Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA


Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

HAKIKAT MANUSIA DALAM KAJIAN NASKAH MA’RIFATULLAH


KARYA HAJI SULAIMAN TARIP BIN HAJI TARIP

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Ridwan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
(Naskah diterima: 1 Januari 2020, disetujui: 1 Februari 2020)

Abstract
Ma’rifatullah seript which is the object of this study is a seript written in Arabic Malay. The
author named Haji Sulaiman bin Haji Tariff Tariff. Then recopied by a copyist ( there is no name
in the seript), by permission of Haji Sulaiman Tariff. Finished manuscript was copied in the 30 th
of Ramadhan 1409 AH/May 6,1979 M. previous studies have been conducted on this object, but
with a different discussion. The firrst study is a transliteration of the Jawi seript to Latin seript
and examine ma’rifatullah contained in the text. Meanwhile,as further research, this study
focuses on humen nature contained in this text.
Keywords: Ma’rifatullah manuseript, Human itself, Know God, Transliteration.

Abstrak
Naskah Ma’rifatullah yang menjadi objek penelitian ini adalah sebuah naskah yang ditulis dalam
aksara Arab Melayu. Penulisnya bernama Haji Sulaiman Tarip bin Haji Tarip. Kemudian disalin
kembali oleh seorang penyalin (tidak terdapat namanya dalam naskah), atas izin Haji Sulaiman
Tarip. Naskah selesai disalin pada tanggal 30 Ramadhan 1409 H/ 6 Mei 1979 M. Sebelumnya
telah dilakukan penelitian pada objek ini namun dengan bahasan yang berbeda. Penelitian
pertama merupakan proses transliterasi dari Aksara Jawi ke Aksara Latin dan mengkaji
ma’rifatullah yang terkandung di dalam naskah. Sedangkan sebagai penelitian lanjutan, kajian ini
memfokuskan pada hakikat manusia yang terdapat dalam naskah ini.
Katakunci: Naskah Makrifatullah, Hakikat Manusia, Kenal kepada Allah, Transliterasi.

I. PENDAHULUAN adalah tentang asal-usul manusia dan keja-

D
iantara sekian banyak penemuan diannya.
manusia dalam bidang ilmu penge- Sungguh banyak ahli ilmu pengetahuan
tahuan dan teknologi yang demi- mendukung teori evolusi yang mengatakan
kian canggih, masih ada satu permasalahan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari
yang hingga kini belum mampu dijawab oleh makhluk yang mempunyai bentuk maupun ke-
manusia secara eksak dan ilmiah, masalah ini mampuan yang sederhana kemudian mengala-

240
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

mi evolusi dan menjadi seperti ini, hal ini manipulasi dan lain sebagainya. Kembali ke-
diperkuat dengan dengan penemuan fosil- pada pertanyaan akan hakikat manusia, seo-
fosil. rang manusia wajar untuk mengatahui akan
Dilain pihak, banyak ahli agama yang hakikat dirinya. Perubahan berawal dari kesa-
menantang adanya proses evolusi manusia, hal daran, kesadaran bermula dari ruang fikir dan
ini berdasarkan pada khabar dan informasi renung. Naskah Ma’rifatullah yang menjadi
yang terdapat pada kitab masing-masing objek penelitian ini sarat akan hal beberapa
agama yang mengatakan bahwa Adam adalah itu, sarat akan pedoman nilai yang landasan-
Manusia pertama, global bagi ilmu pengeta- nya adalah al-Qur’an dan al-hadits yang
huan. Itulah kitab yang tidak ada keraguan merupakan bahan landasan renungkan menda-
padanya, petrunjuk bagi manusia yakni bagi sar hidup kita. Selain ma’rifatullah (bagai-
yang yakin kepada yang Ghaib. mana mengenal Allah) maka kandungan lain
Persoalan tentang manusia dan asal yang terdapat dalam naskah ini adalah tentang
usulnya ini walaupun berbagai pendapat berbi- hakikat manusia yang sebenarnya adalah rasa.
cara sesungguhnya hal yang mendasar buah Hal yang sebenarnya berkait kalindan dan
pertanyaan akan hakikatnya. Pertanyaan ten- tidak bisa terlepas dari materi ma’rifatullah itu
tang dari mana kita berasal akan menuntun tu- sendiri. Oleh karena itu, setelah melakukan
juan akhir kita kelak. Saat kita tahu tujuan ak- penelitian sebelumnya, peneliti kembali mela-
hir yang sebenar maka dalam perjalanan, kita kukan kajian pada objek naskah yang sama.
tidak lagi bimbing senantiasa. Tidak akan Kendungan naskah demikian banyak dan
terjerumus pada hal-hal buruk yang merusak isinya penting untuk disampaikan. Pada pene-
“kemanusiaan “ kita. litian sebelumnya peneliti telah melakukan
Ditengah kondisi carut marutnya zaman proses transliterasi terlebih dahulu dan mem-
saat sekarang dengan segala penyakit sosial bahas kandungan materi Ma’rifatullah itu
yang merusak moral isu LGBT yang dibela sendiri. Adapun dalam penelitian ini maka
sunguh-sungguh oleh sekelompok berpaham akan memfokuskan kajian pada persoalan
Liberal, para pemimpin yang tidak amanah, hakikat manusia yang terkandung didalamnya.
generasi mudah yang cenderung pada hal-hal
negatif, para akademis dengan kasus-kasus

241
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

II. KAJIAN TEORI lagi benar maka dalam pemahaman ini manu-
Objek ini telah penulis transliterasi dan sia itu adalah halal darahnya. Dan untuk lebih
teliti sbelumnya dalam kajian asal amal dan jelasnya Abdul Wahab Sya’rani ra kembali
asal ma’rifat kepada Allah swt tetapi tidak mempertajam pemahaman ini yakni antara
pada hakikat manusia, maka dalam penelitian Allah dan Muhammad itu ia berkata : Innal-
ini penulis terfokus pada hakikat manusia, laha khalaqa ruhannibaiyika Muhammadin
sebab sangat penting untuk diketahui oleh min dzatihi wa khalaqa ruhul ‘alam min
khalayak ramai. Selain itu, kajian lainterhadap nuurin Muhammad saw “ (H.Sulaiman Tarib
objek ini belum dilakukan oleh penliti lain bin H.Tarib 1979:1) Artinya : bahwasanya
karena pada awalnya objek ini masih Allah swt telah menjadikan Ruh nur Nabi
beraksara Jawi dan belum ditrensliterasikan ke Muhammad itu dari pada Dzatnya (Dirinya)
aksara latin. dan dijadikannya Ruh sekalian alam dari pada
A. Konsep Hakikat Manusia Ruh nabi Muhammad saw.
Didalam naskah ma’rifatullah menjelas- Maksudnya, untuk penciptaan ditingkat
kan berdasarkan hadits “ Innallaha khalaqa ruh nur nabi Muhammad itu adalah sama
qablal asya’i nurun nabiyika” artinya bahwa- levelnya dengan DzatNya (Allah), artinya
sanya Allah swt telah menciptakan sebelum antara Allah dan Muhammad itu tidak ada
sesuatu itu Nur Nabi Engkau (Muhammad rahasia. Maka di mana ada muhammad disitu
saw) “ (H.sulaiman Tarib bin H.Tarib 1979:1) juga ada Allah begitu pula sebaliknya, maka
Yakni yang pertama sekali diciptakan pada pemahaman ini dalam sebuah hadits qu-
Allah sebelum sesuatu (alam yakni air, angin, dsi dijelaskan “ana abul arwah wa adamu a-
api, dan tanah, langit dan bumi serta segala bul basyar “(H. Sulaiman Tarib bin H. Tarib
sesuatu yang terkandung diantaranya) adalah 1979:1). Artinya saya bapak segala arwah
Nur Muhammad saw. Nur adalah arti cahaya, dan Adam itu adalah bapak segala batang
cahaya itu adalah kebenaran, sebab dengan tubuh” dan untuk penciptaan Jisim (batang
cahaya kita bisa membedakan bermacam tubuh manusia yang zahir) atau disebut jas-
warna, manusia itu yang bernilai adalah kebe- mnai di dalam al-qur’an Allah swt berfirman
naran, selama manusia itu benar maka manu- qur’an surat al-mu’minun ayat 12. “walaqad
sia itu bernilai tetapi apabila manusia itu tidak khalaqal insaana min sulaalatim min thin “ (

