Anda di halaman 1dari 12

PENULISAN KARYA ILMIAH

Imam Hadi Yuwono


PRINSIP DALAM

MENULIS Beberapa prinsip menulis menurut Fabb &


Menulis ilmiah merupakan suatu kegiatan yang Durrant (2005) adalah :
mudah dan menyenangkan, hanya terkadang 1. Menulis berarti mengonstruksi. Menulis
orang sering terbentur dengan hal-hal sepele yang bukan sekedar mengeluarkan ide atau
justru menghambat proses belajar menulisnya. pendapat secara bebas, melainkan proses
Begitu besarnya manfaat dalam menulis sehingga mengomposisi, dalam kata lain sebuah
seorang penulis dituntut untuk memiliki etika keterampilan untuk membuat atau
dalam menulis seperti yang dikemukakan membangun sesuatu. Dalam proses
Setiawan (2011) bahwa etika menulis yaitu: membangun ini seorang penulis perlu
melakukan kontrol terhadap beberapa hal
1. Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan. utama, yakni argumen, struktur informasi,
2. Sebagai orang terpelajar, mestinya menjaga struktur teks, gaya bahasa, tata bahasa dan
kebenaran dan manfaat serta makna teknik penulisan, serta penyajiannya.
informasi yang disebarkan sehingga tidak 2. Menulis melibatkan proses rekonstruksi yang
menyesatkan. berkelanjutan. Kebanyakan proses menulis,
3. Menulis secara cermat, teliti, dan tepat. apa pun jenis tulisannya, mengalami proses
4. Bertanggung jawab secara akademis atas revisi secara berulang. Proses menulis yang
tulisannya. diikuti kegiatan membaca hasil tulisan secara
5. Memberi manfaat kepada masyarakat berulang menjadi suatu tahapan yang lumrah
pengguna. dalam melihat hal-hal yang masih
6. Mencantumkan ucapan terima kasih kepada memerlukan perbaikan, penekanan, dan
yang memberikan bantuan. penguatan dari segi makna, pilihan kata, gaya
7. Menggunakan bahasa yang baik (EYD). bahasa, atau aspek penulisan lainnya.
8. Dalam kaitan dengan karya ilmiah, menjadi 3. Menulis adalah cara berpikir. Dalam hal ini
kewajiban bagi penulis untuk mengikuti menulis dipandang sebagai alat. Seperti
selingkung yang ditetapkan berkala yang halnya berbagai bentuk diagram visual dan
dituju. hasil penghitungan angka, praktik berpikir
9. Menerima saran-saran perbaikan dari editor dapat dilakukan dengan cara menulis.
berkala yang dituju. Menulis membantu penulis dalam
10. Menjunjung tinggi hak, pendapat, atau mengorganisasikan ide ke dalam urutan atau
temuan orang lain. sistematika tertentu yang tidak mudah
11. Menyadari sepenuhnya untuk tidak dilakukan secara simultan dalam pikirannya.
melakukan pelanggaran ilmiah. Karena itulah pikiran memerlukan alat untuk
dapat muncul dan terefleksi. Pada dasarnya
pembaca dapat melihat bagaimana cara
berpikir penulis melalui tulisan yang
dibuatnya.
4. Menulis berbeda dengan berbicara. Saat
berkomunikasi secara lisan, pendengar dapat
menginterupsi pembicara untuk memberikan
klarifikasi mengenai berbagai hal yang
dibicarakan sehingga pemahaman dapat
berjalan lebih mudah. Berbeda dengan
komunikasi tertulis, pembaca tidak dapat
bagian tertentu tulisan terlihat sangat baik
melakukan klarifikasi seperti yang dilakukan
sementara di bagian lainnya tidak.
saat orang mendengarkan dan berbicara. Hal
ini kemudian mengharuskan penulis untuk 2. Terjemahan. Penerjemahan tanpa mengutip
menyediakan semaksimal mungkin hal-hal atau merujuk secara tepat juga sering
yang menguatkan pemahaman membacanya. dilakukan. Plagiator biasanya memilih bagian
Itulah mengapa menulis sifatnya cenderung teks dari bahasa sumber yang akan
lebih formal dan lebih terikat oleh banyak diterjemahkan kemudian secara manual atau
aturan. melalui software penerjemah melakukan
penerjemahan ke dalam draft kasar. Tak
jarang karena menggunakan software yang
PLAGIAT
tidak peka terhadap konteks kalimat,
Plagiarisme atau plagiasi berasal dari bahasa latin misalnya, hasil terjemahan pun menjadi
“Plagiarius” yang berarti penculik atau “Plagium” rancu.
yang berarti menculik. Oleh karena itu, plagiasi
3. Plagiat terselubung. Yang dimaksud plagiat
dapat diartikan secara sederhana sebagai mencuri.
terselubung di sini adalah tindakan
Makna “menculik” atau “mencuri” juga sudah
mengambil sebagian porsi tulisan orang lain
mengandung makna mengambil tanpa izin atau
untuk kemudian mengubah beberapa kata
tidak memberikan kredit (Suryono, 2007). Plagiat
atau frasa dan menghapus sebagian lainnya
adalah tindakan atau perbuatan secara
tanpa mengubah sisa dan konstruksi teks
sengaja/tidak sengaja dalam memperoleh atau
lainnya.
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau 4. Shake & paste collections. Tindakan ini
seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain mengacu pada pengumpulan beragam sumber
yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa tulisan untuk kemudian mengambil darinya
menyatakan sumber secara tepat dan memadai ide dalam level paragraf bahkan kalimat
menurut aturan penulisan karya ilmiah. Sementara untuk menggabungkannya menjadi satu.
iu, plagiator merupakan pelaku plagiat, baik Sering kali hasil teks dari penggabungan ini
dilakukan secara perorangan maupun kelompok. tidak tersusun secara logis dan menjadi tidak
Tindakan plagiat dapat dikategorikan dalam koheren secara makna.
tindakan kejahatan.
5. Clause quilts. Tindakan ini adalah
Tindakan yang dapat masuk ke dalam jenis plagiat mencampurkan katakata yang dibuat dengan
cukup beragam dan luas. Jenis-jenis tindakan potongan tulisan dari sumbersumber yang
tersebut menurut Weber -Wulff (2014) meliputi berbeda. Potongan teks dari berbagai sumber
tindakan-tindakan atau hal-hal berikut ini : digabungkan dan tak jarang sebagian
merupakan kalimat yang belum tuntas
1. Copy & paste. Tindakan ini adalah yang
digabung dengan potongan lain untuk
paling populer dan sering dilakukan.
melengkapinya. Beberapa ahli
Plagiator mengambil sebagian porsi teks
menamakannya mosaic plagiarism.
yang biasanya dari sumber online kemudian
dengan dua double keystrokes (CTRL + C 6. Plagiat struktural. Jenis tindakat plagiat ini
dan CTRL + V) salinan dokumen kemudian adalah terkait peniruan pola struktur tulisan,
diambil dan disisipkan ke dalam tulisan yang dari mulai struktur retorika, sumber rujukan,
dibuat. Dari penggabungan dokumen ini metodologi, bahkan sampai tujuan penelitian.
sebenarnya dosen sering kali dapat melihat
kejomplangan ide dan gaya penulisan. Di 7. Pawn sacrifice. Tindakan ini merupakan
upaya mengaburkan berapa banyak bagian
dari teks yang memang digunakan walaupun
penulis menuliskan sumber kutipannya.
4. Pada akhir kalimat yang berisi materi
Sering kali bagian teks dari sumber lain yang
kutipan, paraphrase, atau kesimpulan,
dikutip dan diberi pengakuan hanya sebagian
tuliskan referensi dalam tanda kurung untuk
kecil saja, padahal bagian yang diambil lebih
menunjukkan darimana materi tersebut
dari itu.
berasal.
8. Cut & slide. Pada dasarnya mirip dengan 5. Gunakan kata-kata dan ide Anda sendiri.
pawn sacrifice dengan sedikit perbedaan. Lakukan latihan terus-menerus
Plagiator biasanya mengambil satu porsi teks
dari sumber lain. Sebagian teks tersebut
HAK CIPTA
dikutip dan diberi pengakuan dengan cara
yang benar dengan kutipan langsung, Hak Cipta menurut UU RI no 28 tahun 2014
sementara sebagian lain yang jelas-jelas adalah hak eksklusif pencipta yang
diambil langsung tanpa modifikasi dibiarkan timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
begitu saja masuk dalam tulisannya. deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai
9. Self-plagiarism. Jenis tindakan ini adalah
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
menggunakan ide dari tulisan-tulisan sendiri
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang
yang telah dibuat sebelumnya namun
yang secara sendiri-sendiri atau bersama sama
menggunakannya dalam tulisan baru tanpa
menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan
kutipan dan pengakuan yang tepat. Walaupun
pribadi. (UU Hak Cipta No. 28 tahun 2014)
penulis merasa bahwa ide tersebut adalah
Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang
miliknya dalam tulisan sebelumnya dan dapat
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan
menggunakannya secara bebas sesuai
atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi,
keinginannya, hal ini dianggap sebagai
kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang
praktik akademik yang tidak baik.
diekspresikan dalam bentuk nyata.
10. Other dimensions. Jenis-jenis tindakan
1. Buku, program komputer, pamflet, dan
plagiat lainnya dapat dilakukan dengan
perwajahan (lay out) karya tulis yang
berbagai cara. Plagiator dapat menjiplak dari
diterbitkan.
satu sumber atau lebih, atau menggabungkan
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain
dua atau lebih bentuk plagiat yang disebutkan
yang sejenis dengan itu.
di atas dalam tulisan yang dia buat. Yang
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pasti, tindakan plagiat masih memungkinkan
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
untuk berkembang dengan modifikasi 4. Musik/lagu dengan atau tanpa tes.
dimensi dari tindakannya.
5. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni
Beberapa strategi untuk menghindari plagiat lukis, gambar, ukir, kaligrafi, patung, dan
menurut Suryono (2007) yaitu : seni terapan.
6. Terjemahan, tafsir, saduran, database.
1. Tuliskan referensi untuk setiap informasi
yang bukan hasil riset Anda atau ESSAY
pengetahuan yang sudah umum.
2. Gunakan tanda kutip (quotation marks) setiap Essay dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan
kali Anda menggunakan kata-kata dari lepas, yang lebih luas dari paragraf, yang
penulis lain. diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai
3. Pada awal kalimat yang Anda kutip, sebuah topik (Anker, 2010). Essay merupakan
paraphrase, atau simpulkan, jelaskan bahwa salah satu bentuk tulisan yang sering kali
