Anda di halaman 1dari 24

Report: 

Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Shintania Dwi
Putri_10011181924032_Tugas
Pertemuan 13
by Samiah Fitri

General metrics
28,707 3,808 47 15 min 13 sec 29 min 17 sec
characters words sentences reading speaking
time time

Score Writing Issues

99 8 8
Issues left Critical Advanced

This text scores better than 99%


of all texts checked by Grammarly

Unique Words 3%
Measures vocabulary diversity by calculating the unique words
percentage of words used only once in your
document

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 1 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Rare Words 29%


Measures depth of vocabulary by identifying words rare words
that are not among the 5,000 most common English
words.

Word Length 0.4


Measures average word length characters per word

Sentence Length 81
Measures average sentence length words per sentence

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 2 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Shintania Dwi
Putri_10011181924032_Tugas
Pertemuan 13
Nama : Shintania Dwi Putri
Nim : 10011181924032
Kelas : IKM C
Mata Kuliah : Penulisan Ilmiah IKM

Menemukan letak kesalahan pada jurnal yang ada di e-learning


Pada jurnal masih terdapat kalimat yang tidak diberi sitasi
Penulisan kata "kota Palembang" pada jurnal salah yang benar yaitu "Kota
Palembang"
Kesalahan pada penggunaan kata depan 'di' masih ada yang salah, salah
satunya pada kata 'di uraikan', seharusnya penulisannya tidak dipisahkan yaitu
'diuraikan'
Kesalahan pada penulisan kata 'Cross Sectional' pada jurnal salah, seharusnya
kata cross sectional tidak diawali dengan huruf kapital
Masih terdapat kesalahan pada penulisan kata-kata yang digunakan di jurnal
dan kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Masih terdapat kesalahan penulisan kata setelah tanda titik (.) tidak diberi
spasi /jarak dan tidak diawali dengan huruf kapital
Terdapat kesalahan pada penulisan kata ganti 'nya' pada jurnal, kata ganti 'nya'
seharusnya tidak dituliskan terpisah dengan kata yang mengikutinya yang
bukan merupakan singkatan. Pada jurnal kata 'persentase nya' dan kata

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 3 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

'terjadi nya' ditulis terpisah seharusnya penulisan yang benar yaitu


'persentasenya' dan 'terjadinya'.

Melakukan parafrase pada jurnal


Kalimat pada jurnal
Latar Belakang : Tingginya angka kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu
permasalahan besar di bidang kesehatan masyarakat.Kejadian kecelakaan
tersebut juga disebabkan oleh berbagai faktor.Berdasarkan data kecelakaan
lalu lintas Polrestabes Palembang pada tahun 2020 masih menunjukkan
tingginya angka kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah kota
Palembang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian kecelakaan
lalu lintas di kota Palembang tahun 2020. Penelitian ini menggunakan data
sekunder Polrestabes Palembang.
Hasil parafrase :
Latar Belakang : Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas ialah salah satu kasus
besar di bidang kesehatan warga. Peristiwa tersebut diakibatkan oleh
bermacam aspek. Bersumber pada informasi kecelakaan lalu lintas
Polrestabes Palembang pada tahun 2020 masih menampilkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di daerah Kota Palembang. Riset ini bertujuan
menganalisis peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kota Palembang tahun 2020.
Riset ini memakai informasi sekunder Polrestabes Palembang.
Kalimat pada jurnal
Dari data situasi Kamseltibcarlantas Dit Lantas Polda Sumsel, jumlah kasus
kejadian kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019 sebanyak 1529 kejadian,
tahun 2020 sebanyak 1151 kejadian. Selain jumlah korban jiwa, Polda Sumsel
juga mencatat kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas yaitu pada tahun
2019 senilai Rp.5.304.445.000 dan pada tahun 2020 senilai Rp.3.071.850.020.