242
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

Depertemen Agama RI 2011: 342 ). Artinya: 12. Tanah india - sebagai kaki pada batang
dan sungguh kami telah jadikan manusia itu tubuh manusia.
dari saripati berasal dari pada tanah” 13. Tanah firdaus surga- sebagai hati pada
Adapun tanah dimaksud untuk pencip- batang tubuh manusia.
taan asal bagi batang tubuh manusia pertama 14. Tanah taif (arab saudi)- sebagai lidah
(adam) adalah berasal dari 14 jenis tanah yang pada batang tubuh manusia .
ada di bumi sebagai berikut: (Penciptaan batang tubuh adam, tanggal 25
1. Tanah baitul muqqadis (palestina)-sebagai Januari 2020, jam 02,20 wib)
kepala pada batang tubuh manusia. Setelah terbentuknya patung batang
2. Bukit tursina (mesir)- sebagai telinga tubuh adam ( kerangka Manusia ) tapi belum
pada batang tubuh manusia. ditiupkan ruh, maka tubuh tidaklah disebut
3. Tanah iraq- sebagai dahi pada batang manusia seutuhnya, sebab belum berpungsi
tubuh manusia. dan tidak bernilai. Karena belum memiliki
4. Tanah aden (yaman)- sebagai wajah pada nyawa ( ruh ) tetapi takkala di tiupkan Allah
batang tubuh manusia. ruh Nur Muhammad kedalam patung batang
5. Tanah telaga al-kautsar- sebagai mata tubuh adam ( kerangka Manusia ) tersebut
pada batang tubuh manusia. maka merasailah sekalian batang tubuh, yang
6. Tanah al-kautsar- sebagai gigi pada merasai ( Rasa ) inilah disebut sebenar-be-
batang tubuh manusia. nar diri pada manusia yaitu yang disebut
7. Tanah ka'bah ( mekah)- sebagai tangan nyawa namanya dan takkala keluar masuk
kanan pada batang tubuh manusia. pada batang tubuh manusia di sebutlah nafas
8. Tanah paris(prancis)- sebagai tangan kiri namanya .sehingga terciptalah zikir nafas wa-
pada batang tubuh manusia. tanaffas yakni setiap nafas yang keluar berzi-
9. Tanah kurhasan iran- sebagai perut pada kir bacaan adalah HUU dan setiap nafas yang
batang tubuh manusia. masuk berzikir bacaannya adalah ALLAH,
10. Tanah babylonia iraq)- sebagai kelamin (Hakikatul Insan : 18 ) dan pada saat rasa itu
pada batang tubuh manusia. berkehendak akan sesuatu maka ruh tersebut
11. Tanah tursina (mesir) – sebagai tulang disebutlah namanya hati, dan pada saat rasa
pada batang tubuh manusia. itu ingin akan sesuatu maka ruh tersebut

