Fitokimia Sebagai Nutrasetikalpptx
Fitokimia Sebagai Nutrasetikalpptx
PENDAHULUAN
Karotenoid Terpenoid
Terpenoid =
Isoprenoid
Non-karotenoid terpenoid
Flavonoid polifenol
Polifenol Non-Flavonoid
Fitokimia
Fitosterol
Antrakuionon
Capsaicin
Polifenol Piperin
Klorofil
Betain
Pektin
Asam Oksalat
TERPENOID = ISOPRENOID
Licopen (1)
Licopen (2)
• Karena licopen tidak memiliki cincin struktur cincin β-
inone, maka tidak dapat membentuk vitamin A.
• Konfigurasi yang dimiliki licopen mampu
menonaktifkan radikal bebas.
• Radikal bebas merupakan molekul yang tidak seimbang
secara eletrokimia, sangat agresif, mudah bereaksi
dengan kmponen sel dan menyebabkan kerusakan
permanen.
• Radial bebas yang berasal dari oksigen adalah spesies
yang paling reaktif
• Radikal bebas dibentuk secara alamiah oleh produk
sampingan selama metabolisme oksidasi sel.
Licopen (3)
• Sebagai suatu antioksidan, licopen memiliki
kemampuan 2 kali lipat dari kemampuan β
karoten (Vitamin A relative) dan 10 kali lipat
dari kemampuan β-tocoferol(vitamin E
relative).
• Licopen dapat mencegah karsinogenesis dan
aterogenesis dengan melindungi biomolekul
penting untuk sel (lipid, protein dan DNA).
• Licopen bersifat lipofilik dan terkonsentrasi di
dalam adrenal, hati, testis dan prostat.
β-caroten (1)
β-caroten (2)
α -caroten
Lutein
Zeaxanthin
Astaxanthin
Non-karotenoid terpenoid
Perillyl Alkohol
• Merupakan suatu monoterpen yang diisolasi dari
minyak esensial lavendin, peppermint, spearmint,
cherry, biji seledri dan sejumlah tanaman lainnya.
• Dapat mengurangi tumor pankreas, kelenjar susu dan
hati.
• Digunakan sebagai agen kemopreventif untuk kanker
usus besar, kulit dan paru-paru.
• Digunakan sebagai kemoterapi untuk neuroblastoma
dan kanker prostat dan kolon.
• Aktif dalam menginduksi apoptosis pada sel tumor
tanpa mempengaruhi sel normal dan dapat
mengembalikan sel tumor ke kondisi yang berbeda.
Perillyl Alkohol
• Mekanisme aksinya belum diketahui dengan jelas,
namun perillyl alkohol bertindak dengan berbagai zat
sel yang mengendalikan pertumbuhan dan diferensiasi
sel.
• Dapat meningkatkan reseptor faktor pertumbuhan II
mannose-6-fosfat menyerupai homon insulin,
meningkatkan β reseptor faktor pertumbuhan jaringan
dan menginduksi sistem detoksifikasi fase I dan fase II.
• Percobaan pendahuluan terhadap manusia tidak
menunjukan pengurangan tumor dengan dosis 4 kali
sehari.
• Ditemukan efek samping yang signifikan , khususnya
terhadap gastrointestinal.
Saponin
Polifenol
Flavonoid Polifenol
Flavonoid Polifenol
Antosianin
• Adalah glikosida yang larut dalam air dan asil
glycosida dari antosianidin.
• Antosianin memberikan warna merah untuk
bunga ros dan warna biru untuk bunga vilet.
• Antosianin juga memberikan warna merah
untuk buah cherry dan strawberry dan warna
biru untuk blueberry.
• Mengandung efek antiinflamasi.
• Asam fenol di dalam berry melindungi sel – sel
endotelium dari kerusakan akibat oksidasi.
Katekin
Katekin
Katekin
• Galat epigalokatekin (EGCG) mungkin menekan
pertumbuhan tumor serta menghambat enzim-
enzim yang terlibat dalam penyebaran sel-sel
kanker.
• Hal yang membedakan EGCG dari senyawa
lainnya adalah karena kemampuannya yang unik
untuk memerangi kanker pada semua tahap,
mulai dari menghambat perkembangan tumor
hingga membasimi promotor tumor,
menghambat karsinogen kimia dan menetralkan
enzim yang terlibat dalam perkembangbiakan sel.
Katekin
• Penelitian terbaru menunjukan bahwa EGCG
100kali lipat lebih kuat dari pada vitamin C
dan 25 kali lebih kuat daripada vitamin E
sebagai antioksidan.
• Aktivitas antimikroba yang terkandung di
dalam teh hijau juga dikaitkan dengan EGCG
yang ditemukan dapat menekan pertumbuhan
bakteri seperti H. pylori , E.coli dan S. aureus.
Isoflavon
Isoflavon
Hesperidin
Hesperidin
Naringin
Naringin
Rutin
Kuersetin
Silymarin
Tangeretin
Tannin
Asam Fenolat
Asam elagalat
Asam Klorogenat
Terimakasih