Anda di halaman 1dari 14

UPAYA MENGATUR MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh
M.Fadjri Shodiq Darwin 2110111258

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAKARTA
SEMESTER 3 TAHUN 2022
PENDAHULUAN

Dalam suatu bisnis atau usaha jenis apapun pasti tidak ingin bertemu dengan
berbagai resiko, Resiko adalah hal yang biasanya sebisa mungkin dihindari atau harus
seminimal mungkin. Tapi realita yang terjadi setiap bisnis akan selalu sejalan dan
searah dengan resiko, selalu ada kemungkinan terburuk yang bisa muncul. Sebagaimana
seseorang selalu bertemu dengan resiko maka dalam bisnis bertemu dengan resiko
adalah hal mutlak yang sudah pasti akan terjadi, Itu yang menjadikan setiap perusahaan
atau bisnis dalam proses perancangan sudah disediakan upaya mengatasi setiap resiko
yang terjadi. Untuk menghindari resiko ini maka sebisa mungkin mengatur manajemen
yang baik yang minimum resiko atau setidak-tidaknya memiliki rencana jika rencana
sebelumnya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dengan mempersiapkan perencanaan
yang baik dengan strategi yang matang maka perusahaan merasa mampu menghadapi
setiap resiko yang memungkinkan terjadi.
Resiko sendiri didefinisikan sebagai segala ketidakpastian yang memungkinkan untuk
terjadi dan bersifat menimbulkan dua hal antara kesalahan atau kerugian atau
keuntungan, Namun dalam realita yang terjadi, biasanya yang ditimbulkan adalah resiko
kesalahan atau kerugian.
Menurut pendapat Smith (1990) Manajemen Resiko juga dikenal sebagai proses
mengukur, mengidentifikasi, dan mengatur/mengontrol keuangan dari sebuah risiko
yang mengancam penghasilan atau asset yang dimiliki dari suatu bisnis yang bisa
mengancam perusahaan atau bisnis tersebut mengalami kerugian. Manajemen risiko
menjadi cara untuk mengorganisir risiko yang kemungkinannya akan dihadapi baik
sudah diidentifikasi ataupun belum, dengan mencoba untuk menghindari risiko
tersebut .
Risiko bisa saja terjadi pada banyak hal , terutama dalam proses produksi . Hal ini
rentan terjadi dikarnakan dalam proses produksi menjadi pokok terhadap utama dari
perusahaan tersebut. Risiko yang terjadi pada proses maupun hasil produksi bisa
mempengaruhi keberlangsungan tujuan dan sasaran perusahaan tersebut.
Pada suatu kasus dari penelitian yang dilakukan oleh *Mila Faila Sufa & Umi
Khoiriyah* Menemukan bahwa proses produksi mengalami risiko bahwa sebanyak 22
risiko operasional yang berada di statiun memilik potensi mengganggu produksi di
Pabrik Gula Jatiroto, denga adanya 2 risiko pada operasional yang bersifat kritis dalam
menghitung RPN, Yakni adanya kerusakan di Turbin dan tebu yang terlambat datang
sehingg proses produksi pun terhambat. Dari contoh hasil penelitian diatas suatu proses
yang tidak diperhitungkan risikonya bisa menciptakan risiko lebih besar pada proses
produksi.
Saat ini penulis juga akan membahas terkait risiko pasar pada salah satu
perusahaan besar yang ada di Indonesia , Yaitu PT.HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA TBK. Perusahaan ini sudah tidak asing lagi berkembang di bidang
industry Rokok, yang berdiri pada tahun 1913 dengan produksi pertama yaitu rokok
kretek dan rokok putih. Didirikan oleh Liem Seeng Tee perusahaan ini berhasil
mengembankan usaha nya dengan menciptakan berbagai merek yang sekarang sudah
banyak beredar dipasaran, yaitu A mild, Dji sam Soe dan Sampoerna Kretek.
Perusahaan sebesar itu tentunya bergelut dengan Manajemen risiko yang dipastikan
minim risiko namun bukan berarti tanpa risiko. Untuk itu penulis akan semaksimal
mungkin mengemukakan risiko pasar yang dialami perusahaan ini beserta solusi yang
digunakan dalam menghandle segala risiko.
Untuk itu pentingnya mengkaji terkait tema yang penulis angkat untuk
memahami bagaimana suatu perusahaan atau bisnis dapat mengupayakan seminimal
mungkin risiko yang bisa terjadi terutama dalam proses produksi, dengan itu tujuan
penulisan agar bisa menciptakan manajemen risiko bisnis yang optimal dan prima demi
keberlangsungan tujuan dan sasaran dari bisnis maupun perusahaan tersebut .