243
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

disebutlah nafsu namanya, dan pada saat rasa jangan. Setiap kalimat berdusta membuatkan
itu ragu memilih akan sesuatu maka ruh itu putuslah satu syaraf rasa yang ada di tubuh,
disebut ihtiar namanya, dan pada saat rasa maka semakin banyak manusia berdusta sema-
itu yakin akan sesuatu maka ruh itu disebut kin berkuranglah rasa tersebut yang pada ak-
iman namanya, dan takkala rasa itu dapat hirnya bisa saja tidak mempunyai rasa ( pera-
memperbuat akan sesautu maka ruh itu saan ) dan apabila rasa tidaklah aktif ( ber-
disebutlah akal namanya dan pohon akal itu fungsi sebagaimana mestinya) maka semakin
adalah ‘ilmu. (Hakikatul Insan:18) membuatkan ia jauh dari nilai dan kebenaran-
Manusia secara hakikat adalah Rasa. nya, dan bila ini terjadi maka membuatkan
inilah yang disebut sebenar-benar diri pada manusia itu lebih rendah nilainya dari bina-
manusia. (H.Sulaiman Tarib bin H.Tarib tang, qs: balhum kal ahdol artinya mereka le-
1979:3 ), sakit adalah rasa, yang sayang ada- bih hina dari binatang, perbedaan manusia
lah rasa, yang benar rindu adalah rasa, benci dengan yang bukan manusia sesungguhnya
adalah rasa, senang adalah rasa, yang jauh hanyalah ada pada nilai.
sebenarnya adalah rasa, panas adalah rasa, Manusia itu terdiri dari tiga unsur yaitu:
panas adalah rasa ( bukan api tidak membakar 1. Jasmani, terdiri dari air, angin, api dan
buktinya kayu berubah menjadi arang dan abu tanah.
di zaman Nabi sulaiman as, tetapi Ibrahim, 2. Ruh tercipta dari cahaya (nur) berfungsi
jangankan terbakar rasa panaspun tidak ) yang untuk menghidupkan jasmani.
dingin sebenarnya adalah rasa, maka apabila 3. Jiwa (an- Nafsu / rasa dan perasaa) terdiri
manusia tidak lagi mempunyai rasa ( perasa- atas tiga unsur:
an), tanggallah qodratnya dari pada kemanu- a. Syahwat Lauwwamah Darah Hitam).
siaannya, maka tidaklah bernilai adanya. So- b. Ghadadb/Amarah (Darah Merah).
lusi untuk mengaktifkan perasa itu adalah Dipengaruhi sifat iblis, sifatnya adalah
yang wajib tidak lupa (shalat lima waktu) sombong, merusak, angkara, murka,
hujjatul Islam (al-Ghazali), ia memahamkan menjadi pengacu masyarakat. DLL
apabila aku lupa kepada Allah sedetik, maka c. Natiqah/Mutmaainnah (Darah Putih).
umur yang ku pergunakan itu adalah haram Dipengaruhi sifat malaikat, sifatnya
atasku (Ru’yatullah :12) dan berdusta sekali adalah bijaksana, tenang, berbudi luhur,

244
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

berakhlak mulia, menciptakan kedama- Muhammad shaleh bin Abdullah meng-


ian dan kasih sayang, dll. kaabuq :17).
Unsur asal kejadian anggota jasmani d. Dan apabila dihantarkan Allah swt pende-
adam yang zahir (tanah, air, angin, api) ialah ngaran itu kepada batang tubuh kita maka
tanah berasal dari pada air, air berasal dari mengdengarlah dengan pendengarnya, dan
pada angin dan angin itu berasal dari pada api, apabila dihantarkan penglihatan itu pada
dan api itu berasal dari pada manusia Muham- batang tubuh kita maka melihatlah dengan
mad. Adapun tanah itu jadi daging pada penglihatannya, dan apabila dihantarkan
badan, air itu tulang pada badan, angin itu jadi penciuman itu pada batang tubuh , maka
urat pada badan dan api itu jadi darah pada menciumlah kita dengan penciumannya,
badan. (asy Syeikh Muhammad Shaleh; Kasi- dan apabila dihantarkan perasa itu kepada
ful asrar). Adapun wujud itu DzatNya, ‘ilmu kita, maka merasalah kita dengan perasa-
itu sifaNya, Nur itu adalah asma’Nya dan nya, dan apabila dihantarkan ‘aqal itu kepa-
syuhud itu adalah afalNya, dan adapun keem- da kita, maka ber’aqallah kita dengan
pat asal kejadian yang batin ini jadilah pada ‘aqalnya, dan apabila dihantarkan roh itu
diri kita yakni Dzat itulah adalah rahasia batang tubuh, maka hiduplah kita dengan
kepada kita, sifat itu adalah nyawa kapeda dia. ( Syeikh Muhammah shaleh bin Ab-
kita, asma’ itu adalah hati kepada kita dan dullah mengkaabuw :18 ).
af’al itu adalah batang tubuh kepada kita. Dan yang enam dari tuhan ini adalah
Maka dibagilah untuk kejadian diri yang batin hakikatnya Rasa, disinilah hubungan hamba
ini kepada3(tiga) asal yakni dengan tuhannya tiada oernah berpisah, jauh
a. Kejadian dari pada ibu ada 4 (empat) yakni tiada berpisah laksna helat mata putih dan
Lemak, Darah, Rambut, dan Daging. hitam (H. Sulaiman tarib bin H. Tarib 1979:
b. Kejadian dari pada ayah ada juga 4 3). Maka apabila manusia telah tidak
(empat) yakni Kulit, ‘ashab (Saraf), Urat mempunyai perasaan sebenarnya bukanlah
dan Tulang. manusia tetapi berwujud seperti wujud
c. Dan kejadian dari pada Allah ada 6 (enam) manusia maka dida-lam al-qur’an Allah
yakni Pendengaran, Penglihatan, Pen- ancam mereka adalah lebih hina dari binatang
ciuman, Perasa, ‘Aqal dan Roh. (Syeikh (hewan ) QS 7 ayat 179 “ dan sungguh mereka