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 4 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Hal tersebut menunjukkan penurunan angka kejadian kecelakaan di Sumatera


Selatan sebanyak 25%.
Hasil parafrase :
Berdasarkan informasi dari Kamseltibcarlantas Dit Lalu Polda Sumsel, jumlah
permasalahan peristiwa kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019 sebanyak 1529
peristiwa, tahun 2020 sebanyak 1151 peristiwa. Tidak hanya jumlah korban
jiwa, Polda Sumsel pula mencatat kerugian material akibat peristiwa tersebut
pada tahun 2019 senilai Rp. 5. 304. 445. 000 serta pada tahun 2020 senilai Rp.
3. 071. 850. 020. Terjadinya penyusutan angka peristiwa kecelakaan di
Sumatera Selatan sebanyak 25%.
Kalimat pada jurnal
Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas Polresta Palembang pada tahun 2020
di catat sebanyak 761 kejadian kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan tersebut
telah mengakibatkan 763 orang menjadi korban dengan kategori korban luka
ringan sebanyak 47 orang, korban luka berat 69 orang, dan korban mati
(meninggal) 647 orang, dengan nilai kerugian materi yang dialami sepanjang
tahun tersebut adalah 824.850.000 rupiah.
Hasil parafrase :
Bersumber pada informasi dari Polresta Palembang pada tahun 2020 terdapat
sebanyak 761 peristiwa kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu menyebabkan
763 korban dengan korban cedera ringan 47 orang, korban cedera berat 69
orang, serta korban wafat 647 orang, dengan kerugian materi sebanyak Rp.
824. 850. 000 rupiah.
Kalimat pada jurnal
Usia mempunyai pengaruh penting terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas.
Dalam analisis univariat menunjukkan bahwa karakteristik usia responden

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 5 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

yang mengalami kejadian kecelakaan lalu lintas mayoritas terjadi pada


kelompok umur <45 tahun sebanyak 304 orang (74,9%).
Hasil parafrase :
Usia memiliki efek krusial terhadap insiden kecelakaan lalu lintas. Dalam
analisis univariat menerangkan ciri usia responden yang mengalami
kecelakaan didominasi oleh usia <45 tahun sebesar 74,9% (304 orang).
Kalimat pada jurnal
Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 342 orang
(82,6%).Ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami
kecelakaan lalu lintas dibandingkan perempuan.
Hasil parafrase :
Mayoritas responden laki-laki sebesar 82,6% (342 orang). Hal tersebut
menerangkan bahwa laki-laki lebih sering mengalami kecelakaan lalu lintas
daripada perempuan.
Kalimat pada jurnal
Selain itu, faktor lainnya yaitu mempunyai gaya hidup yang lebih berisiko
seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok pada saat berkendara sehingga
dapat mengganggu fokus pengendara di lalu lintas.
Hasil parafrase :
Selain itu, faktor lain adalah gaya hidup yang lebih berbahaya, seperti minum
atau merokok saat mengemudi, yang dapat mempengaruhi konsentrasi
pengemudi di jalan.
Kalimat pada jurnal
Mayoritas responden dengan status bekerja sebanyak 301 orang (72,7%)%)
menunjukkan bahwa responden dengan status bekerja lebih banyak
mengalami kecelakaan lalu lintas dibandingkan responden dengan status tidak

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 6 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

bekerja. Adapun, jenis pekerjaan responden yang mengalami kecelakaan paling


banyak yaitu swasta.
Hasil parafrase :
Mayoritas (72,7%) dari 301 responden yang bekerja mengatakan bahwa
responden yang bekerja memiliki lebih banyak kecelakaan di jalan daripada
responden yang tidak bekerja. Sedangkan jenis pekerjaan responden yang
paling banyak mengalami kecelakaan adalah swasta.
Kalimat pada jurnal
Pekerja swasta pada umumnya termasuk dalam pengendara dengan usia
dewasa dan salah satu jenis pekerjaan yang paling sering terlibat kecelakaan
lalu lintas. Hal tersebut dapat terjadi karena pekerja swasta memiliki tingkat
stress dan kesibukan yang tinggi, sehingga mempengaruhi perilaku saat
berkendara, tidak berkonsentrasi saat berkendara, mengantuk, atau bahkan
mengemudikan kendaraan dengan tingkat kecepatan yang tinggi sehingga
dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas dan dapat mengakibatkan
cedera berat bahkan yang paling fatal.
Hasil parafrase :
Pekerja swasta umumnya dianggap sebagai pengemudi dewasa dan
merupakan salah satu pekerjaan yang paling sering terlibat dalam kecelakaan
lalu lintas. Hal ini karena pekerja swasta mengalami tingkat stres dan aktivitas
yang tinggi, mempengaruhi perilaku mereka saat mengemudi, menjadi tidak
konsisten, mengantuk, dan bahkan mengemudi dengan kecepatan tinggi,
sehingga mampu meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas dan dapat
menyebabkan cedera serius.
Kalimat pada jurnal
Mayoritas responden yang tidak memiliki SIM sebanyak 293 orang (70,8%).
Sedangkan responden yang memiliki SIM sebanyak 121 orang (29,2%). Hal ini