KAJIAN LITERATUR

a. Manajemen Risiko

Berdasarkan pengertian Clough dan Sears 1994, Manajemen Resiko


ialah suatu pendekatan yang sifatnya meluas dan lebih lengkap dalam
menangani suatu keadaan yang bisa menimbulkan suatu risiko. Sedangkan
menurut pendapat Dorfman, 1998, suatu manajemen risiko sama dengan suatu
kegiatan atau proses yang bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan dalam
menghadapi suatu permasalahan dalam perusahaan atau bisnis . Dari 2
pandangan terkait manajemen risiko diatas maka dapat digaris besarkan bahwa
manajemen risiko merupakan suatu proses identifikasi terkait risiko yang
kemungkinan dialami dengan dilengkapi metode atau cara menangani jika risiko
tersebut terjadi, sehingga disebut sebagai bentuk antisipasi dalam mengatasi
setiap kemungkinan yang bisa saja terjadi .
Sehingga penting bagi perusahaan untuk mengatur

b. Risiko Produksi
Berdasarkan pengertian terdahulu Risiko Produksi ialah suatu kondisi
yang dimana dapat memberikan kerugian dalam mencapai sasaran atau tujuan
perusahaan tersebut, Risiko Produksi ini merujuk pada proses ataupun hasil dari
produksi produk atau jasa perusahaan tersebut. Risiko ini diakibatkan dari
sebuah proses produksi tersebut seperti adanya ketidak cocokan hasil produksi
dengan ketentuan dan tidak bisa lolos quality control atau cacat lain yang terjadi
pada hasil atau proses produksi tersebut. Hal ini dianggap sebagai risiko
produksi karna jika hasil produksi tersebut diteruskan dan sampai pada pembeli
maka citra perusahaan tersebut akan bermasalah atau bahkan rusak.
Adanya hubungan antara masukan yang digunakan pada sebuah proses
produksi dengan jumlah keluaran yang dihasilkan dan disebut fungsi produksi
berdasarkan pendapat Lipsey et al 1995 . Sedangkan menurut Soekartawi 2003
mengatakan bahwa produksi ialah suatu prosedur atau kegiatan yang ada
didalamnya untuk menciptakan komoditas seperti kegiatan atau usaha yang
mengubat input kemudian menjadi output. Input sendiri adalah bahan yang
dipakai sebagai bahan utama, lalu output merupakan hasil dari input yang
hasilnya ada suatu produk baik itu barang maupun jasa. Pada proses produksi
berdasarkan teori produksi dapat dilihat dari fungsi produksi itu sendiri.
Soekartawi (2003) berpendapat bahwa fungsi suatu produksi adalah memberikan
gambaran terkait hubungan fisik antara variable yang ada dan diberikan
penjelasan (Y) dan variable bagian yang menjelaskan (X) . Untuk dilihat dengan
matematik fungsi produksi dapat dilihat sebagai berikut :

25 Y = f (X1,X2,X3,...Xn)
Dengan keterangan bahwa :

Y = output atau produk barang/jasa


Xn = input atau faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi Y f =
bentuk hubungan yang mentransformasikan input-input ke dalam output.

Bentuk terkait fungsi dari produksi dipengaruhi dari “Hukum kenaikan Hasil
yang berkurang” Dan jadi dasar dalam ekonomi produksi Hukum ini menjabarkan
bahwa apabila factor produksi dengan kuantitas tertentu ditambahkan secara terus
menerus pada factor produksi tetap maka akhirnya dicapai maka keadaan nya setiap
penambahan satu unit factor produksi variable maka akan menjadikan tambahan
produksi yang akan semakin berkurang.

c. PT. HM. SAMPOERNA Tbk.


Perusahaan yang sudah tidak awam lagi di Indonesia ini telah berdiri sejak tahun
1913 oleh imigran asal cina Bernama Liem Seeng Tee. Perusahaan ini adalah afiliasi PT
Philip Morris International Inc. dimana menjadi perusahaan produksi tembakau terkenal
di dunia. Adapun Misi Sampoerna sendiri ialah memberikan penawaran dengan
pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa yang ada di Indonesia dengan
terus mencari referensi terkait perokok lalu mewujudkan ekspektasi mereka akan rokok
yang dibutuhkan. Sedangkan Adapun Visi dari perusahaan ini adalah menggunakan
Falsafah Tiga Tangan , dimana hal tersebut melambangkan antara tangan yang saling
berkaitan antara perokok dewasa, karyawan, mitra kerja serta masyarakat luas

