ID Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap Ni
ID Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap Ni
Jurusan T. Lingkungan FT. UNDIP, Jl. Prof H. Soedarto, S.H Tembalang - Semarang
Email: enveng@undip.ac.id
ABSTRACT
pengolahan ikan, dan industri kulit harus tetap melakukan aktifitas pada
dapat disisihkan dengan cara salinitas yang berfluktuasi.
nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrifikasi
merupakan proses oksidasi biologi Identifikasi Masalah
yang mengubah amonium menjadi Beberapa Industri, misalnya industri
nitrat, yang terjadi melalui dua susu, industri pengolahan ikan, dan
tahapan reaksi. Pada tahap pertama industri kulit yang melakukan proses
proses tersebut, terjadi oksidasi produksi menghasilkan limbah yang
+
amonium NH dari bentuk yang mengandung NH4+ dan salinitas yang
4 tinggi. Kelebihan nutrient dalam hal ini
tereduksi sehingga menghasilkan NH4+, dapat berpengaruh terhadap
senyawa antara yang lebih teroksidasi kerusakan badan air yang dapat
-
yaitu nitrit NO dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya eutrofikasi.
2
- Penyisihan NH4+ tidak dapat disishkan
mengubah nitrit menjadi nitrat NO . dengan menggunakan bakteri
3
Bakteri yang berperan pada proses konvensional, tetapi harus
nitrifikasi pada umumnya adalah menggunakan bakteri yang dapat
bakteri genus Nitrosomonas dan beradaptasi pada salinitas yang cukup
Nitrobacter. Beberapa industri yang tinggi.
melakukan proses produksi, seperti Kandungan salinitas air limbah yang
industri susu, industri pengolahan berfluktuasi tergantung pada proses
ikan, dan industri kulit menghasilkan produksi pada industri, seperti industri
limbah yang mengandung senyawa susu, industri pengolahan ikan, dan
organik, nitrogen, dan salinitas yang industri kulit.
cukup tinggi.
Dengan adanya hal tersebut diatas,
Penyisihan senyawa N pada limbah perlu dilakukan penelitian mengenai
yang mengandung salinitas tinggi tidak pengaruh fluktuasi salinitas terhadap
dapat disisihkan dengan menggunakan penyisihan NH4+ oleh bakteri yang
bakteri secara konvensional tetapi diambil dari Muara Sungai Banjir
menggunakan bakteri yang dapat Kanal Timur.
hidup pada salinitas tinggi. Salinitas
dapat berpengaruh terhadap proses
penyisihan N pada limbah industri. Tujuan
Tujuan pada penelitian ini adalah
Bakteri yang dapat hidup pada salinitas
yang tinggi dapat digunakan dalam 1. Mengetahui pengaruh fluktuasi
salinitas terhadap laju penyisihan NH4+
penyisihan senyawa N pada air limbah.
Fluktuasi salinitas suatu limbah oleh bakteri yang diambil pada Muara
Sungai Banjir Kanal Timur.
industri dapat berpengaruh terhadap
penyisihan nutrient, dalam hal ini 2. Mengetahui sifat toxic salinitas
bersifat permanen atau sementara
penyisihan NH4+. Bakteri yang
terhadap aktivitas bakteri diambil pada
digunakan dalam penyisihan NH4+
Muara Sungai Banjir Kanal Timur.
2
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur
Uji Pendahuluan
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Pengambilan Sampel Setelah dilakukan pembuatan reaktor
420 000 425 000 430 000 435 000 440 000 445 000 450 000
dilakukan uji pendahuluan untuk
W
N
E
mengetahui berapa lama kemampuan
K A LI MA NG K AN G K ULO N
K AL I B AN J I R KA N AL TI M U R
bakteri yang diambil dari Muara
K AL I M A N G KAN G W ET A N
K AL I B AN J I R KA N AL BA R AT
K AL I T E N G G A N G
K AL I S R I N G I N
92 350 00
9 23 500 0
K AL I B AB O N
K AL I P LU M B O N
LAUT JAWA
K AL I B AN G ER
K AL I K AR A N G A N YA R
K AL I R A N D U G A R U T
K AL I S EM A R AN G
K AL I B R I N G I N
K AL I S I AN G KE R
K AL I B AR U
BA YA
K AL I S I LAN D AK
SU RA
K AL I T A PA K
KE
KE
JAK
AR
TA
SEMARANG
mendegradasi ammonium. Berikut
92 300 00
9 23 000 0
TUGU SEMARANG
UTARA GENUK
TIMUR
KABUPATEN KE NDAL
SEMARANG
BARAT
SEMARANG
TENGAH
SEMARANG GAYAMSARI
KABUPATEN DEMAK
92 250 00
9 22 500 0
GAJAH MUNGKUR
CANDISARI KE PU
RW
O DA
DI
EO
K AL I K R I PI K
KR
LI
KA
TEMBALANG
92 200 00
9 22 000 0
MIJEN
GUNUNGPATI BANYUMANIK K
92 150 00
9 21 500 0
KE B OJ A
KABUPATEN SEMARANG
KE S O LO/
KE U NG ARAN/
KE J OG J AKARTA
0 3 6 9 Kilo me ters
air. Sampel yang digunakan pada
420 000 425 000 430 000 435 000 440 000 445 000 450 000
penelitian ini adalah sampel
lumpur.
Pembuatan Reaktor 2. Membuat sumber ammonium
sampai konsentrasinya sebesar 50
Sebelum pembuatan reaktor dilakukan mg/ l yaitu dengan melarutkan
terlebih dahulu mendesain reaktor NH4Cl sebanyak 0,191 gram dalam
yang tepat. Reaktor tersebut dibuat 1 liter air.
sebanyak 6 buah sesuai dengan variasi 3. Memasukkan lumpur sebanyak 20
konsentrasi garam yaitu 0%; 0,5%; ml, sumber ammonium, 980 ml air
1,5%; 3%; 5% dan 7%. Berikut adalah kran kemudian di aerasi.
skema reaktor yang digunakan pada 4. Dilakukan pengujian ammonium
penelitian ini : setiap hari pada jam yang sama
yaitu pukul 10.30.
Selang pompa
5. Dari hasil yang di dapatkan pada
uji pendahuluan bakteri mengalami
pertumbuhan fase log pada hari ke-
2 sampai hari ke-3, sehingga
bakteri mampu mendegradasi
ammonium selama 3 hari.
Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan
yakni mengenai efek salinitas terhadap
Aerator penyisihan NH4+-N dan sifat toxic
salinitas terhadap penyisihan NH4+-N.
Batu Berpori Cara kerja yang dilakukan sama
dengan cara kerja pada saat uji
pendahuluan hanya saja memiliki
salinitas yang berbeda-beda kemudian
dikembalikan ke salinitas asli Muara
3
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur
reaktor 0%; 0,5%; 1,5%. Hal tersebut Sifat toxic salinitas terhadap
dikarenakan bakteri yang ada pada penyisihan NH4+-N
kedua reaktor tersebut mampu
beradaptasi pada salinitas 3% dan 5%
tetapi memiliki kemampuan yang
lemah dalam mendegradasi
ammonium. Pada reaktor 7% hanya
mengalami penurunan konsentrasi
ammonium yang kecil. Hal tersebut
dikarenakan bakteri tidak mampu
beradaptasi pada salinitas 7% sehingga
bakteri pada reaktor 7% menjadi tidak
aktif. Pada reaktor 7% ini salinitas
berperan sebagai inhibitor yang Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri kemampuan bakteri dalam
dalam mendegradasi ammonium mendegradasi ammonium cenderung
sehingga mengakibatkan bakteri yang berjalan dengan baik karena salinitas
ada pada reaktor 7% tidak dapat pada masing-masing reaktor sesuai
beradaptasi pada salinitas 7% dan dengan salinitas habitat bakteri yaitu
mendegradasi ammonium dengan salinitas muara sungai sebesar 0,5%.
