Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH FLUKTUASI SALINITAS TERHADAP NITRIFIKASI OLEH

BEKTERI YANG DIAMBIL PADA MUARA SUNGAI BANJIR KANAL


TIMUR

Bintang Dyah Kusumastuti, Sudarno, Titik Istirokhatun

Jurusan T. Lingkungan FT. UNDIP, Jl. Prof H. Soedarto, S.H Tembalang - Semarang
Email: enveng@undip.ac.id

ABSTRACT

This research is taken by sample of Banjir kanal Timur. It is conducted by research in


order to know the effect of fluctuations in salinity on nitrification, in this research,
separating ammonium is conducted by giving variations of salinity content which is
different on each bacteria and reactor. It would be returned to the source of orifice,
that is 0,5% of the result. In high salinity, bacteria cannot degrade ammonium fast,
but it can be fast if when it is returned to the source salinity, so by that experiment,
we can say characteristic of salinity toxic is temporary in process separating
ammonium. In even 0%-3% salinity, bacteria can degrade ammonium well so bacteri
which is taken of banjir kanal Timur can be applied to recycle waste which has 0%-
3% salinity fluctuation.

Keyword : Nitrification, Salinity fluctuation, Separating ammonium

PENDAHULUAN berkembang biak dengan pesat


Latar Belakang (blooming) akibat ketersediaan
Pencemaran limbah yang nutrient yang berlebihan. Hal ini bisa
mengandung nutrient-nutrient air dikenali dengan warna air yang
limbah, dalam hal ini N dan P akan menjadi kehijauan, berbau tak sedap,
menyebabkan terjadinya kerusakan dan kekeruhannya yang menjadi
pada badan air penerima (air laut / air semakin meningkat. Akibatnya,
tawar). Kelebihan nutrient dalam air kualitas air di banyak ekosistem air
limbah akan mengakibatkan menjadi sangat menurun. Rendahnya
terjadinya Eutrofikasi (Effendi, 2003). konsentrasi oksigen terlarut, bahkan
Eutrofikasi merupakan sebuah proses sampai batas nol, menyebabkan
alamiah di mana perairan mengalami makhluk hidup air seperti ikan dan
penuaan secara bertahap dan menjadi spesies lainnya tidak bisa tumbuh
lebih produktif bagi tumbuhnya dengan baik sehingga akhirnya mati.
biomassa. Kondisi eutrofik sangat Industri yang menghasilkan limbah
memungkinkan alga, tumbuhan air yang mengandung senyawa N tinggi
berukuran mikro, untuk tumbuh seperti industri susu, industri
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