METODE PENELITIAN

Pada penulisan kali ini penulis menggunakan suatu metode yaitu Metode
Kualitatif, Dimana penulis akan mencoba menyajikan suatu pembahasan terkait tema
yang akan dijelaskan, Penggunaan metode ini lebih selaras dengan judul karya ilmiah
yang dibahas, karna pada pembahasan yang ada lebih menekankan mengumpulkan data
dari data terdahulu yang telah ada namun dilakukan pengembangan dan observasi dalam
realita yang banyak terjadi studi kasus yang telah dijurnalkan oleh penulis terdahulu.
PEMBAHASAN

Dengan menggunakan manajemen risiko untuk meminimalisir atau mengidentifikasi


kemungkinan risiko kedepannya pada perusahaan atau bisnis tersebut, tentunya akan
membawa manfaat bagi manajemen risiko bisnis , Berdasarkan Mok et al 1996
memberikan pandangan terhadap manfaat dari adanya manajemen risiko , Adapun
manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Akan berguna dalam pengambilan keputusan atau mengatasi masalah yang lebih
sulit diatasi
2. Adanya kemudahan dalam pembiaayaan yang dikeluarkan sehingga biaya
tersebut memiliki estimasi yang pas dan meminimalisir kerugian yang lebih
besar
3. Mengeluarkan pandangan atas pola pikir untuk memberikan hasil pengambilan
keputusan yang benar, cepat dan juga tepat.
4. Memberikan kemungkinan dalam menghadapi setiap risiko atau kemungkinan
terburuk yang bisa saja dihadapi oleh perusahaan
5. Memberikan kemungkinan dalam memutuskan segala program atau metode
yang bisa digunakan sebagai solusi dalam penyelesaian masalah yang sedang
dihadapi tersebut.

Menghadapi suatu risiko yang menimbulkan kerugian atau kesalahan dalam suatu
perusahaan adalah hal yang sangat dihindari namun resiko akan tetap menjadi risiko
sehingga yang bisa dilakukan adalah mengatur manajemen risiko semaksimal mungkin.
Berdasarkan pendapat Darmawi, (2005, p. 11), Manajemen resiko dapat dibagi
menjadi 5 kategori dasar, Adapun kategori tersebut sebagai berikut :
 Dengan adanya manajemen risiko, Perusahaan dapat mengantisipasi adanya
kegagalan atau kesalahan , dengan adanya pencegahan seperti ini minimal bisa
mengurangi kegagalan jika terjadi.
 Dengan menggunakan manajemen risiko maka kemungkinan adanya
peningkatan profit dari perusahaan tersebut lebih tinggi, Hal ini berjalan sinkron
karna mengantisipasi suatu risiko tentunya berpengaruh dengan pendapatan
perusahaan atau usaha tersebut.
 Adanya manajemen risiko selain dapat mempengaruhi profit perusahaan juga
bisa memberikan keuntungan dengan perusahaan secara tidak langsung.
 Manajemen risiko menjadi asset yang bersifat non materiil dikarnakan founder
atau pemimpin dan petinggi perusahaan bisa merasa lebih aman, setidaknya
meyakini bahwa ada proteksi secara khusus yang dimiliki perusahaan jika terjadi
kendala terhadap proses produksi
 Dengan adanya manajemen risiko maka suatu perusahaan akan otomatis
terlindungi dari risiko yang bersifat murni, dengan ini dapat menarik bagi
distributor atau customer karna sejatinya perusahaan yang dilengkapi dengan
perlindungan khusus yang memadai terutama dalam risiko kegagalan produksi
akan lebih banyak disukai dan terlihat lebih menarik. Dan ini secara langsung
akan mempengaruhi image perusahaan tersebut dihadapan public
Dengan adanya manajemen risiko maka perusahaan juga akan memiliki
kemungkinan besar untuk mencapai sasaran dan tujuan dari perusahaan itu sendiri,
Adapun hal tersebut adalah sebagai berikut :
 Bisa Survive
Perusahaan tetap bisa selalu survive dan menyesuaikan setiap perkembangan
yang ada karna memiliki manajemen risiko yang bisa melindungi setiap
kemungkinan risiko yang bisa terjadi dalam perusahaan tersebut.
 Rasa damai
Jika sesuatu yang begitu dijaga dilindungi maka otomatis akan lebih tenang
dalam melakukan aktivitas lainnya, hal yang serupa pun terjadi jika perusahaan
memiliki manajemen risiko terutama dalam hasil dan proses produksi maka
semua yang terlibat dalam aktivitas perusahaan akan lebih tenang.
 Menimalisir biaya
Mencegah kerugian akan lebih memperkecil kerugian daripada mengatasi
kerugian, sehingga jika produksi sudah diidentifikasi risiko dari sebelumnya
maka kemungkinan kerugian bisa lebih kecil, sedangkan jika setelah produksi
gagal dan baru akan diatasi maka biaya yang digunakan akan lebih besar.
 Profit lebih stabil
Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa jika kerugian yang dialami lebih kecil
maka cenderung profit juga akan selalu stabil.
 Mengembangkan perusahaan
Jika manajemen risiko sudah bisa dikatakan maksimal maka tim yang ada dalam
perusahaan akan berfokus untuk mengembangkan perusahaan sesuai sasaran
yang ingin diraih

Dengan menggunakan metode dalam membuat suatu sistem produksi yang lebih
tepat dan cepat maka sangat penting untuk menerapkan manajemen risiko dengan itu
maka akan mengadaposi sistem yang konsisten dalam mengelola segala jenis risiko
yang memungkinkan untuk terjadi.
Identifikasi setiap risiko pada kegiatan operasional yang dapat mengakibatkan adanya
gangguan dalam proses produksi maka bisa melakukan document review dan metode
wawancara atau observasi. Risiko itu yang kemudian dilihat penyebabnya dengan
memakai metode (FMEA) atau “Failure Mode and Effect Analysis” dengan perhitungan
RPN “Risk Priority Number” Kemudian risiko kritis yang didapat akan dipakai sebagai
Top event dalam akar penyebab risiko (basic event) dengan memakai metode FTA
maka langkah selanjutnya melihat risiko kritis dengan basic event yang ada serta usulan
mitigasi resiko.

Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatur dan menciptakan manajemen risiko
suatu perusahaan dalam proses produksi akan selalu berbeda dengan menyesuaikan
sasaran dan tujuan tersendiri dari perusahaan tersebut, Pada dasarnya setiap perusahaan
akan memiliki target yang sama yaitu mengembangkan perusahaan tersebut, namun
program atau metode yang digunakan akan berbeda karna menggunakan penyesuaian .
Dalam mencapai manajemen risiko yang baik, akan selalu ada proses yang bisa
mendukung agar lebih optimal, Yaitu :
1. Kelancaran Komunikasi
Komunikasi yang baik antara semua bagian dan sub dalam suatu perusahaan
akan memberikan kemudahan dan satu pengertian antara semua yang ada dalam
perusahaan tersebut.
2. Adanya monitoring yang berhubungan antar yang lainnya
Secara mendasar penggunaan manajemen risiko sebagai dasar untuk melihat dan
prediksi suatu hal yang tidak menyenangkan terhadap kondisi perusahaan tersebut.
Maka secara lebih khusus dan mendetail terkait prinsip manajemen risiko itu adalah
sebagai berikut :
 Merumuskan Tujuan
Melihat sasaran dan tujuan suatu perusahaan atau berdasarkan visi misi yang dibuat
akan menjadi pegangan untuk mengambil dan mengatur strategi yang efektif dan
efisien untuk dilakukan. Suatu tujuan yang ingin diambil dalam melakukan
pengelolaan risiko yaitu mengatur strategi agar mampu menghindari semua bentuk
pemborosan yang bisa saja terjadi
 Satu Arah
Semua yang ada didalam perusahaan baik berkaitan secara internal ataupun
eksternal harus memiliki tujuan yang sama , Dengan kata lain semua komponen
terutama pekerja atau pegawai yang ada didalam harus hanya mengikuti perintah
dan arahan dari pimpinannya.
 Pembagian kerja merata
Memberikan pembagian wewenang dan tanggung jawab secara merata dan adil
sesuai dengan kemampuan setiap orang adalah salah satu hal mendasar, Ini
menghindari adanya penghambatan dan diskriminasi kerja yang mungkin saja bisa
terjadi
 Melakukan koordinasi
Menjadi salah fungsi dari adanya manajemen risiko agar semua dapat terkoordinasi
sehingga selalu dalam pengawasan dan terkontrol dengan baik
 Pengawasan
Dengan adanya prinsip pengawasan ini untuk selalu melihat bagaimana
perkembangan dan segala produktivitas yang ada dalam perusahaan , Hal ini untuk
menghindari adanya penyalahgunaan wewenang yang bisa saja terjadi .

