Anda di halaman 1dari 6

Warta Perkaretan 2021, 40 (1), 53-58

PENGUJIAN KADAR KARET KERING DENGAN METODE HIDROMETRI

Testing of dry rubber content by using hydrometric method

Sherly Hanifarianty

Pusat Penelitian Karet, Jalan Salak No. 1 Bogor 16128


Email : sherlyhanifarianty@yahoo.co.id

Diterima 15 Februari 2022 / Direvisi 19 April 2021 / Disetujui 31 Nei 2021

Abstrak ml), and a bucket, while the material needed is clean


water. The accuracy of metrolac can be obtained if
Kadar karet kering (KKK) merupakan the procedure is followed in testing in accordance
persentase kandungan karet yang terdapat di with the recommendations suggested.
dalam lateks. KKK lateks sangat penting untuk
diketahui karena digunakan sebagai pedoman Keywords: dry rubber content, hydrometric method,
penentuan harga. Kadar karet kering lateks latex
juga digunakan sebagai standar dalam
pemberian bahan kimia untuk pengolahan Pendahuluan
RSS, krep, dan lateks pekat. Metode
hidrometri merupakan salah satu metode yang Kadar karet kering (KKK) merupakan
cepat dan praktis yang digunakan untuk persentase kandungan karet yang terdapat di
mengetahui kadar karet kering lateks kebun dalam lateks (Blackley 1997). KKK lateks
secara langsung di lapangan. Alat yang sangat penting untuk diketahui karena
digunakan dalam metode hidrometri ini digunakan sebagai pedoman penentuan harga.
adalah metrolaks, gelas ukur atau potongan Kadar karet kering lateks juga digunakan
tabung paralon diameter 2,5 inci (vol. 1500 sebagai standar dalam pemberian bahan kimia
ml), dan ember, sedangkan bahan yang untuk pengolahan RSS, krep, dan lateks pekat
diperlukan adalah air bersih. Keakuratan (Heinish, 1959).
metrolaks dapat diperoleh apabila prosedur Metode hidrometri merupakan salah satu
dalam pengujian diikuti sesuai dengan metode yang cepat dan praktis yang digunakan
rekomendasi yang dianjurkan. untuk mengetahui kadar karet kering lateks
kebun secara langsung di lapangan. Dalam
Kata kunci: kadar karet kering, metode makalah ini akan dibahas mengenai cara,
hidrometri, lateks kebun kelebihan, dan kekurangan pengujian KKK
dengan metode hidrometri, serta faktor-faktor
Abstract yang mempengaruhi pengujian tersebut
berdasarkan hasil studi pustaka dari penelitian-
Dry Rubber Content (DRC) is the percentage of penelitian yang telah dilakukan.
the rubber contained in the latex. DRC is very
important to know because it is used as a pricing Metode Hidrometri
guide. DRC is also used as a standard in the delivery
of chemicals for processing of RSS (Ribbed Smoked Metode hidrometri merupakan salah satu
Sheet), crepe, and concentrated latex. Hydrometric metode yang cepat dan praktis yang digunakan
method is one of the fast and practical methods used untuk mengetahui kadar karet kering secara
to determine Dry Rubber Content of fresh latex langsung di lapangan. Terdapat beberapa
directly in the field. The tools used in this metode yang digunakan untuk mengetahui
hydrometric method are metrolac, measuring cup or kadar karet kering lateks antara lain : metode
a piece of 2.5-inch diameter PVC tube (vol. 1500 laboratorium baku, metode chee, metode

53
Warta Perkaretan 2021, 40 (1), 53-58

hidrometri dan metode panci penggoreng. ember dan diaduk.


