Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Komprehensif Gerontik Semester VI Tahun Akademik 2022/2023
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat
kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Atas dasar nikmat tersebut
itulah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik
Dengan Kasus Stroke“ tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami mempresentasikannya.
Khususnya kepada dosen mata kuliah keperawatan gerontik, Ibu Susan Susyanti, S.Kp.,
M.Kep yang telah memberikan berbagai arahan dan pelajaran dalam arti penting
mengaktualisasikan diri yang merupakan cikal bakal terbentuknya makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari dosen, rekan
mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakan...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................3
2.1 Konsep Teori...............................................................................................................3
2.1.1 Definisi Penyakit Stroke......................................................................................3
2.1.2 Etiologi.................................................................................................................3
2.1.3 Manifestasi Klinis................................................................................................3
2.1.4 Patofisiologi.........................................................................................................3
2.1.5 Penatalaksanaan...................................................................................................5
2.1.6 Kemungkinan Diagnosa Yang Muncul................................................................6
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan......................................................................................6
2.2.1 Ilustrasi Kasus......................................................................................................6
2.2.2 Hasil Pengkajian Data Fokus...............................................................................6
2.2.3 Hasil Pengkajian Data Khusus Pada Lansia.........................................................7
2.2.4 Hasil Analisa Data Untuk Merumuskan Kemungkinan Masalah Keperawatan
Yang Muncul....................................................................................................................12
2.2.5 Diagnosa Keperawatan.......................................................................................13
2.2.6 Rencana Intervensi.............................................................................................15
BAB 3.......................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan................................................................................................................22
3.2 Saran..........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
3
4
dan beberapa faktor seperti obesitas dan kolestrol yang meningkat dalam darah
dapat menyebabkan penimbunan lemak atau kolestrol yang meningkat dalam
darah dikarenakan ada penimbunan tersebut, pembuluh darah menjadi infark
dan iskemik. Dimana infark adalah kematian jaringan dan iskemik adalah
kekurangan suplai O2 .Hal tersebut dapat menyebabkan arterosklerosis dan
pembuluh darah menjadi kaku.Arterosklerosis adalah penyempitan pembuluh
darah yang mengakibatkan pembekuan darah di cerebral dan terjadi lah Stroke
non hemoragik.Pembuluh darah menjadi kaku, menyebabkan pembuluh darah
mudah pecah dan mengakibatkan Stroke.
Dampak dari Stroke yaitu suplai darah kejaringan cerebral non
adekuat dan dampak dari Stroke terdapat peningkatan tekanan sistemik.Kedua
dampak ini menyebabkan perfusi jaringan cerebral tidak adekuat.Pasokan
Oksigen yang kurang membuat terjadinya vasospasme arteri serebral dan
aneurisma. Vasospasme arteri serebral adalah penyempitan pembuluh darah
arteri cerebral yang kemungkinan akan terjadi gangguan hemisfer kanan dan
kiri dan terjadi pula infark /iskemik di arteri tersebut yang menimbulkan
masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik. Aneurisma adalah pelebaran
pembuluh darah yang disebabkan oleh otot dinding di pembuluh darah yang
melemah hal ini membuat di arachnoid (ruang antara permukaan otak dan
lapisan yang menutupi otak) dan terjadi penumpukan darah di otak atau
disebut hematoma kranial karena penumpukan otak terlalu banyak, dan
tekanan intra kranial menyebabkan jaringan otak berpindah/ bergeser yang
dinamakan herniasi serebral. Pergeseran itu mengakibatkan pasokan oksigen
berkurang sehingga terjadi penurunan kesadaran dan resiko jatuh. Pergeseran
itu juga menyebabkan kerusakan otak yang dapat membuat pola pernapasan
tak normal (pernapasan cheynes stokes) karena pusat pernapasan berespon
erlebhan terhadap CO2 yang mengakibatkan pola napastidak efektif dan resiko
aspirasi (Amin, 2015).
