PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sale Pisang adalah jajanan tradisional yang ada pada masyarakat Jawa. Namun
di kota Tegal sangat minim yang mengetahui tentang sale pisang terutama pada
generasi muda atau remaja-remaja. Maka dari itu saya selaku Mahasiswa dan calon
Wirausahawan ingin membuat modifikasi dari salah satu jajanan tradisional ini. Saya
juga melihat peluang yang besar bahwa bisnis saya bisa dikembangkan menjadi seperti
bisnis oleh-oleh khas Tegal dan juga bisa sebagai ajang promosi daerah. Maka dari itu
saya berfikir hal tersebut akan menjadi peluang yang cukup besar untuk usaha kami.
B. Profil Produk
Sale pisang merupakan makanan tradisional dari pisang yang dibuat dengan proses
pengeringan dan pengasapan namun produk saya akan dibuat dengan cara digoreng.
Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas. Sifat-sifat penting yang sangat
menentukan mutu sale pisang adalah warna, rasa, bau, kekenyalan, dan ketahanan
simpannya. Sifat tersebut banyak dipengaruhi oleh cara pengolahan, pengepakan, serta
penyimpanan produknya.
Sale pisang yang saya buat merupakan produk lokal asli khas kabupaten Tegal tempat
saya berasal.
1
BAB II
PEMBAHASAN ISI
A. Pengertian Pengeringan
Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar
air dari suatu bahan dengan menggunakan energi panas. Keuntungan pengeringan
adalah bahan menjadi lebih tahan lama disimpan dan volume bahan menjadi lebih kecil
sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan. Di sisi
lain, pengeringan menyebabkan sifat asli bahan mengalami perubahan, penurunan mutu
dan memerlukan penanganan tambahan sebelum digunakan yaitu rehidrasi
(Muchtadi,1989). Selain pengertian di atas, terdapat definisi lain mengenai
pengeringan, yaitu suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam
pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang
ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap
cairan. (Desrosier, 1988). Pengeringan matahari (sun drying) merupakan salah satu
metode pengeringan tradisional karena menggunakan panas langsung dari matahari dan
pergerakan udara lingkungan. Pengeringan ini mempunyai laju yang lambat dan
memerlukan perhatian lebih. Bahan harus dilindungi dari serangan serangga dan
ditutupi pada malam hari. Selain itu pengeringan matahari sangat rentan terhadap resiko
kontaminasi lingkungan, sehingga pengeringan sebaiknya jauh dari jalan raya atau
udara yang kotor (Anonim,2010).
2
terjadi karena:
1. Pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan
bahan dan permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium
pemanasan sehingga air mudah keluar.
2. Potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi
jarak dimana panas harus bergerak sampai ke pusat bahan pangan.
Potongan kecil juga akan mengurangi jarak melalui massa air dari pusat
bahan yang harus keluar ke permukaan bahan dan kemudian keluar dari
bahan tersebut.
b. Perbedaan Suhu dan Udara Sekitarnya
Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan
pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat
pula penghilangan air dari bahan. Air yang keluar dari bahan yang
dikeringkan akan menjenuhkan udara sehingga kemampuannya untuk
menyingkirkan air
berkurang. Jadi dengan semakin tinggi suhu 8 pengeringan maka proses
pengeringan akan semakin cepat. Akan tetapi bila tidak sesuai dengan
bahan yang dikeringkan, akibatnya akan terjadi suatu peristiwa yang
disebut "Case Hardening", yaitu suatu keadaan dimana bagian luar bahan
sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih basah.