Metode hidrometri merupakan metode 2. Seluruh campuran lateks dan air tersebut
pengukuran lateks dengan menggunakan dimasukkan ke dalam gelas ukur/tabung
hidrometer yang biasa dikenal dengan nama paralon hingga penuh.
'metrolaks’, 'simpleksometer', atau 3. Metrolaks (satuan gram per liter)
'lateksometer' (Chin, 1981). dicelupkan ke dalam lateks dan dibaca
Metode ini mengaplikasikan penambahan skala miniskusnya (Gambar 1).
air untuk diencerkan dengan lateks kebun,
sehingga disebut dengan metode hidrometri. Setelah mendapatkan nilai skala miniskus,
Penentuan KKK yang dilakukan yaitu dengan nilai KKK dapat dihitung dengan rumus
menambahkan air dengan perbandingan air sebagai berikut (Vachlepi et al., 2018):
dan lateks sebanyak 2 dan 1.
Pengukuran KKK dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut metrolaks
dengan nilai yang dibaca pada skala miniskus. Faktor yang Mempengaruhi Pengujian KKK
Penentuan KKK dengan metode ini dengan Metrolaks
didasarkan pada berat jenis (bj) lateks.
Penggunaan metrolaks juga dipengaruhi
Peralatan oleh beberapa faktor yang terkadang
diragukan oleh para pengguna baik penjual
Alat yang digunakan dalam metode maupun pembeli. Berikut pembahasan
hidrometri ini adalah metrolaks, gelas ukur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
atau potongan tabung paralon diameter 2,5 pengujian KKK dengan menggunakan
inci (vol. 1500 ml), dan ember, sedangkan metrolaks menurut Kumara & Prasad, AKDW
bahan yang diperlukan adalah air bersih (2006).
(International Organization for
Standardization, 1995). Pengaruh Klon dan Sistem Sadap

Prosedur Pengujian Klon dan sistem sadap tidak berpengaruh


secara nyata pada bacaan metrolaks. Dengan
Berikut mer upakan ur utan dalam demikian, perbedaan klon dan perbedaan
pelaksanaan pengujian KKK dengan metode sistem sadap bukan berarti bisa menaikkan
hidrometri : atau menurunkan unit pada bacaan metrolaks
1. Satu bagian lateks (0,5 liter) dicampur (Kumara & Prasad, 2006).
dengan dua bagian air (1 liter) di dalam

Gambar 1. Alat metrolaks (a) pengukuran KKK dan cara pembacaan skala miniskus (b)

