OLEH :
I Dewa Alit Sadhu Gunawan, S.Kep
C1222014
A. DEFINISI
Febris (demam) adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk
ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C).
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam
tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi
(bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat –
Febris (demam) merupakan suatu keadaan saat suhu tubuh seseorang berada
diatas normal atau diatas 37,5°C yang merupakan salah satu gejala saat tubuh
suatu tanda gejala dari penyakit. Umumnya demam sebagai bentuk respon infeksi atau
inflamasi yang disebabkan oleh bakteri, virus dan patogen lain, namun apabila
demam yang terjadi sangat tinggi maka akan membahayakan (Setyowati, 2017).
kondisi seseorang ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal (>37,5°C) yang
dapat terjadi apabila seseorang mengalami infeksi atau inflamasi yang disebabkan oleh
B. ANATOMI FISIOLOGI
Hipotalamus merupakan bagian ujung anterior diensefalon dan di depan
nucleus interpedunkularis. Hipotalamus terbagi dalam berbagai inti dan dareah inti.
Hipotalamus terletak pada anterior dan inferior thalamus. Berfungsi mengontrol dan
mengatur system saraf autonom, Pengaturan diri terhadap homeostatic, sangat kuat
dengan emosi dan dasar pengantaran tulang, Sangat penting berpengaruh antara
system syaraf dan endokrin. Hipotalamus juga bekerjasama dengan hipofisis untuk
hormonal dengan kelenjar hipofisis. Hipotalamus juga sebagai pusat lapar dan
mengontrol berat badan. Sebagai pengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif dan
seksual dan pusat respons emosional (rasa malu, marah, depresi, panic dan takut).
terutama bergantung pada interaksi antara dua area : area “makan” lateral di anyaman
Perangsangan pusat makan membangkitkan perilaku makan pada hewan yang sadar,
sedangkan kerusakan pusat makan menyebabkan anoreksia berat yang fatal pada
Jalur aferen dan eferen utama dari dan ke hipolamus sebagian besar tidak
yang badan selnya terdapat di nucleus arkuata dan berujung pada atau dekat kapiler
hipofisis serta hubungan vascular antara hipotalamus dengan lobus anterior. Secara
posterior sebagian besar tersusun dari berbagai ujung akson yang muncul dari
hipotalamohipofisis.
Bagian-bagian ini serta fisiologi keseluruhan dari keadaan tidur dan terjaga
dibakar.
Sel pada tumbuhan dan hewan mengalami fluktuasi ritnis dalam berbagai
fungsinya yang lamanya sekitar 24 jam, yang disebut bersifat sirkadian. Pada
hati, irama ini dipengaruhi oleh pola asupan makanan,tetapi pada hampir semua
sel lain irama diselaraskan oleh sepasang nucleus suprakiasmatik (SCN), satu di
C. ETIOLOGI
a) Riwayat Penyakit
b) Adanya Infeksi
c) Imunisasi
d) Suhu Lingkungan
demam, hal ini dikarenakan suhu tubuh akan menyesuaikan dengan suhu
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Nurarif & Kusuma, 2016) tanda dan gejala terjadinya febris adalah :
d) Menggigil
e) Dehidrasi
h) Lema
E. PATOFISIOLOGI
Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi berinteraksi dengan
mekanisme pertahanan proses. Saat mekanisme ini berlangsung, bakteri atau pecahan
jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag, serta limfosit pembunuh yang
memiliki granula dalam ukuran besar. Seluruh sel ini kemudian mencerna hasil
pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukinke dalam cairan tubuh (zat
pirogen/pirogen endogen).
demam dengan cara meningkatkan temperatur tubuh dalam waktu 8-10 menit.
elektrolit dapat mengakibatkan demam karena cairan dan elektrolit ini mempengaruhi
F. Pathway
Perubahan konsentrasi
ion di ruang
Reaksi inflamasi
ekstraseluler
Suhu tubuh
Usia 20 bulan meningkat
Kurang
pengetahuan
kemampuan
indentifikasi Hipertermi
masalah (-)
Lingkuangan
yang di rasakan
tidak nyaman
tersedia untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat
diperiksa bebrapa uji seperti uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi
permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk
membuat diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang
1. Pengertian Pertumbuhan
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiflikasi sel-sel tubuh dan juga
karena bertambah besarnya sel yang berarti ada pertambahan secara kuantitatif
seperti bertambahnya ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala (IDAI,
2011).
kemudian secara berangsur-angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah.Pada masa fetal
pertumbuhan kepala lebih cepat dibandingkan dengan masa setelah lahir, yaitu
5, yaitu:
yaitu :
• 14 – 21 tahun adalah masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak
menjadi dewasa.
2. Ciri-ciri Pertumbuhan
pertumbuhan bila terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan,
lingkar dada, perubahan proporsi yang terlihat pada proporsi fisik atau organ
manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi sampai dewasa, terdapat ciri baru
yang secara perlahan mengikuti proses kematangan seperti adanya rambut pada
daerah aksila, pubis atau dada, hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa
pertumbuhan seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya
refleks tertentu.
utama yaitu:
yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik dan ras atau suku bangsa.
Apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dengan baik dalam lingkungan
b. Faktor Eksternal
kesehatan prenatal, nutrisi, istirahat, tidur dan olah raga, status kesehatan, serta
1. Pengertian Perkembangan
dan belajar.
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan
sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan
sosial anak.
2. Prinsip Perkembangan
Dari sisi umur pun dapat diperkirakan perkembangan anak. Anak usia satu
(experience).
kematangan untuk satu kemampuan muncul ditentukan oleh diri anak sendiri.