hal ini adalah ide seseorang. ditugaskan kepada para mahasiswa. Essay
dianggap memiliki peranan penting dalam
pendidikan di banyak negara untuk mendorong
STRUKTUR ESSAY
pengembangan diri mahasiswa. Hal ini didasarkan
pada anggapan bahwa dengan menulis essay, Jumlah kata yang lazim dalam penulisan essay
mahasiswa mengungkapkan apa yang dipikirkan adalah antara 300 – 600 kata untuk essay pendek
beserta alasannya, dan mengikuti kerangka dan lebih dari 600 kata, tergantung penugasan dan
penyampaian pikiran yang selain memerlukan kajian keilmuan, untuk essay yang lebih panjang
teknik, juga memerlukan kualitas personal, (Anker, 2009). Secara umum struktur essay, baik
kemauan, serta kualitas pemikiran. Dalam hal ini essay pendek maupun essay panjang, memiliki
essay dianggap pula sebagai cara untuk menguji tiga bagian utama. Selain judul, sebuah essay
atau melihat kualitas ide yang dituliskan oleh memiliki bagian secara berurutan berupa (1)
penulisnya (Harvey, 2003) pendahuluan, (2) bagian inti, dan (3) kesimpulan
(Savage & Mayer, 2005; Anker, 2009;
Langkah-langkah membuat essay, bisa dirunut McWhorter, 2012). Dalam penulisannya, label
sebagai berikut: pendahuluan, bagian inti, dan kesimpulan tidak
1. Menentukan tema atau topik dimunculkan karena essay adalah tulisan yang
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide tidak disusun dalam bab dan subbab. Bagian
yang akan kita bahas Pendahuluan sebuah essay berisikan identifikasi
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya topik yang akan diangkat, dengan memberikan
dengan kalimat yang singkat dan jelas latar belakang berupa penggambaran situasi atau
4. Menulis tubuh essay; memulai dengan kondisi terkini terkait topik tersebut.
memilah poin-poin penting yang akan Penggambaran latar belakang ini beranjak dari
dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema penjelasan secara umum ke arah yang lebih
pembahasan agar lebih memudahkan sempit.
pembaca untuk memahami maksud dari
gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya Pada titik ini juga dilakukan upaya menarik
kita harus mengembangkan subtema yang perhatian pembaca dengan menekankan mengapa
telah kita buat sebelumnya. topik tersebut penting untuk diangkat sekaligus
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya memberikan gambaran mengenai apa yang akan
sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang dibahas terkait topik tersebut dalam kalimat yang
akan kita tulis itu harus merupakan alasan disebut thesis statement. Lazimnya, thesis
atau latar belakang alasan kita menulis essay statement ini muncul di bagian akhir pendahuluan
tersebut. dari sebuah essay. Bagian kedua, yakni bagian
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena inti, berisikan bagian pengembangan ide yang
untuk membentuk opini pembaca kita harus dimuat dalam thesis statement. Pada bagian inilah
memberikan kesimpulan pendapat dari isi utama tulisan dikupas dan dikembangkan
gagasan kita sebagai penulisnya. Karena sesuai dengan jenis essay yang ditulis. Perlu
memang tugas penulis essay adalah seperti diingat, pada bagian ini pengembangan ide
itu. Berbeda dengan penulis berita di media dilakukan dengan cara menyampaikan pikiran
massa yang seharusnya (memang) bersikap utama yang kemudian dikemas dan diperkuat
netral. melalui satu atau lebih kalimat pendukung.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan Pikiran utama yang dimunculkan tentunya sangat
akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bergantung pada topik yang menjadi fokus
bisa mengambil manfaat dari apa yang kita penulisan.
tulis tersebut dengan mudah dan sistematis
Pikiran utama tersebut harus merupakan pemetaan
sehingga membentuk kerangka berpikir
logis dari topik yang hendak dibahas sesuai tujuan
mereka secara utuh.
jenis essaynya. Bagian ketiga dari sebuah essay
adalah penarikan kesimpulan. Bagian ini
merupakan bagian tempat penulis melakukan
penguatan terhadap topik yang telah dinyatakan
eksposisi hortatori. Pada essay eksposisi analitis
pada thesis statement dan telah dibahas pada
penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa
bagian inti essay. Ringkasan pembahasan pada
sebuah isu itu benar atau tidak, penting atau tidak.
umumnya menjadi penutup pada bagian ini.
Sementara itu, pada essay eksposisi hortatori
penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk
PENDAHULUAN melakukan sesuatu seperti yang disarankan
1. Latar belakang/situasi terkini terkai topik olehnya.
2. Alasan topik diangkat sesuatu yang penting
JENIS ESSAY topik melalui thesis statement
3. Perkenalan Struktur esai eksposisi meliputi tiga bagian
sebagai berikut:
Terdapat banyak jenis essay sesuai kegunaan dan
BAGIAN INTI
Pengembangan topik yang disampaikan pada thesis statement
Dikemas dalam pikiran utama dan pikiran penunjang sesuai topik yang dikembangkan