54
Pengujian kadar karet kering dengan metode hidrometri

Pengaruh Umur Pohon akan ditaksir nilai KKK ditunda selama lebih
dari 3 jam, sebaiknya taksiran KKK diukur di
Umur pohon tidak mempengar uhi laboratorium agar lebih tepat (Tellekeratne et
perbedaan yang nyata secara statistik untuk al., 2003).
bacaan pada metrolaks. Namun, pada pohon Pengaruh bacaan metrolaks terhadap
usia 21 tahun ke atas, ada perbedaan yang bahan pengawet yang biasa digunakan pada
sangat sedikit tampak (Kumara & Prasad, lateks dapat dilihat pada Tabel 1. Ammonia
2006). pada konsentrasi rendah bisa digunakan
sebagai anti koagulan jangka pendek dan juga
Pengaruh Perbedaan Daerah digunakan sebagai anti koagulan jangka
panjang pada konsentrasi yang tinggi pada
Ada perbedaan yang sedikit tampak, tetapi pabrik lateks pekat. Sodium sulphite merupakan
tidak signifikan secara statistik (Kumara & anti koagulan yang paling banyak dan biasa
Prasad, 2006). digunakan, sedangkan sodium carbonate juga
bisa digunakan walaupun tidak seefektif
Pengaruh Musim sodium sulphite (Nadarajah et al., 1967).
Sedangkan formaldehyde jarang digunakan
Musim hujan merupakan musim dimana sebagai anti koagulan. Tidak ada pengaruh
produksi lateks menurun dikarenakan dari bahan pengawet tersebut terhadap bacaan
terkendala dalam proses penyadapan. Tetapi metrolaks jika digunakan pada level yang
perbedaan musim tersebut tidak direkomendasikan, bahkan apabila
mempengaruhi bacaan metrolaks, karena melampaui batas beberapa bahan pengawet
secara statistik perbedaan tersebut tidak (Sivabalasunderam & Nadarajah, 1966). Satu
signifikan (Kumara & Prasad, 2006). pengecualian yang penting, yaitu pengaruh
yang menonjol pada bacaan metrolaks ketika
Pengaruh Penambahan Bahan-bahan Lain konsentrasi dari sodium sulphite melampaui
0,2%. Dari hal tersebut, diketahui bahwa
Apabila metrolaks tidak bergerak dengan konsentrasi sodium sulphite berangsur jatuh
bebas, hal tersebut perlu diselidiki terlebih pada bacaan metrolaks yang telah diujikan.
dahulu. Terdapat kemungkinan lateks tersebut
dicampurkan dengan bahan-bahan tertentu Pengaruh Suhu
yang menyebabkan lateks menjadi pekat.
Bacaan metrolaks bisa naik ataupun turun Faktor yang paling penting mempengaruhi
bergantung pada bahan-bahan yang telah bacaan metrolaks adalah suhu. Alasannya
ditambahkan dalam lateks tersebut. Apabila sangat jelas, yaitu berat jenis lateks yang
lateks tersebut tidak bergerak dengan bebas, berubah disebabkan oleh ekspansi panas
lateks tersebut bisa ditolak dikarenakan dengan peningkatan suhu tersebut. Berat jenis
kemungkinan mengandung bahan-bahan yang merupakan faktor pengukuran dari metrolaks,
menyebabkan kualitas lateks menjadi buruk. sehingga metrolaks harus dikalibrasi untuk
mengetahui KKK. Metrolaks harus dikalibrasi
Pengaruh Bahan Pengawet pada suhu 29°C. Pengaruh suhu dapat dilihat
pada Gambar 2.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ada beberapa pelaku lapangan dengan
Kumara (2007) di RRISL (Rubber Research sengaja membiarkan ember yang berisi lateks
Institute of Sri Lanka), bahan pengawet lateks terkena sinar matahari setelah pengumpulan
tidak mempengaruhi bacaan metrolaks selama lateks untuk memanaskan lateks. Dari gambar
2 jam setelah pengumpulan lateks, tetapi hal tersebut dapat dibuktikan bahwa dengan
tersebut hanya berlaku apabila percampuran meningkatnya suhu lateks segar sebanyak 5°C,
sesuai dengan bahan pengawet dan dosis yang dapat menaikkan bacaan metrolaks dari 100
dianjurkan oleh pemerintah. Jika lateks yang menjadi 120. Selain bacaan metrolaks salah,

55
Warta Perkaretan 2021, 40 (1), 53-58

Tabel 1. Pengaruh bahan pengawet yang biasa digunakan untuk bacaan metrolaks
Bahan Pengawet Dosis yang dianjurkan Pengaruh pada bacaan metrolaks
Pengujian
pada lateks (%) (2 jam setelah pengumpulan)
0,01-0,05 (sbg
antikoagulan)
Tidak ada pengaruh sampai
Ammonia Sampai 0,4 (sbg bahan 0,5%
dengan 0,5% pada lateks
pengawet jangka
panjang)
Ammonia 0,2-0,3 (sbg bahan
Tidak ada pengaruh sampai
dengan 0,025% pengawet jangka 0,75%
dengan 0,75% pada lateks
TMTD / ZnO panjang)
Tidak ada pengaruh sampai
Sodium sulphite 0,05-0,15 0,5%
dengan 0,2% pada lateks
Sodium Tidak ada pengaruh sampai
0,005-0,05 0,075%
carbonate dengan 0,075% pada lateks
Tidak ada pengaruh sampai
Formaldehyde 0,01-0,05 0,075%
dengan 0,075% pada lateks

