Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Komprehensif Gerontik Semester VI Tahun Akademik 2023/2024
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat
kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Atas dasar nikmat tersebut
itulah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik
Dengan Kasus Katarak“ tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami mempresentasikannya.
Khususnya kepada dosen mata kuliah keperawatan gerontik, Ibu Susan Susyanti, S.Kp.,
M.Kep yang telah memberikan berbagai arahan dan pelajaran dalam arti penting
mengaktualisasikan diri yang merupakan cikal bakal terbentuknya makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari dosen, rekan
mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2
BAB 2...................................................................................................................................................3
2.1 Konsep Teori........................................................................................................................3
2.1.1 Definisi Penyakit Katarak...........................................................................................3
2.1.2 Etiologi..........................................................................................................................3
2.1.3 Manifestasi Klinis........................................................................................................3
2.1.4 Patofisiologi..................................................................................................................3
2.1.5 Penatalaksanaan..........................................................................................................5
2.1.6 Kemungkinan Diagnosa Yang Muncul......................................................................5
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan.............................................................................................5
2.2.1 Identitas klien...............................................................................................................6
2.2.2 Hasil Pengkajian Data Fokus......................................................................................6
2.2.3 Hasil Pengkajian Data Khusus Pada Lansia..............................................................6
2.2.4 Hasil Analisa Data Untuk Merumuskan Kemungkinan Masalah Keperawatan
Yang Muncul..............................................................................................................................11
2.2.5 Diagnosa Keperawatan..............................................................................................12
2.2.6 Rencana Intervensi....................................................................................................14
BAB 3..................................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................20
3.2 Saran...................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
3
4
kandungan kalsium dan berubahnya protein yang dapat larut menjadi tidak
dapat larut. Pada proses penuaan ,lensa secara bertahap kehilangan air dan
mengalami peningkatan dalam usuran dan densitasnya.Peningkatan densitas
diakibatkan oleh kompresi central serat lensa yang lebih tua. Saat serat lensa
yang baru diproduksi dikortek, serat lensa ditekan menjadi central. Serat-serat
lensa yang padat lama-lam menyebabkan hilangnya tranparansi lensa yang
tidak terasa nyeri dan sering bilateral. Selain itu, berbagai penyebab katarak
diatas menyebabkan ganguan metabolisme pada lensa mata. Gangguan
metabolisme ini, menyebabkan perubahan kandungan bahan-bahan yang ada
didalam lensa yang pada akhirnya menyebabkan kekeruhan lensa. Kekeruhan
dapat berkembang diberbagai bagian lensa atau kapsulnya. Pada gangguan ini
sinar yang masuk melalui kornea dihalangi oleh lensa yang keruh atau buram.
Kondisi ini mengaburkan bayangan semu yang sampai pada retina. Akibatnya
otak menginterprestasikan sebagai bayangan yang berkabut. Pada katarak
yang tidak diterapi, lensa mata menjadi putih susu, kemudian berubah kuning,
bahkan menjadi coklat atau hitam dan klien mengalami kesulitan dalam
membedakan warna ( Istiqomah, 2012).
Pathway
5
2.1.5 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan katarak adalah dengan tindakan operasi mengeluarkan
lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa tanam intraokular. Berikut
beberapa jenis operasi katarak:
1. Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE): Tindakan
pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama
kapsul.
2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE): Tindakan
pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran
isi lensa dengan merobek kapsul lensa anterior sehingga massa
lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan.
3. Small Incision Cataract Surgery (SICS): Teknik operasi Small
Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan operasi
katarak manual dengan luka insisi yang lebih kecil dibandingkan
ECCE. Berbeda dengan ECCE, luka insisi pada SICS dibuat
lebih ke arah sklera dan dengan membuat terowongan (tunnel)
dari sklera ke kornea untuk kemudian menembus bilik mata
depan.
4. Fakoemulsifikasi: Operasi katarak dengan menggunakan mesin
fakoemulsifikasi (Phacoemulsification). Operasi
fakoemulsifikasi adalah tindakan menghancurkan lensa mata
menjadi bentuk yang lebih lunak, sehingga mudah dikeluarkan
melalui luka yang lebih kecil (2-3 mm). Operasi katarak dengan
teknik sayatan kecil menggunakan mesin fakoemulsifikasi
merupakan teknik operasi yang paling banyak digunakan di
berbagai negara.