KESIMPULAN
Penguatan/ penekanan kembali topik yang disampaikan pada thesis statement
Ringkasan inti topik yang telah dibahas
sudut pandang. Pada makalah ini hanya akan di
sampaikan 3 jenis essay, yaitu (1) essay eksposisi, 1. Kalimat pendahuluan (thesis statement) yang
yang memuat argumen atau pendapat penulis berisi pernyataan atau pendapat atau
tentang sesuatu, (2) essay diskusi, yang pandangan penulis mengenai suatu isu atau
menampilkan cara membahas suatu isu topik yang ditulis;
berdasarkan berbagai perspektif, minimal dua 2. Argumen yang memaparkan argumen penulis
perspektif, misalnya konvergen (persamaan) dan untuk mendukung pernyataan atau pendapat
divergen (perbedaan), dan (3) essay eksplanasi, atau keyakinan yang diungkapkan dalam
yang menerangkan bagaimana sesuatu terjadi dan kalimat pendahuluan;
apa konsekuensi dari kejadian tersebut. 3. Pernyataan penutup atau simpulan yang
merupakan penekanan kembali pendapat
Essay Eksposisi yang dinyatakan di pendahuluan (restatement
Essay eksposisi, bertujuan untuk mengemukakan of thesis).
pendapat penulis secara eksplisit tentang sebuah Essay Diskusi
isu. Dalam hal ini, pembaca diarahkan untuk
meyakini pendapat yang disampaikan terkait Essay diskusi, ditulis untuk mengemukakan
sebuah isu atau topik. Argumen penulis didukung pendapat atau argumen mengenai sebuah isu atau
oleh data, fakta, dan referensi para ahli, atau topik dari berbagai perspektif, setidaknya dari dua
pengalaman pribadi penulis. Ada dua jenis essay perspektif, terutama perspektif yang mendukung
eksposisi (Martin, 1985; Derewianka, 1990; dan yang menentang, dengan diakhiri oleh
Gerot, 1998), yakni eksposisi analitis dan rekomendasi penulis. Struktur essay diskusi terdiri
atas empat bagian sebagai berikut:

1. Bagian pendahuluan yang memuat penjelasan


singkat mengenai isu yang dibahas;
2. Argumen yang mendukung, yang dapat
memuat fakta, data, hasil penelitian, atau
referensi dari para ahli atau berbasis
pengalaman pribadi;
3. Argumen yang menentang, yang secara
serupa dapat didukung oleh fakta, data atau
hasil penelitian, referensi para ahli atau
pengalaman pribadi;
4. Simpulan dan rekomendasi, yang terutama
berisi pengungkapan kembali inti argumen
dan rekomendasi terhadap isu yang dibahas
beserta usulan kerangka dalam menyikapi
atau mengatasi isu tersebut.
1. Bagian pertama adalah pendahuluan, yang
Essay eksplanasi, berisi identifikasi buku atau bab buku, atau
Essay eksplanasi, ditulis untuk menjelaskan artikel (penulis, judul, tahun publikasi, dan
serangkaian tahapan dari sebuah fenomena, atau informasi lain yang dianggap penting).
bagaimana sesuatu beroperasi (sequence 2. Bagian kedua merupakan ringkasan atau
explanation-explaining how), atau uraian pendek mengenai isi argumen dari
mengungkapkan alasan dan dampak terjadinya buku/artikel.
suatu fenomena (consequential explanation- 3. Bagian ketiga adalah inti review, berupa inti
explaining why), atau gabungan dari kedua jenis pembahasan buku/artikel yang merupakan
penjelasan itu. analisis kritis dari aspek pokok yang dibahas
dalam buku/artikel itu. Pada bagian ini
Esai eksplanasi terdiri atas dua bagian utama penulis review menyampaikan bukti analisis
sebagai berikut: dari dalam buku/artikel atau
membandingkannya dengan sumber ilmiah
1. Identifikasi fenomena, yang berisi lain. Pada bagian ini juga penulis review
identifikasi apa yang akan diterangkan atau dapat mengungkapkan kelebihan serta
dijelaskan; kekurangan dari buku/artikel yang dia
2. Urutan kejadian (sequential explanation), analisis.
merupakan uraian yang menggambarkan 4. Bagian terakhir adalah simpulan, yang berisi
tahapan kejadian yang relevan dengan evaluasi ringkas atas kontribusi buku/ artikel
fenomena yang digambarkan atau alasan atau secara keseluruhan terhadap perkembangan
dampak dari suatu fenomena (consequential topik yang dibahas terhadap pemahaman
explanation) penulis, dan perkembangan keilmuan.

REVIEW BUKU ATAU ARTIKEL

Melakukan review terhadap buku/artikel pada ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN


dasarnya adalah upaya untuk membaca secara Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk
seksama kemudian melakukan evaluasi terhadap tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang
buku /artikel yang dibaca tersebut. Sedikit telah dilakukan. Dapat dikatakan bahwa artikel
berbeda dengan laporan/artikel yang lebih jenis ini merupakan bentuk ringkasan laporan
cenderung bersifat deskriptif dalam artian lebih penelitian yang dikemas dalam struktur yang lebih
melihat apa yang dikatakan oleh penulis ramping. Pada dasarnya artikel jenis ini dapat
buku/artikel dan bagaimana mereka dibagi ke dalam dua kategori, yakni (1) artikel
mengatakannya, review buku/artikel dibuat yang memuat kajian hasil penelusuran pustaka,
dengan tujuan untuk menilai dan memberikan dan (2) artikel yang berisikan ringkasan hasil
rekomendasi apakah buku/artikel tersebut layak penelitian yang memang dilakukan oleh penulis
untuk dibaca atau tidak. secara langsung

