Pengantar
Bekerja dalam shift bukan sekedar menyangkut jadual kerja, itu adalah merupakan jalan kehidupan. Bila jadual berubah seluruh
kehidupan berubah pula. Bekerja dalam shift memerlukan penyesuaian biologis., misalnya tidur dan makan tidak dalam
waktunya. Cara kerja seperti itu dapat memberi dampak yang besar pada keluarga dan kehidupan sosia,l sebab kerja menyela
waktu yang biasanya dipakai bersama keluarga dan teman-teman. Bekerja dalam shift sering kali juga tidak berarti kehilangan
waktu yang tenang bersama pasangan atau keluarga di rumah. Namun para profesional yang bekerja dalam shift merupakan
komponen penting di dalam masyarakat dimana operasi selama 24 jam diperlukan oleh berbagai industri dan pelayanan,
termasuk pelayanan kesehatan, penanggulangan bahaya kebakaran, pelayanan listrik dan angkutan. Lebih dari 25 % tenaga kerja
bekerja berdasarkan shift. Kenyataannya satu dari empat karyawan laki-laki dan satu diantara karyawan perempuan saat ini
bekerja dalam semacam variabel atau jadual 24 jam. Bila orang mulai bekerja dalam shift, seringkali mereka tidak terlalu
memikirkan akan seperti apa jadual kerja mereka atau mengetahui bagaimana jadual seperti itu mempengaruhi setiap aspek
dalam kehidupan mereka. Namun hampir semua orang yang bekerja dalam shift mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan keadaan biologis dan kehidupan sosial seperti yang dituntut oleh pekerjaan mereka. Berdasarkan hasil penelitian 60
sampai 80 % karyawan shift ternyata sering mengalami masalah tidur yang berat dibandingkan dengan karyawan shift siang.
Mereka juga mempunyai tingkat perceraian di atas rata-rata serta lebih sering mengalami goyahnya suasana hati dan depresi.
Mereka mengalami lebih banyak masalah pencernaan serta penyalahgunaan obat dan alkohol. Mereka mendapat lebih sedikit
kepuasan kerja dan lebih mungkin pensiun dini.