Anda di halaman 1dari 9

Belum Optimalnya Promosi Kesehatan di Berbagai Media

Disusun Oleh:
Nuransi, S.K.M
Golongan III Angkatan XXIV Kelompok III

Pengampu Materi :
Dr. Sucie, S.Pd., M.Pd
Widyaiswara Ahli Utama

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2023
BAB I
LATAR BELAKANG

Isu Kontemporer adalah suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang dan menjadi
trending topik pada masa kini. Isu ini dapat berkembang karena banyaknya masalah yang timbul
akibat berkembangnya teknologi yang tidak disertai dengan kesiapan individu yang mengalaminya.
Salah satu permasalahan kesehatan yang masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian
adalah penyakit menular. Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di
Dunia. Selain penyakit menular masalah PTM juga banyak terjadi di masyarakat.
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern dan era digitalisasi menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Selain itu ada juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah
penularan penyakit. GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Berdasarkan
pengamatan selama bekerja di Puskesmas dan dilih selama kegiatan saya dilapangan yang menjadi isu
kontemporer dan umum di masyarakat terutama sebagai berikut.

1. Belum Optimalnya Promosi Kesehatan di Berbagai Media


Bagian promosi kesehatan telah melakukan promosi kesehatan di beberapa media
seperti di media sosial dengan menggunakan Instagram (puskesmas_tampa), dan facebook
fanspage (UPTD Puskesmas Tampa). Adapun untuk Media elektronik : Televisi Puskesmas,
belum dipergunakan dengan semestinya dan Media Cetak : Poster, Leafleat, Spanduk sudah
ada, akan tetapi masih kurang ditempat dalam gedung puskesmas.

2. Rendahnya Capaian PHBS pada Tingkat Rumah Tangga


PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. sedangkan pengertian
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga
dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran
aktif dalam aktivitas masyarakat. Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah satunya
dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas buang kotoran
di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus
menurunkan kualitas lingkungan. Berdasarkan hasil laporan tahunan di UPTD Puskesmas
Tampa menunjukkan bahwa capaian PHBS pada rumah tangga masih rendah yaitu 24 RT
sedangkan target sasaran 204 RT.
3. Belum Optimalnya Pemberian Asi Eksklusif
Asi Eklusif sangat berperan penting pada bayi usia 0-6 bulan, karena bisa menunjang
sekaligus membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi. Hal tersebut dikarenakan dari
usia 0 sampai dengan 6 bulan seorang bayi tentu saja sama sekali belum dijikan mengonsumsi
nutrisi apapun selain ASI. Dalam pemberian ASI Eklusif tersebut kadang kurang optimal
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu terhadapt pemberian Asi Eklusif, kurangnya
dukungan suami dan keluarga, faktor pendidikan yang rendah, kurangnya edukasi pada ibu,
kesibukan ibu dalam bekerja, faktor kesehatan ibu, budaya dan sosial ekonomi. Hal tersebut
menyebabkan penting nya edukasi dan dukungan pada ibu untuk memberikan ASI Eksklusif.
Berdasarkan laporan tahunan di UPTD Puskesmas Tampa cakupan bayi yang mendapat ASI
Eksklusif ada 57 bayi dari target sasaran 151 bayi.

4. Belum Adanya Dukungan Pelaksanaan GERMAS dari Organisasi


Masyarakat/Kelompok Potensial
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Adapun jumlah organisasi yang
mendukung kegiatan GERMAS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampa masih belum ada.

5. Belum Optimalnya Kegiatan Penyuluhan Kelompok Dalam Menurunkan Angka


Kesakitan Terhadap Penyakit Menular dan Pencegahan Penyakit Tidak
Menular.
Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada individu atau
kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana dan terarah. Penyuluhan
merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif.
Penyuluhan kelompok adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
kelompok masyarakat melalui berbagai metode dan media penyuluhan. Penyuluhan kelompok
dilakukan melalui kegiatan posyandu dan pelaksanaan penyuluhan kelompok secara mandiri.
Adapun hasil dari penyuluhan kelompok sebanyak 127 pada kegiatan posyandu, sekolah
dasar, dan desa.

