Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

STUDI KASUS PEMASANGAN GAS INSULATED


SWITCHGEAR 66kV TYPE F35-3 GE
ABU SUBH-BAHRAIN

Disusun oleh:
SAUT TULUS SILITONGA
Kode SKTTK F.43.122.00.005.1
Mengelola dan Mengembangkan
Metode Pembangunan dan
Pemasangan Jaringan
Mengelola dan Mengembangkan
Metode Pembangunan dan
Pemasangan Gardu Induk
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii


DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 5
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN / ISI ........................................................................ 6
A. Tahapan Pemasangan GIS ................................................................ 6
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 10
C. Langkah-langkah Perbaikan ........................................................... 17
D. Prediksi Setelah dilakukan Perbaikan ............................................ 18
BAB III KESIMPULAN dan SARAN ......................................................... 19
Kesimpulan dan Saran............................................................................... 19
REFERENSI.................................................................................................. 20
LAMPIRAN .................................................................................................. 21

ii
DAFTAR GAMBAR

Foto 2.1: Marking Floor ..................................................................................................... 6


Foto 2.2: Drilling anchor bolt ............................................................................................ 6
Foto 2.3: Loading Bay ........................................................................................................ 7
Foto 2.4: alignmet and leveling .......................................................................................... 7
Foto 2.5: Operation ............................................................................................................ 8
Foto 2.6: Scheme Check ..................................................................................................... 8
Foto 2.7: Limit Switch Interlock Mechanism CB.............................................................. 10
Foto 2.8: Interlock Mechanism ......................................................................................... 11
Foto 2.9: Link Limit Switch .............................................................................................. 11
Foto 2.10: Modifikasi Control Switch .............................................................................. 13
Foto 2.10: Tampilan B.watch (Kiri) Tampilan B.watch error (kanan) ............................ 14
Foto 2.10: Pengujian Gas alarm dimana Bwatch sebagai referensi ................................ 15
Foto 2.13: Pengguaan Keller Digital Sebagai Referensi ................................................. 15

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Studi Kasus
Pemasangan Gas Insulated Switchgear 66 kVtype F35-3 GE Abu Subh-Bahrain".

Makalah dibuat untuk memenuhi persyaratan Uji Kompetensi Mengelola Pelaksanaan


Perencanaan Pembangunan dan Pemasangan Transmisi Tenaga Listrik.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat saran dan masukan dari rekan kerja,
baik atasan maupun kolega. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuannya selama ini sehingga dapat selesai tepat waktu.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya. Penulis tak lupa memohon maaf apabila ada tulisan-tulisan
yang kurang pada tempatnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari
pembaca untuk kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Jakarta, Februari 2023

Penulis

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Sehubung dengan pekerjaan Pemasangan Gardu Induk GIS Abu Subh-Bahrain tipe
F35-3 berdasarkan nomor proyek 6151P336309-3-PH yang dimana klien nya adalah EWA
Bahrain tahun 2022. Yang dimana terdiri dari 3 bays hingga sampai tahap commissioning
dan serangkaian pengujian yang sudah telah di tentukan dengan format yang sudah di
setujui terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan pada saat proses instalasi
dan commissioning ada beberapa kedala sehingga menimbulkan proses pemasangan
terjadi keterlambatan sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan. Kendala-kendala yang
yang dialami seperti Circuit Breaker tidak Bekerja, interlock mechanism Fast Erthing
Switch (FES) tidak bekerja, B.watch membutuhkan konfigurasi ulang. Adapula alternatif
yang di lakukan seperti penggunaan Keller Digital sebagai referensi pengujian alarm dari
gas, serta tedapat beberapa modifikasi yang mengharuskan kita adanya perubahan atau
penambahan wiring.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, dapat dirumuskan untuk studi
kasus berupa :
- Mengapa Circuit Breaker (CB) tidak bekerja.
- Mengapa interlock mechanism Fast Erthing Switch (FES) tidak bekerja.
- Mengapa diperlukan modifikasi.
- Bagaimana metode pengujian alarm check menggunakan keller Digital.
- Mengapa B.watch membutuhkan konfigurasi ulang

C. Maksud dan Tujuan.


Laporan ini dibuat sebagai pelengkap dalam proses sertifikasi kompetensi
Mengelola pelaksanaa perencanaan Pembangunan dan Pemasangan Transmisi
Tenaga listrik yang saya ikut

BAB II
5
PEMBAHASAN / ISI

A. Tahapan Pemasangan GIS.

Adapun tahapan pemasangan GIS Abu Subh secara singkat dibawah ini
sebagai berikut.

 Pemasangan

- Marking floor, menandai lantai dan membuat titik-titik untuk anchor


bolt yang dimana sebagai penahan antara GIS ke lantai.