pengolahan ikan, dan industri kulit harus tetap melakukan aktifitas pada
dapat disisihkan dengan cara salinitas yang berfluktuasi.
nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrifikasi
merupakan proses oksidasi biologi Identifikasi Masalah
yang mengubah amonium menjadi Beberapa Industri, misalnya industri
nitrat, yang terjadi melalui dua susu, industri pengolahan ikan, dan
tahapan reaksi. Pada tahap pertama industri kulit yang melakukan proses
proses tersebut, terjadi oksidasi produksi menghasilkan limbah yang
+
amonium NH dari bentuk yang mengandung NH4+ dan salinitas yang
4 tinggi. Kelebihan nutrient dalam hal ini
tereduksi sehingga menghasilkan NH4+, dapat berpengaruh terhadap
senyawa antara yang lebih teroksidasi kerusakan badan air yang dapat
-
yaitu nitrit NO dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya eutrofikasi.
2
- Penyisihan NH4+ tidak dapat disishkan
mengubah nitrit menjadi nitrat NO . dengan menggunakan bakteri
3
Bakteri yang berperan pada proses konvensional, tetapi harus
nitrifikasi pada umumnya adalah menggunakan bakteri yang dapat
bakteri genus Nitrosomonas dan beradaptasi pada salinitas yang cukup
Nitrobacter. Beberapa industri yang tinggi.
melakukan proses produksi, seperti Kandungan salinitas air limbah yang
industri susu, industri pengolahan berfluktuasi tergantung pada proses
ikan, dan industri kulit menghasilkan produksi pada industri, seperti industri
limbah yang mengandung senyawa susu, industri pengolahan ikan, dan
organik, nitrogen, dan salinitas yang industri kulit.
cukup tinggi.
Dengan adanya hal tersebut diatas,
Penyisihan senyawa N pada limbah perlu dilakukan penelitian mengenai
yang mengandung salinitas tinggi tidak pengaruh fluktuasi salinitas terhadap
dapat disisihkan dengan menggunakan penyisihan NH4+ oleh bakteri yang
bakteri secara konvensional tetapi diambil dari Muara Sungai Banjir
menggunakan bakteri yang dapat Kanal Timur.
hidup pada salinitas tinggi. Salinitas
dapat berpengaruh terhadap proses
penyisihan N pada limbah industri. Tujuan
Tujuan pada penelitian ini adalah
Bakteri yang dapat hidup pada salinitas
yang tinggi dapat digunakan dalam 1. Mengetahui pengaruh fluktuasi
salinitas terhadap laju penyisihan NH4+
penyisihan senyawa N pada air limbah.
Fluktuasi salinitas suatu limbah oleh bakteri yang diambil pada Muara
Sungai Banjir Kanal Timur.
industri dapat berpengaruh terhadap
penyisihan nutrient, dalam hal ini 2. Mengetahui sifat toxic salinitas
bersifat permanen atau sementara
penyisihan NH4+. Bakteri yang
terhadap aktivitas bakteri diambil pada
digunakan dalam penyisihan NH4+
Muara Sungai Banjir Kanal Timur.
2
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

Uji Pendahuluan
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Pengambilan Sampel Setelah dilakukan pembuatan reaktor
420 000 425 000 430 000 435 000 440 000 445 000 450 000
dilakukan uji pendahuluan untuk
W
N

E
mengetahui berapa lama kemampuan
K A LI MA NG K AN G K ULO N

K AL I B AN J I R KA N AL TI M U R
bakteri yang diambil dari Muara
K AL I M A N G KAN G W ET A N

K AL I B AN J I R KA N AL BA R AT

K AL I T E N G G A N G

K AL I S R I N G I N

92 350 00
9 23 500 0

K AL I B AB O N
K AL I P LU M B O N

LAUT JAWA

K AL I B AN G ER
K AL I K AR A N G A N YA R
K AL I R A N D U G A R U T

K AL I S EM A R AN G
K AL I B R I N G I N

K AL I S I AN G KE R

Sungai Banjir Kanal Timur dalam


K AL I T U G U R E JO

K AL I B AR U
BA YA
K AL I S I LAN D AK

SU RA
K AL I T A PA K

KE
KE
JAK
AR
TA

SEMARANG
mendegradasi ammonium. Berikut

92 300 00
9 23 000 0

TUGU SEMARANG
UTARA GENUK
TIMUR

KABUPATEN KE NDAL
SEMARANG
BARAT
SEMARANG
TENGAH

SEMARANG GAYAMSARI
KABUPATEN DEMAK

adalah cara kerja yang dilakukan pada


SELATAN
NGALIYAN
PEDURUNGAN
uji pendahuluan :