memanaskan lateks di bawah sinar matahari memisahkan antara lum dan tatal dengan
juga dapat mempercepat fermentasi dari lateks saringan berukuran 40 mesh. Lateks harus
yang akhirnya dapat meningkatkan jumlah bersih sehingga tidak salah dalam
VFA (Volatile Fatty Acid) dari lateks yang akan penaksiran persentase KKK dengan
menyebabkan lateks tidak cocok digunakan menggunakan metrolaks.
untuk proses sentrifugasi dan terjadi – Pengenceran yang tidak tepat. Pengenceran
perubahan warna pada krep. yang tidak tepat dapat membuat bacaan
metrolaks salah. Pengenceran yang
Pengaruh Penambahan Air dianjurkan adalah 1 bagian lateks dengan 2
bagian air yang kemudian dicampurkan.
Pengaruh perubahan pembacaan metrolaks Beberapa penyebab yang juga bisa
dapat dipengaruhi oleh air panas dan air membuat bacaan metrolaks salah yaitu
dingin. KKK akan menurun apabila lateks tercampurnya buih ke dalam lateks serta
diencerkan dengan menggunakan air. bocornya wadah penampungan lateks
Menurunnya nilai KKK seiring dengan untuk penentuan perhitungan nilai
naiknya jumlah volume lateks yang telah metrolaks.
diencerkan dengan air (Ratnayake et al., 2011). – Pembacaan metrolaks yang salah. Lateks
harus segera ditaksir KKK setelah
Kesalahan Prosedur dikumpulkan. Hal tersebut dilakukan agar
persentase KKK tersebut tepat, penundaan
Bukan hanya pengaruh-pengaruh yang penaksiran KKK dapat menyebabkan nilai
telah disebutkan di atas, tetapi prosedur yang KKK menurun dari yang sebenarnya
tidak diikuti dalam pengujian KKK juga dapat dikarenakan penggumpalan alami akan
mempengaruhi bacaan metrolaks. Hal ini bisa terjadi. Wadah juga dapat mempengaruhi
disebabkan karena kurangnya pelatihan bacaan metrolaks, sehingga wadah tersebut
penggunaan alat metrolaks. Kesalahan- harus dipastikan tidak bergelombang dan
kesalahan tersebut antara lain : tetap vertikal untuk pergerakan alat
– Penyaringan lateks yang tidak tepat. metrolaks tersebut.
Penyaringan lateks merupakan hal yang – Pencampuran lateks yang salah. Lateks
paling pertama dilakukan setelah lateks kebun harus dibawa dengan hati-hati untuk
dikumpulkan. Lateks kebun yang segar mencegah pembentukan buih-buih udara.
harus disaring terlebih dahulu untuk Jangan menuangkan lateks dari satu tempat

56
Pengujian kadar karet kering dengan metode hidrometri

Gambar 2. Pengaruh suhu pada bacaan metrolaks pada lateks kebun yang tidak stabil
Sumber : Kumara & Prasad (2006)

ke tempat lain, hal tersebut dapat perkiraan KKK dengan menggunakan


menurunkan berat jenis lateks yang metrolaks keakuratan minimal yang didapat
akhirnya dapat meninggikan bacaan yaitu 95% dari persentase KKK bisa dicapai
metrolaks. Lateks harus dicampur secara pada semua musim, kecuali pada kuartal
perlahan selama proses pencampuran, kedua dari setiap tahun. Keakuratan ini bisa
dikarenakan untuk mencegah lebih jauh ditingkatkan sampai dengan
pembentukan dari gelembung-gelembung minimal 97,5% dengan pembacaan yang
udara pada lateks tersebut. sangat cermat dari metrolaks. Untuk lebih
jauhnya lagi, keakuratan tingginya persentase
Ketepatan Metrolaks KKK dapat dilihat pada Tabel 2. Keakuratan
persentase KKK untuk lateks dengan 40%
Keakuratan metrolaks dapat diperoleh KKK adalah 97,5% yang bisa ditingkatkan
apabila prosedur dalam pengujian diikuti sampai dengan minimal 98,75% dengan
sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan. pembacaan yang sangat cermat dari metrolaks.
Jika prosedur dilakukan dengan tepat,

Tabel 2. Ketepatan KKK Metrolaks

Sumber : Kumara & Prasad (2006)