245
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

mempunyai hati te-tapi tidak dipergunakannya naska ini “ man arafa nafsahu faqad’arafa
untuk memahami, mereka memiliki mata rabbahu. Faqad arafa rabbahu fasadal jasadi
tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat “ artinya siapa mengenal akan dirinya maka,
tanda-tanda kebesaran allah, mereka kenallah ia akan tuhannya dan siapa kenal
mempunyai telinga tetapi tidak dipergu- akan tuhannya, maka binasalah dirinya. (
nakannya untuk mendengar ayat-ayat allah H.Sulaiman tarib bin H.Tarib 1979; 3 ) maka
perumpamaan mereka seperti binatang ternak tidak ada jalan lain intuk mengenal akan tuhan
bahkan lebih hina dari itu mereka itulah kecuali kita mengenal akan diri sebenar diri,
orang-orang yang lalai ( Departemen Agama apabila manusia tidak mengenal akan sebenar
2011; 174 ) dirinya itulah wujud dosa teramat besar
B. Makrifatullah walaupun ia berhias dengan bermacam amal
Ma’rifatullah secara harfiah berarti ibadah zahir ( H.Sulaiman tarib bin H.Tarib
mengenal Allah. Puncak ilmu adalah ma’rifa- 1979: 4).
tullah dan merupakan subjek yang mesti di- III. METODE PENELITIAN
sempurnakan oleh seorang muslim. Naskah Penelitian ini bersifat kajian teks sehing-
Ma’rifatullah yang menjadi objek penelitian ga bisa dilakukan dimana saja (sesuai dengan
ini adalah sebuah naskah yang ditulis dalam peneliti). Namun tempat utama sebagai base-
aksara arab melayu. Penulisnya bernama Haji camp tim adalah perpustakaan FIB Unilak.
Sulaiman Tarip bin Haji Tarip. Kemuadian Penelitian dilakukan selama 4 bulam mulai
disalin kembali oleh seorang penyalin (tidak dari Februari-Mei 2019. Penelitian ini hanya
terdapat namanya dalam naskah), atas izin menggunakan data primer sebagai bahan kaji-
Haji Sulaiman Tarip. Naskah selesai disalin an utama dengan metode pengamatan pada
pada tanggal 30 Ramadhan 1409 H/ 6 Mei naskah. Data sekunder hanya digunakan seba-
1979 M. Isi utama naskah ini adalah tentang gai bahan pemanjang dalam menganalisis
pengesaan Allah SWT dan bagaimanan cara naskah yang memfokuskan pada hakikat ma-
seorang hamba untuk bisa mengenali Allah nusia.
sang pencipta sebagai Dzat teragung yakni IV. HASIL PENELITIAN
dengan cara memahami akan hakikat manusia Setelah penulis menganalisa dari berb-
itu sendiri. Sebagaimana disebutkan dalam agai naskah jawi secara umum yang berhubu-