Foto 2.1: Marking Floor

- Drilling, melakukan pengeboran lantai untuk memasukkan achor bolt


dan dengan menambahakan chemical untuk pengeras.

Foto 2.2: Drilling anchor bolt

- Unboxing, pembongkaran box GIS yang dilakukan dengan manual


6
menggunakan alat seperti linggis, palu, dan hand tools lainnya.

- Loading bays, pengangkatan tiap-tiap bay hingga memasukkna


kedalam ruangan GIS menggunakan Crane dan juga sling kain
sebagai media pengikat.

Foto 2.3: Loading Bay

- Alignment bays, penjajaran atau Menyusun bay mengikuti lantai


yang sudah di marking.

- Leveling, Adapun tujuan leveling adalah untuk membuat antara bay


yang satu dengan bay yang lainnya sama dalam artian rata.

Foto 2.4: alignmet and leveling

- Gas filling, setelah selesai tahapan diatas maka Langkah selanjut nya
adalah pengisian gas Sf6 yang dimana gas tersebut alaalah sebagai
bahan isolasi. Dalam situasi proyek baru, GIS tipe F35-3 sudah diisi
gas dengan tekanan 0,3 bar dari pabrik, yang diamana pengisian
7
tersebut bertujuan sebagai transportasi. Dan selanjutnya setelah di
lapangan harus dilakukan lagi pengisian hingga normal pressure
dengan ketentuan gas baru yang dimana selalu di harapkan masih
memiliki segel, supaya terjamin kemurnian dari gas sf6 tersebut dan
tidak terkontaminasi dengan udara atau pun gas lain.

 Commissioning

Adapun tahapan-tahapan commissioning adalah sebagai berikut:

- Manual operation, Adalah mengoperasikan mechanichm dengan


manual dengan alat manual handling yang sudah disediakan

- Electrical Operation, mengoperasikan mechanishm secara electric


menggunakan switch yang sudah tersedia di mimic panel.

- Scheme check, mengoperasikan serta cek seluruh output dan juga


sinyal sinyal yang di butuhkan sesuai design.

Foto 2.5: Operation Foto 2.6: Scheme Check

8
 Pengujian

Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

- Gas Quality check

- Contact resistant

- Manual, electrical operation dan tes interlock

- Scheme check

- CB timing

- 10 kV test

9
B. Identifikasi Masalah

Pada saat proses pemasangan dan commissioning terdapat beberapa


pokokan masalah antara lain:
 Circuit Breaker (CB) tidak bekerja.
Setalah melakukan pengoperasian secara electrical ditemukan CB tidak
bekerja dan tidak mau beroperasi. Dilakukan pengecekan secara visual
baik dari sisi mechanism dan wiring semua terlihat baik Langkah
selanjutnya untuk mengidentifikasi ialah dengan cara continuity
schematic drawing yang berfokus pada drawing CB. Setelah melalui
penyelusuran dengan cara continuity ternyata penyebab tidak bekerjanya
CB dikarenakan adanya penyambungan kabel yang salah di terminal
mechanism CB (terbalik).Seperti gambar di bawah ini.

Foto 2.7: Limit Switch Interlock Mechanism CB

Yang dimana part yang di gambar adalah interlock switch yang berfungsi
sebagai pengaman Ketika dalam keadaan maintenance. Terlihat di
gambar ada sebuah limit switch yang dimana seharusnya dia normaly
close dan ternyata menjadi normally open.
Sehingga langkah yang kita ambil untuk memperbaikinya ialah menukar
kabel/koneksinya mengikuti drawing mengembalikan keposisi semula
yaitu normali open.

10
 Interlock Mechanism Fast Erthing Switch (FES) Tidak Bekerja
Dalam kasus ini terdapat salah satu manual interlock FES tidak bekerja.
Secara umum mechanism FES di bekali dengan manual interlock seperti
gambar berikut:

Foto 2.8: Interlock Mechanism

Secara fungsi bila kita memposisikan nya di posisi unmotor maka


apparatus yang lain tidak akan dapat di operasikan dan dalam keadaan
service posisinya di motor. Sementara pada situasi itu di posisi unmotor
apparatus yang lain tetap bisa di operasikan seperti CB dan FES yang
lain.

Foto 2.9: Link Limit Switch


Setelah dilakukan pengecekan untuk mengetahui penyebabnya dengan
11
langkah awal continuity drawing semua rangkaian sesuai dengan drawing
dan dilakukan pengecekan hingga sampai pembongkaran mechanism
ditemukan link limit bengkok sehingga tidak bisa bekerja
Secara umum untuk mengatasi masalah seperti ini ialah dengan cara
mengganti limit switch tersebut. dan jika hal itu kita lakukan akan
mengakibatkan keterlambatan lagi dikarenakan menunggu sparepart
dari pabrik yang membutuhkan waktu. Jadi langkah yang kita lakukan
untuk mengatasi masalahnya ialah dengan membengkok kan Kembali
menggunakan hand tools dan mengukur jarak dimana limit switch
tersebut dapat bekerja. Dan tentunya hal tersebut kita laporkan kembali
ke pabrik untuk persetujuan.

