Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“AKAR PEMIKIRAN ILMU KALAM”

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Alifa Nurul Azizah ( 2021222)


2. Diniatul Aliyah (2021237)
3. Muadzani Fajar Nur Febrianto (2021227)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dosen Pembimbing :

Bapak Muhammad Faiz Arrafi,S.E.,M.E.

INSTITUT AGAMA ISLAM

NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin , segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT


atas berbagai nikmat,rahmat, taufiqdan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ASWAJA.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ASWAJA yaitu kelompok 2
dengan tema “Akar pemikiran ilmu kalam”.

Kami ucapkan terimakasih atas tersusunya makalah ini kepada Bapak Muhammad Faiz
Arrafi,S.E.,M.E.selaku dosen pembimbing ASWAJA yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami meminta masukan demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Demikian makalah ini kami tulis adapun kritik dan saran yang diberikan kami ucapkan
terimakasih.

Kebumen,

17 September 2021

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar …………………………………………………………………….. 2

Daftar Isi …………………………………………………………………………... 3

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang …………………………………………………………….. 4


b. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 4
c. Tujuan ……………………………………………………………………... 5
Bab II Pembahasan

a. Pengertian ilmu kalam…………………………………………………….. 6


b. Akar pemikiran ilmu kalam…………………………………………………6
Bab III Penutup

a. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 10
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………. 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu Ushuluddin, ilmu Tauhid, Fiqh
al al akbar, dan teologi Islam. Aqidah ilmu kalam sebagaimana diketahui, membahas ajaran-
ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara
mendalam, perlu mempelajari aqidah yang terdapat dalam agamanya.mempelajari aqidah atau
teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan yang
kuat, yang tidak mudah diombang ambingkan oleh peredaran zaman.

Teologi di dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid mengandung arti satu atau Esa
dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat terpenting di antara sifat-sifat Tuhan.
Teologi Islam disebut juga ilmu kalam.  Ilmu kalam memiliki definisi yang berbeda-beda
menurut beberapa Ulama.  Ilmu Tauhid atau  Ilmu Kalam ialah ilmu yang
mempelajari/membicarakan tentang Ketuhanan baik Dzat, kehendak, perbuatan dan sifat-Nya
yang bersifat mustahil. Ilmu kalam mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani
yang diperkuat dalil-dalil rasional.

B. Rumusan Masalah

.1. Apa pengertian Ilmu Kalam ?

.2 .Apa saja sumber-sumber ilmu kalam ?

C. Tujuan

1.Untuk mengetahu pengertian ilmu kalam

2.Untuk mengetahui akar pemikiran ilmu kalam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Ilmu Kalam

Ilmu kalam mempunyai banyak definisi menurut beberapa Ulama. Namun dalam makalah ini
kami mengartikan ilmu kalam adalah Ilmu yang membahas tentang Ketuhanan baik dzat.
Ilmu Kalam juga dinamakan Ilmu Tauhid, tauhid ialah percaya kepada tuhan yang maha ssa,
tidak ada sekutu baginya. Ilmu kalam dinamakan ilmu tauhid, karena tujuannya ialah
menetapkan keesaan allah dalam zat dan perbuatannya dalam menjadikan alam semesta dan
hanya allah yang menjadi tempat tujuan terakhir alam ini.
Ilmu Kalam juga dinamakan ilmu aqaid atau ilmu ushuludin, karena persoalan kepercayaan yang
menjadi pokok ajaran agama itulah yang menjadi pokok pembicaraannya.
Ilmu kalam menyerupai Ilmu Theologi, terdiri dari dua kata yaitu “Theo” artinya “Tuhan” dan
“Logos”  artinya “Ilmu” jadi theologi bermakna ilmu tentang ketuhanan.

