Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Penyakit ginjal adalah kelainan organ ginjal akibat berbagai faktor, biasanya timbul secara perlahan dan
merupakan tahap terakhir dari penyakit saluran kemih dan ginjal.

Gagal ginjal yaitu ketidakmampuan ginjal untuk membuang sisa metabolisme dalam menjalankan
fungsinya. Gagal ginjal ada dua yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik (GGK) / ginjal stadium akhir
(ESRD).

Gagal ginjal kronik (GGK) membutuhkan pengobatan alih fungsi ginjal, salah satunya, hemodialisa.
Hemodialisa merupakan terapi pengganti ginjal untuk mengatasi penurunan fungsi ginjal dengan
menggunakan teknologi membran dialisis atau filtrasi, sehingga mengatur cairan yang disebabkan oleh
penurunan laju filtrasi glomerulus. (Terapi hemodialisa, penanganan paling banyak di Indonesia)

Situasi penyakit gagal ginjal pada anak di Indonesia

Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak usia 6 bulan-18 tahun.

Salah satu dugaan penyebab, keracunan senyawa yang biasa dipakai sebagai pelarut yaitu toksikasi dari
eliten glikol dan di etilen glikol pada sirop/obat cair.

Kasus gagal ginjal akut mencapai 324 kasus hingga 5 November 2022. Sebanyak 102 orang sudah
sembuh, 194 orang lainnya meninggal, dan 28 sisanya masih dalam perawatan.

Kasus mulai menurun setelah konsumsi obat sirup dihentikan oleh (Kemenkes). Penghentian obat sirup
dikeluarkan melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada tanggal 18 Okober 2022

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata
Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute
Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.

Faktor Risiko Penyakit Gagal Ginjal Kronis

Penyakit ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor,
misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit
ginjal kronis, biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui. PGK
didefinisikan sebagai kelainan pada urin atau darah atau kelainan morfologi yang berlangsung lebih dari
3 bulan.

Faktor risiko ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi (dapat diubah)
dan yang tidak dapat dimodifikasi.

a. FR tidak dapat dimodifikasi:

1) Riwayat Keluarga
2) Penyakit Ginjal

3) Kelahiran Prematur

4) Usia

5) Trauma /Kecelakaan

6) Jenis penyakit tertentu (Lupus, Anemia, Kanker, AIDS, Hepatitis C dan Gagal Jantung Berat)

b. FR Yang dpt dimodifikasi :

1) Diabetes (tipe2)

2) Hipertensi

3) Konsumsi Obat

4) Pereda Nyeri

5) Napza

6) Radang Ginjal

Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik

Patofisiologi penyakit ginjal kronik melibatkan 2 mekanisme kerusakan yaitu :

1. Mekanisme pencetus spesifik yang mendasari kerusakan selanjutnya seperti kompleks imun dan
mediator inflamasi pada glomerulo nefritis, atau pajanan zat toksin pada penyakit tubulus ginjal dan
intersitium.

2. Mekanisme kerusakan progresif yang ditandai dengan adanya hiperfiltrasi dan hipertrofi nefron yang
tersisa.

Ginjal normal memiliki 1 juta nefron (unit satuan ginjal) yang berpengaruh terhadap laju filtrasi
glomerulus. Ginjal memiliki kemampuan untuk menjaga laju filtrasi glomerulus dengan meningkatkan
kerja nefron yang masih sehat ketika ada nefron yang rusak. Adaptasi ini menyebabkan hiperfiltrasi dan
kompensasi hipertrofi pada nefron yang sehat. Hipertensi dan hiperfiltrasi pada glomerulus merupakan
faktor yang berpengaruh besar dalam progresivitas penyakit ginjal kronis.

Ciri-ciri penyakit ginjal

Ada beberapa ciri-ciri penyakit ginjal pada anak yang perlu diwaspadai, yaitu.

- Ada pembengkakan (edema) yang simetris pada kaki kiri dan kanan.

- Hematuria, darah dalam urine.


- Leukosituria, peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) pada urine.

- Proteinuria, peningkatan pengeluaran protein dalam urine.