Jenis Risiko
 Risiko berdasarkan Sifat Usaha
Semua usaha dari jenis apapun tentunya mengandung risiko yang berbeda, hal ini
tergantung usaha yang dijalani dan bagaimana manajemen risiko yang diterapkan,
Usaha yang dilakukan oleh pemula akan memiliki risiko yang lebih tinggi , hal ini
dikarnakan kurangnya pengalaman dan ilmu dasar yang diterapkan belum maksimal.
 Risiko Berdasarkan Geografis
Suatu lokasi perusahaan juga harus diperhatikan dengan baik,Walaupun suatu
bencana adalah rahasia Tuhan namun memikirkan hal ini terdahulu adalah satu
bentuk antisipasi.
 Risiko Politik
Suatu politik akan banyak mempengaruhi beberapa hal karna dengan adanya
kebijakan politik tentunya berpengaruh besar terhadap kelangsungan perkembangan
perusahaan tersebut. Karna itu melakukan analisa pada kestabilan suatu politik di
suatu wilayah dapat mempengaruhi Langkah yang dapat mendorong
berkembangnya suatu usaha
 Risiko Tingginya Persaingan
Usaha yang sama baik dalam produk ataupun jasa tidak dapat dihindari, Akan
selalu ada Kompetitor dalam jenis usaha apapun, Untuk itu penting untuk
mengetahui Langkah yang bisa diambil atau dnegan terus memperhatikan kualitas
dan menciptakan pembeda agar terlihat unik dibanding usaha sejenis yang ada.
 Risiko Ketidakpastian
Ini adalah risiko yang tidak terlihat nyata namun biasanya berefek besar pada
perusahaan, karna jika gagal yang tidak diprediksi berarti tidak ada persiapan
antisipasi sehingga tingginya kerugian mungkin saja terjadi.

Untuk menciptakan Upaya dalam Menciptakan Manajemen Risiko yang optimal


terutama pada sebuah proses produksi, perlu diperhatikan Langkah-langkah yang bisa
dilakukan, Adapun Langkah-Langkah Manajemen Risiko yang bisa dilakukan adalah :
1. Melakukan Identifikasi Risiko
Penting untuk mengidentifikasi segala risiko sebelum memastikan usaha atau bisnis
tersebut dinyatakan matang dan sudah stabil, Hal ini bisa dilakukan mulai dengan
membuat daftar segala risiko yang mungkin terjadi, Mengidentifikasi juga tidak
dilakukan begitu saja karna harus menyesuaikan dengan jenis usaha yang dibuat.
Perusahaan perlu metode yang sistematis atau teratur dalam melakukan eksplorasi
dari semua segi yang ada dalam perusahaan. Beberapa program atau metode yang
bisa dilakukan adalah seperti kuisioner menganalisa risiko, Suatu Metode Laporan
Keuangan, Metode suatu peta aliran, Mengatur langsung ditempat dan interaksi
bersama pihak luar serta catatan sistematik kerugian sampai analisa lingkungan.
2. Mengukur suatu Risiko
Dengan melakukan analisa pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
relatif sepenting apa informasi untuk menentukan kombinasi suatu peralatan dari
manajemen risiko yang tepat hal untuk mengasi masalah . Metode lain yang dapat
digunakan dalam mengukur suatu risiko adalah Risiko sisi bawah, Sensivitas dan
yolatilitas.
3. Mengendalikan Risiko
Jika suatu risiko telah terjadi menjadi kegagalan atau kesalahan maka yang bisa
dilakukan adalah tetap menjadikan semuanya lebih terkendali secepat dan setepat
mungkin. Hal ini dijalankan dengan memisah, mengendalikan serta menghindari
dan mengkombinasi sampai memidahkan risiko.
4. Proses dalam Manajemen Risiko
Proses yang bisa dilakukan dalam menerapkan suatu manajemen risiko diantaranya
adalah : Identifikasi risiko, bentuk suatu risiko serta analisa setiap alternatif yang
ada lalu memilih alternatif yang bisa dilakukan serta mulai melaksanakan alternatof
tersebut dan terkahir adalah tetap melakukan control pada alternatif yang bisa
digunakan.
Suatu perusahaan yang memiliki manajemen risiko yang optimal tentunya mampu
menganalisa risiko yang bisa terjadi dan ini bisa memberika kemungkinan
perusahaan mendapatkan keuntungan, Contohnya seperti suatu perusahaan yang
mampu memberikan Batasan pada investasinya dengan melihat risiko keuangan
yang ada dan focus pada keuangan perusahaan maka akan meningkatkan kestabilan
perusahaaan tersebut, Selain daripada itu suatu bisnis yang bisa melihat keselamatan
dan mampu merancang sesuatu yang aman dalam bekerja sehingga akan lebih
unggul dibandingkan dengan pesainnya.
Untuk memahami separah apa tingkat risiko dan kemungkinannya maka
kemungkinan akan membantu perusahaan dalam mengatur sumber daya secara
efektif dan efisien . Jika paham akan risiko yang mempengaruhi maka akan paham
juga risiko mana yang harus lebih dulu diperhatikan dan diatasi. Dengan adanya
Manajemen risiko akan memberikan kemungkinan bisnis untuk melakukan
Tindakan dengan proaktif untuk mengatasi hal yang rentan sebelum rusak lebih
parah.

Salah satu Upaya dalam Manajemen Risiko ini juga adalah melihat penilaian risiko
itu sendiri , Adapun penilaian risiko ini terbagi 2, yaitu :
1. Penilaian Risiko dengan Kuantitatif
Penilaian dengan kuantitatif sifatnya akan mutlak karna berurusan dengan jumlah
yang otomatis adalah angka, sehingga penggunaan metode atau caranya sudah jelas
dan sistematik , biasanya hal ini dilakukan pada sector keuangan dan tentunya
berhubungan dengan angka tergantung apakah terkait uang, suku bunga , metrik
ataupun suatu data lain yang penting dalam penilaian risiko pada sector keuangan .
2. Penilaian Risiko dengan Kualitatif
Penilaian ini sifatnya lebih deskriptif dan butuh pengembangan serta melihat dengan
lebih objektif sehingga tidak mutlak karna selalu ada perbedaan pandangan setiap
orang yang menilai , Perlu cara khusus dan pemikiran mendalam agar selalu
memastikan standart dalam penilaian disemua perusahaan, sehingga sumber standart
lebih meluas.

Solusi yang dapat dilakukan dengan ditinjau dari Manajemen Risiko adalah
memberikan wewenang ini pada yang ahli dan sudah berpengalaman dengan hal
serupa serta kemampuan yang dimiliki memang selalu upgrade sehingga tidak
berfokus dengan metode atau manajemen terdahulu, karna setiap saat kemungkinan
untuk selalu terjadi perubahan dan perkembangan akan selalu ada.

Kemudian pada lingkungan yang masih manual atau kurang tersentuh dengan
kecanggihan teknologi maka bisa melakukan cara mengumpulkan semua pemangku
jabatan dalam perusahaan serta beberapa pihak yang dianggap bisa ikut berpartisipasi,
atau jika memungkinkan maka segala risiko dan sistem manajemen risiko bisa
dilakukan melalu berbagai sosial media dan media elektronik seperi email dan lainnya .
Pada suatu solusi sebuah manajemen risiko, seluruh pihak yang punya kepentingan
terkait dalam diberikan pemberitahuan dari sistem, Berdiskusi terkait risiko dan
kemungkinan sebuah solusi yang bisa ditawarkan. Pihak Manajemen atas juga bisa
mengawasi pemberian solusi yang diberikan dan kemajuan yang diciptakan pada sistem
Setiap orang bisa mendapat pembaruan langsung dari sistem yang terkait dengan
solusi manajemen risiko, Dan itu merupakan hal yang lebih daripada harus
menghubungi sendiri secara manual untuk mendapat pembaruan.

Risiko yang bisa saja terjadi dapat digambarkan seperti dibawah ini :

Bisa dilihat bagaimana hal yang ada dalam perusahaan memiliki risiko dari yang tinggi
risiko sampai rendah akan risiko . Namun pada kegagalan produksi memberikan efek
pada penjualan dan tentunya profit serta image public perusahaan tersebut.

Manajemen risiko semua berhubungan dengan Identifikasi risiko, lalu


menganalisa lebih jauh terkait resiko yang ada, Menyiapkan program atau planning
untuk mengambil Tindakan, menerapkan atau mengimplementasikan segala manajemen
risiko yang telah disiapkan . Lalu Mengatur serta mengontrol Tindakan yang dilakukan
menghadapi risiko produksi yang terjadi.
ANALISA RISIKO PASAR PT. HM. SAMPOERNA Tbk

Membahas Risiko Pasar pada PT. HM. Sampoerna Tbk melihat dari analisis
Risiko Saham pada perusahaan dan Risiko Pasar. Adapun kedua analisis risiko akan
dibahas lebih singkat namun tetap dibahas secara jelas.