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 7 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

menunjukkan bahwa responden yang tidak memiliki SIM lebih banyak


mengalami kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan yang memiliki
SIM.Umumnya golongan pengendara bermotor yang tidak terampil adalah
pengendara yang belum mempunyai Surat Izin Mengemudi. Adanya pengendara
tidak terampil berisiko lebih besar dalam menyebabkan kejadian kecelakaan
Lalu Lintas dibanding pengendara terampil
Hasil parafrase :
Mayoritas responden yang tidak mempunyai SIM adalah 293 (70,8%). Jumlah
maksimum responden yang mempunyai SIM adalah 121 (29,2%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden yang tidak memiliki SIM lebih mungkin
mengalami kecelakaan di jalan daripada responden yang memiliki SIM.
Pengemudi yang tidak terampil biasanya adalah orang yang tidak memiliki SIM.
Kehadiran pengemudi yang tidak terampil meningkatkan risiko kecelakaan di
jalan dibandingkan dengan pengemudi yang berpengalaman atau terampil.
Kalimat pada jurnal
Kecelakaan lalu lintas pada rentang waktu 12.00-18.00 WIB lebih banyak
dibandingkan dengan kejadian kecelakaan pada pukul 00.00-06.00 WIB.Di kota
Palembang pada waktu siang sampai menjelang sore yaitu pukul 12.00-18.00
WIB merupakan waktu dengan kesibukan tinggi karena pada rentang waktu
tersebut banyak orang yang melakukan aktivitas perjalanan yaitu pergi bekerja,
pulang bekerja, dan pulang sekolah serta berbagai aktivitas lainnya. Hal ini
dapat menyebabkan volume lalu lintas meningkat dan terjadinya
ketidakteraturan dijalan sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas.
Hasil parafrase :
Kecelakaan lalu lintas dari pukul 12.00-18.00 WIB, frekuensi kecelakaan lebih
tinggi daripada pukul 00.00-06.00 WIB. Dari siang hingga sore hari di Kota
Palembang selama rentang waktu ini, banyaknya orang yang melakukan

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 8 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

aktivitas seperti bepergian, pulang kerja, pulang sekolah, dan lainnya.


Sehingga dapat menyebabkan peningkatan lalu lintas dan adanya
penyimpangan jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Kalimat pada jurnal
Adapun kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis kendaraan didominasi oleh
kendaraan roda dua sebanyak 389 orang (94,0%).Kendaraan sepeda motor
sering terlibat kecelakaan lalu lintas karena kendaraan tersebut tidak
dirancang untuk melindungi penggunanya, didesain terbuka tanpa adanya
perlindungan sik membuat sepeda motor memilki tingkat fatality yang lebih
tinggi dibandingkan kendaraan lainnya
Hasil parafrase :
Sebagian besar kecelakaan lalu lintas menurut jenis kendaraan diakibatkan
oleh sepeda motor dengan jumlah maksimum 389 orang (94,0%). Sepeda motor
tidak dirancang untuk melindungi penggunanya, tetapi karena sifatnya yang
terbuka tanpa perlindungan sik sehingga sepeda motor memiliki tingkat
kematian yang lebih tinggi daripada kendaraan lain.