Adapun juga resiko dari langkah yang kita ambil ialah memungkin kan
dia akan bengkok kembali sehingga pabrik hanya setuju itu dilakukan
hanya supaya pekerjaan yang lain tidak terhambat sehingga setelah
pengujian selesai maka di jadwalkan kembali untuk penggantian part
tersebut.

 Modifikasi
Dalam pemasangan GIS dalam proyek ini melalui Konsultan, klien
meminta beberapa perubahan sseperti:
o Modifikasi Control Switch (SM24 dan SM25)
Fungsi dari control switch ini ialah untuk memutus dan
menghubungkan supply ke motor untuk charging CB. Yang di Bekasi
dengan proteksi berupa padlock. Pada kasus ini klien meminta
Padlock dalam keaadaaan service maupun maintenance bisa
digunakan. Yang dimana dari design pabrikan hanya membuat
padlock dapat digukan pada posisi maintenance. Dan untuk solusi nya
dilakukan modifikasi dimana pada control switch ada komponen yang
haris di cutting menggunakan pisau dan juga kikir untuk membuat
sebuah lubang supaya di posisi maintenance padlock dapat di
masukkan. Solusi tersebut dilakukan karena ketidak tersediaan
control switch seperti permintaan dari klien sehingga harus di lakukan
modifikasi pada control switch tersebut.
12
Foto 2.10: Modifikasi Control Switch

o Modifikasi Wiring
Adapun modifikasi ini dilakukan untuk pemberlakuan operasi ganda
pada circuit breaker. Secara desing pada pabrikan CB di desain dapat
beroperasi secara bersamaan. Sehingga klien melalui konsultan
memginginkan hal tersebut tidak dapat terjadi atau yang di namakan
double action prevention. Sehingga langkah yang di lakukan untuk
mengatasi permintaan tersebut adalah midifikasi wiring. (Gambar
wiring/penambahan kabel ada di lampiran)

 B.watch membutuhkan konfigurasi ulang.


B.watch disebut juga monitoring gas berbasis sensor yang di tampilkan
dalam sebuah layar (sreen) yang dimana akan menampikan pressure,
temperature dan density. Yang dimana layar tersebut terpasang di
mimic panel dan juga akan mengirimkan sinyal ke BCU sehingga
pembacaan dari control proteksi bisa dilakukan.

Adapun kendala yang di hadapi terkain B.watch ialah setelah dilakukan


pemasangan sensor ditemukan B.watch tidak menampilkan informasi
yang kita inginkan (error). Setelah dilakukan identifikasi baik secara
visual dan wiring serta kekencangan kabel dan koneksi, terlihat tidak ada
masalah. Dan dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata penyebab

13
dari masalah ini ialah ditemukan nya perbedaan antara versi software
antara yang terinstal dengan referensi dari GI yang sebelum nya.

Foto 2.11: Tampilan B.watch (Kiri) Tampilan B.watch error (kanan)

Sehingga di perlukan upgrade software. Adapun cara untuk mengatasi


masalah ini ialah dengan cara upgrade versi dari sofwarenya dengan
special tools yang di kirimkan dari pabrik dan dilakukan upgrating dan
telah bekerja secara normal. Dan upgrating ini di lakukan setelah seluruh
proses pengujian untuk GIS dilakukan, di karenakan butuh waktu untuk
menunggu pengiriman special tools dari pabrik. Dari langkah yang kita
lakukan kemungkinan resiko yang terjadi kembali error sangat lah kecil,
akan tetapi dari segi penggunaan dalam jangka panjang dikarenakan
penggunaan sensor yang menurut saya sangat riskan.

 Pengujian alarm check menggunakan keller Digital.


Secara umum pengujian alarm check untuk gas dilakukan dengan
cara menurunkan gas sampai alarm 1 (5,8 bar) dan alarm 2(5,5 bar) dan
dimana alarm muncul kita akan mencatat ditekanan berapa alarm
tersebut bekerja. Dan di project ini referensinya adalah dari B.watch.

14
Foto 2.12: Pengujian Gas alarm dimana Bwatch sebagai referensi

Gambar diatas menunjukkan pembacaan dari B.watch untuk alarm.


