Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

JUSTIFIKASI TEKNIS EMBUNG SAPULANTE

1.1 Potensi Embung Sapulante

Lokasi potensi embung Sapulante terletak pada koordinat 07°47’39.11” Lintang


Selatan dan 112°49’38.98” Bujur Timur atau pada (49M) x = 701521.24 dan y =
9138017.90. Potensi embung Sapulante termasuk dalam wilayah administrasi Desa
Sapulante Kecamatan Pasrepan.
Potensi embung Sapulante berada di Kali Curah Sapulante, yang saat survey
dilakukan (kemarau) tidak terdapat aliran dasar atau kering. Lahan tanah pada daerah
sekitar potensi embung Sapulante merupakan kepemilikan penduduk.
Potensi embung Sapulante, dapat dimanfaatkan untuk lahan kering menjadi ladang
polowijo, dan untuk menambah air baku daerah Sapulante Krajan dan Sapulante Lor.
Saat ini air bersih sudah terpenuhi dari sumber Tempuran, namun kemungkinan potensi
embung dapat juga menambah pemenuhan kebutuhan air bersih untuk dusun Prodo.
Potensi embung Sapulante mempunyai luas daerah aliran sungai (DAS) sekitar 6,78
km2 dengan panjang aliran dari hulu sekitar 5,40 km.

Gambar 1-1 Peta Situasi Potensi Embung Sapulante

1-1
JUSTIFIKASI TEKNIS
Embung Sapulante

Gambar 1-2 Rencana Lokasi Tampungan Embung Sapulante

Gambar 1-3 Dokumentasi Survey Awal Potensi Embung Sapulante

1-2
JUSTIFIKASI TEKNIS
Embung Sapulante

1.2 Analisa Terhadap Hasil Survey Awal

Pada laporan pendahuluan ini diberikan deskripsi mengenai rencana penilaian


alternatif lokasi embung. Gambaran hasil matrikulasi merupakan hasil secara umum hasil
studi pengenalan masing-masing lokasi. Sedangkan selanjutnya dilengkapi pada urutan
pelaksanaan kegiatan ini, diantaranya dalam penjaringan apresiasi masyarakat dalam
kegiatan PKM.
Penilaian terhadap alternatif rencana waduk bertujuan untuk memberikan
rekomendasi mengenai lokasi waduk untuk tahap pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Penilaian ini mengacu pada tinjauan-tinjauan berbagai aspek yang telah dilakukan. Pada
bagian ini akan menjelaskan mengenai kriteria dan pemberian nilai untuk masing-masing
waduk. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penilaian terhadap masing-masing
alternatif sebagai berikut.

1.2.1. Aspek Teknis

Kriteria penilaian aspek teknis untuk DED Embung di Kabupaten Pasuruan


menjadi tiga komponen yaitu :
 Bentang
 Volume Tampungan
 Base Flow
 Kondisi Geologi
 Akses masuk ke lokasi site
 Kondisi DAS
 Jarak Daerah Layanan
 Sistem Distribusi Air

Tabel 1-1 Tabel Nilai Skor dan Kriteria Aspek Teknis

Aspek Teknis
1 Bentang (m)
a. 30 - 70 m Nilai = 5 - 4
b. 70 - 100 m Nilai = 3.5 - 2
c. x > 100 m Nilai = 1.5 - 0
2 Volume Tampungan (m3)
a. > 150.000 m3 Nilai = 5 - 4
b. 40.000 - 150.000 m3 Nilai = 3.5 - 2
c. x < 40.000 m3 Nilai = 1.5 - 0
3 Base Flow
1-3
JUSTIFIKASI TEKNIS
Embung Sapulante

