Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI CHEM OFFICE DALAM MODEL DIRECT


INSTRACTION TERHADAP KEMAMPUAN MULTIPLE REPRESENTASI
SISWA MIPA SMA NEGERI 1 KOLAKA

OLEH:

WAFIQ AZIZAH ASWAL


NIM: 191611014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal oleh:
Judul : Pengaruh Penggunaan Aplikasi Chem Office Dalam Model Direct Instraction
Terhadap Kemampuan Multiple Representasi Siswa Kelas XII MIPA SMAN 1
Kolaka
Nama : Wafiq Azizah Aswal
Nim : 191611014
Program studi : Pendidikan Kimia
Proposal ini belum diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sembilanbelas
November Kolaka.
Kolaka, Oktober 2022

Menyetujui:
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II

Edi Ilimu, S.Pd., M.Si Muh. Fath Azzajjad, S.Si., M.Pd


NIP. 198707142021211001 NIP. 198605212019031005

Mengetahui:
Ketua Program Studi

Edi Ilimu, S.Pd., M.Si


NIP. 198707142021211001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehehadirat Allah SWT. Tuhan yang
maha pencipta, karena berkat rahmat, hidayah, dan taufiqnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Chem Office Dalam Model
Direct Instraction Terhadap Kemampuan Multiple Representasi Siswa Kelas XII MIPA SMA
Negeri 1 KOLAKA” Salam dan Shalawat senantiasa penulis hanturkan ke pada Rasulullah
Muhammad SAW, sebagai ssatu-satunya Uswatun Hasanah dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Pertama penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya yang sangat tulus dan
sangat istemawa kepada orang tua saya ayahanda Aswal Idral dan Ir. Hasdah (Almh) yang telah
melahirkan, mengasuh dan membesarkan dengan penuh kasih dan sayang, yang selalu memberikan
nasehat, motivasi, dukungan serta materi dan doa yang tiada hentinya.
Banyak pengalaman berharga yang dapat menjadi pelajaran bagi penulis dalam proses
penyusunan proposal ini. Tidak sedikit pula hambataan dan kesulitan yang didapatkan. Namun berkat
ketabahan, kesabaran, keikhlasan, kerja keras dan kemauan yang disertai dengan do’a dan bantuan
serta motivasi dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Oleh kerena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Nur Ihsan HL, M. Hum Selaku Rektor Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
2. Prof. Dr. Ruslin Hadanu, S.Pd., M.Si Selaku Wakil Rektor I
3. Sufri Mashuri, S.Pd., M.Pd Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
4. Edi Ilimu, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sembilanbelas
November Kolaka dan sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi
serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Muhammad Fath Azzajjad, S.Si., M.Pd selaku Dosen Pendidikan Kimia Universitas
Sembilanbelas November Kolaka dan sekaligus pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
motivasi serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Ayu Rahayu, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pendidikan Kimia Universitas Sembilanbelas November
Kolaka
7. Alimuddin, S.Si, M.Si selaku Dosen Pendidikan Kimia Universitas Sembilanbelas November
Kolaka
8. Dian Permana, S.Pd.,M.Si selaku Dosen Pendidikan Kimia Universitas Sembilanbelas November
Kolaka.
9. Kepala Sekolah SMAN 1 KOLAKA, semua dewan guru terkhusus kepada Nahria Kemmang,
S.Pd dan Hasriati Mukhtar, S.Pd selaku guru mata pelajaran kimia dan kepada Staf SMAN 1
Kolaka atas kebijaksanaannya dalam memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
10. Siswa Siswi SMAN 1 KOLAKA yang sangat koperatif atas kerja samanya kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian ini
11. Seluruh keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik itu moril maupun material
yang tak terhingga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
12. Kakak senior pendidikan kimia angkatan 2017 dan 2018, serta teman-teman pendidikan kimia
angkatan 2020 dan 2019 yang telah memberikan dukungan terhadap penulis dalam menyelesaikan
skripsi
13. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan saran
dalam menyusun proposal.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih
terdapat berbagai kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
penulis baik dari segi ilmu pengetahuan, tenaga dan materi sehingga masih memerlukan penelitian
yang lebih mendalam dan menyeluruh. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran maupun kritik
yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin...

