantai yang sempit dan kadang-kadang terjal.

Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara


pada tahun 2018 merupakan jenis gempa dangkal akibat
aktivtas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc
Thrust). Patahan Naik Flores atau Sesar Naik Flores (Flores
II - 8
Back Arc Thrust) ini adalah struktur geologi yang terbentuk
akibat penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng
Eurasia. Penunjaman lempeng oleh Lempeng Indo-Australia itu
sudah berlangsung sejak lama, sejak ribuan bahkan jutaan
tahun yang lalu. Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah
Busur Bali dan Nusa Tenggara (yang berada di Lempeng
Eurasia).

6. Jenis Tanah

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertambangan dan


Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012, Kabupaten
Lombok Utara memiliki 3 jenis tanah yaitu vertisol, entisol dan
andisol. Dengan masing-masing luas jenis tanah vertisol seluas
179,72 ha, jenis tanah entisol seluas 48.581,72 ha dan jenis
tanah andisol seluas 31.796,68 ha. Untuk lebih jelas mengenai
persebaran jenis tanah di Kabupaten Lombok Utara, dapat
dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Jenis Tanah Kabupaten Lombok Utara
No Jenis Tanah Luas (Ha)
1 Andisols 31796.68
2 Entisol 48581.72
3 Vertisol 713.40
Lombok Utara 81091.80
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2012

7. Ketinggian Lahan dan Kemiringan

Berdasarkan ketinggian wilayah dan tempat dari


permukaan laut, maka Kabupaten Lombok Utara dibagi
menjadi 4 (empat) kelas ketinggian dengan luas masing-masing
kelas ketinggian per kecamatan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ketinggian wilayah, Kabupaten Lombok
Utara sebagian besar berada pada ketinggian 500 - 1.000
meter diatas permukaan laut dengan luas 689.507 Ha atau
52,36% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Utara, dan
ketinggian wilayah yang paling kecil berada pada ketinggian 0
– 100 meter dengan luas hanya 19.363 Ha atau 1,47%. Hal ini

II - 9
menunjukkan bahwa hampir sebagian besar wilayah
Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah dataran tinggi.
Sedangkan tingkat kemiringan lahan di Kabupaten
Lombok Utara sangat bervariasi dan diklasifikasi kedalam 4
(empat) kelas kemiringan dengan rinciannya adalah :
1. Tingkat Kemiringan 0 - 2%

2. Tingkat Kemiringan 2 - 15%

3. Tingkat Kemiringan 15 - 40%

4. Tingkat Kemiringan 40% +


Lereng atau kemiringan lahan merupakan faktor yang
sangat perlu dipertimbangkan dalam segala kegiatan
pembangunan terutama pembangunan yang bersifat fisik. Hal
ini mengingat lereng atau kemiringan lahan sangat
berpengaruh terhadap erosi permukaan tanah. Semakin
panjang dan semakin besar kemiringan lahan maka akan
semakin cepat pula aliran permukaan dan daya angkut dari
aliran tersebut. Adapun klasifikasi kemiringan lahan dengan
luas masing-masing kelas dirinci per Kecamatan terlihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.7.
Tingkat Kemiringan Tanah di Kabupaten Lombok
Utara Dirinci Per Kecamatan
Luas Pertingkat Kemiringan (Ha) Jumlah
No Kecamatan
0 - 2% 2 - 15% 15-40% 40% + (Ha)
1 Bayan 2.229 6.668 6.668 6.214 27.396
2 Kayangan - 8.361 2.313 2.140 12.814
3 Gangga 1.351 7.447 6.844 4.429 20.071
4 Tanjung 2.170 1.755 3.704 4.846 12.475
5 Pemenang 2.018 165 1.750 3.265 7.198
Lombok 7.768 189.231 21.279 20.894 239.172
Utara
Prosentase 3.25 79.12 8.90 8.74 100.00
Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Lombok Utara 2011-2031

8. Kondisi Kebencanaan

Kondisi kebencanaan merupakan bagian penting dalam


pengkajian risiko bencana. Hal ini disebabkan karena
kondisi kebencanaan merupakan dasar dalam penilaian
terhadap pentingnya upaya-upaya pengurangan risiko
II - 10
bencana. Potensi bencana alam di wilayah kabupaten lombok
utara dapat dilihat dari sebaran kawasan rawan bencana
sebagai berikut:
• Kawasan rawan tanah longsor berlokasi sekitar Rinjani
dan Malimbu

• Kawasan rawan Bencana Gunung Berapi yaitu Daerah


Bahaya : Kecamatan Bayan dan Kampung Batusantek
(sepanjang alur sungai Kokok Putih)
• Kawasan rawan bahaya vulkanik yang berlokasi sekitar
kawasan Gunung Rinjani

• Kawasan rawan gerakan geologi berlokasi di Kecamatan


Tanjung, Pemenang

• Kawasan Aberasi pantai berlokasi di sepanjang pantai


Kecamatan Ganga, Tanjung, Pemenang
• Kawasan Gelombang Pasang berlokasi kawasan pesisir
Lombok Utara

• Kawasan rawan angin topan berlokasi Kecamatan Bayan


dan sekitarnya

• Kawasan rawan banjir berlokasi di Sungai Penggolong


Rempek dan Anyar, Sungai Bentek, dan Menggala
(Pemenang).
• Kawasan rawan kekeringan berlokasi di Malimbu;
Pemenang dan sekitarnya; Tanjung; Liuk-Kayangan-
Salengan-Bayan; dan Medas

Berdasarkan analisis peta rawan bencana dapat diketahui


bahwa Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan
merupakan kecamatan yang memiliki potensi bencana alam
lebih besar dibandingkan dengan kecamatan lain di
Kabupaten Lombok Utara, seperti terlihat pada gambar
dibawa ini.

II - 11
Tabel 2.8.
Sebaran Jenis Potensi Rawan Bencana per Kecamatan
Kecamatan
Potensi Rawan
No. Bencana Bayan Kayangan Gangga Tanjung Pemenang
Lingkungan
1 Rawan 4.736,43 170,52 0 0 0
Bencana
Gunung Api I*
2 Rawan 1.929,49 0 0 0 0
Bencana
Gunung Api II*
4 Rawan Gerakan 0 0 0 0 732,80
Tanah I
5 Rawan Gerakan 1.499,61 965,81 1.596,35 1.189,65 1.593,49
Tanah II
6 Aliran Bahan 3.233,40 911,10 0 0 0
Rombakan
7 Banjir Bandang 0 0 0 0 0
8 Banjir Bah 0 0 0 0 0
9 Rawan Bencana 7.938,15 3.285,09 1.907,05 528,15 348,73
Kekeringan
10 Rawan 361,22 119,64 369,73 863,63 1.083,00
Gelombang
Pasang
Total Jenis Rawan 19698,3 5452,16 3873,13 2581,43 3758,02
Bencana Lingkungan
Sumber Data : Materi Teknis RTRW Kabupaten Lombok Utara 2011-
2031

Gambar Peta Rencana Penanganan Bencana Alam

II - 12
9. Penggunaan Lahan Eksiting
Kegiatan sosial ekonomi identik dengan jenis pekerjaan
masyarakatnya. Kabupaten Lombok Utara, selain dikenal
dengan kawasan pariwisata yang memiliki pesona alam yang
luar biasa, dan mampu menyerap banyak tenaga kerja dibidang
pariwisata, namun terdapat beberapa masyarakatnya yang
memilih bermatapencaharian sebagai petani, pedagang, serta
pegawai negeri sipil.

Kegiatan perekonomian masyarakat Kabupaten Lombok


Utara nampak pada klasifikasi penjabaran dari penggunaan
lahan wilayah di Kabupaten Lombok Utara. Penggunaan lahan
perkebunan rakyat di Kabupaten Lombok Utara di lihat dari
jenis tanaman yang dilaksanakan oleh kelompok pertanian/
perkebunan terdiri dari : Perkebunan Kelapa dengan luas areal
mencapai 10.574,62 dengan hasil produksi 11.397,08 ton,
Tanaman kopi areal tanam seluas 1.315,57 dengan hasil
produksi mencapai 780,46 ton, Cengkeh areal seluas 895,10 Ha
dengan hasil produksi mencapai 230,26, Jambu Mete arealnya
14.621,00 Ha dengan hasil produksi 3.102,65 ton, Panili seluas
236,84 Ha dengan hasil mencapai 52,60, Kapas areal seluas
605 Ha dengan hasil 177,50 ton, Perkebunan asam seluas
16,62 Ha dengan hasil mencapai 50 ton dan Kegiatan pertanian
perkebunan dibidang tanaman Pinang seluas 44,33 Ha dengan
hasil mencapai 55,35 ton denngan kegiatan pertanian
perkebunan rakyat dimaksudkan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat. Keterangan luas tanah dan
penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel
Luas Areal Tanaman Perkebunan Cokelat (Kakao)
Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara Tahun
2019 dan 2020
No Kecamatan 2019 (ha) 2020 (ha)
1 Pemenang 289,43 289,43
2 Tanjung 781,07 781,07
3 Gangga 1.718,05 1,719,05
4 Kayangan 1.055,78 1.055,78
5 Bayan 658,25 658,25

II - 13
2.1.2 Pengembangan Wilayah

Adapun pemanfaatan dan pengembangan wilayah


Kabupaten Lombok Utara berdasarkan Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2031 memiliki
arah pengembangan sebagai berikut:

1) Kawasan Peruntukan Hutan Produksi.


Tabel 2.3
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
No Jenis Hutan Lokasi Luas
Produksi Peruntukan
(Ha)
1 Hutan Kelompok hutan 6.984,34
Produksi gunung rinjani di
Terbatas Monggal dan
Sekitarnya

2 Hutan Kelompok Hutan 739,78


Produksi Tetap Pandan Mas
kelompok Hutan 4.431,74
Gunung Rinjani (RTK
1)
Sumber : Rencana Tata Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031

2) Kawasan Peruntukan Pertanian (Tanaman Pangan, Horti,


Perkebunan)
Tabel 2.4
Kawasan Peruntukan Pertanian

No Jenis Kawasan Lokasi Luas


Pertanian Peruntukan
(Ha)
1 Kawasan Seluruh KLU 5.349
pertanian
tanaman

II - 14
pangan
2 Kawasan Kelompok Hutan 39.283
pertanian Pandan Mas
hortikultura
3 Kawasan Kakao(selelos,santon 2.874
perkebunan g) 237
Vanili(selelos,santon 1.315
g) 1.484
Kopi (Seluruh KLU)
Kacang Mete
4 Kawasan Seluruh KLU 145
peternakan
Sumber : Rencana Tata Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031

3) Kawasan Peruntukan Perikanan (Tangkap, Budidaya,


Pemasaran)
Tabel 2.5
Kawasan Peruntukan Perikanan

No Jenis Kawasan Lokasi Luas


Perikanan Peruntukan
(Ha)
1 Pengembangan Seluruh KLU 269
kegiatan
perikanan,
2 Pasar Kecamatan Gangga -
pengumpul dan Kecamatan
dan pelelangan Kayangan
Sumber : Rencana Tata Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031

4) Kawasan peruntukan pertambangan;


Tabel 2.6
Kawasan Peruntukan Pertambangan

No Jenis Kawasan Lokasi Luas


Pertambangan Peruntukan
(Ha)
1 Potensi Dusun Kerujuk 5

II - 15
No Jenis Kawasan Lokasi Luas
Pertambangan Peruntukan
(Ha)
pertambangan (Desa
logam Pemenang Barat) 25
Desa Sukadana
2 Potensi Kecamatan Bayan 3.124
pertambangan Kecamatan 3.372
non logam Kayangan 6.616
(batu apung, Kecamatan Gangga
trass, pasir)
Sumber : Rencana Tata Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031

5) Kawasan peruntukan industri;


Tabel 2.7
Kawasan Peruntukan Industri
No Jenis Kawasan Lokasi
Industri
1 Kawasan agro Kecamatan Bayan, Kecamatan
industri Kayangan dan Kecamatan Gangga
2 Kawasan sebagian Kecamatan
sentra industri Bayan, Kecamatan Kayangan dan
kecil Kecamatan Gangga, Kecamatan
Tanjung
dan kecamatan Pemenang.
Sumber : Rencana Tata Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031

6) Kawasan Peruntukan Pariwisata


Tabel 2.8
Kawasan Peruntukan Pariwisata

No Jenis Kawasan Lokasi


Pariwisata
1 Wisata alam Goa Jepang, Teluk Pusuk, air terjun
Tiu Pupus, air terjun Kerta Raharja,

II - 16
No Jenis Kawasan Lokasi
Pariwisata
air terjun Sesait, air terjun Sendang
Gile, air terjun Torean, air terjun
Tiu Kelep
Wisata alam bahari meliputi:
Malimbu,
Wisata alam Malimbu, Kawasan Tiga Gili, Pantai
bahari Sire,
Pantai Kerakas dan Pantai
Lempenge
2 Wisata budaya Dusun Selelos, Masjid Kuno Sesait,
desa
tradisional Segenter, desa
tradisional Senaru, Masjid Kuno
Bayan Beleq
3 Wisata buatan Arung jeram Tengak Pekatan,
Taman Nasional Gunung Rinjani
Sumber : Rencana Tata Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2011-2031

2.1.3 Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang berdasarkan Rancangan Peraturan


Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021-2041 terdiri atas kawasan
peruntukkan lindung seluas 25.780,04 hektar atau sebesar
31,80% dari total luas wilayah dan kawasan peruntukkan
budidaya seluas 55.286,99 hektar atau sebesar 68,20 % dari
total luas wilayah Kabupaten Lombok Utara.

A. Rencana Pola Ruang Kawasan Peruntukan Lindung

Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap


Kawasan Bawahannya

II - 17
1. Kawasan Hutan Lindung (HL)

Di Kabupaten Lombok Utara terdapat Kawasan Hutan


Lindung yaitu di Hutan Lindung Kawasan Gunung Rinjani
dengan total luasan sebesar 13.851,73 Ha atau sebesar 17,09%
dari total luas wilayah Kabupaten Lombok Utara.

Kawasan Hutan Lindung tersebar di Kecamatan Bayan


seluas 0,08 Ha, Kecamatan Gangga seluas 4.086,10 Ha,
Kecamatan Kayangan 2.458,84 ha, Kecamatan Pemenang
seluas 2.557,70 Ha, dan Kecamatan Tanjung seluas 4.749,01
Ha Kawasan Hutan Lindung (HL)

2. Kawasan Perlindungan Setempat

a. Sempadan Pantai (SP)

Sempadan Pantai adalah kawasan sepanjang pantai


yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi pantai. Tujuan perlindungan adalah
untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang
mengganggu kelestarian fungsi pantai.

Sempadan pantai seluas 529,16 Ha meliputi seluruh


pantai yang ada di Kecamatan Pemenang seluas 60,76 Ha,
Kecamatan Tanjung seluas 103,45 Ha, Kecamatan Gangga
seluas 77,80 Ha, Kecamatan Kayangan seluas 93,11 dan
Kecamatan Bayan seluas 194,04 Ha, selebar 35 – 200 meter
dari pasang tertinggi secara proporsional sesuai bentuk,
letak dan kondisi fisik pantai.

b. Sempadan Sungai (SS)

Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang tepi kiri


dan kanan sungai, termasuk sungai alam dan buatan,
kanal, dan saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian. Tujuan
perlindungan adalah untuk melindungi sungai dari kegiatan
manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air

II - 18
sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta
mengamankan aliran sungai.

Kawasan sempadan sungai mempunyai fungsi sebagai


kawasan konservasi, sesuai dengan Keppres No. 32 Tahun
1990. Sebaran kawasan sempadan sungai adalah seluruh
wilayah kecamatan, dimana terdapat aliran sungai (alam
dan buatan) atau saluran irigasi primer.

Ketentuan penetapan batas kawasan sempadan sungai


untuk sungai masing-masing selebar 50 meter dijadikan
kawasan lindung pada kawasan non permukiman dan 15
meter untuk sungai yang melewati permukiman untuk
sungai tidak bertanggul, dan 3 meter untuk sungai
bertanggul.

Kawasan sempadan sungai di Kabupaten Lombok


Utara seluas 194,06 Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan
seluas 129,79 Ha, Kecamatan Gangga seluas 39,81 Ha, dan
Kecamatan Tanjung seluas 24,46 Ha.

c. Badan Air (BA)

Badan Air yang terdapat di Kabupaten Lombok Utara


seluas 958,28 Ha yang berada di Kecamatan Bayan yaitu
danau Segara Anak yang terletak di kaldera Gunung Rinjani
ini sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian fungsi dan
kualitas danau, untuk memenuhi berbagai peruntukan /
kebutuhan manusia baik untuk pertanian dan rekreasi.
Kriteria penetapan kawasan sekitar danau adalah daratan
sepanjang tepian danau yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik danau antara 50 – 100 meter dari
titik pasang tertinggi ke arah darat.

d. Sempadan Mata Air (MA)

Sempadan Mata Air adalah kawasan tertentu di


sekitar mata air yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Tujuan

II - 19
perlindungan kawasan ini adalah untuk melindungi mata
air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air
dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.

Sempadan Mata Air di Kabupaten Lombok Utara


seluas 5,69 Ha yang terdapat di Kecamatan Bayan seluas
0,75 Ha, Kecamatan Gangga seluas 3,13 Ha, Kecamatan
Kayangan seluas 0,35 Ha, Kecamatan Pemenang seluas 0,25
Ha, dan Kecamatan Tanjung seluas 1,21 Ha. Radius
pengamanan kawasan sekitar mata air minimal 200 meter.
Untuk Kabupaten Lombok Utara garis sempadan ditetapkan
sekurang-kurangnya 20 meter dari titik mata air sebagai
kawasan perlindungan setempat.

3. Kawasan Konservasi (Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan


Cagar Budaya)

Kabupaten Lombok Utara terdapat Taman Nasional


(TN) Gunung Rinjani seluas 10.237,57 Ha yang tersebar di
Kecamatan Bayan seluas 6.841,02 Ha, Kecamatan Kayangan
Seluas 3.396,55 Ha dan Taman Wisata Alam (TWA) di
Kecamatan Pemenang seluas 3,55 Ha.

B. Rencana Pola Ruang Kawasan Peruntukan Budidaya

Kawasan budidaya di Kabupaten Lombok Utara tersebar pada


seluruh wilayah dengan jenis peruntukan dan pengelolaan
berbeda-beda. Sebaran jenis kawasan budidaya ini meliputi:

1. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan Hutan Produksi yang terdapat di Kabupaten


Lombok Utara seluas 11.829,80 Ha yang terdiri dari Kawasan
Hutan Produksi Terbatas dan Kawasan Hutan Produksi Tetap.

a. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Hutan produksi terbatas adalah membatasi perluasan


areal kawasan hutan produksi terbatas, menerapkan secara
ketat sistem tebang pilih, mengusahakan pemeliharaan anakan
II - 20
pohon secara optimal, membatasi pengembangan kegiatan
budidaya lainnya dalam kawasan. Adapun jenis tanaman yang
dikembangkan adalah: Jati, Mahoni, dan Gaharu.

Kawasan Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten


Lombok Utara terdapat di Hutan Gunung Rinjani yang terdapat
di Monggal dan sekitarnya dengan luas 7.001,55 Ha Gunung
Rinjani yang tersebar di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan
Gangga seluas 4.850,67, Kecamatan Kayangan seluas 720,07
Ha, dan Kecamatan Tanjung seluas 1.430,81 Ha.

b. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)

Hutan produksi tetap adalah kawasan yang


diperuntukan bagi hutan produksi tetap dimana eksploitasinya
dengan tebang pilih atau tebang habis dan tanam. Kawasan
Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Lombok Utara tersebar
dengan total luas 4.828,25 Ha meliputi Kecamatan Bayan
seluas 2.084,06 Ha, Kecamatan Gangga seluas 1.705,24 Ha,
dan Kecamatan Kayangan seluas 1.038,95 Ha.

2. Kawasan Pertanian

Pengembangan kawasan peruntukan pertanian secara


keseluruhan diarahkan untuk budidaya pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

a. Kawasan Tanaman Pangan (P-1)


Kawasan Tanaman Pangan di Kabupaten Lombok
Utara seluas 19.805,68 Ha yang terdiri dari Kawasan Pertanian
seluas 3.792,65 Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas
1.262,00 Ha, Kecamatan Gangga seluas 923,26 Ha, Kecamatan
Kayangan seluas 628,77 Ha, Kecamatan Pemenang seluas
424,66 Ha, dan Kecamatan Tanjung seluas 553,96 Ha. Serta
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) seluas
16.013,03 Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas
8.135,35 Ha, Kecamatan Gangga seluas 2.474,49 Ha,
Kecamatan Kayangan seluas 2.740,11 Ha, Kecamatan

II - 21
Pemenang seluas 1.587,93 Ha, dan Kecamatan Tanjung seluas
1.075,16 Ha.

b. Kawasan Hortikultura (P-2)


Kawasan hortikultura di Kabupaten Lombok Utara
seluas 10.384,09 Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas
1.982,96 Ha, Kecamatan Gangga seluas 1.142,52 Ha,
Kecamatan Kayangan seluas 836,89 Ha, Kecamatan Pemenang
seluas 1.595,92 Ha, dan Kecamatan Tanjung seluas 4.825,79
Ha.
c. Kawasan Perkebunan (P-3)
Kawasan perkebunan di Kabupaten Lombok Utara
seluas 4.328,00 Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas
178,19 Ha, Kecamatan Gangga seluas 3.994,28 Ha, dan
Kecamatan Kayangan seluas 155,53 Ha.

d. Kawasan Peternakan (P-4)


Kawasan peternakan di Kabupaten Lombok Utara
seluas 205,84 Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas
137,07 Ha, dan Kecamatan Gangga seluas 68,78 Ha.

3. Kawasan Perikanan (IK)

Kawasan perikanan di Kabupaten Lombok Utara


merupakan Kawasan Perikanan Budidaya (IK-2) seluas 79,78
Ha yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas 32,00 Ha,
Kecamatan Gangga seluas 21,34 Ha, Kecamatan Kayangan
seluas 12,13 Ha, Kecamatan Pemenang seluas 1,29 Ha dan
Kecamatan Tanjung seluas 13,03 Ha.

4. Kawasan Peruntukan Industri (KPI)

Kawasan Peruntukan Industri (KPI) di Kabupaten


Lombok Utara berupa Bandar Kayangan seluas 1.097,52 Ha
yang terbagi di Kecamatan Kayangan seluas 1.047,74 Ha dan
Kecamatan Bayan seluas 49,78 Ha.

5. Kawasan Pariwisata (W)

Kawasan Pariwisata (W) di Kabupaten Lombok Utara


berupa Kawasan Pariwisata Alam seluas 384,57 Ha yang

II - 22
berada di Kecamatan Pemenang. Selain itu terdapat objek
wisata lainnya seperti di Kecamatan Bayan meliputi Taman
Nasional Gunung Rinjani, Air Terjun Tiu Kelep, Air Terjun
Sendang Gile, Desa Tradisional Senaru, Masjid Kuno Bayan
Beleq, dan Desa Tradisional Segenter, di Kecamatan Gangga
meliputi Air Terjun Kerta Raharja, Air Terjun Tiu Pupus, Dusun
Selelos, Pantai Kerakas, dan Pantai Lempenge, di Kecamatan
Kayangan meliputi Air Terjun Sesait, Masjid Kuno Gumantar,
dan Pantai Ketapang, di Kecamatan Pemenang meliputi
Kawasan Pusuk dan Malaka, serta di Kecamatan Tanjung
meliputi Arung Jeram Tangak Pekatan dan Pantai Sire.

6. Kawasan Permukiman (PM)

Kawasan Permukiman di Kabupaten Lombok Utara,


meliputi:

a. Kawasan Permukiman Perdesaan (PD)


Kawasan Permukiman Perdesaan seluas 5.206,09 Ha
yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas 2.310,65 Ha,
Kecamatan Gangga seluas 729,69 Ha, Kecamatan Kayangan
seluas 1.182,59 Ha, Kecamatan Pemenang seluas 553,44 Ha,
dan Kecamatan Tanjung seluas 429,72 Ha.

b. Kawasan Permukiman Perkotaan (PK)


Kawasan Permukiman Perkotaan seluas 1.965,62 Ha
yang tersebar di Kecamatan Bayan seluas 779,46 Ha,
Kecamatan Gangga seluas 148,85 Ha, Kecamatan Kayangan
seluas 615,00 Ha, Kecamatan Pemenang seluas 85,78 Ha, dan
Kecamatan Tanjung seluas 336,53 Ha.

Untuk lebih jelas mengenai rencana pola ruang di


Kabupaten Lombok Utara dapat dilihat pada tabel berikut.

II - 23
Tabel 2.13.
Rencana Pola Ruang Kabupaten Lombok Utara
NO Pola Ruang Kode Luas (Ha) Luas (%)
KAWASAN LINDUNG
1 Badan Air BA 958,28 1,18
2 Kawasan Hutan Lindung HL 13851,73 17,09
3 Sempadan Mata Air MA 5,69 0,01
4 Sempadan Pantai SP 529,16 0,65
5 Sempadan Sungai SS 194,06 0,24
6 Taman Nasional TN 10237,57 12,63
7 Taman Wisata Alam TWA 3,55 0,00
Jumlah 25780,04 31,80
KAWASAN BUDIDAYA
1 Kawasan Hutan Produksi Tetap HP 4828,25 5,96
2 Kawasan Hutan Produksi Terbatas HPT 7001,55 8,64
3 Kawasan Perikanan Budi Daya IK-2 79,78 0,10
4 Kawasan Peruntukan Industri KPI 1097,52 1,35
5 Kawasan Tanaman Pangan P-1 19805,68 24,43
6 Kawasan Hortikultura P-2 10384,09 12,81
7 Kawasan Perkebunan P-3 4328,00 5,34
8 Kawasan Peternakan P-4 205,84 0,25
9 Kawasan Permukiman Perdesaan PD 5206,09 6,42
10 Kawasan Permukiman Perkotaan PK 1965,62 2,42
11 Kawasan Pariwisata W 384,57 0,47
Jumlah 55.286,99 68,20
Total 81.067,03 100,00

Tabel 2.14
Kebijakan-Kebijakan Yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan
Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
1 Rencana Tata • PKN Kawasan • Berpengaruh
Ruang Wilayah Perkotaan terhadap
Nasional (PP No. 13 Mataram Raya; perkembangan
Tahun 2017) wilayah Lombok
Utara, terutama
kecamatan yang
termasuk dalam
Mataram Raya
• Perlunya pengembangan
infrastruktur untuk
mendukung kegiatan
skala nasional (PKN
Mataram)
• Perlunya mengakomodir
pengaturan dan
penguatan rencana
struktur ruang untuk
mendukung PKN
Mataram
• Rencana • Perlunya mengakomodir
Pembangkitan pengaturan rencana
Tenaga Listrik di struktur ruang untuk
Lombok Utara; mendukung PKN
Mataram

II - 24
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
• Penetapan Kawasan • Faktor pembatas dalam
hutan lindung penyusunan Pola
Gunung Rinjani Ruang Kabupaten
(SK.3065/Menhut-VII/ Lombok
KUH/2014) Utara
Penetapan Kawasan
hutan lindung Pandan
Mas (SK.3000/Menhut-
VII/ KUH/2014).
• Taman Nasional
Gunung Rinjani
(Rehabilitasi dan
Pemantapan Fungsi
Kawasan Lindung
Nasional)
• KSN – Kawasan
Rinjani dan
sekitarnya
(Rehabilitasi/Revitali
sasi Kawasan dari
sudut lingkungan
hidup) Faktor
pembatas dalam
penyusunan Pola
Ruang
Kabupaten
Lombok Utara
• Kawasan Andalan • Berpengaruh dalam
Kawasan Lombok mendorong
Utara-Bandar perkembangan wilayah
Kayangan Lombok Utara,
terutama dengan
keberadaan Bandar
Kayangan yang
diarahkan menjadi Hub
Internasional
2 RPJMN Tahun 2020- Indikasi program
2024 pengembangan wilayah
(Perpres No. 18 Tahun Kabupaten Lombok • Berpengaruh dalam
2020) Utara, meliputi: mendorong
• Pengembangan perkembangan wilayah
desa wisata dalam Lombok Utara dari
mendukung 14 aspek pengembangan
KSPN, yang pariwisata
diantaranya KSPN • Perlunya
Gili Tramena dan pengembangan
sekitarnya serta infrastruktur untuk
KSPN Rinjani dan mendukung
sekitarnya; pengembangan KSPN
• Pembangunan • Perlunya mengakomodir
sarana dan pengaturan dan
prasarana Air penguatan rencana
Bersih dan struktur ruang untuk
Sanitasi di Daerah • mendukung KSPN
Tertinggal;
• Pembangunan/peni
ngkatan Jalan Desa
strategis di Daerah
Tertinggal;
• Pengembanga
n daerah
tertentu;

II - 25
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
• Peningkatan daya
saing UMKM dan
Koperasi; dan
• Pemulihan 5
sektor akibat
bencana di Kab.
Lombok Utara.
3 RTRW Pulau Nusa • PKN -- Perkotaan • Perlunya pengembangan
Tenggara (Peraturan Mataram infrastruktur untuk
Presiden 54 Tahun • Strategi operasional mendukung kegiatan
2014) perwujudan pola skala nasional dan
ruang: pulau
✓ Kawasan lindung • Perlunya mengakomodir
nasional; dan pengaturan rencana
✓ Kawasan budi struktur ruang dan pola
daya yang ruang untuk
memiliki nilai kepentingan nasional
strategis nasional dan Pulau
Nusa Tenggara
4 Pengembangan Pengelolaan
Taman Bumi (Perpres Geopark harus
No. 9 Tahun 2019) memperhatikan • Dukungan kebijakan
aspek: untuk pengembangan
• Perlindungan dan potensi Geopark di
pelestarian Kabupaten Lombok
terhadap Warisan Utara
Geologi • Perlunya mengakomodir
(Geoheritage), pengaturan
Keragaman Geologi dan penguatan rencana
(Geodiversity), struktur ruang dan pola
Keanekaragaman ruang untuk
Hayati Pengembangan Geopark
(Biodiversity), dan
Keragaman Budaya
(Cultural Diversity);
• Keterkaitan antara
Warisan Geologi
(Geoheritage),
Keragaman Geologi
(Geodiversity),
Keanekaragaman
Hayati
(Biodiversity), dan
Keragaman Budaya
(Cultural Diversity)
sebagai satu
kesatuan utuh
sumber daya;
• Rencana Induk
Geopark.
5 Proyek Strategis • Beberapa proyek • Pengaruh secara tidak
Nasional (Perubahan bendungan di luar langsung, karena
Kedua Atas Peraturan Kabupaten Lombok kedekatan lokasi
Presiden Nomor 3 Utara dan
Tahun 2016 Tentang Pengembangan merupakan satu
Percepatan KSPN Mandalika kesatuan destinasi
Pelaksanaan Proyek (Lombok Tengah) wisata di Pulau Lombok
Strategis Nasional) dengan KSPN Tiga Gili
dan KSPN Rinjani dan
sekitarnya

II - 26
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
6 Penetapan Kawasan Kabupaten Lombok Utara Menjadi salah satu faktor
Hutan Lindung memiliki pembatas dalam
(SK.8104/MENLHK- 10.210 ha untuk penentuan peruntukan
PKTL/KUH/PLA.2/11 luas taman pola ruang di Kabupaten
/2018) nasional, 2.954 Lombok Utara, terutama
ha untuk luas yang terkait dengan Hutan
taman wisata Lindung dan Taman
alam, 11.198,22 Nasional yang merupakan
ha untuk luas kawasan
hutan lindung, lindung dan konservasi.
6.984,38 ha
untuk luas hutan
produksi terbatas,
5.171,52 ha
untuk luas hutan
produksi.
7 Penetapan Jalan Total Panjang ruas 194 Perlunya
Nasional KM Mengakomodir pengaturan
(Kepmen PUPR No. Total JAP 510,48 KM dan penguatan rencana
248/KPTS/M/2015 Total JKP-1 424,07 KM struktur ruang untuk
Tentang Penetapan rencana prasarana jaringan
Ruas Jalan Dalam jalan
Jaringan Jalan Primer Faktor pendorong
Menurut Fungsinya perkembangan wilayah
Sebagai Jalan Arteri karena meningkatnya
(JAP) dan Jalan aksesibilitas pergerakan
Kolektor-1 (JKP-1) orang dan barang di
wilayah Kabupaten
Lombok Utara
8 Rencana Induk Pengembangan Perlunya mengakomodir
Pelabuhan Pelabuhan Pemenang pengaturan dan penguatan
(Keputusan Menteri (Hirarki Pelabuhan rencana struktur ruang
Perhubungan Nomor Pengumpan Regional/PR)) untuk rencana prasarana
KM 30 Tahun 2020 transportasi laut Faktor
Tentang Perubahan pendorong perkembangan
Atas Keputusan wilayah karena
Menteri Perhubungan meningkatnya
Nomor KP 432 Tahun aksesibilitas pergerakan
2017 Tentang orang dan barang melalui
Rencana Induk laut di wilayah Kabupaten
Pelabuhan Nasional) Lombok
Utara
9 Irigasi (Peraturan Sasaran kebijakan
Pemerintah Republik pengelolaan irigasi
Indonesia Nomor 77 tersebut di atas Perlunya mengakomodir
Tahun 2001 Tentang adalah: pengaturan dan penguatan
Irigasi) • Diserahkannya rencana struktur ruang
pengelolaan irigasi untuk rencana jaringan
pemerintah kepada prasarana sumber daya air
perkumpulan
petani pemakai air
secara demokratis;
• Terjaga dan
meningkatnya
kinerja sistem
irigasi, baik yang
sudah diserahkan,
maupun yang masih
dikelola bersama
oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah,
perkumpulan petani
pemakai air, serta
II - 27
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
pihak lainnya;
• Adanya mekanisme
kerjasama
pengelolaan irigasi
untuk sistem irigasi
yang belum
sepenuhnya dikelola
oleh perkumpulan
petani pemakai air,
dengan prinsip
kesetaraan,
transparansi, dan
akuntabilitas; dan
• Meningkatnya
partisipasi dan
tanggung jawab
perkumpulan petani
pemakai air dalam
pengelolaan irigasi.
10 Rencana Induk Senggigi, Tiga Gili • Perlunya mengakomodir
Pariwisata merupakan pengaturan dan
Berkelanjutan Pulau pariwisata pantai, penguatan rencana pola
Lombok bawah laut, olah ruang untuk rencana
raga berbasis peruntukan kawasan
bahari, budaya, pariwisata
religi dan kuliner • Faktor pendorong
perkembangan wilayah
karena dapat menjadi
daya tarik wisatawan
datang ke Kabupaten
Lombok Utara
11 Rencana Induk • Penetapan Wilayah • Penetapan Wilayah
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Industri
Industri Industri (WPI). WPI (WPI). WPI ditentukan
Nasional ditentukan berdasarkan keterkaitan
(Peraturan berdasarkan ke belakang (backward)
Pemerintah No. 14 keterkaitan ke dan keterkaitan ke
tahun 2015) belakang (backward) depan (forward)
dan keterkaitan ke sumberdaya dan
depan (forward) fasilitas pendukungnya,
sumberdaya dan serta memperhatikan
fasilitas jangkauan pengaruh
pendukungnya, kegiatan pembangunan
serta industri.
memperhatikan • WPI Bali dan Nusa
jangkauan Tenggara
pengaruh kegiatan
pembangunan
industri.
• WPI Bali dan Nusa
Tenggara
12 RPJMD Prov. Nusa • Penetapan Wilayah • Penetapan Wilayah
Tenggara Barat Pengembangan Pengembangan
(Perda Prov. Nusa Industri (WPI). Industri (WPI). WPI
Tenggara Barat WPI ditentukan ditentukan berdasarkan
No. 1 Tahun berdasarkan keterkaitan ke belakang
2019) keterkaitan ke (backward) dan
belakang (backward) keterkaitan ke depan
dan keterkaitan ke (forward) sumberdaya
depan (forward) dan fasilitas
sumberdaya dan pendukungnya, serta
fasilitas memperhatikan

II - 28
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
pendukungnya, jangkauan pengaruh
serta kegiatan pembangunan
memperhatikan industri.
jangkauan pengaruh • WPI Bali dan Nusa
kegiatan Tenggara
pembangunan
industri.
• WPI Bali dan Nusa
Tenggara
13 RTRW Prov. • Penetapan Wilayah • Penetapan Wilayah
Nusa Tenggara Pengembangan Pengembangan Industri
Barat Tahun Industri (WPI). WPI (WPI). WPI ditentukan
2009 – 2029 ditentukan berdasarkan keterkaitan
(Perda Prov. berdasarkan ke belakang (backward)
Nusa Tenggara keterkaitan ke dan keterkaitan ke
Barat No. 3 belakang (backward) depan (forward)
Tahun 2010) dan keterkaitan ke sumberdaya dan
depan (forward) fasilitas pendukungnya,
sumberdaya dan serta memperhatikan
fasilitas jangkauan pengaruh
pendukungnya, kegiatan pembangunan
serta industri.
memperhatikan • WPI Bali dan Nusa
jangkauan Tenggara
pengaruh kegiatan
pembangunan
industri.
• WPI Bali dan Nusa
Tenggara
14 Lahan • Penetapan Lahan Menjadi acuan bagi
Pertanian Pertanian Pangan Pemerintah Daerah
Pangan Berkelanjutan Kabupaten Lombok Utara
Berkelanjutan (LP2B) Provinsi dalam menetapkan Lahan
(LP2B) Provinsi Nusa Tenggara Pertanian Pangan
Nusa Tenggara Barat, yang Berkelanjutan, terutama
Barat diarahkan di dalam penetapan rencana
(Peraturan Kabupaten Lombok pola ruang kawasan
Daerah Provinsi Utara • pertanian
Nusa Tenggara
Barat Nomor 10
Tahun 2017
Tentang
Perlindungan
Lahan
Pertanian
Pangan
Berkelanjutan)
15 Rencana Zonasi • Penetapan Arahan Menjadi acuan bagi
Wilayah Pesisir Rencana Zonasi Pemerintah Daerah
dan Pulau- Wilayah Pesisir dan Kabupaten Lombok Utara
Pulau Kecil Pulau-Pulau Kecil di dalam menetapkan
(Perda Prov. Provinsi NTB alokasi ruang laut, pesisir
Nusa Tenggara dan pulau-pulau kecil di
Barat No. 12 Kabupaten Lombok
Tahun 2017) Utara
16 Rencana • Arahan Menjadi acuan bagi
Pengembangan pengembangan Pemerintah Daerah
Transportasi transportasi wilayah Kabupaten Lombok Utara
Wilayah Prov. yang menjadi dalam menetapkan
Nusa Tenggara kewenangan rencana struktur ruang
Barat Provinsi NTB wilayah, khususnya dalam
penetapan rencana
jaringan prasarana
II - 29
Pengaruh Terhadap
No. Kebijakan Arahan Kebijakan Penyusunan RTRW dan
Perkembangan Wilayah
transportasi wilayah

17 Rencana Induk • Penetapan Wilayah • Perlunya mengakomodir


Perwilayahan Pengembangan pengaturan dan
Industri Industri (WPI) di penguatan rencana pola
Provinsi Nusa Kabupaten Lombok ruang untuk rencana
Tenggara Barat Utara. peruntukan kawasan
industri
• Faktor pendorong
perkembangan wilayah
karena dapat menjadi
sektor unggulan yang
memiliki multiplier effect
bagi perkembangan
wilayah Kabupaten
Lombok Utara
Sumber: Hasil Rangkuman Tim Konsultan, 2020

Berdasarkan konsep pengembangan yang tetah dirumuskan,


maka konsep struktur dan pola ruang dapat mengacu kepada
arahan RTRW Provinsi NTB dan hasil analisis sistem perkotaan
eksistingnya. Hanya untuk penetapan sebagai PKL diarahkan pada
satu pusat saja, mengingat letaknya secara geografis yang cukup
berdekatan.

Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan selama kurun waktu 20


tahun, yang di bagi menjadi 5 tahapan, yaitu;
1. Penyusunan RTRW (2020)
2. Tahap I (2021 – 2025)
• Legalisasi hasil rencana;
• Sosialisasi hasil rencana; dan
• Koordinasi antar instansi terkait Penataan pusat-pusat
kegiatan

Indikasi Program Utama Lima Tahunan

Penyusunan program Kabupaten Lombok Utara dilakukan dengan


perencanaan dan diwujudkan menjadi program dan kegiatan yang
bersifat komprehensif, melibatkan berbagai sektor, baik itu
instansi pemerintahan, swasta, dan masyarakat dengan

II - 30
memperhatikan aspek – aspek prioritas yang terdapat di
Kabupaten Lombok Utara, antara lain:
1. Aspek Pelayanan Publik, Sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) untuk
melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
2. Aspek Industri, Adanya alokasi lahan untuk Kawasan peruntukan
industri memberikan potensi yang besar untuk meningkatkan
daya tarik investasi dan daya saing.
3. Aspek Permukiman, keberadaan permukiman yang mulai
memadat dan mempengaruhi kualitas lingkungan
permukimannya.
4. Aspek Perikanan, Keberadaan budidaya perikanan berpotensi
untuk pengembangan dalam aspek perikanan.
5. Aspek Cagar Budaya, Adanya cagar budaya memberikan potensi
pengembangan yang besar dalam hal wisata cagar budaya.
6. Aspek Pariwisata, Memiliki potensi lokal maupun mancanegara.
Terkenal dengan kepariwisataannya berupa wisata alam, wisata
kuliner dan wisata budaya
7. Aspek Perhubungan, Keberadaan ASDP memungkinkan
peningkatan fungsi pelabuhan sebagai jalur transportasi nasional.

Pada dasarnya program-program pengembangan yang


terkandung didalam RTRW Kabupaten Lombok Utara ini adalah
untuk menciptakan Kabupaten Lombok Utara sesuai dengan rencana
tata ruang yang telah ditetapkan. Selanjutnya secara garis besar
mengenai program-program yang terkait dengan RTRW Kabupaten
Lombok Utara yang perlu diprioritaskan dalam kurun waktu 20 (dua
puluh) tahun.

2.1.4 Konsep Pengembangan Wilayah Kabupaten Lombok Utara

1. Dasar Pertimbangan Dalam Perumusan Alternatif Konsep


dan Strategi Pengembangan Kabupaten Lombok Utara

Konsep pengembangan wilayah adalah ide-ide dasar dan upaya


mengatokasikan dan mengatur sumber daya yang dimiliki
untuk kepentingan dan kemajuan wilayah. Adapun isi dari
konsep pengembangan wilayah adalah:

II - 31
a) pengaturan kegiatan-kegiatan utama setiap wifayah, dan

b) mengatur pola keterkaitan antar kegiatan utama tersebut,


sehingga menjamin terciptanya keterpaduan dan harmonisasi
pembangunan.

Kriteria dan pertimbangan yang menjadi landasan


pengembangan konsep pengembangan Kabupaten Lombok
Utara, yaitu:

a. Visi dan misi pembangunan Kabupaten Lombok Utara yang


menekankan pada Lombok Utara Bangkit Menuju
Kabupaten Yang Inovatif, Sejahtera dan Religius
b. Potensi dan permasalahan yang ada di wilayah Kabupaten
Lombok Utara
c. Peluang dan tantangan yang dihadapi wilayah Kabupaten
Lombok Utara
d. Kebijakan nasional terhadap perdan dan fungsi Kabupaten
Lombok Utara, yaitu:
1) Kawasan andalan Lombok Utara - Kayangan dan
sekitarnya
2) Taman Nasional Gunung Rinjani
3) Kawasan Rinjani dan sekitarnya sebagai Kawsan
Strategis Nasional (KSN)
4) Pengembangan Kawasan Bandar Kayangan
e. Kebijakan Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap peran dan
fungsi Kabupaten Lombok Utara, yaitu:
1) Pengembangan Lahan kawasan perkebunan
2) Penetapan sistem perkotaan yang menjadi kewenangan
provinsi
3) Penetapan Kawasan Lindung
4) Penetapan Lahan Pengembangan Pertanian
Berkelanjutan/Kawasan Pengembangan Pertanian
Berkelanjutan (LP2B/KP2B)
f. Adanya potensi pertanian, perkebunan, perikanan dan
kehutanan di Kabupaten Lombok Utara

II - 32
g. Adanya potensi pariwisata di Kabupaten Lombok Utara,
seperti Tiga Gili, Gunung Rinjani, Danau Segara Anak, dan
obyek wisata potensial lainnya.
h. Adanya potensi berbagai ancaman/bahaya bencana di
Kabupaten Lombok Utara

2. Sistem Perkotaan di Kabupaten Lombok Utara

A. Arahan Sistem Perkotaan Berdasarkan Revisi RTRW Provinsi


Nusa Tenggara Barat

Berdasarkan arahan revisi RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat


yang tertuang dalam Pasal 20 ayat (3) Rancangan Peraturan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020-2040,
ditetapkan arahan rencana sistem perkotaan untuk Kabupaten
Lombok Utara

1) Perkotaan Tanjung sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), dengan


arahan fungsi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor impor
untuk mendukung PKN Mataram, pusat pemerintahan, serta
perdagangan dan jasa.

2) Perkotaan Pemenang sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL),


dengan arahan fungsi sebagai pusat pariwisata, serta
perdagangan dan Jasa.

3) Perkotaan Kayangan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL),


dengan arahan fungsi sebagai pusat industri pengolahan, hasil
hortikultura dan perkebunan, pusat agroindustri, serta
perdagangan dan Jasa.

B. Arahan Sistem Perkotaan Berdasarkan Kajian Kondisi Eksisting

Berdasarkan hasil analisis sistem pusat permukiman terhadap


kondisi eksisting sarana sosial dan ekonomi di Kabupaten
Lombok Utara, maka diperoleh hasil analisis sebagai berikut:

II - 33
1) Hirarki I sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) diarahkan
Kecamatan Tanjung sebagai PKW berfungsi untuk melayani
wilayah Kabupaten Lombok Utara
2) Hirarki II sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berfungsi
untuk melayani wilayah-wilayah yang termasuk dalam
wilayah administrasi kecamatan tersebut yaitu terdiri dari
Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan.
3) Hirarki III sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa yaitu terdiri dari Kecamatan Pemenang dan
Kecamatan Gangga
4) Hirarki IV sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang
ditentukan berdasarkan Desa yang termasuk dalam Desa
Perkotaan, yaitu Desa Pemenang Timur, Sokong,
Genggelang, Kayangan, dan Anyar

C. Arahan Sistem Perkotaan dan Perdesaan

Untuk menentukan klasifikasi perkotaan dan perdesaan,


dilakukan pendekatan dengan menggunakan Peraturan Kepala
Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010 Tentang
Klasifikasi Perkotaan Dan Perdesaan di Indonesia. Berdasarkan
pedoman tersebut, diperoleh arahan klasifikasi desa perkotaan
dan perdesaan di Kabupaten Lombok Utara.

Alternatif-1: Konsep Pengembangan dengan Adanya


Pengembangan Bandar Kayangan

Konsep pengembangan alternatif-1 dengan Adanya


Pengembangan Bandar Kayangan ini, berdasarkan pada kriteria
dan pertimbangan sebagai berikut:

1. Perkembangan wilayah lebih dominan di bagian barat


kabupaten.
2. Adanya rencana pengembangan Bandar Kayangan.
3. Ketersediaan jaringan transportasi.
4. Optimalisasi pelayanan kegiatan wilayah.

II - 34
Arahan Sistem Permukiman Perkotaan dan Perdesaan di
Kabupaten Lombok Utara.

Maka konsep pengembangan Kabupaten Lombok Utara, yaitu


dengan adanya pengembangan Bandar Kayangan. Beberapa
konsepsi pengembangan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Menciptakan orientasi pelayanan untuk wilayah timur


(Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan). Tujuannya agar
terjadi percepatan dampak penetesan yang diakibatkan dua
orientasi pelayanan, sehingga perkembangan wilayah menjadi
lebih pesat.

2. Membangun jaringan aktivitas antara pusat pelayanan Barat


- pusat pelayanan Timur, pusat pelayanan dan wilayah sub
pelayanan (belakangnya) yang sebagian besar berada di bagian
Selatan. Tujuannya untuk menjamin keberlangsungan
bekerjanya dampak penjalaran.

Berdasarkan konsep pengembangan wilayah yang telah


dirumuskan, maka konsep pengembangan sistem perkotaan
dan pola ruang lebih drastis perubahannya dari struktur ruang
eksisting. Perubahan yang cukup pesat terjadi atau
dikonsentrasikan pada Kecamatan Tanjung dan Kecamatan
Kayangan.

Berdasarkan konsep pengembangan diatas, maka strategi


untuk mewujudkannya adalah sebagai berikut:

1) Memfasilitasi simpul-simpul kegiatan, dengan


pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong terciptanya
pusat-pusat kegiatan sesuai fungsi dan perannya. Tujuannya
agar tercipta struktur ruang yang fleksibel, yang mewadahi dan
menciptakan keseimbangan aktivitas ekonomi dan sosial,
dengan berbasis pada potensi utama, yaitu pariwisata dan
pertanian dalam arti luas.

a. Pengembangan Perkotaan Tanjung yang peran dan


fungsinya diarahkan setingkat Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW)
II - 35
b. Pengembangan Perkotaan Kayangan yang peran dan
fungsinya diarahkan setingkat Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
c. Pengembangan Perkotaan Pemenang yang peran dan
fungsinya diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Kawasan (PKK)
d. Pengembangan Perkotaan Gangga yang peran dan fungsinya
diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Kawasan (PKK)
e. Pengembangan Perkotaan Bayan yang peran dan fungsinya
diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Kawasan (PKK)
f. Pengembangan Desa Perkotaan yang peran dan fungsinya
diarahkan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

2) Mengelola dan memberikan identitas fungsi yang jelas


terhadap setiap kecamatan dan hirarki pelayanannya.
Tujuannya agar tercipta kondisi saling memenuhi dan
menutupi kebutuhan antar wilayah (secara teori; apabila terjadi
dalam jangka panjang akan dapat menciptakan perkembangan
wilayah yang tebih luas, dalam hal ini kabupaten) sehingga
wilayah dapat berkembang dan tumbuh mandiri.

3) Membangun pusat-pusat pertumbuhan baru, yaitu berupa


kegiatan perkotaan di masing-masing kecamatan dan minimal
satu desa dijadikan kawasan perkotaan. Tujuannya adalah agar
setiap kecamatan memiliki pusat pelayanannya masing-masing
sehingga 'dampak penjalaran' dapat terjadi.

4) Membangun sentra-sentra industri pertanian dalam arti luas


yang didistribusikan merata dengan mempertimbangkan
kemampuan pelayanannya (berbentuk hirarki). Tujuannya agar
tercipta pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi lokal.

5) Membangun keterkaitan dan atau kemudahan menuju


pusat pelayanan, melalui peningkatan jaringan jalan.

II - 36
Alternatif-2: Konsep Pengembangan Agroindustri

Konsep pengembangan agroindustri ini, berdasarkan pada


kriteria dan pertimbangan berikut

1. Potensi pertanian dalam arti luas yang cukup besar


2. Belum optimalnya pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian.
3. Ketersediaan jaringan transportasi dan aksesibilitas yang
baik.
4. Optimalisasi pelayanan kegiatan wilayah.
5. Tuntutan Persaingan Global.
Maka konsep pengembangan Kabupaten Lombok Utara, yaitu
pengembangan agroindustri, antara lain:

1. Menciptakan Agropolitan Center yang berfungsi melayani


kabupaten
2. Menciptakan Agropolitan Distrik yang befungsi melayani
bagian wilayah kabupaten
3. Membangun jaringan aktivitas antara Agropolitan Center-
Agropolitan Distrik, Agropolitan Distrik - wilayah
belakangnya. Tujuannya untuk menjamin keberlangsungan
bekerjanya dampak penjalaran.

2.1.4 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Utara menurut
data Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara tahun
2020 tercatat sebanyak 247.400 jiwa terdiri dari 124.169 laki-
laki dan 123.231 perempuan. Penduduk terbesar ada di
Kecamatan Tanjung 54.242 jiwa dari total penduduk yang ada
di Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan yang jumlah
penduduknya paling sedikit adalah Kecamatan Pemenang
dengan jumlah penduduk 39.864 jiwa dari total penduduk di
Kabupaten Lombok Utara.
Persebaran penduduk yang tidak merata
mengakibatkan beberapa kecamatan mengalami kepadatan
penduduk yang cukup tinggi seperti Kecamatan Pemenang dan
Kecamatan Tanjung. Pada kedua kecamatan tersebut

II - 37
kepadatan penduduk mencapai 491,6 dan 469,1 jiwa setiap
kilometer persegi.

Penduduk merupakan potensi yang harus


diberdayakan dengan baik untuk mencapai kemajuan.
Penduduk juga merupakan objek dan subjek pembangunan.
Perkembangan penduduk, tenaga kerja, dan mobilitas
penduduk menjadi indikator yang penting dalam
pembangunan. Kepadatan penduduk adalah banyaknya
penduduk dalam suatu luas tertentu (jiwa/km2). Jumlah
penduduk pada suatu daerah dipengaruhi oleh perkembangan
penduduk akibat natalitas, mortalitas, dan migrasi.

Jumlah penduduk untuk Tahun 2016 di Kabupaten


Lombok Utara dengan jenis kelamin Laki-laki mencapai 104.573
jiwa atau 49,32%, sedangkan perempuan mencapai 108.663
jiwa atau 50,68% dengan total jumlah penduduk mencapai
214.393, sebagai bahan perbandingan dapat dilihat bahwa
jumlah penduduk pada Tahun 2020 sesuai dengan hasil sensus
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok
Utara yaitu mencapai 247.400 dengan tingkat perkembangan
penduduk antara tahun 2016 sampai tahun 2020 untuk
Kecamatan Gangga peningkatan jumlah penduduk mencapai
8.824 jiwa atau meningkat 20,73% yang merupakan tingkat
perkembangan penduduk tertinggi di antara kecamatan lainnya
di ikuti oleh Kecamatan Bayan mencapai 8.009 jiwa atau
meningkat 20,14%.

Sedangkan untuk kecamatan Tanjung mengalami


peningkatan sebanyak 6.324 jiwa atau 13,2% disusul oleh
Kecamatan Pemenang mencapai 3.998 jiwa atau 11,15% dan
kecamatan Bayan mengalami peningkatan sebanyak 5.375 jiwa
atau meningkat 11,02%. Secara totalitas perkembangan
penduduk dari tahun 2016 s/d 2020 mengalami peningkatan
hingga mencapai 33.077 jiwa atau 15,4%. Sedangkan untuk
total rumah tangga mencapai 64.090 dengan rata-rata ART
mencapai 3,46 untuk tahun 2020.

II - 38
Tabel 2.15
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016-2020
Laju
Tahun Pertum
No Kecamatan buhan
2010-
2016 2017 2018 2019 2020
2020
1 Pemenang 35.866 36.388 36.895 37.381 39.864 1,98
2 Tanjung 47.918 48.411 48.880 49.319 54.242 1,91
3 Gangga 42.572 42.799 43.001 43.172 51.396 2,25
4 Kayangan 39.757 40.094 40.412 40.701 47.766 2,39
5 Bayan 48.757 48.823 49.345 49.839 54.132 1,88
Lombok Utara 214.393 216.515 218.533 220.412 247.400 2,08

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Jumlah penduduk menurut kelompok umur


Kabupaten Lombok Utara tahun 2020 menunjukkan penduduk
usia produktif (15-64 tahun) sebesar 166.201 jiwa, sedangkan
yang belum produktif (<15 tahun) sebesar 70.071 jiwa dan yang
tidak produktif lagi (65 tahun keatas) sebesar 11.128 jiwa.
Sehingga rasio beban ketergantungan sebesar 32,82% yang
berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung
sebanyak 32 orang usia tidak produktif.
Tabel 2.16
Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020

Kelompok
No Laki-Laki Perempuan Jumlah
umur
1 0–4 13.003 12.527 25.530
2 5–9 12.176 11.840 24.016
3 10 – 14 10.478 10.047 20.525
4 15 – 19 10.546 10.152 20.698
5 20 – 24 10.629 10.410 21.039
6 25 – 29 10.786 10.497 21.283
7 30 – 34 10.956 11.005 21.961
8 35 – 39 9.735 9.686 19.421
9 40 – 44 8.356 8.680 17.036
10 45 – 49 7.763 7.809 15.572
11 50 – 54 6.190 6.458 12.648

II - 39
Kelompok
No Laki-Laki Perempuan Jumlah
umur
12 55 – 59 4.894 4.842 9.736
13 60 – 64 3.286 3.521 6.807
14 65 – 69 2.306 2.401 4.707
15 70 – 74 1.443 1.552 2.995
16 75+ 1.622 1.804 3.426
Jumlah/Total 124.169 123.231 247.400
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu yang
dihitung berdasarkan 17 sektor strategis dan diterbitkan
setiap tahun. PDRB yang diyakini masih merupakan
indikator penting dalam menentukan arah dan capaian
keberhasilan pembangunan, baik secara nasional maupun
daerah. Penghitungan PDRB dilakukan atas harga berlaku
(harga-harga pada tahun penghitungan) dan harga konstan
(harga-harga pada tahun yang dijadikan tahun dasar
penghitungan) untuk dapat melihat pendapatan yang
dihasilkan dari lapangan usaha (sektoral) maupun dari sisi
penggunaan.

Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


(ADHB) di Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 menunjukan perkembangan yang
fluktuatif, yaitu pada tahun 2016 sebesar Rp. 3.972.339,10
juta terus meningkat hingga tahun 2019 menjadi sebesar Rp.
4.864.826,20 tetapi mengalami penurunan pada tahun 2020
menjadi sebesar Rp. 4.548.738,40 juta. Selengkapnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini
II - 40
Gambar 2.1
Produk Domestik Regional Bruto ADH Berlaku
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020 (Juta Rp)
6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Tabel 2.17
Produk Domestik Regional Bruto ADH Berlaku
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020 (Juta Rp)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL


Tahun
BRUTO ADH Berlaku (Juta Rp)

2016 3.972.339,10
2017 4.353.683,20
2018 4.461.899,50
2019 4.864.826,20
2020 4.548.738,40
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Sektor penyumbang terbesar PDRB ADHB di


Kabupaten Lombok Utara didominasi oleh empat sektor, yaitu
sektor Pertanian Kehutanan dan Perikanan; Sektor
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi mobil dan sepeda
motor ; sektor Konstruksi dan sektor Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
Kontribusi tertinggi pada sektor sektor Pertanian Kehutanan
dan Perikanan sebesar Rp. 1.682.685,80 juta. Selengkapnya
PDRB ADHB menurut lapangan usaha Kabupaten Lombok
Utara tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

II - 41
Tabel 2.18
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020 (Juta Rupiah)
Kate-
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
gori
Pertanian,
A Kehutanan, 1.373.118,50 1.491.060,30 1.565.890,80 1.649.877,80 1.682.685,80
dan Perikanan
Pertambangan
B dan 145.742,20 162.473,60 165.835,70 193.295,50 181.057,60
Penggalian
Industri
C 53.583,20 58.420,30 57.958,00 62.676,10 61.020,30
Pengolahan
Pengadaan
D Listrik dan 3.860,10 5.058,30 5.360,60 5.828,20 6.064,20
Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
E 5.475,10 5.899,60 5.214,80 5.622,50 5.730,30
Sampah,
Limbah Dan
daur Ulang
F Konstruksi 346.078,90 381.094,00 391.804,40 493.623,40 413.484,40
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
G 545.726,90 607.968,50 634.248,20 700.415,70 660.169,00
Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi
H dan 209.262,90 231.789,90 234.013,20 256.654,90 184.895,90
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi
I 297.069,80 332.270,90 284.302,00 293.874,10 147.825,10
dan Makan
Minum

Informasi dan
J 68.530,30 75.985,70 80.614,30 85.642,30 90.306,10
Komunikasi

Jasa
K Keuangan dan 102.575,80 114.149,50 120.195,50 126.029,40 124.099,80
Asuransi
L Real Estate 172.646,50 185.987,20 182.523,90 201.060,60 189.833,50
Jasa
M,N 10.074,70 10.913,70 10.126,00 11.118,00 10.225,00
Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
O Pertahanan 266.681,60 282.785,40 296.649,40 311.919,40 323.813,40
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
P 221.549,90 241.502,00 255.016,60 278.080,50 284.292,20
Pendidikan

Jasa
Q 64.490,60 69.364,30 78.356,80 85.259,60 84.027,90
Kesehatan

II - 42
Kate-
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
gori
dan Kegiatan
Sosial

R,S,T,U Jasa Lainnya 85.872,10 96.959,80 93.789,50 103.848,30 99.207,80

PDRB/GRDP 3.972.339,10 4.353.683,20 4.461.899,50 4.864.826,20 4.548.738,40

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Perkembangan PDRB ADHK Kabupaten Lombok


Utara dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu pada tahun 2016
sebesar Rp.3.121.615,30 juta terus meningkat hingga tahun
2020 menjadi sebesar Rp. 3.218.914,90 juta, selengkapnya
dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.2
Produk Domestik Regional Bruto ADH Konstan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020 (Juta Rp)

3600000

3400000

3200000

3000000

2800000

2600000

2400000
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

II - 43
Tabel 2.19
Produk Domestik Regional Bruto ADH Konstan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2020 (Juta Rp)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO


Tahun
ADH Konstan (Juta Rp)

2016 3.121.615,30
2017 3.313.321,80
2018 3.284.657,60
2019 3.477.839,40
2020 3.218.914,90
Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Sektor penyumbang terbesar PDRB ADHK di


Kabupaten Lombok Utara mencakup empat sektor, yaitu
sektor Pertanian Kehutanan dan Perikanan; sektor
Perdagangan Besar, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, sektor
Konstruksi dan sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. PDRB atas dasar
harga konstan (ADHK) menurut lapangan usaha Kabupaten
Lombok Utara tahun 2016-2020 selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.20
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020 (Juta Rupiah)
Kate
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
gori
Pertanian,
A Kehutanan, dan 1.087.976,90 1.146.632,70 1.157.675,80 1.185.534,20 1.188.126,90
Perikanan

Pertambangan
B 125.062,90 132.951,80 131.575,10 144.661,60 133.707,40
dan Penggalian

Industri
C 47.904,70 50.920,20 49.289,70 51.805,00 50.058,00
Pengolahan
Pengadaan Listrik
D 3.913,00 4.093,40 4.103,90 4.619,40 4.923,10
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
E 4.020,50 4.222,00 3.747,70 4.040,20 4.084,40
Sampah, Limbah
Dan daur Ulang
F Konstruksi 295.909,70 316.255,50 309.959,10 368.712,40 305.750,60

II - 44
Kate
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
gori
Perdagangan
Besar dan Eceran;
G 430.171,00 461.928,20 459.005,50 488.022,10 456.569,10
Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor

Transportasi dan
H 172.939,40 186.349,10 181.573,30 193.724,50 135.491,60
Pergudangan

Penyediaan
I Akomodasi dan 183.642,00 197.469,00 168.647,70 173.195,30 88.712,50
Makan Minum
Informasi dan
J 66.921,40 71.628,30 75.007,10 78.474,20 82.020,00
Komunikasi

Jasa Keuangan
K 79.425,50 84.980,20 87.824,90 90.214,60 88.402,80
dan Asuransi

L Real Estate 130.093,40 138.383,40 131.153,80 140.481,70 132.468,90

M,N Jasa Perusahaan 8.021,70 8.423,20 7.654,30 8.148,00 7.474,00


Administrasi
Pemerintahan,
O Pertahanan dan 183.490,90 189.662,10 191.459,70 199.339,20 201.621,00
Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 174.226,90 183.002,20 189.016,50 201.387,80 201.606,10
Jasa Kesehatan
Q dan Kegiatan 55.056,20 57.934,30 63.098,10 66.582,50 64.165,30
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya 72.839,40 78.486,10 73.865,50 78.896,60 73.733,30

PDRB/GRDP 3.121.615,30 3.313.321,80 3.284.657,60 3.477.839,40 3.218.914,90

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lombok Utara


Pada Tahun 2020 tertingi pada bidang Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar Rp.1.188.126,90 Juta Rupiah dan terendah adalah
bidang Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan daur Ulang
sebesar Rp. 4.084,40.

II - 45
Tabel 2.21
Distribusi Persentase PDRB ADH Berlaku menurut Lapangan Usaha
Distribusi Persentase Produk
Domestik Regional Bruto Atas
No Lapangan Usaha
Dasar Harga Berlaku (Persen)
2016 2017 2018 2019 2020

Pertanian, Kehutanan, dan


1 34,57 34,25 35,09 33,91 36,99
Perikanan

Pertambangan dan
2 3,67 3,73 3,72 3,97 3,98
Penggalian

3 Industri Pengolahan 1,35 1,34 1,3 1,29 1,34

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,1 0,12 0,12 0,12 0,13

Pengadaan Air, Pengelolaan


5 Sampah, Limbah, dan Daur 0,14 0,14 0,12 0,12 0,13
Ulang

6 Konstruksi 8,71 8,75 8,78 10,15 9,09


Perdagangan Besar dan
7 Eceran, Reparasi Mobil dan 13,74 13,96 14,21 14,4 14,51
Sepeda Motor
Transportasi dan
8 5,27 5,32 5,24 5,28 4,06
Pergudangan
Penyedia Akomodasi dan
9 7,48 7,63 6,37 6,04 3,25
Makan Minum

10 Informasi dan Komunikasi 1,73 1,75 1,81 1,76 1,99

Jasa Keuangan dan


11 2,58 2,62 2,69 2,59 2,73
Asuransi
12 Real Estate 4,35 4,27 4,09 4,13 4,17
13 Jasa Perusahaan 0,25 0,25 0,23 0,23 0,22
Administrasi
14 Pemerintahan, Pertahanan, 6,71 6,5 6,65 6,41 7,12
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 5,58 5,55 5,72 5,72 6,25

Jasa Kesehatan dan


16 1,62 1,59 1,76 1,75 1,85
Kegiatan Sosial

17 Jasa Lainnya 2,16 2,23 2,1 2,13 2,18


Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100
Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021
II - 46
Tabel 2.22
Laju Pertumbuhan PDRB ADH Berlaku menurut Lapangan Usaha
Tahun 2016-2020

Laju Pertumbuhan Produk Domestik


Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
No Lapangan Usaha
2010 (Persen)

2016 2017 2018 2019* 2020**

Pertanian,
1 Kehutanan, dan 2,96 5,39 0,96 2,41 0,22
Perikanan
Pertambangan dan
2 7,24 6,31 -1,04 9,95 -7,57
Penggalian
3 Industri Pengolahan 4,94 6,29 -3,2 5,1 -3,37
Pengadaan Listrik
4 9,84 4,61 0,26 12,56 6,57
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
5 5,03 5,01 -9,48 7,81 1,09
Sampah, Limbah,
dan Daur Ulang
6 Konstruksi 7,31 6,88 -1,99 18,96 -17,08
Perdagangan Besar
dan Eceran,
7 7,7 7,38 -0,63 6,32 -6,45
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
8 5,07 7,75 -2,56 6,69 -30,06
Pergudangan
Penyedia
9 Akomodasi dan 9,44 7,53 -14,6 2,7 -48,78
Makan Minum
Informasi dan
10 7,35 7,03 4,72 4,62 4,52
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
11 4,95 6,99 3,35 2,72 -2,01
Asuransi
12 Real Estate 5,88 6,37 -5,22 7,11 -5,7
13 Jasa Perusahaan 5,98 5,01 -9,13 6,45 -8,27

Administrasi
14 Pemerintahan, 3,23 3,36 0,95 4,12 1,14
Pertahanan, dan

II - 47
Laju Pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
No Lapangan Usaha
2010 (Persen)

2016 2017 2018 2019* 2020**

Jaminan Sosial
Wajib

15 Jasa Pendidikan 4,82 5,04 3,29 6,55 0,11


Jasa Kesehatan dan
16 6,93 5,23 8,91 5,52 -3,63
Kegiatan Sosial
17 Jasa Lainnya 5,77 7,75 -5,89 6,81 -6,54
Produk Domestik Regional
5,22 6,14 -0,87 5,88 -7,44
Bruto
Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

PDRB Per Kapita Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-


2020 dilihat PDRB ADHB mengalami kenaikan dari tahun 2016
s/d tahun 2019 dari 18,53 juta ditahun 2016 menjadi 22,07 di
tahun 2019. Sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan
dari tahun 2019 menjdai 20,47 Juta. Untuk Pertumbuhan PDRB
per kapita ADHK mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun
ketahun, yang dapat dilihat pada tabel 2.23 dibawah ini.

Tabel 2.23
PDRB Per Kapita Tahun 2016-2020 (Juta Rupiah)

Rincian 2016 2017 2018 2019 2020

ADHB 18,53 20,11 20,42 22,07 20,47

ADHK 14,56 15,3 15,03 15,78 14,49

Pertumbuhan
PDRB per 4,18 5,1 -1,78 4,98 -17,54
Kapita ADHK
Sumber : BPS – PDRB Menurut Lapangan Usaha 2016-2020

II - 48
2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara
pada tahun 2016 hingga 2020 mengalami perubahan yang
fluktuatif, yaitu pada tahun 2016 sebesar 4,87% dan tahun
2019 sebesar 5,50%. Secara rinci dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 2.4
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok
Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional
Tahun 2016-2020 (%)

6.14 5.88
6 5.81
5.22 5.17
5.02
5.03 5.07
4

3.9
2

0.09 Lombok Utara


0 -0.64
NTB
2016 2017 2018 2019 2020
-2 -0.87 Nasional
-2.07

-4

-4.5
-6

-7.44
-8

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, Pertumbuhan Ekonomi


Kabupaten Lombok Utara sebesar -7,44%, berada dibawah
rata-rata Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar -0,64% dan
Nasional sebesar -2,07% serta berada di posisi ke-10
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain disekitarnya.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara pada
tahun 2020 mengalami penurunan, salah satu penyebab
penurunannya akibat dari bencana non-alam Covid-19 yang
sangat mempengaruhi sektor Penyedia Akomodasi dan
Makan Minum serta sektor Transportasi dan Pergudangan
(Sektor Pariwisata) yang terdampak sangat parah akibat
bencana ini. Pertumbuhan Ekonomi kabupaten/kota di
II - 49
propinsi Nusa Tenggara Barat selengkapnya dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Kab Lombok Utara, Provinsi NTB
dan Nasional serta Kabupaten/Kota di NTB Tahun 2020 (%)

28.78
Sumbawa Barat
-0.64 NTB
-2.07 Nasional
-3.1Lombok Timur
-3.21 Dompu
-3.49 Bima
-4.13 Sumbawa
-4.95 Kota Bima
-5.5Kota Mataram
-6.68Lombok Tengah
-7.08 Lombok Barat
-7.44 Lombok Utara

Sumber : BPS – Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2021

II - 50
3. Laju Inflasi
Inflasi Lombok Utara tahun 2020 sebesar 0,58%
(nol koma lima puluh delapan), menurun dari tahun 2019
sebesar 1,76%. Kondisi ini telah memenuhi sasaran inflasi
yang ditetapkan pemerintah melalui peraturan Menteri
Keuangan, yakni pada tahun 2020 sebesar 3,0 persen (PMK
Nomor 124/PMK.010/2017
Angka Inflasi sebesar 0,58% pada tahun 2020
terjadi akibat dari kenaikan indeks pada Kelompok
Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 1,79 persen;
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah
Tangga sebesar 0,15 persen; Kelompok Kesehatan sebesar
0,11 persen; Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa
Keuangan sebesar 0,09 persen; Kelompok Penyediaan
Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 0,02 persen;
Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin
Rumah Tangga sebesar 0,01 persen; Kelompok
Pendidikan sebesar 0,00 persen; dan Kelompok Rekreasi,
Olahraga, dan Budaya sebesar 0,00 persen. Sedangkan
penurunan indeks terjadi pada Kelompok Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya sebesar 1,02 persen; Kelompok
Transportasi sebesar 0,98 persen; Kelompok Pakaian dan
Alas Kaki sebesar 0,01 persen. Berikut Laju Inflasi
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2020.

II - 51
Gambar 2.6
Laju Inflasi Kabupaten Lombok Utara , Nusa Tenggara
Barat dan Nasional Tahun 2015-2020 (%)

4.00
3.7
3.61
3.50 3.353.41
3.59 3.16
3.25 3.15
3.00
3.02 3.13
2.72
2.50 2.61
2.47 KLU
2.00 1.87 NTB
1.76 1.68
1.50 Nasional

1.00

0.50
0.6
0.58
0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Indeks Harga Konsumen 2015-2020

4. Kemiskinan
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara
mengalami penurunan dari 34,13% (72.280 jiwa) pada
tahun 2015 menjadi 26,99% (59.860 jiwa) pada tahun 2020.
Penurunan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara
mengarah pada tren positif namun masih diatas rata-rata
tingkat kemiskinan di Nusa Tenggara Barat. Penurunan
tingkat kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara dan
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan nasional selengkapnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

II - 52
Gambar 2.7
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Utara,
NTB dan Nasional Tahun 2015 – 2020.

40.00
34.13 33.21
35.00 32.06
28.83 29.03
30.00
26.99
25.00
KLU
20.00 17.10 16.48 16.07 14.75 14.56 NTB
15.00 13.97
11.22 10.86 Nasional
10.64 9.82
10.00 9.41
9.78
5.00

0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten


Kota 2020

Pada tahun 2020, Persentase penduduk miskin Kabupaten


Lombok Utara sebesar 26,99%, berada diatas rata-rata
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 13,97% dan berada
diatas Nasional sebesar 9,78% serta berada di posisi ke-10
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Nusa
Tenggara Barat. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

II - 53
Gambar 2.8
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok
Utara, Nusa Tenggara Barat , Nasional dan
Kabupaten/Kota di NTB Tahun 2020

Kota Bima 8.35

Kota Mataram 8.47

Nasional 9.78

Dompu 12.16

Sumbawa Barat 13.34

Lombok Tengah 13.44

Sumbawa 13.65

NTB 13.97

Lombok Barat 14.28

Bima 14.49

Lombok Timur 15.24

Lombok Utara 26.99

Sumber : BPS – Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten Kota 2020

Tabel 2.24
Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk dan Indeks
Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020

Garis
Jumlah Indeks Indeks
Kemiskin Persenta
Pendud Kedalama Keparah
an se
Tahun uk n an
(Rupiah/k Pendudu
Miskin Kemiskin Kemiski
apita/bula k Miskin
(Ribu) an (P1) nan (P2)
n)
2015 363.367 72,28 34,13 7,50 2,61
2016 387.265 71,02 33,21 7,06 2,22
2017 398.702 69,24 32,06 7,63 2,57
2018 416.705 62,86 28,83 6,89 2,56
2019 437.543 63,84 29,03 7,39 2,42
2020 451.721 59,86 26,99 7,09 2,58
Sumber : BPS – Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten Kota 2020

II - 54
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) adalah ukuran
rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin
tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran
penduduk dari garis kemiskinan. Sedangkan indeks
keparahan kemiskinan (P2) memberikan gambaran
mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk
miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi
ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Berdasarkan Tabel diatas, maka tingkat kemiskinan di
Kabupeten Lombok Utara masih tinggi.

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

1. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi


indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup manusia (penduduk).
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses
hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan dan sebagainya. IPM dibentuk oleh 3
(tiga) dimensi dasar: (1) Umur panjang dan hidup sehat (a
long and healthy life); (2) Pengetahuan (knowledge); (3)
Standar hidup layak (decent standard of living). Indikator
pada metode baru meliputi: angka harapan hidup, harapan
lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per
kapita.
Perkembangan IPM Kabupaten Lombok Utara dari
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 mengalami
peningkatan, pada tahun 2016 capaian IPM Kabupaten
Lombok Utara sebesar 62,24 meningkat menjadi 64,49 pada
tahun 2019 namun pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 64,42. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan
kondisi Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional yang
mengalami peningkatan pada tahun 2020. Seperti terlihat
pada gambar berikut:

II - 55
Gambar 2.9
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kab.
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat Dan
Nasional Tahun 2016-2020

74
71.39 71.92
72 70.81 71.94
70.18
70
68.14
68 67.3 68.25
66.58
65.81
66 64.49 KLU
63.04 63.83 64.42 NTB
64
62.24
Nasional
62

60

58

56
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2020

Pada tahun 2020, IPM Kabupaten Lombok Utara sebesar


64,42, berada dibawah rata-rata Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebesar 68,25 dan juga berada dibawah Nasional
sebesar 71,94 serta berada di posisi ke-10 dibandingkan
dengan Kabupaten/Kota lain di Nusa Tenggara Barat.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.10
Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kab.
Lombok Utara, Provinsi NTB dan Nasional dan
Kabupaten/Kota di NTB Tahun 2020

Lombok Utara 64.42


Bima 66.30
Lombok Timur 66.30
Lombok Tengah 66.43
Sumbawa 67.61
Dompu 67.84
Lombok Barat 68.20
NTB 68.25
Sumbawa Barat 71.63
Nasional 71.94
Kota Bima 75.81
Kota Mataram 78.91

Sumber : BPS – Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2021

II - 56
Sementara itu, perkembangan indeks pembentuk IPM
Kabupaten Lombok Utara yang meliputi angka harapan
hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan
pengeluaran perkapita uraiannya sebagai berikut:

a. Angka Harapan Hidup


Angka Harapan Hidup atau disingkat AHH,
merupakan angka yang menunjukkan perkiraan usia
seseorang dihitung sejak dilahirkan. Perkembangan
AHH Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2016
sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan,
yaitu pada tahun 2015 sebesar 65,88 tahun
meningkat menjadi 67,17 tahun pada tahun 2020.
perkembangan tersebut relevan dengan Nusa
Tenggara Barat dan Nasional. Selengkapnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.11
Perkembangan Angka Harapan Hidup Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB Dan Nasional Tahun 2016-
2020 (Tahun)

71.06 71.2 71.34


70.9 71.47

66.92 KLU
66.5 67.17
66.17 NTB
65.88 66.51
66.28 Nasional
65.87
65.55
65.48

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, AHH Kabupaten Lombok Utara


sebesar 67,17 tahun, berada di atas rata-rata Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebesar 66,51 tahun namun
II - 57
berada dibawah rata-rata Nasional sebesar 71,47
tahun serta berada di posisi ke-5 dibandingkan
dengan Kabupaten/Kota lain di Nusa Tenggara Barat.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.12
Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nasional serta Kabupaten/Kota di NTB Tahun
2020 (Tahun).

Lombok Timur 65.97


Lombok Tengah 66.21
Bima 66.33
NTB 66.51
Dompu 66.82
Lombok Barat 66.94
Lombok Utara 67.17
Sumbawa 67.54
Sumbawa Barat 68.07
Kota Bima 70.38
Nasional 71.47
Kota Mataram 71.76

Sumber : BPS – Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam


Angka 2021

b. Harapan Lama Sekolah (HLS)


Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS)
Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020 mengalami peningkatan, yaitu
pada tahun 2016 sebesar 12,68 tahun dan pada tahun
2020 menjadi sebesar 12,72 tahun. Kondisi tersebut
relevan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nasional yang juga sama-sama mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Selengkapnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

II - 58
Gambar 2.13
Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi NTB dan Nasional Tahun
2015-2019 (Tahun)

13.8
13.7
13.6 13.48
13.46 13.47
13.4
13.16
13.2 KLU

13 12.91 12.95 NTB


12.85 12.98
Nasional
12.8 12.72
12.72
12.6 12.68 12.69 12.7 12.71

12.4
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, HLS Kabupaten Lombok


Utara sebesar 12,72 tahun, berada di bawah rata-
rata Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 13,7
tahun dan berada dibawah rata-rata Nasional sebesar
12,98 tahun serta berada di posisi ke-10
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Nusa
Tenggara Barat. Selengkapnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 2.14
Perbandingan Harapan Lama Sekolah Kabupaten Lombok
Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional Serta
Kabupaten/Kota Sekitar Tahun 2020 (Tahun).
Lombok Utara 12.72
Nasional 12.98
Sumbawa 13.06
Bima 13.29
Dompu 13.32
Sumbawa Barat 13.62
Lombok Tengah 13.67
Lombok Timur 13.69
NTB 13.7
Lombok Barat 13.71
Kota Bima 15
Kota Mataram 15.59

Sumber : BPS – Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam


Angka 2021

II - 59
c. Rata-rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai
rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh
penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh
seluruh jenjang pendidikan formal yang dijalani dari
masuk sekolah dasar sampai dengan tingkat
pendidikan terakhir
Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2016 hingga
tahun 2020 mengalami peningkatan, yaitu pada tahun
2016 sebesar 5,47 tahun menjadi sebesar 5,91 tahun
pada tahun 2020. Kondisi tersebut relevan dengan
Nusa Tenggara Barat dan Nasional yang sama-sama
mengalami peningkatan. Selengkapnya dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.15
Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB dan Nasional Tahun 2016-2020
(Tahun)

8.17 8.34
8.1 8.48
7.95

7.27
6.79 7.03 7.31
6.9
KLU
NTB
5.91 Nasional
5.81 5.84
5.47 5.54

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, RLS Kabupaten Lombok Utara


sebesar 5,91 tahun, berada dibawah rata-rata Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebesar 7,31 tahun dan Nasional
sebesar 8,48 tahun serta berada di posisi ke-10
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di
Propinsi NTB. Selengkapnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

II - 60
Gambar 2.16
Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kab.
Lombok Utara, Provinsi NTB dan Nasional serta
Kab./Kota di NTB Tahun 2020 (Tahun)

Lombok Utara 5.91


Lombok Tengah 6.28
Lombok Barat 6.41
Lombok Timur 6.70
NTB 7.31
Bima 7.78
Sumbawa 7.92
Dompu 8.44
Nasional 8.48
Sumbawa Barat 8.66
Kota Mataram 9.46
Kota Bima 10.49

Sumber : BPS – Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam


Angka 2021

Selain itu, Kabupaten Lombok Utara juga masih


menghadapi tantangan yang berat untuk sektor
Pendidikan, terutama untuk meningkatkan akses
layanan Pendidikan dasar bagi penduduk miskin
maupun upaya untuk menjamin kesinambungan
terhadap akses layanan pendidikan.
Hal ini tergambar dari hasil analisis data yang
terdeskripsi dalam gambar berikut:
Gambar 2.17
Tingkat Partisipasi Pendidikan Partisipasi Murni
APM SMP 2020, Susenas

Sumber:SEPAKAT, BAPPENAS, 2021

II - 61
Berdasarkan gambar diatas, hambatan akses
pendidikan tidak hanya pada penduduk kuintil 1 yang
miskin namun juga pada kelompok penduduk kaya,
namun demikian hambatan untuk kelompok kaya
hampir 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok penduduk miskin dimana terdapat 12,59%
lebih penduduk miskin yang tidak bersekolah di
SMP/sederajat sedangkan kelompok penduduk kaya di
kuintil 5 terdapat 20,01% lebih penduduk kaya yang
tidak bersekolah di SMP/sederajat.
Konsisten dengan data diatas, untuk
kesinambungan lanjutan pendidikan juga menunjukan
bahwa pada rumah tangga miskin akses terhadap
kesinambungan pendidikan juga lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok rumah tangga yang
kaya. Kondisi ini merupakan faktor yang menyebabkan
rendahnya angka Harapan lama Sekolah dan juga rata-
rata tingkat Pendidikan penduduk di Kabupaten Lombok
Utara. Hal ini tergambar dalam gambar berikut:

Gambar 2.18
Tingkat Keberlanjutan Sekolah Penduduk
Usia 15 – 24 Tahun Tahun 2020

Kuintil 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kuintil_1 96,93 96,93 96,93 96,93 96,93 96,1 94,75 94,75 86,6 56,53 51 39,79
Kuintil_2 100 100 100 100 100 100 93,27 93,27 87,49 57,07 40,92 36,29
Kuintil_3 100 100 99,32 99,32 99,32 99,32 97,87 97,87 96,52 69,08 53,99 51,16
Kuintil_4 100 100 100 100 100 99,32 99,32 99,32 99,32 81,54 66,68 60,74
Kuintil_5 100 100 100 100 100 100 100 100 98,16 82,05 71,42 56,44

Sumber:SEPAKAT, BAPPENAS, 2021


II - 62
d. Pengeluaran Per Kapita
Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten
Lombok Utara tahun 2016 hingga tahun 2020
mengalami perkembangan meningkat, yaitu pada
tahun 2016 sebesar Rp. 8,16 juta dan tahun 2019
sebesar 9,28 juta, namun pada tahun 2020 turun
menjadi sebesar Rp.9 juta. Kondisi tersebut relevan
dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nasional
yang sama-sama mengalami peningkatan setiap
tahunnya
Gambar 2.19
Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kab.
Lombok Utara, Provinsi NTB dan Nasional Tahun
2016-2020 (Juta Rupiah).

11.06 11.30
10.66 10.64 11.01
10.42
10.28
10.35
9.58 9.88

KLU
9.28 9
NTB
8.89
8.64 Nasional
8.16

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam


Angka 2021

Pada tahun 2020, Pengeluaran Per kapita Kabupaten


Lombok Utara sebesar Rp.9,01 juta, berada dibawah
rata-rata Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
Rp.10,35 juta dan Nasional sebesar Rp.11,01 juta
serta berada di posisi ke-8 dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota lain di Nusa Tenggara Barat.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

II - 63
Gambar 2.20
Pengeluaran Per Kapita Kab. Lombok Utara,
Provinsi NTB dan Nasional serta kab./kota di NTB
Tahun 2020 (Juta Rupiah)

Bima 8.47
Dompu 8.89
Lombok Utara 9.01
Sumbawa 9.15
Lombok Timur 9.41
Lombok Tengah 9.95
NTB 10.35
Nasional 11.01
Kota Bima 11.11
Lombok Barat 11.30
Sumbawa Barat 11.54
Kota Mataram 14.97

Sumber : BPS - Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam angka 2021

2. Indeks Pembangunan Gender (IPG)


Kesenjangan gender ditunjukkan oleh besarnya Indeks
Pembangunan Gender atau disingkat IPG. IPG merupakan
ukuran yang lazim digunakan untuk mengukur pencapaian
kemampuan pembangunan manusia dari perspektif gender.
IPG menggunakan indikator yang sama dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) namun lebih diarahkan untuk
mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan
perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui
kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan
perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM
mendekati angka 100.

Perkembangan IPG Kabupaten Lombok Utara tahun 2015


hingga tahun 2020 mengalami perkembangan naik turun,
dari tahun 2015 sebesar 84,01 meningkat menjadi 85,34
tahun 2017, tahun 2018 menurun menjadi 85,14 sedangkan
pada tahun 2019 dan 2020 meningkat kembali menjadi
85,42 dan 85,44. Kondisi tersebut relevan dengan IPG
Provinsi Nusa Tenggara Barat di tahun 2020 yang mengalami
kenaikan sedangkan Nasional mengalami penurunan IPG.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

II - 64
Gambar 2.21
Perkembangan IPG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Tahun 2015-2020

91.03 90.82 90.96 90.99


91.07 91.06
90.4 90.45
90.23 90.36 90.37
90.05

KLU

85.42 85.44 NTB


85.34 Nasional
85.14
84.01

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Pembangunan Manusia Berbasis Gender


2021
Pada tahun 2020, IPG Kabupaten Lombok Utara sebesar
85,44, berada dibawah rata-rata Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebesar 90,45 dan Nasional sebesar 91,06 serta berada
di posisi ke-10 dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di
Nusa Tenggara Barat. Selengkapnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 2.22
Perbandingan IPG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Serta Kabupaten/Kota
Sekitar Tahun 2020

Lombok Utara 85.44


Lombok Tengah 87.17
Lombok Barat 88.85
NTB 90.45
Dompu 91.02
Nasional 91.06
Lombok Timur 91.27
Bima 91.5
Sumbawa Barat 92.77
Kota Mataram 92.79
Sumbawa 93.67
Kota Bima 96.41

Sumber : BPS – Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021

II - 65
Komponen pembentuk Indeks Pembangunan Gender (IPG)
tidak berbeda dengan komponen pembentuk IPM hanya
terpilah berdasarkan jenis kelamin. Dilihat pada Tabel
2.19, angka harapan hidup perempuan lebih tinggi
dibandingkan dengan laki-laki, angka harapan hidup
perempuan tahun 2015 sebesar 67,42 tahun meningkat
menjadi 68,82 tahun di tahun 2019, sedangkan angka
harapan hidup laki-laki tahun 2015 sebesar 63,63 tahun
dan tahun 2019 sebesar 64,9 tahun

Tabel 2.25
Perkembangan Indikator Pembentuk IPG Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2015-2019

Pengeluaran Per
AHH HLS RRLS
No. Tahun Kapita (ribu Rp)
L P L P L P L P
1 2015 63,63 67,42 12,74 12,01 6,27 4,51 11.677 5.717
2 2016
3 2017 64,17 68,06 13,13 12,52 6,3 4,98 12.508 6.058
4 2018 64,49 68,4 13,14 12,53 6,66 5,04 12.877 6.285
5 2019 64,9 68,82 13,15 12,54 6,67 5,09 13.413 6.554
Sumber : BPS – Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2020

3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) digunakan untuk


mengukur sejauh mana keterlibatan perempuan dalam
pengambilan keputusan, sehingga kebutuhan dan
permasalahannya dapat mempengaruhi serta teraktualisasi
dalam hasil keputusan kebijakan pembangunan yang
menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga
legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Perkembangan IDG
Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2020 mengalami fluktuasi, yaitu pada tahun 2015
sebesar 48,7 turun menjadi sebesar 46,33 pada tahun 2017
dan pada tahun 2020 naik menjadi 47,22. Kondisi tersebut
relevan dengan kondisi IDG Nasional dan Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang sama-sama mengalami kenaikan di
tahun 2020. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

II - 66
Gambar 2.23
Perkembangan IDG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Tahun 2015-2020.

71.39 71.74 72.1 75.24 75.57


70.83

KLU

60.06 59.95 60.56 NTB


58.69
Nasional
51.91 51.96

47.19 47.22
48.7
46.33 46.66

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Pembangunan Manusia Berbasis Gender


2021

Pada tahun 2020, IDG Kabupaten Lombok Utara sebesar


47,22, berada di bawah rata-rata Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebesar 51,96 dan Nasional sebesar 75,57 serta
berada di posisi ke-10 dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota lain di Nusa Tenggara Barat.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.24
Perbandingan IDG Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat dan Nasional Serta Kabupaten/Kota
di NTB Tahun 2020

Lombok Utara 47.22


Sumbawa Barat 49.07
NTB 51.96
Bima 52.62
Lombok Barat 55.91
Lombok Tengah 57.53
Dompu 64.17
Lombok Timur 65.52
Sumbawa 69.41
Kota Bima 69.58
Nasional 75.57
Kota Mataram 76.23

Sumber : BPS – Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


II - 67
Komponen pembentuk Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG) Kabupaten Lombok Utara tahun 2015-2019, dilihat
dari perkembangan keterlibatan perempuan di parlemen
dari tahun 2015 hingga tahun 2019 mengalami
penurunan, yaitu tahun 2014-2018 sebesar 6,67%
menjadi 3,33% ditahun 2019. Kondisi perempuan sebagai
tenaga professional mengalami perkembangan fluktuatif,
yaitu tahun 2015 sebesar 39,05% menurun menjadi
sebesar 31,33 di tahun 2017-2018 dan mengalami
peningkatan menjadi 42,46% di tahun 2019.
Sedangkan sumbangan perempuan dalam pendapatan
kerja Kabupaten Lombok Utara terus mengalami
kenaikan tiap tahun, yaitu tahun 2015 sebesar 26,02%
meningkat menjadi sebesar 26,79% di tahun 2019.
Secara rinci perkembangan komponen pembentuk IDG
Kabupaten Lombok Utara dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.26
Perkembangan Komponen Pembentuk IDG
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2019

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019


Keterlibatan
perempuan di 6,67 n/a 6,67 6,67 3,33
parlemen (%)
Perempuan
sebagai tenaga 39,05 n/a 31,33 31,33 42,46
Profesional (%)
Sumbangan
Pendapatan 26,02 n/a 26,69 26,7 26,79
Perempuan (%)
Sumber : BPS – Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2020

Untuk memperkuat peranan perempuan dan kelompok


marginal dalam pembangunan di daerah, maka telah
dikembangkan berbagai inovasi kebijakan pembangunan
daerah yang lebih inklusif. Proses itu dikembangkan
dengan mendorong perluasan pelaksanaan Sekolah
Perempuan di perdesaan yang pelaksanaannya bekerja
sama dengan mitra pembangunan local, mengembangkan
pelaksanaan musrenbang tematik dan inklusif yang
melibatkan kelompok difabel, lansia maupun anak
sekolah.
II - 68
4. Ketenagakerjaan

a. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan
persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah
angkatan kerja. TPT di Kabupaten Lombok Utara
tergolong meningkat yaitu pada tahun 2017 sebesar
1,74% meningkat menjadi sebesar 3,01% (tiga koma nol
satu persen) pada tahun 2020. Adapun angka rata-rata
TPT di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebesar 4,22
dan Nasional sebesar 7,07% (Agustus 2020).

Gambar 2.25
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Nasional Tahun 2016 – 2020

7.07
5.61 5.5 5.34 5.28

KLU
4.22
NTB
3.94 3.72
3.32 3.42 3.01 Nasional

2.11
1.74

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, TPT Kabupaten Lombok Utara sebesar


3,01 %, berada dibawah rata-rata Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebesar 4,22% dan Nasional sebesar 7,07% serta
berada di posisi ke-2 untuk tingkat pengangguran
terbuka paling rendah dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota lain disekitarnya, penurunan jumlah
TPT di Kabupaten Lombok Utara diantaranya
dikarenakan telah selesainya Proyek Strategis Nasional
sehingga pekerja sementara di Proyek Strategis Nasional
berhenti yang berdampak juga pada jasa penyedia
akomodasi dan perdagangan yang praktis juga terhenti
II - 69
dan belum berusaha lagi. Disamping faktor-faktor
tesebut, Peningkatan TPT juga sebagai akibat
penggunaan teknologi pengganti tenaga manusia.
Selengkapnya TPT dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

Gambar 2.26
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kab. Lombok
Utara, Provinsi NTB dan Nasional Serta Kab./Kota di
NTB Tahun 2020

Bima 2.89
Lombok Utara 3.01
Dompu 3.28
Lombok Tengah 3.74
Sumbawa 4.…
Lombok Timur 4.17
NTB 4.22
Kota Bima 4.42
Lombok Barat 4.58
Sumbawa Barat 5.5
Kota Mataram 6.83
Nasional 7.07

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Meskipun data TPT di Lombok Utara lebih baik


dibandingkan dengan data di Provinsi maupun nasional,
namun daya saing tenaga kerja di Lombok Utara masih
menghadapi permasalahan yang besar. Hasil data
SAKERNAS 2020, menunjukan fakta bahwa Angkatan
kerja di Kabupaten Lombok Utara dominan
pendidikannya dibawah SD sebesar 30,77%, tidak tamat
SD dan 21,36% Tamat SD dan hanya sebanyak 32 %
penduduk usia kerja yang telah terlatih. Sisanya
sebanyak 68% penduduk usia kerja di Kabupaten
Lombok Utara belum terlatih dengan keterampilan yang
spesifik. Oleh karena itu kedepan, perlu dikembangkan
program pelatihan tematik yang lebih variatif baik jenis
maupun lingkup sektor-nya yang disesuaikan dengan
jenjang pendidikannya. Pembangunan sentra pelatihan
ketrampilan tenaga kerja juga perlu dikembangkan

II - 70
untuk mempercepat peningkatan ketrampilan dan daya
saing tenaga kerja di Kabupaten Lombok Utara.
Gambaran spesifik mengenai tingkat Pendidikan tenaga
kerja dan tenaga yang telah terlatih dapat dijelaskan
dalam gambar berikut:

Gambar 2.27
Tingkat Pendidikan Penduduk Usia Kerja dan
Proporsi yang Terlatih
di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020

Sumber: SEPAKAT, BAPPENAS 2021

II - 71
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

TPAK Kabupaten Lombok Utara dalam kurun waktu tahun


2016 sampai dengan tahun 2020 menunjukkan
perkembangan yang fluktuatif, yaitu pada tahun 2015
sebesar 72,58% kemudian pada tahun 2017 menurun
menjadi 69,67% dan tahun 2019 meningkat menjadi
sebesar 72,52%. Kondisi tersebut berbeda dengan Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang mengalami perkembangan
fluktuatif dan Nasional yang mengalami perkembangan
meningkat. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2.28
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK)
Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara
Barat Dan Nasional Tahun 2016-2020 (%)

76

74
73.6
72 71.57
72.52
69.67
70
70.45
68.65 KLU

68 68.49 67.26 NTB


67.77
Nasional
66 67.49
66.34 66.67
65.91
64

62
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS – Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, TPAK Kabupaten Lombok Utara


sebesar 73,6%, berada di atas rata-rata Provinsi Nusa
Tenggara Barat sebesar 70,45% dan Nasional sebesar
67,77 % serta berada di posisi ke-3 untuk tingkat
partisipasi angkatan kerja paling tinggi dibandingkan
dengan Kabupaten/Kota lain di Propinsi NTB.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah

II - 72
Gambar 2.29
Perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dan Nasional Serta Kabupaten/Kota di NTB
Tahun 2020 (%)

Nasional 67.77
Lombok Barat 67.89
Kota Mataram 68.07
Lombok Timur 68.11
Sumbawa 69.11
Sumbawa Barat 69.73
Dompu 70.06
NTB 70.45
Bima 72.27
Lombok Utara 73.6
Kota Bima 74.24
Lombok Tengah 75.04

Sumber : BPS – Propinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2021

II - 73
2.2.3 Fokus Seni Budaya
Pembangunan bidang seni budaya sangat terkait erat
dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat, yaitu untuk
mewujudkan masyarakat Lombok Utara yang berakhlak mulia,
bermoral, beretika, berbudaya dan beradab. Keberhasilan upaya
ini dilihat dari berbagai indikator. Dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir, capaian pembangunan seni budaya sebagaimana
dalam tabel berikut:

Tabel 2.27
Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 – 2020

Capaian Kinerja
NO URAIAN SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 Persentase % - 46 9,11 18,81 21,99
pelestarian nilai
luhur dan
kekayaan budaya
(Seni, Situs dan
Cagar Budaya)
2. Persentase % 100 100 100 100 100
partisipasi
masyarakat
dalam forum
dialog dengan
bingkai budaya
(%)
3 Persentase % 0 0 0 0 0
ketersediaan bale
budaya (%)

Sumber : LKJIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2020

2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.3.1 Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan


Dasar

1. Pendidikan.
Pembangunan pendidikan memiliki nilai strategis bagi
penciptaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
II - 74
berkarakter baik. Pembangunan pendidikan secara menyeluruh
pada semua jenjang pendidikan. Di dalam Sustainable
Development Goals (SDGs) pendidikan mengambil peran penting
dengan target Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak
perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan
menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang
mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
harus juga memperhatikan kualitas pendidik atau guru. Target
SDGs lain dalam bidang pendidikan pada tahun 2030, adalah
secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas.
Pencapaian tujuan tersebut bagi Kabupaten Lombok Utara harus
diupayakan karena Kabupaten Lombok Utara merupakan bagian
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan urusan
pendidikan bagi kabupaten/kota diatur dalam Undang-Undang
No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,


kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota adalah: (1) Pengelolaan
pendidikan dasar. (2) Pengelolaan pendidikan anak usia dini; (3)
Pengelolaan pendidikan nonformal; (4) Penetapan kurikulum
muatan lokal pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan
pendidikan nonformal. (5) Pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan dalam Daerah kabupaten/kota; (6) Penerbitan izin
pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat. (7)
Penerbitan izin pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat dan (8)
Pembinaan bahasa dan sastra yang penuturnya dalam Daerah
kabupaten/kota. Keberhasilan pembangunan bidang
Pendidikan diukur melalui indikator Harapan lama Sekolah dan
Rata-rata lama sekolah sebagai Indikator Kinerja Utama. Selain
indikator tersebut keberhasilan pembangunan pendidikan juga
diukur dari indikator tujuan, saasaran dan program. Penyajian
capaian indikator pendidikan disajikan menurut sub urusan
kewenangan.

Gambaran capaian indikator pendidikan sebagai berikut:

II - 75
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Capaian pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini


(PAUD) dari tahun 2016 sampai tahun 2020 cenderung
meningkat. Pada tahun 2016 Angka Partisipasi Kasar (APK)
PAUD sebesar 58,41% pada tahun 2019 meningkat menjadi
64,05% , namun pada tahun 2020 APK PAUD mengalami
penurunan menjadi 56,14%. Walaupun masih dalam kondisi
yang relatif rendah namun capaian tersebut menunjukkan
sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan target
SDGs, maka capaian tersebut masih cukup jauh dari target
SDGs 100% pada tahun 2030.
Kondisi pelayanan PAUD di Kabupaten Lombok Utara
juga menunjukan peningkatan selama kurun waktu 2015–
2020. Kualitas pelayanan PAUD diukur melalui indikator
Persentase PAUD terakreditasi. Pada tahun 2019 persentase
PAUD terakreditasi mencapai 27,27%. Kondisi ini menunjukkan
bahwa lembaga PAUD di Kabupaten Lombok Utara semakin
baik.
Capaian indikator PAUD dapat dilihat pada tabel berikut:

II - 76
Tabel 2.28
Capaian Indikator PAUD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 – 2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan % 55 58,41 59,41 68,62 70 75,96 75 64,05 80 56,14

Anak Usia Dini (PAUD).


2. Persentase Lembaga PAUD yang % 20 NA 23 NA 24 NA 25 27,27 30 45

Terakreditasi.
3. Persentase PAUD terintegrasi taman % 45 48,94 55 60 70 100 80 100 100 100

Pendidikan Al-Qur’an/ nama lain sesuai


agama.
4. Persentase guru PAUD yang terlatih. % 10 NA 15 NA 20 17,61 30 52,82 55 60

5. Terselenggaranya Pendidikan keaksaraan Orang 500 NA 550 600 600 630 650 660 700 720

bagi masyarakat usia 15 tahun ke atas


yang buta huruf.
6. Terselenggaranya Pendidikan kesetaraan Orang 300 NA 350 400 450 465 500 540 550 575

(Program paket A, B dan C)


Sumber: Dinas Pendidikan , Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 77
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar terdiri dari dua jenjang pendidikan
yaitu SD atau sederajat dan SMP atau sederajat. Untuk
mengukur keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan
dasar digunakan indikator yang menggambarkan
ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan
keterjaminan. Perkembangan kualitas Pendidikan dapat
dilihat dari indikator persentase APK dan APM tingkat SD/MI
dan SMP.

Tahun 2016 sampai dengan tahun 2020


perkembangan APK dan APM SD/MI cenderung menurun.
Pada tahun 2016 persentase APK SD/MI sebesar 108,74%;
pada tahun 2020 menurun menjadi 103,3%. Demikian juga
APK SMP/MTs, kurun waktu 2016–2020 perkembangan APM
SMP/MTs terlihat fluktuatif namun cenderung meningkat.
Pada tahun 2016 APK SMP/MTs sebesar 95,02% dan pada
tahun 2020 meningkat menjadi 99,57%. Selain APK indikator
lain dari kualitas pendidikan adalah APM SD/MI dan APM
SMP/MTs. Pada tahun 2016 persentase APM SD/MI sebesar
97,32% dan pada tahun 2020 naik menjadi 100%. Sedangkan
untuk SMP juga mengalami penurunan persentase APM pada
tahun 2016 sebesar 93,12% meningkat menjadi 97,95% pada
tahun 2020.

Upaya menuntaskan program wajib belajar


Pendidikan dasar 12 tahun untuk mewujudkan ketercapaian
SDG’s masih menjadi tantangan pembangunan di sektor
Pendidikan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Oleh
karena itu maka, secara gradual upaya untuk mempercepat
dan memperbaiki kondisi ini diupayakan dengan
mengerahkan potensi dan sumberdaya yang ada baik dari
APBD maupun APBN agar setiap unit layanan pendidikan
dapat mencapai Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang
ditetapkan. Selain itu upaya peningkatan akses layanan
pendidikan juga terus diperkuat agar dapat menjangkau
wilayah terpencil dan juga menjangkau kelompok marginal
lainnya.
II - 78
Data hasil Susenas, 2020 memberikan gambaran
bahwa problem Pendidikan dasar tidak hanya ada di
kelompok masyarakat miskin, namun kelompok masyarakat
yang kaya juga menghadapi kendala akses Pendidikan dasar.
Hal ini dapat dilihat dalam grafik berikut:

Gambar 2.30
APM SMP Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020
(% dalam Kuintil)

Sumber: SEPAKAT, BAPPENAS 2021

Tantangan yang sama juga dihadapi untuk


tingkat Pendidikan lanjutan, meskipun dari sisi
kewenangan penyelenggaraan Pendidikan lanjutan
berada ditingkat provinsi, namun perlu ada upaya yang
lebih terstruktur agar seluruh masyarakat usia sekolah
di Kabupaten Lombok Utara memperoleh akses
Pendidikan ke tingkat lanjutan. Data hasil Susenas
memberi gambaran bahwa baik pada masyarakat miskin
maupun yang kaya mempunyai kendala dalam
memperoleh akses Pendidikan lanjutan. Adapun
grafiknya sebagai berikut:

II - 79
Gambar 2.31
APM SMA Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020
(% dalam Kuintil)

Sumber: SEPAKAT, BAPPENAS 2021

c. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal menjadi penting dan strategis dalam


upaya membantu mewujudkan peningkatan rata-rata lama
sekolah. Pendidikan non formal berupa pendidikan
kesetaraan memiliki peran membantu peningkatan Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
pada jenjang pendidikan masing-masing.

Memperkuat dan mengembangkan kelembagaan Pendidikan


Non Formal pada masa mendatang menjadi sangat penting
mengingat di Lombok Utara, masih menghadapi masalah
tingginya angka buta huruf. Pada Tahun 2020 ini diperoleh
gambaran bahwa pada kelompok masyarakat miskin angka
buta huruf mencapai 20,07% sedangkan pada kelompok
masyarakat kaya mencapai angka 10,72%. Selengkapnya
dapat dilihat dalam grafik berikut:

II - 80
Gambar 2.32
Angka Melek Huruf Usia 15+ di Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2020
(% dalam Kuintil)

Sumber: SEPAKAT, BAPPENAS 2021

Lebih detail berbagai capaian indikator di bidang pendidikan


dapat dilihat pada tabel berikut:

II - 81
Tabel 2.29
Capaian Indikator Urusan Pendidikan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Urusan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1. Angka kelulusan % 80 91,6 85 92.3 85 92,9 90 94,7 100 95


pendidikan non formal

2. Angka Partisipasi % 100 108,74 100 107,7 100 107,62 100 102,63 100 103,3
Kasar (APK) SD/
SLDB/ MI/ Paket A

3. Angka Partisipasi % 100 95,02 100 101,7 100 105,23 100 98,66 100 99,57
Kasar (APK) SMP/
SMPLB/ MTs/ Paket B

4. Angka Partisipasi % 98 97,32 98 99,08 99 98,73 100 89,12 99,3 100


Murni (APM)
SD/SDLB/MI/Paket
A

5. Angka Partisipasi % 97 93,12 100 99,8 100 97,17 100 96,99 100 97,95
Murni (APM)
SMP/ SMPLB/
MTs/ Paket B
II - 82
2016 2017 2018 2019 2020
No Indikator Urusan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

6. Rata-Rata Lama tahun 5,2 5,47 5,3 5,54 5,5 5,81 5,6 5,84 5,7
Sekolah

7. Persentase Angka % 0,2 1,67 0,2 0,27 0,1 0,1 0,1 0,08 0 0
Putus Sekolah (APS)
SD/MI

8. Angka Putus Sekolah % 0,2 1,97 0,2 0,31 0,1 0,65 0,1 0,38 0 0,29
(APS) SMP/MTs

9. Nilai Rata-rata Ujian Nilai 67 62,49 70,2 66,43 70 62,63 70 67 70 65


Akhir SD

10 Nilai Rata-rata Ujian Nilai 45 56,38 53 42,38 50 40,37 50 44,27 50 60


Akhir SMP

11. Persentase Angka % 100 99,48 100 99,58 100 100 100 100 100 100
Kelulusan SD/MI

12. Persentase Angka % 100 98,62 100 98,71 100 100 100 100 100 100
Kelulusan SMP/MTs

11. Persentase Angka % 100 98,44 100 98,51 100 100 100 100 100 100
Melanjutkan (AM) dari
SD/SDLB/MI ke
SMP/SMPLB/MTs
II - 83
2016 2017 2018 2019 2020
No Indikator Urusan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

12. Persentase Angka % 100 98,86 100 93,23 93 95 95 100 100 100
Melanjutkan (AM)
dari SMP/ SMPLB/
MTs ke SMA/
SMALB/ SMK/ MA
Sumber: Dinas Pendidikan , Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten

Lombok Utara 2021

II - 84
d. Standar Kompetensi Pendidik
Kompetensi tenaga pendidik merupakan salah satu faktor yang
memegang peranan penting dalam keberhasilan
penyelenggaraan layanan Pendidikan. Sesuai dengan Undang-
Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
dijelaskan bahwa Pendidik wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Dalam Peraturan Mendiknas RI nomor:
16 Tahun 2007 menetapkan Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka
kondisi standar kompetensinya selama 5 tahun terakhir
terdistribusi dalam tabel berikut:

Tabel 2.30
Guru dengan kualifikasi S1 dan Sertifikasi Pendidik
No. Indikator Capaian Kinerja (%)
2016 2017 2018 2019 2020
1 Guru 2.751 2.521 2.498 2.553 3.142
dengan
kualifikasi
S-1 (D-IV)
2. Guru yang 617 645 650 710 776
telah
memperoleh
sertifikasi
Pendidik
Sumber : Data Dapodik – Kemendikbud Tahun 2020

Sedangkan distribusi tenaga Pendidikan menurut wilayah dan


tingkatan layanan Pendidikan di Kabupaten Lombok Utara
pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

II - 85
Tabel 2.31
Jumlah Guru SD, SMP, SMA,SMK
di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020

Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Total Total
No Kecamatan
TK TK SD SD SMP SMP SMA SMA SMK SMK Guru Siswa

1 Bayan 49 452 337 5416 198 2547 67 1211 51 776 702


10.402
2 Kayangan 84 925 370 4971 160 1149 45 677 79 376 738
8.098
3 Tanjung 50 914 288 5391 117 1843 55 795 58 1109 568
10.052
4 Gangga 63 533 228 4686 124 1353 47 817 29 600 491
7.989
5 Pemenang 49 550 232 4114 60 367 39 410 40 506 420
5.947
Total 295 3374 1455 24578 659 7259 253 3910 257 3367 2919
42.488
Sumber : Data Dapodik – Kemendikbud Tahun 2021

Tabel 2.32
Ratio Jumlah Guru dan Siswa Tahun 2020
Semua
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
Jenjang
1 Bayan 9,22 16,1 12,9 18,1 15,2 14,82
2 Kayangan 11 13,4 7,18 15 4,76 10,97
3 Tanjung 18,3 18,7 15,8 14,5 19,1 17,70
4 Gangga 8,46 20,6 10,9 17,4 20,7 16,27
5 Pemenang 11,2 17,7 6,12 10,5 12,7 14,16
Sumber : Data Dapodik – Kemendikbud Tahun 2021

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ratio jumlah


guru dan siswa paling banyak berada pada Kecamatan Tanjung
dan Kecamatan Gangga dengan jumlah guru di Tanjung sebanyak
568 dan jumlah siswa 10.052 rationya 1:17. Selanjutnya di
Kecamatan Gangga dengan jumlah guru sebanyak 491 dan
jumlah siswa 7989 rationya 1:16. Berdasarkan data diatas ratio
guru dan murid di seluruh wilayah kecamatan nampak
mencukupi, namun dari sisi kualitas masih perlu mendapatkan
perhatian khusus, karena sebagian besar tenaga guru yang ada
statusnya masih tenaga honorer.

II - 86
2. Kesehatan
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang dapat dilihat dari
meningkatnya usia harapan hidup. Usia Harapan Hidup (UHH)
Kabupaten Lombok Utara mengalami peningkatan. UHH
meningkat disebabkan oleh rendahnya angka kematian.

Urusan kesehatan memiliki sumbangan dalam


meningkatnya UHH yaitu dengan menekan Angka Kematian Bayi
(AKB) dan balita (AKBA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka
kematian karena kesakitan. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2015 sampai 2020 fluktuatif.
AKB tahun 2015 sebesar 20 per 1.000 KH (Kelahiran Hidup)
menurun menjadi 13 per 1.000 KH di Tahun 2020. Angka ini
dibandingkan dengan target nasional, telah melampaui target
yang ditentukan yaitu 23 per 1.000 KH. Masih ditemukannya
kematian bayi disebabkan oleh pelayanan kesehatan yang belum
optimal, angka kesakitan pada bayi dan balita, lingkungan yang
kurang sehat, kesadaran masyarakat yang masih belum baik.

Angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2015 – 2020


mengalami perubahan yang fluktuatif. AKI tahun 2015 sejumlah
2 orang meningkat pada tahun 2020 menjadi 3 orang. Kondisi ini
mencerminkan bahwa AKI pada tahun 2020 belum mencapai
target RPJMD Kabupaten Lombok Utara tahun 2020 yaitu 0
kematian ibu. Kematian ibu disebabkan oleh kondisi dimana ibu
tidak siap mengalami kelahiran yaitu mengalami 4 T (terlalu
sering, terlalu banyak, terlalu muda dan terlalu tua) melahirkan.
Penyebab langsung kematian ibu melahirkan seperti kasus
pendarahan telah mengalami penurunan namun karena infeksi
penyakit dan penyakit penyerta (jantung, hipertensi, kanker dll)
mengalami peningkatan.

II - 87
Tabel 2.33
Capaian AKB dan AKI Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Angka Kematian Per


1000 KH
Bayi (AKB) 59 bayi 86 bayi 87 bayi
19 18 17,5 17 16/1000 16,5 13/1000
13/1000 18/1000 17/1000

3 Angka Kematian Orang


0 2 0 3 0 2 0 4 0 3
Ibu
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara 2021

II - 88
Status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Utara dapat
dilihat dari kondisi gizi buruk dan balita stunting. Prevalensi Balita
Gizi kurang di Kabupaten Lombok Utara mengalami perubahan
yang fluktuatif dari tahun 2015 sebesar 16,5% menjadi 14,3%
pada tahun 2019 dan meningkat menjadi 18,8% di tahun 2020.
Gizi kurang terjadi karena asupan makan yang tidak memenuhi
kebutuhan pertumbuhan. Hal ini karena kemiskinan dan
ketidakpahaman penduduk dalam menyiapkan makanan yang
seimbang. Balita gizi kurang yang meningkat diikuti dengan
meningkatnnya balita stunting. Tahun 2015 prevalensi balita
stunting sebanyak 42,22% menurun menjadi 33,1% pada tahun
2019 dan meningkat menjadi 33,7% pada tahun 2020

Tabel 2.34
Status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020

No Indikator Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Prevalensi 16,5 16 12 15,5 14,3 18,8


%
balita gizi
kurang
2 Prevalensi % 44,22 65,88 37,6 34 33,1 33,7

Balita
Stunting

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara 2021

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Utara telah


tersedia disemua kecamatan. Dari sisi ketersediaan pelayanan
kesehatan dan sisi kualitas pelayanan tidak menjadi
permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari rasio puskesmas
kurang dari 30.000 penduduk. Persentase puskesmas yang
sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, pada tahun 2020
sebesar 100% (10 Puskesmas). Hal ini dikarenakan dari sisi
tenaga kesehatan sesuai peraturan sudah terpenuhi dan dari
tata bangunan juga masih perlu mendapat perhatian.

II - 89
Tabel 2.35
Kondisi Pelayanan Kesehatan Dasar
Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020
Satuan Tahun
Indikator sesuai
No kewenangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
8 : 212.265 8 : 214.393 8: 216.515 8 : 218.533 8 : 220.412 10: 247.400
1 Rasio Puskesmas Rasio
1 : 26.533 1 : 26.799 1 : 27.064 1 : 27.316 1 : 27.551 1 : 24.740
terhadap Penduduk
2 Tingkat % 68,07 83,13 81,92 61,58 61,59 -
pemanfaatan
tempat tidur di
rumah sakit. (BOR)
3 Rasio % 8:664 8:672 8:770 8:871 8:927 -

Puskesmas 1:83 1:84 1:96,2 1:108,8 1:115,8

yang memiliki
tenaga sesuai
permenkes 75
tahun 2014
4 % apotek dan toko % 1 0 6 7 8 10
obat
yang berijin
Sumber: BPS KLU dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Utara 2020
Pelayanan kesehatan rujukan dilayani oleh RSUD
Kabupaten Lombok Utara, pada tahun 2019 Bed Occupancy
Rate (BOR) RSUD yaitu 61,59% dari standar yang ada yaitu
75%. Artinya RSUD terlalu sedikit menerima pasien dan tidak
seimbang dengan jumlah Tempat Tidur. Rata-rata lama
tinggal atau AVLOS juga diatas target yaitu 4,5 hari (Tahun
2019) dan kematian dirumah sakit juga belum memenuhi
target yaitu 0,016%. Banyak hal yang menyebabkan kepuasan
masyarakat menurun terhadap pelayanan RSUD. Sarana dan
prasarana yang tidak layak maupun Tenaga Kesehatan dan
tenaga medis yang memberikan pelayanan dinilai kurang
ramah terhadap masyarakat.

II - 90
Tabel 2.36
Kondisi Pelayanan Kesehatan Rujukan Kabupaten
Lombok Utara
Tahun 2015-2019
No Indikator Satua 2015 2016 2017 2018 2019
n
1 BOR (Bed % 68,0 83,1
81,92 61,58 61,59
Occupancy Rate) 7 3
2 AVLOS (Average Hari
5,05 3,61 3,08 3,91 4,5
Length Of Stay)
3 NDR (Net Death % 0,01 0,01
0,03 0,05 0,016
Rate) 3 6
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara 2020

Capaian indikator SPM di tahun 2020 masih dibawah


target. Dari 12 indikator yang ada baru tercapai 3 indikator
yaitu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 102,78%, Pelayanan
Kesehatan Ibu Bersalin 109,30, dan Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir 112,78%. Penyebab capaian 3 indikator tersebut
melebihi 100% adalah karena capaian sasaran ibu hamil, ibu
bersalin dan bayi baru lahir melebihi target sasaran proyeksi
baik ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir.

Sedangkan 9 indikator lainnya belum mencapai target


terdiri dari Capaian Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
2,73%, capaian Pelayanan Kesehatan Orang terduga
Tuberkulosis baru mencapai 16,81%, capaian Pelayanan
Kesehatan pada Penderita Hipertensi 37,23%, Capaian
pelayanan Pada Penderita Diabetes Melitus (DM) 38,32%,
capaian Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
47,62%, capaian Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat 52,78%, capaian Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Produktif 69,78%, capaian Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan Risiko HIV 70%, dan capaian
Pelayanan Kesehatan Balita 97,80. Penyebab secara umum
adalah belum terkelolanya dengan baik upaya pelayanan ini
ditingkat puskesmas, prasarana dan alat kesehatan untuk
pelayanan usia lanjut belum tersedia dan belum adanya
kerjasama tim yang baik. penjaringan yang terlalu ketat,
II - 91
kemampuan petugas laboratorium, sarana laboratorium
untuk pemeriksaan TB, dan pemberdayaan masyarakat,
belum maksimalnya kegiatan pendataan jumlah penderita
hipertensi dan Diabetes mellitus yang ada di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dasar dan Lanjutan, baik milik
Pemerintah maupun Swasta, belum maksimalnya kegiatan
pelayanan baik didalam gedung maupun diluar gedung
(Posbindu, Poslansia, Puskel, dan UKBM lainnya).

Berikut capaian Kondisi Standar Pelayanan Minimal


Bidang Kesehatan dari tahun 2015-2020.

Tabel 2.37
Kondisi Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020

Indikator sesuai Tahun


No Satuan
kewenangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Pelayanan Kesehatan % 75,97 82,26 93,73 92,7 99,78 102,78
Ibu Hamil
2 Pelayanan Kesehatan % 80,46 85,87 96,53 94,6 98,16 109,30
Ibu Bersalin
3 Pelayanan Kesehatan % 100 100 100 100 101,38 112,78
Bayi Baru Lahir;
4 Pelayanan kesehatan % 94,43 98,12 70,97 97,67 91,35 97,80
balita;
5 Pelayanan Kesehatan % 78,75 93,33 94,03 74,65 59,35 47,62
pada Usia Pendidikan
Dasar;
6 Pelayanan Kesehatan % - - - 3,7 4,49 69,78
pada Usia Produktif;
7 Pelayanan Kesehatan % 66,52 39,28 155,9 106,2 11,1 2,73
pada Usia Lanjut; 8
8 Pelayanan Kesehatan % - - 100 21,4 25,88 37,23
Penderita Hipertensi;
9 Pelayanan Kesehatan % - - - 83,5 60,95 38,32
Penderita Diabetes Melitus
(DM);
10 Pelayanan Kesehatan % - - 13,11 59,7 44,83 52,78
Orang dengan Gangguan
Jiwa (ODG) Berat;
11 Pelayanan Kesehatan % 120,2 118,3 145,9 160,2 43,0 16,81

II - 92
Indikator sesuai Tahun
No Satuan
kewenangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Orang dengan 9 5 5
Tuberkulosis (TB);
12 Pelayanan kesehatan % 100 100 100 100 19,15 70
orang dengan risiko
terinfeksi HIV (Human
Immunodeficiency Virus).

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara 2021

Kualitas lingkungan Kabupaten Lombok Utara masih


rendah, hal ini dapat dilihat dari masyarakat desa yang masih
buang air besar sembarangan, Persentase Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sampai dengan tahun 2020 sudah
mencapai 75%. Persentase desa ODF pada tahun 2020
mencapai 33,3% dan Desa siaga aktif 51,51% ditahun 2020.
Desa yang mencapai desa dengan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM), pada tahun 2020 mencapai 3,03%.
Berikut capaian Kondisi Lingkungan Sehat dan Industri
Rumah Tangga dari tahun 2015-2020.

Tabel 2.38
Kondisi Kualitas Lingkungan Sehat dan Industri Rumah
Tangga Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015-2020

Indikator sesuai Tahun


No Satuan
kewenangan 2015 % 2016 % 2017 % 2018 % 2019 % 2020 %
1 % Desa STBM %
(Sanitasi Total
3 9,1 10 14,3 1 3,03
Berbasis
Masyarakat)
2 % Desa ODF (Open %
7 21,21 13 39,39 13 39,39 13 39,4 2 9,09 10 33,3
Defecation Free)
3 % Desa siaga aktif %
100 100 51,51

Pratama 27 81,82 25 75,76 15 45,45 33 100 12 36,36

Madya 6 18,18 3 9,09 12 36,36 0 0 14 42,42

Purnama 0 0 5 15,15 6 18,18 0 0 7 21,21


Mandiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 % Rumah ber PHBS
(Perilaku Hidup % 38 44,6 44,8 55 68 75
Bersih dan Sehat)
5 % produk PIRT
yang terawasi post % 79 67 81 93 100 -
marketnya

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara 2021


II - 93
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kewenangan urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah terbagi atas 10 sub urusan meliputi
Sumberdaya Air, Air Minum, Persampahan, Air Limbah, Drainase,
Bangunan Gedung, Penataan Bangunan dan Lingkungannya,
Jalan, Jasa Konstruksi, dan Penataan Ruang.

Persentase terbangunnya jalan desa strategis pada tahun


2019 telah mencapai 29,01%. Sedangkan untuk persentase
kemantapan jalan Kabupaten terus mengalami peningkatan dari
tahun 2017 sebesar 59,49% menjadi 75,58% di tahun 2019.
irigasi dalam kondisi baik juga terus meningkat dari 69,12% di
tahun 2017 meningkat menjadi 82,77%. Kemudian untuk
Persentase Cakupan akses air minum aman melalui perpipaan
dan bukan perpipaan dengan kebutuhan pokok 60
liter/orang/hari mengalami kenaikan dari 87,23% ditahun 2017
menjadi 90,05% pada tahun 2019. Persentase terbangunnya
infrastruktur di wilayah strategis cepat tumbuh. Pada tahun 2019
telah mencapai 45%. Perkembangan selengkapnya dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.39
Capaian Pembangunan Urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2017 – 2020

Tahun
No Indikator Kewenangan Satuan
2017 2018 2019 2020
1. Persentase terbangunnya % - - 29,01 33,20
jalan desa strategis
2. Persentase kemantapan % 59,49 73,30 75,58 71,13
jalan
Kabupaten
3. Persentase Kondisi jaringan % 69,12 72,82 82,77 82,10
irigasi dalam kondisi baik
4. Persentase Cakupan akses % 87,23 80,34 90,05 91,02
air minum aman melalui
perpipaan dan bukan
perpipaan dengan

II - 94
Tahun
No Indikator Kewenangan Satuan
2017 2018 2019 2020
kebutuhan pokok 60 liter/
orang/ hari

5. Persentase terbangunnya % - - 45 65
infrastruktur di wilayah
strategis cepat tumbuh
6. Persentase keselarasan % - - 65 95
RKPD dengan Renja
OPD
7. Persentase kesesuaian % - - 85 90
penataan ruang
8. Persentase cakupan % 0 0 64,67 74,67
pemenuhan tanah
pelebaran jalan nasional
dan pembangunan
Kawasan strategi
terpenuhi
Nilai kepatuhan pemenuhan indeks - - 80 80
standar pelayanan
9. Persentase cakupan % - - 85,2 90
ketersediaan data dan sistem
informasi ke PU-an
11. Persentase cakupan % - - 0 7
penanganan banjir
12. Persentase cakupan tenaga % - - 35% 45
kerja yang memiliki
kompetensi kerja
Sumber: LKJIP Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lombok Utara 2020

II - 95
Tabel 2.40
Data Jalan di Lombok Utara Tahun 2019
No Jenis Jalan Jumlah Panjang Jalan
Ruas
1 Jalan Kabupaten 82 ruas 400,07 km
2 Jalan Desa 46 ruas 99,74 km
3 Jalan Non Status 45 ruas 92,37 km
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lombok Utara 2020

Tabel 2.40b
Panjang dan Ruas Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten
No Ruas Jalan Panjang Jalan
JALAN NASIONAL
1 Ampenan ( Batas Kota) Mangsit – 19,38 Km
Pemenang
2 Pemenang-Tanjung 9,5 Km
3 Tanjung-Bayan 49,12 Km
4 Bayan-Dasan Biluk 6,4 Km
Total Panjang Jalan Nasional 84,4 Km
JALAN PROVINSI
1 Rembiga (Batas Kota- Pemenang 9,78 Km
JALAN KABUPATEN
1 82 Ruas 400,07 KM
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lombok Utara 2020

II - 96
Tabel 2.41
Kondisi Jalan Kabupaten di Lombok Utara
Tahun 2017-2020
Kondisi (%) Panjang jalan
Kabupaten
Tahun
Tidak
Mantap Kritis
Mantap
Tahun 59,49 25,09 15,43 400,07 km
2017
Tahun 73,31 17,11 9,59 400,07 km
2018
Tahun 72,65 15,69 (62,78 11,66 400,07 KM
2019 (290.64 Km) KM) (46,59
KM)
Tahun 71.24 12.39 (49.55 16.37 400,07 KM
2020 (285.02 Km) Km) (65.50
Km)
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lombok Utara 2020

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.


Kewenangan urusan perumahan dan kawasan permukiman
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah terbagi atas 5 sub urusan meliputi
Perumahan, kawasan permukiman, perumahan dan kawasan
permukiman kumuh, sarana prasarana dan utilitas (PSU),
Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan Registrasi Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Kondisi rumah di Kabupaten Lombok Utara sudah relatif


baik, pemerintah meningkatkan kualitas hunian melalui program
peningkatan rumah tidak layak huni. Jumlah Rumah tidak Layak
Huni di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2018 berjumlah
10.214 unit , tahun 2019 naik menjadi 15.615 unit dan pada
tahun 2020 turun menjadi 14.892 unit rumah.

II - 97
Jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Lombok
Utara tahun 2020 sebanyak 14.892 unit. Jumlah rumah di
Kabupaten Lombok Utara sebanyak 64.047. Data ini diperoleh
dari baseline data RTLH terbaru.

Tabel 2.43
Capaian Pembangunan Urusan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Lombok Utara Tahun 2018-2020

No Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah unit - - 10.214 15.615 14.892


Rumah
Tidak Layak
Huni

Sumber: DLHPKP Kab. Lombok Utara 2021

Pencapaian pembangunan rumah tidak layak huni akibat


terdampak gempa masih relatif rendah. Banyak kendala yang
dihadapi di lapangan mulai dari keberadaan kelompok,
ketersediaan tenaga kerja maupun bahan baku untuk
perbaikan perumahan tersebut, sehingga memerlukan proses
verifikasi yang lebih teliti Tantangan kedepan adalah
mempercepat pembanguann rumah tidak layak huni yang
belum tuntas dengan sebaran distribusi sebagai berikut:

II - 98
5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan
Masyarakat.

Urusan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan


masyarakat sesuai dengan kewenangan yang wajib dilakukan di
wilayah Kabupaten Lombok Utara meliputi sub urusan
Ketenteraman dan Ketertiban Umum, bencana dan kebakaran.
Capaian indikator kinerja untuk masing-masing sub urusan
selama 5 tahun terakhir (2015-2019) di Kabupaten Lombok Utara
untuk ketenteraman dan perlindungan masyarakat dari 2
indikator yaitu Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah
layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dan Persentase
Desa rawan kriminal. Pada tahun 2015 tingkat waktu tanggap
mencapai 30 menit, sedangkan pada tahun 2019 telah mengalami
penurunan menjadi 18 menit. Untuk Persentase Desa rawan
kriminal tetap 0 (nol) selama kurun waktu 2015-2019.

Capaian kinerja untuk sub urusan bencana di Kabupaten


Lombok Utara ada 2 yaitu nilai indeks resiko bencana dan indeks
ketahanan daerah dimana pada tahun 2015 nilai indeks resiko
bencana di Kabupaten Lombok Utara sebesar 152,4 dan pada
tahun 2019 menurun menjadi 120,62. Nilai Indeks Ketahanan
Daerah pada tahun 2015 sebesar 0,2 pada tahun 2019 meningkat
menjadi 0,7.

Untuk lebih lengkapnya gambaran capaian kinerja urusan


ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

II - 99
Tabel 2.45
Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 –
2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Tingkat waktu tanggap % 20 25 15 9,5 15 9,5 15 15 15 9,01
(response time rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
2 Persentase Desa rawan % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kriminal
3 Nilai Indeks Resiko Indeks 149,81 152,40 147,26 139,00 147,26 120,62 144,31 120,62 141,33 106,91

Bencana
4 Nilai Indeks Ketahanan Indeks 0,52 0,68 0,7 0,70 0,65
Daerah
Sumber: Satpol PP dan Pemadam kebakaran; BPBD Kabupaten Lombok Utara 2021.

II - 100
6. Sosial.

Urusan sosial memiliki kewenangan terkait dengan


pemberdayaan sosial (Pemberdayaan sosial Komunitas Adat
Terpencill (KAT), Penerbitan izin pengumpulan sumbangan dalam
kota, Pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial kota,
Pembinaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) yang
wilayah kegiatannya di kota), Penanganan Warga Negara Migran
Korban Tindak Kekerasan (Pemulangan warga negara migran
korban tindak kekerasan dari titik debarkasi kota untuk
dipulangkan ke Desa/kelurahan asal), Rehabilitasi Sosial
(Rehabilitasi sosial bukan/tidak termasuk bekas korban
penyalahgunaan NAPZA dan orang dengan Human
Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome
yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi
anak yang berhadapan dengan hukum), Perlindungan dan
Jaminan Sosial (Pemeliharaan anak-anak terlantar, Pendataan
dan Pengelolaan data fakir miskin cakupan Daerah
kabupaten/kota, Penanganan Bencana (Penyediaan kebutuhan
dasar dan pemulihan trauma bagi korban bencana
Kabupaten/Kota, dan Penyelenggaraan pemberdayaan
masyarakat terhadap kesiapsiagaan), Pemeliharaan taman
makam pahlawan nasional Kabupaten/Kota.

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial


(PMKS) berdasarkan jenisnya sebagai berikut. Jenis PMKS anak
terlantar 0, jumlah lanjut usia terlantar 2000 orang, jumlah
penyandang disabilitas yang miskin sebanyak 200 orang dan
Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial yang terlayani
24.200 orang. Perincian PMKS di Kabupaten Lombok Utara dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

II - 101
Tabel 2.46
Jumlah PMKS di Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2019

NO Jenis PMKS Satuan 2019

1. Jumlah warga miskin yang orang 2.200


terpenuhi sebagian
kebutuhan dasarnya
2. Jumlah Anak Terlantar orang 0
3. Jumlah Lanjut Usia Terlantar orang 2.000
4. Jumlah Penyandang orang 200
Disabilitas yang miskin
5. Jumlah penyandang masalah orang 24.200
kesejahteraan sosial yang
terlayani
Sumber: LKjIP Dinas Sosial dan PPPA Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2020

Indikator kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan


urusan sosial adalah berjalannya penanganan permasalahan
sosial yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang tertangani di
Kabupaten Lombok Utara sampai tahun 2020 mencapai 16,24%
menurun dari tahun 2019 sebesar 157%. Cakupan ketepatan
sasaran penerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun
2020 telah mencapai 22.565 orang, meningkat dari tahun
sebelumnya yaitu 18.829 orang. Porsentase perangkat daerah
memiliki data terpilah gender dan anak telah mencapai 27,27%
ditahun 2020. Persentase OPD melaksanakan PPRG
(Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender) pada tahun
2020 telah mencapai 24,24%. Porsentase Desa dengan sekolah
perempuan aktif pada tahun 2020 mencapai 100% naik dari
tahun 2019 sebesar 93%. Dan untuk cakupan kekerasan
terhadap perempuan dan anak yang mendapat layanan yang
komprehensif telah mencapai 100% pada tahun 2020.
Rincian pencapaian indikator urusan sosial di Kabupaten Lombok
Utara tahun 2015-2020 dapat dilihat dalam tabel berikut.

II - 102
Tabel 2.47
Capaian Indikator Utama Urusan Sosial Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020


NO Uraian Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Porsentase Penyandang
1 Masalah Kesejahteraan Sosial % 100 30 68,12 1400 157 80 16,24
(PMKS) yang terlayani
Cakupan ketepatan sasaran
2 penerima Program Keluarga orang 25 20.122 75% 18.829 85 22.565
Harapan (PKH)
Porsentase perangkat daerah
3 memiliki data terpilah gender % 45 60 0 72,7 33,3 100 27,27
dan anak
Porsentase SKPD
melaksanakan PPRG
4 (Perencanaan dan % 45 20 0 72,7 80 100 24,24
Penganggaran Responsif
Gender)

II - 103
2016 2017 2018 2019 2020
NO Uraian Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Porsentase Desa dengan


5 % 20 20 57,12 78,8 93 85 100
sekolah perempuan aktif
Cakupan kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang
6 % 100 100 100 100 100 100 100
mendapat layanan yang
komfrehensif
Sumber: Dinas Sosial dan PPPA Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021

II - 104
Urusan sosial merupakan salah satu dari 6 urusan pembangunan
yang termasuk dalam kategori urusan wajib dengan pelayanan
dasar. Dimana ke enam urusan tersebut menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal adalah urusan yang harus memenuhi standar pelayanan
minimal kepada masyarakat.
Urusan sosial di tingkat Kabupaten/Kota dalam peraturan
tersebut diamanatkan untuk menyediakan pelayanan berupa :
1) Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar di
luar panti;
2) Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;
3) Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti;
4) Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya
gelandangan dan pengemis di luar panti; dan
5) Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana bagi korban bencana
kabupaten/kota.

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 13 tahun 2011 tentang


Penanganan Fakir Miskin, pemutakhiran data menjadi
kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini termuat pada
pasal 8, 9, dan 10 UU No. 13/2011 yang pada intinya
mengamanatkan, pemutakhiran data merupakan proses
berjenjang yang ditugaskan kepada pemerintah kabupaten/kota.
Pada pasal 8 misalnya, disebutkan bahwa, verifikasi dan validasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan oleh potensi
dan sumber kesejahteraan sosial yang ada di kecamatan,
kelurahan atau desa.

Pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB)


terkait percepatan pemutakhiran data terpadu kesejahteraan
sosial oleh pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota. Dengan
SKB ini, diharapkan kualitas pemutakhiran data makin baik dan
program penanganan kemiskinan makin tepat sasaran. Hal ini
tertuang dalam SKB Menteri Keuangan, Menteri Sosial dan
Menteri Dalam Negeri Nomor: 360.1/KMK/2020, Nomor: 1 Tahun
2020, Nomor: 460-1750 Tahun 2020 tentang Dukungan

II - 105
Percepatan Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan pada
tanggal 28 Juli 2020. Oleh karena itu maka upaya pemuktahiran
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) perlu terus diaktifkan
di setiap layer pemerintahan (mulai dari desa, kecamatan sampai
kabupaten) dan disinergikan dengan lintas sector terkait seperti
Dinas Dukcapil dan DPMPD.

2.3.2 Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan


Pelayanan Dasar

1. Tenaga Kerja
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013
tentang Ketenagakerjaaan, tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Pembangunan ketenagakerjaan
bertujuan memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja
secara optimal dan manusiawi, mewujudkan pemerataan
kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
Pembangunan tenaga kerja juga ditujukan dalam rangka
memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan, dan meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Kewenangan pemerintah kabupaten/kota dalam


urusan ketenagakerjaan terutama diarahkan pada pelatihan
kerja dan produktivitas tenaga kerja, penempatan tenaga
kerja dan hubungan industrial. Penyelenggaraan pelatihan
tenaga kerja ditujukan untuk meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi tenaga kerja agar dapat sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja di dunia industri melalui
peningkatan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.
Melalui pelatihan kerja diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap pengembangan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, etos kerja dan kemampuan

II - 106
manajemen di Kabupaten Lombok Utara. Tenaga kerja yang
sudah mendapatkan pelatihan keterampilan diharapkan
sudah siap diterima di pasar kerja sesuai dengan
kompetensinya.

Jumlah Penduduk bekerja di Lombok Utara pada


tahun 2020 adalah 117.484 orang dan pengangguran terbuka
sebanyak 3.646 orang. Capaian kinerja urusan tenaga kerja
secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.48
Kinerja Urusan Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015-2020

Tahun
Kegiatan Utama
2015 2017 2019 2020
Kegiatan Kerja 107.547 107.920 112.984 121.130
Bekerja 105.234 106.043 110.601 117.484
Pengangguran
2.313 1.877 2.383 3.646
Terbuka

Bukan Angkatan
40.636 44.297 42.809 43.446
Kerja
Sekolah 13.673 9.899 11.752 11.355
Mengurus Rumah
20.671 28.775 25.286 28.044
Tangga
Lainnya 6.292 5.623 5.771 8.047
Jumlah Total 148.183 152.217 155.793 164.676
Partisipasi
72,58 69,67 72,52 73,60
Angkatan Kerja
Tingkat
2,15 1,74 2,11 3,01
Pengangguran
Sumber : BPS, Kabupaten Lombok Utara dalam Angka 2021

II - 107
2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak.
Indikator Agregat pembangunan pemberdayaan dan
perlindungan anak adalah Indeks Pembangunan Gender (IPG)
dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Pada pembahasan
diatas terlihat bahwa IPG dan IDG Kabupaten Lombok Utara
belum optimal. Hal ini dikarenakan kegiatan yang
dilaksanakan belum responsif gender. Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender (PUG) yang mengawal perencanaan
yang responsif gender hanya 30% yang aktif.

Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih


ditemukan di Kabupaten Lombok Utara. Sampai dengan 2019
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) perempuan dan anak
sebesar 0,013%. Perwujudan Kabupaten Layak Anak dapat
dilaksanakan dengan Desa Layak Anak. Sampai dengan tahun
2019 Desa layak anak yang terbentuk baru mencapai 0,03%.

II - 108
Tabel 2.49
Capaian Pembangunan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara Tahun
2015-2019

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realiasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1. Presentasi kelembagaan % 0 24 24 30
Pengarusutamaan Gender
(PUG)
yang aktif
2. Persentase partisipasi % 22 22 22 22
perempuan di lembaga
pemerintah
3. Persentase partisipasi % 6,6 6,67 6,6 3,33
perempuan di lembaga
Legislatif
4. Rasio KDRT perempuan dan % 0,009 0,014 0,03 0,013 116
anak
5. Cakupan Pembentukan % 0 0,03 0,03 0,03
Desa Layak Anak
Sumber : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara, 2020

II - 109
3. Pangan
Pembangunan bidang urusan pangan dilaksanakan
mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan dan berpedoman pada Permen/ Kepala Bappenas
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Pangan
dan Gizi. Pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam
penyelenggaraan pangan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, terutama pada kelompok masyarakat
rentan/miskin. Penyelenggaraan pangan yang dilakukan oleh
Kabupaten Lombok Utara untuk memenuhi kebutuhan
pangan pokok, pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bagi
secara merata dan berkelanjutan sesuai dengan regulasi
kebijakan pangan nasional.

Peningkatan pengembangan pangan yang perlu


ditingkatkan adalah pencapaian Skor Pola Pangan Harapan
(PPH) bersifat fluktuatif yaitu tahun 2017 sebesar 89,4 dan
kemudian meningkat pada tahun 2020 menjadi sebesar 93,8.
Hal ini dikarenakan konsumsi pangan masyarakat Kabupaten
Lombok Utara masih tinggi dalam konsumsi karbohidrat
terutama tingkat konsumsi beras dan masih rendah dalam
konsumsi umbi-umbian, protein hewani, sayur–sayuran serta
buah–buahan. Tingkat Ketersediaan Pangan Utama (Beras)
pada tahun 2017 mencapai 155% meningkat menjadi 66.782
ton pada tahun 2020

Gambaran capaian kinerja peningkatan dan


pemenuhan kebutuhan pangan, sebagai berikut :

II - 110
Tabel 2.50
Kinerja Urusan Pangan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Skor Pola Pangan % 81,8 89,4 83 80,3 84,20 93,80 85,5 93,8
1
Harapan (PPH)
Ketersediaan Pangan % / Ton 115 155% 110% 165,13% 110% 235,47% 25.842 66.782
2
Pokok (Beras)) ton ton
Prosentase Stabilitas % 80 90,6 80 89,05 90 96,27 90 95
3 Harga Pangan di
tingkat konsumen
Jumlah Pelaku Usaha Orang 200 168 200 0 250 230 1500 983
4
Baru Sektor Pertanian
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab Lombok Utara, 2021

II - 111
Indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harappan (PPH)
merupakan indikator kinerja yang menggambarkan
keberhasilan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam
melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap pola
konsumsi pangan masyarakat. Penganekaragaman konsumsi
pangan adalah upaya memantapkan atau membudayakan
pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang
serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna
memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat,
aktif dan produktif. Pola konsumsi pangan adalah susunan
makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan
rata-rata per orang per hari yang umum
dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu
tertentu. Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan
beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energi
dari kelompok pangan utama baik secara absolute maupun
dari suatu pola ketersediaan atau konsumsi pangan. Skor
PPH yang ideal adalah 100.

Target Indikator skor PPH pada tahun 2020 adalah 85,5 %


sedangkan realisasinya adalah 93,8% dengan capaian kinerja
sebesar 109,71 %.

Tabel 2.51
Target Indikator skor PPH pada tahun 2020
No Kelompok Berat % Bobot Skor Skor Skor
Pangan Pangan AKE* AKE* Maks PPH
(Gr/Kap/
hari)
1 Padi- 368.1 73.5 0.5 36.8 25.0 25.0
padian
2 Umbi- 55.3 3.4 0.5 1.7 2.5 1.7
umbian
3 Pangan 115.6 11.2 2.0 22.4 24.0 22.4
Hewani
4 Minyak 22.9 10.3 0.5 5.1 5.0 5.0
dan
Lemak
II - 112
No Kelompok Berat % Bobot Skor Skor Skor
Pangan Pangan AKE* AKE* Maks PPH
(Gr/Kap/
hari)
5 Buah/Biji 5.0 1.3 0.5 0.7 1.0 0.7
Berminyak
6 Kacang- 28.3 3.9 2.0 7.8 10.0 7.8
kacangan
7 Gula 15.9 2.9 0.5 1.5 2.5 1.5
8 Sayur dan 294.4 6.0 5.0 29.8 30.0 29.8
Buah
9 Lain-lain 108.3 3.1 - - - -
Total 115.6 105.7 93.8
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab
Lombok Utara, 2021

Data yang digunakan dalam penghitungan skor PPH adalah


data jumlah konsumsi energi per kelompok pangan. Proporsi
konsumsi energi untuk masing-masing kelompok hasil
kesepakatan Deptan tahun 2001 yaitu : (1) Padi-padian 50%,
(2) Umbi-umbian 6%, (3) Pangan hewani 12%, (4) Minyak dan
lemak 10%, (5) Buah dan biji berminyak 3%, (6) Kacang-
kacangan 5%, (7) Gula 5%, (8) Sayur dan buah 6%, serta (9)
Lain-lain (bumbu) 3%. Selanjutnya, berdasarkan hasil
perkalian antara proporsi energi dari masing-masing kelompok
pangan dengan masing-masing pembobotnya diperoleh skor
PPH. Dalam konsep PPH akan diperoleh skor ideal sebesar 100,
yang artinya kualitas konsumsi pangan penduduk disebut
ideal apabila mempunyai skor PPH sebesar 100. Dalam
penghitungan skor PPH, setiap kelompok pangan diberi bobot
yang didasarkan pada fungsi pangan dalam triguna makanan
(sumber karbohidrat/zat tenaga, sumber protein/zat
pembangun, serta vitamin dan mineral/zat pengatur). Ketiga
fungsi zat gizi tersebut memiliki proporsi yang seimbang,
masing-masing sebesar 33.3% (berasal dari 100% dibagi 3).
Berdasarkan tabel diatas, pada dasarnya stok ketersediaan
bahan baku pangan mencukupi di Kabupaten Lombok Utara,

II - 113
namun demikian dalam masa tertentu di musim kemarau
terdapat beberapa wilayah pedesaan yang memiliki potensi
terjadi rawan pangan.

4. Pertanahan.
Kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan
bidang pertanahan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 meliputi a.) penyelesaian sengketa tanah garapan
dalam daerah kabupaten, b). penyelesaian masalah ganti
kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan oleh
Pemerintah Daerah, c). penetapan subyek dan obyek
redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan
maksimum dan tanah absentee dalam daerah kabupaten, d).
penetapan tanah ulayat yang lokasinya dalam daerah
kabupaten dan inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong
dalam daerah kabupaten, e). penerbitan izin membuka tanah
dan f). perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya
dalam Daerah.

Pembangunan urusan pertanahan Kabupaten Lombok


Utara ditunjukkan dengan indikator Lahan Pemda
Bersertifikat, Jumlah konflik pertanahan milik Pemda.

II - 114
Tabel 2.52
Capaian Pembangunan Pertanahan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017-2020

No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase Aset % 55 54 61,48 57,39 64,2 66,8 69,8 67,32 74,6 87,2
tanah milik
daerah
Bersertifikat
Sumber : BPKAD Kab Lombok Utara, 2021

II - 115
5. Lingkungan Hidup.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.

Seiring dengan adanya berbagai pembangunan di


Kabupaten Lombok Utara, dimana kegiatan pembangunan
tersebut membutuhkan sumber daya alam yang semakin
meningkat, juga mengandung risiko terjadinya pencemaran
dan kerusakan lingkungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan
daya dukung, daya tampung, dan produktivitas lingkungan
hidup menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial.
Oleh karena itu, lingkungan hidup harus dilindungi dan
dikelola dengan baik

Kewenangan urusan lingkungan hidup berdasarkan


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah terbagi atas 6 sub urusan meliputi Perencanaan
Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup, Keanekaragaman Hayati (Kehati), Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3), dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3), Pembinaan dan pengawasan terhadap izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup (PPLH).

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten


Lombok Utara menunjukan skor indeks 60,12 ditahun 2020.
Sementara itu untuk persentase sampah yang tertangani
menunjukan peningkatan dari 25% tahun 2015 menjadi
53,19% di tahun 2020. Sementara itu dalam rangka
penyelamatan lingkungan hidup Kabupaten Lombok Utara
melakukan penanganan tutupan vegetasi, kualitas udara dan
sumber mata air secara bertahap pada titik-titik kritis yang
perlu segera mendapatkan penanganan. Capaian
selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

II - 116
Tabel 2.53
Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020
2016 2017 2018 2019 2020
No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Indeks Kualitas Skor 62,34 - 65,59 - 67,1 - 68,6 - 70,14 60,12

Lingkungan Hidup
3 Indeks kualitas air; skor 40 35 45 50 50 42,8 55 40 60 25

4 Tutupan Vegetasi indeks 60,55 60,55 60,55 61 60,55 61 60,55 - 60,55 60,59
(IKH)
5 Indeks Kualitas indeks 87,07 87,07 92,9 92,9 93,63 93,63 93,63 84,24 93,63 94,61
Udara (IKU)
6 Mata Air Terlindungi % 40 25 60 65 80 74 100 93,51 100 100

7 Persentase % 35 28,21 45 49 55 70,78 60 50,12 70 53,19


Penanganan sampah
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kab Lombok Utara, 2020.

II - 117
6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil sesuai dengan kewenangan yang wajib dilakukan di
wilayah Kabupaten Lombok Utara meliputi sub urusan
Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan
Informasi Administrasi Kependudukan dan Profil
Kependudukan. Capaian indikator kinerja untuk bidang
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
menunjukkan untuk indikator kinerja Persentase Kepemilikan
akta kelahiran anak (usia 0 - 18 tahun), Persentase Penerbitan
akta kematian, Persentase Kepemilikan dokumen Perkawinan,
Sistem Informasi Kependudukan yang termutakhirkan, dan
ketersediaan Profil Kependudukan Kabupaten menunjukkan
capaian 100%. Sedangkan untuk persentase kepemilikan
Kartu Identitas Anak pada tahun 2020 baru mencapai 62,96%
dan Persentase Kepemilikan akta kelahiran anak (usia 0-18
tahun) di tahun 2020 telah mencapai 96,04%. Untuk lebih
jelasnya mengenai kinerja bidang Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Lombok Utara tahun 2015-
2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

II - 118
Tabel 2.54
Kinerja Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 – 2020

2016 2017 2018 2019 2020


No INDIKATOR
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase Keluarga yang 100 100 100 100 100 100 100 100
Memiliki KK Terupdate
2 Persentase kepemilikan 93,7 94,79 97 96,46 99,3 103,41 100 96,50
KTP elektronik
3 Persentase kepemilikan Kartu - - 60 2,27 60 37,72 60 62,96
Identitas Anak
4 Persentase Kepemilikan 38,50 41,43 - - - - - -
akta kelahiran seluruh
penduduk
5 Persentase Kepemilikan akta - 87,17 90 89,40 95 93,28 95 96,04
kelahiran anak (usia 0 - 18
tahun)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab Lombok Utara, 2020

II - 119
Kabupaten Lombok Utara masih memiliki masalah dan
tantangan yang cukup berat dalam pembangunan administrasi
kependudukan baik dari sisi kuantitas, kualitas, mobilitas dan
administrasi kependudukan-nya. Oleh karena itu dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir telah dikembangkan berbagai layanan
inovasi kependudukan seperti Jaring Pekat, serta layanan
pemberian akte kelahiran yang bersinergi dengan unit
pelayanan Kesehatan baik di Puskesmas maupun di Rumah
Sakit. Kedepan upaya pendekatan pelayanan administrasi ini
akan terus ditingkatkan kualitas pelayanannya dengan
mengembangkan Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan
Desa (LAB-KD). Dengan pemberian kewenangan pelayanan di
tingkat desa, maka akan semakin mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat sehingga mengurangi beban ekonomi
masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan yang
dibutuhkannya.

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.


Sejak diberlakukan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, yang salah satunya dilakukan melalui penyaluran Dana
Desa oleh pemerintah pusat kepada Desa telah mengakibatkan
perubahan yang signifikan dalam pelaksanaan pembangunan
desa. Pemerintah desa dituntut lebih profesional dalam
melaksanakan pembangunan karena pemerintah desa sendiri
yang merencanakan, menganggarkan, melaksanakan dan
mempertanggungjawabkannya. Dana Desa digunakan untuk
mendanai pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal-
usul dan kewenangan lokal berskala Desa yang diatur dan
diurus oleh Desa.

Pembangunan di bidang Pemberdayaan Masyarakat


dan Desa, selama kurun waktu 2015–2019 menunjukkan
kecenderungan meningkat. Pembangunan di bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam rangka
meningkatkan keberdayaan masyarakat. Tingkat kesadaran
masyarakat untuk berswadaya mengalami peningkatan.
Tingkat keberdayaan desa terus dikembangkan agar aparatur
desa memiliki kapasitas dan kompetensi baik. Untuk
II - 120
mendorong pembangunan desa yang lebih transparan,
akuntabel dan semakin sinergis dengan kebijakan
pembangunan di tingkat kabupaten maka upaya peningkatan
peran kecamatan dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan perlu terus diperkuat. Selain itu di tingkat
kabupaten juga perlu dikembangkan model kebijakan insentif
sebagai bentuk pemberian apresiasi bagi desa yang telah
berkinerja baik dalam pelaksanaan pembangunan.
Perkembangan Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten dan
Kecamatan se-Lombok Utara dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:

Tabel 2.55
Indeks Desa Membangun Tahun 2020 per Kecamatan
No Daerah Nilai IDM Status
1 Provinsi NTB 0.6870 BERKEMBANG
2 Kab Lombok Utara 0.7157 MAJU
2 Kec. Pemenang 0.7590 MAJU
3 Kec. Tanjung 0.7463 MAJU
4 Kec. Gangga 0.7427 MAJU
5 Kec. Kayangan 0.6696 BERKEMBANG
6 Kec. Bayan 0.6988 BERKEMBANG
Sumber : Kemendes – Peringkat Status Indeks Desa
Membangun 2020

Tabel 2.56
Pengelompokan Status Desa per Kecamatan
Berdasarkan Indeks Desa Membangun Tahun 2020
Jml Status
No Kecamatan Desa Mandiri Maju Berkembang
1 Kec. Pemenang 4 4
2 Kec. Tanjung 7 1 4 2
3 Kec. Gangga 5 3 2
4 Kec. Kayangan 8 2 6
5 Kec. Bayan 9 1 2 6
Sumber : Kemendes – Peringkat Status Indeks Desa
Membangun 2020

II - 121
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Pengendalian penduduk adalah menjadi keseimbangan
antara penduduk yang meninggal, penduduk yang lahir,
penduduk yang masuk dan penduduk yang keluar.
Pengendalian penduduk yang dilaksanakan oleh urusan
pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana adalah
pengendalian penduduk yang bersumber dari kelahiran. Total
Fertility Rate (TFR) adalah indikator untuk melihat tingkat
kemampuan perempuan melahirkan dalam kurun waktu di
sebuah wilayah. TFR Kabupaten Lombok Utara masih diatas 2
hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata perempuan hamil di
Kabupaten Lombok Utara lebih dari 2 kali.

Pengendalian penduduk dilakukan dengan program


Keluarga Berencana (KB). Indikator Keluarga Berencana
sampai dengan tahun 2019 cukup baik. Rasio akseptor KB
baru sampai dengan 2019 telah mencapai 65,25%, kondisi ini
mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian 2015
yaitu 99,32%. Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2020 juga
baru mencapai 71,05%. Kondisi masih perlu mendapat
perhatian.

Kesertaan KB pada laki-laki juga belum optimal.


Sampai dengan tahun 2019 kesertaan KB laki-laki baru
mencapai 2%. Kondisi masih dibawah target nasional yaitu 3%.

Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yag memiliki istri


dibawah 20 tahun angkanya cukup bagus dan dari tahun 2015
– 2020 mengalami penurunan. Sampai dengan tahun 2020
capaian ini telah mencapai angka 3,01%. Keberhasilan ini
dikarenakan semakin efektifnya peran Bina Keluarga Remaja,
Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
(PIK KRR) dalam memberikan edukasi dalam perkawinan usia
dini dan kesehatan reproduksi

II - 122
Tabel 2.57
Capaian Pembangunan Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1. Rasio akseptor KB (baru) % 84,70 66,26 63,20 65,25 -

2. Cakupan peserta KB aktif % 65,75 70,47 65,8 70,93 65,9 68,71 66,0 67,58 66,25 71,05

3. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita


% 100 2,2 100 2,6 100 2,5 100 2,4 100 80
(BKB) ber KB
4. Cakupan Pasangan Usia Subur yang
% 3,55 3 3,50 2,9 3,30 2,4 3,10 3,0 3 3,01
isterinya dibawah usia 20 tahun
5. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin 14
% 15,6 11 16 9 18,2 7 19 5 15,58
ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need)
6. Angka pemakaian kontrasepsi Pria /CPR
% 3,2 2 1,3 2,0 -
bagi Pria
7. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga % 0,5 0,4 0,4 0,5 -

Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB


8. Cakupan peserta MKJP 19 21 23 24 25
% 34,87

Sumber : DP2KBPMD Kab Lombok Utara, 2021

II - 123
9. Perhubungan.
Urusan Perhubungan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah terbagi atas
4 sub urusan meliputi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ),
Pelayaran, perkeretaapian, dan penerbangan, namun sub
urusan yang ditangani hanya pada Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (LLAJ) dan Pelayaran. Kinerja pelayanan LLAJ
menunjukan kondisi yang cukup baik. Tingkat aksesibilitas
transportasi menunjukkan peningkatan dari 71,43% di tahun
2017 meningkat menjadi 84,61% ditahun 2020. Persentase
Angkutan Umum Yang Laik Jalan mengalami penurunan dari
95,58% ditahun 2017 turun menjadi 64,96% ditahun 2020.
Persentase pengemudi angkutan umum yang memiliki SIM
umum telah mencapai 100%. Persentase kepatuhan pengguna
jalan dalam berlalu lintas meningkat dari 70,28% ditahun
2017 menjadi 83,49 ditahun 2020. Untuk lebih lengkapnya
gambaran capaian kinerja urusan perhubungan dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

II - 124
Tabel 2.58
Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 – 2020

2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Tingkat aksesibilitas transportasi % 60 71,43 70 71,43 80 84,61 85 84,61


2 Persentase Angkutan Umum Yang Laik Jalan % 100 95,58 100 57,32 100 75,06 100 64,96
3 Persentase pengemudi angkutan umum yang % 100 100 100 100 100 100 100 100
memiliki SIM umum
4 Persentase kepatuhan pengguna jalan dalam % 70 70,28 75 70,75 80 80,04 83 83,49
berlalu lintas
5 Rasio pengguna kendaraan umum dengan Rasio 10 8,5 12 10,71 15 14,95 17 13
kendaraan pribadi
6 Jumlah kecelakaan lalu lintas Kasus 66 32 52 60 44 87 16 79

7 Rata-rata kecelakaan angkutan laut melalui Kasus 0 0 0 0 0 0 0 0


dermaga yang menyebabkan kematian atau
luka parah pertahun
Sumber : LKJIP Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kab Lombok Utara, 2021

II - 125
10. Komunikasi dan Informatika.
Dengan semakin meningkatnya kemampuan
masyarakat dalam penggunaan dan penguasaan teknologi
komunikasi dan informatika, maka pemerintah sebagai
regulator maupun aktor dalam pembangunan perlu mengatur
dan mengendalikan khususnya tersedianyan infrastruktur
menara telekomunikasi sebagai pendukung yang utama dalam
penyelenggaraan telekomunikasi.

Penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika


dalam era pasca pandemi covid-19 saat ini berperan penting
dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan adanya akses
informasi yang cepat, akurat dan mudah dijangkau. Tuntutan
tersebut terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik
serta tersalurnya aspirasi masyarakat.

Urusan Komunikasi dan Informatika sesuai dengan


kewenangan yang wajib dilakukan di wilayah Kabupaten
Lombok Utara meliputi sub urusan Informasi dan Komunikasi
Publik dan Aplikasi Informatika. Adapun capaian indikator
kinerja untuk bidang komunikasi dan informatika Kabupaten
Lombok Utara tahun 2015-2019 menunjukkan untuk
Persentase Jumlah Berita Yang Diupload Melalui Website Kab.
Lombok Utara. Persentase Penyebaran Informasi
Penyelenggaraan Pemda Melalui Media Massa, Elektronik dan
Tradisional, Persentase Informasi Statistik Sektoral Daerah
yang dikelola. sampai dengan tahun 2019 sudah mencapai
100%. Persentase OPD Yang Menyelenggarakan e-Government/
Aplikasi pemerintah yang terintegrasi telah mencapai 84,6%
Persentase Jumlah Fasilitas Umum Yang Memiliki Akses Wifi
sebesar 68% meningkat dibandingkan dengan tahun 2018
yang mencapai 24%. Persentase Penyelenggaraan Persandian
dalam Pengamanan Informasi 121,8%. Untuk lebih jelasnya
mengenai kinerja bidang Komunikasi dan Informatika di
Kabupaten Lombok Utara tahun 2017-2020 dapat dilhat pada
tabel berikut ini.

II - 126
Tabel 2.59
Kinerja Bidang Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 – 2020

2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase SKPD yang Memanfaatkan % 30 46 50 43,3 80 80 90 90

Website dengan Aktif


2 Persentase OPD Yang % 70 78 80 84 90 84,6 95 95

Menyelenggarakan e-Government/
Aplikasi Pemerintah Yang Terintegrasi.
3 Persentase Jumlah Fasilitas Umum % 24 30 46 24 66 68 82 80
Yang Memiliki Akses Wifi.
4 Persentase Penyelenggaraan % 100 111 100 96,6 100 121,8 100 121,8

Persandian dalam Pengamanan


Informasi
5 Jumlah Siswa/Siswi Yang Orang 100 81 100 100 100 100 0 0
Tersosialisasikan Internet Sehat
6 Persentase Penyebaran Informasi % 100 100 100 99,4 100 100 100 100

Penyelenggaraan Pemda Melalui Media


Massa, Elektronik dan Tradisional

II - 127
2017 2018 2019 2020
No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
7 Prosentase Jumlah Berita Yang % 100 100 100 100 100 100 100 100
Diupload Melalui Website Kab.
Lombok Utara
8 Persentase Informasi Statistik Sektoral % 100 100 100 100 100 100 100 100

Daerah yang Dikelola.


Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab Lombok Utara, 2021

II - 128
Tantangan kedepan dalam pembangunan urusan
komunikasi dan informatika adalah semakin memperkuat
perannya dalam mendukung kinerja lintas sektor untuk
penyelenggaraan layanan publik. Dalam pandemi covid-19,
sektor Pendidikan adalah salah satu sektor terdampak karena
banyak siswa yang tidak bisa belajar karena ketiadaan akses
internet dan juga gurunya tidak dapat menjalankan fungsi
pembelajaran secara daring akibat dari luasnya jangkauan
geografi dan internet yang terbatas. Hal penting lainnya adalah
semakin memperkuat keterhubungan data antara Desa,
Kecamatan dan OPD lingkup Kabupaten untuk mempercepat
perwujudan “Lombok Utara satu data” dan juga “Lombok Utara
Smart City”.

11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah.


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
terdapat lima kewenangan yang diampu pemerintah
kabupaten pada urusan koperasi dan UKM. Pertama,
pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam Izin Usaha
Simpan Pinjam. Lingkup kewenangan pada perijinan meliputi
penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan dalam daerah Kabupaten/Kota, dan
penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu
dan kantor kas koperasi simpan pinjam untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan dalam daerah Kabupaten/Kota. Kedua,
kewenangan dalam pengawasan dan pemeriksaan.
Kewenangan ini meliputi pemeriksaan dan pengawasan
koperasi yang wilayah keanggotaan dalam daerah
Kabupaten/Kota dan pemeriksaan dan pengawasan koperasi
simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi.

Ketiga, kewenangan dalam penilaian Kesehatan


KSP/USP Koperasi. Lingkup kewenangan ketiga ini ada pada
pendidikan dan latihan perkoperasian bagi koperasi yang
wilayah keanggotaan dalam Daerah Kabupaten/Kota.
Keempat, kewenangan dalam pemberdayaan dan Perlindungan
Koperasi, meliputi: 1) pemberdayaan dan perlindungan
koperasi yang keanggotaannya dalam Daerah

II - 129
Kabupaten/Kota, 2) Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha
Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM), 3) Pemberdayaan usaha mikro
yang dilakukan melalui pendataan, kemitraan, kemudahan
perijinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para
pemangku kepentingan. Kelima, kewenangan dalam
pengembangan UMKM, yaitu pengembangan usaha mikro
dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi usaha
kecil.

Perkembangan koperasi di Kabupaten Lombok Utara


sampai pada tahun 2015 mencapai 142 unit bertambah
sebanyak 152 unit pada tahun 2019. Jumlah koperasi yang
aktif pada tahun 2019 berjumlah sebanyak 152 unit.
Dukungan terhadap manajemen UMKM setiap tahun
dilaksanakan di 5 kecamatan sejak tahun 2015. Sementara itu
jumlah UMKM yang berkembang pada tahun 2015 sebanyak
720 unit dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 745 unit,
trennya meningkat dibandingkan dengan dua tahun
sebelumnya. Sedangkan jumlah wirausaha baru di tahun 2015
berjumlah sebesar 6.066 dan meningkat menjadi 7.142
wirausahaan baru pada tahun 2019. Kinerja urusan koperasi
dan UKM di Kabupaten Lombok Utara selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.60
Kinerja Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020
Capaian Kinerja
No Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah Koperasi unit 142 - 154 162 152 167
2 Jumlah Koperasi unit 100 110 112 112 110 125
Aktif
3 Jumlah Koperasi unit - - - 40 42 42
Tidak Aktif
4 Jumlah Koperasi unit - - - 53 55 43
yang RAT
5 Jumlah UMKM UMKM 720 6.859 6.970 720 745 234

II - 130
Capaian Kinerja
No Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
6 Jumlah Wirausaha wiraus 6.066 450 1369 6.066 7.142 -

Baru aha
Sumber : Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Kab Lombok Utara, 2021

12. Penanaman Modal.


Urusan Penanaman modal berdasarkan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 meliputi 4 sub urusan antara
lain: 1) Pengembangan Iklim Penanaman Modal; 2) Kerja Sama
Penanaman Modal; 3) Promosi Penanaman Modal; 4) dan
Pelayanan Penanaman Modal.

Peningkatan nilai investasi penanaman modal di


Kabupaten Lombok Utara pada 2020 sebesar Rp.285,9 Milyar.
Menunjukkan bahwa nilai investasi penanaman modal cukup
besar dan cukup baik.

Untuk mendukung kemudahan berinvestasi dan


berusaha di Kabupaten Lombok Utara, salah satu upaya yang
dilakukan adalah mempercepat proses perijinan. Standar
waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengurus
perijinan usaha di Kabupaten Lombok Utara adalah 7 hari
kerja. Perkembangan selengkapnya kinerja urusan
penanaman modal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

II - 131
Tabel 2.61
Peningkatan Penanaman Modal Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Meningkatnya nilai Milyar 699,8 1100 647,9 1200 285,9

investasi penanaman
modal
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021

II - 132
13. Kepemudaan dan Olah Raga.
Pemuda menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2009 tentang Kepemudaan adalah warga negara Indonesia
yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga
puluh) tahun. Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk
mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif,
inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya
saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan,
kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pembangunan kepemudaan dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan kepemudaan dan bertujuan untuk melaksanakan
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi
kepemimpinan, kewirausahaan, serta kepeloporan pemuda
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Pembangunan pemuda dan olah raga dapat dilihat dari


indikator Indeks pembangunan pemuda daerah, Persentase
OPD yang melakukan olahraga rutin setiap minggu, Persentase
atlet cabang olahraga yang mempunyai prestasi tingkat
regional/nasional/internasional dan persentase pembinaan
organisasi kepramukaan daerah. Indikator kedepan terkait
dengan kepemudaan dan olahraga Indeks Pembangunan
Pemuda Daerah. Adapun capaian untuk indikator tersebut
sebagai berikut.

II - 133
Tabel 2.62
Capaian Pembangunan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017-2019

2017 2018 2019


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1. Persentase Ormas kepemudaan % 100 100 100 100 100
yang aktif.
2. Jumlah Pemuda yang terbina Klpk 0 0 5 Klpk 5 Klpk
berwirausaha. Orang (50 Org) (50 Org)
3. Prestasi Olahraga Tingkat % 9 8 10 8 10
Provinsi.
4. Persentase Sarana Prasarana % 0,017 0,02 9,43 9,43
Olahraga Baik.
Sumber : Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kab. Lombok Utara, 2020

II - 134
14. Statistik.
Data statistik merupakan salah satu instrumen dalam
perumusan kebijakan serta evaluasi pembangunan yang lebih
tepat sasaran. Kunci pokok keberhasilan sebuah perencanaan
terletak pada ketersediaan data dan informasi statistik yang
andal dan terpercaya. Data dan informasi statistik yang
berkualitas menjadi rujukan semua pihak dalam merancang
kebijakan maupun dalam melakukan pamantauan dan
evaluasi agar sasaran yang ditetapkan dapat dicapai dengan
efektif dan efisien

Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997


tentang Statistik disebutkan bahwa data statistik yang handal,
efektif dan efisien diperlukan untuk mendukung penyusunan
perencanaan pembangunan daerah. Kegiatan statistik
bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap,
akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem
Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien guna
mendukung pembangunan nasional. Oleh sebab itu
ketersediaan data statistik yang valid, akurat dan tepat sangat
penting artinya dalam berbagai tahapan pembangunan
nasional, baik mulai dari tahap perencanaan sampai tahap
evaluasi penyelenggaraan. Selain itu data statistik juga sangat
bermanfaat bagi sektor lain misal ilmu pengetahuan, penelitian
dan perkembangan dunia usaha.

Kewenangan pemerintah daerah dalam urusan


statistik sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah
Penyelenggaraan statistik sektoral di lingkup Daerah
kabupaten/kota. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 16 Tahun
1997 tentang statistik menyebutkan, berdasarkan tujuan
pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas: (1) statistik dasar;
(2) statistik sektoral dan; (3) statistik khusus.

Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya


ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi
pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas

II - 135
sektoral, berskala nasional, makro dan yang
penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS.

Statistik sektoral adalah statistik yang


pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas- tugas
pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas
pokok intansi yang bersangkutan. Sedangkan statistik khusus
adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial
budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat,
yang penyelanggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi,
perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara setiap tahun


secara rutin telah menyusun data publikasi yang berupa
Kabupaten Lombok Utara Dalam Angka, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Survei Angkatan Kerja Daerah
(Sakerda), dan Indeks Harga Konsumen serta Inflasi dan
Penyediaan data statistik lainnya untuk memenuhi kebutuhan
perencanaan pembangunan daerah. Selain publikasi oleh BPS,
data statistik yang dibutuhkan untuk perencanaan
pembangunan, evaluasi penyelenggaraan pembangunan dan
pengambilan keputusan disediakan oleh Bappeda sebagai
instansi yang memiliki tugas pokok perencanaan
pembangunan dan evaluasi pembangunan. Untuk kebutuhan
perencanaan Bappeda memiliki data profil pembangunan
Kabupaten.

Selain itu juga masing-masing OPD yang mengampu


urusan-urusan strategis seperti Dinas Pendidikan dan Dinas
Kesehatan data profil masing- masing urusan yaitu profil
pendidikan dan profil kesehatan.

II - 136
Tabel 2.63
Capaian Kinerja Urusan Statistik Tahun 2015-2020

Capaian Kinerja Tahun


NO Indiktor Satua
2015 2016 2017 2018 2019 2020
n
1 Statistik Daerah Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Kabupaten Lombok Tidak
Utara
2 Produk Domestik Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Regional Bruto Tidak
Kabupaten Lombok
Utara Menurut
Lapangan Usaha
3 Produk Domestik Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Regional Bruto Tidak
Kabupaten Lombok
Utara Menurut
Pengeluaran
4 Buku Lombok Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Utara Dalam Angka Tidak
5 Buku PDRB Dalam Ada/ Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Angka Tidak
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2021

Upaya peningkatan kualitas data Kabupaten Lombok


Utara menghadapi beberapa permasalahan baik permasalahan
internal dan eksternal, diantaranya adalah sebagai berikut.

• Terbatasnya SDM statistik profesional dan kompeten


sesuai dengan bidang tugasnya.
• Adanya perbedaan persepsi suatu data yang menjadikan
beberapa versi data menurut masing-masing sumbernya.
• Rendahnya kualitas data yang dihasilkan dikarenakan
masih kurangnya kesadaran responden, baik rumah
tangga, perusahaan, maupun Institusi/lembaga dalam
memberikan data maupun informasi secara jujur.
• Belum terpenuhinya peningkatan kebutuhan ragam data

II - 137
dan informasi statistik wilayah kecil, termasuk data mikro
Hal tersebut menjadikan terlambatnya penyajian data untuk
pembangunan. Data yang dibutuhkan dalam proses perencanaan
adalah data sampai dengan n+2, sedangkan data yang tersedia
adalah n-1. Hal ini kemudian diantisipasi dengan
memproyeksikan suatu data hingga diperoleh proyeksi data untuk
acuan perencanaan pembangunan. Oleh karena itu maka upaya
yang akan ditempuh kedepan adalah meningkatkan
keterhubungan data baik sektoral maupun lintas sektoral secara
bertahap, serta memperkuat keterhubungan sistem data dengan
desa melalui penguatan Sistem Informasi Desa (SID). Koordinasi
dan harmonisasi data juga perlu dibangun melalui
penyelenggaraan forum data secara berjenjang dan regular untuk
memastikan adanya validitas dan reliabilitas data pembangunan
di daerah.

15. Persandian.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa persandian
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan
dengan Pelayananan Dasar dan fungsi persandian adalah
sebagai pengaman informasi.

Saat ini Kabupaten Lombok Utara memiliki 4 (empat)


orang personil yang kompeten dalam bidang persandian.
Idealnya pada setiap PD mempunyai 1 (satu) orang yang
kompeten dalam persandian, sehingga pengelolaan persandian
di Kabupaten Lombok Utara bisa tertangani secara optimal.
Pelaksanaan persandian bertujuan untuk mengamankan
informasi, namun sarana dan prasarana persandian yang
diperlukan belum mencukupi.

16. Kebudayaan
Cagar budaya merupakan warisan budaya suatu
bangsa, dengan menjaga dan melestarikannya kita bisa
menjaga sejarah bangsa. Pelestarian cagar budaya merupakan
II - 138
sebuah usaha dinamis yang bertujuan untuk memelihara dan
mempertahankan nilai serta keberadaan cagar budaya melalui
cara pemanfaatan, pengembangan dan perlindungan terhadap
cagar budaya tersebut.

Kesenian dan kebudayaan dalam masyarakat juga harus


kita jaga dan lestarikan. Seni dan budaya merupakan identitas
suatu bangsa, selain menjaga dan melestarikan kita juga harus
mempromosikannya kepada masyarakat luas. Pembangunan
kebudayaan di Kabupaten Lombok Utara ditunjukkan dengan
indikator Persentase budaya lokal yang dilestarikan, Jumlah
penyelenggaraan festival seni dan budaya dan Cakupan cagar
budaya yang dilestarikan.

Persentase pelestarian nilai luhur dan kekayaan budaya


di Kabupaten Lombok Utara mengalami peningkatan pada
tahun 2020 sebesar 21,99%, dibandingkan dengan capaian di
tahun 2019 sebesar 18,81%. Untuk capaian Persentase
partisipasi masyarakat dalam forum dialog dengan bingkai
budaya pada tahun 2020 sebesar 100% . Budaya lokal yang
dilestarikan antara lain dilakukan Promosi seni dan budaya
melalui kegiatan festival yang pada tahun 2020. Festival
budaya diharapkan bisa memperkenalkan seni dan budaya
yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara.

II - 139
Tabel 2.64
Capaian Pembangunan Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase pelestarian % - 60 46 100 9,11 60 18,81 70 21,99


nilai luhur dan kekayaan
budaya (Seni, Situs dan
Cagar Budaya)
2 Persentase partisipasi % 100 75 100 80 100 85 100 90 100
masyarakat dalam forum
dialog dengan bingkai
budaya
3 Persentase ketersediaan % 0 100 0 100 0 0 0 50 0
bale budaya
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 140
17. Perpustakaan.
Urusan perpustakaan sesuai dengan kewenangan
yang wajib dilakukan di wilayah Kabupaten Lombok Utara
meliputi sub urusan pembinaan perpustakaan, pelestarian
koleksi nasional dan naskah kuno serta sertifikasi pustakawan
dan akreditasi pendidikan dan pelatihan perpustakaan.
Capaian kinerja tahun 2020 menunjukkan untuk indikator
tingkat koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
sejumlah 11.982 buku dan jumlah pengunjung perpustakaan
tahun 2020 sebanyak 6.242 orang serta persentase
perpustakaan desa yang aktif mencapai 100% di tahun 2020.
Untuk lebih lengkapnya gambaran capaian kinerja urusan
perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

II - 141
Tabel 2.65
Kinerja Urusan Perpustakaan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Indeks kepuasan
1 masyarakat terhadap Indeks 80 80,7 80 87,5 90 93,74
pelayanan publik
Indeks nilai kepatuhan
2 pemenuhan standar Indeks 72 78 75 93,7 80 80 80 96
pelayanan publik
Jumlah Pengunjung
6.242
3 Perpustakaan Per Orang 4.645 6.984 8.000 8.091 9.000 12.125 10.000
Tahun
Jumlah Koleksi Buku 11.982
4 Buku 5.543 6.221 7.000 8.625 8.000 10.155 9.000
Perpustakaan
Persentase
5 perpustakaan desa % 50 100 45 48,5 100 100 100 100
yang aktif

Sumber : Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 142
18. Kearsipan.
Urusan perpustakaan sesuai dengan kewenangan
yang wajib dilakukan di wilayah Kabupaten Lombok Utara
meliputi sub urusan pengelolaan arsip, perlindungan dan
penyelamatan arsip serta perizinan. Capaian kinerja
perpustakaan selama 5 tahun terakhir menunjukkan arsip
dinamis dan statis yang dikelola menunjukkan penurunan
dimana pada tahun 2020 meningkatkan Pengelolaan Arsip di
lingkup Pemerintah daerah mencapai 91,34%. Untuk lebih
lengkapnya gambaran capaian kinerja urusan kearsipan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

II - 143
Tabel 2.66
Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020

2016 2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Meningkatkan %
Pengelolaan Arsip di
- 9 100 50 50 70 75 91,34
lingkup Pemerintah
daerah
Sumber : Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 144
2.3.3 Urusan Pemerintahan Pilihan

1. Kelautan dan Perikanan.


Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
kewenangan pemerintah kota pada urusan kelautan dan
perikanan mencakup sub urusan Perikanan Tangkap
meliputi: (a) Pemberdayaan nelayan kecil dalam Daerah, (b)
Pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan
(TPI); dan sub urusan Perikanan Budidaya meliputi: (a)
Penerbitan IUP di bidang pembudidayaan ikan, (b)
Pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan, dan (c)
Pengelolaan pembudidayaan ikan.

Kinerja perikanan tangkap ditunjukkan dengan


produksi perikanan tangkap yang fluktuatif dalam kurun
waktu tahun 2015-2019, dengan kecenderungan meningkat
dari sebanyak 7.159,1 Ton pada tahun 2015 menjadi 7.668
Ton pada tahun 2019. Dalam rangka meningkatkan
produksi perikanan tangkap, pemerintah Kabupaten
Lombok Utara melaksanakan pembinaan terhadap nelayan.

Kinerja produksi perikanan budidaya menunjukkan


peningkatan dari sebesar 40,38 Ton pada tahun 2015
menjadi 456,53 Ton pada tahun 2019. Dalam rangka
meningkatkan kualitas sistem budidaya, pemerintah
Kabupaten Lombok Utara melaksanakan pembinaan
terhadap pembudidaya ikan.

Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Lombok Utara


menunjukkan peningkatan dari sebesar 24
kg/kapita/tahun pada tahun 2016 menjadi sebanyak 40,37
kg/kapita/tahun pada tahun 2020. Angka tersebut
tergolong masih rendah, dipengaruhi oleh pengetahuan dan
kesadaran masyarakat mengenai nilai gizi ikan dan daya beli
masyarakat terhadap ikan yang masih rendah.

Secara rinci Kinerja Urusan Kelautan dan


Perikanan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 – 2020
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

II - 145
Tabel 2.67
Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 – 2020
2016 2017 2018 2019 2020
No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Produksi perikanan tangkap Ton 6.290 8.589 6.425 6.662 7.250 7.668 7.429 8.114
9.304

2 Produksi perikanan budidaya Ton 45 113 116 135 165 218 457 351 831

3 Nilai kontribusi hasil 131,52

perikanan terhadap PDRB Miliar 116,783 131,52 139,56 147,514 150,72 163,42 165,03 178,33

Kabupaten Lombok Utara


4 Tingkat Konsumsi Ikan Kg/tahu 24 29,23 31,2 29,67 32,6 34,09 32,3 40,37
n
5 Persentase nilai tukar nelayan/ % - 108,6 - 111,8 - 114,9 - 118,2 119,27
pembudidaya

6 Produksi olahan perikanan Kg - - - - 742,5 866.881

Sumber : LKJIP Dishublutkan Kabupaten Lombok Utara 2021

II - 146
2. Pariwisata
Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Lombok
Utara mengalami fluktuasi dari tahun 2016-2020. Tahun
2015 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 664.744
orang, tahun 2018 menurun menjadi 599.540 orang akibat
bencana gempa bumi. Pada tahun 2020 mengalami
penurunan kembali menjadi 137.100 orang karena dampak
dari bencana non-alam Covid-19. Menurumnya kunjungan
wisatawan juga berdampak negatif terhadap kontribusi
sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten Lombok Utara.
Rata-rata lama tinggal wisatawan pada tahun 2016 adalah
3,2 hari sedangkan pada tahun 2020 mengalami
penurunan menjadi 1,3 hari.

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara juga


memberikan ruang bagi masyarakat untuk berekspresi,
berpromosi dan berinteraksi guna mengembangkan ide dan
gambaran untuk perkembangan pariwisata Kabupaten
Lombok Utara. Berikut Capaian Kinerja urusan pariwisata
tahun 2016-2020.

II - 147
Tabel 2.68
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020


NO URAIAN SATUAN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah kunjungan Ribu 664.744 1.000.000 1.003.822 1.250.000 599.540 800.000 636.436 900.000 137.100
wisatawan
2 Rata-rata lama hari 3,2 3,5 1,5 3,7 1,7 2,2 2,15 2,4 1,3
tinggal wisatawan
3 Rata-rata Lama Hari 3,2 3,7 1,7 3,8 1,7 3,0 2,35 3,2 1,8
tinggal
wisatawan
Mancanegara
4 Rata-rata Lama Hari 3,1 3,4 1,2 3,6 1,7 1,4 1,96 1,6 0,8
tinggal
wisatawan
Nusantara
5 Jumlah Kunjungan orang 5.200 15.000 11.873 25.000 26.784 35.000 38.365 45.000 20.234
Wisatawan ke
Desa Wisata
6 Jumlah Destinasi Desa 1 3 3 6 6 9 9 12 12
Wisata Berbasis Wisata
Masyarakat (Desa
Wisata) yang

II - 148
2016 2017 2018 2019 2020
NO URAIAN SATUAN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Ditata Secara
Komphrehensif
7 Jumlah wirausaha Orang 0 325 200 425 300 475 400 475
baru bidang
jasa wisata

Sumber : LKJIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Lombok Utara, 2021

II - 149
Selain tujuan wisata yang beretribusi, di Kabupaten
Lombok utara juga berkembang wisata non retribusi, satu
diantaranya adalah desa wisata. Masing-masing desa wisata
memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Desa wisata
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dengan
bertumpu pada potensi alam, seni budaya, dan keunikan
kehidupan desa yang alami. Pada tahun 2018 tercatat 6
desa wisata namun yang aktif dan pada Tahun 2020
berkembang menjadi 12 desa wisata.

Pariwisata adalah merupakan salah satu sektor


strategis di Lombok Utara, oleh karena itu meningkatkan
kualitas layanan kepariwisataan selain terus memperbaiki
kualitas jaringan infrastruktur pada destiniasi wisata,
maka perbaikan kualitas SDM pengelola pariwisata juga
perlu ditingkatkan. Upaya ini akan dilaksanakan dengan
memberikan berbagai pelatihan teknis kepada pemandu
pariwisata, melaksanakan sertifikasi pemandu dan juga
memperkuat kelompok sadar wisata.

3. Pertanian.
Kewenangan urusan pertanian sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 mencakup sub
urusan Sarana Pertanian, Prasarana Pertanian, Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengendalian
dan Penanggulangan bencana pertanian, dan Perizinan
Usaha Pertanian. Pertanian mencakup tanaman pangan,
tanaman hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

Produksi tanaman pangan di Kabupaten Lombok


Utara terlihat dari produksi padi, yang mengalami
penurunan dari sebesar 74.415,98 ton pada tahun 2015
menjadi 70.924 ton pada tahun 2020. Produksi Jagung
fluktuatif dengan kecenderungan meningkat dari sebesar
34.856,82 ton menjadi 76.258 ton. Produksi kacang tanah

II - 150
dengan kecenderungan meningkat dari sebanyak 13.122,66
ton menjadi 13.334,83 ton.

Produksi tanaman hortikultura terlihat dari


Produksi Bawang merah, selama kurun waktu tahun 2016-
2020 mengalami peningkatan dari sebanyak 205 ton
menjadi 1.189,50 ton. Produksi cabe rawit mengalami
penurunan produksi dari sebanyak 837 ton menjadi
sebanyak 659,80 ton. Produksi cabe besar/keriting
meningkat dari 197 ton menjadi 334,3 ton. Produksi tomat
mengalami penurunan dari 424 ton menjadi 487,30 ton.
Sementara itu produksi mentimun jepang mengalami
peningkatan yang fluktuatif dari 5,45 ton menjadi 25,50 ton.

Produksi tanaman buah-buahan selama kurun


waktu 2016-2020 dapat dilihat dari produksi
melon/semangka mengalami peningkatan dari 54 ton
menjadi 1.638,60 ton. Produksi Mangga mengalami
peningkatan dari 4.057 ton menjadi 9.587,00 ton. Produksi
Buah Naga mengalami penurunan dari 243 ton menjadi 15
ton.

Produksi tanaman perkebunan ditunjukkan


dengan produksi kakao dengan kinerja yang cenderung
meningkat dari sebanyak 1.304,61 ton pada tahun 2015
menjadi 1.745,14 ton pada tahun 2020. Komoditas lainnya
yang juga meningkat yaitu kopi dengan produksi dari 723,5
ton menjadi 736,24 ton, dan kelapa dengan produksi dari
11.282,77 ton menjadi 12.315,26 ton.

Pada bidang peternakan, produksi telur di


Kabupaten Lombok Utara menunjukkan kecenderungan
meningkat dari sebanyak 6,3 juta butir telur pada tahun
2015 menjadi 36,8 juta butir telur pada tahun 2020.
Penurunan terjadi pada produksi daging dari sebanyak
5.373,3 ton pada tahun 2015 menjadi 1.770,6 ton pada
tahun 2020. Peningkatan juga terjadi pada produksi madu
dari sebanyak 3.124 liter pada tahun 2015 menjadi 66.340
liter pada tahun 2020.
II - 151
Secara rinci kinerja Urusan Pertanian Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2015 – 2020 tercantum pada tabel
berikut ini.

II - 152
Tabel 2.69
Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2016 – 2020

No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Produksi Pangan Ton 118.186 138.499,51

1. Padi Ton 80.865 84.090


70.924
63.077 68.846 72.126,39 68.330 63.919,18 69.524

2. Jagung Ton 38.356 41.856 76.258


44.233 63.232 50.094,23 45.856 65.922,22 5.000

3. Kacang Tanah Ton 11.219 14.434 8.481 15.090 13.334,83


6.664,55 4.000 8.658,11 4.000

Produksi Hortikultura Ton 683,7 2.146,20


40 50 1.189,50
4. Bawang merah Ton 205 484,85 1.312 100 949,90 110

Cabe 20 30 334,30
5. Ton 197 252,17 53,80 50 225,70 109
Besar/Keriting
450 575 659,80
6. Cabe Rawit Ton 837 655,27 335 350 636,10 400

200 250 150 290 487,30


7. Tomat Ton 424 43,7 237,50 202,60

8. Paprika Ton 0,5 - - 1 0,095 - -

9. Selada Ton 0 - - 1,5 0,37 - -

Mentimun 3 5 7 9 25,50
10. Ton 0 5,45 0,7 30,70
Jepang
Sayur-Sayuran - - 25
11. Ton - - - 101,20
Lainnya
Produksi Buah- 434 12.838,90

II - 153
No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Buahan
12 Melon/Semangk Ton 1.638,60
54 80 3.166,6 120 3.210 205 795,50 232
a
13. Mangga Ton 9.587,00
4.057 75 2.029,18 100 11,630 175 11.301,00 230

14. Buah Naga Ton 15,00


243 15 47,78 40 90 50 47,80 60

15. Strawbery Ton 0,2 0,5 0,75 1 - -

16. Buah-Buahan Ton


- - - - 694,60
Lainnya
Produksi Perkebunan 14.698,65

17. Produksi Kakao Ton 1.745,14


1.427 1.560 2.642 1.690 1.564 1.370 1.742,91 1.400

18. Produksi Kopi Ton 736,24


678 867 1.318,8 939 710 730 724,79 715

19. Produksi Kelapa Ton 12.315,26


11.250 12.438 11.820 13.060 12.060 11.960 12.230,95 12.200

20. Produksi Bambu Batang - - - - - -

Produksi Peternakan 30.832.376,


00
Butir 36.823.463
21. Produksi Telur 17.956.905 15.813.855 20.542.590 20.542.502 15.364.502 18.901.261 30.765.814 22.438.021

Ton 1770,61
22. Produksi Daging 859 1.295 1.367,09 1.546,33 1.298 1.395,75 1.741 1667

Liter 66.340,23
23. Produksi madu 4.145 4.374 4.390 4.999 4.719 5.344 64.821 5.970

24. Produksi Ton 6.290 6.425 6.662 7.668 8.114

II - 154
No Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Perikanan
Tangkap
Produksi
25. Perikanan Ton 45 116 165 457 831
Budidaya
Populasi Sapi 87.608
26. ekor 80.691 84.679 93.675 93.675
potong
Populasi
27. ekor 32.993 27.891 28.925 31.292 31.297
Kambing

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 155
Permasalahan yang dihadapi urusan pertanian adalah
terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non
pertanian, sarana dan prasarana pertanian belum
memadai, rendahnya adopsi teknologi oleh petani,
rendahnya posisi tawar petani menyebabkan harga
ditingkat petani dikuasai oleh tengkulak, anomali iklim
yang menyebabkan gagal panen dan penurunan mutu
produk. Selain itu sumberdaya tenaga kerja petani rata
rata telah berusia lanjut dengan tingkat pendidikan
rendah.

Oleh karena itu maka target yang akan dicapai dalam


lima tahun ke depan adalah peningkatan produktivitas
ketersediaan sarpras dan kualitas hasil tanaman pangan,
peningkatan produktivitas, ketersediaan sarana prasarana
dan kualitas hasil hortikultura, peningkatan produksi
komoditas perkebunan prioritas daerah, peningkatan
produksi ternak.

4. Perdagangan.
Pada urusan perdagangan, pemerintah daerah
Berdasarkan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah memiliki 5 kewenangan yang
wajib dilaksanakan, yaitu perizinan dan pendaftaran
perusahaan, sarana distribusi perdagangan, stabilisasi
harga barang kebutuhan pokok dan barang penting,
pengembangan ekspor dan standardisasi perlindungan
konsumen. Kewenangan dalam perijinan dan pendaftaran
perusahaan untuk saat ini belum tersedia data di Kabupaten
Lombok Utara, lingkupnya ada di penanaman modal.

Pemerintah daerah dalam penyediaan sarana dan


prasarana perdagangan yaitu pembangunan dan
pengelolaan sarana distribusi perdagangan, dan pembinaan
terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan
masyarakat di wilayah kerjanya. Kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB kabupaten Lombok Utara
II - 156
terus meningkat dari tahun 2015 sebesar 13,52% menjadi
14,5% pada tahun 2020. Dalam pengelolaan sarana dan
prasarana perdagangan, saat ini ditahun 2020 Kabupaten
Lombok Utara memiliki 17 pasar (pasar tradisional dan
pasar desa) dan Jumlah PKL telah mencapai 300 unit

Pada Urusan Perdagangan, capaian indikator


kinerja dari tahun 2015- 2020 selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel 2.70
Kinerja Urusan Perdagangan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020

Capaian Kinerja
No Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Kontribusi Sektor % 13,52 13,74 13,96 14,21 14,4 14,5
Perdagangan
Terhadap PDRB
Kabupaten Lombok
Utara

Sumber : Dinas Koperasi, UKM , Perindustrian dan


Perdagangan Kabupaten Lombok Utara, 2021

5. Perindustrian.
Urusan perindustrian pada lingkup pemerintahan
daerah meliputi perencanaan pembangunan industri, perizinan
dan sistem informasi industri nasional. Kontribusi sektor
industri pengolahan dalam PDRB terus mengalami penurunan
dari tahun 2015 sebesar 1,34% tetap menjadi sebesar 1,34%
pada tahun 2020, maka perlu dukungan yang kuat dalam
memperbaiki kualitas industri, baik dari sisi perijinan maupun
kelayakan industri.

Capaian kinerja pada urusan perindustrian


selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

II - 157
Tabel 2.71
Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 – 2020
Capaian Kinerja
No Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Kotribusi Sektor % 1,34 1,35 1,34 1,30 1,29 1,34
Perindustrian
Terhadap PDRB
Kabupaten Lombok
Utara
Sumber : Dinas Koperasi, UKM , Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lombok Utara, 2021

2.1.3 Urusan Penunjang Pemerintah

1. Perencanaan.
Perencanaan pembangunan merupakan urusan penunjang
dalam pelaksanaan urusan pilihan dan wajib. Perencanaan
Pembangunan memiliki kewenangan menyiapkan
perencanaan kabupaten dalam hal ini RPJMD, dan RKPD.
Berdasarkan hasil evaluasi, perencanaan Kabupaten
Lombok Utara Tingkat sinkronisasi antar dokumen
perencanaan dan penganggaran pada tahun 2019 telah
mencapai 100%, Persentase keterwakilan para pemangku
kepentingan dalam proses perencanaan pembangunan
mencapai 100% dan Persentase hasil kajian/riset yang
dikembangkan juga telah mencapai 100%

II - 158
Tabel 2.72
Capaian Pembangunan Urusan Penunjang Perencanaan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2018-2020

No Indikator Satuan 2018 2019 2020


Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Keselarasan dan Konsistensi Perencanaan % 92 92 93 93 94 99,02


Pembangunan
2 Persentase usulan Masyarakat yang diakomodir % 90 90 92 92 94 30,05
dalam APBD
3 Nilai Akuntabilitas OPD % CC C B B B B

4 Persentase kemanfaatan hasil kelitbangan % 85 100 90 100 95 90,91

5 Persentase Pengguna Layanan Bappeda Yang % 80 80 80 80 80 98,65


Merasa Puas
6 Kepatuhan Bappeda Terhadap Pemenuhan % 75 75 80 80 80 66,67
Standar Pelayanan Publik
7 Persentase Indeks Kepuasan Masyarakat % 80 80 80 80 80 98,65
Terhadap Layanan Bappeda
Sumber : LKJIP BAPPEDA Kabupaten Lombok Utara, 2020

II - 159
2. Keuangan.

Keuangan daerah mencakup pendapatan, belanja


dan pembiayaan daerah. Berkaitan dengan pendapatan
daerah, kinerja dapat dilihat dari Proporsi PAD terhadap
Pendapatan daerah Kabupaten Lombok Utara berkisar
antara 12,78% hingga 21,17% dalam kurun waktu tahun
2015-2020. Persentase Pajak terhadap PAD berkisar antara
27-41%.
Secara umum kinerja pengelolaan keuangan dan aset
daerah terlihat dari opini BPK atas laporan keuangan
pemerintah daerah yang menunjukkan capaian yang
memuaskan yaitu WTP (Opini Wajar Tanpa Pengecualian)
pada tahun 2019 , sedangkan untuk capaian tahun 2020
masih dalam proses audit oleh BPK. Status tersebut
didukung dengan capaian indikator indeks akuntabilitas
kinerja. Persentase Penganggaran terlaksana tepat waktu
sebesar 100%, Persentase kesesuaian data asset yang
terintegrasi dengan neraca OPD sebesar 95% dan Persentase
aset tanah milik daerah tersertifikat sebesar 87,2% dan
Jumlah Aset tanah yang diselesaikan setiap tahun pada
tahun 2020 sejumlah 55.
Secara rinci kinerja Urusan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 – 2019
tercantum pada tabel berikut ini.

II - 160
Tabel 2.73
Kinerja Urusan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 – 2020

2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1. Opini BPK terhadap LKPD Indeks WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP -
Meningkatnya indeks 60,50
2. % 65(B) B B B B 60,50 (B) -
akuntabilitas kinerja (B)
Persentase Penganggaran
3. % 100 100 100 100 100 100 100 100
terlaksana tepat waktu

Persentase kesesuaian data


4. asset yang terintegrasi dengan % 100 100 95 95 95 95 95 95
neraca OPD
Persentase aset tanah milik
5. % 61,48 57,39 72,21 67,32 72,21 67,32 74,6 87,2
daerah tersertifikat.

Jumlah Aset tanah yang


6. Sertifikat 50 33 50 51 50 20 50 55
diselesaikan setiap tahun
Sumber : LKjIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 161
3. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Fungsi urusan penunjang kepegawaian merupakan
unsur penunjang yang mengelola ASN. Urusan kepegawaian
berkaitan dengan berbagai aspek dalam manajemen
kepagawaian yaitu pengadaan calon ASN, mutasi, promosi,
pengembangan kompetensi dan kapasitas ASN,
pemberhentian ASN dan pensiun.

Pada tahun 2017 Persentase Jabatan yang diisi


sesuai Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) sebesar 98,79%
pada tahun 2020 menurun menjadi 79,45%. Persentase
Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian pada tahun
2020 adalah 77,67%. Secara lengkap perkembangan
capaian indikator urusan Penunjang Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut:

II - 162
Tabel 2.74
Kinerja Urusan Penunjang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 – 2020

2017 2018 2019 2020


No Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1. Persentase Jabatan yang diisi % 98,79 30 87,08 60 79,45 65 79,45
sesuai Standar Kompetensi
Jabatan (SKJ)
2. Persentase ASN yang memiliki - - 80 85 80 98
%
penilaian Kinerja baik
3. Jumlah Kasus Pelanggaran kasus 100 99,84 100 90% 16 16 10 14
Disiplin ASN
4. Indeks/Persentase Kepuasan Indeks/ B B B 80 77,67 85 77,67
Pelayanan Administrasi %
Kepegawaian
Sumber : BKDPSDM Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 163
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan internal pemerintahan memiliki
peran yang penting dalam rangka mengendalikan dan
menjaga agar penyelenggaraan pemerintahan dan
pengelolaan dana sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Melalui pengawasan ini diharapkan setiap kegiatan
yang dilaksanakan oleh Perangakat Daerah menghasilkan
hasil yang maksimal dengan biaya yang hemat. Kinerja
fungsi penunjang pengawasan yang dilaksanakan
Inspektorat Kabupaten diukur melalui beberapa indikator.
Indikator tersebut antara lain Tingkat maturitas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Rasio temuan
rekomendasi yang ditindaklanjuti secara tuntas, Tingkat
Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, Nilai
rata- rata predikat akuntabilitas kinerja OPD yang
dievaluasi (LKjIP).

Pada tahun 2020 Persentase OPD yang tidak


mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang
material mencapai 100%. Persentase OPD yang memiliki
nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Minimal B telah mencapai 70%. Selain itu pada tahun 2020
Persentase OPD dengan kriteria SPIP level 3 telah mencapai
33.3%. Persentase Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal
dan Eksternal yang telah ditindaklanjuti pada tahun 2020
telah mencapai 81,70%. Secara lengkap perkembangan
capaian indikator urusan Penunjang Pengawasan dapat
dilihat pada tabel berikut:

II - 164
Tabel 2.75
Kinerja Urusan Penunjang Pengawasan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020

2020
NO INDIKATOR KINERJA FORMULASI SATUAN
Target Realisasi

1. Persentase OPD yang tidak Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan % 95 100
mendapat temuan berindikasi berindikasi tindak pidana korupsi yang
tindak pidana korupsi yang material dibagi jumlah SKPD yang ada
material

2 Persentase OPD dengan kriteria Jumlah OPD dengan nilai maturitas SPIP % 65 33,33
SPIP level 3. level 3 dibagi jumlah SKPD yang ada

3 Persentase Rekomendasi Hasil Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti % 95 81,70


Pemeriksaan Internal dan dibagi dengan total rekomendasi.
Eksternal yang telah
ditindaklanjuti

4 Persentase OPD yang tertib Jumlah OPD yang menyusun Laporan % 95 96,67
pengelolaan administrasi Keuangan dan Laporan BMD Tahun 2020
keuangan dan barang/asset tepat dibagi dengan total OPD yang ada
daerah

II - 165
5 Jumlah OPD yang dibina Jumlah 3 3
menjadi Unit Kerja WBK/WBBM

6 Persentase OPD yang memiliki jumlah OPD yang hasil evaluasi LKjIP % 51,72 70
nilai Akuntabilitas Kinerja bernilai minimal B, dibagi dengan total OPD
Instansi Pemerintah (AKIP) yang ada
Minimal B

7 Hasil Penilaian Kapabilitas APIP Hasil penilaian mandiri yang dilakukan oleh Nilai 3,0 2,0
oleh BPKP Tim

Internal Inspektorat Kabupaten Lombok


Utara dan hasil Quality

Assurance (QA) yang dilakukan BPKP

8 Persentase APIP yang Register Pendidikan dan Pelatihan % 60 75


Bersertifikat Fungsional Fungsional yang dimiliki oleh masing masing
pemeriksa dan pengawas

9 Persentase APIP yang Register Pendidikan dan Pelatihan % 57,10 100


Bersertifikat Teknis Substantif Fungsional yang dimiliki oleh masing masing
Bidang Pengawasan pemeriksa dan pengawas

II - 166
10 Persentase Pengaduan Register surat aduan yang diterima oleh 100 100
Masyarakat atas pelayanan Inspektorat dan ditindaklanjuti melalui
publik yang ditindaklanjuti pemeriksaan khusus dan kasus.
dalam waktu 20 hari

Sumber : LKjIP Inspektorat Kabupaten Lombok Utara, 2021

II - 167
5. Kewilayahan
Dalam Peraturan Pemeritah Nomor 17 Tahun 2018
pasal 10 menjelaskan tentang tugas Camat , namun selain
melaksanakan tugasnya Kepala Kecamatan atau yang
disebut Camat juga dibantu oleh perangkat Kecamatan.
Camat dalam tugasnya juga mendapatkan sebagian
pelimpahan kewenangan dari Bupati/Walikota untuk
melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah Kabupaten/Kota. Tugas
kepala Camat dalam hal ini juga dapat dikatakan sebagai
perpanjangan tangan Bupati/Walikota dalam mengatur
Desa/Kelurahan.

Dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di


Negara Kesatuan Republik Indonesia posisi Kecamatan
berkedudukan sebagai perangkat daerah Kabupaten/Kota
sekaligus penyelenggara urusan pemerintahan umum.
Sebagai pelaksana perangkat daerah Kabupaten/Kota,
Camat melaksanakan sebagian kewenangan
Bupati/Walikota yang dilimpahkan dan sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan umum, Camat secara
berjenjang melaksanakan tugas Pemerintah Pusat di
wilayah Kecamatan. Dengan kedudukannya tersebut,
Kecamatan mempunyai peran yang sangat strategis di
Kabupaten/Kota, baik dari tugas dan fungsi, organisasi,
sumber daya manusia, dan sumber pembiayaannya
sehingga perlu pengaturan tersendiri yang mengatur
penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan dengan
Peraturan Pemerintah. Pelimpahan sebagian kewenangan
bupati/wali kota kepada Camat dilaksanakan untuk
mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Kecamatan dan mengoptimalkan pelayanan publik di
Kecamatan sebagai perangkat daerah yang berhadapan
langsung dengan masyarakat. Penyelenggaraan pelimpahan
Sebagian kewenangan Bupati/Walikota kepada Camat

II - 168
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

a. Nilai SAKIP
SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan
integrasi dari sistem perencanaan, sistem
penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang
selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas
keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan
mencatat dan melaporkan setiap penggunaan
keuangan negara serta kesesuaiannya dengan
ketentuan yang berlaku. SAKIP berguna untuk
mengukur setiap pembangunan atau kinerja yang
dilakukan masing-masing Perangkat Daerah. Selain
itu, sistem ini bisa juga dijadikan sebagai tolak ukur
untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang
telah digunakan untuk pembangunan daerah. Nilai
tertinggi dari evaluasi SAKIP adalah AA (memuaskan),
dengan skor 85 – 100, sedangkan A (sangat baik)
skornya 75 - 85, CC (cukup baik) dengan skor 50 – 65,
C (agak kurang) dengan skor 30 – 50, dan nilai D
(kurang) dengan skor 0 – 30.

Adapun gambaran nilai SAKIP kecamatan di


Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2018-2019
menunjukkan pada tahun 2019 seluruh kecamatan
sudah dilakukan evaluasi SAKIP, sedangkan dari
tahun 2018-2019 seluruh kecamatan di Kabupaten
Lombok Utara telah dilakukan evaluasi SAKIP yang
meliputi Kecamatan Pemenang, Tanjung, Gangga,
Kayangan dan Bayan. Nilai SAKIP Kecamatan pada
tahun 2019 rata-rata cukup baik (CC) dengan skor
antara 31,55 - 64,16.

II - 169
Tabel 2.76
Nilai Sakip Kecamatan Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2018-2019

Tahun 2018 Tahun 2019


No Kecamatan
Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Pemenang 51,11 CC 52,37 CC

2 Tanjung 40,51 C 61,75 B

3 Gangga 38,22 C 31,55 C


4 Kayangan 31,99 C 63,07 B
5 Bayan 39,47 C 64,16 B
Rata-Rata 40,26 C 54,58 CC
Sumber : LKjIP Inspektorat Kabupaten Lombok Utara Tahun
2018 dan 2020

2.4 Aspek Daya Saing Daerah.

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat dari perkembangan


produktivitas sektor-sektor pembentuk PDRB atas dasar harga
Konstan.

Tabel 2.77
PDRB Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016-2020

Kategori Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


A Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan 1.087.976,90 1.146.632,70 1.157.675,80 1.185.534,20 1.188.126,90
B Pertambangan dan
Penggalian 125.062,90 132.951,80 131.575,10 144.661,60 133.707,40
C
Industri Pengolahan 47.904,70 50.920,20 49.289,70 51.805,00 50.058,00
Pengadaan Listrik dan
D
Gas 3.913,00 4.093,40 4.103,90 4.619,40 4.923,10
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
E
Limbah Dan daur
Ulang 4.020,50 4.222,00 3.747,70 4.040,20 4.084,40
F
Konstruksi 295.909,70 316.255,50 309.959,10 368.712,40 305.750,60
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 430.171,00 461.928,20 459.005,50 488.022,10 456.569,10
H Transportasi dan
Pergudangan 172.939,40 186.349,10 181.573,30 193.724,50 135.491,60
I Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum 183.642,00 197.469,00 168.647,70 173.195,30 88.712,50
J Informasi dan
Komunikasi 66.921,40 71.628,30 75.007,10 78.474,20 82.020,00
K Jasa Keuangan dan
Asuransi 79.425,50 84.980,20 87.824,90 90.214,60 88.402,80
II - 170
Kategori Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**
L
Real Estate 130.093,40 138.383,40 131.153,80 140.481,70 132.468,90
M,N
Jasa Perusahaan 8.021,70 8.423,20 7.654,30 8.148,00 7.474,00
Administrasi
O Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 183.490,90 189.662,10 191.459,70 199.339,20 201.621,00
P
Jasa Pendidikan 174.226,90 183.002,20 189.016,50 201.387,80 201.606,10
Q Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial 55.056,20 57.934,30 63.098,10 66.582,50 64.165,30
R,S,T,U
Jasa Lainnya 72.839,40 78.486,10 73.865,50 78.896,60 73.733,30

PDRB/GRDP 3.121.615,30 3.313.321,80 3.284.657,60 3.477.839,40 3.218.914,90


Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara , 2021

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lombok Utara


Pada Tahun 2020 tertingi pada bidang Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar Rp.1.188.126,90 Juta Rupiah dan terendah adalah
bidang Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan daur Ulang
sebesar Rp. 4.084,40.

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah dan Infrastruktur.


1. Panjang Jalan.
Kabupaten Lombok Utara memiliki luas wilayah 809,53 Km2 dan
terbagi ke dalam 5 wilayah Kecamatan. Untuk menghubungkan
wilayah-wilayah tersebut telah tersedia jalan dengan total panjang
jalan kabupaten 400,07 km , jalan desa sepanjang 99,74 km dan
jalan non status sepanjang 92,37 km. Dari jumlah tersebut
sebagian besar jenis permukaannya adalah aspal. Untuk kondisi
jalan Kabupaten di tahun 2020 sebesar 71,24% dalam kondisi
mantap, 12,39% dalam kondisi tidak mantap dan 16,37% dalam
kondisi krisis.

2. Luas Wilayah Industri.

Sesuai hasil kajian peneliti dari Revisi RTRW Kabupaten Lombok


Utara tahun 2021- 2041 Kawasan peruntukan industri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf d seluas kurang
lebih 1.097,52 ha (seribu seratus sembilan puluh tujuh koma lima
dua hektar), terdapat di Kecamatan Kayangan dan Kecamatan
Bayan

II - 171
3. Luas Wilayah Kebanjiran.
Secara detail data mengenai luas wilayah yang mengalami
kebanjiran memang belum tersedia, namun jika dilihat dari
kawasan yang rawan terkena bencana banjir meliputi daerah
sepanjang Sungai Penggolong Rempek dan Anyar, Sungai Bentek,
dan Menggala.

4. Luas Wilayah Kekeringan.


Selain kebanjiran, Kabupaten Lombok Utara juga berpotensi
terkena bencana kekeringan. Kawasan yang rawan terkena
dampak kekeringan adalah kawasan rawan kekeringan meliputi
Kecamatan Kayangan, Kecamatan Gangga, Kecamatan Bayan,
serta sebagian Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Pemenang;

5. Luas Wilayah Perkotaan.


Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman, perkotaan, pemusatan, dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi. Berdasarkan data hasil penelitian sebagai bahan revisi
Raperda tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021 – 2041 Kawasan Strategis Perkotaan
Tanjung meliputi Sebagian Kecamatan Tanjung (sebagian wilayah
Desa Medana, Desa Jenggala, Desa Tanjung, Desa Sokong) dan
Sebagian Kecamatan Gangga (sebagian wilayah Desa Bentek, Desa
Gondang, dan Desa Genggelang).

6. Pelayanan Air Bersih.


Rumah tangga pengguna air bersih dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Hal tersebut karena indikator ini menjadi
salah satu indikator kunci pembangunan. Tahun 2015 persentase
cakupan air bersih di Kabupaten Lombok Utara sebesar pada
tahun 2015 sebesar 71%, kemudian pada tahun 2019
pencapaiannya sudah sampai pada angka 90,05% dan pada tahun
2020 meningkat menjadi 91,02%. Sedangkan untuk persentase
rumah tangga mengakses sanitasi layak pada tahun 2015
mencapai 70,9 % kemudian pada tahun 2018 meningkat menjadi
80,2%, namun pada tahun 2020 capaiannya menurun menjadi
58,23%.
II - 172
2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi.

1. Angka Kriminalitas.

Jumlah Kejahatan yang dilaporkan di Polres Kabupaten Lombok


Utara selama 3 tahun kondisinya fluktuatif, sempat menurun dari
tahun 2018 namun pada Tahun 2019 meningkat kembali.
Jumlah Kejahatan yang dilaporkan sebanyak 186 kasus pada
tahun 2018, dan pada tahun 2019 naik menjadi 194 kasus.
Sedangkan pada tahun 2020 menurun menjadi 192 kasus
(Sumber : Provinsi NTB dalam angka 2021).

2. Kemudahan Perizinan.

Pelayanan perizinan di Kabupaten Lombok Utara saat ini


dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dengan metode satu pintu ini
diharapkan akan lebih mempermudah pelayanan dan
meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan investasi.
Upaya untuk meningkatkan pelayanan melalui Online Singgle
Submision (OSS). Berikut ditampilkan jumlah perizinan yang
diterbitkan di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2019-2020.

Tabel 2.78
Capaian Jumlah ijin yang diterbitkan
di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2019-2020
No Indikator Satuan 2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah Izin 350 226 850 958
ijin yang
diterbitkan
tepat
waktu

Sumber: LKjIP Dinas Tenaga Kerja , Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lombok Utara,
2021

II - 173
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia.

1. Persentase Penduduk berdasarkan pendidikan tertinggi.

Komposisi penduduk berdasarkan Pendidikan tertinggi


yang ditamatkan di Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai
berikut.

Gambar 2.33
Penduduk Kabupaten Lombok Utara Berdasarkan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2019

90,000
81,225
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000 33,147
28,895
30,000
20,000 12,526
10,000
-
SD SMP SMA PT

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020

Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk


Kabupaten Lombok Utara berpendidikan SD sederajat, kemudian
kelompok besar kedua adalah kelompok lulusan SMA sederajat
dan kelompok lulusan SMP sederajat, selanjutnya adalah lulusan
perguruan tinggi.

2. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) penduduk
Lombok Utara dari tahun 2015 sampai 2019 mengalami
penurunan. Dari 0,27 pada tahun 2015 menjadi 0,30 pada tahun
2017 kemudian turun lagi menjadi 0,27 di tahun 2019. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa setiap 100 orang usia produktif
di Kabupaten Lombok Utara menanggung 27 orang usia non
produktif, dan termasuk dalam kategori angka ketergantungan
rendah. Tinggi rendahnya angka ketergantungan dapat dibedakan
II - 174
tiga golongan, yaitu angka ketergantungan rendah bila kurang dari
30 (tiga puluh), angka ketergantungan sedang bila 30 - 40, dan
angka ketergantungan tinggi bila lebih dari 41.

Gambar 2.34
Angka Ketergantungan di Kabupaten Lombok Utara Tahun
2015-2019
0.31 0.30
0.30

0.30

0.29

0.29

0.28 0.27
0.28
0.27

0.27
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara Tahun


2020

2.4.5 FOKUS RENCANA KAWASAN STRATEGIS DI LOMBOK UTARA

A. Rencana Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi dan


Daya Dukung Lingkungan

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya


dukung lingkungan di Kabupaten Lombok Utara terdiri dari Kawasan
Strategis Nasional (KSN) Gunung Rinjani dan Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Pandan Mas.

1. Kawasan Strategis Nasional (KSN) Gunung Rinjani

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan SK.298/menhut-


II/2005 Tentang Penetapan luasan taman nasional gunung Rinajani
Jo No. 280/Kpts-VI/1997 Tentang penunjukan Taman Nasional
Gunung Rinjani. Diamana Kawasan Gunung Rinjani secara
keseluruhan memiliki luas 4.330 Hektar yang wilayahnya meliputi
empat Kabupaten diantaranya: Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten
Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok
Timur. Dimana KSN Gunung Rinjani memiliki Kawasan Andalan dari
berbagai sektor diantaranya: Kawasan Lombok dan sekitarnya
II - 175
dengan sektor unggulan pertanian, perikanan laut, pariwisata,
industri, dan pertambangan serta Kawasan andalan Laut Selat
Lombok dan sekitarnya dengan sektor unggulan yakni perikanan laut
dan pariwisata.

Gunung Rinjani memiliki keunikan baik dari segi ekologis,


pemandangan alam, juga dari potensi geowisata. Taman Nasional
Gunung Rinjani atau biasa disingkat (TNGR) yang berupa hutan
hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana
banyak menarik minak wisatawan sehingga berdampak pada
perkembangan kawasan terbangun yang semakin menuju kearah
hutan. Dilain pihak keberadaan kawasan Gunug Rinjani sangat
strategis karena merupakan pusat sumber air Pulau Lombok.

Pada tahun 2009 Geopark Rinjani-Lombok diinisiasi


menjadi bagian dari Global Geopark Network (GGN-UNESCO).
Dalam perjalanan menuju pengakuan itu, terjadi perubahan nama
dari Geopark Rinjani (2009) menjadi Geopark Lombok (2011) dan
akhirnya Geopark Rinjani-Lombok. Pada tahun 2013 Ditetapkan
sebagai kawasan Geopark Rinjani-Lombok dengan wilayah meliputi
Gunung Rinjani dan sekitarnya yang terletak di utara jalan nasional
yang membentang dari Ampenan sampai dengan Kayangan. Pada
tanggal 7 Oktober 2013, Geopark Rinjani-Lombok dikukuhkan secara
resmi menjadi anggota jaringan Geopark Nasional Indonesia oleh
Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI). Saat ini sedang
Penyusunan RTR KSN Geopark RInjani.

2. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Pandan Mas

Kawasan Strategis Kabupaten Dari Sudut Kepentingan Fungsi


Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah Kawasan Strategis
Pandan Mas meliputi seluruh kawasan hutan Pandan Mas yang
terdapat di Desa Bentek Kecamatan Gangga

B. Rencana Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan


Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan strategis ini didominasi oleh kawasan pariwisata yang


merupakan kawasan yang strategis tidak hanya untuk Kabupaten

II - 176
Lombok Utara namun juga Provinsi NTB. Oleh sebab itu dalam
pengelolaan kawasan pariwisata ini tidak dapat dipisahkan dari
kebijakan pengembangan kepariwisataan di Provinsi NTB. Selain itu
di Kabupaten Lombok Utara terdapat tiga kawasan pariwisata dengan
karakteristik atraksi wisata yang saat ini masih dapat dikatakan
sejenis, hal ini kurang menguntungkan karena disatu sisi tidak ada
diversifikasi atraksi wisata di sisi lain dapat menurunkan minat
wisata ke satu atau beberapa kawasan jika daya tarik wisata yang
ditawarkan hanya sejenis.

1. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Tiga Gili

Lokasi pantai yang dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata


terdapat di ketiga pulau (Gili Trawangan, Meno, Air) dengan kondisi
pantai yang landai dan ada juga yang agak curam, lebar pantainya
antara 2 m sampai dengan 10 m dari puncak pasang tertinggi dengan
panjang pantai untuk Gili Trawangan ± 7 km, Gili Meno ± 4 Km, Gili
air ± 5 Km, Hampir semua bibir pantai merupakan hamparan pasir
putih.

Kondisi terumbu karang di Gili Matra pada kedalaman 10


meter, kondisinya rata- rata kritis dengan tutupan karang batu hidup
kurang dari 25%. Sedangkan di kedalaman 3-5 meter, terumbu
karang yang termasuk kategori baik sekitar 16%. Terumbu karang
dalam kondisi baik dan sedang tersebut ditemukan di bagian utara
Gili Air. Sebahagian besar karang batu hidup di tempat ini
merupakan karang berbentuk foliose Montipora dan karang
bercabang montipora digitata. Di sekitar perairan TWP Gili Matra
tercatat ada 73 spesies ikan karang yang termasuk dalam 20 famili.
Sebagian besar dari ikan-ikan di Gili Indah termasuk dalam famili
Pomacentridae. Dari ikan-ikan yang ditemukan, beberapa jenis ikan
lain yang tergolong sebagai ikan indikator (Chaaetodontidae) dan ikan
target (Siganidae, Scaridae, Caesionidae, dan Serranidae). Selain
jenis-jenis ikan terumbu karang Gili Indah yang disebutkan di atas,
terlihat pula jenis-jenis ikan antara lain Cheilinus undulatus
(napoleon), Siganus coralinus (baronang), Odonus niger, beberapa
jenis Lutjanus (kakap) dan Caesio (ekor kuning).

II - 177
Danau berada di Pulau Gili Meno seluas ± 4 Ha dan terletak
disebelah barat daya pulau. Dimana danau tersebut merupakan
tempat persinggahan berbagai jenis

burung migran terutama pada bulan Maret s/d bulan Mei


setiap tahunnya. Jenis-jenis burung air yang biasa singgah antara
lain burung migran yang berasal dari Australia dan uniknya lagi di
danau tersebut terdapat jenis ikan air tawar antara lain mujair dan
ikan gabus. Dilihat dari sisi ekonomi danau tersebut memberikan
kontribusi karena air danau dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
bahan pembuat garam.

Hampir disemua wilayah perairan laut TWP Gili Matra terdapat


penyu dengan jenis - jenis penyu yang ada antara lain Penyu Hijau,
Penyu Lekang dan Penyu Sisik. Ada sebuah lokasi yang diberi nama
Turtle point, dinamakan demikian karena dilokasi tersebut selalu
terdapat penyu baik yang sedang mencari makan maupun
beristirahat. Turtle point tersebut terdapat di sebelah Utara dari Gili
Meno pada kedalaman 3 sampai dengan 28 meter. Populasi penyu
yang ada di TWP Gili Matra diperkirakan banyak, dan sampai saat ini
masih ditemukan lokasi tempat bertelurnya penyu, namun seiring
dengan perkembangan aktivitas masyarakat dan
pengunjung/wisatawan, saat ini penyu-penyu jarang dijumpai
bertelur lagi di ketiga pulau ini.

2. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan Gangga –


Kayangan

Dalam hal ini konsep agropolitan yang lebih diharapkan adalah


terciptanya sistem agribisnis sehingga akan lebih memacu
peningkatan produksi hasil-hasil pertanian yang telah berkembang
dengan baik. Dilihat dari potensi yang ada maka di Gangga -
Kayangan telah berkembang salah satu kawasan yang cukup dikenal
dengan produk unggulannya berupa hasil pertanian. Untuk
mendorong terciptanya kegiatan agribisnis yang lebih berkembang
maka Kawasan Gangga - Kayangan dengan produk unggulannya
dijadikan sebagai salah satu kawasan strategis dalam bidang
ekonomi di Kabupaten Lombok Utara. Kawasan Strategis Agropolitan
II - 178
Gangga - Kayangan terdapat di Kecamatan Gangga Desa Genggelang
dan Kecamatan Kayangan meliputi Desa Kayangan, Desa Sesait, Desa
Santong, Desa Gumantar, Desa Dangiang, dan Desa Pendua.

Dalam rangka mendukung rencana pengembangan Kawasan


Kayangan sebagai kawasan agropolitan maka arahan rencana
pengembangannya adalah sebagai berikut:

1) Kawasan yang termasuk kawasan agropolitan Gangga - Kayangan


adalah seluruh desa di bagian selatan yang memiliki potensi sektor
unggulan dalam bidang pertanian dan perkebunan.
2) Pengembangan kawasan sentra produksi pertanian,
pengembangan terminal agribisnis, dan pengembangan jaringan
pemasaran hasil produksi yang meliputi seluruh wilayah di
Kabupaten Lombok Utara maupun Pulau Lombok.
3) Peningkatan hasil produksi di Kawasan Agropolitan Gangga -
Kayangan serta hasil produksi pertanian lainnya.
4) Pengembangan kegiatan agrowisata untuk mendukung
perkembangan kawasan.
5) Pengembangan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk lebih
menggunakan SDM lokal untuk mengatasi masalah kemiskinan di
sekitar kawasan.
6) Dalam pengembangan kawasan agropolitan Gangga - Kayangan
diperlukan dukungan rencana tata ruang kawasan.

3. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Pelabuhan Carik

Rencana Pengembangan PePelabuhan Carik sebagai


pePelabuhan bongkar muat barang atau sebagai pePelabuhan transit
dari Pulau Jawa menuju Indonesia Bagian Timur. Kawasan Strategis
Carik yang terdapat di Kecamatan Bayan meliputi Desa Sukadana
dan Desa Anyar, dengan arahan pengembangannya:

1) Perlu adanya sarana dan prasaran pendukung Pelabuhan barang


misalnya cargo dan termial bongkar muat barang
2) Perlu adanya pasar dan depo bahan bakar guna mendukung
perkembangan dari Pelabuhan itu sendiri
3) Pengembangan sarana dan prasarana transportasi

II - 179
4) Dalam pengembangan kawasan Pelabuhan Carik diperlukan
dukungan rencana tata ruang kawasan.

4. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Perkotaan Tanjung

Rencana Pengembangan Kawasan perkotaan Tanjung


termasuk dalam kawasan strategis karena Perkotaan Tanjung
memerlukan perhatian khusus dalam pengembangannya sehingga
tidak mengganggu penggunaan lahan lainnya terutama adanya lahan
pertanian yang cukup luas. Mengingat Kabupaten Lombok Utara
merupaka Kabupaten baru yang belum mempunyai fasilitas
perkantoran untuk skala kabupaten dimana harus berada di
perkotaan Tanjung. Untuk menagntisipasi perkembangan kota yang
sangat pesat sehingga dapat mengurangi lahan sawah yang ada saat
ini maka lahan sawah di Kabupaten Lombok Utara menjadi lahan
sawah berkelanjutan, maka arahan pegembangannya adalah:

1) Kawasan perkotaan meliputi Desa Sokong, Tanjung, Jenggala,


Bentek dan Gondang maka penggunaan lahannya yang
diperbolehkan menggunakan lahan sawah hanya 10% dari total
sawah yang ada saat ini di Perkotaan Tanjung;
2) Pengembangan sarana dan prasarana pemerintahan yang berada
di Kawasan Perkotaan Tanjung hendaknya tetap memperhatikan
kriteria kelayakan lahan untuk itu diperlukan studi kelayan lahan;
3) Untuk Pelayan ekonomi dan sosial dalam sekala regional tidak
hanya berpusat di Kawasan perkotaan tapi bersifat menyebar di
seluruh kabupaten sebagai salah satu pemerataan pembangunan
4) Dalam pengembangan kawasan Perkotaan Tanjung diperlukan
dukungan rencana detail tata ruang kota

5. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Sire - Medane

Untuk pusat pelayanan pariwisata di Pulau Lombok adalah


Kota Mataram serta Senggigi (Kabupaten Lombok Barat). Namun
demikian karena wilayah Kabupaten Lombok Utara terletak di
wilayah paling utara dari Provinsi NTB serta jika diperhatikan maka
di Kawasan Utara Pulau Lombok terdapat kawasan pariwisata di
daratan Pulau Lombok yang terdapat di sepanjang Pantai SIre sampai
II - 180
Pantai Medana maka diperlukan pengembangan sub pusat pelayanan
pariwisata di Kawasan Utara Pulau Lombok ini. Dengan
pertimbangan tersebut maka direncanakan adanya pengembangan
sub pusat pelayanan pariwisata untuk Kawasan Utara Pulau Lombok
ini di sekitar wilayah Kabupaten Lombok Utara. Kriteria untuk
penetapan Sub Pusat Pelayanan Pariwisata ini adalah:

a. Termasuk dalam area kawasan pariwisata, dengan maksud


efisensi sarana dan prasarana wisata yang ada;
b. Terletak pada jalur atau rute wisata; dan
c. Terletak atau berdekatan dengan jalur jalan utama (jalan arteri
primer) Provinsi NTB;
d. Mudah dijangkau dari wilayah lain di Kawasan Utara Pulau
Lombok.
Dengan kriteria tersebut maka untuk Sub Pusat Pelayanan
Pariwisata ini dapat direncanakan di Kawasan Pariwisata SIre -
Medana. Untuk mengembangkan Kawasan Pariwisata SIre - Medana
sebagai pusat pelayanan pariwisata maka diperlukan beberapa
arahan rencana pengembangan yaitu:

1) Pengembangan pusat pelayanan kawasan pariwisata SIre -


Medana di Kecamatan Pemenang dan sebagian Kecamatan
Tanjung sebagai pusat pelayanan pariwisata untuk Kawasan
Utara Pulau Lombok dengan pengembangan kawasan sekitar
rencana pelabuhan Pemenang sebagai pintu masuk wisatawan ke
3 gili;
2) Peningkatan fungsi obyek wisata di sepanjang pantai SIre -
Medana;
3) Penanggulangan masalah abrasi pantai di sepanjang pantai SIre -
Medana;
4) Penanganan masalah konflik sosial yang disebabkan semakin
sempitnya atau hilangnya sempadan pantai bagi kepentingan
umum;
5) Dalam pengembangan kawasan ini lebih lanjut diperlukan
dukungan rencana tata ruang Kawasan.

II - 181
C. Rencana Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial
Budaya

Kawasan Desa Tradisional Bayan, Segenter dan Senaru


merupakan salah satu kawasan yang sangat strategis dilihat dari
sudut kepentingan sosial dan budaya. Hal ini dikarenakan di
kawasan ini memiliki budaya yang sangat kental akan unsur agama
dan budaya. Agama yang dianut oleh penduduk setempat merupakan
percampuran antara Hindu dan Islam. Keunikan inilah yang menjadi
potensi bagi Kabupaten Lombok Utara yang diharapkan terus
dipertahankan sebagai aset budaya lokal.

Oleh sebab itu Kawasan Desa Tradisional Bayan, Segenter dan


Senaru ini tidak hanya termasuk kawasan strategis untuk Kabupaten
Lombok Utara dan Provinsi NTB namun juga merupakan Kawasan
Strategis Nasional. Oleh sebab itu dalam rencana pengembangan
kawasan ini harus memperhatikan kelestarian adat dan budaya
masyarakat di Kabupaten Lombok Utara maupun Provinsi NTB pada
umumnya.

Untuk mengembangkan kawasan ini sebagai kawasan strategis


maka arahan rencana pengembangan yaitu:

1) Dalam pengembangan kegiatan terbangun diharapkan tetap


mempertahankan bentuk bangunan tradisional yang sudah ada
sebagai aset budaya;
2) Pola ruang tradisional yang telah berkembang harus
dipertahankan dan dilestarikan;
3) Pengembangan kawasan Desa Tradisional Bayan, Segenter dan
Senaru sebagai obyek wisata budaya harus memperhatikan
kesesuaiannya dengan budaya lokal yang berkembang sehingga
tidak mengurangi unsur tradisional suku sasak.

II - 182
Tabel 2.79
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2017-2021
Interpretasi
Aspek/Fokus/Bidang
Standar
No Urusan/ Indikator Kinerja Capaian kinerja
Pembangunan Daerah

2017 2018 2019 2020 2021**)


KESEJAHTERAAN
1)
MASYARAKAT

Kesejahteraan dan
1.1.
Pemerataan Ekonomi

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi keuangan
1.1.1.
daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian

1.1.1.1 Pertumbuhan PDRB 6,14 -0,87 5,88 -7,44


1.1.1.2 Laju inflasi 3,59 3,15 1,76 0,58 2,7 Sudah Tercapai

PDRB per kapita ADHK Belum Tercapai


1.1.1.3 0 15.030 15.779 14.486 56,900
(ribu)
1.2. Kesejahteraan Sosial
1.2.1 Pendidikan
1.2.1.1 Angka melek huruf 83,46 83,91 78,77 84,34
Angka rata-rata lama 9,16 Belum Tercapai
1.2.1.2 5,54 5,81 5,84 5,91
sekolah

II - 183
Interpretasi
Aspek/Fokus/Bidang
Standar
No Urusan/ Indikator Kinerja Capaian kinerja
Pembangunan Daerah

2) PELAYANAN UMUM

2.1 Pelayanan Urusan Wajib

2.1.1 Pendidikan
2.1.1.1 Pendidikan dasar
Sudah Tercapai
2.1.1.1.1 Angka partisipasi sekolah 99,48 98,61 98,87 99,75 99,26

Rasio ketersediaan
2.1.1.1.2 sekolah/penduduk usia 0,00418 0,0042 0,00595 0,0059 0,0060 Belum Tercapai
sekolah
Sudah Tercapai
Rasio guru terhadap murid
2.1.1.1.3 15,6 17,14 16,6 16,8 16,8 32
(SD)

2.1.1.2 Pendidikan menengah

Sudah Tercapai
2.1.1.2.1 Angka partisipasi sekolah 98 98,21 97,08 96,96 95,74

Rasio ketersediaan sekolah


2.1.1.2.2 terhadap penduduk usia 0,00199 0,0021 0,00207 0,00206 0,003 Sudah Tercapai
sekolah

2.1.2 Kesehatan
Rasio posyandu per satuan 0,02 Belum Tercapai
2.1.2.1 0,01825 0,01844 0,01867 0,01886
balita

II - 184
Interpretasi
Aspek/Fokus/Bidang
Standar
No Urusan/ Indikator Kinerja Capaian kinerja
Pembangunan Daerah

Rasio puskesmas,
2.1.2.2 poliklinik, pustu per satuan 0,00017 0,00015 0,00016 0,00018 1:16.000 Sudah Tercapai
penduduk

2.2 Pelayanan Urusan Pilihan

2.2.1 Pertanian

Sudah Tercapai
Produktivitas padi atau
2.2.1.1 bahan pangan utama lokal 5,78 5,88 - - 6,9
lainnya per hektar (ton)
Sudah Tercapai
Kontribusi sektor pertanian
2.2.1.2 34,25 35,09 33,91 36,99 15,46
terhadap PDRB (%)

3) DAYA SAING DAERAH


3.1 Kemampuan Ekonomi

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi keuangan
3.1.1
daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian

1,2 juta Belum tercapai


Pengeluaran konsumsi
3.1.1.1 rumah tangga per kapita 744.352 865.867 843.580 942.580
(sebulan)

II - 185
Interpretasi
Aspek/Fokus/Bidang
Standar
No Urusan/ Indikator Kinerja Capaian kinerja
Pembangunan Daerah
400.000 Belum Tercapai
Pengeluaran konsumsi non
3.1.1.2 297.508 332.718 340.647 390.292
pangan perkapita (sebulan)

3.1.2 Pertanian
Sudah Tercapai
3.1.2.1 Nilai tukar petani (NTB) 132,86 141,72 171,11 103,25

Fasilitas
3.2
Wilayah/Infrastuktur
3.2.1 Perhubungan
0,022 Belum Tercapai
Rasio panjang jalan per
3.2.1.1 - - 0,01985 0,01465
jumlah kendaraan (per km)

II - 186
Tabel Capaian kinerja RPJMD Kabupaten Lombok Utara periode Tahun 2016-2021
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
1 Percepatan Terbangu Penurunan Inde 152,4 149,8 152,4 147,26 139,0 147,2 120,6 144,3 106,9 141,4 106,9
Pembanguna nnya Indeks ks 1 0 0 6 2 1 1 3 1 138,60
n ketahanan Resiko
Ketangguha terhadap Bencana
n Terhadap bencana Indeks 65,59 67,1 68,6
Bencana secara Kualitas
% 62,60 62,34 70,14 60,12 70,18
dan progresif Lingkungan
Mempertaha dan Hidup
nkan Daya terjaganya Terwujudn Penuruna % 152,4 149,8 152,4 147,26 139,0 147,2 120,6 144,3 106,9 141,4 106,9
Dukung kualitas ya n Indeks 1 0 0 6 2 1 1 3 1 138,60
Lingkungan lingkunga ketahanan Resiko
n hidup masyaraka Bencana
t terhadap
bencana
Tingkat meni 30 20 25 15 9,5 15 9,5 15 15 15 9.01 15
secara
Waktu t
progresif
Tanggap
(Response
Time Rate)

Lingkunga Indeks inde 35 40 35 45 50 50 9,84 55 40 60 25 60


n hidup Kualitas ks
lestari Air (IKA)
Tutupan inde 60,55 60,55 60,55 60,55 61 60,55 66,76 60,55 60,55 60,59 60,55
vegetasi ks
(IKH)

Indeks Inde 92,91 87,07 87,07 92,9 92,9 93,63 93,63 93,63 94,17 93,63 94,61 93,63
Kualitas ks
Udara
(IKU)
Mata air % 20 40 25 60 65 80 31,22 100 93,51 100 100 100
terlindung
i

II - 187
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
Persentase % 25 35 28,21 45 49 55 45,92 60 50,12 70 53,19 70
Penangan
an
sampah
2 Percepatan Meningkat Jml % 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perwujudan kan Kasus/Keja
Masyarakat kualitas dian
Lombok akhlak Konflik
Utara yang dan budi Terkait
Beriman, pekerti Sara
Bertaqwa berdasark Meningkat Persentase % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dan an nilai nya Desa
Berbudaya luhur pemahama rawan
agama n kriminal
dan masyaraka
budaya t terhadap
nilai-nilai
keagamaan
Terintegras Persentase % 0 30 10 60 45 80 100 100 100 100 100 100
inya nilai Majelis
luhur Krama
budaya Desa
dalam berfungsi
kehidupan Persentase % NA 30 68 40 46 50 9,11 60 18,81 70 21,99 80
masyaraka pelestaria
t n nilai
luhur dan
kekayaan
budaya
3 Percepatan Meningkat Indeks % 61,15 65,88 62,24 66,13 63,04 66,38 63,83 66,63 64,49 66,88 64,42 67,13
Pemulihan nya Pembangun
dan kualitas an Manusia
Peningkatan hidup (IPM)
Kualitas masyarak
Hidup at Pasca
Masyarakat Bencana Meningkat Jumlah oran 2 0 2 0 3 0 2 0 4 0 3 0
Pasca nya kasus g
Bencana kualitas

II - 188
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
kesehatan kematian
masyaraka ibu
t
Angka Angk 20 19 7 18 86 17,5 87 17 16,3 16,5 13,5 16
kematian a
bayi
(dalam
1000
kelahiran)
Persentase % 44,22 40,4 40,4 37,6 37,6 35,6 34 33,6 33,07 31,6 33,8 29,6
Balita
Stunting

Usia th 65,59 65,88 65,88 66,13 66,17 66,38 66,5 66,63 66,92 66,88 67,17 67,13
Harapan
Hidup

Meningkat Angka
nya Partisipasi
kualitas Kasar
pendidikan
masyaraka - PAUD % 58,41 60 58,41 65 68,62 70 75,96 75 64,05 80 85
56,14
t
- SD % 108,7 100 108,7 100 107,7 100 107,6 100 102,6 100 103,6 100
Sederajat 7 4 2 3 3
- SMP % 98,24 100 95,02 100 101,7 100 105,2 100 98,66 100 100
Sederajat 3 99,57
Angka
Partisipas
Murni
- SD % 96,37 97 97,32 98 99,08 99 98,73 99,2 89,12 99,3 99,5
100
Sederajat
- SMP tahu 95,71 96 93,12 97 99,8 99 97,17 99,5 96,99 100 100
Sederajat n 97,95

II - 189
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
Rata-rata tahu 5,22 5,17 5,47 5,27 5,54 5,37 5,81 5,47 5,84 5,57 5,91 5,67
lama n
sekolah
Jumlah
putus
sekolah

- SD % NA 1,67 1,67 1,5 0,27 1 0,1 0,6 0,08 0,4 0 0


Sederajat
- SMP % NA 1,97 1,97 1,5 0,31 1 0,65 0,6 0,38 0,4 0,29 0
Sederajat
Indeks Meningkat Indeks inde 84,01 84,51 NA 85,01 85,34 85,51 85,14 86,51 85,42 87,51 85,44 88,51
Pembangun nya Pembangu ks
an Gender kesetaraan nan
Gender Gender

Meningkat Pertumbuh % 4,87 5 5,22 5,5 6,14 1 -0,87 2 5,88 3,25 -7,44 4,25
kan an ekonomi
(Pemuliha daerah
n)
Penurunan % 34,13 33,21 33,21 32,06 32,06 28,83 28,83 28,83 29,03 28,33 26,99 27,33
Pertumbu
Angka
han
Kemiskinan
Ekonomi
yang Meningkat Pertumbu %
Inklusif nya han 3,10 3,50 2,96 4,00 5,39 2,75 0,96 3,00 2,41 3,25 0,22 4,00
berbasisk Pertumbuh ekonomi
an Potensi an sektor
daerah Ekonomi pertanian
daerah dan Pertumbu % -3,2 -3,2
menurunn han sektor 5,20 3,91 4,94 4,41 6,29 1,00 1,50 5,10 2,00 2,50
ya industri
kemiskina pengolaha
n n

II - 190
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
Persentase % - - -
KK miskin - 4,04 10,33 19,03
yang
diinterven
si
pemberda
yaan
ekonomi
(kumulatif
)
Angka % 2,15 2 N/A 1,85 1,74 1,7 N/A 2,15 2,11 2 3,01 1,85
penganggu
ran
terbuka
Persentase %
Wirausaha - - 2,27 - 32,27 171,0 62,27 100
Baru 4
Terfasilita
si (target
kumulatif)
Indeks Inde 0,297 0,319 0,319 0,319 0,319 0,319 0,319
Gini Ratio k
Tumbuhny Persentase % 6,00 12 18,00 25,00 33,00 42,00 57,00 60,00 78,00 60,00 90,00
a ekonomi Bumdes
pedesaan dengan
modal
minimal
450 Juta
Meningkat Skor Pola % 79,4 80,6 81,8 89,4 83 80,3 84,2 93,8 85,5 93,8 86,7
nya Pangan
ketahanan Harapan
dan
keragaman
pangan
masyaraka
t

II - 191
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
Meningkat kunjunga oran
nya n g 535.5 750.0 664.7 1.000. 995.9 700.0 599.5 800.0 636.4 900.0 137.1 1.000.
perekonom wisatawan 24 00 74 000 66 00 40 00 36 00 00 000
ian sektor
pariwisata
(dampak Rata-rata hari 2,0 1,7 2,2 2,15 2,4 1,3 2,6
wisata thd lama 3,5 3,6 3,2 3,7 1,7
pertumbuh tinggal
an wisatawan
ekonomi)
4 Percepatan Meningkat Indeks inde C CC CC CC B CC B CC B
Reformasi kan Reformasi ks
Birokrasi kualitas Birokrasi
dan tata kelola
Peningkatan pemerinta
Kualitas han dan
Pelayanan pelayanan
Publik Pasca publik
Bencana Pelayanan Indeks inde NA 60 74,74 70 70 80 77,85 80 80 78,3 80
Publik Kepuasan ks
Berkualita Masyarak
s dan at
Memuaska Nilai inde 12,95 25 20 60 48,76 75 93,57 80 80 82,41 80
n Kepatuha ks
Masyaraka n
t Pemenuha
n Standar
Pelayanan
Publik
Akuntabilit Nilai inde C C C CC B CC B B B B B B
as kinerja Akuntabili ks
dan tas
pengelolaa
n Maturitas inde Level Level Level Level 2 Level Level Level Level Level Level Level Level 3
keuangan SPIP ks 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3
dalam
kategori
baik

II - 192
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
5 Percepatan Meningkat Indeks
Pemerataan kan Infrastrukt
Pembanguna (Pemuliha ur Dasar inde
- - - 47,23 86,66 91,13 83,28 93,25
n n) ks
Infrastruktu kuantitas
r dan dan
Konektifitas kualitas Terpenuhi Persentase % 85 55 45,46 59 59,49 63 73,31 67 70,65 71 71,13 75
Antar infrastruk nya kemantap
Wilayah tur kebutuhan an jalan
Pasca infrastrukt kabupaten
Bencana ur dasar

Persentase % 71 75 69,91 85 87,23 70 81,43 95 90,05 100 91,02 100


Cakupan
air bersih

Persentase % 85,86 88,66 99,19 91,46 99,19 94,26 99,77 97,06 99 94,96 100
rumah
tangga
mengguna
kan listrik

Persentase % 5 85 13,5 90 97,1 95


rumah
layak huni
dan
tahan/am
an gempa
(Lantai
bukan
tanah,
dinding
permanen,
atap
layak)

II - 193
Kond Target Per Tahun
Indikator
isi
N Kinerja Indikator Satu 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi Tujuan Sasaran Tahu
o Tujuan Sasaran an
n Capai Capai Capai Capai Capai Capai
(IKU) Target Target Target Target Target Target
2015 an an an an an an
Persentase % 70,9 76,3 76,6 83,9 82 30 80,2 95 100 58,23 100
rumah
tangga
mengakse
s sarana
sanitasi
layak

II - 194
Tabel Capaian kinerja SDG’S Kabupaten Lombok Utara periode Tahun 2018-2020

Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

Tujuan 1 : Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun


1.2 Pada tahun 2030, mengurangi 1.2.1* Persentase penduduk yang BPS/Susenas, %
setidaknya setengah proporsi laki-laki, hidup di bawah garis BDT 28,83 29,03 26,99
perempuan dan anak-anak dari semua kemiskinan
usia, yang hidup dalam kemiskinan di 1.2.2* Penduduk Miskin BDT Orang
semua dimensi, sesuai dengan definisi 62.860 63.840 59.860
nasional
Jumlah Populasi Penyandang Dinas sosial Orang 500 200 281
Disabilitas / JPPD

1.3.1.(d Jumlah Rumah Tangga yang Dinas Sosial KPM 33.755 33.755 33.165
) mendapat bantuan tunai
bersyarat
1.4.1.(b Persentase anak umur 12 - 23 BKKBN / BPS % 95,8 100
) bulan yang menerima (Survei
imunisasi dasar lengkap / PIDL Demografi dan
Kesehatan
Indonesia

1.4.1.(c) Angka Prevalensi Penggunaan BPS (Survei % 66,5 69,9 57,8


Metode Kontrasepsi (CPR) Demografi dan
semua cara pada pasangan Kesehatan
usia subur (PUS) usia 15-49 Indonesia
tahun yang berstatus kawin
/CPR-SC

II - 195
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

1.4.1.(d Persentase rumah tangga yang BPS/Susenas % 81,43 90,05 91,02


) memiliki akses terhadap
layanan sumber air minum
layak dan berkelanjutan / P
AML
1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang BPS/Susenas % 80,2 80,2 58,23
memiliki akses terhadap
layanan sanitasi layak dan
berkelanjutan/ PLSL
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) BPS/Susenas % 98,61 98,69 98,18
Perempuan/Laki-laki di
SD/MI/sederajat / APM SD
1.4.1.(h Angka Partisipasi Murni (APM) BPS/Susenas % 79,37 79,31 80,01
) Perempuan/Laki-laki di
SMP/MTs/sederajat / APM
SMP
1.4.1.(i) Angka Partisipasi Murni (APM) BPS/Susenas % 52,95 53,69 54,3
Perempuan/Laki-laki di
SMA/MA/sederajat / APM SMA

1.4.1.(j) Persentase penduduk umur 0 - BPS/Susenas % 89,4 93,29 96,04


17 tahun dengan kepemilikan
akta kelahira / PKAL
1.5 : Pada Tahun 2030, membangun 1.5.1.(a Jumlah lokasi penguatan BPBD lokasi 16 18 8
ketahanan masyarakat miskin dan mereka ) pengurangan resiko bencana
yang berada dalam kondisi rentan, dan daerah
mengurangi kerentanan mereka terhadap 1.5.1.(e) Indeks Risiko Bencana (IRB) BPBD resiko 120,62 120,62 106,91

II - 196
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

kejadian ekstrim terkait iklim dan 1.5.2.(a Jumlah kerugian ekonomi DIBI/ Rupiah 0 0
guncangan ekonomi, sosial, lingkungan ) langsung akibat bencana JITUPASNA 274.310.9
dan bencana 73.839
1.5.3* Dokumen strategi pengurangan BPBD dokumen 2 4 4
risiko bencana (PRB)

Tujuan 2 : Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan

Prevalensi kekurangan gizi Dinas Kesehatan % 15,5 14,3 18,8


(underweight) pada anak balita
/PKG AB (5)
2.2. Pada tahun 2030, menghilangkan 2.2.1* Prevalensi anak balita yang Dinas Kesehatan % 34 33,07 33,8
segala bentuk kekurangan gizi, termasuk menderita pendek (stunting)
pada tahun 2025 mencapai target yang
disepakati secara internasional untuk anak 2.2.1(a) Prevalansi stunting (pendek Dinas Kesehatan % 13,5 13,2
pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan sangat pendek) pada anak
dan memenuhi kebutuhan gizi remaja dibawah dua tahun/baduta
perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta
manula. 2.2.2* Prevalensi malnutrisi (berat Dinas Kesehatan % 1,8 2,6 5
badan/tinggi badan) anak pada
usia balita
2.2.2(a) Prevalensi anemia pada ibu Dinas Kesehatan % 10 11 11,9
hamil

Skor PPH (Point) DKP 96,75 93,8 93,8

Tujuan 3 : Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia

II - 197
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI) per Dinas Kesehatan orang 2 4 3
angka kematian ibu hingga kurang dari 70 100.000 kelahiran hidup
per 100.000 kelahiran hidup.

3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri 3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) BPS (Sensus Orang 2 2 4
kematian bayi baru lahir dan balita yang per 1000 kelahiran hidup. Penduduk dan
dapat dicegah, dengan seluruh negara SUPAS),
berusaha menurunkan Angka Kematian BKKBN/SDKI
Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 3.2.2* Angka Kematian Neonatal BPS (Sensus Orang 56 49 31
KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian (AKN) per 1000 kelahiran Penduduk dan
Balita 25 per 1.000. hidup. SUPAS),
BKKBN/SDKI

3.2.2(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per BPS (Sensus Orang 17 16 13


1000 kelahiran hidup. Penduduk dan
SUPAS),
BKKBN/SDKI
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi 3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 Dinas Kesehatan % 0,05 0,33 0,09
AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit orang.
tropis yang terabaikan, dan memerangi
hepatitis, penyakit bersumber air, serta
penyakit menular lainnya.
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga 3.4.1.(a Persentase merokok pada Dinas Kesehatan % 5,4 0,001 18,4
sepertiga angka kematian dini akibat ) penduduk umur ≤ 18 tahun
penyakit tidak menular, melalui
pencegahan dan pengobatan, serta 3.4.1.(b Prevalansi tekanan darah tinggi Dinas Kesehatan % 3 3,6 5,2
)

II - 198
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

meningkatkan kesehatan mental dan 3.4.1.(c) Prevalensi obesitas pada Dinas Kesehatan % 0,02 0,01 21,8
kesejahteraan. penduduk umur ≥ 18 tahun

3.4.2.(a Jumlah kabupaten/kota yang Dinas Kesehatan Kab/Kota 1 1 1


) memiliki puskesmas yang
menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa
3.5.1(b) Jumlah yang mengakses Dinas Sosial orang 0 0 0
layanan pascarehabilitasi

3.5.1.(c) Jumlah Korban Dinas sosial, orang 0 0 0


penyalahgunaan NAPZA yang BNN
mendapatkan rehabilitasi
sosial di dalam panti sesuai
standar pelayanan
3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses 3.7.1* Proporsi perempuan usia BP2KB % 34,171 35,748
universal terhadap layanan kesehatan reproduksi (15-49 tahun) atau
seksual dan reproduksi, termasuk pasangannya yang memilki
keluarga berencana, informasi dan kebutuhan keluarga berencana
pendidikan, dan integrasi kesehatan dan menggunakan alat
reproduksi ke dalam strategi dan program kontrasepsi metode modern
nasional.
3.7.1(a) Angka pemakaian konstrasepsi BP2KB % 68,71 69,02 66
(CPR) semua cara pada
pasangan usia subur (PUS)
umur 15-49 tahun yang
berstatus kawin

II - 199
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

3.7.1(b) Jumlah PUS pesrta KB aktif BP2KB % 25,29 36,33 34,87


metode kontrasepsi jangka
panjang (pesrta KB yang saat
ini menggunakan metode
kontrasepsi jangka panjang)
dibagi jumlah PUS pada
periode yang samadan
dinyatakan dalam persentase
3.7.2* Angka kelahiran remaja umur BP2KB % 2,4 3
15-19 tahun

3.8.1.(a Unmet Need Pelayanan BPS/Susenas % 18 18


) Kesehatan

3.8.2* Jumlah penduduk yang BPS/Susenas % 246.115 238.23 218.595


dicakup asuransi kesehatan 5
atau sistem kesehatan
masyarakat per 1000
penduduk
3.8.2(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Dinas % 100 100 90,47
Nasional (JKN) Kesehatan, BPJS

3.b.1.(a Persentase ketersediaan abate Dinas Kesehatan % 80 85 100


) dan vaksin di Puskesmas

Tujuan 4 : Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua

4.1.1.(d Angka Partisipasi Kasar (APK) BPS/Susenas % 104,59 114,14 112,4


) SD/MI/sederajat

II - 200
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) BPS/Susenas % 98,84 95,96 93,96


SMP/MTs/sederajat

4.1.1.(f) Angka Partisipasi Kasar (APK) BPS/Susenas % 78,48 63,88 67,18


SMA/SMK/MA/sederajat

4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah BPS/Susenas % 5,81 5,84 5,91


penduduk umur ≥ 15 tahun

4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa 4.2.2(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) BPS/Susenas %
semua anak perempuan dan laki-laki PAUD
memiliki akses terhadap perkembangan
dan pengasuhan anak usia dini,
pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar
yang berkualitas, sehingga mereka siap
untuk menempuh pendidikan dasar.
4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses 4.3.1.(a Angka Partisipasi Kasar (APK) BPS/Susenas % 78,48 63,88 67,18
yang sama bagi semua perempuan dan ) SMA/SMK/MA/sederajat
laki-laki, terhadap pendidikan teknik,
kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk 4.3.1.(b Angka Partisipasi Kasar (APK) BPS/Susenas, %
universitas, yang terjangkau dan ) Perguruan Tinggi (PT) Kementerian
berkualitas. Riset Teknologi
dan Pendidikan
Tinggi)
4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan 4.5.1* Angka Partisipasi Murni (APM) BPS/Susenas, % 98,61 98,69 98,18
disparitas gender dalam pendidikan, dan perempuan/laki-laki di Dinas
menjamin akses yang sama untuk semua SD/MI/Sederajat Pendidikan dan
tingkat pendidikan dan pelatihan Kebudayaan
kejuruan, bagi masyarakat rentan

II - 201
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

termasuk penyandang cacat, masyarakat Angka Partisipasi Murni (APM) BPS/Susenas % 79,37 79,31 80,01
penduduk asli, dan anak-anak dalam perempuan/laki-laki di
kondisi rentan. SMP/MTs/Sederajat

Angka Partisipasi Murni (APM) BPS/Susenas % 52,95 53,69 54,3


perempuan/laki-laki di
SMA/SMK/MA/Sederajat

Tujuan 5 : Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan

5.2 Menghapuskan segala bentuk 5.2.1* Proporsi perempuan dewasa BPS/Survei % 9 20 13


kekerasan terhadap kaum perempuan di dan anak perempuan (umur Pengalaman
ruang publik dan pribadi, termasuk 15-64 tahun)mengalami Hidup
perdagangan orang dan eksploitasi kekerasan (fisik, seksual, Perempuan
seksual, serta berbagai jenis eksploitasi atauemosional) oleh pasangan Nasional
lainnya. atau mantan pasangan dalam (SPHPN)
12 bulan terakhir.

5.2.1 Prevalensi kasus kekerasan Dinas Sosial Anak 22 31 70


(a) terhadap anak perempuan.

5.2.2* Proporsiperempuan dewasa BPS melalui % 5 2 1


dan anak perempuan(umur 15- SPHPN
64 tahun) mengalami
kekerasan seksual oleh orang
lain selain pasangan dalam 12
bulan terakhir.

II - 202
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

5.2.2(a)Persentase korban kekerasan BPS melalui % 25 22 14


terhadap perempuan yang SPHPN
mendapat layanan
komprehensif.
5.6.1(a) Unmet needKB (Kebutuhan BP2KB % 18 18 15,58
Keluarga Berencana/KByang
tidak terpenuhi).
5.6.1(b) Pengetahuan dan pemahaman BP2KB % 68,71 68,71 85
Pasangan Usia Subur (PUS)
tentang metode kontrasepsi
modern.
Tujuan 6 : Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan

6.2. Pada tahun 2030, mencapai akses 6.2.1.(a Proporsi populasi yang BPS : Susenas % 64
terhadap sanitasi dan kebersihan yang ) memiliki fasilitas cuci tangan (Modul
memadai dan merata bagi semua, dan dengan sabun dan air. Kesehatan dan
menghentikan praktik buang air besar di Perumahan)
tempat terbuka, memberikan perhatian 6.2.1.(b Persentase rumah tangga yang BPS : Susenas % 80,06 86,42 58,23
khusus pada kebutuhan kaum ) memiliki akses terhadap
perempuan, serta kelompok masyarakat layanan sanitasi layak dan
rentan. berkelanjutan.
Tujuan 7 : Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua

Tujuan 8 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak untuk Semua
8.1 : Mempertahankan pertumbuhan 8.1.1* Laju pertumbuhan PDRB per BPS % - -17,54
ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi kapita 1,78 4,98

II - 203
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

nasional dan khususnya, setidaknya 7 8.1.1. PDRB per kapita (adhb) BPS Juta Rupiah
persen pertumbuhan produk domestik (a) 20,42 22,07 20,47
bruto per tahun di negara kurang
berkembang
8.5.2* Tingkat pengangguran terbuka BPS melalui %
berdasarkan jenis kelamin dan Sakernas dan
kelompok umur. Sensus
Penduduk
8.9 : Pada Tahun 2030, menyusun dan 8.9.1.(a Jumlah wisatawan BPS orang 113.218
melaksanakan kebijakan untuk ) mancanegara 511.840 588.07
mempromosikan pariwisata berkelanjutan 4
yang menciptakan lapangan kerja dan
mempromosikan budaya dan produk lokal. 8.9.1.(b Jumlah kunjungan wisatawan BPS melalui orang 23.882
) nusantara Susenas 87.700 48.362

Tujuan 9 : Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, serta Mendorong Inovasi

9.1 : Mengembangkan infrastruktur yang 9.1.2.(b Jumlah dermaga Dinas Pelabuhan 0 0 0


berkualitas, andal, berkelanjutan dan ) penyeberangan Perhubungan Penyeberanga
tangguh, termasuk infrastruktur regional n
dan lintas batas, untuk mendukung 9.1.2.(c) Jumlah pelabuhan strategis Dinas Pelabuhan 4 6 6
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan Perhubungan
manusia, dengan fokus pada akses yang
terjangkau dan merata bagi semua

II - 204
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

Tujuan 10 : Mengurangi Kesenjangan Intra- dan Antarnegara

10.1 Pada Tahun 2030, secara progresif 10.1.1* Koefisien Gini BPS melalui 0,372 0,38 0,376
mencapai dan mempertahankan Susenas, TNP2K,
pertumbuhan pendapatan penduduk yang Dinas Sosial
berada di bawah 40% dari populasi pada 10.1.1.(
Persentase penduduk yang BPS melalui % 28,83 29,03 26,99
tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata a) hidup di bawah garis Susenas
nasional kemiskinan, menurut jenis
kelamin dan kelompok umur
Tujuan 11 : Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan
11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan 11.5.1* Jumlah korban meninggal, Badan Orang 0
mengurangi jumlah kematian dan jumlah hilang dan terkena dampak Penanggulangan 217,54 1,39
orang terdampak, dan secara substansial bencana per 100.000 orang. Bencana Daerah
mengurangi kerugian ekonomi relatif (BPBD)
terhadap PDB global yang disebabkan oleh 11.5.1.( Indeks Risiko Bencana di Badan % 140,167 127,53 175,96
bencana, dengan fokus melindungi orang a) Provinsi NTB(IRBI). Penanggulangan
miskin dan orang-orang dalam situasi Bencana Daerah
rentan. (BPBD)
11.5.1.( Jumlah kota tangguh bencana Badan Desa/ 14 30 38
b) yang terbentuk. Penanggulangan Kelurahan
Bencana Daerah
(BPBD)
11.5.1.( Jumlah sistem peringatan dini Badan Sirine 1 2 2
c) cuaca dan iklim serta Penanggulangan
kebencanaan. Bencana Daerah
(BPBD), Dinas
PU dan
Perumahan

II - 205
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

Rakyat, Dinas
ESDM.

11.5.2.( Jumlah kerugian ekonomi Badan 0 0


a) langsung akibat bencana. Penanggulangan 274.310.9
Bencana Daerah 73.839
(BPBD)
11.6 Pada tahun 2030, mengurangi 11.6.1.( Persentase sampah perkotaan Dinas LHK 45,92 50,12 53,19
dampak lingkungan perkotaan per kapita a) yang tertangani.
yang merugikan, termasuk dengan
memberi perhatian khusus pada kualitas
udara, termasuk penanganan sampah
kota.
11.b.2*
Dokumen strategi pengurangan BPBD Dokumen 2 4 4
risiko bencana(PRB) tingkat
daerah.
Tujuan 12 : Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan
Tujuan 13 : Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya

13.1 : Memperkuat kapasitas ketahanan 13.1.1*


Dokumen strategipengurangan BPBD 3 5 5
dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim risiko bencana(PRB) tingkat
dan bencana alam di semua negara. nasional dan daerah.
13.1.2* Jumlah korban meninggal, BPBD 0
hilang dan terkena dampak 217,54 1,39
bencana per 100.000 orang.
Tujuan 14 : Melestarikan dan Memanfaatkan secara Berkelanjutan Sumber Daya Kelautan dan Samudera untuk Pembangunan Berkelanjutan

II - 206
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

14.5 : Pada tahun 2020, melestarikan 14.5.1 Jumlah luas kawasan Dinas LHK Ha
setidaknya 10 persen dari wilayah pesisir konservasi perairan.
dan laut, konsisten dengan hukum
nasional dan internasional dan
berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang
tersedia.
14.6 : Pada thn 2020, melarang bentuk- 14.6.1.( Persentase kepatuhan pelaku Dinas Kelautan % 85 90 95
bentuk subsidi perikanan tertentu yang a) usaha. dan Perikanan
berkontribusi terhadap kelebihan
kapasitas dan penangkapan ikan
berlebihan, menghilangkan subsidi yag
berkontribusi terhadap penangkapan ikan
ilegal, yang tidak dilaporkan & tidak diatur
dan menahan jenis subsidi baru, dgn
mengakui bahwa perlakuan khusus dan
berbeda yang tepat dan efektif utk negara
berkembang & negara kurang berkembang
harus menjadi bagian integral dari
negosiasi subsidi perikanan pada the
World Trade Organization.
14.b : Menyediakan akses untuk nelayan 14.b.1( Jumlah nelayan yang Dinas Kelautan orang 186 276 120
skala kecil (small-scale artisanal fishers) b) terlindungi. dan Perikanan
terhadap sumber daya laut dan pasar.
Tujuan 15 : Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan, Mengelola Hutan secara Lestari,
Menghentikan Penggurunan, Memulihkan Degradasi Lahan, serta Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Tujuan 16 : Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan, Menyediaan Akses Keadilan untuk Semua, dan
Membangun Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di Semua Tingkatan

II - 207
Capaian
Kode
Target Indikato Nama Indikator Sumber Data Satuan
r
2018 2019 2020

TARGET 16.2 : Menghentikan perlakuan 16.2.1.( Proporsi rumah tangga yang BPS : Susenas 0 0 0
kejam, eksploitasi, perdagangan, dan a) memiliki anak umur 1-17 (Modul
segala bentuk kekerasan dan penyiksaan tahun yang mengalami Ketahanan
terhadap anak hukuman fisik dan/atau agresi Sosial)
psikologis dari pengasuh dalam
setahun terakhir.
16.2.1.( Prevalensi kekerasan terhadap Dinas Kab Anak 36 48 88
b) anak laki-laki dan anak Lombok Utara
perempuan.

16.6.1.( Persentase peningkatan Opini BPK WTP WTP WTP


a) Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) atas Laporan Keuangan
Kementerian/ Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
16.6.1.( Persentase peningkatan Sistem BKD B B B
b) Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah (SAKIP)
Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah (Provinsi/
Kabupaten/Kota).
Sumber : Capaian SDG’S Kab.Lombok Utara 2018-2020

II - 208
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

Keuangan Daerah dijabarkan sebagai semua hak dan kewajiban


daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Ruang
lingkup keuangan daerah ini meliputi : hak daerah untuk memungut
pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak ketiga; penerimaan daerah;
pengeluaran daerah; kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hal-hal
lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan daerah yang
dipisahkan pada perusahaan daerah atau kekayaan pihak lain yang
dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan daerah dan atau kepentingan umum. Pengelolaan
keuangan daerah yakni keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah di Kabupaten
Lombok Utara sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah

3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok


Utara selama Tahun 2016-2020 tumbuh secara fluktuatif. Selama
kurun waktu tersebut, realisasi pendapatan daerah tumbuh dengan
rata-rata 0,25 % per tahun sedangkan realisasi belanja tumbuh
sebesar 1,83 % per tahun. Jika pada tahun 2016 realisasi pendapatan
mencapai 861,3 milyar rupiah lebih, sedangkan pada tahun 2020
turun menjadi 839,0 milyar rupiah lebih. Sementara itu realisasi
belanja pada tahun 2016 mencapai 824,4 milyar rupiah dapat
ditingkatkan menjadi 838,5 milyar rupiah lebih di tahun 2020.

III - 1
Gambaran kinerja pelaksanaan APBD diuraikan dalam
perkembangan pendapatan, proporsi sumber pendapatan, pencapaian
kinerja pendapatan dan gambaran realisasi belanja daerah.
Pendapatan daerah merupakan semua hak daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan. Sumber-sumber pendapatan daerah terdiri atas
pendapatan asli daerah yaitu hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah; sumber
kedua adalah dana perimbangan yang terdiri dari dana bagi hasil yang
bersumber dari pajak dan sumber daya alam, dana alokasi umum dan
dana alokasi khusus. Sumber pendapatan daerah juga dapat berasal
dari pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan daerah yang sah.

Pendapatan daerah dalam struktur APBD merupakan elemen


yang sangat penting peranannya baik untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada
publik. Dalam pengelolaan pendapatan daerah akan diperhatikan
upaya untuk peningkatan pendapatan pajak daerah dan retribusi
daerah tanpa harus menambah beban bagi masyarakat dan
menimbulkan keengganan berinvestasi. Dengan pola kebijakan yang
tepat untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah, secara
bertahap akan mampu keluar dari berbagai persoalan yang selama ini
dihadapi seperti tingkat pengangguran yang tinggi dan jumlah
penduduk miskin yang cukup besar.

Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan


pendapatan daerah lebih difokuskan pada upaya untuk mobilisasi
pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan penerimaan daerah
lainnya. Pertumbuhan komponen pajak daerah, retribusi daerah dan
hasil usaha daerah akan menjadi faktor penting dalam mendorong
pertumbuhan PAD. Masih kecilnya kontribusi pendapatan asli daerah
sebagai barometer tingkat kemandirian daerah, mengharuskan
Pemerintah Daerah secara terus menerus berupaya meningkatkan
pendapatan asli daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah
secara wajar dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
memperhatikan kondisi masyarakat yang menjadi subyek pendapatan
asli daerah.

III - 2
Arah pengelolaan pendapatan daerah difokuskan pada
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah
termasuk diantaranya berbasis pada teknologi informasi.
b. Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah termasuk
diantaranya dengan memberikan kemudahan dalam perijinan.
c. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan
pendapatan daerah.
d. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan
pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh
informasi.
e. Pemanfaatan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.
f. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah.
g. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.

Sebagaimana disebutkan diatas, upaya meningkatkan


kemampuan keuangan daerah diantaranya dilakukan dengan
kebijakan intensifikasi dan eksentifikasi pendapatan daerah. Namun
demikian manajemen pengelolaan dan audit kinerja juga menjadi
komponen penting dalam meningkatkan pendapatan daerah. Dengan
menerapkan manajemen pengelolaan dan audit kinerja yang objektif
maka akan berdampak pada efisiensi, transparansi dan efektif
menutup kebocoran-kebocoran. Intensifikasi dan ekstensifikasi juga
direncanakan dengan selalu mempertimbangkan keseimbangan objek
pajak dan retribusi dengan beban yang ditanggung masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah melakukan berbagai
upaya dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan
daerah yang berdampak pada meningkatnya penerimaan pendapatan
daerah dari tahun ke tahun.

1. Pendapatan Asli Daerah

Sebagai komponen dari pendapatan daerah, Pendapatan Asli


Daerah merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, berbagai kegiatan pemerintahan baik tugas
pokok maupun tugas pembantuan harus diimbangi oleh adanya PAD
sebagai media penggerak program pemerintah daerah. Agar
keberadaan PAD berfungsi maksimal, maka jumlah pendapatan
minimal seimbang dengan pengeluaran artinya tidak lebih besar

III - 3
pasak daripada tiang. Strategi peningkatan PAD dilakukan dengan
intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, mempelajari pengembangan
kerjasama dengan pemerintah daerah lain maupun dengan badan
swasta berupa kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan serta
penyertaan modal pada badan usaha milik pemerintah atau merintis
pembentukan perseroan daerah.
Selama tahun 2016-2020, realisasi pendapatan asli daerah
mengalami rata-rata pertumbuhan yang mencapai -3,63 % per tahun,
dimana hasil pajak daerah tumbuh rata-rata sebesar -9,79 % per
tahun, hasil retribusi daerah tumbuh -12,12 % per tahun, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tumbuh 6,6 % per
tahun dan lain-lain PAD yang sah tumbuh 10,24 % per tahun.
Meskipun telah mengalami rata-rata pertumbuhan yang cukup
signifikan selama tahun 2016-2020, peluang mengoptimalkan
penerimaan pendapatan asli daerah masih terbuka lebar, dengan
memperbaiki sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah berbasis
pada tekonologi informasi sehingga meningkatkan kepercayaan wajib
pajak dan mengeliminir peluang kebocoran-kebocoran, sementara
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan walaupun
tumbuh signifikan namun jumlahnya secara absolut masih sangat
rendah dan sementara ini hanya bersumber dari deviden penyertaaan
modal pada Bank NTB, disisi lain perusahaan daerah air minum yang
dimiliki daerah belum berkontribusi terhadap penerimaan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ini karena cakupan
layanan yang belum mencapai 80 %. Upaya meningkatkan
pendapatan perusahaan daerah air minum dapat dilakukan dengan
melakukan diversifikasi usaha antara lain dengan usaha penyediaan
air minum dalam kemasan yang selama ini masih didatangkan dari
luar daerah bahkan untuk memenuhi kebutuhan lokal.

2. Dana Perimbangan

Selama tahun 2016-2020, penerimaan dana perimbangan


tumbuh sebesar -0,91 %. per tahun yang terdiri dari dana alokasi
umum yang tumbuh sebesar -1,33 % per tahun, dana alokasi khusus
tumbuh sebesar 10,49% per tahun, dan penerimaan bagi hasil
pajak/bukan pajak sebesar -14,86 % per tahun.

III - 4
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah yang sah selama tahun 2016-


2020 tumbuh sebesar 10,02% per tahun, yang terdiri dari
pendapatan hibah yang tumbuh sebesar 503,7 % , dana bagi
hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya yang
tumbuh sebesar 12,57 %, bantuan keuangan dari provinsi dan
pemerintah daerah lainnya tumbuh sebesar 9,25 % dan
pendapatan lainnya tumbuh sebesar -16,30% .

3.1.1 KINERJA PELAKSANAAN APBD

Bagian ini menguraikan perkembangan pendapatan dan belanja


tidak langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja
pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah

III - 5
Tabel 3.1
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Tahun 2016 s/d Tahun 2020 Kabupaten Lombok Utara
%
2016 2017 2018 2019 2020
Rata2
NO Uraian
Pertum
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Buhan
1 PENDAPATAN 861.332.384.180,21 910.951.577.444,69 906.160.522.694,97 1.049.135.717.437,75 839.052.019.487,40 0,002
1.1 Pendapatan 129.750.829.543,07 150.949.553.107,69 131.074.968.618,97 146.771.642.719,75 103.242.583.017,40 -0,036
Asli Daerah
1.1.1. Pendapatan 76.168.588.893,00 92.645.659.869,00 68.816.145.279,00 83.896.563.720,00 36.092.759.278,00 -0,098
Pajak Daerah
1.1.2. Hasil Retribusi 10.229.086.288,00 9.305.407.983,00 8.864.449.689,00 3.581.662.995,00 4.473.388.322,00 -0,121
Daerah
1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan 4.073.349.561,85 5.073.723.177,00 3.793.981.094,00 3.660.552.288,00 4.780.025.305,00 0,066
Daerah yang Dipisahkan
1.1.4. Lain-lain 39.279.804.800,22 43.924.762.078,69 49.600.392.556,97 55.632.863.716,75 57.896.410.112,40 0,102
Pendapatan Asli Daerah yang
Sah
2.1 Pendapatan Transfer
1.2 Pendapatan Transfer 606.795.455.710,00 609.345.962.783,00 603.594.314.676,00 729.311.511.427,00 554.766.257.516,00 -0,009
1.2.1 tranfer pemerintah Pusat 606.795.455.710,00 609.345.962.783,00 603.594.314.676,00 729.311.511.427,00 554.766.257.516,00 -0,009
Dana Perimbangan 606.795.455.710,00 609.345.962.783,00 603.594.314.676,00 729.311.511.427,00 554.766.257.516,00 -0,009
Dana Transfer Umum 465.217.782.774,00 450.914.262.310,00 436.246.815.057,00 437.587.308.000,00 408.547.036.493,00 -0,032
1.2.1. Bagi Hasil 67.008.782.774,00 57.981.319.310,00 43.313.872.057,00 28.835.609.000,00 32.515.424.493,00 -0,149
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
1.2.2. Dana Alokasi 398.209.000.000,00 392.932.943.000,00 392.932.943.000,00 408.751.699.000,00 376.031.612.000,00 -0,013
Umum
Data Tranfer Khusus 141.577.672.936,00 158.431.700.473,00 167.347.499.619,00 291.724.203.427,00 146.219.221.023,00 0,105
1.2.3. Dana Alokasi 141.577.672.936,00 158.431.700.473,00 167.347.499.619,00 291.724.203.427,00 146.219.221.023,00 0,105
Khusus

III - 6
%
2016 2017 2018 2019 2020
Rata2
NO Uraian Pertum
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Buhan
Dana Insentif Daerah
Dana Otonomi Khusus
Dana Keistimewaan
Dana Desa
Transfer Antara Daerah
Pendapatan Bagi Hasil
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 124.786.098.927,14 150.656.061.554,00 171.491.239.400,00 173.052.563.291,00 181.043.178.954,00 0,100
DAERAH YANG SAH
1.3.1. Pendapatan 1.273.927.000,00 27.311.443.000,00 27.890.200.000,00 27.934.040.000,00 19.181.470.871,00 5,037
Hibah
1.3.2. Dana Bagi Hasil Pajak dari 29.723.123.281,14 37.304.501.054,00 37.565.886.000,00 50.992.698.291,00 45.048.373.083,00 0,126
Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
1.3.3. Bantuan 27.523.618.646,00 86.040.117.500,00 20.997.811.400,00 0 0
Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah daerah Lainnya
1.3.4. Pendapatan 66.265.430.000,00 0 85.037.342.000,00 94.125.825.000,00 116.813.335.000,00
Lainnya
JUMLAH PENDAPATAN 861.332.384.180,21 910.951.577.444,69 906.160.522.694,97 1.049.135.717.437,75 839.052.019.487,40 0,002
2 Belanja 824.439.275.369,95 904.647.795.805,58 893.326.886.946,80 1.087.638.126.077,80 838.570.304.483,80 0,018
2.1 Belanja Operasi 441.194.755.986,40 540.124.268.234,00 582.935.510.593,00 625.438.313.061,40 560.049.411.616,80 0,068
2.1.1. Belanja Pegawai 285.944.446.318,00 275.840.412.501,00 290.033.279.074,00 309.757.569.063,00 284.617.081.731,00 0,001
2.2.2 Belanja Barang 148.840.485.833,40 251.663.211.842,00 275.896.751.294,00 300.958.052.782,40 237.600.447.103,80 0,167
Jasa
belanja bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
belanja subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2.1.2. Belanja Hibah 5.848.957.200,00 6.939.777.256,00 8.545.480.225,00 9.246.691.216,00 37.395.182.782,00 0,886

III - 7
%
2016 2017 2018 2019 2020
Rata2
NO Uraian Pertum
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Buhan
2.1.3. Belanja 560.866.635,00 5.680.866.635,00 8.460.000.000,00 5.476.000.000,00 436.700.000,00 2,086
Bantuan Sosial
2.2 Belanja Modal 308.789.977.723,55 271.701.021.216,58 202.431.644.452,80 336.225.472.051,40 123.222.487.303,00 -0,087
2.2.1 Belanja Modal 308.789.977.723,55 271.701.021.216,58 202.431.644.452,80 336.225.472.051,40 123.222.487.303,00 -0,087
2.3 Belanja Tidak 0,00 0,00 0,00 0,00 33.337.584.708,00
Terduga
2.3.1 Belanja Tidak 0 0 0 0 33.337.584.708,00
Terduga
2.4 Belanja Transfer 74.454.541.660,00 92.822.506.355,00 107.959.731.901,00 125.974.340.965,00 121.960.820.856,00 0,136
2.1.4. Belanja Bagi 5.882.397.000,00 10.022.825.296,00 14.158.732.768,00 12.588.736.830,00 7.310.539.051,00 0,147
Hasil kepada Provinsi/
Kabupaten
/Kota dan Pemerintahan Desa
2.1.5. Belanja 68.572.144.660,00 82.799.681.059,00 93.800.999.133,00 113.385.604.135,00 114.650.281.805,00 0,140
Bantuan Ke- uangan kepada
Provinsi/ Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa
jumlah belanja 824.439.275.369,95 904.647.795.805,58 893.326.886.946,80 1.087.638.126.077,80 838.570.304.483,80 0,018
Surplus / (Defisit) 36.893.108.810,26 6.303.781.639,11 12.833.635.748,17 -38.502.408.640,05 481.715.003,60 -1,201
3 Pembiayaan
Daerah
3.1. Penerimaan Pembiayaan 51.285.162.106,39 80.178.270.916,65 78.482.052.555,76 81.292.593.181,05 35.790.184.541,00 0,005
Daerah
3.1.1. Sisa Lebih 51.285.162.106,39 80.178.270.916,65 78.482.052.555,76 81.292.593.181,05 35.790.184.541,00 0,005
Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya
3.2. Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 -0,084
Daerah

III - 8
%
2016 2017 2018 2019 2020
Rata2
NO Uraian Pertum
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Buhan
3.2.1. Penyertaan 8.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00 -0,084
Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah
Pembiayaan 43.285.162.106,39 72.178.270.916,65 68.482.052.555,76 74.292.593.181,05 30.790.184.541,00 0,029
Netto
Sisa Lebih Pembiayaan 80.178.270.916,65 78.482.052.555,76 81.315.688.303,93 35.790.184.541,00 31.271.899.544,60 -0,168
Anggaran Tahun Berkenaan

Sumber : BPKAD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021

III - 9
3.1.2 Neraca Daerah

Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Lombok Utara tahun 2017-


2020 disajikan pada tabel berikut:

Tabel. 3.2
Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Lombok Utara

Rata-rata
No. Uraian
Pertumbuhan (%)
1. ASET -55,39
1.1. ASET LANCAR -93,82
1.1.1. Kas 3,54
1.1.2. Piutang
1.1.3. Persediaan
21,07
1.2. ASET TETAP 18,40
1.2.1. Tanah 42,56
1.2.2. Peralatan dan mesin 46,31
1.2.3. Gedung dan bangunan 24,48
1.2.4. Jalan, irigasi, dan jaringan 30,83
1.2.5. Aset tetap lainnya 337,39
1.2.6. Konstruksi dalam pengerjaan 63,52
1.2.7. Akumulasi Penyusutan
134,72
1.3. ASET LAINNYA
1.3.1. Tagihan penjualan angsuran
Tagihan tuntutan ganti kerugian
1.3.2.
daerah
1.3.3. Kemitraan dengan pihak kedua 8,97
1.3.4. Aset tak berwujud 136,49
Aset Lain-lain 0,00
Tagihan Jangka Panjang 0,00
Amortisasi Aset Tidak Berwujud
1.3.5. dst………….
JUMLAH Investasi Jangka
32,62
Panjang Non Permanen
JUMLAH INVESTASI JANGKA
22,85
PANJANG
JUMLAH ASET DAERAH 0,00
40,66
2. KEWAJIBAN 40,66
2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 43,13
2.1.1. Utang perhitungan pihak ketiga 0,00
2.1.2. Uang muka dari kas daerah 66,35
2.1.3. Pendapatan diterima dimuka 123,73
Utang Beban -269,86
Utang Jangka Pendek Lainnya 1.586,19
Utang Perhitungan Pihak Ketiga
-100,00
(PFK)
Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang

III - 10
Rata-rata
No. Uraian
Pertumbuhan (%)
2.1.4. Dst……………..

3. EKUITAS DANA
3.1. EKUITAS DANA LANCAR
3.1.1. SILPA
3.1.2. Cadangan piutang
3.1.3. Cadangan persediaan
3.1.4. dst………………

3.2. EKUITAS DANA INVESTASI


3.2.1. Diinvestasikan dalam aset tetap
3.2.2. Diinvestasikan dalam aset lainnya 22,61
Ekuitas
3.2.3. dst…………. 22,85
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS DANA
Sumber : BPKAD Kab.Lombok Utara Tahun 2021

3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak


langsung. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai; belanja
hibah; belanja bantuan sosial; belanja bagi hasil kepada provinsi,
kabupaten/kota dan pemerintahan desa; belanja bantuan keuangan
kepada provinsi kabupaten/kota dan pemerintahan desa; serta belanja
tidak terduga. Sementara belanja langsung terdiri dari belanja pegawai;
belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Selama tahun 2016-2020, proporsi realisasi belanja dapat
dipertahankan dengan proporsi belanja langsung yang lebih besar dari
belanja tidak langsung dengan rata-rata 40,58 % belanja tidak
langsung dan 59,42 % belanja langsung.
Belanja daerah selama tahun 2016-2020 tumbuh secara
fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,83 % per tahun.
Jika pada tahun 2016 belanja daerah hanya mencapai 824,43 milyar
rupiah lebih maka pada tahun 2020 telah mencapai 838,57 milyar
rupiah lebih. Belanja tidak langsung juga meningkat rata-rata 8,14 %
per tahun yang didominasi belanja pegawai yang mengalami
pertumbuhan sebesar 0,47 % per tahun, yang dipergunakan untuk
membayar gaji dan tunjangan PNS, Kepala Daerah/Wakil Kepala

III - 11
Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD, tambahan penghasilan PNS,
biaya operasional Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah, Penunjang
Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD. Kecendurangan
peningkatan belanja pegawai terjadi seiring dengan peningkatan jumlah
pegawai baru hasil seleksi CPNS mengingat masih belum terpenuhinya
jumlah PNS di Kabupaten Lombok Utara.
Belanja Langsung untuk pelaksanaan program dan kegiatan
tumbuh secara fluktuatuf dengan rata-rata dengan pertumbuhan -1,2
% per tahun. Jika pada tahun 2016 belanja langsung mencapai 508,33
milyar rupiah lebih, maka pada tahun 2020 menurun menjadi 406,73
milyar rupiah lebih. Sementara itu belanja barang/jasa pada belanja
langsung juga terus meningkat dengan kenaikan 16,69 % per tahun,
sementara itu belanja modal mengalami penurunan rata-rata sebesar
-8,69 % per tahun
Gambar 3.1.
Proporsi Realisasi Belanja Langung dan Tidak Langsung

Tabel 3.3
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Lombok Utara
Total belanja untuk Total pengeluaran
pemenuhan (Belanja +
Persentase
No Uraian kebutuhan aparatur Pembiayaan
(Rp Pengeluaran) (Rp)
(a) (b) (a) / (b) x 100%
1 Tahun 2018 290.033.279.074,00 893.326.886.946,80 32,47
2 Tahun 2019 309.757.569.063,00 1.087.638.126.077,80 28,48
3 Tahun 2020 284.617.081.731,00 838.570.304.483,80 33,94
Sumber : BPKAD Kab. Lombok Utara Tahun 2021

III - 12
3.2.2. Analisis Pembiayaan

Realisasi APBD Kabupaten Lombok Utara sepanjang tahun


2018, menunjukkan realisasi surplus sebesar 2,8 milyar rupiah
lebih. Sementara itu realisasi APBD terjadi defisit pada tahun
2019 dan tahun 2020 (pada tahun 2019 defisit 45,5 milyar
rupiah lebih dan tahun 2020 defisit 4,5 milyar rupiah lebih).
Defisit APBD yang terjadi pada tahun 2015 diatasi dengan
pembiayaan yang berasal dari penerimaan pembiayaan berupa
sisa lebih perhitungan angggaran tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penerimaan pembiayaan berupa SILPA ini selama
tahun 2016-2020 cenderung fluktuatif dengan rata-rata
pertmbuhan -16,78 %. SILPA diproyeksikan terus berkurang
seiring meningkatnya kualitas perencanaan penganggaran dan
kualitas penyerapan belanja.

Penerimaan pembiayaan berupa SILPA, tidak sepenuhnya


dipergunakan untuk menutup defisit APBD, namun dikeluarkan
pula dalam bentuk pengeluaraan pembiayaan berupa penyertaan
modal pada badan usaha milik daerah yang jumlahnya terus
meningkat dalam upaya meningkatkan penerimaan pendapatan
asli daerah dalam bentuk pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
Tabel 3.4
Defisit Riil Anggaran Kabupaten Lombok Utara
No Uraian 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)

Realisasi
1 Pendapatan 906.160.522.694,97 1.049.135.717.437,75 839.052.019.487,40
Daerah
Dikurangi
realisasi:
Belanja
2 893.326.886.946,80 1.087.638.126.077,80 838.570.304.483,80
Daerah

Pengeluaran
3 Pembiayaan 10.000.000.000,00 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Daerah

Defisit riil 2.833.635.748,17 -45.502.408.640,05 -4.518.284.996,40

III - 13
Tabel 3.5
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Proporsi dari total defisit riil
No Uraian 2018 2019 2020
(%) (%) (%)

Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
1 (SILPA) 78.482.052.555,76 81.292.593.181,05 35.790.184.541,00
Tahun
Anggaran
sebelumnya
Pencairan
2 Dana - - -
Cadangan
Hasil
Penjualan
3 Kekayaan
Daerah Yang
di Pisahkan
Penerimaan
4 Pinjaman - - -
Daerah
Penerimaan
Kembali
5 Pemberian - - -
Pinjaman
Daerah
Penerimaan
6 Piutang 39.640.233.084,86 35.819.554.468,30 36.631.886.402,30
Daerah

Komposisi penutup defisit riil anggaran Kabupaten Lombok Utara


hanya terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu SILPA tahun anggaran
sebelumya, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
penerimaan piutang daerah dengan pertumbuhan dari ketiga
komponen tersebut yang cenderung fluktuatif setiap tahunnya.
Penerimaan piutang daerah merupakan akumulasi piutang yang terdiri
dari piutang pajak, piutang retribusi, piutang PAD lainnya dan piutang
pendapatan bagi hasil provinsi.

III - 14
Tabel 3.6
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Lombok Utara
2018 2019 2020
No Uraian % dari % dari
Rp % dari SILPA Rp Rp
SILPA SILPA
Jumlah SiLPA tahun
1 78.482.052.555,76 100,00 81.292.593.181,05 100,00 35.790.184.541,00 100,00
sebelumnya
Pelampauan penerimaan
2 - - - - - -
PAD
Pelampauan penerimaan
3 - - - - - -
dana perimbangan

Pelampauan penerimaan
700.040.000,00
4 lain-lain pendapatan - - 0,86 - 0,00
daerah yang sah

Sisa penghematan
86.629.318.274,80
5 belanja atau akibat - - 9,01 38.246.695.940,83 106,9
lainnya
Kewajiban kepada pihak
ketiga sampai dengan
akhir tahun belum 26.214.631.107,50
6 20.327.881.080,34 - 32,25 27.439.179.678,29 76,67
terselesaikan (Jumlah
Kewajiban Jangka
Pendek)
7 Kegiatan lanjutan - - - - - -
Sumber : BPKAD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021

III - 15
3.3 KERANGKA PENDANAAN

Kerangka pendanaan keuangan daerah terkait dengan


pengelolaan penerimaaan pendapatan daerah, pengeluaran daerah atau
belanja daerah dan pembiayaan daerah.
3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja

Proyeksi pendapatan dan belanja didasarkan pada data awal


Proyeksi APBDP tahun 2021 dimana pendapatan daerah besarnya Rp.
875.070.229.976 dan belanja daerah tahun 2021 yang besarnya Rp
881.585.999.468 dengan mempertimbangkan kondisi akibat bencana
non alam (covid-19) dan pemulihan ekonomi daerah, diproyeksikan
pendapatan daerah tahun 2022-2026 sebagaimana tabel berikut.

III - 16
Tabel 3.7
Proyeksi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2022 - 2026
Kabupaten Lombok Utara
% Rata2
2020 (Pagu pertumbuhan
2021 (Pagu Poyeksi APBD-P
URAIAN Pergeseran PROYEKSI 2022 PROYEKSI 2023 PROYEKSI 2024 PROYEKSI 2025 PROYEKSI 2026 Anggaran
Pergeseran II ) 2021
Setelah APBD-P)

PENDAPATAN 877.100.180.928,63 883.150.253.249,00 875.070.222.976,00 882.474.320.113,00 886.514.335.249,00 911.514.335.249,00 936.514.335.249,00 969.514.335.249,00 0,024
1 Pendapatan Asli
108.807.206.746,63 117.000.000.000,00 108.919.969.727,00 112.959.984.864,00 117.000.000.000,00 142.000.000.000,00 167.000.000.000,00 200.000.000.000,00 0,156
Daerah
1 Pajak Daerah 41.726.069.606,93 48.569.646.200,00 30.461.126.500,00 34.151.141.637,00 37.841.156.773,00 60.841.156.773,00 83.841.156.773,00 113.841.156.773,00 0,363
2 Retribusi
4.946.364.599,20 4.708.392.500,00 3.161.135.100,00 3.411.135.100,00 3.661.135.100,00 5.161.135.100,00 6.661.135.100,00 9.161.135.100,00 0,287
Daerah
3 Hasil
Pengelolaan
Kekayaan 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 3.406.401.527,00 3.506.401.527,00 3.606.401.527,00 4.106.401.527,00 4.606.401.527,00 5.106.401.527,00 0,099
Daerah Yang
Dipisahkan
4 Lain-lain PAD
57.434.772.540,50 59.021.961.300,00 71.891.306.600,00 71.891.306.600,00 71.891.306.600,00 71.891.306.600,00 71.891.306.600,00 71.891.306.600,00 0,000
yang Sah
2 Pendapatan
724.162.544.182,00 738.216.213.249,00 738.216.213.249,00 741.580.295.249,00 741.580.295.249,00 741.580.295.249,00 741.580.295.249,00 741.580.295.249,00 0,000
Transfer
1 Transfer
Pemerintah 680.552.042.132,00 692.133.938.000,00 692.133.938.000,00 695.498.020.000,00 695.498.020.000,00 695.498.020.000,00 695.498.020.000,00 695.498.020.000,00 0,000
Pusat
a Dana
563.738.707.132,00 574.735.193.000,00 574.735.193.000,00 578.099.275.000,00 578.099.275.000,00 578.099.275.000,00 578.099.275.000,00 578.099.275.000,00 0,000
Perimbangan
- Dana
Transfer 410.135.329.132,00 404.265.690.000,00 404.265.690.000,00 416.630.997.000,00 416.630.997.000,00 416.630.997.000,00 416.630.997.000,00 416.630.997.000,00 0,000
Umum
Dana Bagi
31.605.739.132,00 30.545.167.000,00 30.545.167.000,00 30.545.167.000,00 30.545.167.000,00 30.545.167.000,00 30.545.167.000,00 30.545.167.000,00 0,000
Hasil (DBH)
Dana
Alokasi Umum 378.529.590.000,00 373.720.523.000,00 373.720.523.000,00 386.085.830.000,00 386.085.830.000,00 386.085.830.000,00 386.085.830.000,00 386.085.830.000,00 0,000
(DAU)
- Dana
153.603.378.000,00 170.469.503.000,00 170.469.503.000,00 161.468.278.000,00 161.468.278.000,00 161.468.278.000,00 161.468.278.000,00 161.468.278.000,00 0,000
Transfer

III - 17
% Rata2
2020 (Pagu pertumbuhan
2021 (Pagu Poyeksi APBD-P
URAIAN Pergeseran PROYEKSI 2022 PROYEKSI 2023 PROYEKSI 2024 PROYEKSI 2025 PROYEKSI 2026 Anggaran
Pergeseran II ) 2021
Setelah APBD-P)

Khusus
DAK Fisik 99.602.906.000,00 114.290.416.000,00 114.290.416.000,00 104.871.961.000,00 104.871.961.000,00 104.871.961.000,00 104.871.961.000,00 104.871.961.000,00 0,000
DAK Non
54.000.472.000,00 56.179.087.000,00 56.179.087.000,00 56.596.317.000,00 56.596.317.000,00 56.596.317.000,00 56.596.317.000,00 56.596.317.000,00 0,000
Fisik
b Dana Insentif
45.725.321.000,00 36.840.880.000,00 36.840.880.000,00 36.840.880.000,00 36.840.880.000,00 36.840.880.000,00 36.840.880.000,00 36.840.880.000,00 0,000
Daerah
c Dana Otonomi
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
Khusus
d Dana
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
Keistimewaan
e Dana Desa 71.088.014.000,00 80.557.865.000,00 80.557.865.000,00 80.557.865.000,00 80.557.865.000,00 80.557.865.000,00 80.557.865.000,00 80.557.865.000,00 0,000
2 Transfer
43.610.502.050,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 0,000
Antara Daerah
a Pendapatan
43.610.502.050,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 46.082.275.249,00 0,000
Bagi Hasil
3 Lain-lain
Pendapatan 44.130.430.000,00 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 0,000
Daerah yang Sah
a Lain-lain
pendapatan
sesuai dengan
ketentuan 44.130.430.000,00 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 27.934.040.000 0,000
peraturan
perundang-
undangan
Jumlah Pendapatan 877.100.180.928,63 883.150.253.249,00 875.070.222.976,00 882.474.320.113,00 886.514.335.249,00 911.514.335.249,00 936.514.335.249,00 969.514.335.249,00 0,024
BELANJA
907.890.365.469,63 889.666.029.741,00 881.585.999.468,00 879.474.320.113,00 883.514.335.249,00 906.514.335.249,00 929.514.335.249,00 960.514.335.249,00
0,022
1 Belanja Operasi 606.644.983.069,46 594.809.812.661,00 588.208.088.757,00 585.252.213.339,00 590.252.213.339,00 601.252.213.339,00 612.252.213.339,00 627.252.213.339,00 0,017
a belanja
302.252.792.493,16 297.171.079.158,00 296.614.225.916,00 297.171.079.158,00 301.171.079.158,00 306.171.079.158,00 311.171.079.158,00 316.171.079.158,00 0,016
pegawai;

III - 18
% Rata2
2020 (Pagu pertumbuhan
2021 (Pagu Poyeksi APBD-P
URAIAN Pergeseran PROYEKSI 2022 PROYEKSI 2023 PROYEKSI 2024 PROYEKSI 2025 PROYEKSI 2026 Anggaran
Pergeseran II ) 2021
Setelah APBD-P)

b belanja barang
262.580.784.576,30 285.633.720.378,00 282.352.349.716,00 278.839.621.056,00 279.839.621.056,00 283.839.621.056,00 286.839.621.056,00 291.839.621.056,00 0,011
dan jasa;
c belanja bunga; 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
d belanja
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
subsidi;
e belanja hibah 41.161.406.000,00 12.005.013.125,00 9.241.513.125,00 9.241.513.125,00 9.241.513.125,00 11.241.513.125,00 14.241.513.125,00 19.241.513.125,00 0,209
f belanja
650.000.000,00 - - - - - - 0
bantuan sosial
2 Belanja Modal 143.258.007.624,18 163.236.986.534,00 163.236.986.534,00 162.244.914.400,00 160.890.928.023,00 170.440.928.023,00 177.990.928.023,00 192.740.928.023,00 0,045
a belanja Modal 143.258.007.624,18 163.236.986.534,00 163.236.986.534,00 162.244.914.400,00 160.890.928.023,00 170.440.928.023,00 177.990.928.023,00 192.740.928.023,00 0,045
3 Belanja Tak
35.987.246.599,99 3.525.000.000,00 3.525.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 6.000.000.000,00 0,021
Terduga
a belanja tak
35.987.246.599,99 3.525.000.000,00 3.525.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 6.000.000.000,00 0,021
terduga
4 Belanja Transfer 122.000.128.176,00 128.094.230.546,00 126.615.924.177,00 125.977.192.374,00 126.371.193.887,00 128.821.193.887,00 131.271.193.887,00 134.521.193.887,00 0,017
a belanja bagi
7.310.539.051,00 5.327.803.870,00 3.849.497.500,00 3.756.227.674,00 4.150.229.187,00 6.600.229.187,00 9.050.229.187,00 12.300.229.187,00 0,356
hasil;
b belanja
bantuan 114.689.589.125,00 122.766.426.676,00 122.766.426.677,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 0
keuangan.
Jumlah Belanja 907.890.365.469,63 889.666.029.741,00 881.585.999.468,00 879.474.320.113,00 883.514.335.249,00 906.514.335.249,00 929.514.335.249,00 960.514.335.249,00 0,022
Surplus (Defisit) (30.790.184.541,00) (6.515.776.492,00) (6.515.776.492,00) 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 7.000.000.000,00 9.000.000.000,00 0,338
PEMBIAYAAN
0
DAERAH
1 Penerimaan
35.790.184.541,00 10.515.776.492,00 10.515.776.492,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0
Pembiayaan
a Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran 35.790.184.541,00 10.515.776.492,00 10.515.776.492,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0
Daerah Tahun
Sebelumnya

III - 19
% Rata2
2020 (Pagu pertumbuhan
2021 (Pagu Poyeksi APBD-P
URAIAN Pergeseran PROYEKSI 2022 PROYEKSI 2023 PROYEKSI 2024 PROYEKSI 2025 PROYEKSI 2026 Anggaran
Pergeseran II ) 2021
Setelah APBD-P)

b Penerimaan
Pinjaman - - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
Daerah
2 Pengeluaran
Pembiayaan 5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 0,271
Daerah
a Pembayaran
cicilan pokok
0
Utang yang
jatuh tempo;
b Penyertaan
5.000.000.000,00 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 0,271
modal daerah;
PEMBIAYAAN NETTO - - - - -
30.790.184.541,00 6.515.776.492,00 6.515.776.492,00 0,338
3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 7.000.000.000,00 9.000.000.000,00
SISA LEBIH
PEMBIAYAAN
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
ANGGARAN TAHUN
BERKENAAN (SILPA)
Sumber : BPKAD Lombok Utara (Data Diolah)

III - 20
3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan

Perhitungan kapasitas riil keuangan daerah dilakukan


dalam rangka mengukur kapasitas keuangan daerah yang
dialokasikan untuk mendanai program pembangunan jangka
menengah daerah. Kapasitas riil keuangan daerah diproyeksikan
terus meningkat sepanjang tahun 2022-2026. Pada tahun 2022,
pendapatan daerah diproyeksikan mencapai 882,4 Milyar rupiah
lebih ditambah dengan proyeksi pembiayaan netto sebesar -3
milyar rupiah. Dengan kewajiban belanja operasi berupa belanja
pegawai, Belanja Barang dan Jasa , Belanja hibah yang besarnya
diproyeksikan sebesar 646,87 Milyar lebih. Belanja Modal yang
besarnya diproyeksikan sebesar 162,24 milyar rupiah lebih.
Belanja tidak terduga yang besarnya diproyeksikan sebesar 6
milyar rupiah. Belanja transfer yang besarnya diproyeksikan
sebesar 125,97 milyar rupiah lebih dan pengeluaran pembiayaan
yang diproyeksikan mencapai 1 milyar rupiah lebih, maka
kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di tahun 2022
diperkirakan mencapai 566,06 milyar rupiah, sampai dengan
tahun 2026 diperkirakan telah mencapai 618,1 milyar rupiah
lebih.

III - 21
Tabel 3.8
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Utara

Proyeksi
No Uraian
2022 2023 2024 2025 2026
1 Pendapatan 882.474.320.113,00 886.514.335.249,00 911.514.335.249,00 936.514.335.249,00 969.514.335.249,00
Pencairan dana
2 cadangan (sesuai - - - - -
Perda)
Sisa Lebih Riil
3 Perhitungan 0 0 0 0 0
Anggaran
Total penerimaan 882.474.320.113,00 886.514.335.249,00 911.514.335.249,00 936.514.335.249,00 969.514.335.249,00
Dikurangi:
Total belanja wajib
dan mengikat
4 316.412.592.283,00 320.412.592.283,00 329.412.592.283,00 341.412.592.283,00 351.412.592.283,00
serta
prioritas utama
Kapasitas riil
kemampuan 566.061.727.830,00 566.101.742.966,00 582.101.742.966,00 595.101.742.966,00 618.101.742.966,00
keuangan
Sumber : BPKAD Lombok Utara (Data Diolah)

III - 22
Tabel 3.9
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Lombok Utara

Proyeksi
No Uraian
2022 2023 2024 2025 2026
Kapasitas
riil
566.061.727.830,00 566.101.742.966,00 582.101.742.966,00 595.101.742.966,00 618.101.742.966,00
kemampuan
keuangan

Prioritas I
Prioritas II
Sumber : BPKAD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021

III - 23
Perencanaan Anggaran Pasca Pandemi COVID-19

Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Keuangan Nomor SE-


2/PK/2021 Sehubungan dengan penanganan pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) termasuk dalam rangka Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, perlu dilakukan
penyesuaian penggunaan (refocusing) anggaran Transfer ke Daerah dan
Dana Desa (TKDD) untuk Tahun Anggaran (TA) 2021.
Dukungan pendanaan ditetapkan paling sedikit sebesar 8%
(delapan persen) dari alokasi DAU TA 2021 atau sesuai dengan
kebutuhan daerah dengan memperhatikan tingkat kasus COVID-19
yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Dalam rangka penanganan pandemi COVID-19, penggunaan


DID diatur ketentuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari DID
TA 2021 yang diterima pemerintah daerah untuk bidang kesehatan
termasuk untuk penanganan pandemi COVID-19, sarana prasarana
kesehatan, dan digitalisasi pelayanan kesehatan dan digunakan untuk
perlindungan sosial.

Serta berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik


Indonesia Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer
Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam Rangka
Mendukung Penanganan Pandemi Covid 19 dan Dampaknya maka
Dana Alokasi Umum Kabupaten Lombok Utara Tahun Anggaran 2021
sebesar Rp.373.720.523.000.

III - 24
BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS DAERAH

4.1. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan daerah adalah merupakan


“gap expectation” antara capaian kinerja pembangunan yang
dicapai pada saat ini dengan apa yang telah direncanakan dan
yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Dalam
pembahasan ini, permasalahan pembangunan yang dijabarkan
adalah indikator kinerja di setiap bidang/urusan yang belum
mencapai hasil yang diinginkan berdasarkan perbandingan
dengan standar (SPM/ SDGs/ Standar Nasional/ dengan target
tahunan di dalam RPJMD/capaian tahun sebelumnya atau tren).
Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya
timbul dari kekuatan yang belum diperdayagunakan secara
optimal, kelemahan yang belum teratasi, peluang yang belum
dimanfaatkan secara optimal, serta ancaman yang belum
diantisipasi.

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Lombok Utara


yang paling urgent adalah pada aspek kesejahteraan yaitu upaya
peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang
terkendala karena minimnya pelayanan dasar baik pelayanannya
maupun infrastruktur penunjang layanan tersebut termasuk
ketersediaan tenaga Sumber Daya Manusia yang memiliki
kapasitas yang baik serta jangkauan akses ke pelayanan tersebut
sangat terbatas dan terkendala oleh kualitas infrastruktur jalan
yang rendah. Disamping itu, isu lingkungan masih cukup
mendominasi seperti misalnya persampahan, pencemaran
lingkungan dan polusi. Kesadaran masyarakat dan afirmasi
pemerintah menjadi critical point dalam kasus ini.
Secara garis besar permasalahan-permasalahan pembangunan di
Kabupaten Lombok Utara dapat diamati dalam rekapitulasi
gambaran umum permasalahan Kabupaten Lombok Utara berikut
ini:

IV - 1
Tabel 4.1
Rekapitulasi Gambaran Umum Permasalahan Kabupaten Lombok Utara

Permasalahan
No Misi Sektor Permasalahan Kinerja Daerah Analisa
Utama
1 Mewujudkan Integritas Reformasi Tata Kelola Indeks Reformasi Masih banyak keluhan masyarakat
Pemerintahan Yang Aparatur birokrasi pemerintahan belum Birokrasi yang belum tertangani secara cepat
Efektif, Bersih, berjalan optimal dan tuntas.
Aspiratif Dan
Transparan Melalui Indeks Reformasi Birokrasi Lombok
Percepatan Utara tahun 2020 adalah CC.
Reformasi Birokrasi
SAKIP Masih banyak OPD dan OPD yang
nilai SAKIP-nya Rendah.

Hasil penilaian ombudsman


menunjukkan pelayanan publik
masih banyak yang dinilai jelek.
Lombok Utara Kualitas data dan Belum ada Data Desa belum Sistem Informasi Desa belum
smart city informasi keterhubungan data terhubung dan terhubung dengan OPD di Kab.
pembangunan dari desa ke terintegrasi dengan
daerah kecamatan dan OPD Kecamatan dan OPD SID belum dioptimalkan untuk
mendukung pelaksanaan sistem
reformasi jaminan sosial dan
penanggulangan kemiskinan
Belum semua wilayah Keterhubungan akses Masih banyak wilayah blank spot
dapat menjangkau internet antar wilayah Akses internet belum dimanfaatkan
akses internet secara optimal untuk peningkatan
kinerja layanan publik dan
penanggulangan bencana

IV - 2
Permasalahan
No Misi Sektor Permasalahan Kinerja Daerah Analisa
Utama
2 Meningkatkan Pembangunan Ketimpangan Ketimpangan Indeks Gini Ratio berada pada angka
Kualitas Hidup manusia wilayah dan pendapatan masih Tingkat Ketimpangan 0.376 pada tahun 2020 (Provinsi
Masyarakat yang pendapatan sedang antar wilayah dan NTB)
Berbudaya dan ketimpangan
Religius pelayanan dasar yang
masih stagnan

Tenaga Kerja dan Kualitas Pendidikan Tingkat Partisipasi Rasio penduduk yang membutuhkan
Pendidikan Tenaga Kerja yang Angkatan Kerja (TPAK) pekerjaan terus meningkat
masih rendah yang masih rendah
Tingkat pengangguran masih tinggi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) mengalami tren yang
menurun dan terdampak Covid-19

Keterampilan tenaga kerja yang


masih rendah dan belum terlatih
dengan tingkat pendidikan yang rata-
rata SD
Pendidikan Dasar Dibidang layanan Perkembangan Rata- Angka Rata-rata lama sekolah Tahun
Pendidikan dasar Rata Lama Sekolah 2020 di KLU 5,91
masih belum mencapai
wajib belajar 12 tahun

Masih kurangnya Perkembangan Angka APM SMP Tahun 2020 80,01


partisipasi sekolah Partisipasi Murni di
SMP dan KLU SMP-SMA
kesinambungan
Pendidikan APM SMA Tahun 2020 54,30

Kesehatan Usia Harapan Hidup UHH Usia Harapan hidup KLU tahun 2020
(UHH) masih bisa 67,17 berada pada posisi peringkat
ditingkatkan lagi. ke-5 di NTB

IV - 3
Permasalahan
No Misi Sektor Permasalahan Kinerja Daerah Analisa
Utama
3 Meningkatkan Pembangunan Jalan Belum semua jalan Jalan Kab dengan Panjang jalan kabupaten yang dalam
Kualitas Dan infrastruktur kabupaten dalam kondisi mantap kondisi mantap baru mencapai
Pemerataan kondisi baik 71,13% pada tahun 2020
Pembangunan
Infrastruktur Wilayah yang belum
Dengan Tetap -
terhubung
Memperhatikan
Mitigasi Bencana Kawasan Lombok Belum terbangunnya Persentase penduduk tinggal
Kelestariaan
Utara termasuk sistem kewaspadaan dikawasan rawan bencana.
Lingkungan Dan
Kawasan yang rawan kebencanaan daerah
Ketangguhan Belum semua desa menerapkan desa
bencana.
Terhadap Bencana tangguh bencana
Jumlah Desa yang Desa yang telah 22 Kelompok menerapkan
mempunyai menerapkan pengelolaan sampah dengan prinsip 3
pengelolaan sampah pengelolaan sampah R pada tahun 2019 sebesar 66,39%
Persampahan TPS dengan prinsip 3 R dari target 33 kelompok
Penanganan produksi
Persentase Penanganan produksi sampah masih
sampah belum 100
Penanganan Sampah belum tertangani 53,19 persen
persen
Ruas jaringan irigasi Saluran irigasi yang ada belum
Masih banyak lahan
teknis mampu meningkatkan produktifitas
produktif yang belum
Pertanian untuk mendukung ketahanan
mendapatkan akses
pangan
irigasi teknis
Air bersih Persentasi RT dengan Target SDGs masih belum dapat
Masih banyak Rumah
akses air bersih dicapai
Tangga miskin yang
belum mendapatkan
air bersih
Sanitasi Persentase KK Target SDGs masih belum dapat
Masih banyak
memperoleh akses dicapai
penduduk miskin yang
sanitasi yang layak
belum mendapatkan
akses sanitasi

IV - 4
Permasalahan
No Misi Sektor Permasalahan Kinerja Daerah Analisa
Utama
Prasarana Masih belum Persentase Gedung Kantor Bupati , Gedung
Perkantoran tuntasnya perkantoran yang DPRD dan 10 gedung kantor OPD
pembangunan sarana dibangun. rusak akibat gempa bumi tahun
perkantoran pasca 2018.
gempa bumi
Kabupaten Lingkungan Status Mutu dan
Hijau dan Kualitas air sungai
pemanfaatn sumber
Lestari mengalami penurunan
daya air sungai
Belum semua warga Rasio Rumah Layak Huni dengan
memiliki rumah Rasio Rumah Layak rumah tidak layak huni adalah 5 : 1
berkategori layak Huni

Jumlah Rumah
Tangga
4 Meningkatkan Pembangunan Pangan Ketersediaan pangan Ketersediaan pangan Dilihat dari data ketersediaan pangan
Perekonomian ekonomi utama menurun utama utama yang belum memenuhi skor
Daerah Berbasis pph.
IPTEK Dan Kearifan
Lokal Melalui Ketenagakerjaaan Kapasitas dan Persentase tenaga Mayoritas tenaga kerja tingkat
Optimalisasi kompetensi tenaga kerja terlatih pendidikannya rendah (tidak sekolah
Sumber Pendanaan kerja masih rendah dan tamat SD)
serta Menciptakan
Iklim Investasi Tenaga kerja banyak yang belum
Yang Kondusif terlatih
untuk UMKM Sektor UMKM belum Tingkat Produktivitas
Pengembangan mampu menjadi mesin UMKM Kinerja Produksi UMKM belum
Usaha Dan pendorong pergerakan optimal dalam meningkatkan
Ketersediaan ekonomi lokal pendapatan tenaga kerja lokal dan
Lapangan Kerja hasil produksinya belum
memanfaatkan platform e-comerce

IV - 5
Permasalahan
No Misi Sektor Permasalahan Kinerja Daerah Analisa
Utama
Kemiskinan Masih tingginya Persentase penduduk Sejak tahun 2015 hingga 2020 tren
jumlah penduduk miskin (Angka P-1) angka kemiskinan semakin menurun
miskin tapi masih lebih besar dari rata-rata
Provinsi NTB

Kelompok marginal/difabel/PEKKA
yang belum mendapatkan akses
pelayanan publik yang memadai.

Partisipasi kelompok perempuan dan


difabel dalam pembangunan belum
optimal. IPG kab. Lombok Utara
tahun 2019 adalah 85,42

Sumber : Evaluasi RPJMD Kabupaten Lombok Utara 2016-2021

IV - 6
4.2 Isu Strategis

4.2.1. Telaah terhadap RPJMN Teknokratik

a. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang


Berkualitas

Isu strategisnya adalah :


1. Keberlanjutan Sumber Daya Alam
Ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) yang menjadi modal
utama dalam pembangunan makin berkurang. SDA tidak
hanya menjadi sumber bahan mentah bagi kebutuhan
industri dalam negeri, tetapi juga menjadi sumber devisa.
2. Efektivitas Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi
Pengelolaan sumber daya ekonomi menghadapi tantangan
terkait daya dukung lingkungan, ketersediaan lahan,
keterbatasan infrastruktur, penataan ruang, serta
kesejahteraan petani-nelayan dan masyarakat yang
bergantung penghidupannya pada pemanfaatan sumber
daya alam.
3. Transformasi Struktural Berjalan Lambat
Setelah era reformasi pada tahun 1998, Indonesia belum
mampu melanjutkan transformasi sosial ekonomi yang
terhenti akibat krisis. Rata-rata pertumbuhan ekonomi
potensial Indonesia terus turun dari sebelumnya mencapai
6,0 persen pada periode 1990- 2000 hingga mencapai rata-
rata sekitar 5,0 persen pada periode 2000-2015. Kondisi ini
disebabkan oleh kualitas tenaga kerja yang tidak bagus,
kualitas investasi rendah dimana proporsi PMDN masih
lebih rendah dibandingkan dengan PMA, peningkatkan
kualitas UMKM belum optimal.
4. Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
Kesiapan Indonesia untuk mengadopsi dan mengeksplorasi
teknologi digital yang mampu mendorong transformasi
dalam pemerintahan, model usaha dan pola hidup
masyarakat juga dianggap kurang.

IV - 7
b. Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan
dan Menjamin Pemerataan

Tantangan pembangunan berbasis kewilayahan pada kurun


waktu 2021-2026 adalah mengurangi kesenjangan sosial-
ekonomi Jawa dan luar Jawa meningkatkan keterpaduan
antar-provinsi dalam satu pulau dan antar-pulau di bidang
ekonomi, sosial-budaya dan sarana dan prasarana.

c. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Dan


Berdaya Saing
1. Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola
Kependudukan
Jumlah penduduk usia produktif yang besar tersebut harus
dimanfaatkan agar Indonesia dapat memaksimalkan bonus
demografi. Apabila tidak dikelola dengan baik, dapat
menyebabkan tingginya tingkat penganguran, konflik
sosial, serta tekanan pada pangan dan lingkungan. Dalam
pelaksanaan perluasan cakupan pelayanan dasar dan
perlindungan sosial masih banyak se-Lombok Utara dengan
keserasian pendataan penduduk. Data penentuan target
baik pelayanan dasar maupun perlindungan sosial telah
berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Namun
demikian, masih banyak penduduk yang belum
melaporkan, menyelaraskan, maupun mencatatkan NIK
tersebut, atau bahkan belum memiliki NIK.
2. Perlindungan Sosial Bagi Seluruh Penduduk
Belum semua penduduk miskin dan rentan memperoleh
jaminan perlindungan sosial.
3. Pemenuhan Layanan Dasar
Belum semua penduduk mendapatkan layanan dasar
sesuai standar. Hal ini dapat dilihat dari derajat kesehatan
yang belum optimal, kematian ibu, stunting masih
ditemukan di Indonesia. Belum semua penduduk
mendapatkan layanan pendidikan.
4. Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda
Intervensi berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan
tahap kehidupan dan karakteristik individu diperlukan
dalam mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya

IV - 8
saing. Anak, perempuan, dan pemuda merupakan
kelompok penduduk yang memiliki kriteria spesifik
sehingga dibutuhkan pendekatan yang berbeda demi
menjamin kualitas hidup mereka. Pemenuhan hak dan
perlindungan anak penting untuk memastikan anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberdayaan
dan perlindungan perempuan menjadi faktor penting untuk
memastikan keterlibatan mereka dalam setiap sektor
pembangunan. Sementara itu, pembangunan pemuda
memiliki arti penting bagi keberlangsungan suatu negara-
bangsa karena pemuda adalah penerima tongkat estafet
kepemimpinan bangsa dan salah satu penentu optimalisasi
bonus demografi.
5. Pengentasan Kemiskinan
Dalam satu dekade terakhir ekonomi Indonesia tumbuh
positif. Namun elastisitasnya terhadap tingkat kemiskinan
menurun sehingga laju penurunan kemiskinan cenderung
melambat.
6. Peningkatan Produktifitas dan Daya Saing
Produktivitas dan daya saing manusia Indonesia masih
perlu ditingkatkan.

d. Membangun Kebudayaan dan Karakter bangsa


1. Melemahnya Ketahanan Budaya Bangsa.
2. Belum Optimalnya Pemajuan Kebudayaan Indonesia.
3. Belum Mantapnya Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti.
4. Masih Lemahnya Pemahaman dan Pengamalan Nilai
Agama.
5. Belum kukuhnya kerukunan umat beragama.
6. Rendahnya budaya literasi.
7. Belum optimalnya peran keluarga.

e. Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung


Pembangunan Ekonomi & Pelayanan Dasar.
1. Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman
Layak, Aman dan Terjangkau. Masih terbatas ketersediaan
perumahan yang layak, masih kurangnya sanitasi dan air

IV - 9
minum yang layak.
2. Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Berkelanjutan Masih
Terbatas.
3. Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur.
4. Pembangunan Keselamatan dan Keamanan Transportasi.
5. Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi.
6. Konektivitas Transportasi Jalan.
7. Infrastruktur perkotaan meliputi transportasi, kualitas
jalan dan fasilitas transformasi digital, sarana dan
prasarana perkantoran.

f. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan


Bencana, & Perubahan Iklim
1. Belum tercapainya indeks kualitas lingkungan hidup.
2. Ketahanan bencana dan perubahan iklim.

g. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam Dan Transformasi


Pelayanan Publik
1. Regulasi yang masih tidak harmoni, inkonsisten, tumpang
tindih dan multitafsir.
2. Pemberantasan korupsi belum optimal.
3. Indeks profesionalisme ASN.
4. Kelembagaan dan proses bisnis yang lebih sederhana,
responsif, adaptif dan membuka ruang peran serta publik
dalam pemerintah.
5. Akuntabilitas kinerja dan pengawasan yang handal,
efektif dan berintegritas.
6. Pelayanan Publik yang berkualitas dengan berorientasi
pada perbaikan sosial ekonomi berkelanjutan.

4.2.2 Isu Strategis RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun


2019-2024
Isu Strategi RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam RPJMD
Tahun 2019- 2024 adalah sebagai berikut :
1. NTB Daerah Rawan Bencana
a. Belum maksimalnya upaya mitigasi bencana

IV - 10
b. Terbatasnya sumber daya untuk Keadaan Darurat Bencana
serta Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
2. Mutu dan Daya Saing Luaran Pendidikan Belum Optimal
a. Rata-rata lama sekolah masih rendah
b. Masih banyak sekolah dan lembaga pendidikan yang
terakreditasi C atau belum terakreditasi
c. Pendidikan Kejuruan dengan kebutuhan Dunia Usaha
Dunia Industri belum sesuai
d. Relatif rendahnya nilai evaluasi atas mutu guru yang
ditunjukan nilai UKG, mutu lulusan melalui nilai UN
e. Penyebaran tenaga pendidikan belum merata, sehingga
rasio guru murid tidak merata antar daerah
f. Cukup tingginya angka buta huruf dewasa
g. Akses Pendidikan yang belum merata

h. Fasilitasi aksesibilitas ke pendidikan tinggi dalam dan luar


negeri masih rendah

3. Derajat Kesehatan Masyarakat Relatif Rendah

a. Angka harapan hidup saat lahir masih relatif rendah


b. Angka kematian ibu, bayi dan balita relatif masih tinggi
c. Tingginya prevalensi kurang gizi dan stunting
d. Belum meratanya fasilitas kesehatan yang terakreditasi dan
terstandar
e. Belum meratanya SDM kesehatan antar daerah
f. Akses terhadap layanan kesehatan belum optimal
g. Upaya promotif dan preventif masalah kesehatan belum
optimal
h. Masih relatif mudanya usia kawin pertama perempuan <21
tahun

4. Tingkat Kemiskinan masih di atas rata-rata nasional


a. Kedalaman kemiskinan masih relatif tinggi
b. Angka Setengah Pengangguran yang cukup tinggi
c. Koordinasi dan integrasi program penanggulangan
kemiskinan belum optimal
d. Kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja memiliki

IV - 11
pendidikan, keterampilan, serta sikap mental relatif rendah
e. Belum meratanya masyarakat miskin mendapatkan
jaminan sosial
f. Infrastruktur dasar masih terbatas (akses terhadap air
bersih, sanitasi, listrik, dan rumah layak huni).
g. Masih ada desa yang masuk dalam kategori rawan pangan

5. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Belum Berjalan Optimal


a. Belum optimalnya pelayanan kependudukan dan catatan
sipil
b. Masih rendahnya kemandirian keuangan daerah
c. Penataan dan pengembangan SDM aparatur belum optimal
d. Masih relatif rendahnya indeks kepuasan masyarakat
e. Level maturitas pengendalian internal pemerintah belum
baik
f. Penerapan Good Governance yang didukung teknologi
informasi belum optimal
g. Belum optimalnya pemutakhiran data dan informasi dalam
pembangunan
h. Belum optimalnya proses fasilitasi pengurusan perizinan

6. Partisipasi perempuan dalam pembangunan dan ketahanan


keluarga belum optimal
a. Pembangunan manusia berbasis gender masih di bawah
nilai capaian nasional
b. Peran serta perempuan dalam politik dan ekonomi masih
relatif rendah
c. Kekerasan kepada perempuan dan anak masih cukup
banyak

7. Pertumbuhan ekonomi relatif stagnan

a. Penanganan sektor pertanian secara komprehensif belum


optimal

b. Pertumbuhan ekonomi masih tergantung kepada sektor


pertambangan

c. Masih defisitnya nilai perdagangan, impor masih lebih


tinggi dari nilai ekspor

IV - 12
d. Rendahnya realisasi investasi diluar sektor pertambangan
dan pariwisata

e. Pengaruh sektor pariwisata belum signifikan terhadap


perekonomian masyarakat
f. Masih minimnya akses masyarakat terhadap produk dan
pendidikan keuangan

g. Peranan koperasi, koperasi syariah, BUMDes dalam


perekonomian relatif rendah

h. Wirausaha yang produktif dan inovatif masih kurang

i. Terbatasnya akses terhadap sumber daya ekonomi yang


murah dan berkelanjutan

j. Potensi pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil belum dikelola


secara optimal

k. Lahan potensial yang belum dimanfaatkan secara optimal

8. Industrialisasi produk unggulan daerah belum optimal

a. Penciptaan nilai tambah ekonomi komoditas belum optimal.


b. Konektivitas sektor hulu (produksi) dan sektor hilir
(pengolahan dan perdagangan) belum optimal.
c. Pengembangan dan pemberdayaan pelaku industri kreatif
belum optimal.
d. Industri pengolahan dan industri pendukung komoditas
masih kurang.
e. Fasilitasi dan pemanfaatan hasil karya industri lokal belum
optimal.
f. Infrastruktur, perizinan dan investasi industri belum
difasilitasi secara khusus dan optimal.

9. Belum Terciptanya Kehidupan Masyarakat yang aman dan


damai secara optimal.
a. Indeks Demokrasi masih rendah.
b. Beberapa daerah masih masuk dalam kawasan rawan
konflik sosial.
c. Nilai agama, budaya dan kearifan lokal belum
diimplemetasikan dalam kehidupan secara optimal.

IV - 13
d. Angka kriminalitas dan penyalahgunaan NAPZA masih
tinggi.

10. Kualitas dan Daya Dukung Lingkungan belum optimal


a. Indeks kualitas lingkungan hidup semakin menurun.
b. Penanganan sampah dan limbah (partisipasi publik,
cakupan, dan penegakan hukum) belum optimal.
c. Terjadinya degradasi ekosistem hutan, danau, dataran
rendah, serta pesisir dan laut.
d. Penegakan hukum terhadap eksploitasi ilegal sumberdaya
alam (illegal logging, illegal fishing, illegal mining) masih
lemah.

11. Penataan Ruang, konektivitas, dan ketersediaan


Infrastruktur Wilayah belum optimal
a. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan
ruang belum optimal.
b. Tingkat kemantapan jalan yang tinggi belum diimbangi
dengan tingkat kenyamanan dan standar pelayanan
memadai.
c. Aksesibilitas, kualitas, dan kelancaran transportasi masal
antar pusat pertumbuhan dan pulau-pulau kecil belum
merata.
d. Sarana dan prasarana teknologi komunikasi dan informasi
belum merata.
e. Potensi energi baru dan terbarukan baik untuk kebutuhan
rumah tangga maupun industri belum dikelola secara
optimal.
f. Ketersediaan sarana dan prasarana sumber daya air yang
mendukung ketahanan pangan belum merata.
g. Ketersediaan dan sistem pengelolaan air minum regional
belum terintegrasi.

IV - 14
4.2.3 Telaah Isu strategis pembangunan kabupaten sekitar Kab.
Lombok Utara

Tabel 4.2
Telaah Isu Strategis Terkait Ruang dan Pembangunan
Kawasan Di Sekitar Kabupaten Lombok Utara

No. Kabupaten Isu Terkait Ruang Isu Pembangunan


Kawasan
1. Lombok Barat Pemanfaatan Senggigi dan Pusuk
Kawasan Pusuk dan
Pemanfaatan PUSUK
Kawasan Senggigi • Pengembangan
• Pembangunan Agrowisata Gula
Rumah Swadaya Aren (pusuk)
Pariwisata • Pembangunan Zona
• Pembangunan
Interaksi Satwa Liar
Menara Observasi
• Pengembangan
• Pembangunan Pasar
Gardu Pandang
Seni Senggigi
• Pengembangan
Jalur Trekking
Hutan

SENGIGI
• Pengembangan
Pusat Kesenian
Lokal
• Pembangunan
Pameran Seni Lokal
• Pengembangan
Dermaga
• Pembangunan
Gerbang Pintu
Masuk
• Revitalisasi Jalur
Publik Kawasan
Atraksi Wisata yang
• Aktif dan Interaktif
Regulasi Muka

IV - 15
Bangunan
(Frontage) Sekitar
Kawasan Atraksi
Wisata
• Pembangunan
Rumah untuk
Tenaga Kerja
Pariwisata
• Pembangunan
Rumah Susun di
Sekitar Kawasan
Wisata
• Pembangunan
Rumah Toko (Ruko)
• Pembangunan
Rumah Swadaya
Pariwisata
• Pembangunan
Kantor Pos
Pembantu
• Pembangunan Pusat
Perbelanjaan dan
Niaga
• Pembangunan
Gedung Serbaguna
• Pembangunan
Gedung Bioskop
• Pembangunan
Taman dan
Lapangan Olahraga
2. Lombok Tengah Pemanfaatan Moto GP
Kawasan Lingkar (KEK Mandalika)
Hutan PP no.5 2014
• Perlindungan, Luas (1035,67 Ha)
pengamanan dan • Mandalika Street
konservasi Race Circuit Cluster
• Pemulihan • Pembangunan jalan

IV - 16
Kualitas Bypass BIL
sumberdaya hutan sepanjang 17,4 Km
dan lahan. • Peningkatan
• Pemanfaatan Kapasitas Tempat
Potensi Pengelolaan Akhir
sumberdaya hutan (TPA) Pengengat
secara optimal dan dengan volume
berkelanjutan 17.500 KK
• Permberdayaan • Pembangunan
masyarakat sekitar pengendali banjir
Kawasan hutan KEK Mandalika
sepanjang 5 km
• 7 hotel bintang lima,
antra lain Pullman,
Clubmed, Royal
Tulip, X2,
Paramount
• 750 unit home stay
• convention center,
rumah sakit dan
fasilitas lain

3. Lombok Timur Pemanfaatan Penataan Pendakian


Kawasan Rinjani dan Gunung
Kawasan Perbatasan • Jalur pendakian
Jalur Pendakian dibuat dengan
Timbanuh dan memenuhi
Sembalun ketentuan dalam
Perbaikan Jalur peraturan yang
wisata Pendakian berlaku
Rinjani di Lotim: • Pagar pembatas
• Sembalun yang menandakan
• Timbanuh jalur pendakian
• Torean • Standar prosedur
• Propok operasional (SOP)
tentang jalur
pendakian

IV - 17
• SOP pendakian
untuk
pengunjung/wisataw
an terkait sampah
• Standar prosedur
operasional
pendakian yang
memuat larangan
memberi makan
hewan, mengganggu
atau bahkan
membunuh secara
sengaja hewan yang
ada di dalam areal
hutan lindung.

Kajian terhadap isu strategis pembangunan Kabupaten sekitar


Kabupaten Lombok Utara

a. Kabupaten Lombok Barat


Pemanfaatan kawasan Pusuk dan pemanfaatan kawasan
senggigi, pengembangan agrowista gula aren, pengembangan
zona interaksi satwa liar dan pengembangan gardu pandang
menjadikan kawasan pusuk di Kabupaten Lombok Barat sebagai
kawasan agrowisata. Peluang bagi Kabupaten Lombok Utara
sebagai Kabupaten tetangga dapat memberikan kesempatan bagi
Kabupaten Lombok Utara untuk memasarkan produk-
produknya seperti madu trigona, dan hasil produksi kopi
unggulan sehingga dapat mengembangkan area pemasaran di
sekitar wilayah agrowisata Pusuk. Pada kawasan wisata sengigi
akan difokuskan pada pengembangan pameran seni lokal,
atraksi wisata yang aktif dan interaktif maka peluang bagi
Kabupaten Lombok Utara untuk memasarkan produk-produk
kerajinan asli Lombok Utara yang tentu saja berbeda dengan
produksi kerajinan di Lombok Barat.

IV - 18
Di Kabupaten Lombok Tengah akan dilaksanakan
mengembangan KEK Mandalika dengan pembangunan sirkuit
moto GP, even besar seperti itu tentunya akan menjadi peluang
untuk Kabupaten Lombok Utara melakukan promosi secara
berkesinambungan tentang keunggulan dan potensi di Lombok
Utara, dapat dilakukan dengan membuka outlet promosi wisata
daerah yang tentunya mengemban tugas untuk mempromosikan
aspek-aspek keunggulan dan potensi wisata di Kabupaten
Lombok Utara, termasuk keindahan 3 gilinya.

Perlu dilakukan penataan dan perbaikan jalur pendakian


ke Gunung Rinjani yang melewati Senaru, Kecamatan Bayan,
perlu dilakukan perbaikan infrastruktur dan perbaikan fasilitas-
fasilitas yang ada, melakukan koneksi jalan dan prasarana yang
baik dari Pemenang sampai dengan Senaru, disertai dengan
promosi yang berkelanjutan sehingga para wisatawan setelah
mengunjungi 3 gili akan menikmati panorama bukit rinjani dan
sebaliknya.

4.2.4 Telaah terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


(Sustainable Development Goals)
Isu penting dalam pelaksanaan pembangunan adalah,
tercapainya kesepakatan sasaran tujuan pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development Goal’s-SDGs) baik
ditingkat global, nasional, daerah bahkan sampai di tingkat desa.
Agenda pembangunan global yang telah disepakati tersebut
adalah mengentaskan kemiskinan ekstrim dari muka bumi pada
tahun 2030, dan mewujudkan janji pembangunan berkelanjutan.
Terdapat 5 (lima) pergeseran transformasi utama pelaksanaan
pembangunan, yaitu:
• Leave No One Behind - Tidak meninggalkan siapapun di
belakang. Setelah tahun 2015 dunia harus bergerak dari
mengurangi kemiskinan ke mengakhiri kemiskinan ekstrim,
dalam segala bentuknya. Dunia perlu memastikan bahwa
tidak ada satu orangpun apapun etnis, gender, geografi,
disabilitas, ras dan status lainnya yang tidak mendapatkan
kesempatan ekonomi dasar dan hak asasi.
• Put Sustainable Development at the Core - Menempatkan
pembangunan berkelanjutan sebagai inti. Dunia harus

IV - 19
mengintegrasikan dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan
dari keberlanjutan. Dunia harus bertindak sekarang untuk
mengurangi laju perubahan iklim dan degradasi lingkungan,
yang menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi
sebelumnya bagi manusia.
• Transform Economies for Jobs and Inclusive Growth -
Transformasi ekonomi untuk penyediaan pekerjaan dan
pembangunan yang inklusif. Transformasi ekonomi yang
mendalam dapat mengakhiri kemiskinan ekstrim dan
meningkatkan mata pencaharian, dengan memanfaatkan
inovasi, teknologi dan potensi bisnis. Semakin beragam
kegiatan ekonomi, dan dengan kesempatan yang sama bagi
semua orang, akan mewujudkan iklusi sosial, terutama bagi
generasi muda, dan mendorong pola konsumsi dan produksi
yang berkelanjutan.
• Build Peace and Effective, Open and Accountable Institutions for
All - Membangun perdamaian dan kelembagaan yang efektif,
terbuka dan akuntabel bagi semua. Kebebasan dari konflik
dan kekerasan adalah hak manusia yang paling mendasar,
dan merupakan fondasi paling penting dalam membangun
masyarakat yang damai dan sejahtera. Pada waktu yang
bersamaan, masyarakat di seluruh dunia berharap
pemerintah bersikap jujur, akuntabel dan responsif terhadap
permintaan mereka. Dunia mendesak sebuah pergeseran
fundamental yang menempatkan perdamaian dan tata kelola
pemerintahan yang baik sebagai elemen inti kesejahteraan,
bukan sebuah pilihan ekstra.
• Forge a New Global Partnership - Membina kemitraan global
baru. Semangat kebersamaan, kerjasama dan akuntabilitas
antar pihak harus menyokong agenda pembangunan pasca
2015. Kemitraan baru harus dilandaskan pada pemahaman
bersama akan perikemanusiaaan, berbasis pada pengertian
dan manfaat antar pihak Hal tersebut harus berada di
tengah-tengah masyarakat, termasuk mereka yang terdampak
oleh kemiskinan dan terpinggirkan, perempuan, remaja,
lansia, penyandang cacat dan penduduk lokal/indigenous.
Kemitraan tersebut harus melibatkan organisasi masyarakat,

IV - 20
institusi multilateral, pemerintah daerah dan pusat,
komunitas sains dan akademis, pelaku bisnis dan filantropi.

Selanjutnya, Kelima pergeseran transformasi kebijakan tersebut


kemudian di wujudkan ke dalam 17 tujuan dari Sustainable
Development Goals (SDGs), yang meliputi:

1. No Poverty - Mengakhiri segala bentuk kemiskinan


dimanapun;
2. Zero Hunger - Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan, meningkatkan gizi salah satunya melalui percepatan
penurunan angka stunting, dan mendorong pertanian yang
berkelanjutan;
3. Good Health and Well-being - Menjamin kehidupan yang sehat
serta mendorong kesejahteraan hidup bagi semua orang di
segala usia;
4. Quality Education - Menjamin pemerataan pendidikan yang
berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk
semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan
berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur
hidup bagi semua orang
5. Gender Equality - Menjamin kesetaraan gender serta
memberdayakan seluruh perempuan;
6. Clean Water and Sanitation - Menjamin ketersediaan dan
pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
semua orang;
7. Affordable and Clean Energy - Menjamin akses energi yang
terjangkau, terjamin, berkelanjutan serta modern bagi semua
orang;
8. Decent Work and Economic Growth - Mendorong pertumbuhan
ekonomi yang terusmenerus, inklusif, dan berkelanjutan,
serta kesempatan kerja penuh, produktif dan pekerjaan yang
layak bagi semua orang;
9. Industry, Innovation and Infrastructure - Membangun
infrastruktur yang berkualitas, mendorong industrialisasi
yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi;
10. Reduced Inequalities - Mengurangi kesenjangan di dalam dan
di antar negara;
11. Sustainable Cities and Communities - Menjadikan kota dan

IV - 21
pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan
berkelanjutan;
12. Responsible Consumption and Production - Menjamin pola
produksi dan konsumsi yang berkelanjutan;
13. Climate Action - Mengambil tindakan segera untuk memerangi
perubahan iklim serta dampaknya;
14. Life Below Water - Melestarikan dan menggunakan samudera,
lautan dan sumberdaya laut secara berkelanjutan;
15. Life on Land - Melindungi, memperbaharui, serta mendorong
penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola
hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus dan
tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan
dan memulihkan degradasi tanah serta menghentikan
kerugian keanekaragaman hayati;
16. Peace, Justice and Strong Institutions - Mendorong masyarakat
yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses keadilan bagi semua orang termasuk
lembaga dan bertanggunjawab untuk seluruh kalangan, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan;
17. Partnerships for the Goals - Memperkuat implementasi dan
menghidupkan Kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.

4.2.5 Isu-Isu Strategis Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026


Isu strategis pembangunan Kabupaten Lombok Utara
tahun 2021-2026 merupakan formulasi makro dalam penentuan
kebijakan umum pembangunan jangka memengah berdasarkan
permasalahan pembangunan. Isu-isu strategis tersebut disusun
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Permasalahan strategis berdasarkan hasil analisa data;
b. Isu-isu strategis dalam RPJPD Tahun 2005-2025
c. Kebijakan dalam RTRW;
d. Kebijakan dalam RPJMN serta RPJMD Prov/Kab/Kota
penyangga;
e. Tujuan pembangunan dalam SDGs, serta;
f. Isu-isu global yang sedang berkembang;

IV - 22
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka isu strategis
pembangunan daerah di kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-
2026 dapat dikelompokan kedalam isu utama dan isu strategis
dengan rincian sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3
Isu-isu Strategis Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2021-2026
No Isu Utama Isu-isu strategis
1. Isu Reformasi Birokrasi
2. Tata kelola pemerintahan
Isu Integritas dan
(akuntabilitas dan tranparansi) dan
1. sumber daya
kompetensi ASN
Aparatur
3. Isu Pengelolaan Pembiayaan
Pembangunan daerah
4. Isu Pemantapan pembangunan
ahlak yang mulia
Isu Lombok Utara 5. Isu pemeliharaan nilai lokal untuk
sebagai kabupaten mendukung kinerja pembangunan
2.
yang berakhlak dan 6. Isu Penguatan Inovasi dan
berbudaya Kreativitas Daerah
7. Isu Pengelompokan tanah dan
hutan adat
8. Isu Peningkatan Kualitas
keberlanjutan layanan Pendidikan.
9. Isu Peningkatan Kualitas dan akses
layanan Kesehatan
10. Isu Penguatan Kesetaraan Akses
layanan untuk penduduk miskin
Isu Pembangunan dan kelompok rentan dan marginal
3.
Manusia lainnya.
11. Isu Peningkatan kapasitas dan
kompetensi kelompok Perempuan;
kelompok marginal dan atau difabel.
12. Isu peningkatan kapasitas dan
kompetensi Pemuda dan Olahraga
dan kompetensi Angkatan kerja.
13. Isu Peningkatan Kualitas dan
Isu Kabupaten Hijau
4. Penataan Lingkungan Perumahan
dan Lestari
dan Permukiman (termasuk

IV - 23
No Isu Utama Isu-isu strategis
pemulihan pasca gempa)
14. Isu Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
15. Isu pengelolaan limbah,
persampahan baik di perdesaan dan
perkotaan
16. Isu Penambahan jumlah Ruang
Terbuka Hijau
17. Isu Penghijauan lingkungan berupa
bantuan bibit penghijauan dan bibit
produktif,
18. Isu Penguatan Ketahanan Pangan
di tingkat rumah tangga, desa dan
daerah.
19. Isu Industri kecil dan UMKM Yang
kreatif dan Berdaya Saing.
20. Isu kerentanan sosial dan
pengurangan kemiskinan.
21. Isu kompetensi tenaga kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja.
22. Isu pemulihan dan pengembangan
Isu Percepatan
sektor pariwisata pasca gempa serta
5. Ekonomi dan
pandemi covid-19.
Infrastruktur
23. Isu jaringan infrastruktur dasar
yang belum mantap (jalan, air
bersih, sanitasi, sistem
internet/komunikasi dan listrik).
24. Isu Pengendalian Pemanfaatan
Ruang untuk peningkatan
kesejahteraan.
25. Isu keterhubungan data untuk
mendukung kinerja pembangunan
daerah baik di desa, kec dan kab.

Penjabaran dari 23 isu strategis pembangunan Kabupaten Lombok


Utara tahun 2021-2026 secara detail akan dijabarkan setelah
disinergikan dengan visi misi dan janji politik calon kepala daerah
terpilih.

IV - 24
4.2.6 Penjelasan Isu Strategis Kabupaten Lombok Utara 2021-2026

Pembangunan pendidikan memiliki nilai strategis bagi


penciptaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
berkarakter baik. Pembangunan pendidikan secara menyeluruh
pada semua jenjang pendidikan. Di dalam Sustainable
Development Goals (SDGs) pendidikan mengambil peran penting
dengan target Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak
perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan
menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang
mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
harus juga memperhatikan kualitas pendidik atau guru. Target
SDGs lain dalam bidang pendidikan pada tahun 2030, adalah
secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas.
Pencapaian tujuan tersebut bagi Kabupaten Lombok Utara harus
diupayakan karena Kabupaten Lombok Utara merupakan bagian
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan urusan
pendidikan bagi kabupaten/kota diatur dalam Undang-Undang
No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Capaian
pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari tahun
2016 sampai tahun 2020 tumbuh secara fluktuatif. Pada tahun
2016 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD sebesar 58,41% pada
tahun 2020 menurun menjadi 56,14%.
Data hasil Susenas, 2020 memberikan gambaran bahwa
problem Pendidikan dasar tidak hanya ada di kelompok
masyarakat miskin, namun kelompok masyarakat yang kaya
juga menghadapi kendala akses Pendidikan dasar, namun
demikian hambatan untuk kelompok miskin lebih banyak 2 kali
lipat dibandingkan dengan kelompok penduduk kaya dimana
terdapat 27% dari di kuintil 1 atau 20% penduduk paling miskin
berpendidikan SD/Sederajat kebawah. Konsisten dengan data
diatas, untuk kesinambungan lanjutan pendididkan juga
menunjukan bahwa pada rumah tangga miskin akes terhadap
kesinambungan pendidikan juga lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok rumah tangga yang kaya. Kondisi ini

IV - 25
merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya angka Harapan
lama Sekolah dan Juga rata-rata tingkat Pendidikan penduduk
di Kabupaten Lombok Utara.

Tantangan yang sama juga dihadapi untuk tingkat


Pendidikan lanjutan, meskipun dari sisi kewenangan
penyelenggaraan Pendidikan lanjutan berada ditingkat Provinsi,
namun perlu ada upaya yang lebih terstruktur agar seluruh
masyarakat usia sekolah di Kabupaten Lombok Utara
memperoleh akses Pendidikan ke tingkat lanjutan. Data hasil
Susenas memberi gambaran bahwa baik pada masyarakat miskin
maupun yang kaya mempunyai kendala dalam memperoleh
akses Pendidikan lanjutan. Memperkuat dan mengembangkan
kelembagaan Pendidikan Non Formal pada masa mendatang
menjadi sangat penting mengingat di Lombok Utara, masih
menghadapi masalah tingginya angka buta huruf. Pada Tahun
2020 ini diperoleh gambaran bahwa pada kelompok masyarakat
miskin angka buta huruf mencapai 19% sedangkan pada
kelompok masyarakat kaya mencapai angka 12%.

Usia Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Lombok Utara


pada Tahun 2020 berada pada angka 67,17. Kabupaten Lombok
Utara Berada di posisi ke-5 dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi
NTB sesuai dengan tabel dibawah ini :
No Kab/Kota AHH
1 Kota Mataram 71,76
2 Kota Bima 70,38
3 Sumbawa Barat 68,07
4 Sumbawa 67,54
5 Lombok Utara 67,17
6 Lombok Barat 66,94
7 Dompu 66,82
8 Bima 66,33
9 Lombok Tengah 66,21
10 Lombok Timur 65,97

Urusan kesehatan memiliki sumbangan dalam


meningkatnya UHH yaitu dengan menekan Angka Kematian Bayi
(AKB) dan balita (AKBA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka
kematian karena kesakitan. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Lombok Utara dari tahun 2017 sampai 2020
fluktuatif. AKB tahun 2017 sebesar 18,5 per 1.000 KH (Kelahiran

IV - 26
Hidup) menurun menjadi 13,5 per 1.000 KH di Tahun 2020.
Angka ini dibandingkan dengan target nasional, telah melampaui
target yang ditentukan yaitu 23 per 1.000 KH. Masih
ditemukannya kematian bayi disebabkan oleh pelayanan
kesehatan yang belum optimal, angka kesakitan pada bayi dan
balita, lingkungan yang kurang sehat, kesadaran masyarakat
yang masih belum baik.

Angka kematian ibu (AKI) dari tahun 2017 – 2020


cenderung mengalami Peningkatan. Nilai AKI tahun 2017 adalah
64,7 pada tahun 2020 meningkat menjadi 58,6. Kondisi ini masih
diatas target RPJMD Kabupaten Lombok Utara tahun 2021 yaitu
0 kematian ibu. Kematian ibu disebabkan oleh kondisi dimana
ibu tidak siap mengalami kelahiran yaitu mengalami 4 T (terlalu
sering, terlalu banyak, terlalu muda dan terlalu tua) melahirkan.
Penyebab langsung kematian ibu melahirkan seperti kasus
pendarahan telah mengalami penurunan namun karena infeksi
penyakit dan penyakit penyerta (jantung, hipertensi, kanker dll)
mengalami peningkatan.

Status gizi masyarakat di Kabupaten Lombok Utara dapat


dilihat dari kondisi gizi kurang dan balita stunting. Prevalensi
Balita Gizi kurang di Kabupaten Lombok Utara mengalami
penurunan dari tahun 2019 sebesar 16,5% menjadi 14,3% pada
tahun 2019. Gizi kurang terjadi karena asupan makan yang tidak
memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Hal ini karena kemiskinan
dan ketidakpahaman penduduk dalam menyiapkan makanan
yang seimbang. Balita gizi kurang yang menurun diikuti dengan
menurunnya balita stunting. Tahun 2017 prevalensi balita
stunting sebanyak 37,6% menurun menjadi 33,7% pada tahun
2020.

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Utara telah


tersedia disemua kecamatan. Dari sisi ketersediaan pelayanan
kesehatan dan sisi kualitas pelayanan tidak menjadi
permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari rasio puskesmas kurang
dari 30.000 penduduk. Persentase puskesmas yang sesuai
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, pada tahun 2019 sebesar
100% (5 Puskesmas). Hal ini dikarenakan dari sisi tenaga

IV - 27
kesehatan sesuai peraturan sudah terpenuhi dan dari tata
bangunan juga masih perlu mendapat perhatian

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) digunakan untuk


mengukur sejauh mana keterlibatan perempuan dalam
pengambilan keputusan, sehingga kebutuhan dan
permasalahannya dapat mempengaruhi serta teraktualisasi
dalam hasil keputusan kebijakan pembangunan yang
menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga legislatif,
eksekutif maupun yudikatif. Perkembangan IDG Kabupaten
Lombok Utara dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019
mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2017 sebesar 46,33
menjadi sebesar 47,19 pada tahun 2019. Kondisi tersebut relevan
dengan kondisi Nasional yang sama-sama mengalami kenaikan.
Komponen pembentuk Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG) Kabupaten Lombok Utara tahun 2017-2019, dilihat dari
perkembangan keterlibatan perempuan di parlemen dari tahun
2017 hingga tahun 2019 mengalami penurunan dari 6,67%
menjadi 3,33%. Kondisi perempuan sebagai tenaga professional
mengalami peningkatan sebesar 31,33 di tahun 2017 menjadi
42,46 di tahun 2019.
Untuk memperkuat peranan perempuan dan kelompok
marginal dalam pembangunan di daerah, maka telah
dikembangkan berbagai inovasi kebijakan pembangunan daerah
yang lebih inklusif. Proses itu dikembangkan dengan mendorong
perluasan pelaksanaan Sekolah Perempuan di perdesaan yang
pelaksanaannya bekerja sama dengan mitra pembangunan local,
mengembangkan pelaksanaan musrenbang tematik dan inklusif
yang melibatkan kelompok difabel, lansia maupun anak sekolah.

Pada tahun 2020, TPT Kabupaten Lombok Utara sebesar


3,01%, berada dibawah rata-rata Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebesar 4,22% dan Nasional sebesar 7,07% serta berada di posisi
ke-2 untuk tingkat pengangguran terbuka paling rendah
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain disekitarnya,
penurunan jumlah TPT di Kabupaten Lombok Utara diantaranya
dikarenakan telah selesainya Proyek Strategis Nasional sehingga
pekerja sementara di Proyek Strategis Nasional berhenti yang
berdampak juga pada jasa penyedia akomodasi dan perdagangan

IV - 28
yang praktis juga terhenti dan belum berusaha lagi. Disamping
faktor-faktor tesebut, Peningkatan TPT juga sebagai akibat
penggunaan teknologi pengganti tenaga manusia. Selengkapnya
TPT dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Meskipun data TPT di Lombok Utara lebih baik


dibandingkan dengan data di Provinsi maupun nasional, namun
daya saing tenaga kerja di Lombok Utara masih menghadapi
permasalahan yang besar. Hasil data SAKERNAS 2019,
menunjukan fakta bahwa Penduduk yang bekerja di Kabupaten
Lombok Utara dominan pendidikannya tidak tamat SD sebesar
31,79%, tamat SD sebanyak 23,18%, tamat SMP sebesar 12,98%,
tamat SMA sebesar 21,81% . Sebanyak 32% penduduk usia kerja
yang telah terlatih. Sisanya sebanyak 68% penduduk usia kerja
di Kabupaten Lombok Utara belum terlatih dengan keterampilan
yang spesifik. Oleh karena itu kedepan, perlu dikembangkan
program pelatihan tematik yang lebih variatif baik jenis maupun
lingkup sektor yang disesuaikan dengan jenjang pendidikannya.
Pembangunan sentra pelatihan keterampilan tenaga kerja juga
perlu dikembangkan untuk mempercepat peningkatan
keterampilan dan daya saing tenaga kerja di Kabupaten Lombok
Utara.

Sektor penyumbang terbesar PDRB ADHB di Kabupaten


Lombok Utara didominasi oleh empat sektor, yaitu sektor
Pertanian Kehutanan dan Perikanan; Sektor Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi mobil dan sepeda motor dan Sektor
Konstruksi. Kontribusi tertinggi pada sektor Pertanian Kehutanan
dan Perikanan sebesar Rp. 1.682.685,8 juta, akan tetapi
kondisinya menjadi timpang jika menganalisa bahwa sebagian
besar penduduk Lombok Utara juga bekerja pada sektor
pertanian (42,19%), misalkan para penduduk yang berkerja pada
sektor pertanian tesebut dioptimalkan untuk mengembangkan
usaha pertanian di tingkat rumah/desa dengan mengoptimalkan
KRPL maka hasilnya pun akan lebih dapat dioptimalkan secara
bersama-sama.

Perlu dilakukan terobosan/kebijakan yang progresif untuk


mendorong berfungsinya UMKM sehingga UMKM yang selama ini

IV - 29
belum mampu menjadi mesin pendorong pergerakan ekonomi
lokal sehingga akan UMKM tersebut akan mampu meningkatkan
pendapatan tenaga kerja lokal dan hasil produksinya dapat lebih
di optimalkan.

Pariwisata adalah merupakan salah satu sektor strategis


di Lombok Utara, oleh karena itu meningkatkan kualitas layanan
kepariwisataan selain terus memperbaiki kualitas jaringan
infrastruktur pada destinasi wisata, maka perbaikan kualitas
SDM pengelola pariwisata juga perlu ditingkatkan. Upaya ini
akan dilaksanakan dengan memberikan berbagai pelatihan teknis
kepada pemandu pariwisata, melaksanakan sertifikasi pemandu
dan juga memperkuat kelompok sadar wisata

Kabupaten Lombok utara juga berkembang wisata non


retribusi, satu diantaranya adalah desa wisata. Masing-masing
desa wisata memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Desa wisata
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dengan bertumpu
pada potensi alam, seni budaya, dan keunikan kehidupan desa
yang alami. Pada tahun 2018 tercatat 6 desa wisata namun yang
aktif dan pada Tahun 2019 berkembang menjadi 9 desa wisata
dan di tahun 2020 berkembang menjadi 12 desa wisata.

Indikator kinerja yang menjadi tolak ukur keberhasilan


urusan sosial adalah berjalannya penanganan permasalahan
sosial yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang tertangani di
Kabupaten Lombok Utara sampai tahun 2019 mencapai 157%
meningkat dari tahun 2018 sebesar 68,12%. Cakupan ketepatan
sasaran penerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun
2019 telah mencapai 18.829 orang, menurun dari tahun
sebelumnya yaitu 20.122 orang. Persentase perangkat daerah
memiliki data terpilah gender dan anak telah mencapai 33,3%
ditahun 2019. Persentase OPD melaksanakan PPRG
(Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender) pada tahun
2019 telah mencapai 80%. Porsentase Desa dengan sekolah
perempuan aktif pada tahun 2019 mencapai 93% naik dari tahun
2018 sebesar 57,12%. Dan untuk cakupan kekerasan terhadap

IV - 30
perempuan dan anak yang mendapat layanan yang komprehensif
telah mencapai 100% pada tahun 2019.

Kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota dalam urusan


ketenagakerjaan terutama diarahkan pada pelatihan kerja dan
produktivitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja dan
hubungan industrial. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja
ditujukan untuk meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi tenaga kerja agar dapat sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja di dunia industri melalui peningkatan kemampuan,
produktivitas dan kesejahteraan. Melalui pelatihan kerja
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, etos
kerja dan kemampuan manajemen di Kabupaten Lombok Utara.
Tenaga kerja yang sudah mendapatkan pelatihan keterampilan
diharapkan sudah siap diterima di pasar kerja sesuai dengan
kompetensinya.

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Lombok Utara


yang paling urgent adalah pada aspek kesejahteraan yaitu upaya
peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang
terkendala karena minimnya pelayanan dasar baik pelayanannya
maupun infrastruktur penunjang layanan tersebut termasuk
ketersediaan tenaga Sumber Daya Manusia yang memiliki
kapasitas yang baik serta jangkauan akses ke pelayanan tersebut
sangat terbatas dan terkendala oleh kualitas infrastruktur jalan
yang rendah. Disamping itu, isu lingkungan masih cukup
mendominasi seperti misalnya persampahan, pencemaran
lingkungan dan polusi. Kesadaran masyarakat dan afirmasi
pemerintah menjadi critical point pada situasi ini. Integrasi data
mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten dibutuhkan
untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan tepat
sasaran.

Infrastruktur merupakan sarana penting dalam


menunjang mobilitas aktivitas sosial dan ekonomi penduduk.
Terjadinya gempa mengakibatkan rusaknya berbagai
infrastruktur yang mengakibatkan aktivitas masyarakat
terganggu dan secara tidak langsung berdampak terhadap aliran

IV - 31
ekonomi masyarakat setempat. Penilaian dampak bencana pada
sektor infrastruktur dilakukan terhadap kerusakan infrastruktur
akibat bencana yang diantaranya di bidang transportasi (jalan
dan jembatan) dan sumber daya air serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya. Seluruh Kecamatan di Lombok Utara termasuk
kategori rawan bencana (tabel 2.3) maka diperlukan edukasi dan
pemahaman masyrakat/penduduk terhadap kesiapan jika
sewaktu-waktu bencana alam datang, perlunya kesiapan pada
tingkat Desa mungkin bisa kesiapan tagana (taruna siaga
bencana) pada setiap Desa jika suatu saat terjadi bencana.

Seiring dengan adanya berbagai pembangunan di


Kabupaten Lombok Utara, dimana kegiatan pembangunan
tersebut membutuhkan sumber daya alam yang semakin
meningkat, juga mengandung risiko terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan daya
dukung, daya tampung, dan produktivitas lingkungan hidup
menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial. Oleh karena
itu, lingkungan hidup harus dilindungi dan dikelola dengan baik.

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok


Utara menunjukan skor indeks 62,6 ditahun 2015. Sementara itu
untuk persentase sampah yang tertangani menunjukan
penurunan dari 62,6% tahun 2015 menjadi 60,12% di tahun
2020 yang disebabkan oleh indeks kualitas air di Kabupaten
Lombok Utara mengalami penurunan dari 35 ditahun 2015
menjadi 25 ditahun 2020. Sementara itu dalam rangka
penyelamatan lingkungan hidup Kabupaten Lombok Utara
melakukan penanganan tutupan vegetasi, kualitas udara dan
sumber mata air secara bertahap pada titik-titik kritis yang perlu
segera mendapatkan penanganan.

Pendekatan pengelolaan sampah seyogyanya dilakukan


melalui pendekatan berbasis 3R dan berbasis masyarakat,
pengelolaan sampah secara terpadu dengan melaksanakan
pengelolaan sejak dari sumbernya. 3R adalah upaya yang
meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali
(reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle).
Proses pengurangan merupakan upaya untuk mengurangi

IV - 32
jumlah sampah yang akan diangkut dan diproses di tempat
pemrosesan akhir sampah. Pendekatan pengelolaan sampah
seyogyanya dilakukan melalui pendekatan berbasis 3R dan
berbasis masyarakat, pengelolaan sampah secara terpadu dengan
melaksanakan pengelolaan sejak dari sumbernya. 3R adalah
upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce),
menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah
(recycle).

Kegiatan Pengurangan sampah dapat berupa pembatasan


timbulan sampah, pendaur-ulangan sampah, dan pemanfaatan
kembali sampah, dimana proses pemilahan merupakan kegiatan
penunjangan pokok dari proses pendaurulangan. Kegiatan
Penanganan Pemilahan sesuai dengan jenis dan sifatnya,
Pengumpulan dari sumber Ke TPS, Pengangkutan dari sumber ke
tempat pemrosesan.

Berbagai sistem daur ulang dapat diaplikasikan, karena


komposisi sampah terbesar di kota-kota di Indonesia sebagian
besar adalah sampah organik, maka diperkenalkan sistem
pengomposan skala individual, komunal, kawasan, baik untuk
daerah air tanah tinggi (daerah basah) maupun untuk air tanah
rendah. Sedangkan untuk pemanfaatan kembali sampah baik
organik maupun anorganik diperkenalkan contoh yang dapat
diaplikasikan serta diperkenalkannya bank sampah. Untuk
pengurangan sampah diperkenalkan teknik- teknik sederhana
seperti mengurangi kemasan, kembali pada pembungkus yang
dapat terdegradasi. Untuk itu pengelolaan sampah sistem 3 R
(reduse, reuse, recycle), melalui pengumpulan, pemilahan,
pengelolaan sampah oleh masyarakat harus terus dioptimalkan.

Disamping itu perlu juga mensinergikan program


unggulan pembangunan provinsi NTB dalam dokumen RPJMD
Kabupaten Lombok Utara, seperti Program NTB Zero Waste
dengan beberapa program pendukung seperti:

a. Pembuatan lubang biopori di tingkat rumah tangga melalui


kerjasama dengan Dinas LH Lombok Utara dan Kelompok
PKK;

b. Kerjasama dengan Dikbud Lombok Utara untuk Mendorong

IV - 33
SD/SMP untuk membuat Biopori;

c. Pembuatan sumur biopori (minimal 30 sumur/kelurahan)


bekerjasama dengan Dinas LH, DPMPDes, dan Dinas
Pariwisata Lombok Utara;

d. Pembentukan unit bank sampah, Kerjasama dengan dinas


LH Kota Sampah;

e. Meningkatkan upaya Kampanye, Sosialisasi dan Edukasi


Zero Waste, sasarannya adalah Masyarakat di mulai dari
tingkat rumah tangga, mahasiswa dan pelajar dalam rangka
penguatan SDM dalam pengelolaan sampah;

f. Meningkatkan upaya Edukasi untuk mengarahkan perilaku


masyarakat agar hidup sehat, tidak membuang sampah dan
buang air ke sungai, yang dampaknya dapat mencegah
pencemaran badan air dan meningkatkan nilai Indeks
Kualitas Air.

IV - 34
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


(RPJMD) Kabupaten Lombok Utara memerlukan suatu filosofi yang
mampu menjadi salah satu pedoman dalam menentukan Visi dan Misi
serta arah pembangunan daerah.

Filosofi pembangunan yang disimbolkan di Kabupaten Lombok


Utara yaitu “TIOQ TATA TUNAQ” merupakan cerminan kepribadian dan
semangat kerja masyarakat Lombok Utara, dengan pengertian sebagai
berikut :

TIOQ : Berarti tumbuh, menerima anugerah dari Tuhan YME;

TATA : Berarti atur, mengelola sumberdaya yang dianugerahkan


Tuhan YME;

TUNAQ : Berarti menyayangi, memelihara dan mendayagunakan.

Berdasarkan filosofi pembangunan daerah Kabupaten Lombok Utara,


permasalahan dan isu strategis daerah sehingga ditetapkan Visi - Misi
Pembangunan Kabupaten Lombok utara periode 2021-2026 sebagai
berikut.

5.1. VISI

RPJMD Tahun 2021-2026 merupakan penjabaran dari tahap


ketiga RPJPD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025 dengan Visi
Pembangunan Jangka Panjang daerah adalah ”Lombok Utara Sejahtera
Dan Bermartabat”, dengan didukung oleh misi :

1. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

2. Mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.

3. Mewujudkan masyarakat yang maju mandiri dan berdaya saing.

Berdasarkan RPJPD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025


selanjutnya dijabarkan dengan Visi pembangunan Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2021-2026 yaitu :

“Lombok Utara Bangkit Menuju Kabupaten Yang Inovatif,


Sejahtera dan Religius”

V-1
Visi pembangunan tersebut mengandung kata kunci yaitu :

1. Bangkit, artinya masyarakat mampu bangun kembali dari


keterpurukan pasca terjadinya bencana gempa bumi 2018 dan
bangun kembali untuk tetap produktif dimasa Pandemi Covid-19
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

2. Inovatif, artinya Pemerintah dan masyarakat mampu berkreasi


menciptakan/memperkenalkan hal-hal baru dalam menjalankan
pemerintahan dalam memberikan pelayanan dan masyarakatnya
menjadapatkan edukasi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

3. Sejahtera, artinya masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan


dasar secara ekonomi dan sosial.

4. Religius, artinya masyarakat yang taat beragama, berbudi pekerti


luhur dan saling menghargai satu sama lain dalam keberagaman.

Visi Kabupaten Lombok Utara telah diselaraskan dengan Visi


RPJMN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri Dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” dan Visi RPJMD Provinsi
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019- 2023 yaitu “Membangun
Nusa Tenggara Barat yang Gemilang” keselarasan visi sebagaimana
tersebut di atas dapat digambarkan pada Gambar dibawah ini.

Visi RPJMD
Visi RPJMN Visi RPJMD Prov.
Kab. Lombok
2020-2024 NTB 2019-2023
Utara 2021-2026
Terwujudnya
Lombok Utara
Indonesia Maju
Bangkit Menuju
Yang Berdaulat, Membangun Nusa
Kabupaten Yang
Mandiri Dan Tenggara Barat yang
Inovatif,
Berkepribadian Gemilang
Sejahtera dan
Berlandaskan
Religius
Gotong Royong

Gambar 5.1 Keselarasan Visi RPJMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD


Kab. Lombok Utara

V-2
5.2 MISI

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lombok Utara


Tahun 2021-2026, diemban 4 (empat) misi pembangunan sebagai
berikut :

1. Mewujudkan Pemerintahan Yang Efektif, Bersih, Aspiratif Dan


Transparan Melalui Percepatan Reformasi Birokrasi, yaitu untuk
menghadirkan aparatur yang berintegritas dan pelayanan publik
yang berkualitas bagi masyarakat Lombok Utara.
2. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Berbudaya dan
Religius, yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui
layanan pendidikan merata, , menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan budaya Lombok Utara serta meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat
3. Meningkatkan Kualitas Dan Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur Dengan Tetap Memperhatikan Kelestariaan
Lingkungan Dan Ketangguhan Terhadap Bencana, yaitu
mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkualitas dan aman
bencana dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan serta
mewujudkan masyarakat yang adaftif terhadap bencana.
4. Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis IPTEK Dan
Kearifan Lokal Melalui Optimalisasi Sumber Pendanaan serta
Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif untuk
Pengembangan Usaha Dan Ketersediaan Lapangan Kerja, yaitu
pengelolaan sumberdaya pertanian, peternakan, perkebunan dan
perikanan dengan IPTEK dan kearifan lokal untuk memberikan nilai
tambah serta menumbuhkan investasi guna mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Misi pada RPJMD Kabupaten Lombok Utara tahun 2021-2026


telah diselaraskan dengan Visi RPJMN berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan misi RPJMD Provinsi
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019- 2023, keselarasan misi
tersebut dapat digambarkan pada Tabel dibawah ini.

V-3
Tabel 5.1 Keselarasan Misi RPJMD Kab. Lombok Utara tahun 2021-
2026 dengan RPJMN 2020-2024 dan RPJMD Provinsi Nusa
Tenggara Barat 2019-2023.
RPJMD KLU 2021-2026 RPJMD NTB 2019-2023 RPJMN 2020-2024
MISI
1 Mewujudkan - NTB BERSIH DAN - Penegakan Sistem
Pemerintahan Yang MELAYANI melalui Hukum yang Bebas
Efektif, Bersih, transformasi birokrasi yang Korupsi,
Aspiratif Dan berintegritas, berkinerja Bermartabat, dan
Transparan Melalui tinggi, bersih dari KKN dan - Terpercaya (Misi 6)
Percepatan Reformasi berdedikasi (Misi 2)
Birokrasi Pengelolaan
Pemerintahan yang
Bersih, Efektif, dan
Terpercaya (Misi 8)
- NTB AMAN DAN BERKAH - Kemajuan Budaya
melalui perwujudan yang Mencerminkan
masyarakat madani yang Kepribadian Bangsa
beriman, berkarakter dan - (Misi 6)
penegakan hukum yang
berkeadilan (Misi 6) Perlindungan bagi
Segenap Bangsa
- dan Memberikan
Rasa Aman pada
Seluruh Warga (Misi
7)

Sinergi Pemerintah
Daerah dalam
Kerangka Negara
Kesatuan (Misi 9)
2 Meningkatkan - NTB SEHAT DAN CERDAS - Peningkatan
Kualitas Hidup melalui peningkatan Kualitas Manusia
Masyarakat yang kualitas sumber daya Indonesia (Misi 1)
Berbudaya dan manusia sebagai pondasi
Religius daya saing daerah (Misi 3)
3 Meningkatkan - NTB TANGGUH DAN - Perlindungan bagi
Kualitas Dan MANTAP melalui Segenap Bangsa
Pemerataan penguatan mitigasi dan Memberikan
Pembangunan bencana dan Rasa Aman pada
Infrastruktur Dengan pengembangan Seluruh Warga (Misi
Tetap Memperhatikan infrastruktur serta 7)
Kelestariaan konektivitas wilayah (Misi
Lingkungan Dan 1)
Ketangguhan - NTB ASRI DAN LESTARI - Mencapai
Terhadap Bencana melalui pengelolaan Lingkungan Hidup
sumber daya alam dan yang Berkelanjutan
lingkungan yang (Misi 4)
berkelanjutan (Misi 4)
4 Meningkatkan - NTB SEJAHTERA DAN - Struktur Ekonomi
Perekonomian Daerah MANDIRI melalui yang Produktif,
Berbasis IPTEK Dan penanggulangan Mandiri, dan
Kearifan Lokal kemiskinan, mengurangi - Berdaya Saing (Misi
Melalui Optimalisasi kesenjangan, dan 2)
Sumber Pendanaan pertumbuhan ekonomi
Serta Menciptakan inklusif bertumpu pada Pembangunan yang
Iklim Investasi Yang pertanian, pariwisata dan Merata dan
Kondusif untuk industrialisasi (Misi 5) Berkeadilan (Misi 3)
Pengembangan Usaha
Dan Ketersediaan
Lapangan Kerja

V-4
5.3 TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan pelaksanaan pembangunan tahun 2021-2026 diuraikan


sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif dan


melayani

2. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.

3. Meningkatkan Ketangguhan terhadap Bencana

4. Pemerataan Pembangunan Insfrastruktur Dasar

5. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pemeliharaan


kelestariannya

6. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi inklusif

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi dan Penyelenggaraan


Pemerintahan Umum yang Baik dan Efektif

2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Efektif

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, berintegritas


dan profesional.

4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan


daerah

5. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat

6. Meningkatnya kesetaraan Gender

7. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat

8. Meningkatkan Ketahanan daerah dalam menghadapi bencana

9. Pemenuhan infrastruktur dasar

10. Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup

11. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Aktivitas


Perekonomian Daerah

12. Meningkatkan Penanaman Modal/investasi dan memperluas


lapangan pekerjaan di Kab. Lombok Utara

13. Meningkatnya sumber pendanaan daerah

V-5
Berdasarkan hasil perumusan, maka penjabaran visi dan misi
pembangunan jangka menengah Kabupaten Lombok Utara Tahun
2021-2026 terdiri dari 8 (delapan) tujuan dan 13 (tiga belas) sasaran.
Tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021-2026 dilengkapi dengan indikator kinerja
dan target yang terukur. Indikator kinerja tersebut merupakan tolok
ukur keberhasilan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara.
Pencapaian indikator kinerja Kepala Daerah selanjutnya menjadi
Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah yang didukung oleh Indikator
Kinerja Utama (IKU) perangkat daerah. Dengan demikian, target
pencapaian pembangunan lima tahun ke depan jelas dan terukur.
Untuk menggambarkan kemajuan pembangunan daerah dalam jangka
menengah dan jangka panjang digunakan indikator makro
pembangunan yang terdiri dari, Indeks Reformasi Birokrasi, Indeks
Pembangunan Manusia, indeks resiko bencana dan Pertumbuhan
Ekonomi. Indikator tersebut merupakan indikator yang bersifat dampak
(Impact) dari pelaksanaan program/kegiatan yang bersifat lokal,
regional dan nasional sehingga diperlukan sinergi antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota serta pelaku pembangunan lainnya. Penetapan tujuan
dan sasaran misi RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026
ini merupakan bagian dari upaya pencapaian target indikator makro
pembangunan. Indikator makro Kabupaten Lombok Utara disajikan
pada Tabel 5.1. Keterkaitan, visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan daerah tahun 2021-2026 disajikan pada Tabel 5.2.

V-6
Tabel 5.2 Indikator Makro Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026
Kondisi Awal Target Per Tahun
Indikator 2021
No Kinerja 2020 (Target 2021 (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4)
Tujuan (Realisasi) Sesuai (Proyeksi) 2022 2023 2024 2025 2026
RPJMD)
1 Indeks 51,77 >60-70 >60-70 61 62 63 71 72
Reformasi
Birokrasi
2 Indeks 64,42 67,13 64,49 65,29 66,09 66,89 67,69 68,49
Pembangunan
Manusia
3 Indeks Resiko 106,91 138,59 104,77 102,68 100,62 98,61 96,64
Bencana
4 Laju -7,44 27,33 -3,44 0 2,5 3,6 4,3 5
Pertumbuhan
Ekonomi
Daerah (%)

V-7
Tabel 5.3 Keterkaitan, visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2021-2026

Visi : Lombok Utara Bangkit Menuju Kabupaten Yang Inovatif, Sejahtera dan Religius
Kondisi Awal Target Per Tahun
Kondisi Nama
Indikator Indikator Satua 2021 Akhir Perangkat
NO Misi Tujuan Sasaran 2020 2021
Kinerja Tujuan Sasaran n (Target (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) RPJMD Daerah
(Reali (Proy
Sesuai 2022 2023 2024 2025 2026 (Target) Koordinator
sasi) eksi)
RPJMD)
1 Mewujudkan Mewujudkan Indeks Nilai 51,77 >60-70 >60- 61 62 63 71 72 72 Sekretariat
Pemerintahan tata kelola Reformasi 70 Daerah/
Yang Efektif, pemerintahan Birokrasi Asisten III/
Bersih, Aspiratif yang baik, Bagian
Dan Transparan efektif dan Organisasi
Melalui melayani
Percepatan
Reformasi
Birokrasi
Meningkatnya Hasil Evaluasi Nilai 61,23 >60-70 >60- 62 65 68 70 71 71 Sekretariat
Penerapan Akuntabilitas 70 Daerah/
Reformasi Kinerja Instansi Asisten III/
Birokrasi dan Pemerintah Bagian
Penyelenggaraan Organisasi
Pemerintahan
Umum yang
Baik dan Efektif
Hasil Penilaian Nilai Na Na 3,14 3,18 3,22 3,26 3,30 3,3 Sekretariat
Laporan Daerah/
Penyelenggaran Asisten I/
Pemerintah Bagian
Daerah (LPPD) Pemerintahan
Meningkatnya Indeks % 78,3 80 80 82 83 84 85 86 86 Sekretariat
Kualitas Kepuasan Daerah/
Pelayanan Masyarakat Asisten III/
Publik yang (IKM) Bagian
Efektif Organisasi
Implementasi Nilai 2,88 Na Na 2,9 3,2 3,3 3,4 3,5 3,5 Sekretariat
Sistem Daerah/
Pemerintahan Asisten III/
Berbasis Diskominfo
Elektronik
(SPBE)

V-8
Kondisi Awal Target Per Tahun
Kondisi Nama
Indikator Indikator Satua 2021 Akhir Perangkat
NO Misi Tujuan Sasaran 2020 2021
Kinerja Tujuan Sasaran n (Target (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) RPJMD Daerah
(Reali (Proy
Sesuai 2022 2023 2024 2025 2026 (Target) Koordinator
sasi) eksi)
RPJMD)
Mewujudkan Presentase % 0 Na Na 1 2 3 4 5 5 Sekretariat
tata kelola Perangkat Daerah/
pemerintahan daerah Asisten I/
yang bersih, Berpredikat Inspektorat
berintegritas dan Wilayah Bebas
profesional Korupsi
(WBK)/Wilayah
Birokrasi Bersih
dan Melayani
(WBBM)
Meningkatnya Opini Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP Sekretariat
akuntabilitas Pemeriksaan Daerah/
kinerja dan Oleh BPK. Asisten I/
pengelolaan Inspektorat
keuangan
daerah.

2 Meningkatkan Meningkatkan Indeks Nilai 64,42 67,13 64,49 65,29 66,09 66,89 67,69 68,49 68,49 Sekretariat
Kualitas Hidup Kualitas Hidup Pembangunan Daerah/
Masyarakat yang Masyarakat Manusia Asisten I
Berbudaya dan
Religius
Meningkatnya Rata-Rata Lama Tahu 5,91 5,67 5,67 6,17 6,3 6,43 6,56 6,69 6,69 Sekretariat
Kualitas Sekolah n Daerah/
Pendidikan Asisten I/
Masyarakat Dikbudpora
Angka Harapan Tahu 12,72 Na Na 12,86 12,93 13 13,07 13,14 13,14 Sekretariat
Lama Sekolah n Daerah/
Asisten I/
Dikbudpora
Meningkatnya Indeks Nilai 85,44 88,51 86,19 86,56 86,94 87,31 87,69 87,69 Sekretariat
kesetaraan Pembangunan 5 5 Daerah/
Gender Gender (IPG) Asisten I/
Dinas Sosial
Meningkatkan Angka Harapan Tahu 67,17 67,13 67,13 67,83 68,16 68,49 68,82 69,15 69,15 Sekretariat
Kualitas Hidup n Daerah/
Kesehatan Asisten I/
Masyarakat Dikes
Angka Kematian Nilai 58,6 Na Na 42,83 40,65 38,68 36,9 35,27 35,27 Sekretariat
Ibu (3/51 (2/46 (2/49 (2/51 (2/54 (2/56 (2/5670* Daerah/A
19*10 70*10 20*10 70*10 20*10 70*10 100000) sisten I/Dikes

V-9
Kondisi Awal Target Per Tahun
Kondisi Nama
Indikator Indikator Satua 2021 Akhir Perangkat
NO Misi Tujuan Sasaran 2020 2021
Kinerja Tujuan Sasaran n (Target (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) RPJMD Daerah
(Reali (Proy
Sesuai 2022 2023 2024 2025 2026 (Target) Koordinator
sasi) eksi)
RPJMD)
0000) 0000) 0000) 0000) 0000) 0000)

Angka Kematian Nilai 13,5 16 5,35 5,08 4,83 4,61 4,4 4,4 Sekretariat
Bayi (69/5 (25/4 (25/4 (25/5 (25/5 (25/5 (25/567 Daerah/
119*1 670*1 920*1 170*1 420*1 670*1 0*1000) Asisten I/
000) 000) 000) 000) 000) 000) Dikes
Persentase % 33,7 29,6 33,30 32,60 31,90 31,20 30,50 29,80 29,8 Sekretariat
Balita Stunting Daerah/
Asisten I/
Dikes
3 Meningkatkan Meningkatkan Penurunan Nilai 106,9 138,59 104,7 102,6 100,6 98,61 96,64 96,64 Sekretariat
Kualitas Dan Ketangguhan Indeks Resiko 1 7 8 2 Daerah/
Pemerataan terhadap Bencana Asisten I/
Pembangunan Bencana Dikes
Infrastruktur
Dengan Tetap
Memperhatikan
Kelestariaan
Lingkungan Dan
Ketangguhan
Terhadap
Bencana
Meningkatkan Nilai Indeks Nilai 0,65 0,65 0,65 0,66 0,67 0,69 0,7 0,71 0,71 Sekretariat
Ketahanan Ketahanan Daerah/
daerah dalam Daerah Asisten I/
menghadapi BPBD
bencana
Pemerataan Indeks Nilai 62,67 67,19 67,19 71,33 75,17 82,10 88,37 94,64 94,64 Sekretariat
Pembangunan Infrastruktur Daerah/
Insfrastruktur Dasar Asisten II/
Dasar Dinas PUPR
Perkim
Pemenuhan Persentase Jalan % 71,13 75 71,5 72 73 74 74,5 75 75 Sekretariat
infrastruktur Kabupaten Daerah/
dasar Dalam Kondisi Asisten II/
Baik Dinas PUPR
Perkim
Cakupan air % 23,55 Na 23,55 23,85 24,15 24,45 24,75 25,05 25,05 Sekretariat
bersih aman Daerah/
Asisten II/
Dinas PUPR

V - 10
Kondisi Awal Target Per Tahun
Kondisi Nama
Indikator Indikator Satua 2021 Akhir Perangkat
NO Misi Tujuan Sasaran 2020 2021
Kinerja Tujuan Sasaran n (Target (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) RPJMD Daerah
(Reali (Proy
Sesuai 2022 2023 2024 2025 2026 (Target) Koordinator
sasi) eksi)
RPJMD)
Perkim
Cakupan rumah % Sekretariat
81,13
layak huni Daerah/
(64.0
100 81,22 81,54 81,86 82,17 82,49 82,85 82,85 Asisten II/
47
Dinas PUPR
unit)
Perkim
Persentase % 2,84 Na 4,88 6,92 8,96 11 13,04 15,08 15,08 Sekretariat
rumah tangga Daerah/
mengakses Asisten II/
sarana sanitasi Dinas PUPR
aman Perkim
Persentase % 0 0 0 7,69 15,38 38,46 69,23 100 100 Sekretariat
pembangunan Daerah/
gedung Asisten II/
pemerintahan Dinas PUPR
pasca bencana Perkim
gempa bumi
Meningkatkan Indeks Nilai 59,08 70,18 64,79 65,44 65,92 66,41 67,22 68,19 68,19 Sekretariat
kualitas Lingkungan Daerah/
lingkungan Hidup Asisten II/
hidup dan Dinas
pemeliharaan Lingkungan
kelestariannya Hidup
Meningkatnya Indeks Kualitas Nilai 25 60,55 42,38 42,93 43,03 43,13 43,88 44,83 44,83 Sekretariat
Pengelolaan Air Daerah/
Lingkungan Asisten II/
Hidup Dinas
Lingkungan
Hidup
Indeks Tutupan Nilai 51,85 93,63 53,69 55,52 57,36 59,19 61,02 62,85 62,85 Sekretariat
Lahan Daerah/
Asisten II/
Dinas
Lingkungan
Hidup
Indeks Kualitas Nilai 94,62 70 91,59 91,7 91,81 91,91 92.23 92,76 92,76 Sekretariat
Udara Daerah/
Asisten II/
Dinas
Lingkungan
Hidup

V - 11
Kondisi Awal Target Per Tahun
Kondisi Nama
Indikator Indikator Satua 2021 Akhir Perangkat
NO Misi Tujuan Sasaran 2020 2021
Kinerja Tujuan Sasaran n (Target (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) RPJMD Daerah
(Reali (Proy
Sesuai 2022 2023 2024 2025 2026 (Target) Koordinator
sasi) eksi)
RPJMD)
Persentase % 53,19 4,25 54,89 56,59 58,29 60 61,7 63,4 63,4 Sekretariat
Jumlah sampah Daerah/
yang tertangani Asisten II/
Dinas
Lingkungan
Hidup
4 Meningkatkan Meningkatkan Laju Nilai -7,44 27,33 -3,44 0 2,5 3,6 4,3 5 5 Sekretariat
Perekonomian Pertumbuhan Pertumbuhan Daerah/
Daerah Berbasis Ekonomi Ekonomi Daerah Asisten II/
IPTEK Dan inklusif Kabag
Kearifan Lokal Perekonomian
Melalui
Optimalisasi
Sumber
Pendanaan Serta
Menciptakan
Iklim Investasi
Yang Kondusif
untuk
Pengembangan
Usaha Dan
Ketersediaan
Lapangan Kerja
Meningkatkan Persentase % 26,99 Na 26,49 25,99 24,99 23,49 21,49 19,49 19,49 Sekretariat
kesejahteraan Penduduk Daerah/
masyarakat dan Miskin Asisten II/
Aktivitas Kabag
Perekonomian Perekonomian
Daerah

Pengeluaran Rupia 9.006 19,03 9.017 9279 9510, 9796, 10.13 10.64 10.646,1 Sekretariat
Perkapita h 98 30 9,2 6,1 Daerah/
Disesuaikan (dala Asisten II/
m Kabag
Ribu Perekonomian
rupia
h)

V - 12
Kondisi Awal Target Per Tahun
Kondisi Nama
Indikator Indikator Satua 2021 Akhir Perangkat
NO Misi Tujuan Sasaran 2020 2021
Kinerja Tujuan Sasaran n (Target (n) (n+1) (n+2) (n+3) (n+4) RPJMD Daerah
(Reali (Proy
Sesuai 2022 2023 2024 2025 2026 (Target) Koordinator
sasi) eksi)
RPJMD)
Cakupan Kepala KK 109 109 109 218 327 436 436 436 Sekretariat
Keluarga Miskin Daerah/
Yang Asisten II
Diintervensi /Kabag
Permberdayaan Perekonomian
Ekonomi
Produk Rupia 4548,7 4765,2 4765,2 4616,75 4684,8 4850,4 5015,9 5181,5 5181,5 Sekretariat
Domestik h Daerah/
Regional (dala Asisten II/
Bruto Atas m Kabag
Dasar Harga Juta Perekonomian
Berlaku (ADHB) Rupia
h)
Meningkatkan Kenaikan Nilai Miliar 285,96 350 350 414 699,8 949,8 1249,8 1553 1553 Sekretariat
Penanaman Realisasi Daerah/
Modal/investasi Investasi % 55,86 22,39 22,39 18,29 69,03 35,72 31,59 24,26 24,26 Asisten III/
dan memperluas Dinas
lapangan Penanaman
pekerjaan di Modal PTSP
Kab. Lombok dan naker
Utara
Angka % 3,01 1,85 3,01 2,69 2,37 2,05 1,73 1,41 1,41 Sekretariat
Pengangguran Daerah/
Terbuka Asisten II/
Kabag
Perekonomian
Meningkatnya Proporsi PAD % 12,41 12,45 12,80 13,20 15,58 17,83 20,63 20,63 Sekretariat
sumber terhadap Daerah/
pendanaan pendapatan Asisten III/
daerah Bapenda

V - 13
Tabel keselarasan Tujuan dan Sasaran Pembangunan RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 dengan
RPJMD Provinsi NTB 2019-2023 serta RPJMN 2020-2024 (Agenda Pembangunan Nasional).

Tujuan RPJMD Lombok Utara


Tujuan RPJMD NTB 2019-2023 Tujuan RPJMN 2020-2024
2021-2026
Agenda Pembangunan
Tujuan Pembangunan Daerah Tujuan Pembangunan Daerah Arahan Presiden
Nasional

Revolusi Mental dan


Mewujudkan tata kelola Pembangunan Kebudayaan
Terwujudnya Kehidupan Masyarakat NTB Penyederhanaan
pemerintahan yang baik, efektif Memperkuat Stabilitas
yang Madani (Bahagia) Regulasi
dan melayani Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Publik
Memperkuat Stabilitas
Mewujudkan tata kelola Terwujudnya pemerintahan yang bersih, Penyederhanaan Polhukhankam dan
pemerintahan yang bersih, bebas KKN dan akuntabel Birokrasi Transformasi Pelayanan
berintegritas dan profesional Publik
Terwujudnya pengelolaan pendidikan Meningkatkan Sumber
Meningkatkan Kualitas Hidup untuk SDM yang berdaya saing Daya Manusia yang
Pembangunan SDM
Masyarakat Terwujudnya pengelolaan kesehatan untuk Berkualitas dan Berdaya
SDM yang berdaya saing Saing

Membangun Lingkungan
Hidup, Meningkatkan
Meningkatkan Ketangguhan Terwujudnya Ketangguhan Menghadapi Ketahanan Bencana, dan
terhadap Bencana Resiko Bencana Pembangunan Perubahan Iklim
Infrastruktur
Memperkuat Infrastruktur
untuk Mendukung
Pemerataan Pembangunan Terwujudnya aksesibilitas antar wilayah Pengembangan Ekonomi
Insfrastruktur Dasar untuk Pengembangan Sektor Unggulan dan Pelayanan Dasar

V - 14
Tujuan RPJMD Lombok Utara
Tujuan RPJMD NTB 2019-2023 Tujuan RPJMN 2020-2024
2021-2026
Agenda Pembangunan
Tujuan Pembangunan Daerah Tujuan Pembangunan Daerah Arahan Presiden
Nasional
Membangun Lingkungan
Meningkatkan kualitas lingkungan Terwujudnya lingkungan hidup dan Pembangunan Hidup, Meningkatkan
hidup dan pemeliharaan pengelolaan persampahan yang bersih dan Infrastruktur Ketahanan Bencana, dan
kelestariannya berkelanjutan Perubahan Iklim
Terwujudnya pertumbuhan agribisnis dan
Memperkuat Ketahanan
investasi yang berkualitas
Meningkatkan Pertumbuhan Transformasi Ekonomi untuk
Ekonomi inklusif Terwujudnya pariwisata yang dapat Ekonomi Pertumbuhan yang
diandalkan Berkualitas dan
Terwujudnya perindustrian yang unggul Berkeadilan

V - 15
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

6.1. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan perlu dikembangkan dalam


rangka implementasi dan pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan daerah sehingga pelaksanaan
pembangunan tetap berjalan terarah, terpadu dan
berkesinambungan.

Strategi adalah pemikiran-pemikiran secara konseptual,


analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Penentuan strategi dan arah kebijakan dilakukan dengan


menggunakan metode analisis SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman) dengan memperhatikan berbagai isu
strategis yag berkembang. Selanjutnya strategi yang telah
ditentukan dijabarkan ke dalam berbagai program/kegiatan yang
akan mendukung pencapaian sasaran yang diinginkan.

VI - 1
Tabel 6.1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kabupaten Lombok Utara
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Visi: Lombok Utara Bangkit Menuju Kabupaten
Yang Inovatif, Sejahtera dan Religius
Misi 1 : Mewujudkan Pemerintahan Yang
Efektif, Bersih, Aspiratif Dan Transparan
Melalui Percepatan Reformasi Birokrasi
1.1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang 1.1.1 Meningkatnya Penerapan 1.1.1.1 Penerapan Reformasi a. Menempatkan ASN secara
baik, efektif dan melayani Reformasi Birokrasi dan Birokrasi melalui profesional dan proporsional serta
Penyelenggaraan Penguatan Manajemen mengoptimalkan peran tenaga-
Pemerintahan Umum yang Perubahan, Penataan tenaga kontrak dengan
Baik dan Efektif Peraturan-perundang- meningkatkan honor tenaga
undangan, Penataan kontrak minimal setara UMK
dan Penguatan sesuai jenjang pendidikan dan
Organisasi, dan kompetensi.
Penataan Tata Laksana

1.1.2 Meningkatnya Kualitas 1.1.2.1 Penerapan Reformasi a. Membuka akses informasi


Pelayanan Publik yang Birokrasi melalui pembangunan seluas-luasnya
Efektif Peningkatan Kualitas melalui Kehumasan dan
Pelayanan Publik Media/Pers serta menyiapkan
ruang bagi masyarakat untuk
bertatap muka langsung dengan
kepala daerah.

b. Membuat website yang dapat


diakses oleh semua Dinas dan
instansi

c. Lombok Utara satu data dan Satu


Peta

VI - 2
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1.1.3 Mewujudkan tata kelola 1.13.1 Penerapan tata kelola a. Meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang pemerintahan yang bersih,
berintegritas dan bersih, berintegritas berintegritas dan professional
professional dan professional
1.1.4 Meningkatnya 1.1.4.1 Penerapan Reformasi a. Meningkatkan kualitas
akuntabilitas kinerja dan Birokrasi melalui perencanaan, pengelolaan
pengelolaan keuangan Penguatan keuangan dan pengawasan
Akuntalibitas, dan
daerah pembangunan yang terpadu,
Penguatan
Pengawasan transparan dan akuntabel

Misi 2: Meningkatkan Kualitas Hidup


Masyarakat yang Berbudaya dan Religius

2.1 Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat 2.1.1 Meningkatnya Kualitas 2.1.1.1 Menyelenggarakan a. Peningkatan kualitas Guru/
Pendidikan Masyarakat Pendidikan yang Pendidik (Diklat, workshop,
Berkualitas, Merata seminar, insentif guru teladan,
dan Terjangkau pengiriman guru untuk magang ke
sekolah favorit di luar KLU)

b. Mengoptimalkan Beasiswa dan


dana Alokasi pendidikan lainnya

c. Membangun minat dan bakat


siswa sekolah dari bidang
akademik dan non akademik

d. Mengembangkan satuan
pendidikan aman bencana

VI - 3
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2.1.2 Meningkatnya kesetaraan 2.1.2.1 Menguatkan Peran a. Meningkatkan ketahanan keluarga
Gender Keluarga dan serta Peran dan Perlindungan
Meningkatkan Kualitas Perempuan dan Anak
SDM Perempuan

2.1.3 Meningkatkan Kualitas 2.1.3.1 Menyelenggarakan a. Meningkatkan kualitas pelayanan


Kesehatan Masyarakat layanan kesehatan kesehatan baik SDM, sarana
yang berkualitas, maupun prasarana termasuk
merata dan terjangkau membangun pustu-pustu didaerah
yang jauh dari puskesmas

b. Pemerataan dan peningkatan


kualitas layanan puskesmas dan
pustu

c. Menyediakan layanan Call center


pelayanan kesehatan dengan
meningkatkan peran ambulans
desa

d. Pemanfaatan Jamban Keluarga.

e. Penguatan upaya promosi


kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarkat tentang
kesehatan ibu dan anak

2.2.1.1 Meningkatkan kualitas a. Pendampingan pola hidup sehat


gizi dan pola asuh dengan penguatan kader
tumbuh kembang anak posyandu

VI - 4
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Misi 3: Meningkatkan Kualitas Dan Pemerataan


Pembangunan Infrastruktur Dengan Tetap
Memperhatikan Kelestariaan Lingkungan Dan
Ketangguhan Terhadap Bencana
3.1 Meningkatkan Ketangguhan terhadap Bencana 3.1.1 Meningkatkan Ketahanan 3.1.1.1 Meningkatkan mitigasi a. Meningkatkan Kapasitas
daerah dalam menghadapi terhadap bencana masyarakat dan sarana prasarana
bencana mitigasi Bencana

3.2 Pemerataan Pembangunan Insfrastruktur 3.2.1 Pemenuhan infrastruktur 3.2.1.1 Percepatan a. Pembangunan Jalan Alternatif
Dasar dasar pembangunan (jalan lingkar utara) dan
infrastruktur dasar Peningkatan status Jalan Guna
menunjang Konektivitas antar
Kecamatan, Desa dan Dusun

b. Meningkatkan pengawasan
kualitas infrastruktur yang
dibangun melalui Tim Quality
Control kualitas bangunan
sehingga tahan dan aman dari
gempa

c. Percepatan rehabilitasi dan


rekonstruksi rumah korban,
sarana, prasarana umum, dan

VI - 5
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
infrastruktur penunjang
perekonomian yang tahan Gempa

d. Meningkatkan fasilitas air bersih


di desa rawan kekeringanan

e. Mempercepat pembangunan
gedung pemerintahan pasca
bencana gempa bumi

3.3 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan 3.3.1 Meningkatnya Pengelolaan 3.3.1.1 Meningkatkan kualitas a. Optimalisasi pengelolaan sampah
pemeliharaan kelestariannya Lingkungan Hidup lingkungan di wilayah dari sumbernya
pemukiman
b. Rehabilitasi vegatasi tutupan
lahan dan vegetasi pantai

Misi 4: Meningkatkan Perekonomian Daerah


Berbasis IPTEK Dan Kearifan Lokal Melalui
Optimalisasi Sumber Pendanaan Serta
Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif
untuk Pengembangan Usaha Dan Ketersediaan
Lapangan Kerja
4.1 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi inklusif 4.1.1 Meningkatkan 4.1.1.1 Percepatan Pemulihan a. Revitalisasi lahan, dukungan
kesejahteraan masyarakat Sektor Pariwisata dan infrastruktur, dukungan sarana
Dan Aktivitas peningkatan produksi, prasarana, pemanfaatan ilmu
Perekonomian Daerah industri pengolahan pengetahuan dan teknologi, serta
dan pemasaran hasil pengembangan sumber daya
pertanian, Perkebunan, manusia
Peternakan dan
perikanan serta usaha

VI - 6
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
lainnya berbasis IPTEK b. Menyediakan jaminan sosial bagi
dan kearifan lokal Buruh Harian Lepas

c. Optimalisasi Modal Bergulir Tanpa


Bunga bagi UMKM
d. Peningkatan nilai tambah hasil
pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan dengan
dukungan IPTEK

4.1.2 Meningkatkan Penanaman 4.1.2.1 Meningkatkan Investasi a. Meningkatkan kualitas


Modal/investasi dan di Daerah kelembagaan, mempermudah
memperluas lapangan pelayanan perizinan, dukungan
pekerjaan di Kab. Lombok SDM yang dibutuhkan dan
Utara peningkatan akses pasar

4.1.3 Meningkatnya sumber 4.1.3.1 Meningkatkan a. Melakukan inisiasi Pinjaman


pendanaan daerah Pendapatan Daerah Daerah
b. Menguatkan Sinergitas
Perusahaan BUMN/BUMS/BUMD
dalam pembangunan daerah

VI - 7
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka
menengah yang telah ditetapkan diatas, maka dapat disimpulkan tema
atau fokus pembangunan. Tema atau fokus pembangunan akan memberi
arah yang jelas bagi pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam rangka
pencapaian target sasaran pembangunan di RPJMD setiap tahun.
Penetapan tema/fokus tahunan pada RPJMD Tahun 2021-2026
merupakan
penjabaran dari visi pada RPJPD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-
2025, yaitu Lombok Utara Sejahtera Dan Bermartabat. Untuk
mewujudkan pembangunan tahap kelima pada RPJPD Kabupaten
Lombok Utara, maka tema/fokus pembangunan Tahun 2021-2026
disajikan pada Gambar 6.1 berikut ini

Tahun 2022

Pemulihan Pasca Bencana Gempa dan Pandemi Covid-19

Tahun 2023

Pemulihan Perekonomian Daerah

Tahun 2024

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dan Pelayanan Publik

Tahun 2025

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dan Pelayanan Publik

Tahun 2026

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dan Daya Saing Daerah

Gambar 6.1 Rencana Tema/Fokus Pembangunan RPJMD Tahun 2021-


2026

VI - 8
Dinas Pertanian, Dinas Perindag,
BUMD

Pemberdaya
an Ekonomi
Dinas Berbasis Pemerintah
Pendidikan Pengawalan Potensi Lokal Pusat, Dinas
Dinas Kualitas Perlindungan Sosial
Kesehatan Pendidikan Sosial
dan
Kesehatan

Penanggula
ngan
Kemiskinan
PU Pemenuhan Perbaikan/
Infrastruktur Diversivikasi
Dasar Konsumsi DKPP
Peningkatan
Peredaran
Barang
Jasa

Dinas Perindang/Bumdes

Priorirats Penanganan
pada Desa-Desa Zona
Merah

Gambar 6.2. Diagram Strategi Penanggulangan Kemiskinan Holistik


Integratif Berbasis Wilayah/Spasial (Level 1)

VI - 9
Bumdes/KUBE/KUR/
CSR

Permodalan
Dinas Pembangunan/ PU/DKPP
optimalsasi
Perindag, irigasi (pipanisasi
Perguruan Agro industri air dari mata
Tinggi, air/revitalisasi
BUMD sumur bor)
Peningkatan
Produksi
Pertanian
DKPP, Lahan
Perguruan KerinKering DKPP
Transfer
Tinggi Pengetahuan/ Pendampingan/
Teknologi Penyuluhan

Manajemen/
Diversifikasi
Komoditi ber
NTP tinggi

Dinas Pertanian,
Perguruan Tinggi

Gambar 6.3. Diagram Strategi Holistik Integratif Pemberdayaan


Ekonomi Berbasis Potensi Lokal (Peningkatan Produksi
Pertanian Lahan Kering/Quick Wins) (Level 2)

VI - 10
Bumdes/KUBE/KUR/
CSR

Permodalan
Dinas Bidang
Perindag, Perijinan, Industri/BUMD
Dikes, Kandungan Kemasan
Gizi, PIRT,
Perguruan
Halal
Tinggi

Pengolahan/
Industrialisasi
Hasil Bidang
Bidang
Pertanian Koperasi
Industri Pendampingan/
Dinas Transfer Penguatan Dinas
Perindag Pengetahuan/ Kewirausahaan Perindag,
Teknologi Manajemen Lembaga
Perguruan
Tinggi Usaha Pelatihan
Enterpreneur

Pemasaran

BUMD

Gambar 6.4. Diagram Strategi Holistik Integratif Pemberdayaan


Ekonomi Berbasis Potensi Lokal (Pengolahan/
Industrialisasi Hasil Pertanian/Quick Wins) (Level 2)

VI - 11
Prioritas intervensi
holistik integratif
pada desa-desa zona
merah

INTERVENSI
HOLISTIK
INTEGRATIF

DINAS
KESEHATAN

DKPP
DINAS
KESEHATAN PP

TKPKD, LINTAS
SEKTOR

Gambar 6.5. Diagram Strategi Peningkatan Status Gizi Ibu dan


Anak
Holistik Integratif Berbasis Wilayah/Spasial

VI - 12
6.2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18


Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
2020-2024, dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa,
tantangan pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan
selama ini, maka visi pembangunan nasional tahun 2015-2019 adalah :
”TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI
DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”. Visi
tersebut diwujudkan melalui 9 (sembilan) Misi yang dikenal sebagai
Nawacita Kedua yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan


Terpercaya

7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada


Seluruh Warga

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

RPJMN 2020-2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran


Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju. Untuk itu, penguatan proses
transformasi ekonomi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
tahun 2045 menjadi fokus utama dalam rangka pencapaian
infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta
kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Presiden menetapkan 5 (lima) arahan utama sebagai strategi dalam


pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045.
Kelima arahan tersebut terdiri dari :

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia

VI - 13
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan
Kerjasama industri dan talenta global

Gambar 6.6 Strategi Pembangunan Sumberdaya Manusia sesuai RPJMN


Tahun 2020-2024

2. Pembangunan Infrastruktur,

Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan


kawasan produksi dengan kawasan distribusi, mempermudah akses
ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan
mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat

3. Penyederhanaan Regulasi,

Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan


Omnibus Law, terutama menerbitkan 2 undang-undang. Pertama,
Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja. Kedua, Undang-Undang
Pemberdayaan UMKM

4. Penyederhanaan Birokrasi,

Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja,


memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang, dan
menyederhanakan eselonisasi

VI - 14
Gambar 6.7 Strategi Pembangunan Infrastruktur sesuai RPJMN Tahun
2020-2024

VI - 15
Gambar 6.8 Strategi Penyederhanaan Regulasi sesuai RPJMN Tahun
2020-2024

VI - 16
Gambar 6.9 Strategi Penyederhanaan Birokrasi sesuai RPJMN Tahun
2020-2024

5. Transformasi Ekonomi,

Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi


daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai
tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia

Gambar 6.10 Strategi Transformasi Ekonomi sesuai RPJMN Tahun 2020-


2024

VI - 17
RPJPN 2005 – 2025, Visi Indonesia 2045, dan Visi Misi Presiden
menjadi landasan utama penyusunan RPJMN 2020–2024, yang
selanjutnya diterjemahkan ke dalam 7 agenda pembangunan sesuai
kerangka pikir pada Gambar 6.11.

Gambar 6.11 Visi, Misi, Arahan Presiden dan Agenda Pembangunan


sesuai RPJMN Tahun 2020-2024

VI - 18
Dalam rangka mendukung 5 (lima) arahan Presiden tersebut, maka
diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) Agenda Pembangunan yang perlu
dilakukan, sebagai berikut:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas
dan Berkeadilan
Peningkatan inovasi dan kualitas Investasi merupakan modal
utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
berkelanjutan dan mensejahterakan secara adil dan merata.
Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi,
inklusif dan berdaya saing melalui:
a) Pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan
pangan dan pertanian serta pengelolaan kemaritiman, kelautan
dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, serta
kehutanan; dan
b) Akselerasi peningkatan nilai tambah agrofishery industry,
kemaritiman, energi, industri, pariwisata, serta ekonomi kreatif
dan digital
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan
peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT), dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) akselerasi pengembangan pembangkit energi terbarukan
2) peningkatan pasokan bahan bakar nabati
3) peningkatan pelaksanaan konservasi dan efisiensi energi
4) peningkatan pemenuhan energi domestic
5) pengembangan industri pendukung EBT
b) Peningkatan kuantitas/ketahanan air untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Pemantapan Kawasan berfungsi Lindung (kumulatif)
2) Pengelolaan hutan berkelanjutan
3) Penyediaan air untuk pertanian
4) Penyediaan air baku untuk kawasan prioritas
5) Pemeliharaan, pemulihan, dan konservasi sumber daya air
dan ekosistemnya termasuk revitalisasi danau dan
infrastruktur hijau
6) Pengembangan waduk multiguna

VI - 19
c) Peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan,
dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan kualitas konsumsi, keamanan, fortifikasi dan
biofortifikasi pangan
2) Peningkatan kualitas konsumsi, keamanan, fortifikasi dan
biofortifikasi pangan
3) Peningkatan ketersediaan pangan hasil pertanian, perikanan
dan pangan hasil laut secara berkelanjutan
4) Peningkatan produktivitas, kesejahteraan sumber daya
manusia (SDM) pertanian, perikanan dan kepastian pasar
5) Peningkatan keberlanjutan produktivitas sumber daya
pertanian, dan digitalisasi pertanian
6) Peningkatan tata kelola sistem pangan nasional
d) Peningkatan pengelolaan kemaritiman, perikanan dan kelautan,
dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan
(WPP) dan penataan ruang laut dan rencana zonasi pesisir
serta pengelolaan ruang laut
2) Peningkatan ekosistem kelautan dan pemanfaatan jasa
kelautan
3) Peningkatan produksi, produktivitas, standardisasi mutu dan
nilai tambah produk kelautan dan perikanan
4) Peningkatan fasilitasi usaha, pembiayaan, dan akses
perlindungan usaha kelautan dan perikanan skala kecil serta
akses terhadap pengelolaan sumber daya
5) Peningkatan SDM dan riset kemaritiman dan kelautan serta
database kelautan dan perikanan
e) Penguatan kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM),
dan koperasi, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan kemitraan usaha antara Usaha Mikro Kecil dan
Usaha Menengah Besar
2) Peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi
wirausaha
3) Peningkatan kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi
4) Peningkatan penciptaan start-up dan peluang usaha
5) Peningkatan nilai tambah usaha sosial

VI - 20
f) Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor
riil, dan industrialisasi, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian,
kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir
2) Peningkatan industrialisasi berbasis hilirisasi sumber daya
alam, termasuk melalui pengembangan smelter dan kawasan
industri terutama di luar Jawa
3) Peningkatan daya saing destinasi dan industri pengolahan
pariwisata, termasuk wisata alam, yang didukung penguatan
rantai pasok
4) Peningkatan nilai tambah dan daya saing produk dan usaha
kreatif dan digital
5) Perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi, termasuk
reformasi ketenagakerjaan
6) Pengembangan industri halal
g) Peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan penguatan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan Diversifikasi, Nilai Tambah, dan Daya Saing
Produk Ekspor dan Jasa
2) Peningkatan akses dan pendalaman pasar ekspor
3) Pengelolaan Impor
4) Peningkatan Kandungan dan Penggunaan Produk Dalam
Negeri termasuk Melalui Pengadaan Pemerintah yang Efektif
5) Peningkatan Partisipasi dalam Jaringan Produksi Global
6) Peningkatan Citra dan Diversifikasi Pemasaran Destinasi
Pariwisata Prioritas dan Destinasi Branding, dan Produk
Kreatif
7) Peningkatan efektivitas Prefrential Trade Agreement
(PTA)/Free Trade Agreement (FTA)/Comprehensive Economic
Partnership Agreement (CEPA) dan diplomasi ekonomi
h) Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan Pendalaman Sektor Keuangan
2) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Digital dan Industry 4.0
3) Peningkatan Sistem Logistik dan Stabilitas Harga
4) Peningkatan Penerapan Praktik Berkelanjutan di Industri
Pengolahan dan Pariwisata

VI - 21
5) Reformasi Fiskal
6) Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Data dan Informasi
Perkembangan Ekonomi, Terutama Pangan, Kemaritiman,
Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital.
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan.
Pengembangan wilayah ditujukan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan pelayanan dasar dengan
memperhatikan harmonisasi antara rencana pembangunan dengan
pemanfaatan ruang. Pengembangan wilayah yang mampu
menciptakan kesinambungan dan keberlanjutan ini dapat dilakukan
melalui:
a) Pengembangan sektor/ komoditas/kegiatan unggulan daerah,
b) Distribusi pusat-pusat pertumbuhan (PKW) ke wilayah belum
berkembang,
c) Peningkatan daya saing wilayah yang inklusif,
d) Memperkuat kemampuan SDM dan Iptek berbasis kewilayahan
dalam mendukung ekonomi unggulan daerah, serta
e) Meningkatkan IPM melalui pemenuhan pelayanan dasar secara
merata.
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan
Berdaya Saing
Manusia merupakan modal utama pembangunan nasional
untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh
wilayah. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan
kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya manusia yang sehat
dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter, melalui :
a) Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan;
b) Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;
c) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta;
d) Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas;
e) Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda;
f) Pengentasan kemiskinan; dan
g) Peningkatan produktivitas dan daya saing.

VI - 22
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Perlindungan sosial dan tata kelola kependudukan, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Percepatan Cakupan Administrasi Kependudukan;
2) Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan;
3) Pendampingan dan Layanan Terpadu;
4) Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian
Penduduk.
b) Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Sistem jaminan sosial nasional;
2) Bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran;
3) Perlindungan sosial adaptif;
4) Kesejahteraan Sosial.
c) Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana (KB),
dan kesehatan reproduksi;
2) Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat;
3) Peningkatan Pengendalian Penyakit;
4) Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas);
5) Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan
Makanan.
d) Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran;
2) Pemerataan Akses dan Wajib Belajar 12 Tahun;
3) Peningkatan Pengelolaan dan Penempatan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
4) Penjaminan Mutu Pendidikan;
5) Peningkatan Tata Kelola Pendidikan.
e) Peningkatan kualitas anak, perempuan dan pemuda, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Pemenuhan hak dan Perlindungan Anak;
2) Peningkatan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan dan
Perlindungan Perempuan;

VI - 23
3) Kualitas Pemuda.
f) Pengentasan kemiskinan, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Akselerasi penguatan ekonomi keluarga;
2) Keperantaraan Usaha dan Dampak Sosial;
3) Reforma Agraria;
4) Perhutanan Sosial.
g) Peningkatan Produktivitas Dan Daya Saing, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Berbasis Kerjasama
Industri;
2) Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas;
3) Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptaan Inovasi;
4) Prestasi Olahraga.
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Revolusi mental sebagai gerakan kebudayaan memiliki
kedudukan penting dan berperan sentral dalam pembangunan untuk
mengubah cara pandang, sikap, perilaku yang berorientasi pada
kemajuan dan kemodernan. Revolusi mental dilaksanakan secara
terpadu yang bertumpu pada:
a) Revolusi mental dalam sistem pendidikan;
b) Revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan; dan
c) Revolusi mental dalam sistem sosial. Selain itu revolusi mental juga
diperkuat melalui upaya pemajuan dan pelestarian kebudayaan,
memperkuat moderasi beragama; dan meningkatkan budaya
literasi, inovasi, dan kreativitas
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Revolusi Mental Dan Pembinaan Ideologi Pancasila Untuk
Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa Dan Membentuk
Mentalitas Bangsa Yang Maju, Modern, Dan Berkarakter, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk memperkuat
nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti;
2) Revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan untuk
penguatan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan
responsive;

VI - 24
3) Revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat
ketahanan, kualitas dan peran keluarga dan masyarakat
dalam pembentukan karakter;
4) Penguatan pusat-pusat perubahan gerakan revolusi mental;
5) Pembangunan dan Pembudayaan Sistem Ekonomi
Kerakyatan berlandaskan Pancasila;
6) Pembinaan Ideologi Pancasila, pendidikan kewarganegaraan,
wawasan kebangsaan dan bela negara untuk menumbuhkan
jiwa nasionalisme dan patriotism;
b) Meningkatkan Pemajuan Dan Pelestarian Kebudayaan Untuk
Memperkuat Karakter Dan Memperteguh Jati Diri Bangsa,
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, Dan Mempengaruhi Arah
Perkembangan Peradaban Dunia, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal;
2) Pengembangan dan Pemanfaatan Kekayaan Budaya untuk
memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan rakyat;
3) Pelindungan Hak Kebudayaan dan Ekspresi Budaya untuk
memperkuat kebudayaan yang inklusif;
4) Pengembangan Diplomasi Budaya untuk memperkuat pengaruh
Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia;
5) Pengembangan tata kelola pembangunan kebudayaan.
c) Memperkuat Moderasi Beragama Untuk Mengukuhkan Toleransi,
Kerukunan Dan Harmoni Sosial, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam
perspektif jalan tengah untuk memantapkan persaudaraan dan
kebersamaan di kalangan umat beragama;
2) Penguatan Harmoni dan Kerukunan Umat Beragama;
3) Penyelarasan Relasi Agama dan Budaya;
4) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama;
5) Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya Keagamaan.
d) Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi Dan Kreativitas Bagi
Terwujudnya Masyarakat Berpengetahuan, Dan Berkarakter, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan Budaya Literasi;
2) Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa Indonesia,
bahasa dan aksara daerah, serta sastra;
3) Pengembangan budaya Iptek, inovasi, kreativitas, dan daya cipta;
4) Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi.

VI - 25
5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas
perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional.
Pemerintah Indonesia akan memastikan pembangunan infrastruktur
akan didasarkan kebutuhan dan keunggulan wilayah melalui:
a) Menjadikan keunggulan wilayah sebagai acuan untuk
mengetahui kebutuhan infrastruktur wilayah,
b) Peningkatan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dalam
pembangunan,
c) Pengembangan infrastruktur perkotaan berbasis TIK,
d) Rehabilitasi sarana dan prasarana yang sudah tidak efisien,
e) Mempermudah perijinan pembangunan infrastruktur.
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Infrastruktur Pelayanan Dasar, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman
dan Terjangkau;
2) Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak dan Aman;
3) Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Berkelanjutan;
4) Keselamatan dan Keamanan Transportasi;
5) Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur;
6) Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi;
b) Infrastruktur Ekonomi, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Konektivitas Jalan;
2) Konektivitas Kereta Api;
3) Konektivitas Laut;
4) Konektivitas Udara;
5) Konektivitas Darat;
c) Infrastruktur Perkotaan, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Transportasi Perkotaan;
2) Infrastruktur dan Ekosistem TIK perkotaan;
3) Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak dan Aman di
Perkotaan;
4) Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman
dan Terjangkau di Perkotaan;
d) Energi Dan Ketenagalistrikan, dengan kegiatan prioritas, yaitu:

VI - 26
1) Keberlanjutan Penyediaan Energi dan Ketenagalistrikan;
2) Akses dan Keterjangkauan Energi dan Ketenagalistrikan;
3) Kecukupan Penyediaan Energi dan Tenaga Listrik;
e) Transformasi Digital, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Penuntasan Infrastruktur TIK;
2) Pemanfaatan Infrastruktur TIK;
3) Fasilitas Pendukung Transformasi Digital.
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
Pembangunan nasional perlu memperhatikan daya dukung
sumber daya alam dan daya tampung lingkungan hidup, kerentanan
bencana, dan perubahan iklim. Pembangunan lingkungan hidup,
serta peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim akan
diarahkan melalui kebijakan:
a) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup;
b) Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim; serta
c) Pembangunan Rendah Karbon.
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup;
2) Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup;
3) Pemulihan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup;
4) Penguatan Kelembagaan dan Penegakan Hukum di Bidang
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
b) Peningkatan Ketahanan Bencana Dan Iklim, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Penanggulangan Bencana;
2) Peningkatan Ketahanan Iklim.
c) Pembangunan Rendah Karbon, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Pembangunan Energi Berkelanjutan;
2) Pemulihan Lahan Berkelanjutan;
3) Pengelolaan Limbah;

VI - 27
4) Pengembangan Industri Hijau;
5) Rendah karbon pesisir dan laut;
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
Negara wajib terus hadir dalam melindungi segenap bangsa,
memberikan rasa aman serta pelayanan publik yang berkualitas pada
seluruh warga negara dan menegakkan kedaulatan negara.
Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan transparan yang dapat diakses oleh
semua masyarakat melalui:
a) Reformasi kelembagaan birokrasi untuk pelayanan publik
berkualitas,
b) Meningkatkan Hak Hak Politik Dan Kebebasan Sipil,
c) Memperbaiki sistem peradilan, penataan regulasi dan tata kelola
keamanan siber,
d) Mempermudah akses terhadap keadilan dan sistem anti korupsi.
e) Mempermudah akses terhadap pelayanan dan perlindungan WNI
di Iuar negeri
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Konsolidasi Demokrasi, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Penguatan Kapasitas Lembaga Demokrasi;
2) Penguatan Kesetaraan dan Kebebasan;
3) Peningkatan Kualitas Komunikasi Publik.
b) Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri, dengan kegiatan prioritas,
yaitu:
1) Penguatan Integritas NKRI dan Perlindungan WNI di Luar
Negeri;
2) Penguatan Kerjasama Pembangunan Internasional;
3) Peningkatan Citra Positif di Dunia Internasional;
4) Peningkatan Peran Indonesia di tingkat Regional dan Global.
c) Penegakan Hukum Nasional, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Penataan Regulasi;
2) Perbaikan Sistem Hukum Pidana dan Perdata;
3) Penguatan Sistem Anti Korupsi;
4) Peningkatan Akses terhadap Keadilan.

VI - 28
d) Reformasi Birokrasi Dan Tata Kelola, dengan kegiatan prioritas,
yaitu:
1) Penguatan Implementasi Manajemen ASN;
2) Transformasi pelayanan public;
3) Penataan kelembagaan dan proses bisnis;
4) Reformasi Sistem Akuntabilitas Kinerja.
e) Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Penguatan Keamanan Dalam Negeri;
2) Penguatan Kemampuan Pertahanan dibarengi Confidence
Building Measures (CBM);
3) Penguatan Keamanan Laut;
4) Penguatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;
5) Penguatan Ketahanan dan Keamanan Siber.

Selanjutnya RPJMN 2020-2024 terbagi atas beberapa Proyek


proritas strategis (Major Project). Proyek Prioritas Strategis (Major Project)
adalah penekanan kebijakan dan pendanaan dalam RPJMN berupa
Proyek Prioritas terpilih atau pengintegrasian beberapa Proyek Prioritas
yang dapat bersifat lintas Program Prioritas, Kegiatan Prioritas dan/atau
Prioritas Nasional. Sebagai penekanan dalam RPJMN, Proyek prioritas
strategis merupakan alat untuk pengendalian memberigambaran fokus
prioritas dengan hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Proyek Prioritas Strategis digunakan sebagai acuan penekanan


kebijakan dan pendanaan dalam RPJM, RKP dan APBN
tahunannya. Di dalam pendanaannya dilakukan Langkah-langkah
integrasi antar sumber pendanaan melalui Belanja K/L serta sumber-
sumber pendanaan lainnya seperti Subsidi, Transfer Ke Daerah, Daerah,
Masyarakat, BUMN serta sumber pendanaan lainnya. Selain itu juga
diupayakan Langkah-langkah mendorong inovasi skema pembiayaan
(innovative financing). Selain itu, proyek prioritas strategis dapat menjadi
alat kendali pembangunan sehingga sasaran dan target Pembangunan
dalam RPJMN 2020-2024 dapat terus dipantau dan dikendalikan. Dalam
pelaksanaannya, penajaman substansi dan integrasi kebijakan,
pengalokasian, dan pemutakhiran sumber pendanaan (belanja KL, DAK,
BUMN/Swasta) dapat dilakukan melalui RKP. Pemutakhiran dilakukan
dengan mempertimbangkan kesiapan pelaksanaan, kesiapan besaran

VI - 29
dan sumber pendanaan melalui Direktif Presiden. Hal ini dilakukan
untuk memastikan pelaksanaan Proyek Prioritas Strategis dapat
dilakukan secara lebih efektif dan efsien sesuai dengan perkembangan
pembangunan melalui pemenuhan Indikator yang berkaidah SMART
(Specifc, Measurable, Achievable, Realistic, Timely).

Pada RPJMN 2020-2024 terdapat 41 Major Project yang dapat


diklasifkasikan kedalam kategori kewilayahan dan lintas sektoral. Major
Project kewilayahan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, memenuhi pelayanan dasar serta mengurangi kesejangan dan
menjamin pemeratan antar wilayah. Sedangkan Major Project lintas
sektoral diharapkan mampu menjadi langkah konkrit dalam mengatasi
permasalahan yang melibatkan berbagai stakeholder pembangunan.

Major Project diharapkan juga dapat menjadi acuan pembahasan


dalam berbagai forum koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. Hal ini untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Major Project
serta dukungan yang dibutuhkan dari berbagai instansi yang terlibat
(Pemerintah Pusat-Pemerintah Daerah – Badan Usaha - Masyarakat)

Major project kewilayahan untuk Kabupaten Lombok Utara sesuai


target RPJMN 2020-2024 pada tahun 2021 yaitu pembangunan
Pelabuhan Gili Trawangan, merupakan bagian pengembangan wisata
mandalika yang termasuk dalam pengembangan 10 (sepuluh) destinasi
wisata prioritas Untuk membuka peluang pengembangan destinasi yang
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, Pemerintah
berencana mengembangkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sekelas
Bali (saat ini 41% share pariwisata Indonesia masih bertumpu pada
Bali), adapun manfaat yang diharapkan :
1. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam PDB menjadi 5,5%
(2024),
2. Meningkatnya devisa dari sektor pariwisata menjadi 30
miliar USD (2024),
3. Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara 350-
400 juta perjalanan (2024) dan wisatawan mancanegara
22,3 juta kunjungan (2024),
Proyek prioritas strategis akan dilakukan dengan lingkup antara
lain : persiapan proyek, pembangunan infrastruktur pendukung,
pengembangan amenitas, dan promosi. Diharapkan pengembangan 10
destinasi prioritas akan rampung pada tahun 2024.

VI - 30
Gambar 6.12 Major Project di Kabupaten Lombok Utara berdasarkan
kewilayahan
Sumber : Proyek Prioritas Strategis (Major Project) RPJMN 2020-2024

Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menunjang 10 destinasi


prioritas adalah :

1. Perintisan destinasi pariwisata

2. Penanganan jalan untuk mendukung 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

3. Pembangunan pelabuhan dan bandara

4. Pembangunan desa wisata dan fasilitasi BUMDes

5. Pembangunan Amenitas Kawasan Pariwisata

6. Pembangunan dalam wilayah dan kawasan destinasi pariwisata


prioritas

Selanjutnya untuk sektor pemulihan pasca benca, di Kabupaten


Lombok Utara juga terdapat Major Project dalam rangka melanjutkan
pemulihan pasca bencana yang akan dilakukan dengan lingkup antara
lain: pemulihan pascabencana, pembangunan infrastruktur dasar, serta
pembangunan infrastruktur ekonomi dan konektivitas yang diharapkan
dapat menyelesaikan pemulihan daerah pascabencana di Kota Palu dan
sekitarnya, Pulau Lombok dan sekitarnya, serta kawasan pesisir Selat
Sunda, yaitu seperti Gambar 6.13.

VI - 31
Gambar 6.13 Major Project di Kabupaten Lombok Utara berdasarkan
sektor pemulihan pasca bencana
Sumber : Proyek Prioritas Strategis (Major Project) RPJMN 2020-2024

Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk pemulihan


pasca bencana sesuai RPJMN tahun 2020-2024 adalah :

1. Layanan pemulihan pasca bencana bidang sosial ekonomi

2. Revitalisasi pasar rakyat yang dikelola koperasi, di daerah tertinggal,


perbatasan dan pasca bencana

3. Rekonstruksi jembatan palu 4

4. Pembangunan ruang sekolah dasar dan kelas baru

5. Pemulihan pasca bencana di Sulawesi Tengah

Manfaat yang diharapkan dalam pelaksanaan Major Project untuk


ruang lingkup pasca bencana adalah :

1. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat terdampak


bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana

2. Percepatan pemulihan infrastruktur pendukung ekonomi,


peningkatan kondisi ekonomi, serta mendorong
peningkatan ekonomi lokal masyarakat pada daerah
terdampak bencana

VI - 32
6.3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI

Perumusan misi pembangunan jangka menengah Provinsi Nusa


Tenggara Barat merupakan hasil dari elaborasi permasalahan dan isu
strategis, mempertimbangkan misi dan arahan RPJPD Provinsi NTB
tahun 2005-2025 tahap ke-4, serta misi pembangunan jangka menengah
nasional sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2020-2024.
Dalam rangka mewujudkan visi untuk membangun Nusa Tenggara Barat
yang Gemilang, ditetapkan 6 (enam) Misi Pembangunan Provinsi NTB
Tahun 2019-2023 sebagai berikut:

1. NTB TANGGUH DAN MANTAP melalui penguatan mitigasi bencana dan


pengembangan infrastruktur, serta konektivitas antarwilayah.
2. NTB BERSIH DAN MELAYANI melalui transformasi birokrasi yang
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari KKN dan berdedikasi.
3. NTB SEHAT DAN CERDAS melalui peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai pondasi daya saing daerah.
4. NTB ASRI DAN LESTARI melalui pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan.
5. NTB SEJAHTERA DAN MANDIRI melalui penanggulangan kemiskinan,
mengurangi kesenjangan, dan pertumbuhan ekonomi inklusif
bertumpu pada pertanian/agribisnis, pariwisata dan industrialisasi.
6. NTB AMAN DAN BERKAH melalui perwujudan masyarakat madani
yang beriman, berkarakter dan penegakan hukum yang berkeadilan.

Program Strategis dan Program Unggulan Gubernur dan Wakil


Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan program yang
disampaikan sejak saat kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur yang
akan dilaksanakan pada tahun 2019-2023. Program strategis dan
unggulan ini merupakan wujud dari visi dan pencapaian misi yang telah
disusun oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, untuk mengatasi
permasalahan ditengah masyarakat.

Mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis serta visi,


misi, tujuan dan sasaran pembangunan, maka ditetapkan 10 (sepuluh)
program strategis dalam pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
tahun 2019-2023 sebagai berikut:

1. Ketangguhan Menghadapi Resiko Bencana.


2. Pembangunan Konektivitas & Aksesibilitas Wilayah.
3. Reformasi Birokrasi.

VI - 33
4. Pengelolaan Kesehatan untuk Daya Saing SDM.
5. Pengelolaan Pendidikan untuk Daya Saing SDM.
6. Pengelolaaan Lingkungan Bersih & Berkelanjutan.
7. Pertanian/Agribisnis dan Investasi Progresif.
8. Pariwisata Andalan.
9. Industrialisasi Unggul.
10. Meraih Masyarakat Madani (Bahagia).

6.4. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Sejalan dengan kebijakan umum pembangunan nasional, provinsi


serta agenda prioritas nasional dan provinsi, serta isu startegis yang
dihadapi di Kabupaten Lombok Utara, Prioritas pembangunan daerah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 sebagai berikut :

1. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Gempa Bumi Serta


Mitigasi Bencana

Percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa,


sarana dan prasarana umum dengan konsep Build Back Better.

2. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Peningkatan kualitas Guru (workshop, seminar, insentif guru


teladan, pengiriman guru untuk magang ke sekolah favorit di luar
KLU) dan membangun Kelas lnspirasi untuk SD dan SMP serta
memberikan perhatian khusus kepada Lembaga Pendidikan
Kemasyarakatan dan Pondok Pesantren.

3. Pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan dengan


dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan dengan


dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan pelatihan,
bantuan bibit, peralatan dan pembangunan TPI (Tempat Pelelangan
Ikan) bagi nelayan sesuai kapasitas tangkap.

4. Peningkatan Kualitas kesehatan

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik SDM, sarana


maupun prasarana termasuk membangun pustu-pustu di daerah
yang jauh dari Puskesmas serta memberikan pelayanan antar
jemput dengan ambulan gratis melalui Call Center System.

VI - 34
5. Revitalisasi dan Modernisasi Sektor Pariwisata serta pengembangan
wisata budaya

Revitalisasi dan modernisasi sektor pariwisata melalui keberpihakan


anggaran dengan melibatkan pelaku pariwisata, mengembangkan
Desa Wisata, Home Stay berbasis masyarakat serta melakukan
pembinaan kelompok kesenian tradisional untuk mendukung
pariwisata berbasis budaya dengan menyiapkan infrastruktur
pendukung.

6. Pengembangan UMKM dan IMKM

Membangun Pusat lnformasi UMKM melalui sinergi antara


Pemerintah, Pengusaha dan Kelompok UMKM sebagai bentuk
pembinaan UMKM dari proses produksi sampai pemasaran produk,
serta memberikan bantuan modal bergulir tanpa bunga bagi
pedagang kecil (pedagang kaki lima dan bakulan).

7. Implementasi Reformasi Birokrasi

Menempatkan ASN secara profesional dan proporsional serta


mengoptimalkan peran tenaga-tenaga kontrak dengan
meningkatkan honor tenaga kontrak minimal setara UMK sesuai
jenjang pendidikan dan kompetensi.

8. Lombok Utara Bebas Sampah

Zero Waste dengan konsep TPST dan Bank Sampah.

9. Revitalisasi dan Pengembangan Pasar Tradisional

Revitalisasi pasar tradisional dan mendorong tumbuhnya pasar-


pasar desa sesuai kebutuhan.

10. Peningkatan Keterampilan Angkatan Kerja Melalui Balai Latihan


Kerja

Membangun Pusat BLK Mandiri .

11. Pelayanan Publik Yang Prima

Membuka akses informasi pembangunan seluas-luasnya melalui


Kehumasan dan Media/Pers serta menyiapkan ruang bagi
masyarakat untuk bertatap muka langsung dengan kepala daerah.

12. Pemenuhan Infrastruktur Dasar

VI - 35
Percepatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air
bersih, akses jalan, listrik dan jaringan sarana telekomunikasi
daerah terpencil.

Selengkapnya kebijakan umum dan program pembangunan daerah


tahun 2021-2026 disajikan pada matrik.

VI - 36
Tabel 6.2. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Tahun 2021-2026
Capaian Kinerja
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2020) (2026)

Hasil Evaluasi Akuntabilitas


Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi Nilai 61,23 71
Kinerja Instansi Pemerintah
Penerapan Reformasi melalui Penguatan Manajemen
Birokrasi dan Perubahan, Penataan Peraturan-
1
Penyelenggaraan perundang-undangan, Penataan
Pemerintahan Umum dan Penguatan Organisasi, dan Hasil Penilaian Laporan
yang Baik dan Efektif Penataan Tata Laksana Penyelenggaran Pemerintah Nilai - 3,30
Daerah (LPPD)

Indeks Kepuasan Masyarakat


% 78,3 86
Meningkatnya Kualitas Penerapan Reformasi Birokrasi (IKM)
2 Pelayanan Publik yang melalui Peningkatan Kualitas
Efektif Pelayanan Publik Implementasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Nilai 2,88 3,5
Elektronik (SPBE)
Presentase Perangkat daerah
Mewujudkan tata kelola
Penerapan Reformasi Birokrasi Berpredikat Wilayah Bebas
pemerintahan yang
3 melalui Penguatan Akuntalibitas, Korupsi (WBK)/Wilayah % 0 5
bersih, berintegritas
dan Penguatan Pengawasan Birokrasi Bersih dan Melayani
dan profesional
(WBBM).

VI - 37
Capaian Kinerja
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2020) (2026)

Meningkatkan kualitas
perencanaan,
Meningkatnya
pengelolaan keuangan dan
akuntabilitas kinerja
4 pengawasan pembangunan yang Opini Pemeriksaan Oleh BPK. Nilai WTP WTP
dan pengelolaan
terpadu, transparan dan
keuangan daerah
akuntabel

Tahun 5,91 6,69


Rata-Rata Lama Sekolah
Meningkatnya Kualitas
5
Pendidikan Masyarakat Menyelenggarakan Pendidikan
yang Berkualitas, Merata dan
Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 12,72 13,14
Terjangkau

Menguatkan Peran Keluarga dan


Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender
6 Meningkatkan Kualitas SDM Nilai 85,44 87,69
kesetaraan Gender (IPG)
Perempuan

VI - 38
Capaian Kinerja
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2020) (2026)

Angka Harapan Hidup Tahun 67,17 69,15

58,6 35,27
Angka Kematian Ibu Nilai
Menyelenggarakan layanan (3/5119*100000) (2/5670*100000)
Meningkatkan Kualitas kesehatan yang berkualitas,
7 merata dan terjangkau
Kesehatan Masyarakat
13,5
Angka Kematian Bayi Nilai 4,4 (25/5670*1000)
(69/5119*1000)

Persentase Balita Stunting % 33,7 29,80

Meningkatkan
Ketahanan daerah
dalam menghadapi
8 Meningkatkan mitigasi terhadap Nilai Indeks Ketahanan Daerah Nilai 0,65 0,71
bencana
bencana

VI - 39
Capaian Kinerja
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2020) (2026)

Persentase Jalan Kabupaten


% 71,13 75
Dalam Kondisi Baik

Cakupan air bersih aman % 23,55 25,05

Pemenuhan Percepatan pembangunan Cakupan rumah layak huni % 81,13 (64.047 unit) 82,85 (65.368 unit)
9
infrastruktur dasar infrastruktur dasar

Persentase rumah tangga


mengakses sarana sanitasi % 2,84 15,08
aman

Persentase pembangunan
gedung pemerintahan pasca % 0 100
bencana gempa bumi
25 44,83
Indeks Kualitas Air Nilai

51,85 62,85
Meningkatnya Indeks Tutupan Lahan Nilai
Meningkatkan kualitas lingkungan
Pengelolaan
10 di wilayah pemukiman 94,62 92,76
Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Udara Nilai

Persentase Jumlah sampah


yang tertangani % 53,19 63,4

Meningkatkan Percepatan Pemulihan Sektor


11 Persentase Penduduk Miskin % 26,99 19,49
kesejahteraan Pariwisata dan peningkatan

VI - 40
Capaian Kinerja
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2020) (2026)
masyarakat Dan produksi, industri pengolahan dan Rupiah
Aktivitas Perekonomian pemasaran hasil Pengeluaran Perkapita (dalam
Daerah pertanian, Perkebunan, 9.006 10.646,1
Disesuaikan Ribu
Peternakan dan perikanan serta Rupiah)
usaha lainnya berbasis IPTEK dan
kearifan lokal
Cakupan Kepala Keluarga
Miskin Yang Diintervensi KK - 436
Permberdayaan Ekonomi

Produk
Rupiah
Domestik
(dalam
Regional 4548,7 5181,5
Juta
Bruto Atas Dasar Harga
Rupiah)
Berlaku (ADHB)

Meningkatkan Rupiah
Penanaman Kenaikan Nilai Realisasi (dalam
285,96 1553
Modal/investasi dan Investasi Miliar
12 Meningkatkan Investasi di Daerah Rupiah)
memperluas lapangan
pekerjaan di Kab.
Angka Pengangguran Terbuka % 3,01 1,41
Lombok Utara

Meningkatnya sumber Meningkatkan Pendapatan Daerah Proporsi PAD terhadap


13 % 12,41 20,63
pendanaan daerah pendapatan

VI - 41
Kebijakan, program, dan prioritas Nasional dan Provinsi dalam
RPJMN 2020-2024 serta memperhatikan isu strategis terkini akibat
pandemi COVID-19
Strategi dan Kebijakan sektor Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat meningkat rata-rata 5,4 – 6,03
persen per tahun dan pertumbuhan PDB per kapita sebesar 4,0 +/- 1
persen, yang didorong oleh peningkatan produktivitas, investasi yang
berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, dan peningkatan kualitas
SDM. Dengan target pertumbuhan ekonomi tersebut, GNI per kapita
(Atlas Method) diharapkan meningkat menjadi USD5.780 – 6.160 per
kapita pada tahun 2024.

Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam


lima tahun ke depan, perbaikan transformasi struktural menjadi salah
satu kunci utama. Perbaikan transformasi struktural utamanya didorong
oleh revitalisasi industri pengolahan, dengan tetap mendorong
perkembangan sektor lain melalui modernisasi pertanian, hilirasi
pertambangan, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan
transformasi sektor jasa.

Visi Indonesia 2045 pada Transformasi Ekonomi adalah sebagai berikut

1. Industrialisasi berbasis SDA dan rantai produksi Global.

2. Pengembangan Destinasi Unggulan, melalui: perbaikan aksesibilitas,


atraksi, dan amenitas di Destinasi Pariwisata Prioritas.

3. Penguatan Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital, pada sektor:


kuliner, fashion, kriya, aplikasi dan konten digital, games, film, dan
musik.

Arah kebijakan umum pembangunan jangka menengah nasional tahun


2020-2024 yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

A. Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi,


inklusif dan berdaya saing melalui:

1. Pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan


pangan dan pertanian serta pengelolaan kemaritiman, kelautan
dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, serta
kehutanan; dan

VI - 42
2. Akselerasi peningkatan nilai tambah pertanian dan perikanan,
kemaritiman, energi, industri, pariwisata, serta ekonomi kreatif
dan digital.

Strategi dan Kebijakan sektor Kesehatan


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84
Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pemerintah Pusat dalam melaksanakan Vaksinasi COVID-19 melibatkan
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk:
a. mengurangi transmisi/penularan COVID-19;

b. menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19;

c. mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd imunity); dan

d. melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara


sosial dan ekonomi.
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Keuangan Nomor SE-
2/PK/2021 Sehubungan dengan penanganan pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) termasuk dalam rangka Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, perlu dilakukan
penyesuaian penggunaan (refocusing) anggaran Transfer ke Daerah dan
Dana Desa (TKDD) untuk Tahun Anggaran (TA) 2021.
Dukungan pendanaan ditetapkan paling sedikit sebesar 8%
(delapan persen) dari alokasi DAU TA 2021 atau sesuai dengan
kebutuhan daerah dengan memperhatikan tingkat kasus COVID-19 yang
ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah


Kabupaten Lombok Utara memperhatikan dan mempedomani kebijakan,
program, dan prioritas Nasional dan Provinsi dalam RPJMN 2020-2024
serta memperhatikan isu strategis terkini akibat pandemi Covid-19 baik
terkait dengan kesehatan, dampak ekonomi, maupun dampak sosial.

Berdasarkan Instruksi Menteri dalam Negeri Republik Indonesia


Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah
Daerah dilakukan dengan cara pengutamaan penggunaan alokasi
anggaran kegiatan tertentu (refocusing) dan perubahan alokasi anggaran,

VI - 43
melalui optimalisasi penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) yang
tersedia dalam APBD Tahun Anggaran 2020. Penggunaan BTT dimaksud
melalui pengajuan rencana kebutuhan belanja (RKB) oleh perangkat
daerah terkait yang diprioritaskan untuk:

a. Penanganan Kesehatan, antara lain:

1. Penyediaan sarana prasarana kesehatan berupa barang


pelindung diri warga, barang pelindung komunitas masyarakat
dan alat pelindung petugas medis, antara lain masker, hand
sanitizer, vitamin C, vitamin E, Alat Pelindung Diri (APD) dan
sarung tangan karet dan penyediaan sarana prasarana kesehatan
lainnya;

2. Penyediaan sarana fasilitas kesehatan antara lain kamar isolasi,


tempat tidur pasien, rapid test kit, ventilator, dan alat uji deteksi
COVID-19, dan penyediaan sarana fasilitas kesehatan lainnya;

3. Merekrut tenaga kesehatan/medis yang potensial (dokter dan


tenaga perawat yang baru lulus pendidikan atau tenaga
kesehatan/ medis lainnya) dan memberikan pelatihan singkat
serta SOP penanganan Pasien COVID-19;

4. Pemberian insentif bagi tenaga kesehatan/medis, tenaga penyidik


(investigator) korban terpapar COVID-19, tenaga relawan, dan
tenaga lainnya yang terlibat dalam penanganan pandemi COVID-
19 sesuai dengan Standar Harga Satuan yang ditetapkan Kepala
Daerah;

5. Penyemprotan desinfektan;

6. Penyewaan rumah singgah sebagai ruang isolasi untuk pasien


dalam pengawasan (PDP);

7. Pemeriksaan laboratorium bagi masyarakat yang berpotensi


terjangkit COVID-19;

8. Pengadaan alat dan bahan evakuasi korban positif COVID-19,


yang meliputi perlengkapan paska wafat, tandu, sarung tangan,
sepatu bot, peralatan dan bahan evakuasi lainnya;

9. Penanganan jenazah korban positif COVID-19;

10. Penanganan kesehatan lainnya;

VI - 44
b. Penanganan dampak ekonomi, antara lain:

1. Pengadaan bahan pangan dan kebutuhan pokok dalam rangka


menj aga ketahanan pangan daerah dan menekan dampak panic
buying;

2. Pemberian insentif berupa:

a) Pengurangan atau pembebasan pajak daerah;

b) Perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan


kewajiban perpajakan;

c) Perpanjangan kewajiban pembayaran dana bergulir;

3. Pemberian stimulus berupa penguatan modal usaha kepada


pelaku UMKM dan mikro yang terkena dampak ekonomi akibat
COVID-19;

4. Penanganan dampak ekonomi lainnya;

c. Penyediaan social safety net/jaring pengaman sosial, antara lain


pemberian Hibah/Bansos dalam bentuk uang dan/atau barang dari
pemerintah daerah secara memadai kepada antara lain:

1. individu/masyarakat yang terdampak atau memiliki resiko sosial


seperti keluarga miskin, pekerja sektor informal/harian dan
individu/masyarakat lainnya yang memiliki resiko sosial akibat
terdampak COVID-19;

2. fasilitas kesehatan milik masyarakat/ swasta yang ikut serta


melakukan penanganan pandemi COVID-19; dan/atau

3. instansi vertikal yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang


bersangkutan dalam rangka mendukung penanganan pandemi
COVID-19

Adapun Realisasi Belanja Tidak Terduga Untuk Penanganan COVID-19


Dari APBD-P Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020 dapat dilihat pada
tabel 6.3 berikut ini:

VI - 45
Tabel 6.3 Realisasi Belanja Tidak Terduga Untuk Penanganan COVID-19 Dari APBD-P Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020 (untuk
Penanganan Kesehatan, Dampak Ekonomi dan Dampak Sosial)

Kegiatan Hibah/Bansos
No Prioritas
Nomeklatur Realisasi (Rp) (Rp)
Penanganan DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
1
Kesehatan
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 200.272.500
DINAS KESEHATAN
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 161.010.000
Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 34.650.000
Insentif Nakes 1.949.069.103
Penanganan dan Pencegahan Covid Oleh Dinas Kesehatan (BTT) 4.089.550.000
RSUD
Pengadaaan Alat Kesehatan Ruang Isolasi Covid-19 750.038.811
Penanganan Kesehatan Oleh RSUD (BTT) 5.683.899.253
Kesbangpol
Penyediaan Jasa Kebersihan/ Caraka/ Peramu/ Keamanan/ Sopir 3.950.000
KECAMATAN PEMENANG
Koordinasi Pengamanan Kesehatan 16.480.000
DINSOS
Penyediaan Jasa Kebersihan/ Caraka/ Peramu/ Keamanan/ Sopir 105.100.000
Pengumpulan Pengelolaan SDS 20.215.000
(Belanja Operasional)

VI - 46
Kegiatan Hibah/Bansos
No Prioritas
Nomeklatur Realisasi (Rp) (Rp)
Kegiatan Penanganan dan Pencegahan Dampak Covid-19 di Masyarakat
Oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 (BTT) 6.687.907.500
BAPPEDA
Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik 3.951.000
Penyediaan Jasa Kebersihan Pramu/ Caraka/ Keamanan/ Sopir 75.170.250
Pemeliharaan Rutin berkala gedung kantor 17.277.000
DUKCAPIL
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan 31.426.000
pelayanan akte catatan sipil di kantor dukcapil Kab. KLU 16.696.800
Penyusunan Kebijakan Kependudukan 23.482.800
BAPPENDA
Penyediaan Jasa Kebersihan 10.900.000
KECAMATAN TANJUNG
Penyediaan Jasa Kebersihan/ Caraka/ Peramu/ Keamanan/ Sopir Kantor
3.968.000
Total belanja langsung dalam rangka penanganan covid (Penanganan Kesehatan)
19.885.014.017
Penanganan DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Dampak
Ekonomi
Peningkatan kemampuan lembaga petani 208.770.000,0
peningkatan sistem insentif dan disinsetif bagi petani/kelompok tani 1.129.156.000,0
pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan 40.825.000,0

VI - 47
Kegiatan Hibah/Bansos
No Prioritas
Nomeklatur Realisasi (Rp) (Rp)
penanganan pasca panen dan pengelolahan hasil pertanian 132.012.000,0
pengembangan instensifikasi tanaman padi; palawija 74.619.000,0
peningkatan produksi; produktivitas dan mutu produk perkebunan; produk 272.235.000,0
pertanian
Dukungan Program PLA 397.585.000,0
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat 10.535.000,0
guna
penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan 30.000.000,0
pengembangan komoditas Hortikultura 1.111.784.000,0
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak 260.890.000,0
pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat 2.060.884.400,0
penumbunhan desa mandiri pangan 19.998.000,0
promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah 20.852.900,0
kegiatan penaggulangan kerawanan pangan : penyediaan stok pangan 123.820.000,0
melalui Lumbung Pangan Masyarakat
Pemantauan dan Pengendalian OPT 117.690.000,0
bantuan bahan baku dan alat sarana produksi UMKM pengelolahan kopi 114.050.000,0
Bantuan Pembangunan Irigasi Pipa Bagi UMKM pertanian 231.694.000,0
Bantuan pembangunan irigasi tetes bagi UMKM pertanian 139.504.000,0
Bantuan sarana prasarana bagi petani terdampak 62.820.000,0
Bantuan saprodi kelompok unggas terdampak 98.868.000,0
Bantuan Pengadaan Mesin Pengiris Bagi UMKM terdampak 45.810.000,0

VI - 48
Kegiatan Hibah/Bansos
No Prioritas
Nomeklatur Realisasi (Rp) (Rp)
Bantuan Bahan baku produksi peternak sapi terdampak 169.500.000,0
Bantuan bahan baku pakan lebah (Bibit Buah dan Benih Bunga ) bagi 74.055.400,0
peternak terdampak
Bantuan sarana produksi kebun bibit 167.420.000,0
Bantuan Banih Hortikultura untuk petani terdampak 198.848.000,0
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
penembokan dan penataan halaman pasar pemenang 134.200.000,0
Biaya perizinan UKL/UPL 77.000.000,0
Penataan lahan parkir pasar pemenang 89.200.000,0
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
pembangunan jalan 1.457.444.700,0
pembangunan jembatan 14.900.000,0
Rehabilitasi jalan dan jembatan 630.930.000,0
Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi 409.400.000,0
DINAS PERHUBUNGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pembangunan sarana prasarana dan produksi prikanan tangkap 2.744.842.470,0
pembangunan sarana dan prasarana produksi perikanan budidaya 190.010.000,0
pembangunan ekonomi perempuan bidang perikanan 115.776.800,0
pengadaan bahan baku dan sarana produksi UMKM budidaya udang 72.930.000,0
Vaname yang dikelola Perempuan
Bantuan sarana dan bahan baku produksi UMKM pembudidayaan ikan air 160.801.000,0
tawar

VI - 49
Kegiatan Hibah/Bansos
No Prioritas
Nomeklatur Realisasi (Rp) (Rp)
bantuan perahu dan kelengkapan untuk nelayan terdampak 148.703.500,0
bantuan mesin OBM untuk Nelayan terdampak 138.846.000,0
bantuan bahan baku dan sarana produksi bagi kelompok pengolahan dan 98.615.000,0
pemasar ikan (Poklahsar)
Bantuan sarana pemasaran bagi UMKM pertanian 98.956.000,0
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
penataan obyek daya tarik wisata 2.560.457.300,0

538.650.000,0
kegiatan pembangunan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang
padat karya pemeliharaan akses ke dan destinasi wisata 3 gili 298.600.000,0
DISNAKER
kerjasama pendidikan dan pelatihan NAKER 116.000.000,00
BPKAD
Promosi pemulihan kunjungan wisatawan (BPPD) (Belanja Hibah) 200.000.000,0
Total belanja langsung dalam rangka penanganan covid (Penanganan Dampak Ekonomi) 17.610.488.470,00
3 Penangganan DINSOS
Dampak
Sosial
pengadaan sembako untuk masyarakat (BTT) 16.319.345.350,00
Total belanja langsung dalam rangka penanganan covid (Penanganan Dampak Sosial) 16.319.345.350,0
Sumber : BPKAD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2020

VI - 50
Tabel 6.4 Matriks sinergitas antara isu strategis, program prioritas dan program unggulan NTB dengan Program di kabupaten Lombok
Utara sesuai Permendagri nomor 90 tahun 2019.

No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

I Misi 1 NTB Tangguh dan Mantap

1 Ketangguhan Menghadapi Resiko Bencana


Desa Tangguh Bencana Ketenteraman Dan Ketertiban Program Penunjang Urusan
1 (DESTANA) Umum Serta Perlindungan Pemerintahan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja
Masyarakat Kabupaten/Kota
Ketenteraman Dan Ketertiban
Umum Serta Perlindungan Program Peningkatan Ketenteraman
2 Sekolah Aman Bencana Dan Ketertiban Umum
Satuan Polisi Pamong Praja
Masyarakat
Sistem Informasi Aman Ketenteraman Dan Ketertiban Program Penunjang Urusan
Gangguan Bencana (SI- Umum Serta Perlindungan Dinas Pemadam Kebakaran
3 Pemerintahan Daerah
Dan Penyelamatan
AGA) Masyarakat Kabupaten/Kota
Program Penunjang Urusan
Badan Penanggulangan
Pemerintahan Daerah
Bencana Daerah
Kabupaten/Kota
Badan Penanggulangan
Program Penanggulangan Bencana
Bencana Daerah
2 Pembangunan Konektivitas & Aksesibilitas Wilayah

VI - 51
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

1 NTB Terkoneksi Perhubungan Program Penunjang Urusan


Pemerintahan Daerah Dinas Perhubungan
Kabupaten/Kota
Program Penyelenggaraan Lalu Lintas
Dinas Perhubungan
Dan Angkutan Jalan (Llaj)
Program Pengelolaan Pelayaran Dinas Perhubungan
2 Percepatan Jalan Pekerjaan Umum Dan Penataan Program Penunjang Urusan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Mantap Ruang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang, Perumahan
Kabupaten/Kota Dan Kawasan Permukiman
3 Air Bersih/Air Minum Pekerjaan Umum Dan Penataan Dinas Pekerjaan Umum Dan
untuk Semua Ruang Program Pengelolaan Sumber Daya
Penataan Ruang, Perumahan
Air (Sda)
Dan Kawasan Permukiman
4 Irigasi Cukup Pekerjaan Umum Dan Penataan Program Pengelolaan Dan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Ruang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Penataan Ruang, Perumahan
Minum Dan Kawasan Permukiman
5 Nusa Terang Benderang Energi Dan Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum Dan
Program Pengelolaan Dan
Penataan Ruang, Perumahan
Pengembangan Sistem Air Limbah
Dan Kawasan Permukiman
6 SPAM Regional Pekerjaan Umum Dan Penataan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Ruang Program Penataan Bangunan Gedung Penataan Ruang, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman

VI - 52
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Dinas Pekerjaan Umum Dan


Program Penataan Bangunan Dan
Penataan Ruang, Perumahan
Lingkungannya
Dan Kawasan Permukiman

Dinas Pekerjaan Umum Dan


Program Penyelenggaraan Jalan Penataan Ruang, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman

Dinas Pekerjaan Umum Dan


Program Pengembangan Jasa
Penataan Ruang, Perumahan
Konstruksi
Dan Kawasan Permukiman

Dinas Pekerjaan Umum Dan


Program Penyelenggaraan Penataan
Penataan Ruang, Perumahan
Ruang
Dan Kawasan Permukiman
II Misi 2 NTB Bersih dan Melayani
1 Reformasi Birokrasi
1 SPBE (Sistem Komunikasi dan Informatika Program Penunjang Urusan
Pemerintahan Berbasis Dinas Komunikasi Dan
Pemerintahan Daerah
Elektronik) Informatika
Kabupaten/Kota
7 NTB Care Komunikasi dan Informatika Program Informasi Dan Komunikasi Dinas Komunikasi Dan
Publik Informatika
Dinas Komunikasi Dan
Program Aplikasi Informatika
Informatika

VI - 53
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

2 eNTeBe Plan/SIPD Perencanaan Program Penunjang Urusan


Badan Perencanaan
Pemerintahan Daerah
Pembangunan Daerah
Kabupaten/Kota
3 NTB SDG's Center Perencanaan Program Perencanaan, Pengendalian Badan Perencanaan
Dan Evaluasi Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah
Program Koordinasi Dan Sinkronisasi Badan Perencanaan
Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah
4 Research Based Policy Penelitian dan Pengembangan Program Penelitian Dan Badan Perencanaan
Pengembangan Daerah Pembangunan Daerah
5 NTB Satu Peta Penelitian dan Pengembangan Program Penelitian Dan Badan Perencanaan
Pengembangan Daerah Pembangunan Daerah
6 NTB Satu Data Statistik Program Penyelenggaraan Statistik Dinas Komunikasi Dan
Sektoral Informatika
8 e-Pendapatan Keuangan Program Penunjang Urusan
Badan Keuangan Dan Aset
Pemerintahan Daerah
Daerah
Kabupaten/Kota
9 NTB WTP Pengawasan, Keuangan, Program Pengelolaan Keuangan Badan Keuangan Dan Aset
Perencanaan Daerah Daerah
Program Pengelolaan Barang Milik Badan Keuangan Dan Aset
Daerah Daerah
Pengawasan, Perencanaan, Unsur Program Penunjang Urusan
10 SAKIP Level A Pendukung Urusan Pemerintahan Pemerintahan Daerah Inspektorat
Kabupaten/Kota

VI - 54
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Program Penyelenggaraan
Inspektorat
Pengawasan
Program Perumusan Kebijakan,
Inspektorat
Pendampingan Dan Asistensi
11 Agen Perubahan Kepegawaian Program Penunjang Urusan Badan Kepegawaian Dan
Pemerintahan Daerah Pengembangan Sumber Daya
Kabupaten/Kota Manusia

Badan Kepegawaian Dan


Program Kepegawaian Daerah Pengembangan Sumber Daya
Manusia
12 Manajemen Talenta Kepegawaian, Pendidikan dan Badan Kepegawaian Dan
Pelatihan Program Pengembangan Sumber
Pengembangan Sumber Daya
Daya Manusia
Manusia
III Misi 3 NTB Sehat dan Cerdas
1 Pengelolaan Kesehatan Untuk Daya Saing SDM Program Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
1 Revitalisasi Posyandu Kesehatan Program Pemenuhan Upaya
Kesehatan Perorangan Dan Upaya Dinas Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
3 Generasi Emas NTB Kesehatan, Pendidikan Program Peningkatan Kapasitas
Dinas Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan

VI - 55
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

4 Jamban Keluarga/Stop Kesehatan


BABS Program Sediaan Farmasi, Alat
Dinas Kesehatan
Kesehatan Dan Makanan Minuman

Program Pemberdayaan Masyarakat


Dinas Kesehatan
Bidang Kesehatan

5 Rumah Layak Huni Perumahan Dan Kawasan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Permukiman Program Kawasan Permukiman Penataan Ruang, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman

Dinas Pekerjaan Umum Dan


Program Peningkatan Prasarana,
Penataan Ruang, Perumahan
Sarana Dan Utilitas Umum (Psu)
Dan Kawasan Permukiman
2 NTB Berolahraga Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan,
Program Pengembangan Kapasitas
Kebudayaan, Pemuda Dan
Daya Saing Kepemudaan
Olah Raga

Dinas Pendidikan,
Program Pengembangan Kapasitas
Kebudayaan, Pemuda Dan
Daya Saing Keolahragaan
Olah Raga

Dinas Pendidikan,
Program Pengembangan Kapasitas
Kebudayaan, Pemuda Dan
Kepramukaan
Olah Raga
2 Pengelolaan Pendidikan Untuk Daya Saing SDM

VI - 56
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

2 Re-Engineering SMK Pendidikan Program Penunjang Urusan Dinas Pendidikan,


Pemerintahan Daerah Kebudayaan, Pemuda Dan
Kabupaten/Kota Olah Raga
3 PAUD Holistic Integratif Pendidikan Dinas Pendidikan,
Program Pengelolaan Pendidikan Kebudayaan, Pemuda Dan
Olah Raga
7 Ayo Bercita - Cita Pendidikan Dinas Pendidikan,
Program Pendidik Dan Tenaga
Kebudayaan, Pemuda Dan
Kependidikan
Olah Raga

Dinas Pendidikan,
Program Pengendalian Perizinan
Kebudayaan, Pemuda Dan
Pendidikan
Olah Raga
6 NTB Juara Pemuda dan Olahraga
4 Literasi Digital Perpustakaan Program Penunjang Urusan
Dinas Perpustakaan Dan
Pemerintahan Daerah
Kearsipan
Kabupaten/Kota
Dinas Perpustakaan Dan
Program Pembinaan Perpustakaan
Kearsipan
1 1000 Cendikia/Beasiswa Unsur Pendukung Urusan Program Pemerintahan Dan
Pemerintahan Sekretariat Daerah
Kesejahteraan Rakyat
5 Rumah Bahasa Unsur Pendukung Urusan Program Pemerintahan Dan
Pemerintahan Sekretariat Daerah
Kesejahteraan Rakyat
IV Misi 4 NTB Asri dan Lestari

VI - 57
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

1 Pengelolaan Lingkungan Bersih & Berkelanjutan Program Penunjang Urusan


Pemerintahan Daerah Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota
1 NTB Hijau Lingkungan Hidup Program Perencanaan Lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
2 NTB Zero Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran
Waste/Pengolahan Dan/Atau Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Sampah/Bank Sampah Hidup
3 Taman Asri/Indah Lingkungan Hidup Program Pengelolaan
Dinas Lingkungan Hidup
Keanekaragaman Hayati (Kehati)

Program Pengendalian Bahan


Berbahaya Dan Beracun (B3) Dan
Dinas Lingkungan Hidup
Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (Limbah B3)

Program Pembinaan Dan Pengawasan


Terhadap Izin Lingkungan Dan Izin
Dinas Lingkungan Hidup
Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Pplh)

Program Peningkatan Pendidikan,


Pelatihan Dan Penyuluhan Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat

Program Penghargaan Lingkungan


Dinas Lingkungan Hidup
Hidup Untuk Masyarakat

VI - 58
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Program Penanganan Pengaduan


Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Program Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup
4 Tata Ruang Penataan Ruang
Berkelanjutan
V Misi 5 NTB Sejahtera dan Mandiri
1 Pertanian/Agribsnis dan Investasi Progresif
1 Pertanian Pertanian
Lestari/Modern
4 Kampung Unggas Pertanian
2 Bumdes Maju/Mahadesa Pemberdayaan masyarakat dan
Dinas Pengendalian Penduduk
Desa Dan Keluarga Berencana,
Program Penataan Desa
Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa
Melawan Kemiskinan dari Pemberdayaan masyarakat dan
Dinas Pengendalian Penduduk
Desa/Penanggulangan Desa Program Administrasi Pemerintahan Dan Keluarga Berencana,
3 Kemiskinan Desa Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa

Dinas Pengendalian Penduduk


Program Pemberdayaan Lembaga
Dan Keluarga Berencana,
Kemasyarakatan, Lembaga Adat Dan
Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Hukum Adat
Dan Desa

VI - 59
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

5 Budidaya Lobster Kelautan dan Perikanan Program Pengelolaan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan,
Tangkap Pertanian Dan Perikanan
Program Pengelolaan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan,
Budidaya Pertanian Dan Perikanan
Kawasan Rumah Pangan
Lestari/Pekarangan Program Penunjang Urusan
Dinas Ketahanan Pangan,
6 Pangan Lestari Ketahanan Pangan Pemerintahan Daerah
Pertanian Dan Perikanan
(KRPL/P2L) Kabupaten/Kota

Program Pengelolaan Sumber Daya


Dinas Ketahanan Pangan,
Ekonomi Untuk Kedaulatan Dan
Pertanian Dan Perikanan
Kemandirian Pangan

Program Peningkatan Diversifikasi Dinas Ketahanan Pangan,


Dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan
Program Penanganan Kerawanan Dinas Ketahanan Pangan,
Pangan Pertanian Dan Perikanan
Program Pengawasan Keamanan Dinas Ketahanan Pangan,
Pangan Pertanian Dan Perikanan
7 Mall Investasi dan Penanaman Modal Urusan Pemerintahan Bidang
Pelayanan Publik Penanaman Modal
Ramah Investasi/Online Dinas Penanaman Modal,
Services Program Pengembangan Iklim
8 Penanaman Modal Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dan Tenaga Kerja

VI - 60
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Dinas Penanaman Modal,


Program Promosi Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal,


Program Pelayanan Penanaman
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Modal
Dan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal,


Program Pengendalian Pelaksanaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Penanaman Modal
Dan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal,


Program Pengelolaan Data Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Sistem Informasi Penanaman Modal
Dan Tenaga Kerja
9 Revitalisasi BLK Tenaga Kerja Program Penunjang Urusan Dinas Penanaman Modal,
Pemerintahan Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten/Kota Dan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal,


Program Perencanaan Tenaga Kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal,


Program Pelatihan Kerja Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Produktivitas Tenaga Kerja
Dan Tenaga Kerja

VI - 61
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Dinas Penanaman Modal,


Program Penempatan Tenaga Kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal,


Program Hubungan Industrial Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dan Tenaga Kerja

2 Pariwisata Andalan
1 KEK Mandalika Pariwisata Program Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Dinas Pariwisata
Kabupaten/Kota
2 Penataan 3 Gili KLU dan Pariwisata Program Peningkatan Daya Tarik
Pulau-pulau kecil Dinas Pariwisata
Destinasi Pariwisata
3 Wisata Halal dan Sehat Pariwisata Program Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata
4 Penataan 99 Desa Wisata Pariwisata Program Pengembangan Sumber
Dinas Pariwisata
Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
5 Geopark-Cagar Biosfer Pariwisata
Rinjani & Tambora
6 Kawasan Samota Penanaman Modal
3 Industrialisasi Unggul
1 Industri Peralatan dan Perindustrian
Permesinan

VI - 62
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

3 Industri Motor Listrik Perindustrian


2 Industri Peternakan/ Pertanian Program Penyediaan Dan Dinas Ketahanan Pangan,
Pakan Ternak Pengembangan Sarana Pertanian Pertanian Dan Perikanan
4 Industri Pangan dan Pertanian Program Penyediaan Dan Dinas Ketahanan Pangan,
Holtikultura Pengembangan Prasarana Pertanian Pertanian Dan Perikanan
5 Industri Perkebunan Pertanian Program Pengendalian Kesehatan
Dinas Ketahanan Pangan,
Hewan Dan Kesehatan Masyarakat
Pertanian Dan Perikanan
Veteriner

Program Pengendalian Dan Dinas Ketahanan Pangan,


Penanggulangan Bencana Pertanian Pertanian Dan Perikanan
Dinas Ketahanan Pangan,
Program Perizinan Usaha Pertanian
Pertanian Dan Perikanan
Dinas Ketahanan Pangan,
Program Penyuluhan Pertanian
Pertanian Dan Perikanan
6 Industri Kehutanan: Kehutanan
Hasil Hutan Kayu, HHBK
Unggul
7 Industri Perikanan: Kelautan dan Perikanan Program Pengolahan Dan Dinas Ketahanan Pangan,
Garam, Tepung Ikan Pemasaran Hasil Perikanan Pertanian Dan Perikanan
Industri Pertambangan
(Smelter) dan Industri Urusan Pemerintahan Bidang
8 Perindustrian Perindustrian
Turunannya

VI - 63
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

9 Rumah Kemasan Perindustrian Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Perencanaan Dan
Dan Menengah, Perindustrian
Pembangunan Industri
Dan Perdagangan
10 Industri Pakaian: Busana Perindustrian Dinas Koperasi Usaha Kecil
Muslim, Tenun Ikat Program Pengendalian Izin Usaha
Dan Menengah, Perindustrian
Industri Kabupaten/Kota
Dan Perdagangan
11 Science Technology and Perindustrian Dinas Koperasi Usaha Kecil
Industrial Park (STIPark) Program Pengelolaan Sistem
Dan Menengah, Perindustrian
Informasi Industri Nasional
Dan Perdagangan
12 Koperasi Berprestasi Koperasi dan UKM Program Penunjang Urusan Dinas Koperasi Usaha Kecil
Pemerintahan Daerah Dan Menengah, Perindustrian
Kabupaten/Kota Dan Perdagangan
13 UMKM Bersaing Koperasi dan UKM Dinas Koperasi Usaha Kecil
Program Pelayanan Izin Usaha
Dan Menengah, Perindustrian
Simpan Pinjam
Dan Perdagangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Penilaian Kesehatan
Dan Menengah, Perindustrian
Ksp/Usp Koperasi
Dan Perdagangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Pendidikan Dan Latihan
Dan Menengah, Perindustrian
Perkoperasian
Dan Perdagangan

VI - 64
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Program Pemberdayaan Usaha Dinas Koperasi Usaha Kecil


Menengah, Usaha Kecil, Dan Usaha Dan Menengah, Perindustrian
Mikro (Umkm) Dan Perdagangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Pengembangan Umkm Dan Menengah, Perindustrian
Dan Perdagangan
14 Bela Beli Produk Perdagangan Urusan Pemerintahan Bidang
Lokal/NTB Mall Perdagangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Peningkatan Sarana
Dan Menengah, Perindustrian
Distribusi Perdagangan
Dan Perdagangan

Program Stabilisasi Harga Barang Dinas Koperasi Usaha Kecil


Kebutuhan Pokok Dan Barang Dan Menengah, Perindustrian
Penting Dan Perdagangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Pengembangan Ekspor Dan Menengah, Perindustrian
Dan Perdagangan

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Standardisasi Dan
Dan Menengah, Perindustrian
Perlindungan Konsumen
Dan Perdagangan

VI - 65
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Dinas Koperasi Usaha Kecil


Program Penggunaan Dan Pemasaran
Dan Menengah, Perindustrian
Produk Dalam Negeri
Dan Perdagangan
VI Misi 6 NTB Aman dan Berkah
1 Meraih Masyarakat Madani (Bahagia)
2 Mawar Emas (Melawan Unsur Pendukung Urusan
Rentenir Berbasis Masjid) Pemerintahan Program Perekonomian Dan
Sekretariat Daerah
Pembangunan

3 Bale Mediasi Pemerintahan Umum Program Penunjang Urusan


Badan Kesatuan Bangsa Dan
Pemerintahan Daerah
Politik
Kabupaten/Kota
4 Desa Bersinar Pemerintahan Umum Program Penguatan Ideologi Pancasila Badan Kesatuan Bangsa Dan
Dan Karakter Kebangsaan Politik
1 Kampung Madani dan Pemerintahan Umum
Program Peningkatan Peran Partai
Sehat
Politik Dan Lembaga Pendidikan
Badan Kesatuan Bangsa Dan
Melalui Pendidikan Politik Dan
Politik
Pengembangan Etika Serta Budaya
Politik

9 Sekolah Perjumpaan Pemerintahan Umum Program Pemberdayaan Dan


Badan Kesatuan Bangsa Dan
Pengawasan Organisasi
Politik
Kemasyarakatan

VI - 66
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

Program Pembinaan Dan


Badan Kesatuan Bangsa Dan
Pengembangan Ketahanan Ekonomi,
Politik
Sosial, Dan Budaya

Program Peningkatan Kewaspadaan


Nasional Dan Peningkatan Kualitas Badan Kesatuan Bangsa Dan
Dan Fasilitasi Penanganan Konflik Politik
Sosial
5 Kampung Digital Komunikasi dan Informatika

6 Kota Layak Anak Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Sosial, Pemberdayaan


Perlindungan Anak Program Pengarusutamaan Gender
Perempuan Dan Perlindungan
Dan Pemberdayaan Perempuan
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Perlindungan Perempuan Perempuan Dan Perlindungan
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Pemenuhan Hak Anak (Pha) Perempuan Dan Perlindungan
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Perlindungan Khusus Anak Perempuan Dan Perlindungan
Anak

VI - 67
No. Misi/Program Strategis/ Bidang Urusan Program di Kab Lombok Utara OPD
Program Unggulan sesuai dengan PMDN 90

7 Ramah Difabel Sosial Program Penunjang Urusan Dinas Sosial, Pemberdayaan


Pemerintahan Daerah Perempuan Dan Perlindungan
Kabupaten/Kota Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Pemberdayaan Sosial Perempuan Dan Perlindungan
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Rehabilitasi Sosial Perempuan Dan Perlindungan
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Perlindungan Dan Jaminan
Perempuan Dan Perlindungan
Sosial
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Penanganan Bencana Perempuan Dan Perlindungan
Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan


Program Pengelolaan Taman Makam
Perempuan Dan Perlindungan
Pahlawan
Anak
8 Revitalisasi Islamic Pariwisata
Center

VI - 68
6.4 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Untuk pencapaian target pencapaian visi misi tujuan dan


sasaran RPJMD selanjutnya ditetapkan prioritas pembangunan
daerah yang merupakan Prioritas Pembangunan Daerah yang
disampaikan oleh Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah ketika
masa kampanye pada Pemilukada tahun 2020 yang telah
diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan
prioritas pembangunan provinsi Nusa Tenggara Barat. adapun
penyelarasan prioritas pembangunan daerah tersebut disajikan
pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4 Keselarasan Program Prioritas Pembangunan Kab.


Lombok Utara dengan Prioritas Pembangunan
Nasional dan Prioritas Pembangunan Provinsi NTB
Lombok Utara NTB Tahun 2019-
Nasional Tahun 2020-2024
2021-2026 2023
NO Agenda
Program Strategis Arahan
Program Prioritas Pembangunan
Pembangunan Daerah Presiden
Nasional
1 Rehabilitasi dan Terwujudnya Membangun
rekonstruksi pasca Ketangguhan Lingkungan
bencana Gempa Bumi Menghadapi Resiko Hidup,
Serta Mitigasi Bencana Meningkatkan
Bencana Ketahanan
Bencana, dan
Pembangunan Perubahan Iklim
2 Pemenuhan Terwujudnya Infrastruktur Memperkuat
Infrastruktur Dasar aksesibilitas antar Infrastruktur
wilayah untuk untuk
Pengembangan Sektor Mendukung
Unggulan Pengembangan
Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
3 Implementasi Terwujudnya Memperkuat
Reformasi Birokrasi pemerintahan yang Stabilitas
bersih, bebas KKN dan Polhukhankam
Penyederhanaan
akuntabel dan
Birokrasi
Transformasi
Pelayanan
Publik
4 Peningkatan Kualitas Terwujudnya
kesehatan pengelolaan kesehatan
Meningkatkan
untuk SDM yang
Sumber Daya
berdaya saing Pembangunan
Manusia yang
5 Peningkatan Kualitas Terwujudnya SDM
Berkualitas dan
Pendidikan pengelolaan pendidikan
Berdaya Saing
untuk SDM yang
berdaya saing
6 Lombok Utara Bebas Terwujudnya Membangun
Sampah lingkungan hidup dan Lingkungan
pengelolaan Hidup,
Pembangunan
persampahan yang Meningkatkan
Infrastruktur
bersih dan Ketahanan
berkelanjutan Bencana, dan
Perubahan Iklim

VI - 69
Lombok Utara NTB Tahun 2019-
Nasional Tahun 2020-2024
2021-2026 2023
NO Agenda
Program Strategis Arahan
Program Prioritas Pembangunan
Pembangunan Daerah Presiden
Nasional
7 Pengembangan Terwujudnya
pertanian, pertumbuhan
perkebunan dan pertanian/agribisnis
perikanan dengan dan investasi yang
dukungan ilmu berkualitas
pengetahuan dan
teknologi
8 Revitalisasi pasar
tradisional dan
Memperkuat
mendorong
Ketahanan
tumbuhnya pasar-
Ekonomi untuk
pasar desa sesuai Transformasi
Pertumbuhan
kebutuhan. Ekonomi
yang
9 Revitalisasi dan Terwujudnya
Berkualitas dan
Modernisasi Sektor pariwisata yang dapat
Berkeadilan
Pariwisata serta diandalkan
pengembangan wisata
budaya
10 Revitalisasi dan Terwujudnya
Pengembangan Pasar perindustrian yang
Tradisional unggul
11 Peningkatan
Keterampilan Melalui
Balai Latihan Kerja
12 Pelayanan Publik Terwujudnya Revolusi Mental
Yang Prima Kehidupan Masyarakat dan
NTB yang Madani Pembangunan
(Bahagia) Kebudayaan
Memperkuat
Penyederhanaan
Stabilitas
Regulasi
Polhukhankam
dan
Transformasi
Pelayanan
Publik

VI - 70
Tabel 6.5

Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Kabupaten Lombok Utara

Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Misi 1 : Mewujudkan Pemerintahan Yang Efektif, Bersih, Aspiratif Dan Transparan Melalui Percepatan Reformasi Birokrasi
Tujuan 1 :
Mewujudkan
tata kelola
pemerintahan 51,77 61 62 63 71 72 72
yang baik,
efektif dan
melayani
Sasaran 1 :
Meningkatnya
Penerapan
Hasil
Reformasi
Evaluasi
Birokrasi dan
Akuntabilita
Penyelenggar 61,23 62 65 68 70 71 71
s Kinerja
aan
Instansi
Pemerintahan
Pemerintah
Umum yang
Baik dan
Efektif

VI - 71
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Hasil
Penilaian
Laporan
Penyelengg
3,14 3,18 3,22 3,26 3,3 3,3
aran
Pemerintah
Daerah
(LPPD)
Persentase
Dokumen Dinas
Program
Kependudu Kependudukan
Pendaftaran 100 1209,4 100 1172,8 100 1159,7 100 1223,6 100 1244 100 6009,4
kan yang Dan Pencatatan
Penduduk
diterbitkan Sipil
tepat waktu
Persentase
Penduduk Dinas
Program
yang Kependudukan
Pencatatan 100 628,97 100 628,97 100 628,97 100 628,97 100 628,97 100 3144,9
mengurus Dan Pencatatan
Sipil
dokumen Sipil
akta capil
Penduduk
Program yang
Pengelolaan melakukan Dinas
Informasi enrollment Kependudukan
100 2898,4 100 601,5 100 576,5 100 561,5 100 551,5 100 5189,4
Administrasi (proses Dan Pencatatan
Kependuduka perekaman Sipil
n data
biometrik

VI - 72
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
wajah dan
sidik jari)

Program
Dinas
Pengelolaan
Jumlah Kependudukan
Profil 100 100 101,72 100 111,9 100 123,09 100 135,4 100 148,94 100 621,04
buku profil Dan Pencatatan
Kependuduka
Sipil
n
Jumlah desa
tertinggal
dan desa Dinas
yang Pengendalian
melibatkan Penduduk Dan
Program
partisipatif Keluarga
Penataan 0 10 150 5 157,5 5 165,38 0 0 0 0 0 472,88
masyarakat Berencana,
Desa
dalam Pemberdayaan
perencanaa Masyarakat Dan
n Desa
pembangun
an desa

VI - 73
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

Dinas
Pengendalian
Meningkatn
Program Penduduk Dan
ya Kapasitas
Administrasi Keluarga
Aparatur 100 76,744 1551,9 76,894 1629,5 76,994 1710,9 77,144 1796,5 77,294 1886,3 77,494 8575,1
Pemerintahan Berencana,
Pemerintah
Desa Pemberdayaan
an Desa
Masyarakat Dan
Desa

Program Dinas
Pemberdayaa Meningkatn Pengendalian
n Lembaga ya Penduduk Dan
Kemasyarakat Keberdayaa Keluarga
100 75 1556,2 74 1634 73 1715,7 78 1801,5 83 1891,6 82 8599
an, Lembaga n Berencana,
Adat Dan Masyarakat Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan Masyarakat Dan
Hukum Adat Desa

Persentase
Ketersediaa
Program
n Dokumen
Perencanaan, Badan
Perencanaa
Pengendalian Perencanaan
n Na 100 1561,4 100 1402 100 1994,7 100 1982,7 100 1602 100 8542,8
Dan Evaluasi Pembangunan
Pembangun
Pembangunan Daerah
an Daerah
Daerah
yang
seharusnya

VI - 74
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
tersedia
sesuai
regulasi dan
telah
diselaraskan

Persentase
Keselarasan
Program dan
Koordinasi Konsistensi
Badan
Dan Perencanaa
Perencanaan
Sinkronisasi n 99,02 99 602,2 100 632,31 100 663,93 100 697,13 100 731,98 100 3327,6
Pembangunan
Perencanaan Pembangun
Daerah
Pembangunan an Daerah
Daerah Bidang
Infrastruktu
r
Persentase
Keselarasan
dan
Badan
Konsistensi
Perencanaan
Perencanaa 99,02 99 372,1 100 390,71 100 410,24 100 430,75 100 452,29 100 2056,1
Pembangunan
n
Daerah
Pembangun
an Daerah
Bidang

VI - 75
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Perekonomi
an dan SDA
(Sumber
Daya Alam)

Persentase
Keselarasan
dan
Konsistensi
Perencanaa
Badan
n
Perencanaan
Pembangun 99,02 99 1024,3 100 1075,5 100 1129,3 100 1185,7 100 1245 100 5659,9
Pembangunan
an Daerah
Daerah
Bidang
Pemerintah
an dan
Pembangun
an Manusia
Program Persentase
Badan
Penelitian hasil
Perencanaan
Dan penelitian, 100 85 568,73 90 597,17 95 627,02 100 658,38 100 691,29 100 3142,6
Pembangunan
Pengembanga pengemban
Daerah
n Daerah gan, dan

VI - 76
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
inovasi yang
terdanai

Persentase
Jabatan
Badan
yang diisi
Program Kepegawaian Dan
sesuai
Kepegawaian 70 100 2084,4 100 2292,9 100 2522,1 100 2774,4 100 3051,8 12726 Pengembangan
Standar
Daerah Sumber Daya
Kompetensi
Manusia
Jabatan
(SKJ)

Persentase Badan
ASN yang Kepegawaian Dan
memiliki 0 0 0 0 0 0 Pengembangan
penilaian Sumber Daya
Kinerja baik Manusia

Jumlah
Kasus Badan
Pelanggaran Kepegawaian Dan
Disiplin ASN 0 0 0 0 0 0 Pengembangan
yang Sumber Daya
terselesaika Manusia
n

VI - 77
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
ASN
memiliki
sertifikat
diklat Badan
Program
peningkatan Kepegawaian Dan
Pengembanga
kompetensi 2491,9 2741 3015,1 3316,7 3648,3 15213 Pengembangan
n Sumber
manajerial/ Sumber Daya
Daya Manusia
diklat Manusia
kepemimpin
an (PIM II, III
dan IV) dan
Diklatsar
Persentase
Ideologi
Program Pancasila
Penguatan Dan
Badan Kesatuan
Ideologi Karakter
80 80 520,27 82 624,32 85 686,76 90 755,43 95 906,52 100 3493,3 Bangsa Dan
Pancasila Dan Kebangsaan
Politik
Karakter pada
Kebangsaan masyarakat
yang
terlaksana

VI - 78
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Partai Politik
Program
Dan
Peningkatan
Lembaga
Peran Partai
Pendidikan
Politik Dan
Melalui
Lembaga
Pendidikan Badan Kesatuan
Pendidikan
Politik Dan 80 80 424,07 85 466,47 87 536,45 90 643,74 95 804,67 100 2875,4 Bangsa Dan
Melalui
Pengemban Politik
Pendidikan
gan Etika
Politik Dan
Serta
Pengembanga
Budaya
n Etika Serta
Politik yang
Budaya Politik
ditingkatkan
perannya
Persentase
Program
Pemberday
Pemberdayaa
aan Dan
n Dan Badan Kesatuan
Pengawasan
Pengawasan 75 75 445,5 80 555,35 85 700,17 90 877,33 100 1024,8 100 3603,1 Bangsa Dan
Organisasi
Organisasi Politik
Kemasyarak
Kemasyarakat
atan yang
an
terlaksana

VI - 79
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Pembinaan
Program Dan
Pembinaan Pengemban
Dan gan
Badan Kesatuan
Pengembanga Ketahanan
80 80 394,62 85 473,54 85 568,25 90 681,9 95 818,28 100 2936,6 Bangsa Dan
n Ketahanan Ekonomi,
Politik
Ekonomi, Sosial, Dan
Sosial, Dan Budaya
Budaya yang
terselenggar
a
Persentase
Program Kewaspadaa
Peningkatan n Nasional
Kewaspadaan Dan
Nasional Dan Peningkatan Badan Kesatuan
Peningkatan Kualitas Dan 80 80 781,2 1139,3 1343,5 1612,2 2015,2 6891,4 Bangsa Dan
Kualitas Dan Fasilitasi Politik
Fasilitasi Penanganan
Penanganan Konflik
Konflik Sosial Sosial yang
ditingkatkan
Sasaran 2 : Indeks
Meningkatnya Kepuasan
78,3 82 83 84 85 86 86
Kualitas Masyarakat
Pelayanan (IKM)

VI - 80
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Publik yang
Efektif

Implementa
si Sistem
Pemerintah
2,88 2,9 3,2 3,3 3,4 3,5 3,5
an Berbasis
Elektronik
(SPBE)
Program
Penunjang
Dinas Pendidikan,
Urusan
Kebudayaan,
Pemerintahan 0 0 0 0 0 0
Pemuda Dan
Daerah
Olah Raga
Kabupaten/Ko
ta
Program
Penunjang
Urusan
Dinas
Pemerintah
- - - - - - Kesehatan
an Daerah
Kabupaten
/Kota

VI - 81
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Program
layanan Dinas Pekerjaan
Penunjang
dasar Umum Dan
Urusan
administrasi Penataan Ruang,
Pemerintahan 95 95 3651,1 95 3749 95 3834,8 95 3929,2 95 4033 100 19197
perkantoran Perumahan Dan
Daerah
yang Kawasan
Kabupaten/Ko
terpenuhi Permukiman
ta
tepat waktu

Persentase
Dinas Pekerjaan
laporan
Umum Dan
capaian
Penataan Ruang,
kinerja dan 100 100 6387 100 6387 100 6387 100 6387 100 6387 100 31935
Perumahan Dan
keuangan
Kawasan
tersusun
Permukiman
tepat waktu

Program Persentase
Penunjang Pemenuhan
Urusan Penunjang Badan
Pemerintahan Urusan 90 90 6600,4 91 5848,7 92 5132,7 93 5229,8 94 5481 94 28293 Penanggulangan
Daerah Pemerintah Bencana Daerah
Kabupaten/Ko Daerah
ta Terpenuhi

VI - 82
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Prosentase
Program dokumen
Penunjang penunjang Dinas Sosial,
Urusan urusan Pemberdayaan
Pemerintahan pemerintah 100 100 4978,1 100 5427,3 100 5918,5 100 6458,9 100 3138 25921 Perempuan Dan
Daerah daerah yang Perlindungan
Kabupaten/Ko berkualitas Anak
ta dan tepat
waktu
Persentase
layanan
dasar
Program
administrasi
Penunjang
perkantoran
Urusan
yang Dinas Lingkungan
Pemerintahan 100 80 4257,1 80 4587,5 75 4696,5 78 4859,8 80 5017,8 85 23419
memenuhi Hidup
Daerah
kebutuhan
Kabupaten/Ko
secara
ta
berkualitas
dan tepat
waktu
Persentase
laporan
capaian
Dinas Lingkungan
kinerja dan 100 80 3551,3 80 4031,2 90 760 100 679 100 821,5 100 9843
Hidup
keuangan
tersusun
tepat waktu

VI - 83
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Dokumen
Perencanaa
Program n,
Penunjang Penganggar
Dinas
Urusan an,dan
Kependudukan
Pemerintahan Evaluasi 100 100 169,62 100 179 100 179 100 179 100 179 100 885,62
Dan Pencatatan
Daerah Kinerja
Sipil
Kabupaten/Ko Perangkat
ta Daerah yang
Seharusnya
Tersedia
Tahun n-1
Persentase
Dokumen
Keuangan Dinas
Yang Kependudukan
100 100 2805,8 100 2824,8 100 2815,6 100 2788,4 100 2797,4 100 14032
Seharusnya Dan Pencatatan
Tersedia Sipil
dan Tepat
Waktu
Dinas
Cakupan
Kependudukan
ASN yang Na 100 75 100 140 100 140 100 140 100 168 100 663
Dan Pencatatan
disiplin
Sipil

VI - 84
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Dinas
ASN yang Kependudukan
Na 100 50 100 55 100 60,5 100 66,55 100 73,205 100 305,26
terlatih Dan Pencatatan
Sipil
Cakupan
program
RKPD Dinas
dengan Kependudukan
Na 98 710,91 98 706,95 98 689,36 98 730 98 878,75 3716
penyerapan Dan Pencatatan
anggaran Sipil
sesuai aliran
kas
Cakupan
kepuasan
anggota Dinas
organisasi Kependudukan
Na 98 0 98 0 98 0 98 0 98 0 0
terhadap Dan Pencatatan
layanan Sipil
administrasi
perkantoran
Persentase
pemenuhan
kebutuhan Dinas
sarana Kependudukan
Na 100 3427,5 100 3676,4 100 4148 100 4314,5 100 4516,8 13276 20083
prasarana Dan Pencatatan
dalam Sipil
pemenuhan
standard

VI - 85
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
pelayanan
publik

Persentase Dinas
Program
peningkatan Pengendalian
Penunjang
pengemban Penduduk Dan
Urusan
gan sistem Keluarga
Pemerintahan 90 100 3181,3 100 3340,4 100 3507,4 100 3682,8 100 3866,9 100 17579
pelaporan Berencana,
Daerah
capaian Pemberdayaan
Kabupaten/Ko
kinerja dan Masyarakat Dan
ta
keuangan Desa

Dinas
Pengendalian
Persentase
Penduduk Dan
Meningkatn
Keluarga
ya kualitas 29 34,8 2262,6 41,76 2375,7 50,112 2494,5 60,134 2619,2 72,161 2750,2 86,594 12502
Berencana,
pelayanan
Pemberdayaan
publik
Masyarakat Dan
Desa

VI - 86
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

Dinas
Pengendalian
Persentase
Penduduk Dan
Peningkatan
Keluarga
Sarana dan 100 100 323,25 100 339,41 100 356,38 100 374,2 100 392,91 100 1786,2
Berencana,
Prasarana
Pemberdayaan
Aparatur
Masyarakat Dan
Desa

Persentase
layanan
Program
dasar
Penunjang
administrasi
Urusan
perkantoran Dinas
Pemerintahan 100 6430,5 100 6836,5 100 7719,8 100 6717,8 100 6715,8 34420
yang Perhubungan
Daerah
berkualitas
Kabupaten/Ko
dan tepat
ta
waktu
terpenuhi
Program
Penyelenggar Persentase
aan Lalu Layanan Dinas
85 8508 85 10257 85 10482 85 10732 85 10757 50736
Lintas Dan Angkutan Perhubungan
Angkutan Darat
Jalan (Llaj)

VI - 87
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

100,27 99,81 100,04 99,90 99,97


Persentase
Program (1.551.223 (1.659.810 (1.792.594 (1.953.927 (2.170.324
Layanan Dinas
Pengelolaan Penumpan 4154,1 Penumpan 4683,3 Penumpan 2601,1 Penumpan 3853,8 Penumpan 2277,6 17570
Angkutan Perhubungan
Pelayaran g) Seat g Seat g) Seat g) Seat g) Seat
Laut
1.555.500 1.656.760 1.793.400 1.952.000 2.169.770

Meningkatn
Program
ya
Penunjang
Pelayanan
Urusan
Pemerintah Dinas Komunikasi
Pemerintahan 100 100 3832,7 100 3980,1 100 4175,2 100 4378,8 100 4516,5 20883
Daerah Dan Informatika
Daerah
Pada
Kabupaten/Ko
Diskominfo
ta
KLU
Persentase
Program Informasi
Informasi Dan dan Dinas Komunikasi
100 100 911,18 100 1026,7 100 1076,3 100 1089,8 100 1142,5 5246,6
Komunikasi Komunikasi Dan Informatika
Publik Publik
Terlaksana
Program
Persentase Dinas Komunikasi
Aplikasi 100 100 2123,7 100 2485,1 100 2041,3 100 2182,1 100 2235,5 11068
Aplikasi Dan Informatika
Informatika

VI - 88
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Informatika
Terlaksana

Program Persentase
Penyelenggar Statistik Dinas Komunikasi
100 100 252,67 100 265,3 100 278,56 100 292,49 100 307,12 1396,1
aan Statistik Sektoral Dan Informatika
Sektoral Terlaksana
Persentase
Penyelengg
Program
araan
Penyelenggar
Persandian
aan
Untuk Dinas Komunikasi
Persandian 100 100 797,12 100 836,98 100 878,83 100 922,77 100 968,91 4404,6
Pengamana Dan Informatika
Untuk
n Informasi
Pengamanan
Yang
Informasi
Terlaksana
Di KLU
Program Prosentase
Penunjang laporan Dinas Penanaman
Urusan capaian Modal, Pelayanan
Pemerintahan kinerja dan 75 123 80 126,5 85 131,5 90 137,5 95 142 660,5 Terpadu Satu
Daerah keuangan Pintu Dan Tenaga
Kabupaten/Ko tersusun Kerja
ta tepat waktu

VI - 89
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
layanan
dasar
administrasi
Dinas Penanaman
perkantoran
Modal, Pelayanan
yang
82 3443 83 3688,5 84 3836 85 4093,5 86 4247 19308 Terpadu Satu
memenuhi
Pintu Dan Tenaga
kebutuhan
Kerja
secara
berkualitas
dan tepat
waktu
Persentase
Dokumen
Perencanaa
Program
n,
Penunjang
Penganggar
Urusan
an,dan
Pemerintahan 100 100 165,83 100 172 100 184 100 191 100 203 100 915,83 Dinas Pariwisata
Evaluasi
Daerah
Kinerja
Kabupaten/Ko
Perangkat
ta
Daerah yang
Seharusnya
Tersedia

VI - 90
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Dokumen
Pengelolaan
Keuangan
Yang 100 100 3856,9 100 4078 100 4282 100 4496 100 4721 100 21434 Dinas Pariwisata
Seharusnya
Tersedia
dan Tepat
Waktu
Persentase
Dokumen
Barang Milik
Daerah
Yang 100 100 2,775 100 3 100 3,5 100 4 100 4,5 100 17,775 Dinas Pariwisata
Seharusnya
Tersedia
dan Tepat
Waktu
Persentase
layanan
dasar
administrasi
kepegawaia
100 80 30,605 80 50 82 50 82 50 85 50 100 230,61 Dinas Pariwisata
n,
Admisnitrasi
Umum,
BMD, dan
Pemeliharaa

VI - 91
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
n BMD
yang
terpenuhi

Indeks
Profesionali
38,42 60,27 22,048 60,42 50 60,97 52 61,36 54 61,52 56 100 234,05 Dinas Pariwisata
tas ASN
Dispar
Persentase
Regulasi
tentang
kepariwisat
aan daerah 80 144,5 80 200 82 200 82 0 85 0 100 544,5 Dinas Pariwisata
yang di
sahkan dan
disosialisasi
kan

VI - 92
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
layanan
dasar
administrasi
kepegawaia
n,
Admisnitrasi 80 2275,4 80 2041 82 2235,5 82 2208 85 2411,5 85 11171 Dinas Pariwisata
Umum,
BMD, dan
Pemeliharaa
n BMD
yang
terpenuhi
Persentase
kebijakan di
bidang
kelembagaa
Program n dan
Penunjang analisa
Urusan jabatan Sekretariat
Pemerintahan pelayanan 70 100 1836,7 100 1928,5 100 2025 100 2126,2 100 2232,5 10149 Daerah/Bag.Orga
Daerah publik dan nisasi
Kabupaten/Ko tata laksana
ta serta bidang
kinerja dan
reformasi
birokrasi
yang

VI - 93
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
terlaksana
dan
berkualitas

Persentase
Penunjang
Program
Urusan
Penunjang
Pemerintah
Urusan Sekretariat
Daerah 11575
Pemerintahan 100 25528 100 20935 100 21981 100 23080 100 24234 Daerah/
Kabupaten 8
Daerah Bag.Umum
/Kota Yang
Kabupaten/Ko
Terlakasana
ta
Dan
Berkualitas
Program
Persentase
Penunjang
Penunjang
Urusan
Urusan Sekretariat
Pemerintahan 100 196,96 100 206,81 100 217,15 100 228,01 0 848,93
Pemerintah Daerah/ Bag.App
Daerah
an Daerah
Kabupaten/Ko
Kabupaten
ta

VI - 94
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
/Kota Yang
Terlaksana

Persentase
Program
Penunjang
Penunjang
Urusan
Urusan Sekretariat
Pemerintah
Pemerintahan 100 1371,8 100 1440,4 100 1512,4 100 1588 100 1667,4 7580 Daerah/
an Daerah
Daerah Bag.Humas
Kabupaten
Kabupaten/Ko
/Kota Yang
ta
Terlaksana
Program
Penunjang
Urusan Sekretariat
Pemerintahan 1698,6 1783,5 1872,7 1966,4 2064,7 9385,9 Daerah/
Daerah Bag.Hukum
Kabupaten/Ko
ta
Persentase
Program
Dokumen
Penunjang
Perencanaa Badan
Urusan
n, Perencanaan
Pemerintahan 100 100 95,2 100 153,2 100 229,7 100 108,25 100 92,065 100 678,42
Penganggar Pembangunan
Daerah
an,dan Daerah
Kabupaten/Ko
Evaluasi
ta
Kinerja

VI - 95
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Perangkat
Daerah yang
Seharusnya
Tersedia

Indeks Badan
Profesionali Perencanaan
92,31 93 91,865 94 96,458 95 101,28 96 106,35 97 111,66 97 507,61
tas ASN Pembangunan
bappeda Daerah
Persentase
Dokumen
Pengelolaan
Badan
Keuangan
Perencanaan
Yang 100 100 3571,9 100 3679,8 100 3790,9 100 3905,5 100 4023,5 100 18972
Pembangunan
Seharusnya
Daerah
Tersedia
dan Tepat
Waktu

VI - 96
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
layanan
dasar
administrasi
kepegawaia
Badan
n,
Perencanaan
Admisnitrasi Na 91 3082,4 80 3299 80 3475,7 85 4141,9 87 3968,9 87 17968
Pembangunan
Umum,
Daerah
BMD, dan
Pemeliharaa
n BMD
yang
terpenuhi
Persentase
Program
Laporan
Penunjang
Capaian
Urusan
Kinerja Dan ##### Badan Keuangan
Pemerintahan 100 100 180.59 100 187.81 100 195.33 100 203.14 100 940.54
Keuangan ### Dan Aset Daerah
Daerah 7 9 4 7 9
Tersusun
Kabupaten/Ko
Tepat
ta
Waktu

VI - 97
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Meningkatk
an
Akuntabilita
Program
s Kinerja
Penunjang
dan
Urusan Badan
Pengelolaan
Pemerintahan 100 11392 100 12156 100 12565 100 13267 100 13565 100 62945 Pendapatan
Keuangan,
Daerah Daerah
Prencanaan
Kabupaten/Ko
dan
ta
Pelaporan
dalamKatag
ori Baik
Meningkatk
Badan
an
65 50,7 68 135,44 70 59,775 73 145,43 75 68,101 75 459,44 Pendapatan
Profesionali
Daerah
se ASN
Meningkatk
an
Pelayanan,
Tata Kelola
Badan
Administrasi
99,41 100 628,38 100 628,61 100 646,45 100 671,85 100 682,8 100 3258,1 Pendapatan
Perkantoran
Daerah
dan
Administrasi
Pengelolaan
BMD

VI - 98
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Meningkatk
an Sarana Badan
Prasarana 77,78 80 2075,6 80 2328,3 85 2349,2 85 2470,9 85 2343,6 85 11568 Pendapatan
Pendukung Daerah
Pelayanan
Persentase
Program
layanan
Penunjang Badan
dasar
Urusan Kepegawaian Dan
administrasi
Pemerintahan 75 4868,3 77 5355,1 80 6034,9 82 6503,4 85 6998,7 85 29760 Pengembangan
perkantoran
Daerah Sumber Daya
yang
Kabupaten/Ko Manusia
terpenuhi
ta
tepat waktu
Persentase
ketersediaa
n sarana
Badan
prasarana
Kepegawaian Dan
dalam
70 0 73 0 75 0 77 0 80 0 80 0 Pengembangan
pemenuhan
Sumber Daya
standar
Manusia
pelayanan
kepegawaia
n

VI - 99
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

Badan
Tingkat Kepegawaian Dan
Kepatuhan 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 Pengembangan
Pegawai Sumber Daya
Manusia

Prosentase
Laporan Badan
capaian Kepegawaian Dan
kinerja dan 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 Pengembangan
keuangan Sumber Daya
tersusun Manusia
tepat waktu
Program
Penunjang
Urusan
Pemerintahan 0 0 0 0 0 0 Inspektorat
Daerah
Kabupaten/Ko
ta
Program Persentase
Penunjang ketersediaa
Urusan n layanan
Kecamatan
Pemerintahan penunjang 92 95 3313,3 96 3534 97 3391,4 98 3487,9 99 3528,2 99 17255
Tanjung
Daerah pemerintah
Kabupaten/Ko daerah
ta berkualitas

VI - 100
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
dan tepat
waktu

Program Persentase
Penyelenggar kebermanfa
aan atan
Kecamatan
Pemerintahan pelayanan 80 90 134,5 92 149 93 162 94 171,5 95 187,5 95 804,5
Tanjung
Dan yang telah
Pelayanan dilaksanaka
Publik n
Cakupan
Pelaksanaan
Program Program
Pemberdayaa Pemberday
Kecamatan
n Masyarakat aan 70 77 80 57 80 60,63 85 57 90 69 320,63
Tanjung
Desa Dan Masyarakat
Kelurahan Desa
Terlaksana
dengan baik
Program Persentase
Koordinasi Potensi
Ketentraman Gangguan Kecamatan
95 70 100 52 100 55 100 57 100 60 100 294
Dan Ketentrama Tanjung
Ketertiban n dan
Umum Ketertiban

VI - 101
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Umum
tertangani

Cakupan
Program
Pelaksanaan
Penyelenggar
Urusan Kecamatan
aan Urusan 100 157,5 100 210 100 162,5 100 215 100 170 100 915
Pemerintah Tanjung
Pemerintahan
an Umum
Umum
terpenuhi
Cakupan
Program Pembinaan
Pembinaan dan
Dan Pengawasan Kecamatan
75 97,5 75 144,5 87,5 126,5 87,5 133,5 100 140,5 642,5
Pengawasan Pemerintah Tanjung
Pemerintahan Desa yang
Desa dilaksanaka
n
Program
Penunjang
Urusan Badan Kesatuan
Pemerintahan 80 70 2627,2 75 3514,4 80 3603,8 85 4313,6 100 5189,5 100 19248 Bangsa Dan
Daerah Politik
Kabupaten/Ko
ta

VI - 102
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Program Persentase
Peningkatan Menurunny
Ketenteraman a gangguan Satuan Polisi
48 48 2693,8 50 2828,5 50 2969,9 55 3118,4 55 3274,3 100 14885
Dan kantibmas Pamong Praja
Ketertiban dan tindak
Umum kriminal
Program
Penunjang
Urusan Dinas Pemadam
Pemerintahan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kebakaran Dan
Daerah Penyelamatan
Kabupaten/Ko
ta
JUMLAH
PENGUNJU
Program Dinas
NG
Pembinaan 16.001 16.000 2665,1 17.000 2798,3 18.000 2938,3 19.000 3085,2 20.000 3239,4 20.000 14726 Perpustakaan
PERPUSTAK
Perpustakaan Dan Kearsipan
AAN PER
TAHUN
Program
Pelestarian persentase Dinas
Koleksi pelestarian 99 100 447,45 100 469,83 100 493,32 100 517,98 100 543,88 100 2472,5 Perpustakaan
Nasional Dan naskah kuno Dan Kearsipan
Naskah Kuno
Program porsentase Dinas
Pengelolaan perbaikan 60 60 1383,4 65 1452,6 70 1525,2 75 1601,5 80 1681,6 80 7644,3 Perpustakaan
Arsip system Dan Kearsipan

VI - 103
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
administrasi
kearsipan

persentase
Program dokumen/ar
Perlindungan sip yang Dinas
Dan terli dungi 50 50 220,87 60 231,91 70 243,5 80 255,68 90 268,46 90 1220,4 Perpustakaan
Penyelamatan dan Dan Kearsipan
Arsip terselamatk
an
Presentase
Perangkat
Daerah yang
melakukan
Sasaran 3 : Pelayanan
Mewujudkan Publik
tata kelola Berpredikat
pemerintahan Wilayah
0 1 2 3 4 5 5
yang bersih, Bebas
berintegritas Korupsi
dan (WBK)/Wila
profesional yah
Birokrasi
Bersih dan
Melayani
(WBBM)

VI - 104
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Program Pengawasan
Penyelenggar kegiatan
85 85 1221 90 1245,4 90 1270,3 95 1295,8 100 1321,7 100 6354,2 Inspektorat
aan yang
Pengawasan terlaksana
dengan baik
Persentase
Perumusan
Program Kebijakan,
Perumusan Pendamping
Kebijakan, an Dan
85 85 233,28 90 237,95 90 242,71 95 247,56 100 252,51 100 1214 Inspektorat
Pendampinga Asistensi
n Dan yang
Asistensi terlaksana
sesuai
aturan
Sasaran 4 :
Meningkatnya
akuntabilitas Opini
kinerja dan Pemeriksaa WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
pengelolaan n Oleh BPK
keuangan
daerah
Cakupan
Program
Keuangan
Pengelolaan
Daerah 100 4532,9 100 4714,2 100 4902,8 100 5098,9 100 5302,9 100 24552
Keuangan
Yang Badan Keuangan
Daerah
Terkelola Dan Aset Daerah

VI - 105
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Dengan
Akuntabel

Program Persentase
Pengelolaan Pengamana
100 1023,1 100 856,06 100 890,3 100 925,91 100 962,95 100 4658,3
Barang Milik n Aset Badan Keuangan
Daerah Daerah Dan Aset Daerah
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Berbudaya dan Religius
Tujuan 1 :
Indeks
Meningkatkan
Pembangun 64,42 65,29 66,09 66,89 67,69 68,49 68,49
Kualitas Hidup
an Manusia
Masyarakat
Sasaran 1 :
Meningkatnya Rata-Rata
Kualitas Lama 5,91 6,17 6,3 6,43 6,56 6,69 6,69
Pendidikan Sekolah
Masyarakat
Angka
Harapan
12,72 12,86 12,93 13 13,07 13,14 13,14
Lama
Sekolah

VI - 106
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentas
e tata
Dinas
Program kelola
Pendidikan,
Pengelolaa pengelola
80 80 80 90 90 95 95 359.85 Kebudayaan,
n an 69.844 70.891 71.955 73.034 74.129
3 Pemuda Dan
Pendidikan pendidika
Olah Raga
n yang
baik
Persentas
e
Program
Pendidik Dinas
Pendidik
Dan Pendidikan,
Dan
Tenaga 80 80 80 90 90 95 95 Kebudayaan,
Tenaga 12.846 13.038 13.234 13.432 13.634 66.185
Kependidi Pemuda Dan
Kependidik
kan yang Olah Raga
an
memenuh
i standar
Persentas
Program Dinas
e
Pengendali Pendidikan,
Perizinan
an 100 100 100 100 100 100 100 Kebudayaan,
Pendidika 90 91 93 94 96 464
Perizinan Pemuda Dan
n yang
Pendidikan Olah Raga
disetujui
92,720 94,111 95,522 463,70
90 91,35
3 1 7 4

VI - 107
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Pengemban Dinas Pendidikan,
Program
gan 7847,9 8085,1 8206,4 39837, Kebudayaan,
Pengembanga 85 85 7732 85 90 7965,7 90 97 97
Kebudayaan 8 9 6 3 Pemuda Dan
n Kebudayaan
yang Olah Raga
terlaksana
Persentase
Pengemban
Program Dinas Pendidikan,
gan
Pengembanga 618,13 627,40 636,81 3091,3 Kebudayaan,
Kesenian 85 85 600 85 609 90 90 97 97
n Kesenian 5 7 8 6 Pemuda Dan
Tradisional
Tradisional Olah Raga
yang
terlaksana
Persentase
Dinas Pendidikan,
Program Pembinaan
154,53 156,85 159,20 Kebudayaan,
Pembinaan Sejarah 85 85 150 85 152,25 90 90 97 97 772,84
4 2 5 Pemuda Dan
Sejarah yang
Olah Raga
dilakukan
Program Persentase
Dinas Pendidikan,
Pelestarian Cagar
206,04 209,13 212,27 1030,4 Kebudayaan,
Dan Budaya 85 85 200 85 203 90 90 97 97
5 6 3 5 Pemuda Dan
Pengelolaan yang
Olah Raga
Cagar Budaya dilestarikan

Program Persentase
1411,8 1433,0 1454,5 1476,3
Pengembanga Daya Saing 80 80 85 85 90 95 1498,5 95 7274,3
6 4 4 5
n Kapasitas Kepemudaa

VI - 108
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Daya Saing n
Kepemudaan ditingkatkan

Persentase
Program
Kapasitas
Pengembanga
Daya Saing 3099,6 3146,1 3193,3 3241,2 3289,8 15970,
n Kapasitas 80 80 85 85 90 95 95
Keolahragaa 3 2 2 2 3 1
Daya Saing
n yang
Keolahragaan
ditingkatkan
Persentase
Pengemban
Program
gan
Pengembanga 297,83 302,30 306,83 311,43 1534,5
Kapasitas 80 80 85 85 90 95 316,11 95
n Kapasitas 4 1 6 8 2
Kepramukaa
Kepramukaan
n yang
terlaksana

Sasaran 2 : Indeks
Meningkatnya Pembangun
85,44 86,19 86,565 86,94 87,315 87,69 87,69
kesetaraan an Gender
Gender (IPG)

VI - 109
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Prosentase
OPD
Melaksanak
Program an Program
Dinas Sosial,
Pengarusuta Penganggar
Pemberdayaan
maan Gender an
1473,8 1473,8 1387,5 1387,5 1387,5 7110 Perempuan Dan
Dan Responsif
Perlindungan
Pemberdayaa Gender
Anak
n Perempuan (PPRG) dan
Pemberday
aan
Perempuan
Prosentase
Kekerasan
Terhadap Dinas Sosial,
Program Perempuan Pemberdayaan
Perlindungan Yang 487,09 535,8 589,38 648,32 713,15 2973,7 Perempuan Dan
Perempuan Mendapatk Perlindungan
an Anak
Perlindunga
n
Prosentase
Dinas Sosial,
Program Anak Yang
Pemberdayaan
Pemenuhan Mendapatk
543,75 598,12 657,93 723,73 796,1 3319,6 Perempuan Dan
Hak Anak an
Perlindungan
(Pha) Pemenuhan
Anak
Hak

VI - 110
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Prosentase
Korban
Kekerasan Dinas Sosial,
Program Terhadap Pemberdayaan
Perlindungan Anak Yang 498,86 548,75 603,63 663,99 730,39 3045,6 Perempuan Dan
Khusus Anak Mendapatk Perlindungan
an Anak
Perlindunga
n
Program
Dinas Pendidikan,
Pengembanga
Kebudayaan,
n Kapasitas 1411,9 1433 1454,5 1476,4 1498,5 7274,3
Pemuda Dan
Daya Saing
Olah Raga
Kepemudaan
Program
Dinas Pendidikan,
Pengembanga
Kebudayaan,
n Kapasitas 3099,6 3146,1 3193,3 3241,2 3289,8 15970
Pemuda Dan
Daya Saing
Olah Raga
Keolahragaan

Program Dinas Pendidikan,


Pengembanga Kebudayaan,
297,83 302,3 306,84 311,44 316,11 1534,5
n Kapasitas Pemuda Dan
Kepramukaan Olah Raga

VI - 111
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Sasaran 3 :
Meningkatkan Angka
Kualitas Harapan 67,17 67,83 68,16 68,49 68,82 69,15 69,15
Kesehatan Hidup
Masyarakat

Angka 58,6 42,83 40,65 38,68 36,9 35,27 35,27


Kematian (3/5119*10 (2/4670*10 (2/4920*10 (2/5170*10 (2/5420*10 (2/5670*10 (2/5670*10
Ibu 0000) 0000) 0000) 0000) 0000) 0000) 0000)

Angka 13,5 5,35 5,08 4,83 4,61 4,4 4,4


Kematian (69/5119*1 (25/4670*1 (25/4920*1 (25/5170*1 (25/5420*1 (25/5670*1 (25/5670*1
Bayi 000) 000) 000) 000) 000) 000) 000)

Persentase
Balita 33,7 32,6 31,9 31,2 30,5 29,8 29,8
Stunting
Program Persentase
Pemenuhan kegiatan
Upaya upaya
Kesehatan Kesehatan 24975
85 85 47993 85 48953 85 49932 90 50930 100 51949 100 Dinas Kesehatan
Perorangan Perorangan 6
Dan Upaya Dan Upaya
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat

VI - 112
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
yang
terlaksana

Persentase
Pegawai
Program
yang
Peningkatan
Kapasitas
Kapasitas
SDM 80 80 285,67 85 291,38 85 297,21 90 303,15 100 309,22 100 1486,6 Dinas Kesehatan
Sumber Daya
Kesehatann
Manusia
ya
Kesehatan
memenuhi
standar
Persentase
persediaan
Farmasi,
Program Alat
Sediaan Kesehatan
Farmasi, Alat Dan
100 100 272,49 100 277,94 100 283,5 100 289,17 100 294,95 100 1418,1 Dinas Kesehatan
Kesehatan Makanan
Dan Makanan Minuman
Minuman yang
tersedia
sesuai
kebutuhan

VI - 113
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Program Masyarakat
Pemberdayaa yang
n Masyarakat terberdayak 80 80 396,88 85 404,82 85 412,91 90 421,17 100 429,6 100 2065,4 Dinas Kesehatan
Bidang an pada
Kesehatan Bidang
Kesehatan
Persentase
Jumlah PUS
yang Dinas
memakai Pengendalian
alat Penduduk Dan
Program
kontrasepsi Keluarga
Pengendalian 100 95,238 998,7 95,238 1048,6 96,667 1101,1 98,117 1156,1 99,588 1213,9 100 5518,5
jangka Berencana,
Penduduk
panjang, Pemberdayaan
Non MKJP Masyarakat Dan
dan Desa
ketahanan
Keluarga

cakupan Dinas
remaja Pengendalian
Program
dalam pusat Penduduk Dan
Pembinaan
informasi Keluarga
Keluarga 100 95,238 2645,7 95,238 2778 96,667 2916,9 98,117 3062,8 99,588 3215,9 100 14619
dan Berencana,
Berencana
konseling Pemberdayaan
(Kb)
remaja ( PIK Masyarakat Dan
R) Desa

VI - 114
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

Dinas
Program Jumlah Pengendalian
Pemberdayaa Keluarga Penduduk Dan
n Dan yang Keluarga
3,5 12,5 1081,1 12,75 1135,2 13,25 1192 13,75 1251,5 14,25 1314,1 14,95 5974
Peningkatan memiliki Berencana,
Keluarga Keluarga Pemberdayaan
Sejahtera (Ks) sejahtera Masyarakat Dan
Desa

Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dengan Tetap Memperhatikan Kelestariaan Lingkungan Dan Ketangguhan Terhadap Bencana
Tujuan 1 :
Penurunan
Meningkatkan
Indeks
Ketangguhan 106,91 104,77 102,68 100,62 98,61 96,64 96,64
Resiko
terhadap
Bencana
Bencana
Peningkatan
Sasaran 1 :
Kapasitas
Meningkatkan
daerah
Ketahanan
dalam 0,65 0,66 0,67 0,69 0,7 0,71 0,71
daerah dalam
penanggula
menghadapi
ngan
bencana
bencana

VI - 115
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Prosentase
Kecamatan
Memperole
Program Badan
h Pelayanan
Penanggulang 100 100 2948,2 100 2342,6 100 2647,6 100 2217,6 100 2367,6 100 12524 Penanggulangan
Program
an Bencana Bencana Daerah
Penanggula
ngan
Bencana
Tujuan 2 :
Pemerataan Indeks
Pembangunan Infrastruktu 62,668 71,326 75,171 82,096 88,368 94,642 94,642
Insfrastruktur r Dasar
Dasar
Persentase
Sasaran 1 :
Jalan
Pemenuhan
Kabupaten 71,13 72 73 74 74,5 75 75
infrastruktur
Dalam
dasar
Kondisi Baik
Cakupan air
23,55 23,85 24,15 24,45 24,75 25,05 25,05
bersih aman
Cakupan
rumah 81,13 81,54 81,86 82,17 82,49 82,85 82,85
layak huni
Persentase
rumah
tangga 2,84 6,92 8,96 11 13,04 15,08 15,08
mengakses
sarana

VI - 116
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
sanitasi
aman

Persentase
pembangun
an gedung
pemerintah 0 7,69 15,385 38,462 69,231 100 100
an pasca
bencana
gempa bu,i

Dinas Pekerjaan
Persentase
Program Umum Dan
panjang
Pengelolaan Penataan Ruang,
jaringan 84,54 89.618 6600 92.154 7200 94.690 7900 97.226 8600 102.241 9200 102241 39500
Sumber Daya Perumahan Dan
irigasi dalam
Air (Sda) Kawasan
kondisi baik
Permukiman

Cakupan
penanganan #####
BWS BWS BWS BWS BWS
bajir ##
(%)

VI - 117
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
cakupan
akses air
minum
Program aman
Dinas Pekerjaan
Pengelolaan melalui
Umum Dan
Dan perpipaan
Penataan Ruang,
Pengembanga dan bukan 2 12500 2 10000 2 10000 2 10000 0 8 42500
Perumahan Dan
n Sistem perpipaan
Kawasan
Penyediaan dengan
Permukiman
Air Minum kebutuhan
pokok
60
liter/orang/
hari

Program Jumlah Dinas Pekerjaan


Pengelolaan masyarakat Umum Dan
Dan miskin yang Penataan Ruang,
5 10000 5 10000 5 10000 5 10000 5 10000 90 50000
Pengembanga mendapatka Perumahan Dan
n Sistem Air n sanitasi Kawasan
Limbah layak Permukiman

VI - 118
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
terbangunn Dinas Pekerjaan
Program ya Umum Dan
Penataan infrastruktu 10900 Penataan Ruang,
10 60000 10 10000 10 11000 10 12000 15 16000 100
Bangunan r di wilayah 0 Perumahan Dan
Gedung strategis Kawasan
dan cepat Permukiman
tumbuh

Program Persentase Dinas Pekerjaan


Penataan lingkungan Umum Dan
Bangunan permukima Penataan Ruang,
5 10000 5 10000 5 10000 5 100 5 10000 95 40100
Dan n penduduk Perumahan Dan
Lingkunganny yang tertata Kawasan
a dengan baik Permukiman

Persentase Dinas Pekerjaan


jalan Umum Dan
Program
kabupaten Penataan Ruang,
Penyelenggar 81,56 83 11641 84 11641 85 11641 86 11641 87 11641 88 58206
dalam Perumahan Dan
aan Jalan
kondisi Kawasan
mantap Permukiman

Persentase
terbangunn
32,25 43,00 12000 47,00 12000 51 12000 55 12000 59,00 12000 59,00 60000
ya jalan
desa

VI - 119
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
strategis
(251,70 km)

Persentase
Dinas Pekerjaan
Cakupan
Program Umum Dan
Ketersediaa
Pengembanga Penataan Ruang,
n data dan 100 100 141,53 100 141,53 100 141,53 100 141,53 100 141,53 100 707,63
n Jasa Perumahan Dan
sistem
Konstruksi Kawasan
informasi Ke
Permukiman
PU an

Persentase
Cakupan
tenaga kerja
yang 25 20 287,05 20 287,05 20 287,05 20 287,05 20 287,05 100 1435,2
memiliki
kompetensi
kerja

Dinas Pekerjaan
Program Persentase Umum Dan
Penyelenggar kesesuaian Penataan Ruang,
86,97 2,60 200 2,60 200 2,60 200 2,60 200 2,60 200 13,00 1000
aan Penataan pemanfaata Perumahan Dan
Ruang n ruang Kawasan
Permukiman

VI - 120
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
100 100 157,5 100 157,5 100 157,5 100 157,5 100 157,5 500 787,5

Dinas Pekerjaan
Cakupan Umum Dan
Program
ketersediaa Penataan Ruang,
Kawasan 10 5000 20 6000 50 8000 90 9000 90 10000 90 38000
n rumah Perumahan Dan
Permukiman
layak huni Kawasan
Permukiman

%
Program Dinas Pekerjaan
peningkatan
Peningkatan Umum Dan
prasarana,
Prasarana, Penataan Ruang,
sarana dan 30 650 50 700 65 800 75 850 85 900 85 3900
Sarana Dan Perumahan Dan
Utilitas
Utilitas Umum Kawasan
Umum
(Psu) Permukiman
(PSU)

Persentase
Cakupan
Program
pemenuhan Dinas Pekerjaan
Penyelesaian
tanah Umum Dan
Ganti
pelebaran Penataan Ruang,
Kerugian Dan 15,72 17,58 7000 5,89 2500 58,93 21000 - 0 - 0 100 30500
jalan Perumahan Dan
Santunan
nasional Kawasan
Tanah Untuk
dan Permukiman
Pembangunan
pembangun
an kawasan

VI - 121
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
strategis
terpenuhi

Tujuan 3 :
Meningkatkan
kualitas
Indeks
lingkungan
Lingkungan 65,44 65,92 66,41 67,22 68,19 68,19
hidup dan
Hidup
pemeliharaan
kelestarianny
a
Sasaran 1 :
Meningkatnya
Indeks
Pengelolaan 42,93 43,03 43,13 43,88 44,83 44,83
Kualitas Air
Lingkungan
Hidup
Indeks
Tutupan 51,85 55,52 57,36 59,19 61,02 62,85 62,85
Lahan
Indeks
Kualitas 94,62 91,7 91,81 91,91 92.23 92,76 92,76
Udara

VI - 122
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Jumlah
sampah 53,19 56,59 58,29 60 61,7 63,4 63,4
yang
tertangani
Persentase
ketersediaa
n bahan
Program
perencanaa
Perencanaan Dinas Lingkungan
n 100 75 234 100 246 80 252,5 85 260 100 270 100 1262,5
Lingkungan Hidup
perlindunga
Hidup
n
lingkungan
hidup
% usaha/
kegiatan
Program yang
Pengendalian mentaati
Pencemaran persyaratan
Dinas Lingkungan
Dan/Atau administrasi 100 70 1447,3 80 1498,8 85 1534,5 90 1559,5 100 1586 100 7626,2
Hidup
Kerusakan dan teknis
Lingkungan pencegahan
Hidup pencemara
n air dan
udara

VI - 123
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Program
luas taman
Pengelolaan
keanekarag Dinas Lingkungan
Keanekaraga 65 1021,7 80 1044,3 85 1056 100 1085 100 1102 100 5308,9
aman hayati Hidup
man Hayati
yang
(Kehati)
dikelola
Program
persentase
Pengendalian
pelaku
Bahan
usaha/
Berbahaya
kegiatan
Dan Beracun Dinas Lingkungan
yang 1,03 45 45 50 46,5 55 47,5 60 50 70 55 75 244
(B3) Dan Hidup
melaksanak
Limbah Bahan
an
Berbahaya
pengelolaan
Dan Beracun
limbah B3
(Limbah B3)

VI - 124
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Pembinaan
dan
Pengawasan
terkait
ketaatan
penanggung
Program
jawab usaha
Pembinaan
dan/atau
Dan
kegiatan
Pengawasan
yang
Terhadap Izin
diawasi
Lingkungan Dinas Lingkungan
ketaatannya 100 100 290 100 315,25 100 330 100 1380 100 360 100 2675,3
Dan Izin Hidup
terhadap
Perlindungan
izin
Dan
lingkungan,
Pengelolaan
izin PPLH
Lingkungan
dan PUU LH
Hidup (Pplh)
d yang
diterbitkan
oleh
Pemerintah
Daerah
kabupaten/
kota

VI - 125
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
penyelengg
araan
pendidikan,
Program
pelatihan
Peningkatan
dan
Pendidikan,
penyuluhan
Pelatihan Dan Dinas Lingkungan
lingkungan 100 120 100 120,25 100 125 100 130 100 135 100 630,25
Penyuluhan Hidup
hidup untuk
Lingkungan
lembaga
Hidup Untuk
kemasyarak
Masyarakat
atan tingkat
daerah
kabupaten/
kota
Persentase
pemberian
penghargaa
Program n
Penghargaan lingkungan
Dinas Lingkungan
Lingkungan hidup 80 84,82 80 87,3 90 90 100 95 100 100 100 457,12
Hidup
Hidup Untuk tingkat
Masyarakat daerah
kabupaten/
kota untuk
masyarakat

VI - 126
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Pengaduan
masyarakat
terkait izin
lingkungan,
izin PPLH
dan PUU LH
yang di
Program
terbitkan
Penanganan
oleh Dinas Lingkungan
Pengaduan 100 80 35,1 100 36 80 37,5 90 40 100 42,5 100 191,1
Pemerintah Hidup
Lingkungan
daerah
Hidup
Kabupaten/
Kota, lokasi
usaha dan
dampaknya
di Daerah
kabupaten/
kota
Persentase
penanganan
sampah
Program
diwilayah Dinas Lingkungan
Pengelolaan 3 1 217,16 3 222,66 2 225 2 230 2 240 2 1134,8
perkotaan Hidup
Persampahan
dan
destinasi
wisata
Misi 4 : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis IPTEK Dan Kearifan Lokal Melalui Optimalisasi Sumber Pendanaan serta Menciptakan Iklim Investasi Yang Kondusif untuk Pengembangan Usaha Dan
Ketersediaan Lapangan Kerja

VI - 127
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Tujuan 1 :
Laju
Meningkatkan
Pertumbuha
Pertumbuhan -7,44 0 2,5 3,6 4,3 5 5
n Ekonomi
Ekonomi
Daerah
inklusif
Sasaran 1 :
Meningkatkan
kesejahteraan Persentase
masyarakat Penduduk 26,99 25,99 24,99 23,49 21,49 19,49 19,49
dan Aktivitas Miskin
Perekonomia
n Daerah
Pengeluaran
Perkapita 9006 9279 9511 9796,3 10139 10646 10646
Disesuaikan
Cakupan
Kepala
Keluarga
Miskin Yang
109 109 218 327 436 436
Diintervensi
Permberday
aan
Ekonomi

VI - 128
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

Produk
Domestik
Regional
Bruto Atas 4548,7 4616,8 4684,8 4850,4 5015,9 5181,5 5181,5
Dasar Harga
Berlaku
(ADHB)

Prosentase
Pendamping Dinas Sosial,
Program Sosial yang Pemberdayaan
Pemberdayaa Mendapatk 1713,9 1885,3 2073,9 2281,2 2509,4 10464 Perempuan Dan
n Sosial an Perlindungan
Pemberday Anak
aan
Prosentase Dinas Sosial,
Program DTKS yang Pemberdayaan
Rehabilitasi Medapatka 4059,6 4442,8 4863 5324,1 8449,8 27139 Perempuan Dan
Sosial n Pelayanan Perlindungan
Rehabilitasi Anak
Prosentase
DTKS yang
Dinas Sosial,
Program Mendapatk
Pemberdayaan
Perlindungan an
878,39 966,23 1062,8 1169,1 1286 5362,6 Perempuan Dan
Dan Jaminan Perlindunga
Perlindungan
Sosial n dan
Anak
Jaminan
Sosial

VI - 129
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Prosentase Dinas Sosial,
Program Korban Pemberdayaan
Penanganan Bencana 712,81 263,97 275,36 287,9 301,69 1841,7 Perempuan Dan
Bencana Yang Perlindungan
Tertangani Anak
Prosentase
Program Taman Dinas Sosial,
Pengelolaan Makan Pemberdayaan
Taman Pahlawan 18,613 20,474 22,522 24,774 27,251 113,63 Perempuan Dan
Makam yang Perlindungan
Pahlawan Dikelola Anak
dengan baik
Program Persentase
Peningkatan obyek
Daya Tarik wisata 30 40 5678,7 45 6610 50 7746 55 8982 65 10118 39135 Dinas Pariwisata
Destinasi dengan
Pariwisata kondisi baik
Persentase
realisasi
kunjungan
Program
wisatawan
Pemasaran 15,23 100 1157,2 100 1262 100 1419 100 1576 100 1733 100 7147,2 Dinas Pariwisata
ke
Pariwisata
Kabupaten
Lombok
Utara

VI - 130
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Program
Pengembanga
n Sumber
Daya 1585 1490 1595 1800 2005 8475 Dinas Pariwisata
Pariwisata
Dan Ekonomi
Kreatif
Persentase
Program Fasilitasi
Pemerintahan dan Evaluasi Sekretariat
Dan Penyelengg 100 1017,4 100 1068,3 100 1121,7 100 1177,8 100 1236,7 5622 Daerah/Bag.Pem
Kesejahteraan araan erintahan
Rakyat Pemerintah
an Daerah
Persentase
Program Fasilitasi
Sekretariat
Pemerintahan dan Evaluasi
Daerah/
Dan Penyelengg 100 1017,4 100 1068,3 100 1121,7 100 1177,8 100 1236,7 5622
Bag.Pemerintaha
Kesejahteraan araan
n
Rakyat Pemerintah
an Daerah
Persentase
kebijakan
Program
dibidang Sekretariat
Perekonomia
pembinaan 100 549,41 100 576,88 100 605,72 100 636,01 100 667,81 3035,8 Daerah/
n Dan
BUMD dan Bag.Ekonomi
Pembangunan
BLUD
Perekonomi

VI - 131
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
an, dan SDA
Yang
terlaksana

Persentase
Program
Pelaksanaan
Pemerintahan Sekretariat
Kebijakan
Dan 13051 13599 14279 14993 15742 71663 Daerah/
kesehteraan
Kesejahteraan Bag.Kesra
rakyat yang
Rakyat
terlaksana
Persentase
Program Perekonomi
Perekonomia an Dan Sekretariat
90 2527,7 92 2654 93 2786,7 94 2926,1 95 3072,4 13967
n Dan Pembangun Daerah/ Bag.App
Pembangunan an Yang
Terlaksana
Persentase
Program Dinas Koperasi
Sarana
Peningkatan Usaha Kecil Dan
Distribusi
Sarana 85 85 841,16 90 857,98 90 875,14 95 892,64 100 910,5 100 4377,4 Menengah,
Perdaganga
Distribusi Perindustrian
n yang
Perdagangan Dan Perdagangan
ditingkatkan

VI - 132
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Program
Harga
Stabilisasi Dinas Koperasi
Barang
Harga Barang Usaha Kecil Dan
Kebutuhan
Kebutuhan 85 85 394,43 90 402,32 90 410,37 95 418,58 100 426,95 100 2052,6 Menengah,
Pokok Dan
Pokok Dan Perindustrian
Barang
Barang Dan Perdagangan
Penting
Penting
yang stabil

Dinas Koperasi
Persentase
Program Usaha Kecil Dan
Ekspor yang
Pengembanga 85 85 100 90 102 90 104,04 95 106,12 100 108,24 100 520,4 Menengah,
dikembangk
n Ekspor Perindustrian
an
Dan Perdagangan

Persentase
Program Standardisa Dinas Koperasi
Standardisasi si Dan Usaha Kecil Dan
Dan Perlindunga 85 85 184,44 90 188,13 90 191,89 95 195,73 100 199,64 100 959,83 Menengah,
Perlindungan n Konsumen Perindustrian
Konsumen yang Dan Perdagangan
terlaksana
Program
Persentase Dinas Koperasi
Penggunaan
Penggunaan Usaha Kecil Dan
Dan
Dan 85 85 100 90 102 90 104,04 95 106,12 100 108,24 100 520,4 Menengah,
Pemasaran
Pemasaran Perindustrian
Produk Dalam
Produk Dan Perdagangan
Negeri

VI - 133
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Dalam
Negeri

Persentase
Program Dinas Koperasi
Sarana
Peningkatan Usaha Kecil Dan
Distribusi
Sarana 85 85 841,16 90 857,98 90 875,14 95 892,64 100 910,5 100 4377,4 Menengah,
Perdaganga
Distribusi Perindustrian
n yang
Perdagangan Dan Perdagangan
ditingkatkan
Persentase
Program
Harga
Stabilisasi Dinas Koperasi
Barang
Harga Barang Usaha Kecil Dan
Kebutuhan
Kebutuhan 85 85 394,43 90 402,32 90 410,37 95 418,58 100 426,95 100 2052,6 Menengah,
Pokok Dan
Pokok Dan Perindustrian
Barang
Barang Dan Perdagangan
Penting
Penting
yang stabil

Dinas Koperasi
Persentase
Program Usaha Kecil Dan
Ekspor yang
Pengembanga 85 85 100 90 102 90 104,04 95 106,12 100 108,24 100 520,4 Menengah,
dikembangk
n Ekspor Perindustrian
an
Dan Perdagangan

VI - 134
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Persentase
Program Standardisa Dinas Koperasi
Standardisasi si Dan Usaha Kecil Dan
Dan Perlindunga 85 85 184,44 90 188,13 90 191,89 95 195,73 100 199,64 100 959,83 Menengah,
Perlindungan n Konsumen Perindustrian
Konsumen yang Dan Perdagangan
terlaksana
Persentase
Program
Penggunaan Dinas Koperasi
Penggunaan
Dan Usaha Kecil Dan
Dan
Pemasaran 85 85 100 90 102 90 104,04 95 106,12 100 108,24 100 520,4 Menengah,
Pemasaran
Produk Perindustrian
Produk Dalam
Dalam Dan Perdagangan
Negeri
Negeri
Persentase
Program Perencanaa Dinas Koperasi
Perencanaan n Dan Usaha Kecil Dan
Dan Pembangun 85 85 934,23 90 952,91 90 971,97 95 991,41 100 1011,2 100 4861,8 Menengah,
Pembangunan an Industri Perindustrian
Industri yang Dan Perdagangan
terlaksana
Program Persentase
Dinas Koperasi
Pengendalian Izin Usaha
Usaha Kecil Dan
Izin Usaha Industri
85 85 139,87 90 142,67 90 145,52 95 148,43 100 151,4 100 727,88 Menengah,
Industri Kabupaten/
Perindustrian
Kabupaten/Ko Kota yang
Dan Perdagangan
ta terkendali

VI - 135
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Sistem
Program
Informasi Dinas Koperasi
Pengelolaan
Industri Usaha Kecil Dan
Sistem
Nasional 85 85 134,71 90 137,41 90 140,15 95 142,96 100 145,82 100 701,04 Menengah,
Informasi
yang Perindustrian
Industri
terkelola Dan Perdagangan
Nasional
dengan baik
Sasaran 2 :
Meningkatkan
Penanaman
Modal/investa Kenaikan
si dan Nilai
285,96 414 699,8 949,8 1249,8 1553
memperluas Realisasi
lapangan Investasi
pekerjaan di
Kab. Lombok
Utara
Angka
Penganggur 3,01 2,69 2,37 2,05 1,73 1,41
an Terbuka
porsentase
meningkatn Dinas Penanaman
Program ya Modal, Pelayanan
Perencanaan perluasan 50 50 50 60 50 75 50 80 50 90 50 250 Terpadu Satu
Tenaga Kerja dan Pintu Dan Tenaga
kesempatan Kerja
kerja

VI - 136
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Poresentase
Program Dinas Penanaman
meningkatn
Pelatihan Modal, Pelayanan
ya TK yang
Kerja Dan 70 70 250 75 250 80 250 85 250 90 250 1250 Terpadu Satu
terlatih
Produktivitas Pintu Dan Tenaga
memiliki
Tenaga Kerja Kerja
kopetensi
persentase
Dinas Penanaman
meningkatn
Program Modal, Pelayanan
ya Tenaga
Penempatan 50 50 298 60 339,75 70 380,75 85 421,75 90 464,75 1905 Terpadu Satu
Kerja yang
Tenaga Kerja Pintu Dan Tenaga
ditempatka
Kerja
n
Dinas Penanaman
Program prosentase Modal, Pelayanan
Hubungan menurunny 65 65 170 60 184,2 55 199,4 50 213,6 40 228 995,2 Terpadu Satu
Industrial a kasus Pintu Dan Tenaga
Kerja
Program Porsentase Dinas Penanaman
Pengembanga Meningkatn Modal, Pelayanan
n Iklim ya 50 50 380 75 395 80 437 85 490 90 545 2247 Terpadu Satu
Penanaman Nilai/Renca Pintu Dan Tenaga
Modal na Investasi Kerja
Dinas Penanaman
Program
Meningkatn Modal, Pelayanan
Promosi
ya investasi 50 50 430 60 460 70 480 80 500 90 550 2420 Terpadu Satu
Penanaman
daerah Pintu Dan Tenaga
Modal
Kerja

VI - 137
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
persentase
meningkatn
Dinas Penanaman
Program ya
Modal, Pelayanan
Pelayanan pelayanana
70 70 225 75 235 80 250 85 277 90 295 1282 Terpadu Satu
Penanaman n
Pintu Dan Tenaga
Modal penanaman
Kerja
modal dan
perizinan
Program Dinas Penanaman
Meningkatn
Pengendalian Modal, Pelayanan
ya Realisasi
Pelaksanaan 60 60 325 65 350 70 390 75 410 80 435 1910 Terpadu Satu
Investasi
Penanaman Pintu Dan Tenaga
Daerah
Modal Kerja
Program persentase
Pengelolaan terkelolanya Dinas Penanaman
Data Dan data dengan Modal, Pelayanan
Sistem baik 50 50 37 60 40 75 43 85 45 100 50 215 Terpadu Satu
Informasi berbasis Pintu Dan Tenaga
Penanaman Teknologi Kerja
Modal Informasi
porsentase
meningkatn Dinas Penanaman
Program
ya Jumlah Modal, Pelayanan
Pembangunan
KK yang 70 70 60 75 65 80 70 85 75 90 80 350 Terpadu Satu
Kawasan
ditempatka Pintu Dan Tenaga
Transmigrasi
n ke wilayah Kerja
transmigrasi

VI - 138
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)

Sasaran 3 :
Proporsi
Meningkatnya
PAD
sumber 12,41 12,80 13,20 15,58 17,83 20,63 20,63
terhadap
pendanaan
pendapatan
daerah

Meningkatk
Program
an
Pengelolaan
Intensifikasi -56,99 2,31 3004,3 6 3156,6 7 3316,3 8 3481,3 10 3654,6 33,31 16613 Badan
Pendapatan
Pajak Pendapatan
Daerah
Daerah Daerah
Meningkatk
an
Intensifikasi -13,39 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 25 0 Badan
Retribusi Pendapatan
Pasar Daerah
Meningkatk
an
Kualitas
Data
Potensi -61,61 1,84 0 6 0 7 0 8 0 10 0 32,84 0
Pajak
Daerah dan Badan
Retribusi Pendapatan
Daerah Daerah

VI - 139
Kondisi
Misi/Tujuan/S Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
Kinerja
asaran/ Kinerja Penanggung
Awal Kondisi Kinerja pada
Program (tujuan/imp Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Jawab
RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan act/
(Tahun
Daerah outcome) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
2020)
Mengemba
ngkan
Sistem
Inovasi
Pelayanan 50,58 53 0 55 0 6 0 65 0 70 0 70 0
Pendapatan
Berbasis Badan
Teknologi Pendapatan
Informasi Daerah
Meningkatk
an
Pengendalia
Na 12 0 12 0 12 0 12 0 12 0 60 0
n, Badan
Monitoring Pendapatan
dan Evaluasi Daerah

VI - 140
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Bagian ini akan diuraikan program yang menjadi tanggung jawab


perangkat daerah yang dibagi dalam setiap urusan penyelenggaraan
pemerintahan. Selain itu disajikan pula pencapaian target indikator
kinerja pada akhir periode perencanaan dibandingkan dengan
pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan,
kemudian akan dialokasikan pagu indikatif program yang merupakan
jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai program prioritas
tahunan. Jumlah dana yang tersedia tersebut didapatkan dari
kerangka pendanaan pembangunan daerah yang terdiri dari kapasitas
riil keuangan dan belanja daerah. Program-program prioritas yang telah
disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya menjadi
acuan perangkat daerah dalam penyusunan Rencana Strategis,
sekaligus menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta
kebutuhan pendanaannya. Selain itu dalam RPJMD ini, tercantum
sejumlah program yang ada di setiap perangkat daerah antara lain:
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Sumber Daya
Aparatur, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capian Kinerja dan Keuangan. Program-program tersebut nantinya
akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
setiap tahunnya. Pencapaian target kinerja program di masing-masing
urusan sesungguhnya tidak hanya didukung oleh pendanaan yang
bersumber dari APBD saja, tetapi juga bersumber dari DAK, APBN
DBH, dan sumber-sumber pendanaan lainnya.

