Shintania Dwi
Putri_10011181924032_Tugas
Pertemuan 13
by Samiah Fitri
General metrics
28,707 3,808 47 15 min 13 sec 29 min 17 sec
characters words sentences reading speaking
time time
99 8 8
Issues left Critical Advanced
Unique Words 3%
Measures vocabulary diversity by calculating the unique words
percentage of words used only once in your
document
Sentence Length 81
Measures average sentence length words per sentence
Shintania Dwi
Putri_10011181924032_Tugas
Pertemuan 13
Nama : Shintania Dwi Putri
Nim : 10011181924032
Kelas : IKM C
Mata Kuliah : Penulisan Ilmiah IKM
ABSTRACT
Background: The high number of traf c accidents is one of the major problems
in the eld of public health. The accident was also caused by various factors.
The accident was also caused by various factors. Based on data on traf c
accidents Palembang Polrestabes in 2020 still shows the high incidence of
traf c accidents in the Palembang city area. This study aims to analyze the
incidence of traf c accidents in the city of Palembang in 2020. This study uses
secondary data from Palembang Police.
Method: This secondary data uses cross-sectional design and sampling
techniques, namely Purposive Sampling techniques. This study sample is a
driver or rider who meets the inclusion criteria, namely experiencing injury and
complete data and recorded in traf c accident data in Palembang Police
Station. The univariate analysis uses the chi-square test.
Result: The results of the analysis showed that more motorists experienced
traf c accidents in the age group of <45 years (74.9%), male (82.6%), working
status (72.7%), did not have a driver's license (70.8%), location in two-way
lanes (94.7%), the time of the incident with a range of 12.00-18.00 WIB (41.5%),
two-wheeled vehicle type (94.0%), and the type of hit out of control (35.3%).
Keywords: Analysis, Characteristics, Traf c Accident
ABSTRAK
Latar Belakang : Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas ialah salah satu kasus
besar di bidang kesehatan warga. Peristiwa tersebut diakibatkan oleh
bermacam aspek. Bersumber pada informasi kecelakaan lalu lintas
Polrestabes Palembang pada tahun 2020 masih menampilkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di daerah Kota Palembang. Riset ini bertujuan
LATAR BELAKANG
Saat ini, keselamatan jalan raya merupakan isu yang relevan karena semakin
seringnya kejadian kecelakaan di jalan raya. Decade of Action (DoA) for Road
Safety 2011-2020 yang diluncurkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) mengindikasikan bahwa pola pengelolaan risiko kecelakaan lalu
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan data
sekunder dari Polrestabes Palembang yang dikumpulkan dengan cara telaah
dokumen dan observasi data kecelakaan lalu lintas tahun 2020 untuk
menganalisis kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan karakteristik
kecelakaan di Kota Palembang. Populasi studi pada penelitian ini adalah
seluruh pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang mengalami
kecelakaan lalu lintas dan tercatat di Polrestabes wilayah Kota
Palembang.Jumlah keseluruhan data korban kecelakaan lalu lintas yang
tercatat dalam laporan Polrestabes Palembang tahun 2020 berjumlah 763
orang.Setelah dilakukan seleksi kriteria inklusi dan ekslusi serta missing data
sehingga didapat jumlah sampel akhir 414 responden. Variabel independen
yang diteliti pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, status pekerjaan,
kepemilikan SIM, lokasi kejadian berdasarkan permodelan arah lalu lintas,
waktu kejadian, jenis kendaraan, dan jenis tabrakan sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini adalah kejadian kecelakaan lalu lintas.
Analisis data pada penelitian ini yaitu dilakukan dengan analisis univariat.
Analisis univariat dilakukan secara deskriptif dengan menyajikan frekuensi dan
persentase. Seluruh penyajian data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk
tabel dan narasi.