Pathway
5
2.1.5 Penatalaksanaan
Penderita Stroke sejak mulai sakit pertama kali dirawat sampai proses
rawat jalan di luar rumah sakit, memerlukan perawatan dan pengobatan terus
menerus sampai optimal dan mencapai keadaan fisik maksimal. Pengobatan
pada Stroke non hemoragik dibedakan menjadi:
1. Penanganan medis (Brunner & suddarth, 2016) :
a. Rekombian aktivator plasminogen jaringan (t-PA)
b. Penatalaksanaan peningkatan tekanan intracranial (TIK)
c. Kemungkinan hemikraniektomi untuk mengatasi peningkatan
TIK akibat edema otak pada stroke yang sangat luas
d. Instubasi dengan selang endotrakeal untuk menetapkan
kepatenan jalan nafas, jika perlu
e. Pantau hemodinamika secara kontinu ( target tekanan darah
tetap kontroversial bagi pasien yang mendapatkan terapi
trombolitik : terapi antihipertensi dapat ditunda kecuali tekanan
darah sistolik melebihi 220mmHg atau darah diastolic melebihi
20mmHg
2. Penanganan komplikasi
a. Penurunan aliran darah serebral : perawatan pulmonal,
pemeliharaan kepatenan jalan nafas dan berikan suplemen oksigen
sesuai kebutuhan.
b. Pantau adanya infeksi saluran kemih, distrimia jantung dan
komplikasi berupa mobilisasi.
3. Penanganan farmakologi
a. Trombolisis Satu-satunya obat yang di akui FDA sebagai
standar adalah pemakaian rTPA ( recombinant- Tissue
plasminogen Activitor) yang di berikan pada penderita Stroke
iskemik dengan syarat tertentu baik i.v maupun arterial dalam
waktu kurang dari 3 jam setelah onset Stroke.
b. Antikoagulan Obat yang di berikan adalah heparin atau
heparinoid (fraxiparine).Efek antikoagualan heparin adalah
inhibisi terhadap faktor koagulasi dan mencegah atau
memperkecil pembentukan fibrin dan propagasi
trombus.Antikoagulasia mencegah terjadinya gumpalan darah
dan embolisasi trombus.Antikoagulansia mencegah terjadinya
gumpalan darah dan emboisasi trombus.Antikoagulansia masih
sering di gunakan pada penderita Stroke dengan kelainan
jantung yang dapat menimbulkan embolus.
c. Anti agregasi trombosit Obat yang di pakai untuk mencegah
penggumpalan sehingga mencegah terbentuknya trombus yang
dapat menyumbat pembuluh darah.Obat ini dapat digunakan
6
2. Barthel indeks
9
5. Pengkajian emosional
Pada Tn.A didapatkan bahwa pasien tidak memiliki masalah emosional dan
cenderung memiliki emosi yang stabil.
DO:
Gangguan memori
kategori gangguan
kognitif sedang
skor 16,
pasien tampak
tidak mampu
melakukan
kemampuan yang
dipelajari
sebelumnya
DO:
Hemiparase/ plegi kanan
Kekuatan otot
dan kiri
menurun,
Rentang gerak
(ROM) menurun, Tirah baring lama
Sendi tampak kaku
Fisik tampak
lemah Gangguan mobilitas fisik
DO:
14
DO:
DO:
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan tingkat Manajemen nyeri
pencedera fisiologis d.d nyeri menurun dengan kriteria hasil Observasi
1. Identifikasi lokasi,
DS: karakteristik, durasi,
Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun
Pasien mengatakan frekuensi, kualitas,
meningkat g menurun
nyeri kepala intensitas nyeri
Pasien mengatakan Keluhan 1 2 3 4 5 2. Identifikasi skala nyeri
nyeri dirasakan pada nyeri 3. Identifikasi respon
saat bangun tidur nyeri non verbal
Pasien mengatakan Meringgis 1 2 3 4 5 4. Identifikasi factor yang
nyeriseperti dipukuli memperberat dan
Gelisah 1 2 3 4 5
memperingan nyeri
DO: Kesulitan 1 2 3 4 5
Terapeutik
Pasien tampak tidur
meringgis 1. Berikan teknink non
skla nyeri 3(1-10) farmakologi
Tampak meringis 2. kontrol lingkungan
Berfokus pada diri yang memperberat rasa
sendiri nyeri
3. fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
