Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Nama : Aisyah

NIM : 2230111721630

Kelas : MIPA 1

Topik 3. Aksi Nyata – Konsep Pendidikan Inklusif

1. Anda sudah mengetahui konsep sekolah inklusif dengan melihat kondisi salah satu

sekolah umum terdekat dari domisili Anda. Lakukan analisis potensi sekolah tersebut
menjadi sekolah inklusif!

Salah satu sekolah umum yang dekat dengan domisili saya adalah SDN Pemurus

Dalam 3. Sekolah ini berlokasi di Jl. Dharmawangsa. No. 5, RT 12, Pemurus Dalam, Kec.
Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di sekitar domisili saya

belum terdapat sekolah inklusif, sehingga anak berkebutuhan khusus di sekitar sini

memang harus menempuh perjalanan yang jauh untuk mendapatkan pendidikan atau

ada yang memilih untuk tidak bersekolah karena masalah biaya. Jika di sekitar domisili
saya akan diadakan sekolah inklusif maka menurut saya sekolah yang berpotensi

adalah SDN Pemurus Dalam 3. Alasannya karena letaknya yang strategis berada di
dalam kompleks dekat dengan masyarakat, akses menuju sekolah mudah dan berada
di jalan kompleks sehingga tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang, lokasi sekolah

aman karena ada satpam sekolahnya, struktur bagunannya memanjang tidak

bertingkat sehingga akan aman untuk anak ABK. Untuk ukuran sekolah negeri di

Kecamatan menurut saya sarana dan prasarana sekolah cukup lengkap. Karena
pertimbangan-pertimbangan ini lah saya berpendapat bahwa sekolah umum yang

berpotensi menjadi sekolah inklusif di domisili saya adalah SDN Pemurus Dalam 3.

2. Kemukakan tantangan-tantangan apa saja yang mungkin muncul apabila sekolah


tersebut akan menjadi sekolah inklusif!
Untuk bisa mewujudkan sekolah inklusif tentu tidak mudah. Apalagi jika dibandingkan

dengan sekolah-sekolah yang ada di Kota Banjarmasin, SDN Pemurus Dalam 3 masih
tertinggal dalam sumber daya fisik seperti sarana prasarana sekolah. Kurangnya sarana

dan prasarana bisa menjadi tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran inklusif.

Selain itu, tantangan yang mungkin muncul bisa dalam bidang sumber daya manusia

yaitu para guru dan pelaksana pendidikan di sekolah karena guru-guru disana lulusan
reguler sehigga kurangnya pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus,

minimnya keterampilan guru dalam menangani ABK, dan pandangan guru terhadap

ABK adalah tantangan besar yang akan dihadapi. Mengubah lingkungan sekolah
menjadi ramah ABK sehingga para siswa dan warga sekolah dapat berinteraksi normal

dengan ABK juga merupakan tantangan yang mungkin muncul.

3. Kemukakan rekomendasi langkah-langkah apa yang bisa sekolah tersebut tempuh


agar dapat menjadi sekolah inklusif baik untuk sumber daya fisik dan sumber daya

manusia!

Kekurangan sarana dan prasarana bisa menjadi tantangan yang akan dihadapi

sekolah, untuk menyediakan dan melengkapi kekurangan itu diperlukan dana yang
besar, pihak sekolah perlu mengalokasikan dana khusus untuk memenuhinya. Sekolah

juga bisa untuk mulai menciptakan lingkungan yang ramah ABK dimulai dari segi
fasilitas maupun sikap warga sekolah. Namun, sebelum itu para guru perlu diberikan
workshop atau pelatihan tentang sekolah inklusif, menanamkan pemahaman tentang

anak berkebutuhan khusus, pelatihan keterampilan dalam menangani ABK, pelatihan

untuk merancang pembelajaran kelas inklusif, serta menjalin kerjasama dan koordinasi

dengan berbagai pihak seperti guru diSLB, psikolog, ahli bina bahasa dan wicara, dan
petugas bimbingan.

Anda mungkin juga menyukai