246
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

ngan dengan asal kejadian manusia atau haki- h) Tiada suka sebab dipuji
kat manusia sperti naskah Hakikatul Insan, i) Tiada duka sebab dicela. (asy-Syeikh
Kasiful Asrar, Darus Saamin, Syarah Hikam, Muhammah shaleh;33)
dan Naskah Ma’rifatullah secara khusus, ma- Mengenal diri (hakikat manusia) untuk
ka penulis menemukan jawaban yang sangat diri yang zahir (jasmani) “walaqad khalaqal
memuaskan yakni bahwa hakikat disebut ma- insaana min sulaalatim min thiin” artinya;
nusia itu adalah rasa (H.Sulaiman Tarib bin ‘dan sungguh kami telah menciptakan manu-
H.Tarib;1979: 17). Di dalam naskah Kasiful sia itu berasal dari tanah.” (Departemen Aga-
Asrar peneliti mengutup tentang unsur-unsur ma RI 2011: 342) Adapun tanah-tanah untuk
penciptaan manusia (Asy-Syeikh Muhammah penciptaan asal bagi batang tubuh manusia
shaleh;2007: 36) dan didalam Hakikatul Insan pertama (adam) adalah terdiri dari 14 jenis
penulis mengambil analisa tentang nya-wa tanah yang ada di bumi sebagai berikut: Tanah
pada diri manusia yakni disebut nafas pada baitul muqqadis (palestina)-kejadian kepala
zikir anpas watanaffas (setiap nafas yang pada manusia. Bukit tursina (mesir)– kejadian
keluar bacaan zikirnya adalah Huu dan setiap telingan pada manusia. Tanah iraq – kejadian
nafas yang masuk bacaan adalah Allah) (H. dahi pada manusia. Tanah aden (yaman)–
Ahmad Laksanaa nin Omar;1985.22). kejadian wajah pada manusia. Tanah telaga al-
Khusus didalam naskah ini disebut kautsar – kejadian mata pada manusia. Tanah
orang ‘arif,’arif dalam kajian hakikat, manusia al-kautsa – kejadian gigi pada manusia. Tanah
itu memiliki beberapa indikator sebagai ka’bah (mekah) – kejadian tangan kanan pada
berikut: manusia. Tanah paris (pran-cis)– kejadian
a) Mengenal dirinya tangan kiri pada manusia. Tanah kurhasan
b) Mengenal akan tuhannya iran–kejadian perut pada manusia. Tanah
c) Mengenal akan segala sifatNya tursina (mesir)– kejadian tulang pada manusia.
d) Mengenal akan segala af’alNya dan Tanah india–kejadian kaki pada manusia.
asma’Nya Tanah firdaus surga–kejadian hati pada
e) Mengenal zahir dan bathinnya manusia. Tanah taif (arabsaudi)–kejadian
f) Baik dan jahat lidah pada manusia.
g) Bersamaan suka dan duka