Melengkapi bagian pembahasan pada jurnal dan tambahkan daftar pustaka

Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Palembang Tahun 2020


Tra c Accident in Palembang City 2020
Nora Agustina1, Desheila Andarini2, Anita Camelia3
Mona Lestari4, Novrikasari5
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 9 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

ABSTRACT

Background: The high number of traf c accidents is one of the major problems
in the eld of public health. The accident was also caused by various factors.
The accident was also caused by various factors. Based on data on traf c
accidents Palembang Polrestabes in 2020 still shows the high incidence of
traf c accidents in the Palembang city area. This study aims to analyze the
incidence of traf c accidents in the city of Palembang in 2020. This study uses
secondary data from Palembang Police.
Method: This secondary data uses cross-sectional design and sampling
techniques, namely Purposive Sampling techniques. This study sample is a
driver or rider who meets the inclusion criteria, namely experiencing injury and
complete data and recorded in traf c accident data in Palembang Police
Station. The univariate analysis uses the chi-square test.
Result: The results of the analysis showed that more motorists experienced
traf c accidents in the age group of <45 years (74.9%), male (82.6%), working
status (72.7%), did not have a driver's license (70.8%), location in two-way
lanes (94.7%), the time of the incident with a range of 12.00-18.00 WIB (41.5%),
two-wheeled vehicle type (94.0%), and the type of hit out of control (35.3%).
Keywords: Analysis, Characteristics, Traf c Accident

ABSTRAK
Latar Belakang : Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas ialah salah satu kasus
besar di bidang kesehatan warga. Peristiwa tersebut diakibatkan oleh
bermacam aspek. Bersumber pada informasi kecelakaan lalu lintas
Polrestabes Palembang pada tahun 2020 masih menampilkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di daerah Kota Palembang. Riset ini bertujuan

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 10 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

menganalisis peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kota Palembang tahun 2020.


Riset ini memakai informasi sekunder Polrestabes Palembang.
Metode : Data sekunder ini menggunakan desain cross sectional serta teknik
pengambilan sampelnya yaitu teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian ini
adalah pengemudi atau pengendara yang memenuhi kriteria inklusi yaitu
mengalami cedera serta data lengkap dan tercatat di dalam data kecelakaan
lalu lintas di Polrestabes Palembang. Analisis univariat menggunakan uji chi
square.
Hasil : Hasil analisis menunjukan bahwa lebih banyak pengendara yang
mengalami kecelakaan lalu lintas pada kelompok usia <45 tahun (74,9%),
berjenis kelamin laki-laki (82,6%), status bekerja (72,7%), tidak memiliki Surat
Izin Mengemudi (70,8%), lokasi pada jalur dua arah (94,7%), waktu kejadian
dengan rentang 12.00-18.00 WIB (41,5%), jenis kendaraan roda dua (94,0%),
dan jenis tabrak out of control (35,3%).
Kesimpulan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi
pihak terkait dalam memberikan perhatian khusus bagi pengendara
berdasarkan karakteristik kecelakaan baik dari karakeristik individu, tempat,
dan kendaraan sehingga dapat membantu saat pelaksanaan kegiatan
pengamanan lalu lintas di jalan raya.
Kata Kunci : Analisis, Karakteristik, Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas

LATAR BELAKANG
Saat ini, keselamatan jalan raya merupakan isu yang relevan karena semakin
seringnya kejadian kecelakaan di jalan raya. Decade of Action (DoA) for Road
Safety 2011-2020 yang diluncurkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) mengindikasikan bahwa pola pengelolaan risiko kecelakaan lalu

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 11 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