Jumlah kata dalam penulisan review buku/artikel Pada dasarnya sistematika penyusunan artikel
pada umumnya berada dalam kisaran 500 – 750 ilmiah cenderung mengikuti pola yang serupa.
kata. Jumlah ini dapat lebih rendah atau lebih Kecuali untuk artikel yang berbasis kajian
tinggi tergantung dari maksud dan tujuan yang pustaka, kebanyakan artikel dan jurnal ilmiah
diinginkan penulis. Dari segi struktur, review yang melaporkan hasil penelitian yang ditulis
buku/artikel, seperti dikemukakan oleh Crasswell dalam bahasa Inggris cenderung mengikuti pola
(2005), biasanya terdiri atas beberapa bagian AIMRaD (Abstract, Introduction, Method,
sebagai berikut: Results, and Discussion) beserta variasinya
(Hartley, 2008; Cargill & O’Connor, 2009;
Level II
Blackwell & Martin, 2011). Apabila diadaptasi ke
Quasi-experimental Study Systematic review of a
dalam bahasa Indonesia kurang lebih pola ini
combination of RCTs and quasi-experimental, or
menjadi APeMTeP (Abstrak, Pendahuluan,
quasi-experimental studies only, with or without
Metode Penelitian, Temuan, dan Pembahasan).
meta-analysis.
Bagian yang umumnya muncul setelah
pembahasan adalah simpulan, rekomendasi, atau
Level III
implikasi hasil penelitian.
Non-experimental study
Untuk artikel yang menyajikan hasil penelurusan Systematic review of a combination of RCTs,
pustaka, sitematika yang umumnya diikuti adalah quasi-experimental and non-experimental, or non-
setelah penulisan abstrak dan pendahuluan, bagian experimental studies only, with or without meta-
metode penelitian, temuan dan pembahasan analysis.
diganti dengan poin-poin teori atau konsep yang Qualitative study or systematice review, with or
dihasilkan dari penelusuran pustaka yang telah without meta-analysis
dilakukan. Bagian ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa sub bagian antara dua atau lebih sub Level IV
bagian, menyesuaikan dengan kerumitan topik Opinion of respected authorities and/or nationally
yang dibahas dalam artikel yang ditulis. Untuk recognized expert committees/consensus panels
meringkas secara lebih skematis struktur umum based on scientific evidence.
kedua jenis artikel tersebut, perhatikan secara Meliputi :
seksama tabel di bawah ini. 1. Clinical practice guidelines
2. Consensus panels
ARTIKEL RISET KAJIAN PUSTAKA
1. Abstrak 1. Abstrak Level V
2. Pendahuluan 2. Pendahuluan Based on experiential and non-research evidence.
3. Metode 3. Konsep A
Meliputi
Penelitian
1. Literature reviews
4. Hasil Penelitian 4. Konsep B
5. Pembahasan 5. Konsep C...dst 2. Quality improvement, program or
6. Simpulan, 6. Simpulan, 3. Financial evaluation
rekomendasi, rekomendasi, 4. Case reports
implikasi implikasi 5. Opinion of nationally recognized expert(s)
based on experiential evidence

TINGKATAN PENELITIAN KEPERAWATAN LANGKAH DALAM PROSES PENELITIAN

Menurut Dearholt & Deborah (2012) level Menurut Craswell (2010) ada 6 langkah dalam
penelitian keperawatan dibagi menjadi 5 yaitu menyusun penelitan, yaitu

1. Identifying a research problem


Level I
2. Reviewing the literature
Experimental study, randomized controlled trial
3. Specifying a purpose for research
(RCT)
4. Collecting data
Systematice review of RCTs, with or without meta-
5. Analyzing and interpreting the data
analysis
6. Reporting and evaluating research
Proses ini dilalui secara bertahap dan bisa
Langkah 6
berulang sampai tujuan dari penelitian tercapai.
1. Membuat laporran hasil penelitian
2. Melaporkan hasil penelitian
Langkah 2 3. Membuat simpulan berdasar penelitian

Langkah 1 Langkah 3
JENIS PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
Langkah 6 Langkah 4 Alur proses penelitian kuantitatif dan kualitatif
(Creswell, 2010)
Langkah 5

Research Process

Research Problem
Langkah 1

1. Menentukan masalah Literature Review


2. Jastifikasi masalah
3. Masalah sesuai dengan yang ada di Research quistions

populasi Langkah 2

1. Menentukan reverensi yang sesuai dengan Quantitatif Research Qualitatif Research


masalah yang ada
2. Memilih reverensi sebagai dasar ilmiah
melakukan penelitian Research Design

3. Mensitasi dengan benar

Langkah 3 Quantitatif designs : Combined Qualitatif Designs :


designs :
1. Menentukan tujuan secara umum Experimental Correlational Survey
mixed methods Action research
Grounded theory Ethnography Narrati
2. Menentukan tujuan yang spesifik
3. Hipothesis penelitian

Langkah 4

1. Memilih populasi dan sampel


2. Meminta ijin untuk melakukan pegambilan
sampel dan penelitian sampling instrument data interpre
protocol analysis tation
3. Mengumpulkan data yang akan

digunakan Langkah 5

1. Memilih data untuk ditabulasi Discussion, Conclusions, Limitations,


Future Research
2. Memilih data yang sesuai
3. Menguji data
Karakteristik Penelitian Kuantitatif (Deslandes Struktur umum untuk makalah akademik adalah
& Bertrand, 2005) : sebagai berikut :