Dalam situasi ini pada saat pengujian di karenakan B.watch masih dalam
masalah yang dimana software membutuhkan upgrade sehingga solusi
yang kita lakukan untuk mengatasi kendala ini supaya pengujian tetap
bisa berjalan ialah menggunakan keller digital sebagai reference, seperti
gambar dibawah ini:

Foto 2.13: Pengguaan Keller Digital Sebagai Referensi

15
Langkah yang kita lakukan untuk pengujian ini menyambungkan keller
digital ke valve manometer, sehingga ketika mesin dilo bekerja untuk
recovery ataupun refilling dan alarm bekerja akan terlihat di pressure
berapa alarm tersebut bekerja.

16
C. Langkah langkah Perbaikan

Adapun yang kita lakukan untuk mengatasi masalah masalah atau kendala-
kendala yang di alami seperti uraian kendala di atas yang menimbulkan hingga
terjadinya keterlambatan waktu atau target tidak sesuai dengan yang kita inginkan
seperti kesalahan wiring dari pabrikan untuk CB dan juga beberapa modifikasi yang di
request klien serta adanya kesalahan tidak update nya B.watch, setelah di lakukan
perbaikan ataupun dimodifikasi kita laporkan dan membuat semacam laporan dengan
menuangkan kendala apa yang kita temukan kedalam report tersebut beserta foto-foto
dan juga drawing yang kita modifikasi, kita lampirkan bersamaan dan mengirimnya ke
pabrik, sebagai masukan dengan harapan tidak terulang lagi kedepannya. Begitu juga
hal nya dengan seperti part limit switch FES yang bending, kita membuat laporan juga
ke pabrik dan meminta kedepannya supaya part-part yang riskan seperti limit switch
tersebut dikirimkan lebih atau di adakan sparepart untuk menghindari menunggu waktu
dalam pengiriman yang berakibat terjadinya delay pada pekerjaan dari waktu yang di
tentukan.

17
D. Prediksi setelah dilakukan perbaikan.

Dengan melakukannya penukaran atau penggantian koneksi kabel yang salah


pada limit switch CB dan juga setelah dilakukan pengoperasian beberapa kali sudah
tidak ditemukan lagi kendala. Begitu juga kekencangan koneksi sudah dilakukan
seharusnya tidak akan terulang lagi hal yang serupa.

Dengan melakukan bending kembali pada link limit switch FES dan juga
beberapa kali operasi hingga sampai tahap pengujian tidak ditemukan lagi masalah
yang serupa terhadap FES dan dari segi kemungkinan untuk di gunakan dalam waktu
lama semestinya tidak akan terulang kembali. Akan tetapi setelah tahap pemasangan
hingga pengujian selesai mengikuti saran dari pabrik tetap dilakukan untuk
penggantian part yang baru sehingga dipastikan kedepanya akan tetap bekerja dengan
baik.

Dengan melakukan konfigurasi ulang (upgrade software B.watch) untuk


kedepannya akan tetap berjalan sebagaimana mestinya karena untuk upgrating kita
mengikuti prosedur dan metode yang di berikan hinga bisa bekerja sebagaimana
mestinya.

Dengan melakukan pengujian menggunakan keller digital tidak ditemukan


masalah hanya saja secara umum pasti memiliki perbedaan hasil uji menggunakan
referensi keller digital dibandingkan dengan pengujian menggunakan B.watch sebagi
referensi. Akan tetapi hasil tersebut masih dalam toleransi.

18
BAB III

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan dan Saran

Pada saat Proses pemasangan GIS hingga sampai tahap pengujian terdapat
beberapa kendala yang dapat menghambat progress proyek tersebut. Ada
beberapa kendala yang bisa kita selesaikan secara langsung seperti tidak
bekerjanya CB, Interlock Mechanism yang tidak bekerja. Dan juga beberapa
kendala yang harus mencari alternatif alat yang digunakan supaya tidak terhambat
proses pengujian seperti penggunaan keller digital sebagai referensi pengujian
alarm check. Akan tetapi ada juga kendala yang tidak bisa segera di eksekusi
dikarenakan keterbatasan alat yang dimana kendala tersebut bersifat spesifik
sehingga membutuhkan special tools untuk menyelesaikannya. Sehingga delay
pekerjaan tidak bisa dihindari disebabkan special tools tersebut harus menunggu di
kirim dari pabrik yang memakan waktu. saran penulis ialah segala sesuatunya
hanya memerlukan komunikasi dan penjelasan terhatap klien maupun konsultan
membuat mereka memahami apa yang terjadi dan menjelaskan langkah-langkah
perencanaan dan estimasi waktu untuk penyelesaian masalah.

19
REFERENSI

1. 6151P336309-3-PH_MO_2022W34_Silitonga Saut Tulus

2. JE295995-3-401-01_SLD

3. JE295995-3-402-01_SLD

4. JE295995-3-403-01_SLD

5. 295995-3-PH_ABU SUBH

20
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Drawing Single Line Diagram

21
Drawing Marking Floor

22
Layout mimic Diagram

23
Modifikasi Wiring/Penambahan

24

Anda mungkin juga menyukai