Afganistan
Afganistan
Dilalui banyak negara terutama India dan Timur Tengah membuat budaya kuliner Afghanistan
ini banyak mengadopsi budaya-budaya dari India, Persia dan Mongolia. Mulai dari teknik
memasak yang dilakukan oleh masyarakat Afghanistan hingga cita rasa campuran bumbu dan
rempah yang khas.
Hidangan di Afghanistan cenderung menggunakan campuran bumbu dan rempah yang banyak
tetapi tidak membuat rasanya pedas. Beberapa contoh hidangannya adalah seekh kebab, kabuli
palau dan salad, ayam tandoori hingga berbagai hidangan lainnya
Sebagian besar masakan khas Afghanistan terbuat dari bahan-bahan nabati hasil bumi. Misalnya
gandum, jagung, barley hingga beras. Hal ini disebabkan oleh hasil bumi negara Afghanistan
yang melimpah dan lebih mudah didapatkan oleh masyarakat Afghanistan
Walaupun berada di kawasan Timur Tengah yang cenderung bersuhu panas, tetapi Afghanistan
juga akan merasakan musim dingin. Sayangnya, perubahan suhu yang terjadi cukup ekstrem
karena pada saat musim panas suhunya akan sangat tinggi dan pada saat musim dingin akan
dituruni salju yang sangat dingin.
Pada suhu dingin inilah masyarakat Afghanistan membutuhkan asupan lemak yang tinggi untuk
tetap bisa menghangatkan tubuhnya. Konsumsi makanan berlemak ini terlihat dari ciri khas
hidangan Afghanistan yang banyak menggunakan minyak dalam pengolahannya.
Mulai dari minyak nabati hingga lemak hewani seringkali ditambahkan dalam olahan masakan
khas Afghanistan. Salah satu yang paling sering digunakan adalah lemak kambing yang
ditujukan untuk memberikan rasa gurih pada makanan dan menambahkan lemak ke dalam sajian
hidangan khas Afghanistan.
Sementara namanya berasal dari pengucapan bahasa Arab dari kata Turki çevirme.Ini
makanan yang merujuk ke tusuk sate yang berputar di tempat daging dimasak.
Shawarma dibuat dengan domba, kalkun, ayam, daging sapi, atau campuran berbagai
daging yang dimasak lambat selama berjam-jam.
Ini diolesi dengan saus dan lemaknya sendiri, mendapatkan kesegaran yang tak
tertandingi.
Tergantung pada jenisnya, daging harus direndam setidaknya selama 1-2 hari,
terutama saat menggunakan daging sapi.
Bumbu-bumbu ini berbahan dasar yoghurt atau cuka.
Shawarma secara tradisional disajikan sendiri atau dinikmati di dalam roti pipih
hangat seperti pita atau lavash.
Namun, yang membedakannya dari döner kebab Turki, salad gyros Yunani, atau
makanan serupa lainnya adalah banyaknya garnish dan bumbu yang ditawarkan
dengannya
2. BOLARI
Makanan ini paling enak dinikmati dengan chakkah, yang dibuat dari saus mint dan yogurt yang
lembut serta chutney ketumbar yang membuat rasanya semakin kaya.
3. Shinkaji
Minuman khas Afganistan yang merupakan limun tradisional dan berasal dari daerah Punjab
namun juga sangat populer di Pakistan. Minuman ini terbuat dari jus lemon atau jeruk nipis,
kemudian diberi tambahan gula dan jahe. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan air
dingin. Beberapa juga menambahkan jinten atau garam pada minuman ini untuk menambah cita
rasa.
Shinkaji merupakan minuman dingin yang paling sering dinikmati saat musim panas. Selain
menyegarkan, minuman ini sangat kaya akan vitamin C sehingga mampu memperkuat imun
Anda. Hal ini dikarenakan lemon yang menggandun vit c yang sangat tinggi.
4. THAMER