247
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

Bila kita telusuri ketingkat lebih dalam artinya sifatNya, nur itu artinya asmaNya, dan
lagi tentang manusia berasal dari tanah asal syuhud itu artinya adalah af’alNya. Secara
dari kejadian tubuh manusia itu adalah tanah hakikat dzat itu adalah jadi rahasia kepada
itu berasal dari air, dan air itu berasal dari kita, sifat itu adalah jadi nyawa pada kita,
pada angin, dan angin itu pun berasal dari asma’ itu adalah jadi hati pada kita, af’al itu
pada api dan api itu dari pada rahasia Muham- adalah jadi batang tubuh pada diri kita.
mad (ruh muhammad) ruh itu adalah suatu zat Saat kesempurnaan proses penciptaan
yang sangat amat halus bersumber dari rongga tersebut ada kejadian dari Allah ada kejadian
hati (Jantung ) menjadi pusat dari se-mua urat dari pada ayah dan ada kejadian dari pada ibu,
(pembuluh darah) yang terserak keseluruh kejadian dari pada Allah swt itu yakni pende-
bagian tubuh manusia (Rizal Ibrahim; ngaran, penglihatan, penciuman, perasa, ‘aqal
2003.54). Dan bila dilanjitkan bahasan ini dan roh. Dan kejadian dari pada ayah itu yakni
kelevel hakikat dari kejadian asal manusia kulit,’ashab (saraf), urat dan tulang. Dan
tersebut (tanah, air, angin, dan api) apa kejadian dari pada ibu itu yakni ada empat
jadinya pada batang tubuh Muhammad maka lemak, darah, rambut dan daging.
ia adalah adapun tanah itu adalah badan V. KESIMPULAN
muhammad. Air itu adalah cahaya Muham- Manusia secara hakikat adalah Rasa, dan
mad, angin itu adalah nafsu Muhammad dan untuk unsur-unsur penciptaan manusia yang
adapun api itu adalah nazhir (perasaan hati) zahir (jasmani) itulah dari empat anasir yakni
Muhammad, dan adapun tanah itu jadi daging Air, Angin, Api dan Tanah unsur asal kejadian
pada batang tubuh muhammad, dan air itu jadi anggota jasmani Adam (Tanah, Air, Angin,
tulang pada batang tubuh muhammad, dan Api) ialah tanah berasal dari pada air, air
angin itu jadi urat pada batang tubuh muham- berasal dari pada anigin dan angin berasal dari
mad serta api itu jadilah darah pada batang pada api, dan api berasal dari pada rahasia
tubuh muhammad (asy-Syeikh Muhammad Muhammad. Adapun tanah itu jadi daging pa-
shaleh.2007: 33). da badan, air itu jadi tulang pada badan, angin
Adapun asal kejadian diri yang bathin itu jadi urat pada badan dan api itu jadi darah
itu ada empat yaitu wujud, ‘ilmu, nur dan pada badan. Adapun unsur asal kejadian yang
syuhud. Wujud itu artinya dzatNya, ‘ilmu itu bathin itu empat yaitu wujud, ‘ilmu, Nur dan

248
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (240-249)

syuhud, adapun wujud dzat itu DzatNya, ‘ilmu DAFTAR PUSTAKA


itu SifatNya, Nur itu adalah asma’Nya dan Depertemen Agama. 2011. Al-qur’an dan
terjemah. Jakarta: Raja Publishing.
syuhud itu adalah af’alNya, dan adapun kee-
mpat asal kejadian yang bathin ini jadilah Depertemen Agama. 2011. Al-qur’an dan
terjemah. Semarang.
pada diri kita yakni Dzat itulah rahasia pada
kita, sifat itu nyawa pada kita, asma’ itu hati Ibrahim, Rizal. 2003. Menghadirkan Hati,
Yogyakarta: Pustaka Sufi.
kepada kita dan af’al itu tubuh pada kita.
Maka dibagilah untuk kejadian diri yang Imam Tajuddin bin Atha. Naskah Hikam.
Singapura.
bathin itu kepada tiga (3) asal yakni:
a. Kejadian dari pada Ibu ada empat (4) yakni Jalaluddin. 1949. Pertahanan Thariqat
Naksabandiyah, Darul Fikri.
Lemak, Darah, Rambut dan daging.
b. Kejadian dari pada Ayah juga empat (4) Mangkabawi, Muhammad Shaleh bin Ab-
dullah. 1387H. Kasiful Asrar. Kuala
yakni kulit,’ashab (Saraf), urat dan tulang.
Lumpur: al-Hidayah.
c. Kejadian dari pada Allah ada enam (6)
Muhammad bin Alwi bin Muhammad Al
yakni pendengaran, penglihatan, penciu-
Haddad. 1350 H. Pengingat diri. Johor.
man, perasa, ‘aqal dan Roh.
Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung:
Wujud insan kalau tiada kenal akan diri
Pustaka Setia.
sebenar diri itulah dosa yang amat besar.
Sulaiman Tarib bin H. Tarib,H.1979. Ma’-
rifatullah. Kota Baru.

Syekh Muhammad Somad al-Falambani.


Sirrus Salikiin ( Juz I ). Singapura.

www.tanah-tanah penciptaan batang tubuh


adam, tanggal 25 Januari 2020, pukul
02,28 wib.

249

Anda mungkin juga menyukai