Dikatakan Ilmu Kalam karena:


a.    Persoalan terpenting yang menjadi pembicaraan abad-abad permulaan hijrah ialah firman
tuhan (Kalam Allah) dan non-azalinya Qur’an (Khalq Al-Qur’an).
b.    Dasar Ilmu Kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil-dalil ini theis jelas dalam
pembicaraan-pembicaraan mutakallimin. Mereka jarang-jarang kembali kepada dalil naql (Quran
dan Hadits), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan lebih dahulu

Ada beberapa sumber ilmu kalam yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :

1.Al-Qur’an

Sebagai ilmu kalam, Al-Qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah-
masalah ketuhanan. Di antara adalah:

a.Q.S. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan,
bahkan tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang tampak sekutu/sama (sejajar) dengan-Nya.

b. Q.S. Asy-Syuuraa (42) : 7.

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak seperti apapun di dunia ini. Ia Maha Mendengar dan
Maha Mengetahui.

5
Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan mempunyai “tangan” yamg selalu berada di atas tangan
orang-orang yang melakukan sesuatu, selama orang-orang itu selalu berpegang teguh dengan
janji allah

c.Q.S. Thatha (20) : 39.

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “mata” yang selalu digunakan untuk
mengawasi seluruh gerak termasuk gerakan hati makhluk-Nya.

d. Q.S. Ar-Rahman (55) : 27.

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “wajah” yang tidak akan rusak selamanya.

e.Q.S. An-Nisaa’ (4) : 125.

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan
dikatakan melaksanakan aturan agama ketika telah menggunakan wajahnya untuk kedamaian
dalam agama Allah SWT.

f. Q.S.Luqman (31):22.

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang telah menggunakan wajahnya untuk kedamaian karena
Allah disebut orang “muhsin”.

g.  Q.S.Ali Imron (3):83.

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang menurunkan penunjuk jalan kepada para nabi

h. Q.S Al-Anbiya (21):92.

Ayat ini menunjukkan bahwa manusia dalam berbagai suku,ras,atau etnis, dan agama pun adalah
umat Tuhan yang satu.Oleh karena itu, semua umat –tanpa membedakan kondisi dan situasi apa
pun-harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya..  Q.S.Al-Hajj(22):78.

Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang ingin melakukan kegiatan yang sungguh-sungguh
akan dikatakan sebagai “jihad” jika dilakukan hanya karena Allah  SWT semata.

 Ayat-ayat di atas berkaitan dengan dzat, sifat, asma, perbuatan, tuntunan, dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan eksistensi Tuhan. Hanya, penjelasan perinciannya tidak ditemukan. Oleh
karena itu, sangat beralasan jika para ahli berbeda pendapat dalam menginterprestaskan
perinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan disistemasikan
sehingga menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu kalam.

6
2.   Hadist

Mutakalim tidak pernah lepas dari nash-nash Al-Qur’an dan hadist ketika berbicara masalah
ketuhanan. Masing-masing kelompok ilmu kalam mencoba memahami dan menafsirkan alqur’an
dan hadist lalu kemudian menjadikannya sebagai penganut argumentasi mereka.

Di samping itu, dalil-dalil nakli ini tentunya diperkuat dengan dalil Aqli atau alur thei yang logis.
Dalil aqli ini ada yang berasal dari ilmu keislaman murni dan ada yang di adopsi dari pemikian-
pemikiran di luar islam. Yang benar adalah kalau di theism bahwa ilmu kalam itu bersumber dari
Al-Qur’an dan hadist yang perumusan-perumusannya di dorong oleh theis dari dalam dan dari
luar.

Hadist Nabi Muhammad SAW.pun  banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu


kalam, di antaranya hadist Nabi yang menjelaskab hakikat keimanan:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ‘Pada suatu hari ,ketika Rasulullah SAW. Berada bersama
kaum muslim ,theis la seorang lakilaki  kemudian bertanya kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah
SAW! Apakah yang dimaksud dengan iman ?’

“Rasul menjawab.’yaitu kamu percaya kepada Allah,para Malaikat,semua kitab yang diturunkan
hari pertemuan dengan –Nya, para Rasul,dan hari kebangkitan.’