lintas perlu diperbaiki secara berkelanjutan baik di tingkat nasional, regional


maupun global1.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan
besar di bidang kesehatan masyarakat.Selain menjadi penyebab kematian
tertinggi di dunia, kecelakaan lalu lintas juga merupakan salah satu penyebab
yang paling sering terjadi diantara cedera akibat terjatuh, tenggelam, terbakar,
dan keracunan. Kondisi tersebut menjadi tantangan besar sampai saat ini
terhadap target pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainable
Development Goals (SDGs) 2030 poin (3.6) yang menyatakan bahwa target
penurunan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas secara global sebesar
50% pada tahun 2020 2.
Berdasarkan informasi dari Kamseltibcarlantas Dit Lalu Polda Sumsel, jumlah
permasalahan peristiwa kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019 sebanyak 1529
peristiwa, tahun 2020 sebanyak 1151 peristiwa. Tidak hanya jumlah korban
jiwa, Polda Sumsel pula mencatat kerugian material akibat peristiwa tersebut
pada tahun 2019 senilai Rp. 5. 304. 445. 000 serta pada tahun 2020 senilai Rp.
3. 071. 850. 020. Terjadinya penyusutan angka peristiwa kecelakaan di
Sumatera Selatan sebanyak 25%. Namun, penurunan angka kejadian
kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 tersebut belum signi kan karena
menunjukkan masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas.
Bersumber pada informasi dari Polresta Palembang pada tahun 2020 terdapat
sebanyak 761 peristiwa kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu menyebabkan
763 korban dengan korban cedera ringan 47 orang, korban cedera berat 69
orang, serta korban wafat 647 orang, dengan kerugian materi sebanyak Rp.
824. 850. 000 rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih tingginya
kejadian kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 di wilayah Kota Palembang.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan, maka perlu

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 12 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

dilakukannya penelitian lebih lanjut terkait analisis kejadian kecelakaan lalu


lintas di wilayah Kota Palembang.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan data
sekunder dari Polrestabes Palembang yang dikumpulkan dengan cara telaah
dokumen dan observasi data kecelakaan lalu lintas tahun 2020 untuk
menganalisis kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan karakteristik
kecelakaan di Kota Palembang. Populasi studi pada penelitian ini adalah
seluruh pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang mengalami
kecelakaan lalu lintas dan tercatat di Polrestabes wilayah Kota
Palembang.Jumlah keseluruhan data korban kecelakaan lalu lintas yang
tercatat dalam laporan Polrestabes Palembang tahun 2020 berjumlah 763
orang.Setelah dilakukan seleksi kriteria inklusi dan ekslusi serta missing data
sehingga didapat jumlah sampel akhir 414 responden. Variabel independen
yang diteliti pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, status pekerjaan,
kepemilikan SIM, lokasi kejadian berdasarkan permodelan arah lalu lintas,
waktu kejadian, jenis kendaraan, dan jenis tabrakan sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini adalah kejadian kecelakaan lalu lintas.
Analisis data pada penelitian ini yaitu dilakukan dengan analisis univariat.
Analisis univariat dilakukan secara deskriptif dengan menyajikan frekuensi dan
persentase. Seluruh penyajian data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk
tabel dan narasi.

HASIL PENELITIAN

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 13 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas


Distribusi frekuensi karakteristik kecelakaan yang mempengaruhi kejadian
kecelakaan lalu lintas di Kota Palembang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.
Distribusi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Karakteristik
Kecelakaan di Wilayah Kota Palembang Tahun 2020
Variabel
Total Responden

Jumlah
Persentase
(%)
Kejadian kecelakaan lalu lintas

Meninggal dunia
74
38,2%
Cedera (ringan/berat)
380
91,8%
Usia

<45 Tahun
304

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 14 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

74,9%
>45 Tahun
110
25,1%
Jenis Kelamin

Laki-laki
342
82,6%
Perempuan
72
17,4%
Status Pekerjaan

Bekerja
301
72,7%
Tidak bekerja
113
27,3%
Kepemilikan SIM

Tidak ada
293

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 15 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

70,8%
Ada
121
29,2%
Lokasi Kejadian

Dua arah
392
94,7%
Satu arah
22
5,3%

Variabel
Total Responden

Jumlah
Persentase (%)
Waktu Kejadian

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 16 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

12.00-18.00 WIB
172
41,5%
06.00-12.00 WIB
110
26,6%
18.00-00.00 WIB
80
19,3%
00.00-06.00 WIB
52
12,6%
Jenis Kendaraan

Kendaraan roda 2
389
94,0%
Kendaraan roda ≥4
25
6,0%
Jenis Tabrakan

Depan

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 17 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

62
15,0%
Belakang
113
27,3%
Samping
92
22,2%
Out Of Control
147
35,3%
Sumber : Data Sekunder Polrestabes Palembang 2020

Berdasarkan tabel 1, Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


kejadian kecelakaan lalu lintas dari 414 responden yang mengalami cedera
baik cedera ringan ataupun berat lebih banyak 91.8% dibandingkan yang
meninggal dunia. Mayoritasresponden yang mengalami kejadian kecelakaan
lalu lintas di Kota Palembang tahun 2020 berdasarkan usia <45 (74,9%) lebih
banyak dibandingkan dengan yangberusia >45. Mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki (82,6%), status bekerja (72,7%), tidak memiliki SIM (70,8%),
lokasi kejadian dengan arus lalu lintas dua arah (94,7%), waktu kejadian paling
sering dengan rentang 12.00-18.00 WIB (41,5%), kendaraan roda dua (94,0%),
jenis tabrak out of control (35,3%).
PEMBAHASAN

Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Karakteristik Kecelakaan

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 18 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Usia memiliki efek krusial terhadap insiden kecelakaan lalu lintas. Dalam
analisis univariat menerangkan ciri usia responden yang mengalami
kecelakaan didominasi oleh usia <45 tahun sebesar 74,9% (304 orang).
Terjadinya kecelakaan lalu lintas pada kelompok usia ini disebabkan karena
kelompok usia produktif memiliki mobilitas tinggi yang cenderung
menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi. Keberadaan para
pengendara usia muda memiliki risiko menghadapi kecelakaan karena masih
belum matangnya kemampuan yang dimiliki dalam berkendara. Hal tersebut
terkait dengan keterampilan dalam berkendara serta kemampuan
mempersepsikan risiko yang akan dihadapi. Beda halnya dengan para
pengendara usia tua atau dewasa, dalam hal ancaman terhadap keselamatan
sangat erat kaitannya dengan mulai menurunnya kemampuan yang dimiliki
baik terkait dengan keterampilan berkendara maupun persepsi terhadap
risiko3.
Jenis kelamin mengacu pada seseorang berperilaku dan mencerminkan
penampilan sesuai dengan jenis kelaminnya. Mayoritas responden laki-laki
sebesar 82,6% (342 orang). Hal tersebut menerangkan bahwa laki-laki lebih
sering mengalami kecelakaan lalu lintas daripada perempuan. Hal tersebut
terjadi karena tingkat aktivitas tertinggi bekerja berada pada jenis kelamin
laki-laki sehingga mempunyai risiko lebih tinggi terjadi kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, faktor lain adalah gaya hidup yang lebih berbahaya, seperti minum
atau merokok saat mengemudi, yang dapat mempengaruhi konsentrasi
pengemudi di jalan4.
Mayoritas (72,7%) dari 301 responden yang bekerja mengatakan bahwa
responden yang bekerja memiliki lebih banyak kecelakaan di jalan daripada
responden yang tidak bekerja. Sedangkan jenis pekerjaan responden yang
paling banyak mengalami kecelakaan adalah swasta. Pekerja swasta umumnya

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 19 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

