Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
7 Pekerjaan : Buruh
Petani 8
Penghasilan : Rp. 500.000- per Bulan
9 Penyakit : Kanker Ganas Payudara Stadium 3 B
Riwayat kronologis penyakit
Sebelumnya perkenalkan nama saya wahyuningtyas anak dari ibu yatini. saya adalah Alumni
mahasiswa dari politeknik perkapalan negeri surabaya tahun angkatan 2014, saat ini saya
bekerja menjadi tenaga kontrak dikampus politeknik perkapalan negeri surabaya.
Bu yatini adalah ibu saya, umur 49 th, awal mula ibu saya sakit habis jatuh dari sepeda motor,
posisi jatuhnya tengkurep dan bagian payudara ibu sebelah kanan terbentur batu, sampai
bunyi kratak dibagian payudaranya, ibu sebelumnya tidak pernah cerita kepada saya dan juga
kepada bapak saya, kalau habis jatuh, dan lukanya dibiarkan saja, sampai selang waktu ada 1
tahun lebih ibu baru cerita kepada saya kalau merasakan sakit dibagian payudara kanan,
setelah makan kacang tanah, hingga akhirnya tepat pada tanggal 6 maret 2019 ibu dibawa ke
dokter RS. Aisiyah Bojonegoro, dan diperiksa, dokter mengatakan bahwa luka ibu sudah
didiagnosa kanker ganas, dan jalan satu"nya adalah operasi agar tidak makin menyebar. Pada
waktu itu semua keluarga dibuat bingung karena tidak adanya biaya sama sekali dan ibu
terpacu dengan waktu, jika selama 3 bulan ibu saya tidak di operasi maka nyawa ibu saya
tidak bisa diselamatkan. Jika memakai fasilitas BPJS waktu untuk menunggu panggilan
operasi sangatlah lama bisa sampai berbulan-bulan, ibu saya pada waktu itu sudah tidak tahan
dan kondisinya kritis Akhirnya tanggal 08 maret 2019 keluarga menyetujui ibu saya dioperasi
dengan segala keterbatasan biaya yang ada tanpa memakai BPJS.
Pasca Operasi
Saat ini ibu saya sedang berjuang melawan kanker payudara, dari hasil operasi kanker ibu
sudah stadium 3 B, dan hasil PA menyebutkan bahwa kanker ibu sudah Ganas, ibu saya
sudah melakukan operasi di Rumah sakit Aisiyah Bojonegoro, dimana rumah sakit tidak
menerima fasilitas BPJS, sehingga harus menanggung semua biaya sendiri, Biaya Operasi,
rawat inap di rumah sakit, biaya obat, dan lain lain mencapai 20 Juta.an, bahkan bisa lebih
belum ditambah lagi setiap 2 minggu ibu harus melakukan kontrol, rawat luka setiap 2 hari
ganti perban.
Inti cerita
Saya berasal dari keluarga kurang mampu, saat ini keluarga saya membutuhkan pertolongan
untuk melunasi biaya yang dipakai operasi kanker orang tua saya,biaya rawat jalan. Semua
biaya pengobatan ibu saya tidak dicover dengan BPJS, dan skrng luka operasi di tubuh ibu
masih belum kering, seharusnya ibu kontrol tiap 2 minggu sekali, tetapi karena keterbatasan
biaya ibu terpaksa tidak melakukan kontrol, sehingga luka operasi sampai skrng belum
kering, padahal ibu saya harus melakukan kemoterapi dikarenakan hasil PA penyakit ibu
dinyatakan Ganas, kemoterapi dilakukan agar sel sel kanker tidak makin menyebar. untuk
kemoterapinya ibu saya dirujuk di rumah sakit surabaya yang bertipe kelas A, untuk sekali
kemoterapi harus mengeluarkan uang sebesar 5 jt, ibu saya diwajibkan kemoterapi sebanyak
6 kali. tetapi semua kendala karena tidak adanya biaya, sekarang keluarga saya benar benar
merasakan kebingungan dan pontang panting tidak tahu harus bagaimana untuk mendapatkan
biaya buat kesembuhan ibu saya, hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Melalui ikhtiar ini, saya
dan sekeluarga berharap banyak orang baik yang mau bantu keluarga kami agar dana
buat pengobatan ibu saya segera terkumpul. Kalau kami berjuang sendiri tentu butuh
waktu lama untuk mengumpulkan uang sebanyak itu, sedangkan kami berpacu dengan waktu.
Semakin cepat pengobatannya ibu saya, semakin besar kemungkinan untuk ibu sembuh.
Riwayat Kesehatan Ibu Yatini
6 Maret 2019
19 Maret 2019
Ibu melakukan Kontrol yang pertama kali setelah 1 minggu dari operasi, untuk awal-
awal ibu harus melakukan control setiap 1 minggu sekali, di control yang pertama ini
dokter mengambil benang jahit yang ada di badan ibu dan memberikan resep obat yang
harus di tebus, semua biaya ditanggung sendiri dan tidak dicover dengan BPJS, untuk
setiap 1 kali control harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 2 Juta Rupiah.Kondisi Luka
masih belum kering dan harus diganti perban setiap 2 hari sekali.
Ibu melakukan Kontrol yang kedua, untuk kondisi luka sudah membaik dan dilakukan
pengambilan benang jahit
09 April 2019
Ibu melakukan Kontrol yang ketiga, untuk kondisi luka sudah makin membaik dan
dilakukan pengambilan benang jahit lagi, pada saat hari ini luka ibu hanya kecil yang
belum kering untuk yang lainnya sudah kering membaik dan pergantian perban bisa
dilakukan setiap 3 hari sekali, Dokter spesialis bedah mengatakan ibu harus melakukan
kemoterapi, dan kemoterapi direkomendasikan ke Surabaya dengan rumah sakit yang
bertipe kelas A. Karena ibu saya takut akan kemoterapi dokter menyarankan agar
membeli obat yang mempunyai efek yang sama dengan obat kemoterapi, akhirnya ibu
saya memilih jalan itu, nama obatnya XELODA, yang hanya bisa dibeli di Apotek Kimia
Farma.
Karena Sudah tidak ada uang yang dipakai untuk control, ibu memutuskan untuk tidak
melakukan control, dan memilih untuk meminum obat yang direkomendasikan dokter
tersebut. Sampai sekarang ibu saya masih meminum obat tersebut