Identifikasi permasalahan yang terjadi saat ini diunit kerja peserta latsar dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1 Identifikasi Isu/Permasalahan
No Identifikasi Isu/ Kondisi Sekarang Data Dukung Tupoksi
Permasalahan
1 Belum Optimalnya - Promosi kesehatan - Melakukan
Promosi Kesehatan di menggunakan media koordinasi dengan
Berbagai Media social (IG&FB) pimpinan UPTD
- Promosi kesehatan Puskesmas Tampa
menggunakan media terkait dengan
cetak : poster, leaflet, penggunaan
spanduk. media
- Promosi kesehatan - Melakukan
belum menggunakan kegiatan promosi
media elektronik : kesehatan dengan
Televisi Puskesmas. berbagai media.
- Melakukan
kegiatan promosi
kesehatan, dan
koordinasi, serta
kolaborasi dengan
lintas program
terkait
2 Rendahnya Capaian - masih ada RT yg - Melakukan
PHBS pada Tingkat belum phbs seperti kegiatan promosi
Rumah Tangga tidak memakai kesehatan, dan
jamban sehat dan koordinasi, serta
sanitasi rendah. kolaborasi
dengan lintas
program terkait.
- Membagikan
media informasi
mengenai PHBS

3 Kurang Optimalnya - Berdasarkan laporan - Melakukan


Pemberian Asi tahunan di UPTD kegiatan promosi
Eksklusif Puskesmas Tampa kesehatan,
cakupan bayi yang edukasi serta
mendapat ASI koordinasi,
Eksklusif ada 57 bayi kolaborasi
dari target sasaran 151 dengan lintas
bayi. program terkait.
4 Belum Adanya - Selama ini belum ada - Melakukan
Dukungan sk pembentukan tim Koordinasi
Pelaksanaan germas dan dukungan pelaksanaan
GERMAS dari dari ormas/kelompok germas ditingkat
Organisasi potensial. kecamatan/desa.
Masyarakat/Kelompok - Membagikan
Potensial media informasi
mengenai
Germas
- Pendampingan
pembudayaan
germas tingkat
desa.
No Identifikasi Isu/ Kondisi Sekarang Data Dukung Tupoksi
Permasalahan
5 Belum Optimalnya - Hasil dari penyuluhan - Melakukan
Kegiatan Penyuluhan kelompok sebanyak koordinasi
Kelompok Dalam 127 pada kegiatan dengan pimpinan
Menurunkan Angka posyandu, sekolah UPTD
Kesakitan Terhadap dasar, dan desa. Puskesmas
Penyakit Menular dan Tampa terkait
Pencegahan Penyakit dengan rencana
Tidak Menular. program
- Melakukan
Koordinasi
perbaikan
edukasi
kesehatan kepada
lintas program
terkait.
BAB II
IDENTIFIKASI ISU DAN PENETAPAN ISU

Identifikasi isu dalam makalah ini diperoleh dari penemuan masalah atau problematika
yang terjadi di unit kerja peserta latsar di UPTD Puskesmas Tampa. Adapun identifikasi isu
dan penetapan isu dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Identifikasi Isu dan Penetapan Isu


No Identifkasi Isu Sumber Isu Penyebab Isu
1 Belum Optimalnya Promosi Akuntabel - Terbatasnya media promosi
Kesehatan di Berbagai Media Adaptif kesahatan.
Smart ASN - Kurangnya ketertarikan masyarakat
terhadap media informasi kesehatan.
2 Rendahnya Capaian PHBS pada Kolaboratif - Terbatasnya media promosi
Tingkat Rumah Tangga Kompeten kesahatan.
Adaptif - Kurangnya inisiatif masyarakat
dalam mencapai phbs di rumah
tangga
3 Kurang Optimalnya Pemberian Kolaboratif - Terbatasnya media promosi
Asi Eksklusif Kompeten kesahatan.
Adaptif - Kurangnya pengetahuan ibu
mengenai pentingnya pemberian asi
eksklusif
4 Belum Adanya Dukungan Kolaboratif - Kurangnya koordinasi dengan tingkat
Pelaksanaan GERMAS dari Kompeten Kecamatan/Desa
Organisasi Adaptif - Kurangnya media informasi
Masyarakat/Kelompok Potensial mengenai germas
5 Belum Optimalnya Kegiatan Kolaboratif - Program penyuluhan kesehatan
Penyuluhan Kelompok Dalam Kompeten masih belum tepat sasaran.
Menurunkan Angka Kesakitan Adaptif - Kegiatan penyuluhan belum
Terhadap Penyakit Menular dan menjangkau semua sasaran atau
Pencegahan Penyakit Tidak masyarakat secara lebih luas
Menular.

Dari tabel permasalahan yang sudah diidentifikasi tersebut dilakukan validasi isu dengan
metode APKL. Hasil analisis metode APKL disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.2 Metode APKL
Metode APKL
No Isu Total Nilai Peringkat
A P K L
1 Belum Optimalnya Promosi
5 3 3 5 16 I
Kesehatan di Berbagai Media
2 Rendahnya Capaian PHBS
4 3 4 3 14 III
pada Tingkat Rumah Tangga
3 Kurang Optimalnya Pemberian
4 3 3 3 13 IV
Asi Eksklusif
4 Belum Adanya Dukungan
Pelaksanaan GERMAS dari
Organisasi 4 3 2 3 12 V
Masyarakat/Kelompok
Potensial
5 Belum Optimalnya Kegiatan
Penyuluhan Kelompok Dalam
Menurunkan Angka Kesakitan
4 3 4 4 15 II
Terhadap Penyakit Menular
dan Pencegahan Penyakit
Tidak Menular.

Keterangan metode APKL:


A (Aktual) adalah isu sedang terjadi dan sedang hangat dibicarakan;
P (Problematik) adalah isu yang menyimpang dari harapan standard dan menimbulkan
kegelisahan;
K (Kekhalayakan) adalah menyangkut kepentingan banyak orang;
L (Kelayakan) adalah masuk akal, pantas, realitis dan dibahas sesuai dengan tugas, wewenang
dan tanggung jawab.
Keterangan Nilai
5 : sangat kuat pengaruhnya
4 : kuat pengaruhnya
3 : sedang pengaruhnya
2 : kurang pengaruhnya
1 : sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 (tiga) isu utama yaitu Belum
Optimalnya Promosi Kesehatan di Berbagai Media, Belum Optimalnya Kegiatan Penyuluhan
Kelompok Dalam Menurunkan Angka Kesakitan Terhadap Penyakit Menular dan Pencegahan
Penyakit Tidak Menular, dan Rendahnya Capaian PHBS pada Tingkat Rumah Tangga. Dari
ketiga isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan metode USG sebagai alat
bantu umtuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas utama. Hasil analisis
menggunakan metode USG disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.3 Metode USG
Metode
No Isu USG Skor Prioritas
U S G
Belum Optimalnya Promosi Kesehatan
1 4 4 4 I
di Berbagai Media
Belum Optimalnya Kegiatan 4 4 3 II
Penyuluhan Kelompok Dalam
2 Menurunkan Angka Kesakitan
Terhadap Penyakit Menular dan
Pencegahan Penyakit Tidak Menular.
Rendahnya Capaian PHBS pada 3 3 4 III
3
Tingkat Rumah Tangga

Keterangan metode USG:


U (Urgency) adalah seberapa mendesak isu tersebut dibahas;
S (Seriousness) adalah seberapa serius isu tersebut perlu dibahas;
G (Growth) adalah seberapa memungkinkan isu tersebut menjadi memburuk jika tidak segera
ditangani.
Keterangan tabel:
Urgency = Mendesak Seriousness= kegawatan Growt = pertumbuhan
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Gawat 5 : Sangat Cepat
4 : Mendesak 4 : Gawat 4 : Cepat
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Gawat 3 : Cukup Cepat
2 : Kurang Mendesak 2 : Kurang Gawat 2 : Kurang Cepat
1 : Tidak Mendesak 1 : Tidak Gawat 1 : Tidak Cepat

Berdasarkan analisis USG terhadap 3 isu yang telah dikemukakan pada tabel 2.3 maka
terpilihlah satu isu yang memenuhi kriteria USG yang dapat diambil sebagai isu utama dari
analisis USG maka isu yang diangkat yaitu Belum Optimalnya Promosi Kesehatan di
Berbagai Media.
BAB III
PENETAPAN ISU TERPILIH DAN GAGASAN KREATIF

Isu yang terpilih adalah Belum Optimalnya Promosi Kesehatan di Berbagai Media.
Adapun gagasan kreatif untuk menyelesaikan isu tersebut yaitu :
1. Membuat media promosi kesehatan mengenai PHBS, Cerdik, dan Patuh dengan media
cetak banner.
2. Membuat media promosi kesehatan mengenai PHBS, Cerdik, dan Patuh media cetak
poster.
3. Membuat media promosi kesehatan mengenai PHBS, Cerdik, dan Patuh media cetak
leaflet.
4. Membuat video promosi kesehatan melalui media televisi puskesmas
5. Melakukan penyuluhan edukasi mengenai Cerdik di dalam gedung

Anda mungkin juga menyukai