Anda di halaman 1dari 2

PERTAMINA

Refinery Unit – IV Cilacap


Penutup

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan kerja praktek tentang Instrumentasi dan Analisis Perhitungan
Sistem Metering area 67 Refinery Unit IV yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Custody Transfer merupakan perpindahan komoditi pada titik
perpindahan hak kepemilikan antara penjual dan pembeli yang terikat
oleh kontrak kualitas, kuantitas, dan harga.
2. Untuk melakukan custody transfer untuk setiap produk PT.Pertamina
RU IV Cilacap diperlukan suatu sistem pengukuran kuantitas produk
yang sangat akurat. Sehingga tidak ada yang dirugikan antara pihak
penjual dan pembeli.
3. Dalam hal metering ini besaran yang diukur adalah volume karena
produk yang dihasilkan dalam bentuk fluida.
4. Metering system di area 67 memiliki repeatibility 0.05%. dalam proses
penghitungan data digunakan rumus-rumus yang memenuhi standard
API.
5. Meter faktor yang dihitung oleh flowcomp pada sistem metering sudah
akurat. Karena hasil persen kesalahan yang didapatkan ketika
membandingkan perhitungan oleh flowcomp dan manual menggunakan
microsoft excel sebesar 0,00% sedangkan nilai persen kesalahan yang
telah ditentukan PT.PERTAMINA RU IV CILACAP tidak boleh
melebihi angka 0.50%.
6. Nilai repeatibility adalah sebesar 0,016% sedangkan nilai repeatibility
yang diharuskan tidak melebihi 0,05%. Dengan kata lain proses
proving pada No.Batch 481 dinyatakan tepat karena telah memenuhi
syarat-syrat yang telah ditentukan PT.PERTAMINA RU IV

74
PERTAMINA
Refinery Unit – IV Cilacap
Penutup

CILACAP.
7. Prover yang digunakan dalam transfer HVI pada area 67 adalah jenis
undireactional yaitu menggunakan bola fluida pada prover. Prover ini
dikalibrasi dengan water draw test.
8. Dalam melakukan proses proving perlu memperhatikan tekanan dan
temperatur pada meter dan prover terlebih dahulu. Keduanya harus
sama atau mendekati dan stabil.
9. Kegagalan maupun kerusakan pada sistem metering akan
menghasilkan Batch Report yag tidak valid.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh praktikan selama menjalankan kerja praktek
pada area 67 tentang metering system di antaranya adalah:
1. Perawatan alat instrument pada sistem metering yang sering
mengalami masalah perlu dilakukan secara rutin.
2. Otomasi proses end batch yang meliputi kontrol valve dapat dilakukan
dengan otomatis menggunakan PLC ata DCS.
3. Melapisi benda korosif pada area metering dengan fat secara berkala.
4. Membuat SOP mengenai penanganan Metering System apabila sistem
mengalami kegagalan agar sistem secepat mungkin dapat digunakan
sebagai metode pengukuran dalam Custody Transfer.
5. Terbatasnya operator metering system pada RU-IV, seharusnya
operator baru diberi pelatihan sehingga operator yang sudah lama atau
pensiun dapat tergantikan tugasnya.

75

Anda mungkin juga menyukai