  Laki laki itu bertanya lagi,’ Wahai Rasulullah! Apakah pula yang dimaksud kan dengan islam?’

   Rasulullah menjawab.’ Islam adalah mengabdikan diri kepada Allah dan tidak menyekutukan-
Nya dengan kata lain ,mendirikan sholat yang ditelah difardukan,mengeluarkan zakat yang
diwajibkan,dan berpuasa pada bulan ramadhan.’

Kemudian laki laki tersebut bertanya lagi,’ Wahai Rasulullah ! Apakah makna ihsar ?’

 Rasulullah menjawab,’ Engkau hendakla beribadah kepada Allah seolah olah engkau melihat-
Nya, sekira-Nya engkau tidak melihat-Nya , ketahuilah bahwa dia senantiasa memperhatikan
mu.’Laki laki tersebut bertanya lagi .’ Wahai Rasulullah! Bilakah hari kiamat akan terjadi?’

Rasulullah menjawab,’ tidaklah saya lebih tahu dari mu. Walaupun demikian, aku akan cerita
kan kepada mu mengenai tanda-tandanya. Apabila seseorang hamba melahirkan majikanya, itu
adalah sebagian dari tandanya. Seterusnya apabila seorang miskin menjadi pemimpin
masyarakat, itu juga sebagai dari tandanya. Selain itu, Apabila masyarakat yang pada asalnya
pengembbala kambing mampu bersaing dalam menhias banguna-bangunan mereka, itu juga
tanda akan terjadinya kiamat. Hanya 5 perkara itula sebagian dari tanda tandanya yang diketahui
dan selain dari pada itu hanya Allah yang maha mengetahuinya .’ Kemudian Rasulullah SAW .
membaca surat Luqman ayat 34.’’ Sesungguhnya hanya disisi allah ilmu tentang hari kiamat :

7
Kemudian Rasulullah SAW . membaca surat Luqman ayat 34.’’ Sesungguhnya hanya disisi allah
ilmu tentang hari kiamat : dan dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tidak ada seorang

pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakanya besok . dan tidak ada
seorang pun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Mengenal .’

Kemudian laki laki tersebut beranjak dari sana.Rasulullah SAW terus bersabda kepada
sahabatnya .’ panggil kembali orang itu .’

Lalu para sahabat pun mengejar theism laki laki tersebut untuk memanggilnya  kembali,tetapi
laki laki tersebut telah hilang

Lantas Rasulullah SAW .’ laki laki adalah jibril a.s kedatangannya adalah untuk mengajar
manusia tentang agama mereka”.

Terdapat pula beberapa hadist yang kemudian dipahami sebagian ulama sebagai prediksi nabi
akan kemunculan golongan –golongan dalam ilmu kalam . diantara hadis yang berkaitan dengan
masalah masalah ini

Artinya:

“Hadist ini diriwayatkan dari Abu Hurairrah r.a . ia mengatakan bahwa Rasulullah pernah
bersabda,’ Orang orang yahudi akan terpecah belah menjdi 71 golongan ;Orang-orang Nasrani
akan terpecah belah menjadi 72 golongan ;Dan umatku akan terpecah belah menjadi 73
golongan”.

(H.R.Abu Dawud,Ibnu Majah,dan Ahmad)

 Keberadaan hadis-hadis yang berkaitan dengan perpecahan umat seperti di atas pada dasarnya
merupakan prediksi Nabi dengan melihat fenomena yang tampak dari potensi yang tersimpan
dalam hati para sahabatnya. Oleh karena itu,sering dikatakan bahwa hadis-hadis seperti itu lebih
dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan umat Nabi tentang bahayanya perpecahan
dan pentingnya persatuan.

2.Pemikiran Manusia dalam hal ini berupa pemikiran umat islam atau pemikiran yang berasal
dari luar umat islam.   Sebelum filsafat yunani masuk dan berkembang di dunia islam,umat islam
telah banyak menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan ayat-ayat Al-Qur’an, terutama yang belum jelas maksudnya (al-mutasyabihat). “Maka
tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci ?”

  (Q.S. Muhammad [47] : 24)

8
“Maka tidakkah mereka memerhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami
membangun dan menghiasnya, dan tidak terdapat retak-retak sedikitpun ? Dan bumi yang Kami
hamparkan dan Kami pancarkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan di
atasnya tanaman-tanaman yang indah.”

 (Q.S. Qaf [50] : 6 – 7)

            Ayat tersebut berkaitan langsung dengan anjuran, motivasi, bahkan perintah kepada
manusia untuk menggunakan rasio. Tujuannya agar manusia dapat melaksanakan misi utamanya,
yaitu amanat Allah SWT. Untuk mengatur dunia.

           Bentuk konkret penggunaan pemikiran islam sebagai sumber ilmu kalam


adalah ijtihad  yang dilakukan para mutakalim dalam persolan-persoalan tertentu tidak
memperoleh penjelasan yang memadai dari Al-Qur’an dan Al-hadis.

             Oleh Sumber ilmu kalam berupa fikiran yg berasal dari luar Islam pertama dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu :

1.      Kebanyakaan orang-orang yang memeluk islam setelah kemenangannya pada awalnya


mereka memeluk berbagai agama yaitu yahudi,nasrani, manu,theismr brahmana, sabia, theism,
dan lain-lainya .Pemikiran non-muslim yang telah menjadi peradaban lalu ditransfer dan
diasimilasikan dengan pemikiran umat Islam.

2.      Pemikiran-pemikiran non-muslim  yang bersifat akademis, seperti filsafat (terutama   dari


Yunani), sejarah, dan sains.

3.      Insting

Secara instngtif, pada dasarnya manusia selalu berusaha ingin bertuhan. Oleh karena itu,
kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama.

9
BAB III

KESIMPULAN

Ilmu kalam adalah Ilmu yang membahas tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah yang
berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan. Ilmu Kalam juga dinamakan ilmu
aqaid atau ilmu ushuludin, karena persoalan kepercayaan yang menjadi pokok ajaran agama
itulah yang menjadi pokok pembicaraannya.
Pokok permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga persoalan, yaitu Esensi Tuhan itu sendiri
dengan segenap sifat-sifat-Nya, Qismul Nububiyah, hubungan yang memperhatikan antara
Kholik dengan makhluk, Persoalan yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati nantinya
yang disebut  dengan Qismul Al-Sam’iyat.

Secara garis besar, penelitian ilmu kalam dapat dibagi dalam dua bagian. Pertama, penelitian
yang bersifat dasar dan pemula, dan kedua, penelitian yang bersifat lanjutan atau pengembangan
dari penelitian model pertama. Penelitian model pertama ini sifatnya baru pada tahap
membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin ilmu dengan merujuk pada Al-Qur’an dan hadits
serta berbagai pendapat tentang kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran teologi.
Sedangkan penelitian model kedua sifatnya hanya mendeskripsikan tentang adanya kajian ilmu
kalam dengan menggunakan bahan rujukan yang dihasilkan oleh penelitian model pertama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Bakri Dusar. Tauhid dan ilmu kalam.


Ahmad Hanafi, teologi islam (Ilmu Kalam), Jakarta: Bulan Bintang, 1979
Syaikh Mohammad Abduh, Risalah Tauhid , Jakarta: Bulan Bintang, 1975
Husain bin Muhammad Al Jassar, Al-Ushbun Al Hamidiyah Li Al-Muhafadzah 'Ala Al-' Aqo'id
Al-Islamiyah (Bandung: Syirkah Al-Ma'arif)
Mustafa Abd. Razak. Tahmid li tarikh al-fasafah al-islamiyah, lajnah wa at-thalif wa-attarjamah
wa nasyir, 1959
Abudin Nata, Dr, Metodologi Studi Islam, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008

11

Anda mungkin juga menyukai