- Oliguria, penurunan produksi urine.

- Hipertensi.

- Anemia.

- Gangguan pertumbuhan.

- Kelainan tulang.

- Sesak napas.

- Demam secara berulang.

Gejala gagal ginjal pada anak

a. diare,

b. mual,

c. muntah,

d. demam selama 3-5 hari,

e. batuk dan pilek,

f. sering mengantuk

g. jumlah air seni semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali

Beberapa tanda bahaya gejala gagal ginjal akut pada anak yaitu

a. warna urine jadi kecoklatan atau lebih pekat dari kencing sedikit (jumlah urine kurang dari 0,5ml/kg
berat badan/jam dalam 6-12 jam),

b. tidak kencing selama 6-8 jam di siang hari,

c. diare parah,

d. kejang,

e. sesak nafas dan kesadaran menurun.

Penyebab gagal ginjal pada anak

Mengutip NIDDK, penyakit ginjal pada anak dapat disebabkan oleh banyak kondisi, seperti:
- Cacat lahir

- Penyakit keturunan

- Infeksi

- Sindrom nefrotik : kondisi yang menyebabkan protein dalam urin, protein rendah dalam darah, kadar
kolesterol tinggi, dan pembengkakan jaringan.

- Penyakit sistemik: penyakit yang mempengaruhi seluruh tubuh, bukan satu organ atau bagian tubuh.

- Trauma

- Penyumbatan atau refluks urin

Sejak lahir hingga usia 4 tahun, cacat lahir dan penyakit keturunan adalah penyebab utama gagal ginjal
pada anak.

Pencegahan

Pencegahan penyakit ginjal kronik dengan CERDIK, :

a. Cek kesehatan secara rutin

b. Enyahkan asap rokok

c. Rajin aktivitas fisik

d. Diet sehat kalori seimbang

e. Istirahat cukup

f. Kelola stres

Pengobatan

Terapi untuk Mengatasi Penyakit Ginjal Kronis :

a. Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, menjaga berat badan, minum air cukup, berolahraga
secara teratur, tidur yang cukup, menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat merusak ginjal, tidak
merokok/minum alkohol, dan kelola stres.

b. Terapi dengan obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter

c. Terapi obat-obatan dilakukan untuk mengontrol gangguan kesehatan yang sudah dialami pengidap
sebelumnya. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan tersebut:

1) Obat pengontrol darah tinggi, yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, menjaga fungsi
ginjal, dan memperlambat terjadinya kerusakan ginjal.
2) Obat pengontrol kalium dalam darah, yang berfungsi mencegah kelemahan otot dan meningkatkan
detak jantung.

3) Antibiotik, yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri pada ginjal.

4) Obat diuretik, yang berfungsi untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan mencegah
pembengkakan pada tungkai.

5) Obat pereda rasa nyeri, yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit di area punggung dan perut.

6) Obat pelemas otot saluran kemih, yang berfungsi agar benda-benda asing dalam saluran kemih dapat
dikeluarkan dengan mudah.

d. Transpalansi ginjal

Prosedur transplantasi ginjal umumnya dilakukan pengidap stadium akhir. Prosedur ini dilakukan
dengan mengganti ginjal pengidap dengan ginjal dari donor, yang sudah disesuaikan dengan kriteria
ginjal pengidap. Berikut dua kategori donor dalam prosedur transplantasi ginjal:

1) Living-donor kidney transplant, yaitu ginjal yang didapatkan dari pendonor yang masih hidup.

2) Deceased-donor kidney transplant, yaitu ginjal yang didapatkan dari pendonor yang baru meninggal
dunia. Tentunya atas izin pendonor saat masih hidup dan keluarga terdekat.

e. Dialisis (cuci darah)

ada 2 jenis dialisis yang umum dilakukan, yaitu:

1) Hemodialisis, yaitu prosedur yang dilakukan menggunakan alat untuk membersihkan darah.

2) Dialisis peritoneal, yaitu prosedur yang dilakukan menggunakan membran peritoneal perut untuk
menyaring darah kotor.

Anda mungkin juga menyukai