16
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik
2. Gangguan memori b.d Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan memori Latihan memori
proses penuaan d.d meningkat dengan kriteria hasil Observasi
1. identifikasi masalah
DS Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat memori yang dialami
menurun meningkat 2. identifikasi kesalahan
Pasien mengatakan
tidak tahu hari, Verbalisasi kemampuan mempelajari hal baru dalam orientasi
tanggal, bulan dan Terapeutik
tahun 1 2 3 4 5
Pasien mengatakan 1. stimulus memori
Verbalisasi kemampuan mengingat informasi actual
ia mudah lupa. dengan mengulang
1 2 3 4 5 pikiran yang terakhir
DO: kali di ucapkan
kategori gangguan 2. koreksi kesalahan
kognitif sedang skor orientasi
16, 3. fasilitasi kemmapuan
pasien tampak tidak konsentrasi
mampu melakukan Edukasi
kemampuan yang
dipelajari 1. jelaskan tujuan dan
17
Kolaborasi
3. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan Dukungan mobilisasi
b.d penurunan kekuatan otot mobilitas fisik meningkat dengan kriteria hasil : Observasi
d.d 1. Identifikasi adanya
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat nyeri atau keluhan fisik
Ds: menurun meningkat lainnya
pasien mengeluh Pergerakan ekstermitas 2. Idetifikasi toleransi
sulit menggerakkan fisik melakukan
bagian tubuh sebelah 1 2 3 4 5 pergerakan
kiri dari tangan Terapeutik
Kekuatan otot
sampai kaki sebelah
kiri. 1 2 3 4 5 1. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
DO: bantu
Kekuatan otot 2. Fasilitasi melakukan
menurun, pergerakan
Rentang gerak Edukasi
(ROM) menurun,
Sendi tampak kaku 1. Jelaskan tujuan dan
18
1. Nyeri akut b.d agen pencedera 14 Februari 2023 jam 08.00 14 Februari 2023 jam 13.45
fisiologis d.d Manajemen nyeri
Observasi S: Pasien mengatakan nyeri kepala
DS: 1. Mengidentifikasi lokasi, masih dirasakan
Pasien mengatakan nyeri karakteristik, durasi, frekuensi, O: Pasien tampak meringgis
kepala kualitas, intensitas nyeri A: Masalah belum teratasi
Pasien mengatakan nyeri P: Lanjutkan intervensi
“Pasien mengatakan nyeri dirasakan ketika 1. Identifikasi respon nyeri non
dirasakan pada saat bangun tidur,kualitas nyeri seperti dipukuli,
bangun tidur verbal
nyeri dirasakan dikepala, dan nyeri hilang 2. Identifikasi factor yang
Pasien mengatakan timbul”
nyeriseperti dipukuli memperberat dan memperingan
2. Mengidentifikasi skala nyeri nyeri
DO: 3. Berikan teknink non farmakologi
“Skala nyeri yang dirasakan 3(1-10)” 4. kontrol lingkungan yang
Pasien tampak meringgis
memperberat rasa nyeri
skla nyeri 3(1-10) 3. Mengidentifikasi respon nyeri non
5. fasilitasi istirahat dan tidur
Tampak meringis verbal
6. Jelaskan penyebab, periode, dan
Berfokus pada diri sendiri
“pasien mengatakan nyeri dirasakan Ketika pemicu nyeri
bangun tidur”
19
Terapeutik
peraw
1. Berikan teknink non farmakologi
at D
“Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
Ketika melakukan nafas dalam”
Edukasi
Kolaborasi
2. Gangguan memori b.d proses 14 Februari 2023 jam 08.40 14 Februari 2023 jam 13.45
penuaan d.d S: Pasien mengatakan masih sulit
Latihan memori mengingat hal hal yang mudah
DS Observasi O: Pasien tampak sudah sedikit mampu
Pasien mengatakan tidak 1. mengidentifikasi masalah memori melakukan kemampuan yang dipelajari
tahu hari, tanggal, bulan yang dialami sebelumnya
dan tahun 2. mengidentifikasi kesalahan dalam A: Masalah belum teratasi
Pasien mengatakan ia orientasi P: Lanjutkan intervensi
mudah lupa. 1. identifikasi kesalahan dalam
Terapeutik
orientasi
DO: 1. menstimulus memori dengan 2. stimulus memori dengan
mengulang pikiran yang terakhir kali mengulang pikiran yang terakhir
kategori gangguan kognitif
di ucapkan kali di ucapkan
sedang skor 16,
2. mengkoreksi kesalahan orientasi 3. fasilitasi kemmapuan konsentrasi
pasien tampak tidak
3. memfasilitasi kemmapuan 4. ajarkan Teknik memori yang
mampu melakukan
konsentrasi tepat(mis. Imajinasi visual
kemampuan yang
Tertanda
dipelajari sebelumnya Edukasi
Kolaborasi
3. Gangguan mobilitas fisik b.d 14 Februari 2023 jam 09.00 14 Februari 2023 jam 13.45
penurunan kekuatan otot d.d S: Pasien mengeluh masih sulit
Dukungan mobilisasi menggerakan ekstermitas
Ds: Observasi O: Pasien tampakkelelahan
pasien mengeluh sulit 1. mengidentifikasi adanya nyeri atau A: Masalah belum teratasi
menggerakkan bagian keluhan fisik lainnya P: Lanjutkan intervensi
tubuh sebelah kiri dari 2. mengidetifikasi toleransi fisik 1. Identifikasi adanya nyeri atau
tangan sampai kaki melakukan pergerakan keluhan fisik lainnya
sebelah kiri. 2. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
Terapeutik
dengan alat bantu
DO: 1. memfasilitasi aktivitas mobilisasi 3. Fasilitasi melakukan pergerakan
dengan alat bantu 4. Jelaskan tujuan dan prosedur
Kekuatan otot menurun,
2. memfasilitasi melakukan pergerakan mobilisasi
Rentang gerak (ROM)
5. Anjurkan melakukan mobilisasi
menurun, Edukasi din
Sendi tampak kaku
1. menjelaskan tujuan dan prosedur Tertanda
Fisik tampak lemah mobilisasi
2. menganjurkan melakukan mobilisasi
dini Perawat D
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stroke adalah perdarahan ke dalam jaringan otak atau perdarahan
subarachroid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang
menutupi otak. Stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Pada saat pengkajian didapatkan Tn. A mengeluh kakinya lemah dan tangan yaitu
gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan otot, nyeri akut
berhubungan dengan agen fisiologis, defisit perawatan diri berhubungan dengan
gangguan neuromuskuler Gangguan Memori berhubungan dengan proses penuaan.
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan diagnosa keperawatan dengan
tujuan utama diharapkan tercapainya pemenuhan kebutuhan ADL Tn. A karena
gangguan mobilitas pada pada ekstermitas yang dialami dengan memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan kebersihan pasien seperti mandi, BAB/BAK dan berpakaian.
3.2 Saran
Diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien stroke dan selalu inovatif untuk mengembangkan tindakan
keperawatan yang dilakukan sesuai dengan evidence based.
22
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, R., Abdullah, D., Sjaaf, F., & Purnama Dewi, N. (2020). Pelatihan Deteksi Dini
Stroke “Metode Fast” Pada Lansia Di Nagari Jawijawi Kabupaten Solok Sumatera
Barat. Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri, 1(1), 25– 32.
https://doi.org/10.47841/adpi.v1i1.19
Kurniawan, R. E., Makrifatullah, N. A., Rosar, N., Triana, Y., & Kunci, K. (2022). Budiman
& Riyanto A. 2013. Kapita Selekta kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika pp 66-6. Jurnal Ilmiah Multi Disiplin
Indonesia, 2(2), 361–368. https://katadata.co.id/berita/2020/01/06/baru-83-peserta-
bpjs-kesehatan-perakhir-2019-
Nurlan, F. (2020). Analisis Survival Stroke Berulang Menurut Umur Dan Jenis Kelamin
Pasien Stroke Di Kota Makassar. The Indonesian Journal of Health Promotion, 3(1),
155–161.
23