Pendekatan Sosiologi Sastra Pada Cerpen “Saya Di Mata Sebagian Orang”
Karya Djenar Maesa Ayu Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertolak pada orientasi kepada semesta, namun bisa juga bertolak dari orientasi kepada pengarang dan pembaca. Menurut pendekatan sosiologi sastra, karya sastra dapat dilihat hubungannya dengan kenyataan, sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan. Kenyataan di sini mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu karya sastra. Teori sosiologi sastra tidak semata-mata digunakan untuk menjelaskan kenyataan sosial yang dipindahkan atau disalin pengarang dalam sebuah karya sastra. Teori ini juga digibahkan untuk menganalisis hubungan wilayah budaya pengarang dengan karyanya, hubungan karya sastra dengan suatu kelompok sosial, hubungan antara selera massa, dan kualitas suatu ciptaan karya sastra serta hubungan gejala-gejala sosial yang timbul di sekitar pengarang dengan karyanya. Karena itu, teori-teori sosiologi yang digunakan untuk menganalisis sebuah ciptaan sastra tidak dapat mengabaikan eksistensi pengarang, dunia, dan pengalaman batinnya, serta budaya tempat karya sastra itu dilahirkan
- Analisis Cerpen Pendeketan Sosiologi Sastra
Dalam cerpen saya dimata sebagaian orang karya Djenar Maesa Ayu berisi tentang seorang laki-laki yang mengalami penyakit HIV namun semangat hidupnya didukung oleh teman-teman yang ia kenal, apa saja yang dia inginkan akan terkabulkan demi menyenangkan dan menghibur laki-laki tersebut. Namun cemooh datang dari orang-orang yang tak tahu bagaiman keadaan dia, namun dengan sabar dan keangkuhannya segala omongan itu tak dihiraukan dengannya. Dalam karya tersebut jika melihat dari segi makananya sesungguhnya seseorang yang mengalami keterpurukan bukan harus dijauhi, cemooh, menuduh yang tidak-tidak namun sebaliknya kita harus merangkul sehingga rasa beban yang ia rasakan tak begitu ia fikirkan, tujuan sipengarang membuat cerpen yang berjudul tersebut untuk membuat kita sadar akan bahaya penyakit HIV yang sampai sekarang ini belun ada obatnya namun bukan berarti kita harus menjauhinya. Selain itu pengarang ingin mengatakan kepedulian terhadap teman haruslah tak memandang bagaimana keadaan teman tersebut.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya