- TUJUAN
- METODE
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis
eksperimen, di mana penelitian ini mengungkap adanya pengaruh penerapalayana
bimbingakonseling berbasis pendidikan karakter untuk mencegah kecenderungan
penyalahgunaan narkoba pada siswa SMK Negeri 5 Makassar. Dengan demikian, dalam
penelitian ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing diberikan
pre test dan post test.
- HASIL
Berdasarkan analisis statistik deskriftif dalam penelitian ini, dikemukakan bahwa pada
hakikatnya terdapat penurunan tingkat kecenderungan penyalahgunaan narkoba bagi kelompok
eksperimen yang telah diberikan
layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter. Sedangkan kelompok kontrol yang
tidak diberikan layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter namun mendapatkan
layanan BK dari Konselor sekolah, tidak menunjukkan penurunan yang berarti, dimana hal
tersebut diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa
layanan bimbingan konseling berbasis pendidikan karakter berpengaruh positif untuk
mencegah kecenderungan penyalahgunaan narkoba pada siswa di SMK Negeri 5 Makassar
JURNAL 2
- TUJUAN
Hal ini menarik untuk diteliti dan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar anak-anak
yang bekerja sebagai loper koran serta untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar pada anak-anak loper koran yang bersekolah, sehingga dapat diperoleh
masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkannya.
- METODE
Metode penelitian yang dilakukan oleh para peneliti disini menurut kami, mereka
menggunakan sistem kualitatif dimana mereka meneliti para Loper Koran yang berusia kiranya
10 sampai dengan 14 tahun dan mereka menentukan jumlah subjek pengujian sejumlah 2
orang.
Teknik pengumpulan datanya pun dilakukan dengan cara wawancara secara langsung kepada
para subjek atau anak yang mejadi bahan pengujiannya, sehingga mendapatkan data secara
langsung dan akurat.
- HASIL
1. Motivasi belajar dari kedua subjek, memberikan informasi, bahwa kedua subjek tersebut
mendapatkan motivasi belajar dengan adanya dorong, yaitu dorongan untuk mencapai
keinginan, dorongan untuk berprestasi, dorongan untuk belajar, dorongan untuk
keterlibatan, dan dorongan untuk membantu orangtua.
2. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada kedua subjek yang bersekolah menurut
para peneliti tersebut adalah pengaruh sosial ekonomi dan budaya, pengaruh orangtua,
pengaruh sekolah, pengaruh pribadi siswa, pengaruh usia anak-anak, pengaruh pekerjaan
dan pengaruh bekerja.
- LANGKAH SELANJUTNYA
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.