92 250 00
9 22 500 0

GAJAH MUNGKUR
CANDISARI KE PU
RW
O DA
DI
EO

K AL I K R I PI K
KR
LI
KA

1. Sampel yang diambil dari Muara


K AL I G AR A N G

TEMBALANG

92 200 00
9 22 000 0

MIJEN
GUNUNGPATI BANYUMANIK K

Sungai Banjir Kanal Timur


K AL I D O LO K

dipisahkan antara lumpur dengan


G

92 150 00
9 21 500 0

KE B OJ A

KABUPATEN SEMARANG
KE S O LO/
KE U NG ARAN/
KE J OG J AKARTA

0 3 6 9 Kilo me ters
air. Sampel yang digunakan pada
420 000 425 000 430 000 435 000 440 000 445 000 450 000
penelitian ini adalah sampel
lumpur.
Pembuatan Reaktor 2. Membuat sumber ammonium
sampai konsentrasinya sebesar 50
Sebelum pembuatan reaktor dilakukan mg/ l yaitu dengan melarutkan
terlebih dahulu mendesain reaktor NH4Cl sebanyak 0,191 gram dalam
yang tepat. Reaktor tersebut dibuat 1 liter air.
sebanyak 6 buah sesuai dengan variasi 3. Memasukkan lumpur sebanyak 20
konsentrasi garam yaitu 0%; 0,5%; ml, sumber ammonium, 980 ml air
1,5%; 3%; 5% dan 7%. Berikut adalah kran kemudian di aerasi.
skema reaktor yang digunakan pada 4. Dilakukan pengujian ammonium
penelitian ini : setiap hari pada jam yang sama
yaitu pukul 10.30.
Selang pompa
5. Dari hasil yang di dapatkan pada
uji pendahuluan bakteri mengalami
pertumbuhan fase log pada hari ke-
2 sampai hari ke-3, sehingga
bakteri mampu mendegradasi
ammonium selama 3 hari.
Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan
yakni mengenai efek salinitas terhadap
Aerator penyisihan NH4+-N dan sifat toxic
salinitas terhadap penyisihan NH4+-N.
Batu Berpori Cara kerja yang dilakukan sama
dengan cara kerja pada saat uji
pendahuluan hanya saja memiliki
salinitas yang berbeda-beda kemudian
dikembalikan ke salinitas asli Muara
3
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

Sungai yakni 0,5%. Aktivitas bakteri


dapat dilihat dari penurunan
konsentrasi ammonium.
Uji Ammonium
- Sampel dari dalam reaktor diambil
sebanyak 10 ml menggunakan pipet
ukur kemudian disaring menggunakan
kertas saring
- Sampel yang telah disaring diambil
sebanyak 2 ml menggunakan pipet
kemudian dimasukkkan ke dalam labu Pada grafik dapat terlihat bahwa pada
ukur 10 ml dan diencerkan dengan salinitas 0% hari ke-0 sampai hari ke-2
menggunakan aquades hingga volume ammonium belum mengalami
sebanyak 10 ml penurunan yang signifikan. Hal
- Selanjutnya ditetesi larutan NaOH tersebut juga terjadi pada salinitas
6 N dan EDTA masing-masing 1,5%; 3%; 5% dan 7%. Hal tersebut
sebanyak 5 tetes kemudian didiamkan dikarenakan bakteri pada tiap reaktor
selama kurang lebih 10 menit. belum beradaptasi pada kondisi
- Setelah itu diambil 5 ml kemudian lingkungan setiap reaktor tersebut.
ditetesi garam seignette sebanyak 2 Pada hari ke-2 reaktor 0,5 %
tetes dan larutan nessler sebanyak 0,5 mengalami penurunan. Pada reaktor
ml, maka akan terbentuk warna kuning 0,5% mengalami penurunan sebesar
kecoklatan selanjutnya didiamkan sebesar 2,525 mg/l. Pada reaktor ini
maksimal 10 menit kemudian mulai terlihat penurunan yang
dilakukan pengukuran intensitas warna signifikan dibandingkan dengan
dengan menggunakan alat reaktor-reaktor yang lain yang belum
spektrofotometer. terlihat perubahan yang signifikan
pada hari ke-2. Pada hari ke-4 terlihat
pada grafik reaktor 0% dan 1,5%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN mengalami penurunan konsentrasi
Efek salinitas terhadap penyisihan ammonium yang signifikan yaitu pada
NH4+-N salinitas 0% dan 1,5 %. Pada reaktor
Pada saat proses berjalan, terlihat 0% konsentrasi ammonium mengalami
ammonium terjadi penurunan dari penurunan sebesar 10,043 mg-N/l
waktu ke waktu, ammonium tersebut sedangkan pada reaktor 1.5 %
terdegradasi akibat adanya konsumsi mengalami penurunan sebesar 12,871
nutrient oleh bakteri nitrosomonas mg-N/l. Pada reaktor 3%, 5%, tidak
yang kemudian bakteri tersebut terlihat penurunan konsentrasi
menghasilkan nitrit. ammonium yang signifikan.
Penurunan konsentrasi ammonium
pada kedua reaktor tersebut lebih
lambat jika dibandingkan dengan
4
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

reaktor 0%; 0,5%; 1,5%. Hal tersebut Sifat toxic salinitas terhadap
dikarenakan bakteri yang ada pada penyisihan NH4+-N
kedua reaktor tersebut mampu
beradaptasi pada salinitas 3% dan 5%
tetapi memiliki kemampuan yang
lemah dalam mendegradasi
ammonium. Pada reaktor 7% hanya
mengalami penurunan konsentrasi
ammonium yang kecil. Hal tersebut
dikarenakan bakteri tidak mampu
beradaptasi pada salinitas 7% sehingga
bakteri pada reaktor 7% menjadi tidak
aktif. Pada reaktor 7% ini salinitas
berperan sebagai inhibitor yang Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri kemampuan bakteri dalam
dalam mendegradasi ammonium mendegradasi ammonium cenderung
sehingga mengakibatkan bakteri yang berjalan dengan baik karena salinitas
ada pada reaktor 7% tidak dapat pada masing-masing reaktor sesuai
beradaptasi pada salinitas 7% dan dengan salinitas habitat bakteri yaitu
mendegradasi ammonium dengan salinitas muara sungai sebesar 0,5%.
cepat. Pada hari ke-5 sampai hari ke-7 Pada proses running pertama terlihat
pada reaktor 0%, 0,5%, 1,5%, 3%, 5% bahwa pada reaktor 3%, 5%, dan 7%
mengalami penurunan sampai tidak dapat mendegradasi ammonium
konsentrasi ammonium pada hari ke-7 dengan cepat. Hal tersebut disebabkan
mencapai rata-rata 2 mg-N/l. Tetapi karena salinitas yang tinggi dapat
pada grafik yang menunjukkan mengakibatkan terhambatnya keaktifan
penurunan ammonium yang cukup bakteri. Dari grafik diatas mulai hari
signifikan diantara reaktor-reaktor ke-0 sampai hari ke-1 telah mengalami
yang lain yaitu reaktor 0,5% hal penurunan konsentrasi ammonium
tersebut dikarenakan bakteri yang ada secara signifikan. Dari lumpur yang
dalam reaktor tersebut sudah berasal dari reaktor 0% hari ke-1
beradaptasi pada salinitas tersebut mampu mendegradasi ammonium
dimana salinitas tersebut sesuai dengan sebesar 4.1 mg-N/l, reaktor 7% mampu
sampel bakteri yang diambil dari mendegradasi ammonium sebesar
muara sungai yaitu sebesar 0,5%. 8.168 mg-N/l. Hal tersebut
lingkungan mampu beradaptasi dan menandakan bahwa dari reaktor 7%
mendegradasi ammonium. Pada proses yang pada proses running pertama
ini juga dilakukan pengukuran pH dan dengan salinitas 7% pada proses
DO sebagai kontrol. pH pada proses running kedua bakteri dalam reaktor
ini cenderung stabil sehingga tidak tersebut dapat kembali aktif dan dapat
mengganggu proses running ini. mendegradasi ammonium dengan
cepat. Hal tersebut juga terjadi pada
reaktor 0,5%, 1,5%; 3%; dan 5% yang
5
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