a. Risiko Saham

Telah dilakukan pengujian pada data terkait harga saham per 1 Januari tahun
2010 – 23 Oktober 2015, dengan data hasil bahwa rata-rata return saham yang
terjadi adalah sebesar Rp. 52.041,4 dan dengan standar deviasi pada saham
sebesar 0.25321676 dan dengan standart deviasa return pasar sebesar
0,011795785 sementara dengan return pasar yang dilakukan pada data harga
saham JKSE sebesar Rp. 4.204,816698. Maka ditemukan data bahwa beta
saham PT.HM. Sampoerna Tbk, mencapai 0.541261236

Berdasarkan Beta saham yang dicapai menunjukkan bahwa risiko saham


di PT. HM Sampoerna Tbk. terbilang aman. Beta saham merupakan instrument
pengukur risiko saham suatu perusahaan dengan rentang nilai di bawah 1 hingga
di atas 1. Jika nilai beta saham kurang dari 1, maka risiko saham perusahaan
terbilang cukup aman untuk investasi terutama bagi investor pemula karena
risikonya cukup rendah. Begitu sebaliknya dengan nilai beta saham di atas 1
menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut memiliki sifat high risk high
return, risiko yang ditanggung cukup tinggi namun diberi apresiasi berupa return
yang tinggi pula. Return saham perusahaan sebesar Rp 52.041,4 dan return pasar
sebesar Rp 4.204,816698 menunjukkan adanya selisih return sebesar Rp
47.836,5833. Tingkat return pasar menjelaskan tingkat keuntungan rata-rata
yang diberikan oleh perusahaan tercatat di BEI. Selisih return yang besar ini
mengindikasikan bahwa saham PT. HM Sampoerna Tbk. bersifat high return. 

b. Risiko Pasar

Pada pergerakan return pasar dan saham telah dipengaruhi beberapa factor
dari segi factor Internal dan factor Eksternal. Adapun risiko pasar tersebut
tercatat sebagai berikut

 Pada tahun 2010 tercatat banyak terjadi penurunan dan kenaikan pada saham
Namun pada saat Indonesia merasakan dampak dari goyangnya perekonomian
secara global maka pada tahun 2010 ini banyak fluktuasi return saham yang
signifikan tapi walaupun hal itu terjadi tapi secara keseluruhan kinerja dalam
tahun tersebut di PT. HM Sampoerna Tbk. Malah mengalami adanaya penguatan
saham dengan PT Gudang Garam Tbk. Dan PT. Unilever. Lalu pada tahun 2011
perusahaan ini mampu mempertahankan eksistensi nya sebagai produsen rokok
nomor 1 di Indonesia. Dengan prestasi penjualan sebesar 20,6 Miliar batang
rokok dengan profit bersih meningkat sebesar 20.6% atau setara dengan Rp
1.824 miliar. Berlanjut pada tahun 2012 perusahaan ini mengalami kenaikan
return saham karna bertambahnya investor akibat pembukaan pabrik produksi,
adanya berbagai penghargaan yang berhasil diraih, serta dengan adanya
Development Goals 1 yaitu memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrim.
Semua image positif ini berhasil membangun citra yang semakin positif juga.
Lalu pada tahun 2013 perusahaan ini mampu mempertahankan eksistensinya
yang didukung dengan peningkatan profit perusahaan dan bertepatan dengan
hari jadi ke 100 perusahaan sehingga memberikan sumbangan pada lapangan
pekerjaan dan hal ini menambah nilai positif yang ada. Lalu pada tahun 2014
PT. HM Sampoerna Tbk. terbukti mengalami kenaikan return saham secara
signifikan pada bulan Mei 2014, sekitar 2 bulan setelah peluncuran hasil survey
tersebut. Lalu kemudian pada tahun 2015 dimana perusahaan mengalami adanya
penurunan kinerja dilihat dari return saham perusahaan yang mulai menurun
pada bulan April . Ini terjadi karna adanya segmen SKT yang turun walaupun
tidak signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2014. perusahaan meluncurkan
saham baru dengan harga Rp 77.000 per lembar guna mencari tambahan dana
baru dan membuka peluang bagi masyarakat umum yang ingin menanamkan
modalnya di PT. HM Sampoerna Tbk. di samping perusahaan ingin
mewujudkan ketaatan pada ketentuan yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia
bahwa perusahaan terbuka yang terdaftar harus memenuhi syarat kepemilikan
publik minimal 7.5%.kabar terkait adanya peluncuran saham baru mendapat
respon antusias oleh masyarakat umum bahkan sebelum penawaran saham baru
dibuka pada 26 hingga 30 Oktober 2015. Ini bisa dilihat dari peningkatan saham
pada bulan Oktober 2015 dari isu harga saham baru yang ditawarkan sebesar Rp
77.000 per lembar saham hingga pada tanggal 23 Oktober 2015 tercatat harga
penutupan saham mencapai Rp 98.100 per lembar saham.