1. Menggambarkan masalah penelitian melalui 1. Tujuan Penelitian


deskripsi tentang hubungan antar variabel 2. Teori dan kajian literatur yang relevan
2. Menentukan referensi yang berhubungan 3. Masalah Penelitian dan pertanyaan
dengan masalah penelitian agar bisa 4. Hipotesis / asumsi / argumentasi
menjawab pertanyaan penelitian, menentukan 5. Metode Penelitian
6. Hasil / analisis
arah penelitian dan menentukan tujuan
7. Kesimpulan / diskusi
penelitian
3. Membuat pertanyaan penelitian, hipothesis MANFAAT PENELITIAN
yang spesifik.
4. Mengumpulkan data menggunakan instrumen Penelitian merupakan kunci kemajuan, bukan
penelitian yang telah ditentukan. hanya untuk kepentingan akademik melainkan
5. Menganalisa data dari kelompok sampel juga untuk kepentingan pemerintahan, industri,
berdasarkan metode yang telah ditentukan dan perniagaan.Tujuan tersebut dapat tercapai jika
dan merujuk pada penelitian yang telah ada. memperhatikan pelaksanaannya dengan sistematis
6. Menulis laporan, simpulan, saran dan dan terkendali. Berdasarkan pengetahuan empiris,
evaluasi sesuai dengan kaidah penulisan penyelidikan atau pengamatan atau
yang berlaku. pendeskripsian dilakukan secara cermat dan data
dikumpulkan dengan ukuran analitis. Data yang
Karakteristik Penelitian Kualitatif menurut terkumpul dianalisis dan ditafsir secara objektif,
Shelden, Angell, Stoner & Roseland, (2010) tidak bias, logis, dan simpulannya dinyatakan
adalah : dengan jelas untuk kemaslahatan umat. Akan
tetapi, pengetahuan baru yang diperoleh dari
1. Mengemukakan masalah yang ada dan
kegiatan penelitian ini belum memasuki ranah
mengembangkan pemahaman tentang
fenomena secara jelas. sains yang sesungguhnya jika belum
2. Memiliki tinjauan literatur dari fenomena dan dipublikasikan dalam bentuk tulisan ilmiah yang
masalah yang ada. kesahihannya dapat dinilai dan dievaluasi secara
3. Menyatakan tujuan penelitian secara umum terbuka. Publikasi terbaik dari suatu hasil
dan luas sehingga bisa mengeksplorasi data penelitian ilmiah ialah melalui jurnal berkala
dan masalah yang ada di partisipan ilmiah, yang umumnya memberlakukan
penelitian.
seperangkat norma yang berlaku universal.
4. Mengumpulkan data berdasarkan instrumen
penelitian yang sesuai sehingga didapatkan
Manfaat penelitian dalam disiplin ilmu tertentu
data dan masalah yang sesuai dengan tujuan
penelitian. (Creswel 2010) :
5. Menganalisis data untuk analisis,
menafsirkan makna yang lebih luas dan 1. Pengembangan ilmu pengetahuan
didiskripsikan secara sistematis. 2. Sebagai dasar atau referensi penelitian
6. Menulis laporan tentang semua hasil selanjutnya.
penelitian dan evaluasinya, termasuk 3. Dasar ilmiah untuk melakukan suatu tindakan
kekurangan dan adanya bias dalam 4. Pengembangan diri dari peneliti untuk
melakukan penelitian.
mendapatkan pengetahuan dan dasar dari
sebuah fenomena tertentu.
DESIMINASI PENELITIAN
Kesalahan dalam mensitasi dan mengutip hasil
penelitian harus dihindari agar originalitas
Kata diseminasi berasal dari bahasa Latin penulisan karya ilmiah hasil penelitian bisa diakui
“disseminates”. Dalam bahasa Inggris, diseminasi sebagai hasil karya sendiri. Plagiat dalam
dikenal dengan sebutan dissemination, artinya penulisan karya ilmiah adalah hal yang sangat
suatu kegiatan yang ditujukan kepada suatu dilarang dan menjadi hal yang tabu ataupun haram
individu atau kelompok agar memperoleh suatu dilakukan oleh semua penulis.
informasi. Diseminasi merupakan sinonim dari
Hasil karya ilmiah akan bisa bermanfaat untuk
kata penyebaran. Jadi, pengertian diseminasi
dunia ilmu pengetahuan dan keilmuan apabila
informasi adalah penyebaran informasi. hasil karya ini bisa dipublikasikan dan
Penyebaran informasi yang dimaksud dapat diinformasikan ke orang lain. Hasil penelitian
dilakukan melalui berbagai jenis media seperti juga bisa menjadi rekomendasi untuk data
buku, majalah, surat kabar, film, televisi, radio, penelitian selanjutnya.
musik, game, dan sebagainya.

