Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL1

Sampel adalah sebagian darijumlahdankarakteristik yang dimiliki


olehpopulasi.Ronald (1995)
mendefinisikansampeladalahsuatuhimpunanbagiandaripopulasi.Apabilapopulasibesardan
penelititidakmungkinmempelajarisemua yang adapadapopulasi,
makadapatmenggunakansampel yang diambildaripopulasi.Beberapateknik sampling
ditunjukkanpadagambar:

Dari gambarteknik sampling


dapatdiketahuibahwasecaraumumterdapatduakelompokteknik sampling yaitu: (1)
probability sampling, dan (2) non-probability sampling.

A. Probability Sampling

Probability sampling merupakanteknikpenarikansampel yang memberipeluang


/kesempatan yang
samabagisetiapunsuratauanggotapopulasiuntukterpilihmenjadisampel. Teknik
sampling inimeliputi:

1. Simple Random Sampling

Untukmenghilangkankemungkinan bias, kitaperlumengambilsampel random


sederhanaatausampelacak.Pengambilansampeldarisemuaanggotapopulasidilak
ukansecaraacaktanpamemperhatikan strata yang
adadalamanggotapoipulasi.Hal

1
DisampaikanolehDosenStatistika UTSU: Carlos Siburian
Sumber tutorial:http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-
penelitian.html#axzz1pAx6ymFB
inidapatdilakukanapabilaanggotapoipulasidianggaphomogen.Teknik sampling
inisepertipadagambarberikut:

2. Proportinate Stratified Random Sampling

Teknikinidigunakanapabilapopulasimempunyaianggota/karakteristik yang
tidakhomogendanberstratasecara
proportional.Sebagaicontohsuatuorganisasimempunyaipersonil yang
terdiridarilatarbelakangpendidikan yang berbedayaitu: SLTP, SLTA, S1, dan S2
denganjumlahsetiapkelaspendidikanjugaberbeda.
Jumlahanggotapopulasiuntuksetiap strata pendidikantidaksamaataubervariasi.
Jumlahsampel yang harusdiambilharusmeliputi strata pendidikan yang ada
yang diambilsecaraproporsional.

3. Disproportionate Random Sampling

Teknikinidigunakanuntukmenentukanjumlahsampel,
bilapopulasiberstratatetatpikurangproporsional.Sebagaicontohsebuahperusaha
anmempunyaipersonilsebagaiberikut: 3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1,
800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalampenarikansampelmakapersonil
yang berijazah S2 dan S3 semuanyadiambilsebagaisampel,
karenakeduakelompoktersebutjumlahnyaterlalukeciljikadibandingkahdenganke
lompoklainnya.

4. Cluster Sampling (sampling daerah)

Teknik sampling daerah (cluster sampling)


digunakanuntukmenentukansampelbilaobyek yang akanditelitiatausumber
data sangatluas, misalnyapenduduksuatunegara, propinsiataukabupaten.
Untukmenentukanpendudukmana yang akandijadikansumber data,
makapengambilansampelnyaberdasarkandaerahdaripopulasi yang
telahditetapkan.

Sebagaicontoh Indonesia terdiridari 30 propinsi, sampel yang


akandiambilsebanyak 5 propinsi, makapengambilan 5 propisnsidari 30
propinsidilakukansecara random. Suatuhal yang
perludiingatadalahbahwakarenapropinsi yang ada di Indonesia jugaberstrata,
makapengambilansampeluntuk 5
propinsijugadilakuykandenganmenggunakanteknik stratified random
sampling. Teknik cluster sampling dilakukandalamduatahapyaitu: (1)
menentukansampeldaerah, dan (2) menentukan orang-orang yang
adapadadaerahdengancara sampling
juga..teknikinidigambarkansepertipadagambarberikut:

B. Non-probability Sampling

Non-probability sampling merupakanteknikpenarikansampel yang


tidakmemberipeluang /kesempatan yang
samabagisetiapunsuratauanggotapopulasiuntukterpilihmenjadisampel. Teknik
sampling inimeliputi:

1. Sampling Sistematis
Teknik sampling
inimerupakanteknikpenarikansampeldengancarapenentuansampelberdasarkan
urutandarianggotapopulasi yang telahdiberinomorurut.
Sebagaicontohjumlahanggotapopulasisebanyak 200
orang.Anggotapopulasidiberinomorurutdari no 1 sampainomor
200.Selanjutnyapengambilansampeldilakukandenganmemilihnomorurutganjil,
ataugenapsaja, ataukelipatandaribilangantertentu, sepertibilangan 5
danlainnya.

2. Sampling Kuota

Sampling kuotaadalahteknikpenarikan sampling daripopulasi yang


mempunyaiciri-ciritertentusampaipadajumlah (quota) yang
diinginkan.Sebagaicontohakanmelakukanpenelitianterhadappegawaigolongan
II padasuatuinstansi, danpenelitiandilakukansecarakelompok.
Jumlahsampelditetapkan 100 orang sementarapenelitiansebanyak 5 orang,
makasetiapanggotapenelitidapatmemilihsampelsecarabebasdengankarakteristi
k yang telahditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.

3. Sampling Aksidental

Sampling aksidentaladalahteknikpenentuansampel, berdasarkankebetulan,


yaitusiapasaja yang
secarakebetulanbertemudenganpenelitidapatdigunakansebagaisampel, bila
orang yang ditemukanpadawaktumenentukansampelcocokdengan yang
diperlukansebagaisumber data.

4. Purposive Sampling

Purposive sampling, adalahteknikpenarikansampel yang


dilakukanuntuktujuantertentusaja.Misalnyaakanmelakukanpenelitiantentangdi
siplinpegawai, makasampel yang dipilihadalah orang yang
ahlidalambidangkepegawaiansaja.

5. Sampling Jenuh

Sampling
jenuhadalahteknikpenarikansampelapabilasemuaanggotapopulasidigunakanse
bagaisampel.Hal iniseringdilakukanbilajumlahnpopuloasirelatifkecil, kurangdari
30 orang.Istilahlaindari sampling jenuhiniadalahsensus,
dimanasemuaanggotapopulasidijadikansampel.

6. Snowball Sampling
Snowball sampling adalahteknikpenarikansampel yang mula-
muladilakukandalamjumlahkecil (informankunci) kemudiansampal yang
terpilihpertamadisuruhmemilihsampelberikutnya, yang
akhirnyajumlahsampelakanbertambahbanyakseperti bola salju yang
bergelindingmakin lama makinbesar.

7. Sampling Seadanya

Merupakanpengambilansampelsebagiandaripopulasiberdasarkanseadanya
data ataukemudahannyamendapatkan data
tanpaperhitunganapapunmengenaiderajatkerepresesntatipannya.Dalampembu
atankesimpulanmasihsangatkasardanbersifatsementara.

8. Sampling Purposif (sampling pertimbangan)

Sampling purposifdikenaljugadengan sampling pertimbangan,


terjadiapabilapengambilansampeldilakukanberdasarkanpertimbanganperorang
anataupertimbanganpeneliti. Sampling purposifakanbaikhasilnya di
tanganseorangakhli yang mengenalpopulasi. Cara
penarikansampelinisangatcocokdigunakanuntukstudikasus.

C. MenentukanJumlahSampel

Untukdapatmenentukandengantepatbanyaknyajumlahsubyekpenelitian yang
harusdiambil, panelitiharusmengetahuiterlebihdahuluapa yang menjadi unit
analisisdaripenelitian. Unit analisisatausatuansubyek yang
dianalisissangattergantungpadasiapa yang
diteliti.Apabilapenelitiantentangsiswamakasebagai unit analisisadalahsiswa.

Besarnyajumlahsampelseringdinyatakandenganukuransampel.Jumlahsampel yang
mewakili 100% populasiadalahsamadenganjumlahpopulasi. Makin
besarjumlahsampelmendekatijumlahpopulasimakapeluangkesalahandalammelakuk
angeneralisasiakansemakinkecil,
dansebaliknyamakinkeciljumlahsampelpenelitianmakadidugaakansemakinbesarkem
ungkinankesalahandalammelakukangeneralisasi.

Beberapahal yang
perludiperhatikandalammenentukanbesarnyasampeladalahsebagaiberikut: a) Unit
analisis, b) Pendekatanatau model penelitian, c) Banyaknyakarakteristikkhusus
yang adapadapopulasi, dan d) KeterbatasanPenelitian.

Untukjumlahsubyekdalampopulasisebanyak 100 sampai 150 subyek,


makajumlahsampel yang diambilsebanyaklebihkurang 25-30%.
BesarnyasampeljugadiambildenganmenggunakanrumusCohransebagaiberikut:
D. MenentukanAnggotaSampel 

Secaraumumterdapatduateknik sampling, yaitu: (1) teknikprobaility, dan (2) teknik


non-probability. Teknik sampling probability adalahteknik yang memberipeluang
yang samakepadaseluruhanggotapopulasiuntukdipilihmenjadianggotasampel.
Pengambilansampelsecaraacak/random dapatdilakukanenganbilangan random,
komputer,
maupundenganundian.Apabilapengambilansampeldilakukandenganundianmakaseti
apanggotapopulasidiberinomorsesuaidenganjumlahpopulasi.Penarikansampeldenga
ncaramencabutsatu demi satunomor yang
adapadakotakundiansampaimencapaijumlahsampel yang
telahditetapkandenganrumuscohranataudenganpersentase.

Anda mungkin juga menyukai