KEPERAWAAN GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN KATARAK
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Yuli Rahma Wati SR172110060
Santri Sancaya SR172110061
Alma SR172110062
Meli Diana SR172110063
S1/7/B
i
ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................3
B. Macam-macam Katarak..................................................................................3
C. Tanda dan Gejala............................................................................................5
D. Etiologi............................................................................................................5
E. Patofisiologi........................................................................................................5
F. Pemeriksaan........................................................................................................7
G. Pengobatan Katarak........................................................................................7
H. Macam operasi :..............................................................................................7
I. Evaluasi sesudah operasi katarak :.....................................................................7
J. Pengobatan Sesudah Operasi Katarak :..............................................................8
BAB III..........................................................................................................................9
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................................9
A. Asuhan Keperawatan......................................................................................9
BAB V.........................................................................................................................18
PENUTUP...................................................................................................................18
A. Kesimpulan...................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................18
iv
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia merupakan suatu keadaan dimana kondisi yang akan terjadi pada
seseorang dalam kehidupan manusia. Untuk tahapan umur seseorang yang
disebut lansia merupakan seseorang sudah bisa disebut tua apabila sudah
memasuki usia 60 tahun (WHO dan Undang-undang Nomor 13 tahun 1998
psikologis). Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, yang tidak hanya
dimulai dari suatu waktu tertentu tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menjadi orang tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah
melalui tahapan kehidupan, yaitu tahap anak-anak, dewasa serta tahap tua. Tiga
tahap yang dilewati merupakan tahapan yang sangat banyak perbedaan baik
secara biologis maupun psikologis (Nugroho, 2008).
Mata dapat dikatakan sebagai bagian dari pancaindra yang paling penting,
dari mata kita dapat melihat, belajar dan melakukan semua kegiatan dengan
optimal. Mata merupakan jendela otak karena 90% informasi yang di peroleh
otak berasal dari mata. Jika pada system penglihatan mengalami gangguan maka
akan berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari. WHO memperkirakan 12
orang menjadi buta setiap menit di dunia, dan 4 orangvdiantaranya berasal dari
asia tenggara. Bila dibandingkan dengan angka kebutaan Negara-negara di
regional Asia Tenggara,angka kebutaan di Indonesia (1,5%) adalah yang
tertinggi (Bangladesh 1%,India 0,7%,Thailand 0,3%).
1
2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapt disimpulkan rumusan masalah dari
makalah ini adalah apa itu asuhan keperawatan lansia pada katarak.
C. Tujuan
1. Umum
Untuk memahami konsep asuhan keperawatan lansia dengan katarak
a. Untuk memahami tentang konsep katarak, penyebab katarak, tanda dan
gejela, serta cara penangan katarak.
b. Untuk Memahami konsep seperti katarak, Penyebab katarak, serta cara
mengatasi katarak.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur – angsur
penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara C.Long,
1996).
Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau
kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua
orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh
akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi
akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia
tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih
berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah
memulai proses degenerasi.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa mata, penyebab
umum kehilangan umum kehilangan pengelihatan yang bertahap. Lensa yang
keruh menghalangi cahay amenembus kornea, yang pada akhirnya mengaburkan
tangkapan bayangan pada retina. Sebagai hasilnya otak menginterpretasikan
bayangan yang kabur.
3. Katarak komplikata.
4. Katarak traumatik.
Berdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam :
katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun
1) Katarak kongenital
Adalah katarak sebagian pada lensa yang sdah idapatkan pada waktu lahir,
katarak kongenital, katarak yang terlihat pada usia di bawah 1 tahun. Jenisnya
adalah:
e) Katarak sutural
2) Katarak juvenil
Adalah katarak yang terjadi pada anak – anak sesudah lahir. katarak juvenil,
katarak yang terlihat pada usia di atas 1 tahun dan sesudah usia 30-40 tahun.
5
3) Katarak senil
Adalah kekeruhan lensa ang terjadi karena bertambahnya usia, katarak senil,
yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun. Ada beberapa
macam yaitu:
4) Katarak komplikasi
Terjadi akibat penyakit lain. Penyakit tersebut dapat intra okular atau penyakit
umum.
5) Katarak traumatik
Terjadi akibat ruda paksa atau katarak traumatik.
6
4. Pandanga silau yang membutakan akibat lampu sorot mobil pada pengemudi
dimalam hari.
5) Defek kongenital
G. Patofisiologi
Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanya
keseimbangan atara protein yang dapat larut dalam protein yang tidak dapat
larut dalam membran semipermiabel. Apabila terjadi peningkatan jumlah
protein yang tdak dapat diserap dapat mengakibatkan penurunan sintesa protein,
perubahan biokimiawi dan fisik dan protein tersebut mengakibatkan jumlah
protein dalam lens melebihi jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein
7
dalam bagian ynag lain sehingga membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan
nama katarak. Terjadinya penumpukan cairan/degenerasi dan desintegrasi pada
serabut tersebut menyebabkan jalannya cahaya terhambat dan mengakibatkan
gangguan penglihatan.
8
Keruh
Pembedahan Katarak
H. Pemeriksaan
1) Visus menurun bergantung pada :
2) Tak ada tanda-tanda radang (hyperemia tak ada)
3) Iluminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau putih dengan
bayangan hitam disebut iris shadow.
4) Pemeriksaan dengan optalmoskop tampak warna hitam diatas dasar
orange disebut fundus reflek.
5) Pada katarak yang lebih lanjut, kekeruhan bertambah sehingga iris
shadow menghilang dan fundus reflek menjadi hitam saja (negatif).
I. Pengobatan Katarak
Apabila penderita masih dapat dikoreksi kacamata, maka diberikan
dahulu kacamata. Akan tetapi ukuran kacamata penderita biasanya sangat
mudah / cepat berubah. Pengobatan yang paling baik dan tepat saat ini adalah
operasi.
1) Visus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan kacamata dan
mengganggu aktifitas.
2) Dahulu penderita dioperasi bila visusnya 1/300 s/d tak terhingga (LP+).
Akan tetapi dengan kemajuan tehnologi saat ini katarak dapat dioperasi
pada stadium apapun, bila penderita sudah terganggu aktivitasnya.
J. Macam operasi :
1) Intra Capsular : Intra catarax extraction (ICCE) mengeluarkan lensa
secara utuh.
2) Ekstra Capsular : Extra capsular catarax extraction (ECCE) :
mengeluarkan lensa dengan merobek kapsul bagian anterior dan
meninggalkan kapsul bagian posterior.
Pada saat ini dimana kemajuan tehnologi yang sudah tinggi, tehnik
ECCE lebih disukai karena komplikasinya lebih kecil dan dapat disertai
pemasangan lensa implant intra okuler (IOL = intra okuler lens).
Sehingga hasil setelah operasi menjadi lebih baik.
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Pre Operatif
Subyektif : keluhan penglihatan
o Sifat prosedur
o Resiko dan keuntungan
o Obat anestesi
o Pilihan untuk rehabilitasi visual setelah pembedahan, seperti implan
lensa intraokuler, kontak lensa dan kacamata katarak (kacamata afakia).
Jumlah informasi yang dicari klien.
Obyektif :
Nyeri
Mual
Diaporesis
Riwayat jatuh sebelumnya
Sistem pendukung, lingkungan rumah.
Data Obyektif
Pre Operatif
Objektif
Perubahan tonus otot ( dengan rentang dari lemas tidak bertenaga sampai
kaku )
Gangguan tidur ( mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur atau tidak
menentu, dan menyeringai )
Hasil NOC
Tingkat Kenyamanan : Tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik
dan psikologis
Intervensi NIC
Pemberian Analgesik : Menggunakan agens-agens farmakologi untuk
mengurangi atau menghilangkan nyeri
15
2. Infeksi, resiko
Definisi : Berisiko terhadap invasi organisme patogen
Faktor Risiko
Penyakit kronis
Prosedur invasif
Malnutrisi
Pecah ketuban
Kerusakan jaringan
Trauma
Hasil NOC
Pengendalian Risiko Komunitas : Penyakit Menular : Tindakan
komunitas untuk menghilangkan atau menurunkan penyebaran agens
infeksius yang mengancam kesehatan masyarakat
Status Imun : resistansi alami dan dapatan yang bekerja tepat terhadap
antigen internal maupun eksternal
Intervensi NIC
Perawatan Sirkulasi : Insufisiensi Arteri : Meningkatkan sirkulasi
arteri
Objektif
Perilaku yang tidak sesuai atau terlalu berlebihan ( sebagai contoh, histeris,
bermusuhan, agitasi, atau apatis )
Kurang pengalaman
Hasil NOC
19
Intervensi NIC
Edukasi Kesehatan : mengembangkan dan memberikan bimbingan dan
pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku yang
kondusif untuk kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas
A. Kesimpulan
Katarak merupakan setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, deneturasi protein lensa, atau akibat
(Mansjoer, 2000).
Gejala umum gangguan katarak yaitu penglihatan tidak jelas, seperti terdapat
kabut menghalangi objek, peka terhadap sinar atau cahaya, dapat melihat doubel
pada satu mata, memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca dan
M.Saran
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan katarak
sebaiknya perawat mengkaji masalah yang ada pada klien. Di samping itu
memberikan asuhan keperawatan sesuai rencana dan keadaan klien secara utuh,
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/25664/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
http://www.makalah.my.id/2020/03/makalah-gerontik-askep-umum-
lansia.html