kembali aktif dan dapat mendegradasi bakteri sehingga bakteri tidak mampu
ammonium lebih cepat dibandingkan mendegradasi ammonium dengan
pada proses running pertama. jumlah yang banyak. Sedangkan pada
Prosentase Penyisihan NH4+-N pada running kedua prosentase penyisihan
running pertama dan running ammonium paling rendah yaitu pada
kedua reaktor 7% menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan pada reaktor
lain. Hal ini terlihat bahwa aktivitas
bakteri pada reaktor 7% kembali aktif
dan mampu mendegradasi ammonium
mencapai prosentase 100% jika
dikembalikan pada kondisi salinitas
aslinya. Pada saat running pertama
waktu yang dibutuhkan untuk
menyisihkan ammonium dan bakteri
Dari gambar diagram batang di atas mengalami pertumbuhan fase stationer
terlihat bahwa prosentase penyisihan selama 6 hari, sehingga setelah
ammonium yang mencapai 100% pada dikembalikan ke salinitas asli bakteri
running pertama yaitu pada reaktor mampu menyisihkan ammonium
0%; 0,5%; 1,5%; dan 3% sedangkan dengan cepat, sedangkan apabila
pada running kedua semua reaktor waktu yang dibutuhkan pada running
memiliki prosentase penyisihan pertama lebih lama maka
ammonium mencapai 100%. Pada pengembalian bakteri ke salinitas awal
diagram batang diatas terdapat kemungkinan bakteri mengalami
perbedaan hasil prosentase antara kecepatan penyisihan ammonium yang
running pertama dan running kedua. lebih lambat. Dari keadaan tersebut
Hal ini disebabkan karena pada dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
running pertama fase lag pertumbuhan bakteri yang terhambat pada salinitas
bakteri cenderung konstan dengan yang tinggi hanya bersifat sementara.
konsentrasi awal ammonium yang Dari gambar diagram batang di atas
dibubuhkan, sehingga dalam fase log dapat juga diindikasikan bahwa bakteri
bakteri lebih cepat dalam yang berperan dalam penyisihan
mendegradasi ammonium. Sedangkan ammonium dapat menangani fluktuasi
pada reaktor 0,5% pada running salinitas pada rate 0%-3%.
pertama fase lag cenderung tidak KESIMPULAN
konstan dengan konsentrasi 1. Pada sampel bakteri yang diambil
ammonium, sehingga penurunan dari Muara Sungai Banjir Kanal Timur
konsentrasi lebih besar dibandingkan mampu menyisihkan ammonium pada
dengan reaktor 0%. Sedangkan salinitas yang berbeda-beda. Pada
prosentase terendah pada reaktor 7%. salinitas 5%, dan 7% bakteri kurang
Hal ini disebabkan salinitas yang aktif sehingga lambat dalam
tinggi dapat menghambat pertumbuhan menurunkan konsentrasi ammonium,
6
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

dan salinitas merupakan Agricultural Microbiology:


penghambat/inhibitor dalam proses Germany
penyisihan ammonium. Bakteri dari
Muara Sungai Banjir Kanal Timur Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas
yang berperan dalam penyisihan Air Bagi Pengelolaan Sumber
ammonium mampu menangani Daya dan Lingkungan
fluktuasi salinitas pada rate 0%-3%. Perairan.Penerbit Kanisius :
2. Penyisihan ammonium pada Yogyakarta
salinitas yang tinggi dapat
Ginting, Perdana.2007. Sistem
menyisihkan ammonium dengan baik
Pengelolaan Lingkungan dan
ketika dikembalikan ke salinitas asli
Limbah Industri. Yrama
Muara Sungai, dalam hal ini sifat toxic
Widya: Bandung
salinitas bersifat sementara.
Hapsari Kartika.2012.Potensi
Nitrifikasi Oleh Bakteri Pada
DAFTAR PUSTAKA Muara Sungai Studi Kasus
Muara Sungai Plimbon, Muara
Alaerts, G and Santika. 1987. Metoda
Sungai Banjir Kanal Barat dan
Penelitian Air. Penerbit Usaha
Muara Sungai Banjir Kanal
Nasional. Surabaya.
Timur.Teknik Lingkungan
Badjoeri Muhammad, Widiyanto Tri. Undip:Semarang
2008. Penggunaan Bakteri
Jutono,Soedarsono,Hartadi,Kaberun,S
Nitrifikasi Untuk Bioremidiasi
uhadi,Soesanto.1972.Dasar-
dan pengaruhnya Terhadap
Dasar Mikrobiologi.
Konsentrasi Ammonia dan
Departemen Mikrobiologi
Nitrit di Tambak Udang. Pusat
Fakultas Pertanian UGM:
Penelitian Limnologi: Jakarta
Yogyakarta
Blackburn HT, J Sorensen. 1985.
Koemarawidjaja Wage,Ambarsari
Nitrogen Cycling In Coastal
Hannies. 2001. Potensi
Marine Environment.
Mikroba Penitrifikasi Kawasan
Departement Ecology and
Pertambakan Udang Tanjung
Genetic. Univercity Aarhus:
pasir Tangerang. Peneliti Balai
Denmark
Teknologi: Jakarta
Bock E, Koops HP,Harms H. 1989.
Mahida Un. 1981. Pencemaran air dan
Nitrifying Bacteria. Springer
Pemanfaatan Limbah Industri.
Verlan: Denmark
Mc Graw Hill.: New Delhi
Breisha Gaber Z., Josef Winter, 2010.
Meilawati Yonik,Pradiko
Bio Removal of Nitrogen from
Hary,Yulianti. 2006. Analisa
Wastewater. Departemen of
Kualitas Air dan sedimen di

7
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur

Daerah Muara Sungai Sumarsih Sri. 2003. Mikrobiologi


Cipalabuhan. Universitas Dasar. Fakultas Pertanian
Pasundan: Jawa Barat UPN: Yogyakarta
Metcalf dan Eddy. 1991. Wastewater Susanto Byna,Koesdianto,Nur Satria
engineering : treatment, Hasrul. 2009. Kajian Kualitas
disposal, and reuse. McGraw- Air Sungai Yang Melewati
Hill, New York Kecamatan Gambut dan Aluh-
Aluh Kalimantan Selatan.
Mony Ahmad. 2004. Analisis Kondisi Program Studi Biologi Fakultas
Lingkungan Perairan Muara MIPA: Kalimantan Selatan
Sungai Cimandiri, Teluk
Pelabuhan ratu Sukabumi Tchobanoglous, George, L. Burton,
Jawa Barat. Fakultas Perikanan Franklin, dan Stensel, H.
dan Kelautan IPB: Bogor David, 2003, Wastewater
Engineering Treatment and
Nyabakken James W. 1992. Biologi Reuse, 4th Edition, McGraw –
Laut.Gramedia Pustaka Utama: Hill Book Co: New York, USA
Jakarta
Triatmodjo, Bambang. 2008. Teknik
Purnamasari W.2004.Isolasi dan Pantai. Beta Offset: Jakarta
Seleksi Bakteri Pengoksidasi
Ammonium Asal Tambak Tresnawati Tika. 2006. Aktivitas
Udang. Fakultas MIPA IPB: Bakteri Pengoksidasi
Bogor Ammonium Isolat ASR1 dan
ASR2 Asal Tambak Udang
Pelczar Michael J.Chan.1986. Dasar- Pada Sumber Karbon Dan
Dasar Mikrobiologi. Salinitas Yang Berbeda.
Universitas Indonesia: Jakarta Fakultas MIPA IPB: Bogor
Rysgard, Soren.1999. Effect of salinity Yuniasari Deby.2009.Pengaruh
+
on NH4 Adsorption pemberian Bakteri Nitrifikasi
Capacity,Nitrification and dan Denitrifikasi Serta Molase
Denitrification in Danish dengan C/N Rasio Berbeda
Estuarine Sediment. National Terhadap Profil Kualitas Air,
Environmental Research Kelangsungan Hidup dan
Institute: Denmark Pertumbuhan Udang. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Sudarno.2010.Nitrification in fixed bed
reactors treating saline
wastewater.Environmental
Biotechnology:Germany

Anda mungkin juga menyukai