Faktor gizi dan kesehatan turut menentukan terjadi proses kematangan. Faktor
kemampuan muncul. Hal itu penting karena sangat erat dengan kesiapan
belajar. Oleh Montessori dikenal dengan masa ’siap’. Anak yang belajar
belum matang atau belum siap berdiri tidak akan bisa berdiri walau sering
dilatih. Bahkan, kalau dilatih terus bisa merusak kaki. Kaki anak bisa menjadi
bengkok (bentuk X atau O). Pada saat anak siap anak perlu dilatih sehingga
itu terbentuk
e. Proses perkembangan terjadi dari atas ke bawah (Cepalocaudal) dan dari dalam
ke luar (proximodistal).
Anak yang hidup di sekitar orang yang biasa berbicara dengan suara
tinggi, kuat dan keras akan membuat anak juga memiliki cara bicara yang
seperti itu juga. Misal, orang Batak Toba memiliki kebiasaan berbicara dengan
suara tinggi dan cepat. Kebiasaan ini juga akan muncul dalam perilaku anak
3. Tahap-Tahap Perkembangan
bagi ke dalam masa-masa perkembangan, hal ini dapat dipahami dalam hubungan
seperti menunjang berat tubuh di atas kaki, dan keahlian motorik halus seperti
gerakan halus yang dilakukan oleh tangan dan jari. Pertumbuhan dan
gerak, menangis. Usia setahun secara berangsur dapat mengucapkan kalimat satu
kata, 300 kata dalam usia 2 tahun, sekitar usia 4-5 tahun dapat menguasai bahasa
ibu serta memiliki sifat egosentris, dan usia 5 tahun baru tumbuh rasa sosialnya
kemudian usia 7 tahun anak mulai tumbuh dorongan untuk belajar. Dalam
membentuk diri anak pada usia ini belajar sambil bermain karena dinilai sejalan
moral.
Pada usia ini anak mulai menginjak usia remaja yang memiliki rentang
masa dari usia 14/15 tahun hingga usia 21/22 tahun. Pada usia ini anak berada
perkataan kasar menjadi perkataan harian sehingga dengan sikap emosional ini
mendorong anak untuk bersikap keras dan mereka dihadapkan pada masa krisis
kedua yaitu masa pancaroba yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke masa
pubertas. Dalam kaitannya dengan kehidupan beragama, gejolak batin seperti itu
1. Pengertian
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan
dirawat di rumah sakit.Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi
dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut
menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupunorang tua dan
yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan
adalah suatu proses karena alasan berencana maupun darurat yang mengharuskan
anak dirawat atau tinggal di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang dapat
semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyaknya faktor,
baik faktor dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya),
perawatan.
langsung terhadap anak, secara fisiklogis anak akan merasakan perubahan perilaku
dari orang tua yang mendampingi selama perawatan. Anak menjadi semakin stres
dan hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan, yaitu menurunnya respon imun.
kemampuan koping yang dimilikinya. Pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit
adalah kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri.
Berikut ini reaksi anak terhadap sakit dan dirawat di rumah sakit sesuai dengan
dengan orang tua sehingga ada gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih
sayang. Pada anak usia lebih dari enam bulan terjadi stranger anxiety atau
cemas apabila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya dan cemas
karena perpisahan. Reaksi yang sering muncul pada anak usia ini adalah
pergerakan tubuh yang banyak, dan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan
(Supartini, 2012).
stresnya. Sumber stres yang utama adalah cemas akibat perpisahan. Respons
perilaku anak sesuai dengan tahapannya,yaitu tahap protes, putus asa, dan
menangis kuat, menjerit memanggil orang tua atau menolak perhatian yang
diberikan orang lain. Pada tahap putus asa, perilaku yang ditunjukkan adalah
bermain dan makan, sedih, dan apatis. Pada tahap pengingkaran, perilaku yang
perasaan takut mati, dan adanya kelemahan fisik. Reaksi terhadap perlukaan
atau rasa nyeri akan ditunjukkan dengan ekspresi baik secara verbal maupun
sekolah sudah mampu mengontrol perilakunya jika merasa nyeri, yaitu dengan
(Supartini, 2012).
sebayanya. Apabila harus dirawat di rumah sakit, anak akan merasa kehilangan
rumah sakit membuat anak kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menjadi
perawatan atau tindakan yang dilakukan padanya atau anak tidak mau
kooperatif dengan petugas kesehatan atau menarik diri dari keluarga, sesama
pasien, dan petugas kesehatan (isolasi). Perasaan sakit karena perlukaan atau
Melalui peningkatan kontrol orang tua pada diri anak diharapkan anak
keperawatan anak. Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan
secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai teknik misalnya
sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi pada saat anak dalam
(Supartini, 2012).
BAB III
A. PENGKAJIAN
b. Riwayat kesehatan : mengenai kondisi kesehatan klien baik dahulu atau saat ini
d. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk
rumah sakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang
menyertai demam (misalnya: mual, muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot
e. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain
pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik/tidak)
h. Pemeriksaan persistem:
2) Sistem pernafasan
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem gastrointestinal
5) Sistem integument
6) Sistem perkemihan
3) Pola eliminasi
4) Pola aktivitas dan latihan
i. Pemeriksaan penunjang
(mengenaifebris)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut Nursalam (2013) evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu :
Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, Joanne M.(2016). Nursing
Intervention Classification (NIC), 6th Edition.Indonesia:Elsevier.
Cahyaningrum, E.D & Putri, D.(2017). Perbedaan Suhu Anak Demam Sebelum Dan
Setelah Kompres Bawang Merah. STIKes Harapan Bangsa Purwokerto. Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan
Hartini, Sri, Pertiwi, P.P.(2015). Efektifitas Kompres Air Hangat Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1 - 3 Tahun Di SMC RS Telogorejo
Semarang. Jurnal Keperawatan
NANDA International. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017Edisi 10. Jakarta : EGC.
Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar