Anda di halaman 1dari 2

BAB

4
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal
atara lain :
1. Dari keempat potensi embung yang telah ditinjau, terdapat 2 potensi embung yang
tidak memilliki base flow yaitu potensi embung Kalipang dan potensi embung
Sapulante
2. Untuk potensi embung Kalipang, berdasarkan pengamatan peta regional dan
pengamatan di lapangan, bisa diidentifikasikan bahwa jenis tanah yang ada di
lokasi termasuk jenis tanah yang memiliki porositas yang tinggi, sehingga
dikhawatirkan air pada musim kemarau akan kering karena sangat mudah
meresap ke tanah
3. Sementara untuk potensi embung Sapulante memiliki jenis tanah yang relative
bagus untuk dibuat tampungan
4. Untuk Potensi embung Kurung pada daerah hilir rencana embung sekitar 2,5 km
terdapat lokasi bendung Kejayan yang mengairi irigasi seluar lebih dari 1000 Ha
(kewenangan provinsi), sehingga dikhawatirkan Ketika dibangun embung akan
memunculkan permasalahan baru terkait regulasi pemenuhan kebutuhan air.
5. Berdasarkan skala prioritas, maka urutan yang sesuai untuk dijadikan DED
embung adalah ;
a. Potensi Embung Ampelsari
b. Potensi Embung Sapullante
c. Potensi Embung Kalipang
d. Potensi Embung Kurung
6. Karena pada pekerjaan ini hanya ada 2 embung yang akan dijadikan detail desain
maka dipilih embung Ampelsari dan Embung Sapulante

4-1
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

4.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Perhitungan debit banjir rencana memakai data hujan yang berpengaruh
pada DAS rencana embung.
2. Desain embung harus memperhatikan fungsi utama embung sebagai
bangunan konservasi.
3. Perlu diperhatikan kepemilikan lahan yang akan dipakai untuk area
pembangunan embung.
4. Perlu dilakukan sosialisasi epada warga sekitar lokasi embung terkait
rencana pembangunan embung.

4-2

Anda mungkin juga menyukai