57
Warta Perkaretan 2021, 40 (1), 53-58

Keunggulan dan Kekurangan Heinish, K F. (1959). Influence of factory


water on the quality of rubber. Journal of the
Metode ini dapat dilakukan dengan cepat, Rubber Research Institute of Ceylon, 35(2),
praktis, dan memerlukan biaya sedikit, tetapi p.32.
kurang teliti. Banyak faktor yang mempenga- International Organization for
ruhi ketepatan pengukuran dengan metrolaks, Standardization. (1995). ISO 126 Latex,
antara lain: tekanan udara, suhu, keadaan rubber, natural concentrate-Determination
lateks, dan adanya kontaminan di dalam of dry rubber content. Switzerland: ISO
lateks. Dalam aplikasi di lapangan, Org.
penggunaan metrolaks harus dilakukan Kumara, P. H. S, & Prasad, A. K. D. W. (2006).
kalibrasi terlebih dahulu dengan Is metrolac weighing an accurate method
membandingkan hasilnya melalui pengujian for DRC estimation?. Bulletin of the Rubber
laboratorium baku. Research Institute of Sri Lanka, 47, 51-58.
Kumara, P.H. S. (2007). Methods of
Kesimpulan Estimation of Dry Rubber Content in
Natural Rubber Latex. Bulletin of the Rubber
Pengujian KKK lateks sangat penting untuk Research Institute of Sri Lanka, 47, 65-69.
diketahui karena digunakan sebagai pedoman Nadarajah, M., Sivabalasunderam, J., &
penentuan harga. KKK juga digunakan Dekumpitiya, A. S. (1967). Further factors
sebagai standar dalam pemberian bahan kimia affecting the plasticity retention index on
untuk pengolahan RSS, krep, dan lateks pekat. natural rubber. Journal of the Rubber Research
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Institute of Ceylon, 43, p.13.
dilakukan, bahwa pengujian KKK dengan Ratnayake, U. N., Kumara, P. H. S.,
menggunakan metode hidrometri dapat Siriwardene, T. A. S., Prasad, A., &
dilakukan di lapangan dengan cepat, praktis, Rohanadeepa, V. C. (2011). Effect of iron in
dan memerlukan biaya sedikit, tetapi kurang processing water on quality of crepe rubber.
teliti. Banyak faktor yang mempengaruhi Journal of The Rubber Research Institute of Sri
ketepatan pengukuran dengan metrolaks, Lanka, 91, 1-14.
antara lain: tekanan udara, suhu, keadaan Sivabalasunderam, J., & Nadarajah, M.
lateks, dan adanya kontaminan di dalam (1966). Factors affecting the plasticity
l a t e k s. Pe r a n m e t r o l a k s i n i d a p a t retention index of natural rubber. Journal of
mempermudah dalam pentaksiran KKK di the Rubber Research Institute of Ceylon, 42,
lapangan melalui tahapan-tahapan seperti p13.
yang telah direkomendasikan. Dalam aplikasi Vachlepi, A., Purbaya, M., Hanifarianty, S., &
di lapangan, penggunaan metrolaks harus Vachlepi, A. (2018). Teknologi Pengolahan
dilakukan kalibrasi terlebih dahulu pada suhu Bokar, dalam Saptabina Usahatani Karet
29°C dengan membandingkan hasilnya Rakyat. Balai Penelitian Sembawa.
melalui pengujian laboratorium baku. Sembawa, Banyuasin.
Tellekeratne, L. M. L., Nugawela, A., &
Daftar Pustaka Seneviratne, W. M. G. (2003). Rubber
Processing. In Hand Book of Rubber Vol. 2.
Blackley, D. C. (1997). Polymer latices, Science & Dartonfield, Agalawatta, Sri Lanka:
Technology (2nd ed.). London: Chapman & Rubber Research Institute of Sri Lanka.
Hall.
Chin, H. C. (1981). The change-over to latex
hydrometer calibrated in metric units.
Planters' Bull., 169,159-162.

58

Anda mungkin juga menyukai