Aspek Teknis
a. Ada sepanjang tahun Nilai = 5 - 4
b. Ada sampai bulan juni Nilai = 3.5 - 2
c. Tidak ada Nilai = 1.5 - 0
4 Kondisi Geologi
a. Keandalan memenuhi syarat Nilai = 5 - 4
b. ada treatment Nilai = 3.5 - 2
b. Keandalan tidak memenuhi syarat Nilai = 1.5 - 0
5 Jalan Masuk ke lokasi site (m)
a. 0 - 300 m Nilai = 5 - 4
b. 300 - 1000 m Nilai = 3.5 - 2
c. > 1000 m Nilai = 1.5 - 0
6 Kondisi DAS
a. Baik Nilai = 5 - 4
b. Sedang Nilai = 3.5 - 2
c. Jelek Nilai = 1.5 - 0
7 Jarak daerah layanan (m)
a. < 1000 m Nilai = 5 - 4
b. 1000 - 2000 m Nilai = 3.5 - 2
c. > 2000 m Nilai = 1.5 - 0
8 Sistem distribusi air
a. Gravitasi Nilai = 5 - 4
b. Diambil sendirii Nilai = 3.5 - 2
c. Pompa Nilai = 1.5 - 0

1.2.2. Aspek Non Teknis

Kriteria penilaian aspek non teknis untuk SID. Embung di Kabupaten Pasuruan
yaitu berupa komponen Sosial – Ekonomi. Kriteria penilaian komponen sosial – ekonomi
terdiri dari 2 variabel yaitu
 kemudahan dalam pelaksanaan pembebasan lahan daerah genangan waduk
berdasar jenis tata guna lahan. Tata guna lahan dibedakan menjadi lahan Kebun dan
tegal, sawah, dan permukiman. Skor masing – masing penggunaan lahan yaitu
Kebun dan tegalan (5), Sawah irigasi (3), Kampung/Permukiman (1)
 Dukungan masyarakat
 Potensi permasalahan

Variabel - variabel tersebut akan diberi nilai / skoring dengan kriteria sebagai
beikut :

1-4
JUSTIFIKASI TEKNIS
Embung Sapulante

Tabel 1-2 Tabel Nilai Skor dan Kriteria Aspek Non Teknis

Aspek Non Teknis


1 Kepemilikan Lahan
a. Pemerintah Nilai = 5 - 4
b. Pemerintah dan penduduk Nilai = 3.5 - 2
c. Penduduk Nilai = 1.5 - 0
2 Tanggapan masyarakat
a. Menerima Nilai = 5 - 4
b. Pemerintah dan penduduk Nilai = 3.5 - 2
c. Penduduk Nilai = 1.5 - 0
3 Potensi Permasalahan
a. Tidak ada potensi permasalahan Nilai = 5 - 4
b. Permasalahan Non Teknis Nilai = 3.5 - 2
c. Ada pemanfaatan lain di sekitar Nilai = 1.5 - 0

Dari berbagai aspek tersebut berikut adalah hasil yang dapat dikaji hingga
penyusunan laporan pendahuluan ini.

1-5
Tabel 1-3 Penilaian Skor Potensi Embung Pasuruan

No Parameter Embung Sapulante


1 Letak Administratif
Desa Sapulante
Kecamatan Pasrepan
Kabupaten Pasuruan
2 Koordinat As Embung X = 701525.38
Y = 9138011.43
Aspek Teknis Hasil Identifikasi Skor
3 Bentang (m) 100 2.0
a. 30 - 70 m Nilai = 5 - 4
b. 70 - 100 m Nilai = 3.5 - 2
c. x > 100 m Nilai = 1.5 - 0
4 Volume Tampungan (m3) 70,000 3.0
a. > 150.000 m3 Nilai = 5 - 4
b. 40.000 - 150.000 m3 Nilai = 3.5 - 2
c. x < 40.000 m3 Nilai = 1.5 - 0
5 Base Flow tidak ada 0.0
a. Ada sepanjang tahun Nilai = 5 - 4
b. Ada sampai bulan juni Nilai = 3.5 - 2
c. Tidak ada Nilai = 1.5 - 0
6 Kondisi Geologi Memenuhi syarat 4.0
a. Keandalan memenuhi syarat Nilai = 5 - 4
b. ada treatment Nilai = 3.5 - 2
b. Keandalan tidak memenuhi syarat Nilai = 1.5 - 0
7 Jalan Masuk ke lokasi site (m) 300 m dari jalan desa 4.0
a. 0 - 300 m Nilai = 5 - 4
b. 300 - 1000 m Nilai = 3.5 - 2
c. > 1000 m Nilai = 1.5 - 0
8 Kondisi DAS Sedang 3.0
a. Baik Nilai = 5 - 4
b. Sedang Nilai = 3.5 - 2
c. Jelek Nilai = 1.5 - 0
9 Jarak daerah layanan (m) 300 m 4.5
a. < 1000 m Nilai = 5 - 4
b. 1000 - 2000 m Nilai = 3.5 - 2
c. > 2000 m Nilai = 1.5 - 0
10 Sistem distribusi air gravitasi 4.5
a. Gravitasi Nilai = 5 - 4
b. Diambil sendirii Nilai = 3.5 - 2
c. Pompa Nilai = 1.5 - 0
Aspek Non Teknis Hasil Identifikasi Skor

1-6
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

No Parameter Embung Sapulante


11 Kepemilikan Lahan lahan produktif warga 1.5
a. Pemerintah Nilai = 5 - 4
b. Pemerintah dan penduduk Nilai = 3.5 - 2
c. Penduduk Nilai = 1.5 - 0
12 Tanggapan masyarakat Besar 4.0
a. Menerima Nilai = 5 - 4
b. Pemerintah dan penduduk Nilai = 3.5 - 2
c. Penduduk Nilai = 1.5 - 0
13 Potensi Permasalahan tidak ada 4.0
a. Tidak ada potensi permasalahan Nilai = 5 - 4
b. Permasalahan Non Teknis Nilai = 3.5 - 2
c. Ada pemanfaatan lain di sekitar Nilai = 1.5 - 0
Total Skor 34.5

1.3 Perbandingan Neraca Air Embung Sapulante dan Karangsono

Sesuai kontrak, bahwa konsultan akan mendesain 2 buah embung. Setelah


terpilih satu lokasi di embung Ampelsari, kita melakukan kajian hidrologis untuk lokasi ke
2 yaitu Embung Sapulante dan Embung Karangsono
a. Pengolahan Data Hujan

1.3.1. Data Hujan yang digunakan :

 Embung Karangsono : Sta Hujan Oro-Oro Pule & Sta Hujan Selowongko.
Dengan koefisien Thiesen :

Luas Pengaruh (Polygon Thiesen) Embung Karangsono


Pos 1 Oro-Oro Pule 1730513.56 m2 0.05
Pos 2 Selowongko 33414097.15 m2 0.95
35144610.71 m2 1.00

1-7
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

 Embung Sapulante : Sta Hujan Wonorejo 12 Tahun (2008 – 2019)

1. Curah Hujan Maksimum

CH Maksimum Karangsono CH Maksimum Sapulante

No Tahun C.H Maksimum No Tahun C.H Maksimum

1 2008 147.37 1 2008 117.00


2 2009 95.00 2 2009 96.00
3 2010 105.77 3 2010 166.00
4 2011 86.52 4 2011 72.00
5 2012 90.54 5 2012 100.00
6 2013 69.03 6 2013 77.00
7 2014 58.00 7 2014 70.00
8 2015 60.85 8 2015 67.00
9 2016 129.51 9 2016 125.00
10 2017 154.97 10 2017 89.00
11 2018 116.30 11 2018 92.00
12 2019 77.78 12 2019 81.00

1-8
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

2. Curah Hujan Rencana

Curah Hujan Rencana Curah Hujan Rencana


Karangsono Sapulante

Time Distribusi
Time Distribusi
Kala Ulang Log Pearson Tipe III
Kala Ulang Log Pearson Tipe III
(tahun) (mm)
(tahun) (mm)
2 89.141
2 94.487
5 113.991
5 124.514
10 132.751
10 143.923
20 154.425
20 163.747
25 159.167
25 168.028
50 180.847
50 185.749
100 204.362
100 203.295

3. Evapotranspirasi Potensial

Data klimatologi yang digunakan untuk perhitungan Evapotranspirasi adalah


data Klimatologi Sta. Tosari yang didapatkan dari Laporan Akhir Studi Potensi
Embung di Kabupaten Pasuruan 2019.

1-9
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

Tabel 1-4 Perhitungan Evaporasi Potensial Embung Sapulante

No. Uraian Notasi Satuan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des

o
1. Suhu Udara ta C 21.90 21.40 21.80 22.30 22.40 22.00 21.20 21.10 22.10 23.30 23.00 22.10
2. Koefisien kurva tekanan uap air v 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
3. Koefisien kurva tekanan uap air w -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.70 -0.7
4. Koefisien fisik c 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485 0.485
5. Slope dari tekanan uap air pada toC O 0.09 0.08 0.08 0.09 0.10 0.09 0.07 0.07 0.09 0.11 0.11 0.09
6. O / (O + c) 0.15 0.13 0.15 0.16 0.16 0.15 0.13 0.13 0.16 0.19 0.18 0.16
7. Koefisien Refleksi / albedo r 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
8. Radiasi matahari pd. Lap. Atmsf. Teratas R(top) ls/hari 918.42 919.41 891.91 829.64 756.63 715.06 730.46 789.52 858.16 901.98 912.16 912.37
9. Koefisien radiasi matahari a 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
10. Koefisien radiasi matahari b 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48
11. Lamanya penyinaran matahari aktual n jam 1.30 1.70 2.60 4.00 5.10 4.60 4.70 4.90 6.20 5.50 3.60 0.8
12. Maks. Lamanya penyinaran matahari per-hari N jam 12.21 12.19 12.12 12.05 12.01 11.99 11.99 12.03 12.10 12.15 12.21 12.23698
13. Radiasi matahari R ls/hari 277 291 315 340 343 310 320 352 426 422 357 257
14. (A) = O/(O+c)*[1/58*(1-r)*R] 0.54 0.51 0.60 0.71 0.73 0.61 0.53 0.57 0.86 1.03 0.83 0.52
15. Koefisien kurva tekanan uap air p 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29 5.29
16. Koefisien kurve tekanan uap air q 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64 16.64
17. Tekanan uap air jenuh es mm/Hg 19.73 19.14 19.61 20.21 20.33 19.84 18.91 18.80 19.96 21.46 21.07 19.96
18. Kelembaban udara relatif RH % 91.2 93.1 92.7 89.6 86.1 86.4 85.7 83.2 73.9 73.7 83.7 91.2
19. Tekanan uap air jenuh pada titik embun ea mm/Hg 17.99 17.82 18.18 18.10 17.50 17.15 16.21 15.64 14.75 15.81 17.64 18.21
20. 1/58 * 117 * 10^(-9)*[ta + 273]^4 15.26 15.15 15.24 15.34 15.36 15.28 15.11 15.09 15.30 15.55 15.49 15.30
21. 0,56 - 0,092* (ea)^0.5 0.17 0.17 0.17 0.17 0.18 0.18 0.19 0.20 0.21 0.19 0.17 0.17
22. 0,10 + 0,90 (n/N) 0.20 0.23 0.29 0.40 0.48 0.45 0.45 0.47 0.56 0.51 0.37 0.16
23. (B) = (6) * [(20)*(21)*(22)] 0.08 0.08 0.11 0.17 0.21 0.19 0.17 0.17 0.28 0.29 0.18 0.06
24. c/(O + c) 0.85 0.87 0.85 0.84 0.84 0.85 0.87 0.87 0.84 0.81 0.82 0.84
25. Kecepatan angin rata-rata u m/det 1.08 1.11 0.99 1.03 0.97 0.98 1.00 0.97 0.92 0.96 1.03 1.05
26. 0,35 * [0,50 + 0,54 * u] 0.38 0.38 0.36 0.37 0.36 0.36 0.36 0.36 0.35 0.36 0.37 0.37
27. [es - ea] 1.74 1.32 1.43 2.10 2.83 2.70 2.70 3.16 5.21 5.64 3.44 1.76
28. (C) = (24) * [(26) * (27)] 0.56 0.44 0.44 0.65 0.85 0.82 0.86 0.99 1.54 1.64 1.04 0.55
29. Potensial evapo-transpiration Etp mm/hari 1.02 0.87 0.93 1.19 1.36 1.25 1.22 1.39 2.12 2.37 1.70 1.01