2.1.6 Kemungkinan Diagnosa Yang Muncul
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis
keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,
keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan
(PPNI, 2017). Diagnosa yang akan muncul pada kasus katarak dengan
menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia dalam Tim Pokja
SDKI DPP PPNI (2017) yaitu:
1. Ansietas (D. 0080)
2. Defisit Pengetahuan (D. 0111)
3. Resiko Cidera (D. 0136)
4. Resiko Jatuh (D. 0143)
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan
Ilustrasi Kasus
6
5. Pengkajian emosional
Pada Tn.A didapatkan bahwa pasien tidak memiliki masalah emosional dan
cenderung memiliki emosi yang stabil.
Resiko jatuh
DO:
Pasien tampak
menggunakan alat
bantu jalan
(tongkat)
Hasil pengkajian
resiko jatuh
didapatkan bahwa
pasien beresiko
jatuh.
DO:
Pasien tampak
gelisah
Pasien tampak
tegang
RR 26 x/menit
TD 150/90 mmHg
Pasien rencana
operasi hari rabu 15
feb 2023
DO:
1. Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan tingkat Pencegahan Jatuh (I. 14540)
Resiko Jatuh d.d gangguan jatuh menurun dengan kriteria hasil Observasi
penglihatan (katarak) 1. Identifikasi faktor
resiko jatuh (usia >65
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
tahun, deficit koognitif,
menurun meningkat
gangguan penglihatan)
Jatuh dari 1 2 3 4 5 2. Identifikasi faktor
tempat lingkungan yang
tidur meningkatkan resiko
jatuh
Jatuh saat 1 2 3 4 5 3. Hitung resiko jatuh
berdiri dengan menggunakan
skala
Jatuh saat 1 2 3 4 5
duduk Terapeutik
jangkauan pasien
Edukasi
1. Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
2. Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak
licin
3. Anjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan
tubuh
2. Ansietas b.d
krisis Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan tingkat Reduksi ansietas (I. 09314)
situasional d.d ansietas menurun dengan kriteria hasil Observasi
1. Identifikasi saat tingkat
DS: Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun ansietas berubah
t meningkat g menurun 2. Monitor tanda-tanda
Pasien mengatakan
khawatir terhadap Verbalisasi kebingungan ansietas
keadaannya dan Terapeutik
sering bertanya 1 2 3 4 5
mengenai operasi 1. Ciptakan suasana
Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi
katarak nya terapeutik untuk
Pasien mengatakan 1 2 3 4 5 menumbuhkan
bingung terhadap kepercayaan
kondisinya Perilaku tegang 2. Temani pasien untuk
17
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat anti ansietas, jika
perlu
1. Resiko Jatuh 14 Februari 2023 jam 08.00 14 Februari 2023 jam 13.45
Pencegahan Jatuh
S: Pasien mengatakan merasa aman dan
18
Terapeutik
Tertanda
3. Mengorientasikan ruangan pada
pasien dan keluarga
Edukasi
Edukasi
Tertanda
1. Informasikan secara factual tentang Perawat D
diagnose, pengobatan dan prognosis
2. Anjurkan keluarga tetap bersama
pasien
3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
3.1 Kesimpulan
Katarak berasal dari bahasa yunani katarrhakies, inggeris cataract, dan latin cataracta
yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti
tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada
lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa
terjadi akibat kedua-duanya (utama, 2015).
Penyebab utama terjadinya katarak adalah proses penuaan, dimana pada kasus Tn. A
itu juga merupakan dari faktor penuaan atau proses degenerative. Fungsi penglihatan
menurun seiring bertambahnya usia dan pada kasus diatas Tn. A akan melakukan
tindakan operasi katarak.
3.2 Saran
Diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien katarak dan selalu inovatif untuk mengembangkan tindakan
keperawatan yang dilakukan sesuai dengan evidence based.
21
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. Situasi gangguan penglihatan dan kebutaan. Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI; 2014.
Padila, Haikhi. 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha medika.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata.
PERDAMI. Available at: http://perdami.or.id/
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
World Health Organization. Rapid assessment of cataract surgical services / developed and
programmed by Hans Limburg. Geneva, Switzerland; December 2001. Available at:
http://apps.who.int/iris/handle/10665/67847 Accessed on: March, 2017.
22