Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisaul Farras

NPM : 2008109010037
Kelas : B

RANGKUMAN MATERI MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

Sejarah mikrobiologi dimulai dengan keingintahuan manusia untuk mengetahui karakteristik


mikroorganisme. Pada abad ke-19 penemuan Pasteur, Koch dan Lister mengubah pendapat para
manusia yang awalnya tidak menganggap perlu untuk mempelajari mikroorganisme, sehingga pada
masa itu manusia mulai mempelajari keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan oleh mikroorganisme.
Hal ini juga disebabkan karna perkembangan mikroskop pertama oleh Anthony van Leeuwenheok.
Penemuan Leeuwenheok menjadi perdebatan serius dikalangan para ahli, dimana muncul dua pendapat,
satu mengatakan munculnya mikroorganisme karna proses pembusukan tanaman atau hewan. Pendapat
ini mendukung teori bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (abiogenesis) yang dikenal dengan
generasi spontae, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa mikroorganisme berasal dari hewan kecil
sebelumnya seperti halnya organisme tingkat tinggi (biogenesis). Perdebatan ini terus berlanjut sampai
akhirnya terselesaikan dengan terbuktinya teori biogenesis oleh Louis Pasteur. Ia juga membuktikan
bahwa kehidupan mikroba dapat dihancurkan oleh panas dan metode itu dapat dirancang untuk
memblokir akses mikroorganisme di udara ke lingkungan nutrisi. Penemuan ini juga merupakan bentuk
dasar Teknik aspetik, yang sekarang menjadi praktik standar pada laboratorium dan prosedur medis.
Pasteur juga menduga kuat tentang adanya peran mikroorganisme dalam penyebab timbulnya penyakit
pada jasad tingkat tinggi dan hal ini dibuktikan oleh Robert Koch dimana ia membuktikan bahwa
antarks disebabkan oleh bakteri. Mikrobiologi sendiri merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Beberapa kelompok besar mikroorganisme yang dipelajari adalah
bakteri, virus, jamur, protozoa, ganggang, dan cacing (cacing parasit).

Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme yang sering dipandang sebagai penyebab


penyakit pada manusia dan hewan. Walaupun begitu, beberapa bakteri juga memiliki manfaat, ada yang
dapat membantu sistem pencernaan (Lactobacillus), dapat meningkatkan kesuburan tanah dan lain-lain.
Bakteri dapat berfotosintesis yang disebut bakteri fotoautotrof, tetapi Sebagian besar bakteri bersifat
heterotroph yaitu memperoleh nutrisi dari lingkungan. Bakteri tidak memiliki membrane inti sel
(Prokariot). Bakteri memiliki ukuran 0,1-0,2 µm dengan diameter 50 µm. Struktur bakteri terdiri dari
flagel, filia (fimbria), kapsul, membran plasma, sitoplasma, dinding sel, lipopolisakarida, asam tekoat,
inklusi, dan Endospora. Flagel merupakan alat gerak berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel
satu. Filia (fimbria) yang berfungsi sebagai penetrasi pada permukaan sel target dan terlibat dalam
proses konjugasi. Kapsul berfungsi sebagai pelindung bakteri agar tidak kering dan tidak ditelan
mikroorganisme lain. Membran plasma berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat kedalam dan
keluar sel bakteri. Sitoplasma sebagai senyawa yang mengisi antara membrane dan nukleoid. Dinding
sel mengandung peptidoglikan yang berfungsi sebagai perlindungan dan menjaga bentuk sel, dimana
dinding sel dibedakan menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif
memiliki struktur yang sederhana, peptidoglikannya tebal dan memiliki asam tekoat (menjadikan
permukaan luar bermuatan negatif), sedangkan bakteri gram negatif memiliki stuktur yang lebih
kompleks, peptidoglikannya tipis, membran luar (tersusun atas lipid, lipoprotein dan lipopolisakarida)
lebih permeable dibandingkan membran plasma dan tidak memiliki asam tekoat. Lipopolisakarida
(membrane luar) merupakan molekul besar yang hanya dimiliki oleh kelompok bakteri gram negatif.
Inklusi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan (energi) untuk membentuk sturktur sel.
Endopora merupakan bentuk dormansi dari bakteri yang dibentuk dengan mereduksi diri.