4. Debit Andalan

Perhitungan Debit andalan menggunakan metode FJ. Mock

Grafik Debit Andalan Karangsono


4.000

3.500

3.000

2.500
Debit (m3/dt)

2.000

1.500

1.000

0.500

0.000
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

Bulan

Gambar 1-4 Grafik Debit Andalan Embung Karangsono

1-10
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

Grafik Debit Andalan Sapulante


0.800

0.700

0.600

0.500
Debit (m3/dt)

0.400

0.300

0.200

0.100

0.000
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

Bulan

Gambar 1-5 Grafik Debit Andalan Embung Sapulante

Perbandingan Grafik Debit Andalan Karangsono & Sapulante


4.000

3.500

3.000

2.500
Debit (m3/dt)

2.000

1.500

1.000

0.500

0.000
II II II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
Karangsono 0.51 2.83 3.64 3.26 1.88 1.63 1.71 0.79 0.55 1.02 0.42 2.90 0.78 0.51 0.38 0.25 0.18 0.13 0.09 0.06 0.04 0.40 2.81 0.73
Sapulante 0.51 0.34 0.68 0.31 0.41 0.47 0.22 0.25 0.11 0.09 0.06 0.18 0.06 0.04 0.03 0.02 0.01 0.01 0.01 0 0 0.46 0.42 0.52

Gambar 1-6 Perbadingan Grafik Debit Andalan Embung Karangsono dan Embung
Sapulante

Dari perhitungan debit andalan diatas didapatkan debit andalan untuk


Embung Karangsono lebih besar dibandingkan dengan Debit andalan Embung
Sapulante. Sehingga Embung Karangsono lebih punya potensi untuk
dikembangkan karena ketersediaan air yang lebih banyak
Namun secara lokasi ternyata di hulu embung Karangsono terdapat
Bangunan Bendung sehingga Embung Karangsono tidak bisa direncanakan

1-11
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

1.4 Justifikasi Teknis Embung Sapulante

Setalah embung Karangsono tidak bisa direncanakan, maka dipilihlah Embung


Sapulante, namun ada beberapa justifikasi teknis terkait dengan tidak terpilihnya lokasi
Embung Sapulante pada perencanaan pekerjaan DD Embung Di Kabupaten Pasuruan :

1) Kriteria kesiapan (readyness criteria) untuk embung secara umum ada 2 yaitu :

 Ketersediaan lahan

 Aliran dasar (Base flow) yang kontimyu

 Urgenitas kebutuan air baku pada daerah layanan

 Ketersediaan Area Irigasi

 Ketersediaan borrow area

 Ketersediaan spoilbank

2) Saat kami melakukan survey lapangan dengan pihak DPU Kab Pasuruan, didapatkan
kondisi lokasi embung Sapulante tidak aliran air sama sekali. Sehingga secara teknis
tidak memenuhi kriteria aliran dasar yang kontinyu.

Ada banyak sekali embung yang sudah dibangun di Indonesia namun banyak yang
tidak berfungsi secara maksimal karena tidak adanya aliran dasar sungai yang
kontinyu

3) Menurut informasi masyarakat, selama 6 bulan terakhir tidak ada air sama sekali di
lokasi Embung Sapulante

1-12
LAPORAN PENDAHULUAN
DED Embung di Kabupaten Pasuruan

1.5 Lokasi Embung Terpilih

Setelah Embung Sapulante dan Embung Karangsono tidak bisa direncanakan


maka dipilihlah Embung Kalirejo yang lebih memenuhi kriteria kesiapan, sehingga
embung yang direncanakan adalah :

1. Embung Ampelsari

2. Embung Kalirejo

1-13

Anda mungkin juga menyukai