VII - 1
Tabel 7.1
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2022-2026
Kabupaten Lombok Utara

Kapasitas Rill/Belanja 2022 2023 2024 2025 2026


BELANJA
879.474.320.113,00 883.514.335.249,00 906.514.335.249,00 929.514.335.249,00 960.514.335.249,00
1 Belanja Operasi
585.252.213.339,00 590.252.213.339,00 601.252.213.339,00 612.252.213.339,00 627.252.213.339,00
a belanja pegawai; 297.171.079.158,00 301.171.079.158,00 306.171.079.158,00 311.171.079.158,00 316.171.079.158,00
b belanja barang dan jasa; 278.839.621.056,00 279.839.621.056,00 283.839.621.056,00 286.839.621.056,00 291.839.621.056,00
c belanja bunga; 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
d belanja subsidi; 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
e belanja hibah 9.241.513.125,00 9.241.513.125,00 11.241.513.125,00 14.241.513.125,00 19.241.513.125,00
f belanja bantuan sosial
- - - -
2 Belanja Modal
162.244.914.400,00 160.890.928.023,00 170.440.928.023,00 177.990.928.023,00 192.740.928.023,00
a belanja Modal
162.244.914.400,00 160.890.928.023,00 170.440.928.023,00 177.990.928.023,00 192.740.928.023,00
3 Belanja Tak Terduga
6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 6.000.000.000,00
a belanja tak terduga
6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 6.000.000.000,00
4 Belanja Transfer
125.977.192.374,00 126.371.193.887,00 128.821.193.887,00 131.271.193.887,00 134.521.193.887,00
a belanja bagi hasil;
3.756.227.674,00 4.150.229.187,00 6.600.229.187,00 9.050.229.187,00 12.300.229.187,00
b belanja bantuan keuangan.
122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00 122.220.964.700,00

VII - 2
Jumlah Belanja
879.474.320.113,00 883.514.335.249,00 906.514.335.249,00 929.514.335.249,00 960.514.335.249,00
Surplus (Defisit)
3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 7.000.000.000,00 9.000.000.000,00
PEMBIAYAAN DAERAH
1 Penerimaan Pembiayaan
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
A Sisa Lebih Perhitungan 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya
B Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah


4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00
a Pembayaran cicilan pokok
Utang yang jatuh tempo;

b Penyertaan modal daerah;


4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00
PEMBIAYAAN NETTO - - - - -
3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 5.000.000.000,00 7.000.000.000,00 9.000.000.000,00
SISA LEBIH PEMBIAYAAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
(SILPA)
Sumber : BPKAD Lombok Utara (Data Diolah)

VII - 3
Tabel 7.2
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Lombok Utara

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat


Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

1 2 3 4 17
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Urusan
Pemerintahan
1 Wajib Yang
Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar

Urusan
1.0
Pemerintahan
1
Bidang Pendidikan

Program Penunjang Dinas


1.0 Urusan Persentase terlaksananya Pendidikan,
Kebudayaan
1.0 Pemerintahan urusan pemerintah 100 148.559 100 150.787
100 731.98 , Pemuda
100 142.069 100 144.200 100 146.363 100
1 Daerah daerah 0 Dan Olah
Kabupaten/Kota Raga

VII - 4
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
1.0 Program Persentase tata kelola Pendidikan,
Kebudayaan
1.0 Pengelolaan pengelolaan pendidikan 80 95 359.8 , Pemuda
80 69.844 80 70.891 90 71.955 90 73.034 95 74.129
2 Pendidikan yang baik 53 Dan Olah
Raga

Dinas
1.0 Program Pendidik Persentase Pendidik Dan Pendidikan,
Kebudayaan
1.0 Dan Tenaga Tenaga Kependidikan 80 95 66.18 , Pemuda
80 12.846 80 13.038 90 13.234 90 13.432 95 13.634
4 Kependidikan yang memenuhi standar 5 Dan Olah
Raga

Dinas
Program Pendidikan,
1.0
Pengendalian Persentase Perizinan Kebudayaan
1.0 100 100
Perizinan Pendidikan yang disetujui 100 90 100 91 100 93 100 94 100 96 464 , Pemuda
5 Dan Olah
Pendidikan Raga

Urusan
1.0
Pemerintahan
2
Bidang Kesehatan

VII - 5
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Penunjang
1.0 Urusan Persentase terlaksananya
Dinas
2.0 Pemerintahan urusan pemerintah 100 100 187.3 Kesehatan
100 36.003 100 36.723 100 37.458 100 38.207 100 38.971
1 Daerah daerah 62
Kabupaten/Kota

Program
Persentase kegiatan
Pemenuhan Upaya
1.0 upaya Kesehatan
Kesehatan Dinas
2.0 Perorangan Dan Upaya 85 100 249.7
Perorangan Dan 85 47.993 85 48.953 85 49.932 90 50.930 100 51.949 Kesehatan
2 Kesehatan Masyarakat 56
Upaya Kesehatan
yang terlaksana
Masyarakat

Program
Persentase Pegawai yang
1.0 Peningkatan
Kapasitas SDM Dinas
2.0 Kapasitas Sumber 80 100
Kesehatannya memenuhi 80 286 85 291 85 297 90 303 100 309 1.487 Kesehatan
3 Daya Manusia
standar
Kesehatan

VII - 6
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase persediaan
Program Sediaan
1.0 Farmasi, Alat Kesehatan
Farmasi, Alat Dinas
2.0 Dan Makanan Minuman 100 100
Kesehatan Dan 100 272 100 278 100 284 100 289 100 295 1.418 Kesehatan
4 yang tersedia sesuai
Makanan Minuman
kebutuhan

Program
1.0 Persentase Masyarakat
Pemberdayaan Dinas
2.0 yang terberdayakan pada 80 100
Masyarakat Bidang 80 397 85 405 85 413 90 421 100 430 2.065 Kesehatan
5 Bidang Kesehatan
Kesehatan

Urusan
Pemerintahan
1.0
Bidang Pekerjaan
3
Umum Dan
Penataan Ruang

VII - 7
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Pekerjaan
Program Penunjang
Persentase layanan dasar Umum Dan
1.0 Urusan Penataan
administrasi perkantoran
3.0 Pemerintahan 95 95 95 95 95 95 100 19.19 Ruang,
yang terpenuhi tepat 3.651 3.749 3.835 3.929 4.033 Perumahan
1 Daerah 7
waktu Dan
Kabupaten/Kota Kawasan
Permukiman

Persentase laporan
capaian kinerja dan
100 100 100 100 100 100 100 31.93
keuangan tersusun tepat 6.387 6.387 6.387 6.387 6.387
5
waktu

Dinas
Pekerjaan
Program Umum Dan
1.0 Persentase panjang Penataan
Pengelolaan 102
3.0 jaringan irigasi dalam 84,54 89.61 92.15 94.69 97.226 102. 39.50 Ruang,
Sumber Daya Air 6.600 7.200 7.900 8.600 9.200 241 Perumahan
2 kondisi baik 8 4 0 241 0
(Sda) Dan
Kawasan
Permukiman

Cakupan
1.1
penanganan bajir 0 200 210 100 220 100 240 250 100
100 100 100 12
(%)

VII - 8
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Persentase cakupan akses Pekerjaan
Program
air minum aman melalui Umum Dan
1.0 Pengelolaan Dan Penataan
perpipaan dan bukan
3.0 Pengembangan 2 2 2 2 2 8 42.50 Ruang,
perpipaan dengan 12.500 10.000 10.000 10.000 2 - Perumahan
3 Sistem Penyediaan 0
kebutuhan pokok Dan
Air Minum Kawasan
60 liter/orang/hari
Permukiman

Dinas
Pekerjaan
Program Jumlah masyarakat Umum Dan
1.0 Penataan
Pengelolaan Dan miskin yang
3.0 5 5 5 5 5 5 90 50.00 Ruang,
Pengembangan mendapatkan sanitasi 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 Perumahan
5 0
Sistem Air Limbah layak Dan
Kawasan
Permukiman

VII - 9
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Pekerjaan
Persentase terbangunnya Umum Dan
1.0 Penataan
Program Penataan infrastruktur di wilayah
3.0 10 10 10 10 10 15 100 109.0 Ruang,
Bangunan Gedung strategis dan cepat 60.000 10.000 11.000 12.000 16.000 Perumahan
8 00
tumbuh Dan
Kawasan
Permukiman

Dinas
Pekerjaan
Umum Dan
1.0 Program Penataan Persentase lingkungan Penataan
3.0 Bangunan Dan permukiman penduduk 5 5 5 5 5 5 95 40.10 Ruang,
10.000 10.000 10.000 100 10.000 Perumahan
9 Lingkungannya yang tertata dengan baik 0
Dan
Kawasan
Permukiman

Dinas
Pekerjaan
Umum Dan
1.0 Program Persentase jalan Penataan
3.1 Penyelenggaraan kabupaten dalam kondisi 81,56 88 58.20 Ruang,
83 11.641 84 11.641 85 11.641 86 11.641 87 11.641 Perumahan
0 Jalan mantap 6
Dan
Kawasan
Permukiman

Persentase terbangunnya
59,
jalan desa strategis 32,25 43,00 47,00 51 55 59,0 60.00
12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 00
(251,70 km) 0 0

VII - 10
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Pekerjaan
Umum Dan
1.0 Program Persentase Cakupan Penataan
3.1 Pengembangan Ketersediaan data dan 100 100 100 100 100 100 100 Ruang,
142 142 142 142 142 708 Perumahan
1 Jasa Konstruksi sistem informasi Ke PU an
Dan
Kawasan
Permukiman

Persentase Cakupan
tenaga kerja yang 25 20 20 20 20 20 100
287 287 287 287 287 1.435
memiliki kompetensi kerja

Dinas
Pekerjaan
Umum Dan
1.0 Program Penataan
Persentase kesesuaian 13,
3.1 Penyelenggaraan 86,97 2,60 2,60 2,60 2,60 Ruang,
pemanfaatan ruang 200 200 200 200 2,60 200 00 1.000 Perumahan
2 Penataan Ruang
Dan
Kawasan
Permukiman

0 100 100 100 100 100 100 500


158 158 158 158 158 788

VII - 11
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
Pemerintahan
1.0
Bidang Perumahan
4
Dan Kawasan
Permukiman

Dinas
Pekerjaan
Umum Dan
1.0 Penataan
Program Kawasan Cakupan ketersediaan
4.0 10 10 20 50 90 90 90 38.00 Ruang,
Permukiman rumah layak huni 5.000 6.000 8.000 9.000 10.000 Perumahan
3 0
Dan
Kawasan
Permukiman
Dinas
Pekerjaan
Program Umum Dan
1.0 Peningkatan % peningkatan Penataan
4.0 Prasarana, Sarana prasarana, sarana dan 30 30 50 65 75 85 85 Ruang,
650 700 800 850 900 3.900 Perumahan
5 Dan Utilitas Umum Utilitas Umum (PSU)
Dan
(Psu) Kawasan
Permukiman

VII - 12
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
Pemerintahan
Bidang
1.0
Ketenteraman Dan
5
Ketertiban Umum
Serta Perlindungan
Masyarakat

Persentase layanan dasar


Program Penunjang
administrasi Satuan
1.0 Urusan
kepegawaian, Polisi
5.0 Pemerintahan 100 100 25.26
Admisnitrasi Umum, 100 4.538 100 4.808 100 5.049 100 5.301 100 5.566 Pamong
1 Daerah 2 Praja
BMD, dan Pemeliharaan
Kabupaten/Kota
BMD yang terpenuhi

VII - 13
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Satuan
1.0 Persentase Menurunnya
Peningkatan Polisi
5.0 gangguan kantibmas dan 48 100 14.88
Ketenteraman Dan 48 2.694 50 2.828 50 2.970 55 3.118 55 3.274 Pamong
2 tindak kriminal 5 Praja
Ketertiban Umum

Program Penunjang Dinas


1.0 Urusan Pemadam
Kebakaran
5.0 Pemerintahan 0 100 1.500 1.700 1.800 1.900 2.000 100 Dan
100 100 100 100 100 -
1 Daerah Penyelamata
Kabupaten/Kota n

Program Penunjang
Persentase Pemenuhan Badan
1.0 Urusan
Penunjang Urusan Penanggulan
5.0 Pemerintahan 90 94 28.29
Pemerintah Daerah 90 6.600 91 5.849 92 5.133 93 5.230 94 5.481 gan Bencana
1 Daerah 3 Daerah
Terpenuhi
Kabupaten/Kota

VII - 14
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Prosentase Kecamatan Badan


1.0 Program
Memperoleh Pelayanan Penanggulan
5.0 Penanggulangan 100 100 12.52
Program Penanggulangan 100 2.948 100 2.343 100 2.648 100 2.218 100 2.368 gan Bencana
3 Bencana 4 Daerah
Bencana

Urusan
1.0
Pemerintahan
6
Bidang Sosial

Dinas
Program Penunjang Prosentase dokumen Sosial,
1.0 Urusan penunjang urusan Pemberdaya
an
6.0 Pemerintahan pemerintah daerah yang 100 0 25.92 Perempuan
100 4.978 100 5.427 100 5.919 100 6.459 100 3.138
1 Daerah berkualitas dan tepat 1 Dan
Kabupaten/Kota waktu Perlindunga
n Anak

VII - 15
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)
Dinas
Sosial,
1.0 Program Prosentase Pendamping Pemberdaya
an
6.0 Pemberdayaan Sosial yang Mendapatkan 85 0 10.46 Perempuan
85 1.714 90 1.885 90 2.074 95 2.281 95 2.509
2 Sosial Pemberdayaan 4 Dan
Perlindunga
n Anak

Dinas
Sosial,
1.0 Prosentase DTKS yang Pemberdaya
Program an
6.0 Medapatkan Pelayanan 85 0 27.13
Rehabilitasi Sosial 85 4.060 90 4.443 90 4.863 95 5.324 95 8.450 Perempuan
4 Rehabilitasi 9 Dan
Perlindunga
n Anak

Dinas
Sosial,
Prosentase DTKS yang Pemberdaya
1.0 Program
Mendapatkan an
6.0 Perlindungan Dan 85 0
Perlindungan dan 85 878 90 966 90 1.063 95 1.169 95 1.286 5.363 Perempuan
5 Jaminan Sosial Dan
Jaminan Sosial Perlindunga
n Anak

Dinas
Sosial,
1.0 Program Pemberdaya
Prosentase Korban an
6.0 Penanganan 85 0
Bencana Yang Tertangani 85 713 90 264 90 275 95 288 95 302 1.842 Perempuan
6 Bencana Dan
Perlindunga
n Anak

VII - 16
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)
Dinas
Sosial,
1.0 Program Prosentase Taman Makan Pemberdaya
an
6.0 Pengelolaan Taman Pahlawan yang Dikelola 85 0 Perempuan
85 19 90 20 90 23 95 25 95 27 114
7 Makam Pahlawan dengan baik Dan
Perlindunga
n Anak

Urusan
Pemerintahan
2 Wajib Yang Tidak
Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar

Urusan
Pemerintahan
2.1
Bidang
9
Kepemudaan Dan
Olahraga

Dinas
Program Pendidikan,
2.1 Persentase Daya Saing
Pengembangan Kebudayaan
9.0 Kepemudaan 80 95
Kapasitas Daya 80 1.412 85 1.433 85 1.455 90 1.476 95 1.499 7.274 , Pemuda
2 ditingkatkan Dan Olah
Saing Kepemudaan Raga

VII - 17
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Pendidikan,
2.1 Persentase Kapasitas
Pengembangan Kebudayaan
9.0 Daya Saing Keolahragaan 80 95 15.97
Kapasitas Daya 80 3.100 85 3.146 85 3.193 90 3.241 95 3.290 , Pemuda
3 yang ditingkatkan 0 Dan Olah
Saing Keolahragaan Raga

Dinas
Program Persentase Pendidikan,
2.1
Pengembangan Pengembangan Kapasitas Kebudayaan
9.0 80 95
Kapasitas Kepramukaan yang 80 298 85 302 85 307 90 311 95 316 1.535 , Pemuda
4 Dan Olah
Kepramukaan terlaksana Raga

Urusan
2.2 Pemerintahan
2 Bidang
Kebudayaan

Dinas
Persentase Pendidikan,
2.2 Program
Pengembangan Kebudayaan
2.0 Pengembangan 85 97 39.83
Kebudayaan yang 85 7.732 85 7.848 90 7.966 90 8.085 97 8.206 , Pemuda
2 Kebudayaan 7 Dan Olah
terlaksana Raga

VII - 18
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Persentase Pendidikan,
2.2
Pengembangan Pengembangan Kesenian Kebudayaan
2.0 85 97
Kesenian Tradisional yang 85 600 85 609 90 618 90 627 97 637 3.091 , Pemuda
3 Dan Olah
Tradisional terlaksana Raga

Dinas
2.2 Pendidikan,
Program Persentase Pembinaan Kebudayaan
2.0 85 97
Pembinaan Sejarah Sejarah yang dilakukan 85 150 85 152 90 155 90 157 97 159 773 , Pemuda
4 Dan Olah
Raga

Dinas
Program Pendidikan,
2.2
Pelestarian Dan Persentase Cagar Budaya Kebudayaan
2.0 85 97
Pengelolaan Cagar yang dilestarikan 85 200 85 203 90 206 90 209 97 212 1.030 , Pemuda
5 Dan Olah
Budaya Raga

Urusan
2.1
Pemerintahan
0
Bidang Pertanahan

VII - 19
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Persentase Cakupan Pekerjaan
Penyelesaian Ganti pemenuhan tanah Umum Dan
2.1 Penataan
Kerugian Dan pelebaran jalan nasional
0.0 15,72 17,58 5,89 58,93 60 80 100 30.50 Ruang,
Santunan Tanah dan pembangunan 7.000 2.500 21.000 0 0 Perumahan
5 0
Untuk kawasan strategis Dan
Pembangunan terpenuhi Kawasan
Permukiman

Urusan
Pemerintahan
2.0 Bidang
8 Pemberdayaan
Perempuan Dan
Perlindungan Anak

VII - 20
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Prosentase OPD Dinas


Program Sosial,
Melaksanakan Program Pemberdaya
2.0 Pengarusutamaan
Penganggaran Responsif an
8.0 Gender Dan 85 100
Gender (PPRG) dan 85 1.474 90 1.474 90 1.387 95 1.387 100 1.387 7.110 Perempuan
2 Pemberdayaan Dan
Pemberdayaan
Perempuan Perlindunga
Perempuan n Anak

Dinas
Sosial,
Prosentase Kekerasan Pemberdaya
2.0 Program
Terhadap Perempuan an
8.0 Perlindungan 85 100
Yang Mendapatkan 85 487 90 536 90 589 95 648 100 713 2.974 Perempuan
3 Perempuan Dan
Perlindungan Perlindunga
n Anak

Dinas
Sosial,
2.0 Program Prosentase Anak Yang Pemberdaya
an
8.0 Pemenuhan Hak Mendapatkan Pemenuhan 85 100 Perempuan
85 544 90 598 90 658 95 724 100 796 3.320
6 Anak (Pha) Hak Dan
Perlindunga
n Anak

VII - 21
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Sosial,
Prosentase Korban Pemberdaya
2.0 Program
Kekerasan Terhadap an
8.0 Perlindungan 85 100
Anak Yang Mendapatkan 85 499 90 549 90 604 95 664 100 730 3.046 Perempuan
7 Khusus Anak Dan
Perlindungan Perlindunga
n Anak

Urusan
2.0
Pemerintahan
9
Bidang Pangan

Program Penunjang Prosentase dokumen Dinas


2.0 Urusan penunjang urusan Ketahanan
Pangan,
9.0 Pemerintahan pemerintah daerah yang 80 95 63.20 Pertanian
80 12.145 85 12.388 85 12.636 90 12.888 95 13.146
1 Daerah berkualitas dan tepat 3 Dan
Kabupaten/Kota waktu Perikanan

VII - 22
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
Pengelolaan Dinas
2.0 Sumber Daya Persentase Pengelolaan Ketahanan
Pangan,
9.0 Ekonomi Untuk Sumber Daya Ekonomi 80 95 Pertanian
80 35 85 35 85 36 90 37 95 37 180
2 Kedaulatan Dan yang terlaksana Dan
Kemandirian Perikanan
Pangan

Program Dinas
Persentase Diversifikasi Ketahanan
2.0 Peningkatan
Dan Ketahanan Pangan Pangan,
9.0 Diversifikasi Dan 80 95
Masyarakat yang 80 659 85 672 85 685 90 699 95 713 3.429 Pertanian
3 Ketahanan Pangan Dan
ditingkatkan
Masyarakat Perikanan

Dinas
2.0 Program Ketahanan
Persentase Kerawanan Pangan,
9.0 Penanganan 80 95
Pangan yang tertangani 80 32 85 33 85 33 90 34 95 35 167 Pertanian
4 Kerawanan Pangan Dan
Perikanan

Dinas
2.0 Program Ketahanan
Persentase Keamanan Pangan,
9.0 Pengawasan 80 95
Pangan yang diawasi 80 30 85 31 85 31 90 32 95 32 156 Pertanian
5 Keamanan Pangan Dan
Perikanan

VII - 23
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
2.1 Pemerintahan
1 Bidang Lingkungan
Hidup

Persentase layanan dasar


Program Penunjang
administrasi perkantoran
2.1 Urusan Dinas
yang memenuhi
1.0 Pemerintahan 100 85 23.41 Lingkungan
kebutuhan secara 80 4.257 80 4.587 75 4.697 78 4.860 80 5.018 Hidup
1 Daerah 9
berkualitas dan tepat
Kabupaten/Kota
waktu

Persentase laporan
Dinas
capaian kinerja dan
100 100 Lingkungan
keuangan tersusun tepat 80 3.551 80 4.031 90 760 100 679 100 822 9.843 Hidup
waktu

VII - 24
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase ketersediaan
2.1 Program Dinas
bahan perencanaan
1.0 Perencanaan 100 100 Lingkungan
perlindungan lingkungan 75 234 100 246 80 253 85 260 100 270 1.263 Hidup
2 Lingkungan Hidup
hidup

Program
% usaha/ kegiatan yang
Pengendalian
2.1 mentaati persyaratan Dinas
Pencemaran
1.0 administrasi dan teknis 100 100 Lingkungan
Dan/Atau 70 1.447 80 1.499 85 1.535 90 1.560 100 1.586 7.626 Hidup
3 pencegahan pencemaran
Kerusakan
air dan udara
Lingkungan Hidup

Program
2.1 Persentase luas taman Dinas
Pengelolaan
1.0 keanekaragaman hayati 65 100 Lingkungan
Keanekaragaman 65 1.022 80 1.044 85 1.056 100 1.085 100 1.102 5.309 Hidup
4 yang dikelola
Hayati (Kehati)

VII - 25
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
Pengendalian
Bahan Berbahaya persentase pelaku usaha/
2.1 Dinas
Dan Beracun (B3) kegiatan yang
1.0 45 75 Lingkungan
Dan Limbah Bahan melaksanakan 45 45 50 47 55 48 60 50 70 55 244 Hidup
5
Berbahaya Dan pengelolaan limbah B3
Beracun (Limbah
B3)

VII - 26
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Pembinaan
Program dan Pengawasan terkait
Pembinaan Dan ketaatan penanggung
Pengawasan jawab usaha dan/atau
2.1 Terhadap Izin kegiatan yang diawasi Dinas
1.0 Lingkungan Dan ketaatannya terhadap izin 100 100 Lingkungan
100 290 100 315 100 330 100 1.380 100 360 2.675 Hidup
6 Izin Perlindungan lingkungan, izin PPLH
Dan Pengelolaan dan PUU LH d yang
Lingkungan Hidup diterbitkan oleh
(Pplh) Pemerintah Daerah
kabupaten/kota

VII - 27
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Persentase
Peningkatan penyelenggaraan
2.1 Pendidikan, pendidikan, pelatihan dan Dinas
1.0 Pelatihan Dan penyuluhan lingkungan 100 100 Lingkungan
100 120 100 120 100 125 100 130 100 135 630 Hidup
8 Penyuluhan hidup untuk lembaga
Lingkungan Hidup kemasyarakatan tingkat
Untuk Masyarakat daerah kabupaten/ kota

Persentase pemberian
Program
2.1 penghargaan lingkungan Dinas
Penghargaan
1.0 hidup tingkat daerah 80 100 Lingkungan
Lingkungan Hidup 80 85 80 87 90 90 100 95 100 100 457 Hidup
9 kabupaten/ kota untuk
Untuk Masyarakat
masyarakat

VII - 28
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Pengaduan masyarakat
terkait izin lingkungan,
Program izin PPLH dan PUU LH
2.1 Dinas
Penanganan yang di terbitkan oleh
1.1 100 100 Lingkungan
Pengaduan Pemerintah daerah 80 35 100 36 80 38 90 40 100 43 191 Hidup
0
Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota, lokasi
usaha dan dampaknya di
Daerah kabupaten/kota

Persentase penanganan
2.1 Program Dinas
sampah diwilayah
1.1 Pengelolaan 3 2 Lingkungan
perkotaan dan destinasi 1 217 3 223 2 225 2 230 2 240 1.135 Hidup
1 Persampahan
wisata

VII - 29
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
Pemerintahan
Bidang
2.1
Administrasi
2
Kependudukan
Dan Pencatatan
Sipil

Persentase Dokumen
Program Penunjang Perencanaan, Dinas
2.1 Urusan Penganggaran,dan Kependuduk
2.0 Pemerintahan Evaluasi Kinerja 100 100 an Dan
100 170 100 179 100 179 100 179 100 179 886 Pencatatan
1 Daerah Perangkat Daerah yang
Sipil
Kabupaten/Kota Seharusnya Tersedia
Tahun n-1

VII - 30
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Dokumen Dinas


Kependuduk
Keuangan Yang
100 100 14.03 an Dan
Seharusnya Tersedia dan 100 2.806 100 2.825 100 2.816 100 2.788 100 2.797 Pencatatan
2
Tepat Waktu Sipil

Dinas
Kependuduk
Cakupan ASN yang
Na 100 an Dan
disiplin 100 75 100 140 100 140 100 140 100 168 663 Pencatatan
Sipil
Dinas
Kependuduk
ASN yang terlatih Na 100 an Dan
100 50 100 55 100 61 100 67 100 73 305 Pencatatan
Sipil

Cakupan program RKPD Dinas


Kependuduk
dengan penyerapan
Na 0 an Dan
anggaran sesuai aliran 98 711 98 707 98 689 98 730 98 879 3.716 Pencatatan
kas Sipil

VII - 31
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Cakupan kepuasan Dinas


Kependuduk
anggota organisasi
Na 100 an Dan
terhadap layanan 98 100 98 110 98 120 98 135 98 145 160 Pencatatan
administrasi perkantoran Sipil

Persentase pemenuhan Dinas


kebutuhan sarana Kependuduk
132
prasarana dalam Na 20.08 an Dan
100 3.428 100 3.676 100 4.148 100 4.315 100 4.517 76 Pencatatan
pemenuhan standard 3
Sipil
pelayanan publik

VII - 32
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
2.1 Program Persentase Dokumen Kependuduk
2.0 Pendaftaran Kependudukan yang 100 100 an Dan
100 1.209 100 1.173 100 1.160 100 1.224 100 1.244 6.009 Pencatatan
2 Penduduk diterbitkan tepat waktu
Sipil

Dinas
2.1 Persentase Penduduk Kependuduk
Program
2.0 yang mengurus dokumen 100 100 an Dan
Pencatatan Sipil 100 629 100 629 100 629 100 629 100 629 3.145 Pencatatan
3 akta capil
Sipil

Program Penduduk yang Dinas


2.1 Pengelolaan melakukan enrollment Kependuduk
2.0 Informasi (proses perekaman data 100 100 an Dan
100 2.898 100 601 100 576 100 561 100 551 5.189 Pencatatan
4 Administrasi biometrik wajah dan sidik
Sipil
Kependudukan jari)

Dinas
2.1 Program Kependuduk
2.0 Pengelolaan Profil Jumlah buku profil 100 100 an Dan
100 102 100 112 100 123 100 135 100 149 621 Pencatatan
5 Kependudukan
Sipil

VII - 33
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
Pemerintahan
2.1 Bidang
3 Pemberdayaan
Masyarakat Dan
Desa

Dinas
Pengendalia
Jumlah desa tertinggal n Penduduk
2.1 dan desa yang melibatkan Dan
Program Penataan Keluarga
3.0 partisipatif masyarakat 10 0
Desa 10 150 5 158 5 165 0 - 0 - 473 Berencana,
2 dalam perencanaan Pemberdaya
pembangunan desa an
Masyarakat
Dan Desa

Dinas
Pengendalia
n Penduduk
2.1 Program Meningkatnya Kapasitas 77, Dan
Keluarga
3.0 Administrasi Aparatur Pemerintahan 100 494 Berencana,
77 1.552 77 1.629 77 1.711 77 1.796 77 1.886 8.575
4 Pemerintahan Desa Desa 19 Pemberdaya
an
Masyarakat
Dan Desa

VII - 34
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Pengendalia
Pemberdayaan n Penduduk
2.1 Lembaga Meningkatnya Dan
Keluarga
3.0 Kemasyarakatan, Keberdayaan Masyarakat 100 82 Berencana,
75 1.556 74 1.634 73 1.716 78 1.802 83 1.892 8.599
5 Lembaga Adat Dan Perdesaan Pemberdaya
Masyarakat Hukum an
Masyarakat
Adat
Dan Desa

Urusan
Pemerintahan
Bidang
2.1
Pengendalian
4
Penduduk Dan
Keluarga
Berencana

Dinas
Pengendalia
Program Penunjang n Penduduk
Persentase peningkatan Dan
2.1 Urusan
pengembangan sistem Keluarga
4.0 Pemerintahan 90 100 17.57
pelaporan capaian kinerja 100 3.181 100 3.340 100 3.507 100 3.683 100 3.867 Berencana,
1 Daerah 9 Pemberdaya
dan keuangan
Kabupaten/Kota an
Masyarakat
Dan Desa

VII - 35
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)
Dinas
Pengendalia
n Penduduk
86, Dan
Persentase Meningkatnya Keluarga
29 593 12.50
kualitas pelayanan publik 35 2.263 42 2.376 50 2.494 60 2.619 72 2.750 Berencana,
54 2 Pemberdaya
an
Masyarakat
Dan Desa
Dinas
Pengendalia
n Penduduk
Persentase Peningkatan Dan
Keluarga
Sarana dan Prasarana 100 100 Berencana,
100 323 100 339 100 356 100 374 100 393 1.786
Aparatur Pemberdaya
an
Masyarakat
Dan Desa

Dinas
Pengendalia
Persentase Jumlah PUS n Penduduk
2.1 Program yang memakai alat Dan
Keluarga
4.0 Pengendalian kontrasepsi jangka 100 100 Berencana,
95 999 95 1.049 97 1.101 98 1.156 100 1.214 5.518
2 Penduduk panjang, Non MKJP dan Pemberdaya
ketahanan Keluarga an
Masyarakat
Dan Desa

VII - 36
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)
Dinas
Pengendalia
n Penduduk
Program Dan
2.1 cakupan remaja dalam
Pembinaan Keluarga
4.0 pusat informasi dan 100 100 14.61
Keluarga 95 2.646 95 2.778 97 2.917 98 3.063 100 3.216 Berencana,
3 konseling remaja ( PIK R) 9 Pemberdaya
Berencana (Kb) an
Masyarakat
Dan Desa
Dinas
Pengendalia
Program n Penduduk
2.1 Pemberdayaan Dan Jumlah Keluarga yang Dan
14, Keluarga
4.0 Peningkatan memiliki Keluarga 3,5 Berencana,
13 1.081 13 1.135 13 1.192 14 1.252 14 1.314 95 5.974
4 Keluarga Sejahtera sejahtera Pemberdaya
(Ks) an
Masyarakat
Dan Desa

Urusan
2.1 Pemerintahan
5 Bidang
Perhubungan

VII - 37
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Penunjang
Persentase layanan dasar
2.1 Urusan Dinas
administrasi perkantoran
5.0 Pemerintahan 100 0 34.42 Perhubunga
yang berkualitas dan 100 6.431 100 6.836 100 7.720 100 6.718 100 6.716 n
1 Daerah 0
tepat waktu terpenuhi
Kabupaten/Kota

Program
2.1 Penyelenggaraan Dinas
Persentase Layanan
5.0 Lalu Lintas Dan 85 0 50.73 Perhubunga
Angkutan Darat 85 8.508 85 10.257 85 10.482 85 10.732 85 10.757 n
2 Angkutan Jalan 6
(Llaj)

99,9
100,2 99,81 100,0 7
100,27 7 (1.659 4
99,90
(2.1
(1.551.2 (1.551 .810 (1.792
(1.953.
70.3
23 927
2.1 Program .223 Penu .594 24 Dinas
Persentase Layanan Penump Penum
5.0 Pengelolaan Penu mpan Penu Pen 0 17.57 Perhubunga
Angkutan Laut ang) 4.154 4.683 2.601 pang) 3.854 2.278 n
3 Pelayaran mpan g mpan ump 0
Seat Seat
g) Seat g) ang)
1.555.4 1.952.0
99 Seat 1.656. Seat Seat
00
1.555. 760 1.793. 2.16
500 400 9.77
0

VII - 38
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
2.1 Pemerintahan
6 Bidang Komunikasi
Dan Informatika

Program Penunjang
2.1 Urusan Meningkatnya Pelayanan Dinas
Komunikasi
6.0 Pemerintahan Pemerintah Daerah Pada 100 0 20.88 Dan
100 3.833 100 3.980 100 4.175 100 4.379 100 4.516
1 Daerah Diskominfo KLU 3 Informatika
Kabupaten/Kota

2.1 Program Informasi Persentase Informasi dan Dinas


Komunikasi
6.0 Dan Komunikasi Komunikasi Publik 100 0 Dan
100 911 100 1.027 100 1.076 100 1.090 100 1.143 5.247
2 Publik Terlaksana Informatika

2.1 Dinas
Program Aplikasi Persentase Aplikasi Komunikasi
6.0 100 0 11.06
Informatika Informatika Terlaksana 100 2.124 100 2.485 100 2.041 100 2.182 100 2.235 Dan
3 8 Informatika

VII - 39
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
2.2
Pemerintahan
0
Bidang Statistik

2.2 Program Dinas


Persentase Statistik Komunikasi
0.0 Penyelenggaraan 100 0
Sektoral Terlaksana 100 253 100 265 100 279 100 292 100 307 1.396 Dan
2 Statistik Sektoral Informatika

Urusan
2.2
Pemerintahan
1
Bidang Persandian

Program Persentase
2.2 Penyelenggaraan Penyelenggaraan Dinas
Komunikasi
1.0 Persandian Untuk Persandian Untuk 100 0 Dan
100 797 100 837 100 879 100 923 100 969 4.405
2 Pengamanan Pengamanan Informasi Informatika
Informasi Yang Terlaksana Di KLU

VII - 40
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
Pemerintahan
2.1
Bidang Koperasi,
7
Usaha Kecil, Dan
Menengah

Dinas
Program Penunjang Koperasi
Persentase layanan dasar Usaha Kecil
2.1 Urusan
administrasi perkantoran Dan
7.0 Pemerintahan 100 100 22.78
yang berkualitas dan 100 4.379 100 4.466 100 4.556 100 4.647 100 4.740 Menengah,
1 Daerah 7 Perindustria
tepat waktu terpenuhi
Kabupaten/Kota n Dan
Perdagangan

Dinas
Koperasi
2.1 Program Pelayanan Persentase Izin Usaha Usaha Kecil
Dan
7.0 Izin Usaha Simpan Simpan Pinjam yang 85 98 Menengah,
85 100 90 102 90 104 95 106 98 108 520
2 Pinjam terlayani Perindustria
n Dan
Perdagangan
Dinas
Koperasi
2.1 Program Penilaian Persentase Kesehatan Usaha Kecil
Dan
7.0 Kesehatan Ksp/Usp Koperasi yang 85 98 Menengah,
85 100 90 102 90 104 95 106 98 108 520
4 Ksp/Usp Koperasi dinilai Perindustria
n Dan
Perdagangan

VII - 41
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Koperasi
Program Persentase Pendidikan Usaha Kecil
2.1
Pendidikan Dan Dan Latihan Dan
7.0 85 98
Latihan Perkoperasian yang 85 100 90 102 90 104 95 106 98 108 520 Menengah,
5 Perindustria
Perkoperasian terlaksana n Dan
Perdagangan

Program Dinas
Koperasi
Pemberdayaan Persentase Pemberdayaan Usaha Kecil
2.1
Usaha Menengah, Usaha Menengah, Usaha Dan
7.0 85 98
Usaha Kecil, Dan Kecil, Dan Usaha Mikro 85 1.696 90 1.730 90 1.764 95 1.800 98 1.836 8.825 Menengah,
7 Perindustria
Usaha Mikro (Umkm) n Dan
(Umkm) Perdagangan

Dinas
Koperasi
2.1 Program Usaha Kecil
Persentase UMKM yang Dan
7.0 Pengembangan 85 98
berkembang 85 225 90 230 90 234 95 239 98 244 1.173 Menengah,
8 Umkm Perindustria
n Dan
Perdagangan

Urusan
2.0 Pemerintahan
7 Bidang Tenaga
Kerja

VII - 42
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Penunjang Penanaman
Prosentase laporan Modal,
2.0 Urusan
capaian kinerja dan Pelayanan
7.0 Pemerintahan 75 0
keuangan tersusun tepat 75 123 80 127 85 132 90 138 95 142 661 Terpadu
1 Daerah Satu Pintu
waktu
Kabupaten/Kota Dan Tenaga
Kerja

Persentase layanan dasar Dinas


Penanaman
administrasi perkantoran Modal,
yang memenuhi Pelayanan
82 0 19.30
kebutuhan secara 82 3.443 83 3.689 84 3.836 85 4.094 86 4.247 Terpadu
8 Satu Pintu
berkualitas dan tepat Dan Tenaga
waktu Kerja

Dinas
Penanaman
2.0 Program porsentase meningkatnya Modal,
Pelayanan
7.0 Perencanaan perluasan dan 50 0 Terpadu
50 50 60 50 75 50 80 50 90 50 250
2 Tenaga Kerja kesempatan kerja Satu Pintu
Dan Tenaga
Kerja

VII - 43
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Penanaman
Program Pelatihan Poresentase Modal,
2.0
Kerja Dan meningkatnya TK yang Pelayanan
7.0 70 0
Produktivitas terlatih memiliki 70 250 75 250 80 250 85 250 90 250 1.250 Terpadu
3 Satu Pintu
Tenaga Kerja kopetensi Dan Tenaga
Kerja

Dinas
Penanaman
2.0 Program persentase meningkatnya Modal,
Pelayanan
7.0 Penempatan Tenaga Kerja yang 50 0 Terpadu
50 298 60 340 70 381 85 422 90 465 1.905
4 Tenaga Kerja ditempatkan Satu Pintu
Dan Tenaga
Kerja
Dinas
Penanaman
2.0 Modal,
Program Hubungan prosentase menurunnya Pelayanan
7.0 65 0
Industrial kasus 65 170 60 184 55 199 50 214 40 228 995 Terpadu
5 Satu Pintu
Dan Tenaga
Kerja

Urusan
2.1 Pemerintahan
8 Bidang Penanaman
Modal

VII - 44
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)
Dinas
Penanaman
Program Modal,
2.1
Pengembangan Porsentase Meningkatnya Pelayanan
8.0 50 0
Iklim Penanaman Nilai/Rencana Investasi 50 380 75 395 80 437 85 490 90 545 2.247 Terpadu
2 Satu Pintu
Modal Dan Tenaga
Kerja
Dinas
Penanaman
2.1 Modal,
Program Promosi Meningkatnya investasi Pelayanan
8.0 50 0
Penanaman Modal daerah 50 430 60 460 70 480 80 500 90 550 2.420 Terpadu
3 Satu Pintu
Dan Tenaga
Kerja

Dinas
Penanaman
2.1 persentase meningkatnya Modal,
Program Pelayanan Pelayanan
8.0 pelayananan penanaman 70 0
Penanaman Modal 70 225 75 235 80 250 85 277 90 295 1.282 Terpadu
4 modal dan perizinan Satu Pintu
Dan Tenaga
Kerja

Dinas
Penanaman
Program Modal,
2.1
Pengendalian Meningkatnya Realisasi Pelayanan
8.0 60 0
Pelaksanaan Investasi Daerah 60 325 65 350 70 390 75 410 80 435 1.910 Terpadu
5 Satu Pintu
Penanaman Modal Dan Tenaga
Kerja

VII - 45
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Penanaman
2.1 Pengelolaan Data persentase terkelolanya Modal,
Pelayanan
8.0 Dan Sistem data dengan baik berbasis 50 0 Terpadu
50 37 60 40 75 43 85 45 100 50 215
6 Informasi Teknologi Informasi Satu Pintu
Penanaman Modal Dan Tenaga
Kerja

Urusan
2.2 Pemerintahan
3 Bidang
Perpustakaan

Program Penunjang
Prosentase layanan dasar Dinas
2.2 Urusan
administrasi perkantoran Perpustakaa
3.0 Pemerintahan 59 100 37.75
terpenuhi dan tepat 60 6.833 70 7.175 80 7.534 90 7.910 100 8.306 n Dan
1 Daerah 8 Kearsipan
waktu
Kabupaten/Kota

2.2 Program JUMLAH PENGUNJUNG Dinas


20. Perpustakaa
3.0 Pembinaan PERPUSTAKAAN PER 16.001 16.00 17.00 18.00 19.000 20.0 14.72 n Dan
2.665 2.798 2.938 3.085 3.239 000
2 Perpustakaan TAHUN 0 0 0 00 6 Kearsipan

VII - 46
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Dinas
2.2
Pelestarian Koleksi persentase pelestarian Perpustakaa
3.0 99 100
Nasional Dan naskah kuno 100 447 100 470 100 493 100 518 100 544 2.472 n Dan
3 Kearsipan
Naskah Kuno

Urusan
2.2
Pemerintahan
4
Bidang Kearsipan

2.2 porsentase perbaikan Dinas


Program Perpustakaa
4.0 system administrasi 60 80
Pengelolaan Arsip 60 1.383 65 1.453 70 1.525 75 1.601 80 1.682 7.644 n Dan
2 kearsipan Kearsipan

2.2 Program persentase Dinas


Perpustakaa
4.0 Perlindungan Dan dokumen/arsip yang terli 50 90 n Dan
50 221 60 232 70 244 80 256 90 268 1.220
3 Penyelamatan Arsip dungi dan terselamatkan Kearsipan

Urusan
3 Pemerintahan
Pilihan

VII - 47
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
3.2 Pemerintahan
5 Bidang Kelautan
Dan Perikanan

Dinas
3.2 Program Persentase Perikanan Ketahanan
Pangan,
5.0 Pengelolaan Tangkap yang dikelola 85 100 13.56 Pertanian
85 2.607 90 2.659 95 2.712 95 2.766 100 2.822
3 Perikanan Tangkap dengan baik 5 Dan
Perikanan

Dinas
Program Ketahanan
3.2 Persentase Perikanan
Pengelolaan Pangan,
5.0 Budidaya yang dikelola 85 100 14.87
Perikanan 85 2.859 90 2.916 95 2.974 95 3.034 100 3.095 Pertanian
4 dengan baik 8 Dan
Budidaya Perikanan

Dinas
Program Ketahanan
3.2 Persentase Hasil
Pengolahan Dan Pangan,
5.0 Perikanan yang diolah 85 100
Pemasaran Hasil 85 100 90 102 95 104 95 106 100 108 520 Pertanian
6 dan dipasarkan Dan
Perikanan Perikanan

Urusan
3.2
Pemerintahan
7
Bidang Pertanian

VII - 48
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Ketahanan
3.2 Persentase Sarana
Penyediaan Dan Pangan,
7.0 Pertanian yang tersedia 85 100 50.15
Pengembangan 85 9.637 90 9.830 90 10.026 95 10.227 100 10.431 Pertanian
2 Dan dikembangkan 0 Dan
Sarana Pertanian Perikanan

Program Dinas
3.2 Penyediaan Dan Persentase Prasarana Ketahanan
Pangan,
7.0 Pengembangan Pertanian yang tersedia 85 100 15.55 Pertanian
85 2.990 90 3.050 90 3.111 95 3.173 100 3.236
3 Prasarana Dan dikembangkan 9 Dan
Pertanian Perikanan

Program
Dinas
Pengendalian Persentase Kesehatan Ketahanan
3.2
Kesehatan Hewan Hewan Dan Kesehatan Pangan,
7.0 85 100
Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner 85 145 90 147 90 150 95 153 100 156 752 Pertanian
4 Dan
Masyarakat yang terkendali Perikanan
Veteriner

Dinas
Program Ketahanan
3.2 Persentase Bencana
Pengendalian Dan Pangan,
7.0 Pertanian yang terkendali 85 100
Penanggulangan 85 1.509 90 1.539 90 1.570 95 1.601 100 1.633 7.852 Pertanian
5 Dan ditanggulangi Dan
Bencana Pertanian Perikanan

VII - 49
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
3.2 Persentase Usaha Ketahanan
Program Perizinan Pangan,
7.0 Pertanian yang diberikan 85 100
Usaha Pertanian 85 69 90 71 90 72 95 74 100 75 362 Pertanian
6 izin Dan
Perikanan

Dinas
3.2 Program Ketahanan
Persentase Penyuluhan Pangan,
7.0 Penyuluhan 85 100
Pertanian yang terlaksana 85 231 90 236 90 240 95 245 100 250 1.203 Pertanian
7 Pertanian Dan
Perikanan

Urusan
3.3 Pemerintahan
0 Bidang
Perdagangan

Dinas
Koperasi
Program Usaha Kecil
3.3 Persentase Sarana
Peningkatan Dan
0.0 Distribusi Perdagangan 85 100
Sarana Distribusi 85 841 90 858 90 875 95 893 100 910 4.377 Menengah,
3 yang ditingkatkan Perindustria
Perdagangan n Dan
Perdagangan

VII - 50
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Dinas
Program Stabilisasi Koperasi
Persentase Harga Barang Usaha Kecil
3.3 Harga Barang
Kebutuhan Pokok Dan Dan
0.0 Kebutuhan Pokok 85 100
Barang Penting yang 85 394 90 402 90 410 95 419 100 427 2.053 Menengah,
4 Dan Barang Perindustria
stabil
Penting n Dan
Perdagangan

Dinas
Koperasi
3.3 Program Usaha Kecil
Persentase Ekspor yang Dan
0.0 Pengembangan 85 100
dikembangkan 85 100 90 102 90 104 95 106 100 108 520 Menengah,
5 Ekspor Perindustria
n Dan
Perdagangan

Dinas
Koperasi
Program Persentase Standardisasi Usaha Kecil
3.3
Standardisasi Dan Dan Perlindungan Dan
0.0 85 100
Perlindungan Konsumen yang 85 184 90 188 90 192 95 196 100 200 960 Menengah,
6 Perindustria
Konsumen terlaksana n Dan
Perdagangan

Dinas
Koperasi
Program Usaha Kecil
3.3 Persentase Penggunaan
Penggunaan Dan Dan
0.0 Dan Pemasaran Produk 85 100
Pemasaran Produk 85 100 90 102 90 104 95 106 100 108 520 Menengah,
7 Dalam Negeri Perindustria
Dalam Negeri n Dan
Perdagangan

VII - 51
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
3.3 Pemerintahan
1 Bidang
Perindustrian

Dinas
Koperasi
Program Usaha Kecil
3.3 Persentase Perencanaan
Perencanaan Dan Dan
1.0 Dan Pembangunan 85 100
Pembangunan 85 934 90 953 90 972 95 991 100 1.011 4.862 Menengah,
2 Industri yang terlaksana Perindustria
Industri n Dan
Perdagangan

Dinas
Koperasi
Program Usaha Kecil
3.3 Persentase Izin Usaha
Pengendalian Izin Dan
1.0 Industri Kabupaten/Kota 85 100
Usaha Industri 85 140 90 143 90 146 95 148 100 151 728 Menengah,
3 yang terkendali Perindustria
Kabupaten/Kota n Dan
Perdagangan

Dinas
Koperasi
Program Usaha Kecil
3.3 Sistem Informasi Industri
Pengelolaan Sistem Dan
1.0 Nasional yang terkelola 85 100
Informasi Industri 85 135 90 137 90 140 95 143 100 146 701 Menengah,
4 dengan baik Perindustria
Nasional n Dan
Perdagangan

VII - 52
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Urusan
3.3 Pemerintahan
2 Bidang
Transmigrasi

Dinas
Penanaman
Program porsentase meningkatnya Modal,
3.3
Pembangunan Jumlah KK yang Pelayanan
2.0 70 0
Kawasan ditempatkan ke wilayah 70 60 75 65 80 70 85 75 90 80 350 Terpadu
3 Satu Pintu
Transmigrasi transmigrasi Dan Tenaga
Kerja

Urusan
3.2
Pemerintahan
6
Bidang Pariwisata

VII - 53
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Dokumen
Program Penunjang
Perencanaan,
3.2 Urusan
Penganggaran,dan Dinas
6.0 Pemerintahan 100 100
Evaluasi Kinerja 100 166 100 172 100 184 100 191 100 203 916 Pariwisata
1 Daerah
Perangkat Daerah yang
Kabupaten/Kota
Seharusnya Tersedia

Persentase Dokumen
Pengelolaan Keuangan Dinas
100 100 21.43
Yang Seharusnya 100 3.857 100 4.078 100 4.282 100 4.496 100 4.721 Pariwisata
4
Tersedia dan Tepat Waktu

VII - 54
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Dokumen
Barang Milik Daerah Yang Dinas
100 100
Seharusnya Tersedia dan 100 3 100 3 100 4 100 4 100 5 18 Pariwisata
Tepat Waktu

Persentase layanan dasar


administrasi
kepegawaian, Dinas
100 100
Admisnitrasi Umum, 80 31 80 50 82 50 82 50 85 50 231 Pariwisata
BMD, dan Pemeliharaan
BMD yang terpenuhi

Indeks Profesionalitas Dinas


38,42 60,27 60,42 60,97 61,36 61,5 100
ASN Dispar 22 50 52 54 56 234 Pariwisata
2

VII - 55
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Regulasi
tentang kepariwisataan Dinas
80 100
daerah yang di sahkan 80 145 80 150 82 160 82 170 85 180 545 Pariwisata
dan disosialisasikan

Persentase layanan dasar


administrasi
kepegawaian, Dinas
80 85 11.17
Admisnitrasi Umum, 80 2.275 80 2.041 82 2.236 82 2.208 85 2.412 Pariwisata
1
BMD, dan Pemeliharaan
BMD yang terpenuhi

Program
3.2
Peningkatan Daya Persentase obyek wisata Dinas
6.0 30 0 39.13
Tarik Destinasi dengan kondisi baik 40 5.679 45 6.610 50 7.746 55 8.982 65 10.118 Pariwisata
2 5
Pariwisata

VII - 56
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

3.2 Program Persentase realisasi


Dinas
6.0 Pemasaran kunjungan wisatawan ke 15,23 100 Pariwisata
100 1.157 100 1.262 100 1.419 100 1.576 100 1.733 7.147
3 Pariwisata Kabupaten Lombok Utara

Program
Persentase Sumber Daya
3.2 Pengembangan
Pariwisata Dan Ekonomi Dinas
6.0 Sumber Daya 85 100
Kreatif yang 85 1.585 90 1.490 90 1.595 95 1.800 95 2.005 8.475 Pariwisata
5 Pariwisata Dan
dikembangkan
Ekonomi Kreatif

Unsur Pendukung
4 Urusan
Pemerintahan

4.0
Sekretariat Daerah
1

VII - 57
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase kebijakan di
bidang kelembagaan dan
Program Penunjang
analisa jabatan pelayanan
4.0 Urusan Sekretariat
publik dan tata laksana
1.0 Pemerintahan 70 100 10.14 Daerah/Bag.
serta bidang kinerja dan 100 1.837 100 1.929 100 2.025 100 2.126 100 2.233 Organisasi
1 Daerah 9
reformasi birokrasi yang
Kabupaten/Kota
terlaksana dan
berkualitas

Program Sekretariat
4.0 Persentase Fasilitasi dan
Pemerintahan Dan Daerah/Bag.
1.0 Evaluasi Penyelenggaraan 100 100
Kesejahteraan 100 1.017 100 1.068 100 1.122 100 1.178 100 1.237 5.622 Pemerintaha
2 Pemerintahan Daerah n
Rakyat

VII - 58
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase kebijakan
4.0 Program dibidang pembinaan Sekretariat
Daerah/
1.0 Perekonomian Dan BUMD dan BLUD 100 100 Bag.Ekonom
100 549 100 577 100 606 100 636 100 668 3.036
3 Pembangunan Perekonomian, dan SDA i
Yang terlaksana

Program Sekretariat
Persentase Fasilitasi dan
Pemerintahan Dan Daerah/
Evaluasi Penyelenggaraan 100 100
Kesejahteraan 100 1.017 100 1.068 100 1.122 100 1.178 100 1.237 5.622 Bag.Pemerin
Pemerintahan Daerah tahan
Rakyat

Program
Persentase Pelaksanaan Sekretariat
Pemerintahan Dan
Kebijakan kesehteraan 0 90 71.66 Daerah/
Kesejahteraan 80 13.051 81 13.599 84 14.279 86 14.993 88 15.742 Bag.Kesra
rakyat yang terlaksana 3
Rakyat

VII - 59
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Penunjang Persentase Penunjang


Urusan Urusan Pemerintah Sekretariat
Pemerintahan Daerah Kabupaten /Kota 100 100 115.7 Daerah/
100 25.528 100 20.935 100 21.981 100 23.080 100 24.234 Bag.Umum
Daerah Yang Terlakasana Dan 58
Kabupaten/Kota Berkualitas

Program Penunjang
Persentase Penunjang
Urusan Sekretariat
Urusan Pemerintahan
Pemerintahan 100 100 Daerah/
Daerah Kabupaten /Kota 100 197 100 207 100 217 100 228 100 233 1.082 Bag.App
Daerah
Yang Terlaksana
Kabupaten/Kota

VII - 60
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Persentase Perekonomian Sekretariat


Perekonomian Dan Dan Pembangunan Yang 90 95 13.96 Daerah/
90 2.528 92 2.654 93 2.787 94 2.926 95 3.072 Bag.App
Pembangunan Terlaksana 7

Program Penunjang
Persentase Penunjang
Urusan Sekretariat
Urusan Pemerintahan
Pemerintahan 100 100 Daerah/
Daerah Kabupaten /Kota 100 1.372 100 1.440 100 1.512 100 1.588 100 1.667 7.580 Bag.Humas
Daerah
Yang Terlaksana
Kabupaten/Kota

Program Penunjang
Urusan Sekretariat
Pemerintahan 0 100 100 Daerah/
100 1.699 100 1.784 100 1.873 100 1.966 100 2.065 9.386 Bag.Hukum
Daerah
Kabupaten/Kota

4.0
Sekretariat Dprd
2

VII - 61
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase layanan dasar


Program Penunjang
administrasi perkantoran
4.0 Urusan
yang memenuhi Sekretariat
2.0 Pemerintahan 100 100 142.0
kebutuhan secara 100 22.563 100 26.232 100 27.706 100 30.974 100 34.624 DPRD
1 Daerah 99
berkualitas dan tepat
Kabupaten/Kota
waktu

Persentase Laporan
capaian kinerja dan
100 100 25.69
keuangan tersusun tepat 100 3.031 100 4.082 100 5.133 100 6.193 100 7.253
2
waktu

4.0 Program Dukungan Presentase peningkatan


Sekretariat
2.0 Pelaksanaan Tugas kapasitas lembaga 100 100 149.2 DPRD
100 23.445 100 26.535 100 30.125 100 32.810 100 36.290
2 Dan Fungsi Dprd perwakilan rakyat daerah 03

VII - 62
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Unsur Penunjang
5 Urusan
Pemerintahan

5.0
Perencanaan
1

Persentase Dokumen
Program Penunjang
Perencanaan, Badan
5.0 Urusan
Penganggaran,dan Perencanaan
1.0 Pemerintahan 100 100
Evaluasi Kinerja 100 95 100 153 100 230 100 108 100 92 678 Pembangun
1 Daerah an Daerah
Perangkat Daerah yang
Kabupaten/Kota
Seharusnya Tersedia

Badan
Indeks Profesionalitas Perencanaan
92,31 97
ASN bappeda 93 92 94 96 95 101 96 106 97 112 508 Pembangun
an Daerah

VII - 63
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Dokumen Badan


Pengelolaan Keuangan Perencanaan
100 100 18.97
Yang Seharusnya 100 3.572 100 3.680 100 3.791 100 3.905 100 4.023 Pembangun
2 an Daerah
Tersedia dan Tepat Waktu

Persentase layanan dasar


administrasi Badan
kepegawaian, Perencanaan
Na 87 17.96
Admisnitrasi Umum, 91 3.082 80 3.299 80 3.476 85 4.142 87 3.969 Pembangun
8 an Daerah
BMD, dan Pemeliharaan
BMD yang terpenuhi

VII - 64
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Persentase Ketersediaan


Perencanaan, Dokumen Perencanaan Badan
5.0
Pengendalian Dan Pembangunan Daerah Perencanaan
1.0 Na 100
Evaluasi yang seharusnya tersedia 100 1.561 100 1.402 100 1.995 100 1.983 100 1.602 8.543 Pembangun
2 an Daerah
Pembangunan sesuai regulasi dan telah
Daerah diselaraskan

Program Koordinasi Persentase Keselarasan


5.0 Dan Sinkronisasi dan Konsistensi Badan
Perencanaan
1.0 Perencanaan Perencanaan 99,02 100 Pembangun
99 602 100 632 100 664 100 697 100 732 3.328
3 Pembangunan Pembangunan Daerah an Daerah
Daerah Bidang Infrastruktur

VII - 65
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Keselarasan
dan Konsistensi Badan
Perencanaan Perencanaan
99,02 100
Pembangunan Daerah 99 372 100 391 100 410 100 431 100 452 2.056 Pembangun
an Daerah
Bidang Perekonomian dan
SDA (Sumber Daya Alam)

Persentase Keselarasan
dan Konsistensi Badan
Perencanaan Perencanaan
99,02 100
Pembangunan Daerah 99 1.024 100 1.076 100 1.129 100 1.186 100 1.245 5.660 Pembangun
an Daerah
Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia

VII - 66
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

5.0 Penelitian Dan


5 Pengembangan

Persentase hasil Badan


5.0 Program Penelitian
penelitian, Perencanaan
5.0 Dan Pengembangan 100 100
pengembangan, dan 85 569 90 597 95 627 100 658 100 691 3.143 Pembangun
2 Daerah an Daerah
inovasi yang terdanai

5.0
Keuangan
2

Program Penunjang
Persentase Laporan Badan
5.0 Urusan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
2.0 Pemerintahan 100 195.33 100 940.5
Keuangan Tersusun Tepat 100 173.651 100 180.597 100 187.819 100 100 203.147 Dan Aset
1 Daerah 4 49 Daerah
Waktu
Kabupaten/Kota

VII - 67
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

5.0 Program Cakupan Keuangan Badan


Keuangan
2.0 Pengelolaan Daerah Yang Terkelola 100 100 24.55 Dan Aset
100 4.533 100 4.714 100 4.903 100 5.099 100 5.303
2 Keuangan Daerah Dengan Akuntabel 2 Daerah

5.0 Program Badan


Persentase Pengamanan Keuangan
2.0 Pengelolaan Barang 100 100
Aset Daerah 100 1.023 100 856 100 890 100 926 100 963 4.658 Dan Aset
3 Milik Daerah Daerah

Meningkatkan
Program Penunjang
Akuntabilitas Kinerja dan
5.0 Urusan Badan
Pengelolaan Keuangan,
2.0 Pemerintahan 100 100 62.94 Pendapatan
Prencanaan dan 100 11.392 100 12.156 100 12.565 100 13.267 100 13.565 Daerah
1 Daerah 5
Pelaporan dalam
Kabupaten/Kota
Katagori Baik

Badan
Meningkatkan
65 75 Pendapatan
Profesionalise ASN 65 51 68 135 70 60 73 145 75 68 459 Daerah

VII - 68
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Meningkatkan
Pelayanan, Tata Kelola
Badan
Administrasi
99,41 100 Pendapatan
Perkantoran dan 100 628 100 629 100 646 100 672 100 683 3.258 Daerah
Administrasi Pengelolaan
BMD

Meningkatkan Sarana Badan


Prasarana Pendukung 77,78 85 11.56 Pendapatan
80 2.076 80 2.328 85 2.349 85 2.471 85 2.344 Daerah
Pelayanan 8

5.0 Program Meningkatkan Badan


33,
2.0 Pengelolaan Intensifikasi Pajak -56,99 16.61 Pendapatan
2 600 6 610 7 620 8 630 10 640 31 Daerah
4 Pendapatan Daerah Daerah 3

Meningkatkan Badan
Intensifikasi Retribusi -13,39 610 630 640 25 Pendapatan
5 600 5 5 620 5 5 4.000 Daerah
Pasar

VII - 69
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Meningkatkan
Badan
Kualitas Data Potensi 32,
-61,61 610 620 630 640 4.000 Pendapatan
Pajak Daerah dan 2 600 6 7 8 10 84 Daerah
Retribusi Daerah

Mengembangkan
Sistem Inovasi Badan
Pelayanan Pendapatan 50,58 610 620 630 640 70 4.000 Pendapatan
53 600 55 6 65 70 Daerah
Berbasis Teknologi
Informasi

Meningkatkan Badan
Pengendalian, Monitoring Na 610 620 630 640 60 4.000 Pendapatan
12 600 12 12 12 12 Daerah
dan Evaluasi

5.0
Kepegawaian
3

VII - 70
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Badan
Program Penunjang
Persentase layanan dasar Kepegawaia
5.0 Urusan n Dan
administrasi perkantoran
3.0 Pemerintahan 75 85 29.76 Pengembang
yang terpenuhi tepat 75 1.200 77 1.250 80 1.300 82 6.503 85 6.999 an Sumber
1 Daerah 0
waktu Daya
Kabupaten/Kota Manusia

Badan
Persentase ketersediaan Kepegawaia
n Dan
sarana prasarana dalam
70 1.200 1.250 1.300 1.350 80 Pengembang
pemenuhan standar 70 73 75 77 80 1.400 5.500 an Sumber
pelayanan kepegawaian Daya
Manusia

Badan
Kepegawaia
n Dan
Tingkat Kepatuhan
100 1.200 1.250 1.300 1.350 100 Pengembang
Pegawai 100 100 100 100 100 1.400 5.500 an Sumber
Daya
Manusia

VII - 71
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Badan
Prosentase Laporan Kepegawaia
n Dan
capaian kinerja dan
100 1.200 1.250 1.300 1.350 100 Pengembang
keuangan tersusun tepat 100 100 100 100 100 1.400 5.500 an Sumber
waktu Daya
Manusia

Badan
Kepegawaia
5.0 Program Persentase Jabatan yang n Dan
3.0 Kepegawaian diisi sesuai Standar 70 750 100 Pengembang
100 700 100 100 800 100 850 100 900 4.500 an Sumber
2 Daerah Kompetensi Jabatan (SKJ)
Daya
Manusia

Badan
Kepegawaia
Persentase ASN yang n Dan
memiliki penilaian Kinerja 70 750 85 800 90 850 900 97 4.500 Pengembang
75 700 80 95 an Sumber
baik
Daya
Manusia

Badan
Kepegawaia
Jumlah Kasus n Dan
Pelanggaran Disiplin ASN 70 700 750 800 850 900 97 4.500 Pengembang
75 80 85 90 95 an Sumber
yang terselesaikan
Daya
Manusia

VII - 72
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

5.0 Pendidikan Dan


4 Pelatihan

Persentase ASN memiliki Badan


Program sertifikat diklat Kepegawaia
5.0 n Dan
Pengembangan peningkatan kompetensi
4.0 80 95 15.21 Pengembang
Sumber Daya manajerial/diklat 80 2.492 85 2.741 85 3.015 90 3.317 95 3.648 an Sumber
2 3
Manusia kepemimpinan (PIM II, III Daya
dan IV) dan Diklatsar Manusia

Unsur Pengawasan
6 Urusan
Pemerintahan

6.0
Inspektorat Daerah
1

VII - 73
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Penunjang
Persentase Urusan
6.0 Urusan
Pemerintahan Daerah
1.0 Pemerintahan 85 100 30.53 Inspektorat
Kabupaten/Kota yang 85 5.867 90 5.984 90 6.104 95 6.226 100 6.351
1 Daerah 2
terlaksana dengan baik
Kabupaten/Kota

6.0 Program Persentase Pengawasan


1.0 Penyelenggaraan kegiatan yang terlaksana 85 100 Inspektorat
85 1.221 90 1.245 90 1.270 95 1.296 100 1.322 6.354
2 Pengawasan dengan baik

Program
Persentase Perumusan
6.0 Perumusan
Kebijakan, Pendampingan
1.0 Kebijakan, 85 100 Inspektorat
Dan Asistensi yang 85 233 90 238 90 243 95 248 100 253 1.214
3 Pendampingan Dan
terlaksana sesuai aturan
Asistensi

VII - 74
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

7 Unsur Kewilayahan

7.0
Kecamatan
1

Program Penunjang Persentase ketersediaan


7.0 Urusan layanan penunjang
Kecamatan
1.0 Pemerintahan pemerintah daerah 92 99 17.25 Pemenang
95 3.313 96 3.534 97 3.391 98 3.488 99 3.528
1 Daerah berkualitas dan tepat 5
Kabupaten/Kota waktu

Program Persentase
7.0
Penyelenggaraan kebermanfaatan Kecamatan
1.0 80 95
Pemerintahan Dan pelayanan yang telah 90 135 92 149 93 162 94 172 95 188 805 Pemenang
2
Pelayanan Publik dilaksanakan

VII - 75
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Cakupan Pelaksanaan


7.0
Pemberdayaan Program Pemberdayaan Kecamatan
1.0 70 0
Masyarakat Desa Masyarakat Desa 70 77 80 57 80 61 85 57 90 69 321 Pemenang
3
Dan Kelurahan Terlaksana dengan baik

Persentase Potensi
7.0 Program Koordinasi
Gangguan Ketentraman Kecamatan
1.0 Ketentraman Dan 95 100
dan Ketertiban Umum 95 70 100 52 100 55 100 57 100 60 294 Pemenang
4 Ketertiban Umum
tertangani

Program
7.0 Penyelenggaraan Cakupan Pelaksanaan
Kecamatan
1.0 Urusan Urusan Pemerintahan 100 100 Pemenang
100 158 100 210 100 163 100 215 100 170 915
5 Pemerintahan Umum terpenuhi
Umum

VII - 76
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
7.0 Cakupan Pembinaan dan
Pembinaan Dan Kecamatan
1.0 Pengawasan Pemerintah 75 87,5 87,5 0
Pengawasan 75 98 75 145 127 134 100 141 643 Pemenang
6 Desa yang dilaksanakan
Pemerintahan Desa

Program Penunjang Persentase ketersediaan


7.0 Urusan layanan penunjang
Kecamatan
1.0 Pemerintahan pemerintah daerah 92 99 17.25 Tanjung
95 3.313 96 3.534 97 3.391 98 3.488 99 3.528
1 Daerah berkualitas dan tepat 5
Kabupaten/Kota waktu

Program Persentase
7.0
Penyelenggaraan kebermanfaatan Kecamatan
1.0 80 95
Pemerintahan Dan pelayanan yang telah 90 135 92 149 93 162 94 172 95 188 805 Tanjung
2
Pelayanan Publik dilaksanakan

VII - 77
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Cakupan Pelaksanaan


7.0
Pemberdayaan Program Pemberdayaan Kecamatan
1.0 70 0
Masyarakat Desa Masyarakat Desa 70 77 80 57 80 61 85 57 90 69 321 Tanjung
3
Dan Kelurahan Terlaksana dengan baik

Persentase Potensi
7.0 Program Koordinasi
Gangguan Ketentraman Kecamatan
1.0 Ketentraman Dan 95 100
dan Ketertiban Umum 95 70 100 52 100 55 100 57 100 60 294 Tanjung
4 Ketertiban Umum
tertangani

Program
7.0 Penyelenggaraan Cakupan Pelaksanaan
Kecamatan
1.0 Urusan Urusan Pemerintahan 100 100 Tanjung
100 158 100 210 100 163 100 215 100 170 915
5 Pemerintahan Umum terpenuhi
Umum

VII - 78
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
7.0 Cakupan Pembinaan dan
Pembinaan Dan Kecamatan
1.0 Pengawasan Pemerintah 75 87,5 87,5 0
Pengawasan 75 98 75 145 127 134 100 141 643 Tanjung
6 Desa yang dilaksanakan
Pemerintahan Desa

Program Penunjang Persentase ketersediaan


7.0 Urusan layanan penunjang
Kecamatan
1.0 Pemerintahan pemerintah daerah 92 99 17.25 Gangga
95 3.313 96 3.534 97 3.391 98 3.488 99 3.528
1 Daerah berkualitas dan tepat 5
Kabupaten/Kota waktu

Program Persentase
7.0
Penyelenggaraan kebermanfaatan Kecamatan
1.0 80 95
Pemerintahan Dan pelayanan yang telah 90 135 92 149 93 162 94 172 95 188 805 Gangga
2
Pelayanan Publik dilaksanakan

VII - 79
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Cakupan Pelaksanaan


7.0
Pemberdayaan Program Pemberdayaan Kecamatan
1.0 70 0
Masyarakat Desa Masyarakat Desa 70 77 80 57 80 61 85 57 90 69 321 Gangga
3
Dan Kelurahan Terlaksana dengan baik

Persentase Potensi
7.0 Program Koordinasi
Gangguan Ketentraman Kecamatan
1.0 Ketentraman Dan 95 100
dan Ketertiban Umum 95 70 100 52 100 55 100 57 100 60 294 Gangga
4 Ketertiban Umum
tertangani

Program
7.0 Penyelenggaraan Cakupan Pelaksanaan
Kecamatan
1.0 Urusan Urusan Pemerintahan 100 100 Gangga
100 158 100 210 100 163 100 215 100 170 915
5 Pemerintahan Umum terpenuhi
Umum

VII - 80
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
7.0 Cakupan Pembinaan dan
Pembinaan Dan Kecamatan
1.0 Pengawasan Pemerintah 75 87,5 87,5 0
Pengawasan 75 98 75 145 127 134 100 141 643 Gangga
6 Desa yang dilaksanakan
Pemerintahan Desa

Program Penunjang Persentase ketersediaan


7.0 Urusan layanan penunjang
Kecamatan
1.0 Pemerintahan pemerintah daerah 92 99 17.25 Kayangan
95 3.313 96 3.534 97 3.391 98 3.488 99 3.528
1 Daerah berkualitas dan tepat 5
Kabupaten/Kota waktu

Program Persentase
7.0
Penyelenggaraan kebermanfaatan Kecamatan
1.0 80 95
Pemerintahan Dan pelayanan yang telah 90 135 92 149 93 162 94 172 95 188 805 Kayangan
2
Pelayanan Publik dilaksanakan

VII - 81
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Cakupan Pelaksanaan


7.0
Pemberdayaan Program Pemberdayaan Kecamatan
1.0 70 0
Masyarakat Desa Masyarakat Desa 70 77 80 57 80 61 85 57 90 69 321 Kayangan
3
Dan Kelurahan Terlaksana dengan baik

Persentase Potensi
7.0 Program Koordinasi
Gangguan Ketentraman Kecamatan
1.0 Ketentraman Dan 95 100
dan Ketertiban Umum 95 70 100 52 100 55 100 57 100 60 294 Kayangan
4 Ketertiban Umum
tertangani

Program
7.0 Penyelenggaraan Cakupan Pelaksanaan
Kecamatan
1.0 Urusan Urusan Pemerintahan 100 100 Kayangan
100 158 100 210 100 163 100 215 100 170 915
5 Pemerintahan Umum terpenuhi
Umum

VII - 82
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
7.0 Cakupan Pembinaan dan
Pembinaan Dan Kecamatan
1.0 Pengawasan Pemerintah 75 87,5 87,5 0
Pengawasan 75 98 75 145 127 134 100 141 643 Kayangan
6 Desa yang dilaksanakan
Pemerintahan Desa

Program Penunjang Persentase ketersediaan


7.0 Urusan layanan penunjang
Kecamatan
1.0 Pemerintahan pemerintah daerah 92 99 17.25 Bayan
95 3.313 96 3.534 97 3.391 98 3.488 99 3.528
1 Daerah berkualitas dan tepat 5
Kabupaten/Kota waktu

Program Persentase
7.0
Penyelenggaraan kebermanfaatan Kecamatan
1.0 80 95
Pemerintahan Dan pelayanan yang telah 90 135 92 149 93 162 94 172 95 188 805 Bayan
2
Pelayanan Publik dilaksanakan

VII - 83
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Cakupan Pelaksanaan


7.0
Pemberdayaan Program Pemberdayaan Kecamatan
1.0 70 0
Masyarakat Desa Masyarakat Desa 70 77 80 57 80 61 85 57 90 69 321 Bayan
3
Dan Kelurahan Terlaksana dengan baik

Program
Persentase Potensi
7.0 Penyelenggaraan
Gangguan Ketentraman Kecamatan
1.0 Urusan 95 100
dan Ketertiban Umum 95 70 100 52 100 55 100 57 100 60 294 Bayan
5 Pemerintahan
tertangani
Umum

Program
7.0 Cakupan Pelaksanaan
Pembinaan Dan Kecamatan
1.0 Urusan Pemerintahan 100 100
Pengawasan 100 158 100 210 100 163 100 215 100 170 915 Bayan
6 Umum terpenuhi
Pemerintahan Desa

VII - 84
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Unsur Cakupan Pembinaan dan


8 Pemerintahan Pengawasan Pemerintah 75 87,5 87,5 100
75 98 75 145 127 134 100 141 643
Umum Desa yang dilaksanakan

8.0 Kesatuan Bangsa


1 Dan Politik

Program Penunjang
Persentase Urusan Badan
8.0 Urusan
Pemerintahan Daerah Kesatuan
1.0 Pemerintahan 80 100 19.24
Kabupaten/Kota yang 70 2.627 75 3.514 80 3.604 85 4.314 100 5.189 Bangsa Dan
1 Daerah 8 Politik
terlaksana dengan baik
Kabupaten/Kota

VII - 85
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Persentase Ideologi
Program Penguatan Badan
8.0 Pancasila Dan Karakter
Ideologi Pancasila Kesatuan
1.0 Kebangsaan pada 80 100
Dan Karakter 80 520 82 624 85 687 90 755 95 907 3.493 Bangsa Dan
2 masyarakat yang Politik
Kebangsaan
terlaksana

Program
Peningkatan Peran
Persentase Partai Politik
Partai Politik Dan
Dan Lembaga Pendidikan Badan
8.0 Lembaga
Melalui Pendidikan Politik Kesatuan
1.0 Pendidikan Melalui 80 100
Dan Pengembangan Etika 80 424 85 466 87 536 90 644 95 805 2.875 Bangsa Dan
3 Pendidikan Politik Politik
Serta Budaya Politik yang
Dan Pengembangan
ditingkatkan perannya
Etika Serta Budaya
Politik

VII - 86
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program Persentase Pemberdayaan


8.0 Pemberdayaan Dan Dan Pengawasan Badan
Kesatuan
1.0 Pengawasan Organisasi 75 100 Bangsa Dan
75 446 80 555 85 700 90 877 100 1.025 3.603
4 Organisasi Kemasyarakatan yang Politik
Kemasyarakatan terlaksana

Program
Persentase Pembinaan
Pembinaan Dan Badan
8.0 Dan Pengembangan
Pengembangan Kesatuan
1.0 Ketahanan Ekonomi, 80 100
Ketahanan 80 395 85 474 85 568 90 682 95 818 2.937 Bangsa Dan
5 Sosial, Dan Budaya yang Politik
Ekonomi, Sosial,
terselenggara
Dan Budaya

VII - 87
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat
Bidang Urusan Kinerja Kondisi Daerah
Indikator Penanggung
Ko Pemerintahan Dan Awal Kinerja pada
Kinerja Program 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Jawab
de Program Prioritas RPJMD
(outcome) periode
Pembangunan (Tahun RPJMD
2020) Rp Rp Rp Rp Targ Rp Tar Rp
Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) Target (Juta) et (Juta) get (Juta)

Program
Peningkatan
Persentase Kewaspadaan
Kewaspadaan
Nasional Dan Badan
8.0 Nasional Dan
Peningkatan Kualitas Dan Kesatuan
1.0 Peningkatan 80 100
Fasilitasi Penanganan 80 781 85 1.139 85 1.343 90 1.612 95 2.015 6.891 Bangsa Dan
6 Kualitas Dan Politik
Konflik Sosial yang
Fasilitasi
ditingkatkan
Penanganan
Konflik Sosial

Sumber : Renstra OPD kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026

VII - 88
BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan


gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi misi kepala daerah
dari sisi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penetapan kinerja
dilaksanakan berdasarkan pada asas spesifik, obyektif, berkesinambungan,
terukur, dapat diperbandingkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Indikator Kinerja Daerah ini kemudian dituangkan menjadi Indikator


Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK)
atau Indikator Kinerja Sasaran pada akhir periode masajabatan. Indikator
tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk matriks yang akan
dipergunakan sebagai acuan dan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan daerah. Selengkapnya,
matriks indikator tersebut disajikan dalam tabel berikut :

VIII - 1
Tabel 8.1
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Lombok Utara 2021-2026
Kondisi Awal Target Per Tahun
Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Satuan
Tujuan (IKU) 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1 Mewujudkan Mewujudkan tata 1. Indeks Reformasi Nilai 51,77 >60-70 61 62 63 71 72


Pemerintahan Yang kelola pemerintahan Birokrasi
Efektif, Bersih, yang baik, efektif dan
Aspiratif Dan melayani
Transparan Melalui
Percepatan Reformasi
Birokrasi

2 Meningkatkan Meningkatkan Kualitas 2. Indeks Nilai 64,42 64,49 65,29 66,09 66,89 67,69 68,49
Kualitas Hidup Hidup Masyarakat Pembangunan
Masyarakat yang Manusia
Berbudaya dan
Religius

3 Meningkatkan Meningkatkan 3. Penurunan Indeks Nilai 106,91 - 104,77 102,68 100,62 98,61 96,64
Kualitas Dan Ketangguhan terhadap Resiko Bencana
Pemerataan Bencana
Pembangunan
Infrastruktur Dengan
Tetap Memperhatikan
Kelestariaan
Lingkungan Dan
Ketangguhan
Terhadap Bencana Pemerataan 4. Indeks Nilai 62,67 67,19 71,33 75,17 82,10 88,37 94,64
Pembangunan Infrastruktur
Insfrastruktur Dasar Dasar

VIII - 2
Kondisi Awal Target Per Tahun
Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Satuan
Tujuan (IKU) 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Meningkatkan kualitas 5. Indeks Nilai 59,08 64,79 65,44 65,92 66,41 67,22 68,19
lingkungan hidup dan Lingkungan Hidup
pemeliharaan
kelestariannya

4 Meningkatkan Meningkatkan 6. Laju Pertumbuhan Nilai -7,44 -3,44 0 2,5 3,6 4,3 5
Perekonomian Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi Daerah
Daerah Berbasis inklusif
IPTEK Dan Kearifan
Lokal Melalui
Optimalisasi Sumber
Pendanaan serta
Menciptakan Iklim
Investasi yang
Kondusif Untuk
Pengembangan
Usaha Dan
Ketersediaan
Lapangan Kerja

VIII - 3
Tabel 8.2
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kab. Lombok Utara

Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Awal Target Per Tahun


No Urusan/Indikator Kinerja Satuan 2021
Pembangunan Daerah 2020 2022 2023 2024 2025 2026
(Target)

A Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Laju Pertumbuhan Ekonomi Nilai -7,44 -3,44 0 2,5 3,6 4,3 5


Daerah

Persentase Penduduk Miskin % 26,99 26,49 25,99 24,99 23,49 21,49 19,49

Cakupan Kepala Keluarga Miskin KK 109 109 218 327 436 436
Yang Diintervensi Permberdayaan
Ekonomi

Indeks Pembangunan Manusia Nilai 64,42 64,49 65,29 66,09 66,89 67,69 68,49

Produk Domestik Rupiah 4548,7 4765,2 4616,75 4684,8 4850,4 5015,9 5181,5
Regional Bruto Atas Dasar Harga (dalam
Berlaku (ADHB) Juta
Rupiah)
B Aspek Daya Saing
Pengeluaran Perkapita Rupiah 9.006 9.017 9279 9510,98 9796,30 10.139,2 10.646,1
Disesuaikan (dalam
Ribu
Rupiah)
Indeks Reformasi Birokrasi Nilai 51,77 >60-70 61 62 63 71 72

VIII - 4
Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Awal Target Per Tahun
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan 2021
Pembangunan Daerah 2020 2022 2023 2024 2025 2026
(Target)
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Nilai 61,23 >60-70 62 65 68 70 71
Kinerja Instansi Pemerintah

Hasil Penilaian Laporan Nilai Na 3,14 3,18 3,22 3,26 3,30


Penyelenggaran Pemerintah
Daerah (LPPD)

Indeks Kepuasan Masyarakat % 78,3 80 82 83 84 85 86


(IKM)

C Aspek Pelayanan Umum

1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar

1.01 Pendidikan
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 5,91 5,67 6,17 6,3 6,43 6,56 6,69
Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 12,72 Na 12,86 12,93 13 13,07 13,14

1.02 Kesehatan
Angka Harapan Hidup Tahun 67,17 67,13 67,83 68,16 68,49 68,82 69,15

Angka Kematian Ibu Nilai 58,6 Na 42,83 40,65 38,68 36,9 35,27
(3/5119* (2/4670* (2/4920* (2/5170* (2/5420* (2/5670*
100000) 100000) 100000) 100000) 100000) 100000)
Angka Kematian Bayi Nilai 13,5 5,35 5,08 4,83 4,61 4,4
(69/5119* (25/4670* (25/4920* (25/5170* (25/5420* (25/5670*
1000) 1000) 1000) 1000) 1000) 1000)
Persentase Balita Stunting % 33,7 33,30 32,60 31,90 31,20 30,50 29,80

VIII - 5
Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Awal Target Per Tahun
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan 2021
Pembangunan Daerah 2020 2022 2023 2024 2025 2026
(Target)

Pekerjaan Umum dan Penataan


1.03
Ruang

Indeks Infrastruktur Dasar Nilai 62,67 67,19 71,33 75,17 82,10 88,37 94,64

Persentase Jalan Kabupaten


% 71,13 71,5 72 73 74 74,5 75
Dalam Kondisi Baik

Cakupan air bersih aman % 23,55 23,55 23,85 24,15 24,45 24,75 25,05

Persentase pembangunan gedung


pemerintahan pasca bencana % 0 0 7,69 15,38 38,46 69,23 100
gempa bumi

1.04 Perumahan Rakyat dan Kawasan


Pemukiman

Cakupan rumah layak huni % 81,13 81,22 81,54 81,86 82,17 82,49 82,85

Persentase rumah tangga


% 2,84 4,88 6,92 8,96 11 13,04 15,08
mengakses sarana sanitasi aman

VIII - 6
Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Awal Target Per Tahun
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan 2021
Pembangunan Daerah 2020 2022 2023 2024 2025 2026
(Target)

Ketentraman dan Ketertiban


1.05 Umum serta Perlindungan
Masyarakat

Penurunan Indeks Resiko Bencana Nilai 106,91 104,77 102,68 100,62 98,61 96,64

Nilai Indeks Ketahanan Daerah Nilai - 0,65 0,65 0,66 0,67 0,69 0,7

2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan


Dasar
Pemberdayaan Perempuan dan
2.02 Perlindungan Anak

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Nilai 85,44 86,19 86,565 86,94 87,315 87,69

2.05 Lingkungan Hidup

Indeks Lingkungan Hidup Nilai 59,08 64,79 65,44 65,92 66,41 67,22 68,19

Indeks Kualitas Air Nilai 25 42,38 42,93 43,03 43,13 43,88 44,83

Indeks Tutupan Lahan Nilai 51,85 53,69 55,52 57,36 59,19 61,02 62,85

Indeks Kualitas Udara Nilai 94,62 91,59 91,7 91,81 91,91 92.23 92,76

Persentase Jumlah sampah yang % 53,19 54,89 56,59 58,29 60 61,7 63,4
tertangani

VIII - 7
Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Awal Target Per Tahun
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan 2021
Pembangunan Daerah 2020 2022 2023 2024 2025 2026
(Target)

2.07 Tenaga Kerja

Angka Pengangguran Terbuka % 3,01 3,01 2,69 2,37 2,05 1,73 1,41

2.09 Penanaman Modal

Kenaikan / penurunan Nilai


% - 55,86 22,39 18,29 69,03 35,72 31,59 24,26
Realisasi Investasi

2.16 Komunikasi dan Informatika

Implementasi Sistem
Nilai 2,88 Na 2,9 3,2 3,3 3,4 3,5
Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE)

5 Unsur Penunjang Urusan


Pemerintahan

5.02 Keuangan

Proporsi PAD terhadap pendapatan


% 12,41 12,45 12,80 13,20 15,58 17,83 20,63

VIII - 8
Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Awal Target Per Tahun
No Urusan/Indikator Kinerja Satuan 2021
Pembangunan Daerah 2020 2022 2023 2024 2025 2026
(Target)

6 Unsur Pengawasan Urusan


Pemerintahan

6.01 Inspektorat Daerah

Presentase Perangkat Daerah yang


melakukan Pelayanan Publik
Berpredikat Wilayah Bebas % 0 Na 1 2 3 4 5
Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM)

Opini Pemeriksaan Oleh BPK. Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

VIII - 9
BAB IX
PENUTUP

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


(RPJMD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026 dilakukan
dengan dasar hasil pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD;
sinkronisasi terkait akuntabilitas kinerja daerah; serta karena
penyesuaian Perangkat Daerah. Dokumen RPJMD ini adalah
penjabaran Visi, Misi, dan Program Bupati/Wakil Bupati yang disusun
dengan menggunakan pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif
dan pendekatan politis serta pendekatan atas-bawah dan bawah-atas.
Pendekatan teknokratik adalah pendekatan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan Daerah. Pendekatan partisipatif dilaksanakan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui proses
Konsultasi Publik, Focus Group Discussion (FGD), Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Sedangkan pendekatan
politik dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala
daerah yang dibahas bersama dengan DPRD. Pendekatan atas bawah
dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan
dalam musyawarah pembangunan secara berjenjang di daerah hingga
nasional, serta dengan penyelarasan kebijakan dan program nasional
dan provinsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah
pelaksanaan sebagai berikut :
1. Seluruh Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara agar melaksanakan program-program
dalam RPJMD Tahun 2021-2026 dengan sebaik-baiknya;

2. OPD se Kabupaten Lombok Utara berkewajiban menyusun Rencana


Strategis yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan
kebijakan, rencana program dan kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-2026.

3. Penyusunan RKPD berpedoman pada RPJMD Kabupaten Lombok


Utara Tahun 2021-2026 sebagai landasan penyusunan KUA PPAS
dalam rangka penyusunan RAPBD.

IX - 1
4. Bappeda berkewajiban melakukan pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan dan hasil RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun
2021-2026.

5. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang


dilaksanakan OPD yang dinilai tidak sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-
2026.

6. Bupati dan Wakil Bupati berkewajiban menyebarluaskan Peraturan


Daerah tentang RPJMD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-
2026.

7. DPRD berkewajiban membahas KUA PPAS yang diajukan oleh


Bupati dalam rangka penyusunan RAPBD dan pembahasaan
rancangan Peraturan Daerah tentang RAPBD untuk menjamin agar
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2021-2026.

BUPATI LOMBOK UTARA

H.DJOHAN SJAMSU, SH

IX - 2

Anda mungkin juga menyukai