HASIL PENELITIAN
Jumlah
Persentase
(%)
Kejadian kecelakaan lalu lintas
Meninggal dunia
74
38,2%
Cedera (ringan/berat)
380
91,8%
Usia
<45 Tahun
304
74,9%
>45 Tahun
110
25,1%
Jenis Kelamin
Laki-laki
342
82,6%
Perempuan
72
17,4%
Status Pekerjaan
Bekerja
301
72,7%
Tidak bekerja
113
27,3%
Kepemilikan SIM
Tidak ada
293
70,8%
Ada
121
29,2%
Lokasi Kejadian
Dua arah
392
94,7%
Satu arah
22
5,3%
Variabel
Total Responden
Jumlah
Persentase (%)
Waktu Kejadian
12.00-18.00 WIB
172
41,5%
06.00-12.00 WIB
110
26,6%
18.00-00.00 WIB
80
19,3%
00.00-06.00 WIB
52
12,6%
Jenis Kendaraan
Kendaraan roda 2
389
94,0%
Kendaraan roda ≥4
25
6,0%
Jenis Tabrakan
Depan
62
15,0%
Belakang
113
27,3%
Samping
92
22,2%
Out Of Control
147
35,3%
Sumber : Data Sekunder Polrestabes Palembang 2020
Usia memiliki efek krusial terhadap insiden kecelakaan lalu lintas. Dalam
analisis univariat menerangkan ciri usia responden yang mengalami
kecelakaan didominasi oleh usia <45 tahun sebesar 74,9% (304 orang).
Terjadinya kecelakaan lalu lintas pada kelompok usia ini disebabkan karena
kelompok usia produktif memiliki mobilitas tinggi yang cenderung
menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi. Keberadaan para
pengendara usia muda memiliki risiko menghadapi kecelakaan karena masih
belum matangnya kemampuan yang dimiliki dalam berkendara. Hal tersebut
terkait dengan keterampilan dalam berkendara serta kemampuan
mempersepsikan risiko yang akan dihadapi. Beda halnya dengan para
pengendara usia tua atau dewasa, dalam hal ancaman terhadap keselamatan
sangat erat kaitannya dengan mulai menurunnya kemampuan yang dimiliki
baik terkait dengan keterampilan berkendara maupun persepsi terhadap
risiko3.
Jenis kelamin mengacu pada seseorang berperilaku dan mencerminkan
penampilan sesuai dengan jenis kelaminnya. Mayoritas responden laki-laki
sebesar 82,6% (342 orang). Hal tersebut menerangkan bahwa laki-laki lebih
sering mengalami kecelakaan lalu lintas daripada perempuan. Hal tersebut
terjadi karena tingkat aktivitas tertinggi bekerja berada pada jenis kelamin
laki-laki sehingga mempunyai risiko lebih tinggi terjadi kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, faktor lain adalah gaya hidup yang lebih berbahaya, seperti minum
atau merokok saat mengemudi, yang dapat mempengaruhi konsentrasi
pengemudi di jalan4.
Mayoritas (72,7%) dari 301 responden yang bekerja mengatakan bahwa
responden yang bekerja memiliki lebih banyak kecelakaan di jalan daripada
responden yang tidak bekerja. Sedangkan jenis pekerjaan responden yang
paling banyak mengalami kecelakaan adalah swasta. Pekerja swasta umumnya
Dari 414 orang responden yang mengalami kecelakaan lalu lintas, mayoritas
pengendara yang mengalami kondisi fatal (meninggal dunia) yaitu 34 orang
yaitu sebanyak 74 orang (38,2%) sedangkan pengendara yang mengalami
cedera ringan ataupun berat yaitu 380 orang (91,8%) yang dipengaruhi oleh
berbagai karakteristik kecelakaan. Berdasarkan karakteristik kecelakaan yang
terjadi maka perlunya penegasan hukum dari stakeholder terkait kepada setiap
pengendara kendaraan bermotor atau pegguna jalan lainnya untuk mengikuti
setiap peraturan lalu lintas agar terciptanya keamanan dalam berkendara.
Diketahui juga dari hasil penelitian bahwa distribusi frekuensi yang tidak
memiliki SIM lebih tinggi dibandingkan yang memiliki SIM maka disarankan
agar pihak Satlantas Polresta Palembang mensosialisasikan dan
menggalakkan pembuatan SIM serta melakukan penyuluhan dan pelatihan
yang baik kepada pengendara mengenai ujian praktek berkendara dalam
proses pembuatan SIM dan perlunya pengetatan pengeluaran SIM (Surat Izin
Mengemudi) sesuai dengan prosedur didalam Undang-Undang nomor 20 tahun
2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.Selain itu, perlunya kesiapsiagaan
dalam kegiatan pengawasan dan pengamanan di lokasi padat kendaraan pada
waktu produktif serta melakukan perhatian khusus terhadap kendaraan roda
dua karena merupakan jenis kendaraan yang sering terlibat.
DAFTAR PUSTAKA