cepat. Pada hari ke-5 sampai hari ke-7 Pada proses running pertama terlihat
pada reaktor 0%, 0,5%, 1,5%, 3%, 5% bahwa pada reaktor 3%, 5%, dan 7%
mengalami penurunan sampai tidak dapat mendegradasi ammonium
konsentrasi ammonium pada hari ke-7 dengan cepat. Hal tersebut disebabkan
mencapai rata-rata 2 mg-N/l. Tetapi karena salinitas yang tinggi dapat
pada grafik yang menunjukkan mengakibatkan terhambatnya keaktifan
penurunan ammonium yang cukup bakteri. Dari grafik diatas mulai hari
signifikan diantara reaktor-reaktor ke-0 sampai hari ke-1 telah mengalami
yang lain yaitu reaktor 0,5% hal penurunan konsentrasi ammonium
tersebut dikarenakan bakteri yang ada secara signifikan. Dari lumpur yang
dalam reaktor tersebut sudah berasal dari reaktor 0% hari ke-1
beradaptasi pada salinitas tersebut mampu mendegradasi ammonium
dimana salinitas tersebut sesuai dengan sebesar 4.1 mg-N/l, reaktor 7% mampu
sampel bakteri yang diambil dari mendegradasi ammonium sebesar
muara sungai yaitu sebesar 0,5%. 8.168 mg-N/l. Hal tersebut
lingkungan mampu beradaptasi dan menandakan bahwa dari reaktor 7%
mendegradasi ammonium. Pada proses yang pada proses running pertama
ini juga dilakukan pengukuran pH dan dengan salinitas 7% pada proses
DO sebagai kontrol. pH pada proses running kedua bakteri dalam reaktor
ini cenderung stabil sehingga tidak tersebut dapat kembali aktif dan dapat
mengganggu proses running ini. mendegradasi ammonium dengan
cepat. Hal tersebut juga terjadi pada
reaktor 0,5%, 1,5%; 3%; dan 5% yang
5
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur
kembali aktif dan dapat mendegradasi bakteri sehingga bakteri tidak mampu
ammonium lebih cepat dibandingkan mendegradasi ammonium dengan
pada proses running pertama. jumlah yang banyak. Sedangkan pada
Prosentase Penyisihan NH4+-N pada running kedua prosentase penyisihan
running pertama dan running ammonium paling rendah yaitu pada
kedua reaktor 7% menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan pada reaktor
lain. Hal ini terlihat bahwa aktivitas
bakteri pada reaktor 7% kembali aktif
dan mampu mendegradasi ammonium
mencapai prosentase 100% jika
dikembalikan pada kondisi salinitas
aslinya. Pada saat running pertama
waktu yang dibutuhkan untuk
menyisihkan ammonium dan bakteri
Dari gambar diagram batang di atas mengalami pertumbuhan fase stationer
terlihat bahwa prosentase penyisihan selama 6 hari, sehingga setelah
ammonium yang mencapai 100% pada dikembalikan ke salinitas asli bakteri
running pertama yaitu pada reaktor mampu menyisihkan ammonium
0%; 0,5%; 1,5%; dan 3% sedangkan dengan cepat, sedangkan apabila
pada running kedua semua reaktor waktu yang dibutuhkan pada running
memiliki prosentase penyisihan pertama lebih lama maka
ammonium mencapai 100%. Pada pengembalian bakteri ke salinitas awal
diagram batang diatas terdapat kemungkinan bakteri mengalami
perbedaan hasil prosentase antara kecepatan penyisihan ammonium yang
running pertama dan running kedua. lebih lambat. Dari keadaan tersebut
Hal ini disebabkan karena pada dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
running pertama fase lag pertumbuhan bakteri yang terhambat pada salinitas
bakteri cenderung konstan dengan yang tinggi hanya bersifat sementara.
konsentrasi awal ammonium yang Dari gambar diagram batang di atas
dibubuhkan, sehingga dalam fase log dapat juga diindikasikan bahwa bakteri
bakteri lebih cepat dalam yang berperan dalam penyisihan
mendegradasi ammonium. Sedangkan ammonium dapat menangani fluktuasi
pada reaktor 0,5% pada running salinitas pada rate 0%-3%.
pertama fase lag cenderung tidak KESIMPULAN
konstan dengan konsentrasi 1. Pada sampel bakteri yang diambil
ammonium, sehingga penurunan dari Muara Sungai Banjir Kanal Timur
konsentrasi lebih besar dibandingkan mampu menyisihkan ammonium pada
dengan reaktor 0%. Sedangkan salinitas yang berbeda-beda. Pada
prosentase terendah pada reaktor 7%. salinitas 5%, dan 7% bakteri kurang
Hal ini disebabkan salinitas yang aktif sehingga lambat dalam
tinggi dapat menghambat pertumbuhan menurunkan konsentrasi ammonium,
6
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur
7
Bintang Dyah Kusumastuti
Pengaruh Fluktuasi Salinitas Terhadap NItrifikasi
oleh Bakteri Yang Diambil Dari Muara Sungai Banjir
Kanal Timur