dianggap sebagai pengemudi dewasa dan merupakan salah satu pekerjaan


yang paling sering terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Hal ini karena pekerja
swasta mengalami tingkat stres dan aktivitas yang tinggi, mempengaruhi
perilaku mereka saat mengemudi, menjadi tidak konsisten, mengantuk, dan
bahkan mengemudi dengan kecepatan tinggi, sehingga mampu meningkatkan
risiko kecelakaan lalu lintas dan dapat menyebabkan cedera serius.
Mayoritas responden yang tidak mempunyai SIM adalah 293 (70,8%). Jumlah
maksimum responden yang mempunyai SIM adalah 121 (29,2%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden yang tidak memiliki SIM lebih mungkin
mengalami kecelakaan di jalan daripada responden yang memiliki SIM.
Pengemudi yang tidak terampil biasanya adalah orang yang tidak memiliki SIM.
Kehadiran pengemudi yang tidak terampil meningkatkan risiko kecelakaan di
jalan dibandingkan dengan pengemudi yang berpengalaman atau terampil5.
Mayoritas responden yang mengalami kecelakaan lalu lintas terjadi pada jalan
dua arah sebanyak 407 orang (98,3%) ini menunjukkan bahwa responden yang
mengalami kecelakaan lalu lintas pada jalan dua arah lebih banyak
dibandingkan dengan kejadian kecelakaan pada jalan satu arah. Pada jalur dua
arah volume lalu lintas juga cenderung meningkat sehingga risiko terjadi nya
kecelakaan akan semakin tinggi.
Kecelakaan lalu lintas dari pukul 12.00-18.00 WIB, frekuensi kecelakaan lebih
tinggi daripada pukul 00.00-06.00 WIB. Dari siang hingga sore hari di Kota
Palembang selama rentang waktu ini, banyaknya orang yang melakukan
aktivitas seperti bepergian, pulang kerja, pulang sekolah, dan lainnya.
Sehingga dapat menyebabkan peningkatan lalu lintas dan adanya
penyimpangan jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Sebagian besar kecelakaan lalu lintas menurut jenis kendaraan diakibatkan
oleh sepeda motor dengan jumlah maksimum 389 orang (94,0%). Sepeda motor

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 20 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

tidak dirancang untuk melindungi penggunanya, tetapi karena sifatnya yang


terbuka tanpa perlindungan sik sehingga sepeda motor memiliki tingkat
kematian yang lebih tinggi daripada kendaraan lain6. Jenis tabrak out of
control lebih tinggi persentase nya dibandingkan dengan tipe tabrakan lainnya
yaitu sebesar 35,3%. Jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju
mengalami kecelakaan sendiri atau tunggal biasanya disebabkan karena
pengendara yang sedang mengendarai kendaraan bermotor tiba-tiba
kehilangan kontrol sehingga menyebabkan kejadian kecelakaan.
Jenis kecelakaan lalu lintas di Kota palembang lebih banyak korban mengalami
tabrak samping dan tabrak depan. Hal ini dimungkinkan beberapa hal, yaitu
pengemudi mengantuk sehingga daya konsentrasi berkurang dan adanya
prilaku ngebut-ngebutan dijalan. Sehingga dapat meningkatkan resiko
tabrakan pada kendaraan baik dari samping maupun dari arah berlawanan atau
depan. Jenis tabrakan baik tabrak depan maupun tabrak samping dari
kecelakaan lalu lintas di Kota palembang tahun 2008 dan 2009 sering
mengakibatkan luka berat pada korbannya. Hal ini dimungkinkan karena rata-
rata pengemudi terutama di Kota Palembang cenderung memiliki tempramen
yang tinggi sehingga mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi dan
kurangnya marka jalan atau petunjuk jalan terutama di jalan kecil. Akibatnya,
resiko untuk menabrak kendaraan yang ada di depan maupun samping lebih
besar dan banyak korban kecelakaan pada kondisi tersebut mengalami luka
berat7.
Dinas Perhubungan Darat menyatakan bahwa keberadaan sepeda motor sering
tidak terlihat. Artinya sepeda motor dijalan memang terlihat namun seringkali
tidak disadari oleh kendaraan lain seperti mobil. Hal tersebut sering
berdampak buruk pada sepeda motor yang paling membahayakan setiap
kecelakaan yang melibatkan sepeda motor adalah adalah luka berat dan cidera

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 21 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

kepala bahkan berdampak terhadap kematian. Lokasi rawan kecelakaan di


Kota Palembang terdapat pada Jalan Jenderal Sudirman. Hal ini kemungkinan
karena pada jalan tersebut tergolong jalan rata dan mulus. Sehingga
pengendara atau pengemudi cenderung ngebut saat melintasi jalan tersebut.
Selain itu, di kota besar Palembang tampak kemacetan terjadi dimana-mana
hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas7.
Untuk meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas di
daerah rawan kecelakaan (blackspot) di Kota Palembang diperlukannya solusi
yang tepat, beberapa solusi yang dapat diberikan antara lain8 :
Memasang rambu-rambu keselamatan dan rambu peringatan pada daerah
rawan kecelakaan lalu lintas
Pembangunan jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki
Penutupan bukaan median pada lokasi rawan kecelakaan
Pengamanan oleh aparat kepolisian secara berkala pada lokasi rawan
kecelakaan
Harus adanya tindakan tegas dari pemerintah setempat kepada angkutan-
angkutan umum khusunya dengan memasang papan peringatan dilarang
berhenti atau parkir di sepanjang ruas jalan rawan kecelakaan
Pembuatan infrastruktur yang berupa trotoar bagi pejalan kaki di sepanjang
ruas jalan rawan kecelakaan lalu lintas yang belum ada trotoarnya
Perbaikan infrastruktur jalan pada ruas jalan berupa perbaikan saluran
drainase, dan upaya overlay atau peningkatan tinggi aspal, dengan tujuan tidak
lagi ada genangan air yang menggenangi ruas jalan yang rawan kecelakaan lalu
lintas.

KESIMPULAN DAN SARAN

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 22 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

Dari 414 orang responden yang mengalami kecelakaan lalu lintas, mayoritas
pengendara yang mengalami kondisi fatal (meninggal dunia) yaitu 34 orang
yaitu sebanyak 74 orang (38,2%) sedangkan pengendara yang mengalami
cedera ringan ataupun berat yaitu 380 orang (91,8%) yang dipengaruhi oleh
berbagai karakteristik kecelakaan. Berdasarkan karakteristik kecelakaan yang
terjadi maka perlunya penegasan hukum dari stakeholder terkait kepada setiap
pengendara kendaraan bermotor atau pegguna jalan lainnya untuk mengikuti
setiap peraturan lalu lintas agar terciptanya keamanan dalam berkendara.
Diketahui juga dari hasil penelitian bahwa distribusi frekuensi yang tidak
memiliki SIM lebih tinggi dibandingkan yang memiliki SIM maka disarankan
agar pihak Satlantas Polresta Palembang mensosialisasikan dan
menggalakkan pembuatan SIM serta melakukan penyuluhan dan pelatihan
yang baik kepada pengendara mengenai ujian praktek berkendara dalam
proses pembuatan SIM dan perlunya pengetatan pengeluaran SIM (Surat Izin
Mengemudi) sesuai dengan prosedur didalam Undang-Undang nomor 20 tahun
2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.Selain itu, perlunya kesiapsiagaan
dalam kegiatan pengawasan dan pengamanan di lokasi padat kendaraan pada
waktu produktif serta melakukan perhatian khusus terhadap kendaraan roda
dua karena merupakan jenis kendaraan yang sering terlibat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sugiarto et al. Analisis Prioritas Penanganan dan Audit Keselamatan Jalan


Pada Segmen Rawan Kecelakaan di Kota Banda Aceh Besar. 2017;1:29–40.
2. Syahriza M. Kecelakaan Lalulintas : Perlukah Mendapatkan Perhatian
Khusus? AVERROUS J Kedokt dan Kesehat Malikussaleh. 2019;5(2):89.

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 23 of 24


Report: Shintania Dwi Putri_10011181924032_Tugas Pertemuan 13

3. Sarsina. Gambaran Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Gowa.


Vol. 11, Sustainability (Switzerland). Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar; 2019.
4. Ratu RNDC, Pamuttu A, Bension JB. Karakteristik Dan Pola Luka Korban
Kecelakaan Lalu Lintas Di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon Periode 2014-
2017. Molucca Medica. 2021;14(April):63–9.
5. Rafki M. Analisis Kriminologi Tingginya Angka Kecelakaan Lalu Lintas Di
Wilayah Hukum Polres Pesisir Selatan. Uneslaw Rev. 2020;3(1):95–103.
6. Wijayana M. Analisis Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di
Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Tahun 2015-2017. Universitas Sumatera
Utara; 2018.
7. Suwandra R, Sitorus RJ, Hasyim H. Jurnal ilmu kesehatan masyarakat.
2011;2:117–24.
8. Juhendra M, Teknik F, Sipil JT, Sriwijaya U, Arliansyah J, Teknik F, et al.
ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN. 2015;27–30.

Report was generated on Tuesday, Nov 23, 2021, 01:14 PM Page 24 of 24

Anda mungkin juga menyukai