Melihat dari berbagai hal yang terjadi pada perusahaan dengan rentang waktu 5
tahun memberikan gambaran bahwa selalu ada risiko pasar yang bisa terjadi untuk
itu diperlukan penangangan terhadap risiko pasar dengan mengatur Manajemen
Risiko yang sesuai dengan visi misi PT. HM Sampoerna Tbk agar terus
mempertahankan eksistensinya dan setiap penurunan yang terjadi tidak
menimbulkan dampak besar bagi perusahaan .
PENUTUP

KESIMPULAN

Setiap usaha jelas akan menghadapi risiko, meskipun tidak ada yang
menginginkan suatu risiko yang bisa menimbulkan kerugian. Namun berdasar dari hal
tersebut maka perusahaan menyiapkan Manajemen risiko sebagai dasar untuk melihat
bagaimana risiko kedepannya serta menyediakan antisipasi beserta dengan solusi nya,
Manajemen risiko juga bertujuan untuk mencegah dan mengupayakan seminimal
mungkin kerugian yang bisa diakibatkan . Manajemen risiko sangat diperlukan terutama
bagi perusahaan penghasil produk, hal ini dilakukan untuk mengatasi adanya produk
yang gagal serta tidak lolos QC . Maka manajemen risiko bisa melakukan planning
dengan memastikan kualitas apa yang akan diciptakan, melihat target pasar mana yang
akan dituju, Mengatur jenis brand image seperti apa yang ingin dibangun, range harga
berapa yang mau ditentukan dan dengan memilih semua itu maka menganalisa jenis
risiko seperti apa yang mungkin saja akan dihadapi, Seberapa lama risiko tersebut akan
terjadi, serta bagaimana solusi dalam mengantisipasi segala risiko dan mengatasi jika
kerusakan terlanjur terjadi. Hal itu semuanya diatur dalam manajemen risiko, Untuk itu
penting sekali memperhatikan siapa yang mengatur dan membuat management risiko,
karna hal ini memang harus diberikan pada ahlinya dan berpengalaman namun dengan
ilmu yang harus tetap upgrade mengikuti perkembangan. Sehubungan dengan risiko
pasar yang terjadi pada PT. HM Sampoerna juga menunjukkan bahwa risiko pasar bisa
berubah dengan rentan hitungan waktu tahunan namun juga tetap bisa Kembali normal
bahkan mengalami peningkatan dalam waktu yang cepat.

SARAN

Dalam Penulisan ini memiliki banyak kekuragan, terutama dalam pengumpulan


data yang objektif dan sesuai dengan standarisasi, saran terhadap perusahaan dalam
menciptakan manajemen risiko adalah dengan memberikan Tindakan ini pada bagian
yang menguasai dengan pasti bagaimana menciptakan suatu Manajemen Risiko yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan . Dengan harapan mampu membaca situasi
kedepannya yang kemungkinan bisa terjadi sehingga menyiapkan antisipasi terlebih
dahulu terhadap hal tersebut, Sedangkan saran yang bersifat Internal terkait penulisan
ini adalah diharapkan penulis selanjutnya mampu mengembangkan pembahasan dengan
data yang lebih valid , karna kurangnya penelitian yang dilakukan serta terbatas nya
informasi yang didapatkan sehingga penulisan ini jauh dari kata sempurna namun tetap
saja semoga tetap bisa menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA

D’Arcy, S. P.dan J. C. Brogan. (2001.) Enterprise Risk Management. Journal of


Risk Management of Korea. Volume 12, Number 1

Siahaan, H, (2007), Manajemen Resiko; Konsep, Kasus dan Implementasi,


Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Willia ms, CA. & Heins, R, M. (1985). Risk management and Insurance. New
York: Mc Graw-Hill

https://solutionforrisk.blogspot.com/2015/11/analisis-resiko-pt-hm-sampoerna-
tbk.html

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/manajemen-risiko/

https://adoc.pub/manajemen-risiko-proses-produksi-gula-denganmetode-failure-
m.html
https://www.researchgate.net/publication/298421972_manajemen_resiko

http://journal.poltekkesdepkes
sby.ac.id/index.php/KESLING/article/view/ART71912021

https://slidetodoc.com/manajemen-risiko-bisnis-pengertian-risiko-bisnis-menurut-
badan/
\

Anda mungkin juga menyukai