Anda di halaman 1dari 3

JURNAL 1

- TUJUAN

1. .Untuk mengetahui gambaran kecenderungan penyalahgunaan narkoba sebelum


dan sesudah diberikan layanan BK berbasis pendidikan karakter pada siswa SMK
Negeri 5 Makassar.

2. Untuk mengetahui perbedaan yang siginifikan antara penerapan layanan BK berbasis


pendidikan karakter dengan siswa yang diberikan layanan BK oleh konselor sekolah
untuk mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa SMK Negeri 5
Makassar.

- METODE

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis
eksperimen, di mana penelitian ini mengungkap adanya pengaruh penerapalayana
bimbingakonseling berbasis pendidikan karakter untuk mencegah kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa SMK Negeri 5 Makassar. Dengan demikian, dalam
penelitian ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing diberikan
pre test dan post test.

- HASIL

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Makassar guna mengetahui gambaran


kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa dan pengaruh penerapan layanan
bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter untuk mencegah kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa, yang dilakukan secara eksperimen selama 8 kali
pertemuan (6 tahap perlakuan, 2 tahap pretest dan posttes) . Hasil penelitian tersebut disajikan
dalam bentuk analisis statistik deskriptif, dan analisis statistik inferensial dengan uji t-test untuk
pengujian hipotesis.
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa sebelum dan setelah diberikan layanan bimbingan
konseling berbasis pendidikan karater. Data hasil penelitian yang diperoleh adalah data hasil
pengisian angket kecenderungan penyalahgunaan
- LANGKAH SELANJUTNYA

Selanjutnya perbedaan yang signifikan antara penerapan layanan BK berbasis pendidikan


karakter dengan siswa yang diberikan layanan BK oleh konselor sekolah untuk
mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa dapat diketahui dengan melihat
perbedaan mean score dari kedua

berbasis pendidikan karakter diberikan latihan-latihan strategi mengembangkan konsep diri,


strategimengembangkan karakter tanggungjawab, latihan mengembangkan karakter mandiri,
latihan assertif dan bahkan dihadirkan tokoh inspirasi untuk menjadi model bagi
pengembangan karakter siswa sehingga kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa
dapat berkurang.

Berdasarkan analisis statistik deskriftif dalam penelitian ini, dikemukakan bahwa pada
hakikatnya terdapat penurunan tingkat kecenderungan penyalahgunaan narkoba bagi kelompok
eksperimen yang telah diberikan
layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter. Sedangkan kelompok kontrol yang
tidak diberikan layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter namun mendapatkan
layanan BK dari Konselor sekolah, tidak menunjukkan penurunan yang berarti, dimana hal
tersebut diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa
layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter berpengaruh positif untuk
mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa di SMK Negeri 5 Makassar
JURNAL 2

- TUJUAN

Hal ini menarik untuk diteliti dan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar anak-anak
yang bekerja sebagai loper koran serta untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar pada anak-anak loper koran yang bersekolah, sehingga dapat diperoleh
masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkannya.

- METODE

Metode penelitian yang dilakukan oleh para peneliti disini menurut kami, mereka
menggunakan sistem kualitatif dimana mereka meneliti para Loper Koran yang berusia kiranya
10 sampai dengan 14 tahun dan mereka menentukan jumlah subjek pengujian sejumlah 2
orang.
Teknik pengumpulan datanya pun dilakukan dengan cara wawancara secara langsung kepada
para subjek atau anak yang mejadi bahan pengujiannya, sehingga mendapatkan data secara
langsung dan akurat.

- HASIL

1. Motivasi belajar dari kedua subjek, memberikan informasi, bahwa kedua subjek tersebut
mendapatkan motivasi belajar dengan adanya dorong, yaitu dorongan untuk mencapai
keinginan, dorongan untuk berprestasi, dorongan untuk belajar, dorongan untuk
keterlibatan, dan dorongan untuk membantu orangtua.

2. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada kedua subjek yang bersekolah menurut
para peneliti tersebut adalah pengaruh sosial ekonomi dan budaya, pengaruh orangtua,
pengaruh sekolah, pengaruh pribadi siswa, pengaruh usia anak-anak, pengaruh pekerjaan
dan pengaruh bekerja.

- LANGKAH SELANJUTNYA

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai