MAKALAH GOLONGAN DARAH Fix
MAKALAH GOLONGAN DARAH Fix
JUDUL……………………………………………………………………………….……i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............................................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II : KAJIAN TEORI
2.1 Golongan Darah .......................................................................................... 2
2.2 Golongan Darah Sistem ABO .................................................................... 2
2.3 Golongan Darah Rhesus ............................................................................. 4
BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Pemeriksaan Golongan Darah .................................................................... 6
BAB IV : PENUTUP
1.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
1.2 Saran....................................................................................................................... 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mempelajari pemeriksaan golongan darah pada manusia
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari
golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang
berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal di bidang medis adalah golongan
darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner,
seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula Landsteiner menemukan golongan
darah A, B, dan C. Golongan C ini kemudian dinamakan golongan O.
Pada tahun 1902 kolega Landsteiner, yaitu Alfred Decastello dan Adriano Sturli
menemukan golongan ke empat yaitu golongan AB.
Dasar penggolongan darah ABO diikenal 2 macam antigen yaitu α dan β, sedangkan
zat antinya dibedakan sebagai anti A dan anti B.
2
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darh B-negatif atau O-negatif.
c. Individu dengan golongan darah Ab memiliki sel darh merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah Ab-positf tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama Ab-positif.
d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibody terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darh dari sesama O-negatif.
3
- Jika aglutinin a bertemu dengan aglutinogen A, atau aglutinin b bertemu
dengan aglutinogen B akan menyebabkan aglutinasi (penggumpalan)
- Cara yang mudah untuk memahami transfusi darah begini: untuk donor
perhatikan aglutinogennya, sedangkan untuk resipien perhatikan aglutininnya.
Misalnya begini:
Saya bergolongan darah A, ingin mendonorkan darah saya kepada Luna Maya yang
bergolongan darah B. Ingat, saya adalah donor, dan Luna Maya adalah resipien.
Golongan darah saya A berarti memiliki aglutinogen A (lihat tabel). Sedangan
golongan darah Luna B berarti memiliki aglutinin a. Jika aglutinin a bertemu dengan
aglutinogen A maka akan terjadi aglutinasi. Itu sebabnya saya yang bergolongan
darah A tidak bisa memberikan darah saya kepada Luna Maya yang bergolongan
darah B.
Nah, dari dasar itulah muncul istilah donor universal dan resipien universal. Donor
universal (golongan O) adalah golongan darah yang bisa mendonorkan darahnya ke
semua golongan darah, karena tidak memiliki aglutinogen. Sedangkan resipien
universal (golongan AB) adalah golongan darah yang bisa menerima darah dari
semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin. Jadi O bisa menjadi donor ke semua
golongan, dan AB bisa menjadi resipien dari semua golongan.
Namun di dunia medis hal tersebut tidak diperbolehkan terutama jika dilakukan
transfusi dalam jumlah besar.
4
Meski penggolongannya lebih sederhana, ternyata Rhesus tidak bisa begitu
saja diabaikan lho. Orang dengan Rh- tidak bisa menerima donor dari Rh+. Hal ini
disebabkan karena darah Rh- cenderung akan membuat antibodi terhadap antigen D,
sehingga akan menolak adanya antigen D di dalam darahnya. Sehingga orang dengan
Rh- harus menerima darah dari orang Rh- juga. Sayangnya, jumlah orang dengan Rh-
di dunia ini sangat sedikit, sehingga pasokan darahnya pun terbatas.
Selain itu, golongan darah Rhesus ini juga wajib diperhatikan bagi ibu hamil.
Seorang ibu dengan Rh- jika mengandung anak dengan Rh+, kemungkinan darah
sang ibu akan membentuk antibodi pula. Antibodi ini dapat masuk ke dalam plasenta
janin. Hal ini bisa menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami anemia, kulit
kekuning-kuningan, atau bahkan keguguran dalam kandungan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah pendonor yang didasarkan pada antigen yang
terdapat di sel darah merah.
Lancet
Pengaduk
Darah Kapiler
Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau
Serum anti-B biasanya berwarna kuning
Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna
Serum anti-D (Rhesus) biasanya tidak berwarna / bening
Cara Kerja :
Pengaduk
Suspensi sel eritrosit 10% donor
Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau
6
Serum anti-B biasanya berwarna kuning
Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna
Serum anti-D (Rhesus) biasanya tidak berwarna / bening
Cara Kerja :
1. Meneteskan 1 tetes (±50 µl) anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass
2. Memipet 50 µl suspensi sel 10% donor pada objek glass yang sudah diberi antisera
3. Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan
antisera dan menggoyang-goyangkan
4. Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis
Pembacaan hasil :
Tujuan : Untuk mengkonfirmasi golongan darah pasien sebelum dilakukan transfuse darah
Mikropipet
Centrifuge
Suspensi sel eritrosit 5% donor
o Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau
o Serum anti-B biasanya berwarna kuning
Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna
Serum anti-D (Rhesus) biasanya tidak berwarna / bening
Cara Kerja :
7
2. Memipet 50 µl suspensi sel eritrosit 5% donor ke tabung yang telah berisi antisera dan
menghomogenkan
3. Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik
4. Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis
Pengaduk
Serum donor
Suspensi sel A 10%
Suspensi sel B 10%
Suspensi sel O 10%
Cara Kerja :
1. Memipet 50 µl suspensi sel A 10%, suspensi sel B 10%, dan suspensi sel O 10% pada
objek glass
2. Memipet 50 µl serum donor ke objek glass yang telah diberi suspensi sel
3. Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan
antisera dan menggoyang-goyangkan
4. Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis
8
Alat dan Bahan: – Tabung reaksi dan rak
Mikropipet
o Centrifuge
o Serum donor
o Suspensi sel A 5%
o Suspensi sel B 5%
o Suspensi sel O 5%
Cara Kerja :
1. Memipet 50 µl suspensi sel A 5%, suspensi sel B 5%,dan suspensi sel O 5% pada
masing-masing tabung
2. Memipet 50 µl serum donor ke tabung yang telah berisi suspensi sel dan
menghomogenkan
3. Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik
4. Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis
9
BAB IV
PENUTUP
1.3 KESIMPULAN
Darah merupakan suatu komponen penting dalam tubuh makhluk hidup, termasuk
manusia. Darah bertugas mengangkut hasil metabolisme tubuh dan mengedarkannya ke
seluruh bagian tubuh. Darah manusia dibagi menjadi beberapa golongan. Sistem golongan
darah yang sering kita jumpai adalah sistem ABO. Pada sistem ABO darah dibahi menjadi 4
golongan, yaitu golongan darah A, B, O, dan AB. Selain itu juga dikenal sistem golongan
darah Rhesus. Pada sistem golongan rhesus darah dibagi menjadi dua golongan, yaitu Rhesus
positif dan Rhesus Negatif.
1.4 SARAN
Hendaknya kita mempelajari dan memahami sistem golongan darah pada manusia.
Karena sistem golongan darah ini sangat penting untuk kita saat melakukan transfusi darah.
Selain itu, golongan darah Rhesus juga penting untuk ibu hamil, karena jika orang menikah
dengan golongan darah rhesus negatif maka kemungkinan anaknya akan meningal.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11458500/MAKALAH_BIOLOGI_GOLDAR
https://nuruljumpol.wordpress.com/2015/03/05/pemeriksaan-golongan-darah-abo-dan-rhesus/
11