Suaedi (2016) menyebutkan cara-cara publikasi


hasil penelitian dapat menggunakan :
DAFTAR PUSTAKA
1. Media tulisan (publikasi ilmiah, poster,
leaflet, buklet, dan policy brief). Anker, S. (2009). Real essays with readings:
2. Media elektronik (dokumentasi elektronik, Writing project for college, work, and everyday
televisi, website) life. Boston: Bedford/ St. Martin’s.
3. Media pertemuan ilmiah (seminar, workshop,
Anker, S. (2010). Real writing with readings:
gelar teknologi, dan kelompok diskusi).
Paragraphs and essays for college, work, and
4. Media pameran. everyday life. (edisi kelima). Boston: Bedford/ St.
5. Media promosi. Martin’s.
6. Media pertemuan khusus atau tertentu
(penyuluhan, diklat teknis, dan temu lapang). Blackwell, J. & Martin, J. (2011). A scientific
approach to scientific writing. New York:
7. Media demonstrasi plot.
Springer.

Cargill, M. & O’Connor, P. (2009). Writing


SIMPULAN scientific research articles: Strategy and steps.
West Sussex: Wiley-Blackwell.
Menulis artikel atau karya ilmiah hasil penelitain
merupakan proses yang memerlukan kemampuan Crasswell, J, W., (2005). Writing for academic
berpikir secara empiris dan logis. success: A postgraduate guide. London: Sage.

Creswell, J, W., (2010) Educational Research.


Penguasaan metode dan langkah dalam penulisan
Planning, Conducting, and Evaluating
dan pembuatan karya ilmiah menjadi hal yang
wajib dikuasi oleh penulis. Pemilihan tema, tujuan Quantitative and Qualitative Research.(Fourth
penulisan, metode, hipotesis dan analisa adalah Edition). Pearson Education, Inc. Boston
hal yang sangat penting dalam penulisan karya
ilmiah. Dearholt, S., & Dang, Deborah, (2012). Johns
Hopkins Nursing Evidence-based Practice :
Pemilihan level of research bisa disesuaikan Models and Guidelines. Sigma Theta Tau
dengan kemampuan penulis dan tujuan dari International
penelitian. Kaidah dari penelitian adalah
bagaimana seorang peneliti bisa melakukan semua Derewianka, B. (1990). Exploring how texts work.
syarat dari penelitian dengan benar dan sistematis. Rozelle: PETA.
Deslandes, R., & Bertrand, R. (2005). Motivation
of parent involvement in secondary-level
schooling. Journal of Educational Research,
98(3), 164–175.

Fabb, N. & Durant, A. (2005). How to write


essays and dissertations: A guide for English
literature students. (edisi kedua). Harlow:
Pearson.

Gerot, L. (1998). Making sense of text. Goald


Coast Mail Centre: Gerd Stabnler, AEE
Antipodean Educational Enterprise.

Hartley, J. (2008). Academic writing and


publishing: A practical handbook. Oxon:
Routledge.

Harvey, M. (2003). The nuts and bolts of college


writing. Indianapolis: Hackett Publishing
Company.

Martin, J. (1985). Factual writing. Melbourne:


Deakin Unversity Press.

McWhorter, K. T. (2012). Successful college


writing: Skills, strategies, learning styles. Boston:
Bedford/ St. Martin’s.

Shelden, D. L., Angell, M. E., Stoner, J. B., &


Roseland, B. D. (2010). School principals’
influence on trust: Perspectives of mothers of
children with disabilities. Journal of Educational
Research, 103, 159–170.

Setiawan N. 2011. Kode Etik Penulisan Karya


Ilmiah, Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah.

Suaedi, F., (2016) Penulisan ilmiah. Bogor. PT


Penerbit IPB Press.

Suryono, Isnani AS. 2010. Plagiarisme dalam


Penulisan Makalah Ilmiah.

Savage, A. & Mayer, P. (2005). Effective


academic writing 2: The short essay. New York:
Oxford University Press.

UU Hak Cipta No. 28 tahun 2014. Akses 26


Februari 2017.

Weber-Wulff, D. (2014). False feathers: A


perspective on academic plagiarism. Heidelberg:
Springer.

Anda mungkin juga menyukai