Kolaka, Oktober 2022

WAFIQ AZIZAH ASWAL


NIM. 191611014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan dan perkembangan suatu bangsa.
Kemajuan suatu bangsa dapat diukur ataupun dilihat dari kualitas dan sistem pendidikan yang
ada. Dengan kata lain, buruknya suatu kualitas pendidikan yang ada akan membuat bangsa dan
negara mengalami ketertinggalan dan bahkan tanpa adanya pendidikan suatu negara akan
sangat tertinggal jauh dengan negara lain. Dimana pendidikan dapat diartikan sebagai usaha
sadar dan terencana, terpola, dan dapat dievaluasi, yang diberikan kepada peserta didik oleh
pendidik agar tercapai kemampuan yang optimal. Pada hakikatnya pendidikan bertujuan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi bawaan dalam diri peserta didik. Sehingga
potensi-potensi tersebut diharapkan agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai
yang ada pada masyarakat dan kebudayaan bangsa.
Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat peduli terhadap pelaksanaan pendidikan,
dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah demi keberlangsungan
pendidikan menuju yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari isi UUD 1945 pasal 31 ayat (3)
dan (5) yaitu ditegaskan dalam ayat (3) bahwa pemerintah berkewajiban dalam mengusahakan
penyelenggaraan pengajaran nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupann bangsa yang
diatur dalam undang-undang, sedangkan pada ayat (5) yang ditegaskan bahwa pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia (Kurniawati,
2022).
Materi kimia merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari objek, karakteristik, struktur,
komposisi, dan perubahan yang disebabkan oleh adanya interaksi dengan objek lainnya (Majid
et al., 2018). Jika dilihat sebagian besar materi dalam pembelajaran kimia memiliki
karekteristik fenomena yang bersifat abstrak, maka dengan adanya hal tersebut perlu adanya
suatu upaya untuk membuat materi kimia agar menjadi lebih konkret melalui representasi dan
diharapkan peserta didik dapat mengintegrasikan sendiri dengan melihat objek yang bersifat
nyata, dimana dengan melihat hal yang sering dilakukan siswa hanyalah duduk diam, mencatat,
dan menghafal materi yang di ajarkan. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam
peroses pembelajaran. Proses pembelajaran yang seperti ini sangat merugikan siswa itu sendiri,
peserta didik sangat membutuhkan pendekatan pembelajaran yang tepat digunakan untuk
mempelajari materi yang bersifat abstrak yang berbasis multiple representasi, pemahaman
kemampuan yang berpikir atau kemampuan multiple representasi ataupun yang mampu
mengaitkan dan menyampaikan konsep dalam proses pembelajaran dengan ketiga level
representasi, sehingga peserta didik juga akan mudah memahami konsep pembelajaran kimia.
Dengan adanya penerapan pendekatan multiple representasi tersebut, nantinya siswa akan
menggunakan kemampuan berpikirnya dalam menerima proses pembelajaran kimia.
Multiple representasi terdiri dari tiga level repesentasi antara lain representasi makroskopik,
representasi submikroskopik, dan representasi simbolik (Adadan, 2013). Realita yang terjadi di
lapangan saat ini umumnya pembelajaran kimia disekolah belum mengembangkan multiple
representasi, sehingga sangat menghambat kemampuaan peserta didik, dan juga terjadi
kecenderungan peserta didik menghafalkan representasi submikroskopi dan simbolik dalam
bentuk deskripsi, sehingga akan mengakibatkan siswa kesulitan dalam mengaitkan konsep
kimia ke dalam kehidupan sehari-hari, dan peserta didik tidak mampu untuk berpikir dalam
membayangkan atau mempresentasikan materi kimia yang bersifat abstrak, juga terjadi adanya
ketidaksinambungan, pemahaman siswa terhadap ketiga level representasi dalam mengaitkan
maupun mempresentasikan bagaimana proses dan struktur kimia dari suatu zat yang
mengalami reaksi. Masalah tersebut terjadi akibat kurangnya kemampuan guru terhadap
penggunaan dan menghubungkan tiga level representasi dalam pembelajaran kimia terhadap
peserta didik.
Representasi makroskopik merupakan representasi yang diperoleh melalui pengamatan
nyata terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat secara langsung maupun tidak secara
langsung dan juga dapat berupa pengalaman yang dialami peserta didik sehari-hari seperti
perubahan warna dalam suatu reaksi kimia. Untuk tingkat representasi submikroskopik
merupakan representasi kimia yang menjelaskan atau mengeksplanasi suatu fenomena
makroskopik yang diamati mengenai struktur dan gerakan partikel atapun atom. Seperti yang
dapat di gunakan untuk menjelaskan pergerakan electron, molekul, partikel, ataupun atom.
Sedangkan pada level representasi simbolik merupakan representasi yang melibatkan
penggunaan symbol, gambar, persamaan reaksi kimia, dan rumus kimia, diagram, dan grafik
(Utari et al., 2017).
Adanya penggunakan pendekatan multiple representasi terhadap proses pembelajaran yang
melibatkan siswa pada kemampaun berpikir dan melibatkan pembelajaran yang lebih hidup,
pembelajaran yang tidak mudah dilupakan, berhasil tidaknya proses pembelajaran sangatlah
ditentukan oleh guru dan siswa. Keberhasilan belajar siswa di kelas tergantung pada
kemampuan guru dalam menyampaikan bahan pengajaran kepada siswanya. Terutama pada
pemilihan model ataupun metode yang digunakan dalam pembelajaran kimia dan memberikan
kesempataan bagi siswa untuk terlibat secara aktif, mengajarkan siswa untuk menemukan pola
dalam situasi konkret maupun abstrak dalam proses pembelajaran. Sehingga salah satu model
pembelajaran dengan melihat hal tersebut adalah model pembelajaran direct instraction
Model pembelajaran direct instruction adalah salah satu model mengajar yang dirancang
untuk meningkatkan penguasaan berbagai keterampilan (pengetahuan prosedural) dan
pengetahuan faktual yang dapat diajarkan secara langkah demi langkah (Purnamasari et al.,
2015). Direct Instruction merupakan model pembelajaran yang menekankan penyampaian
materi dilakukan secara verbal oleh guru kepada para peserta didik. Model pembelajaran direct
intraction digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh
guru kepada siswa. Dimana model pembelajaran ini juga sebuah pendekatan ataupun cara
mengajar yang bersifat teacher center atau berpusat pada guru. Pada model pembelajaran ini
guru menjadi pusat pembelajaran, dengan berbagai informasi materi pembelajaran kimia yang
didapatkan siswa bersumber dari guru, kemampuan komunikasi guru sangat berperan penting
dalam penerapan direct instruction. Sehingga siswa mendapatkan peran aktiv dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa akan mempraktekkan pengetahuan yang telah didapatkan
dengan berbagai konsep pembelajaran kimia.
Salah satu faktor pendukung terwujudnya proses pembelajaran kimia yang berkualiatas
agar menjadi lebih konkret melalui multiple representasi dan peserta didik mampu
menghubungkan kemampuan ketiga level representasi adalah dengan pemanfaatan teknologi
atau penggunaan media pembelajaran. Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah dituntut
untuk mengubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru atau pendidik (teacher
centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student-centered learning).
Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan
berpikir dan belajar (thinking and learning skills). Masih rendahnya kemampuan guru dalam
menggunakan media yang berbasis informatika membuat perlunya diterapkan bahan ajar atau
media pembelajaran yang berbasis informatika (Pratiwi et al., 2018)
Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai system yang dapat menampilkan audio visual
maupun sebatas menampilkan gambar visual sehingga dapat mengantarkan informasi ke pada
peserta didik dalam pembelajaran kimia. Guru juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui teknologi, salah satunya kualitas dalam bentuk media pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran merupakan sebagai alat atau sumber penyalur informasi guru kepada
siswa yang digunakan untuk keperluan pada proses pembelajaran, sehingga dapat membentuk
kualitas belajar yang baik dan agar tujuan proses pembelajaran juga dapat tercapai. Salah satu
media pembelajaran kimia yang bisa digunakan yaitu dengan penggunaan aplikasi Chem
Office.
Aplilkasi Chem Office (Chem Draw & Chem 3D) merupakan salah satu software yang
dapat digunakan dalam pembelajaran kimia. Chem Draw adalah software kimia
CambridgeSoft.Com yang memiliki fungsi membuat nama struktur senyawa kimia,
menghitung rumus molekul dan berat molekul, dan mendapatkan nama IUPAC dari struktur.
Selain itu Chem Draw dilengkapi dengan peringatan jika terjadi kesalahan dalam pembuatan
struktur kimia, dan peringatan tersebut berwarna merah mengelilingi bagian struktur yang
salah. Sedangkan pada Chem 3D merupakan software kimia yang dapat melihat pemodelan 3D
dari struktur senyawa kimia (Agustina et al., 2018). Media pembelajaran berupa aplikasi
Aplilkasi Chem Office (Chem Draw & Chem 3D) dapat membantu menampilkan objek yang
bersifat abstrak sehingga memungkinkan memberikan gambaran pengalaman yang nyata bagi
peserta didik. Penggunaan aplikasi Chem Draw pada pembelajaran kimia dapat meningkatkan
pemahaman konsep. Hal ini dikarenakan siswa dapat melihat langsung bentuk struktur asli
suatu senyawa menggunakan Chem Draw dan dapat menghubungkan apa yang dipelajari
sesuai konsep dengan visualisasinya secara langsung sehingga siswa tidak lagi berimajinasi
pada suatu struktur kimia yang diajarkan.
Interkoneksi Pengunaan aplikasi Chem Office (Chem Draw & Chem 3D) berbasis multiple
representasi kimia dapat membantu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
mengembangkan pemahaman terhadap konsep kimia yang bersifat abstrak dan kemampuan
skil di bidang teknologi khususya terhadap penggunaan aplikasi Chem Office (Chem Draw &
Chem 3D). Aplikasi Chem Office (Chem Draw & Chem 3D) dalam level submikroskopik dan
simbolik membantu peserta didik untuk memahami materi dengan melibatkan pergerakan
gambar 3D suatu partikel, atom, ataupun molekul.
Berbagai hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam memahami berbagai konsep kimia yang bersifat abstrak,
Keabstrakan kimia membuat peserta didik menganggap bahwa kimia sulit untuk dipelajari. Hal
ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi kimia di SMAN 1
KOLAKA pada tanggal 15 November 2022 yang mengatakan bahwa masih banyak peserta
didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia. Kesulitan tersebut diduga
akibat kurang dikembangkannya kemampuan siswa dalam mempresentasikan fenomena kimia,
dugan tersebut diperkuat dengan pernyataan oleh guru kimia bahwa ditambah lagi peserta didik
di era milenial sekarang yang merupakan era digital, yang memiliki kebiasaan penggunaan
gadjed yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya sehingga kurang fokus dan malas dalam
pembelajaran kimia, secara umum peserta didik juga tidak kuat dalam dasar penguasaan
konsep. Sehingga membuat sebagian peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
berbagai konsep kimia yang bersifat abstrak. Ditambah lagi pemilihan metode/model yang
berganti-ganti akibat situasi di dalam kelas dan waktu dalam penerapan model/metode
pembelajaran yang minim sehingga membutuhkan waktu yang lebih, mengingat peserta didik
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan penggunaan media pembelajaraan kimia yang
minim, hanya menggunakan papan tulis dan spidol, yang dimana hanya memperlihatkan
gambar maupun tulisan dipapan tulis, sehingga belum sama sekali menggunakan media
aplikasi pembelajaran kimia
Berdasarkan berbagai permasalahan dan latar belakang yang telah di paparkan diatas,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan
Aplikasi Chem Office Dalam Model Direct Instruction Terhadap Kemampuan Multiple
Representasi Siswa MIPA SMAN 1 Kolaka”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penilitian ini yaitu
“Apakah Ada Pengaruh Penggunaan Aplikasi Chem Office Dalam Model Direct Instraction
Terhadap Kemampuan Multiple Representasi Siswa MIPA SMAN 1 Kolaka”
1.3 Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu “Untuk
Mengetahui Pengaruh Penggunaan Aplikasi Chem Office Dalam Model Direct Instraction
Terhadap Kemampuan Multiple Representasi Siswa MIPA SMAN 1 Kolaka”