Jamur (fungi) merupakan mikroorganisme yang berbeda dari bakteri dan prokariota lainnya.
Jamur adalah protista eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding
sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof dengan menyerap nutrient melalui dinding selnya, dan
melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Klasifikasi jamur terdiri dari dua yaitu klasifikasi
morfologis dan klasifikasi sistematis. Klasifikasi morfologi terdiri dari ragi, ragi seperti jamur, jamur
berserabut (molds), dan jamur dimorfik. Sedangkan Klasifikasi sistematis terdiri dari 4 kelas
berdasarkan pembentukan sporanya yaitu Zygomycetes, Ascemycetes, dan Basidiomycetes yang
bereproduksi secara seksual, sedangkan Deuteromycetes adalah jamur tidak sempurna yang tidak
diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ada yang bersifat patogen, dimana menurut klasifikasi klinis
nya terdiri dari mikosis superfisial, mikosis subkutan, dan mikosis sistemik yang dibagi menjadi
patogen primer dan oportunistik.

Mikroba tidak hanya terdapat dilikungan saja, tetapi juga terdapat di dalam tubuh manusia dan
umunya tidak merugikan yang Flora normal. Dalam kondisi normal, mikroba tidak menyebabkan
penyakit, tetapi jika kondisi menjadi kondusif dapat menyebabkan penyakit. Berdasarkan bentuk dan
sifat kehadirannya flora normal ada 2 jenis. Mikroorganisme tetap (resident flora) adalah
mikroorganisme yang biasanya ditemukan dibagian tubuh tertentu, dimana keberadaannya tetap dan
jika berubah akan kembali seperti semula. Mikroorganisme sementara (transient flora) adalah
mikroorganisme yang berada di suatu bagian tubuh dalam jangka waktu pendek, dimana keberadaannya
secara tiba-tiba (tidak tetap) dan berasal dari lingkungan. Flora normal memiliki keuntungan dimana
dapat mensintesis dan mengeluarkan vitamin, mencegah kolonisasi oleh patogen, antogonis terhadap
bakteri lain, dapat merangsang pengembangan jaringan tertentu, dan lain-lain. Disisi lain, flora normal
juga memiliki kerugian dimana dapat menyebabkan penyakit Ketika bakteri bersifat patogen atau
patogen oportunistik sehingga menyebabkan virulensi. Faktor virulensi bakteri yaitu transmisibilitas
(mikroba masuk kedalam tubuh inang), pelekatan (molekul adhesin/pili), kemapuan invasif (adanya
enzim, ex: hyluronidase), dan toksin bakteri (eksotoksin/endotoksin).

Mikroorganisme yang bersifat patogen dapat diatasi dengan cara sterilisasi. Sterilisasi
merupakan proses membunuh mikroorganisme yang bersifat patogen. Sterilisasi merupakan prosedur
penting dalam penyiapan produk obat steril. Metode sterilisasi terdiri dari metode fisik, metode
mekanik, dan metode kimia. Metode pertama yaitu metode fisik yang terdiri dari pemanasan dan
penyinaran. Pemanasan memiliki dua cara yaitu panas kering (pemijaran langsung menggunakan api,
atau menggunakan oven) dan panas basah (direbus, steam (uap), atau menggunakan uap bertekanan
(autoklaf)). Sedangkan penyinaran menggunakan radiasi sinar UV. Metode kedua yaitu metode
mekanik dengan menggunakan sistem penyaringan yang bertujuan untuk menahan mikroba agar tidak
lagi bercampur dengan zat tersebut. Sedangkan Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan-
bahan kimia yang bersifat desinfektan dan antiseptik. Dalam bidang farmasi, sterilisasi juga berfungsi
dalam pembuatan sediaan steril, dimana metodenya disesuaikan dengan jenis sediaan yang akan dibuat.

Anda mungkin juga menyukai