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitin ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai
sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran terutama dalam Pengaruh Penggunaan Aplikasi Chem Office Dalam Model
Direct Instraction Terhadap Kemampuan Multiple Representasi Siswa MIPA SMAN 1
Kolaka. Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam
penggunaan media ataupun dalam perangkat proses pembelajaran kimia dan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran kimia
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat:
a. Bagi Guru:
Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu dapat mengembangkan kualitas pembelajaran
menjadi lebih menarik, kreativitas dan lebih inovatif dengan merencanakan
perangkat/media pembelajaran yang secara matang, yang dapat mengidentifikasi kesulitan
belajar peserta didik pada pembelajaran kimia salah satunya dengan penggunaan aplikasi
chem office dalam model direct instraction
b. Bagi Siswa:
Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan kemampuan multiple
representasi, meningkatkan pemahaman konsep, dapat meningkatkan semangat dan
motivasi peserta didik dalam pembelajaran kimia. Penggunaan aplikasi chem office dalam
model direct instraction diharpkan dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna
dan dapat membantu menampilkan objek yang bersifat abstrak dalam pembelajaran kimia
sehingga kesulitan dalam kemampuan multiple representasi dapat teratasi.
c. Bagi sekolah:
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaaitu Sebagai peningkatan kualitas media
pembelajaran kimia di era digital dan dapat mengatasi kesulitan dalam kemampuan
multiple representasi peserta didik dapat pembelajaran kimia.

d. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman dalam proses
pembelajaran kimia, sebagai pedoman dalam mengajar, dapat meningkatkan kemampuan
mengajar, dapat memberikan pengetahuan penggunaan aplikasi Chem Office dan
bagaimana mengatasi kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran kimia sebagai
upaya untuk meningkatkan kemampuan multiple representasi peserta didik
e. Bagi Peneliti Lain
Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi
dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-
materi selanjutnya, untuk meningkatkan inovasi dan kualitas pembelajaran kimia. Selain itu
peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada peneliti lain
agar dapat lebih baik merancang dan mengembangkan penggunaan aplikasi chem office
dalam model direct instraction terhadap kemampuan multiple representasi siswa
DAFTAR PUSTAKA

Adadan, E. (2013). Using Multiple Representations To Promote Grade 11 Students’ Scientific


Understanding Of The Particle Theory Of Matter. Research In Science Education, 43(3),
1079–1105. Https://Doi.Org/10.1007/S11165-012-9299-9
Agustina, W., Susanti, E., Yunita, N., & Yamtinah, S. (2018). Modul Chem Office (Chem Draw
& Chem 3d). Modul Chemoffice, 1–22.
Kurniawati, F. N. A. (2022). Meninjau Permasalahan Rendahnya Kualitas Pendidikan Di
Indonesia Dan Solusi. Academy Of Education Journal, 13(1), 1–13.
Https://Doi.Org/10.47200/Aoej.V13i1.765
Majid, A., Amir, M., & Prahani, B. K. (2018). Misconception Identification Of Buffer Solution
Concept And Students’ Learning Style. Iosr Journal Of Research & Method In Education
(Iosr-Jrme), 8(2), 47–54. Https://Doi.Org/10.9790/7388-0802054754
Pratiwi, R. H., Sulistyaniningsih, E., & Rahmawan, F. (2018). Pendampingan Aplikasi Chem
Draw Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Bahan Ajar Student
Centered Berbasis Informatika. Publikasi Pendidikan, 8(3), 186.
Https://Doi.Org/10.26858/Publikan.V8i3.6339
Purnamasari, N., Habibi, & Hidayat, S. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Langsung ( Direct
Instruction ) Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Keywords : Direct Varians Terbesar
Varians Terkecil Keterangan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 4(2), 51–54.
Utari, D., Fadiawati, N., & Tania, L. (2017). Kemampuan Representasi Siswa Pada Materi
Kesetimbangan Kimia Menggunakan Animasi Berbasis Representasi Kimia. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia, 6(3), 414–426.

Anda mungkin juga menyukai