Anda di halaman 1dari 8

TATA KELOLA KOPERASI MODERN

"MELALUI TRANFORMASI DIGITAL


TANPA MENGABAIKAN JATI DIRI KOPERASI"

Muhammad Arsad Dalimunte


Pembelajar yang sedang berproses
PENDAHULUAN BERUJUNG TANYA
Thema membangun "koperasi modern" mengemuka seiring menguatnya
kampanye industri 4.0 yang ditandai dengan berlangsungnya "desrupsi"
atau "perubahan radikal" dalam tata kelola bisnis. 3 (tiga) ciri yang melekat
adalah IoT (Internet of things); robotic dan ; AI (Artificial
Intiligence)/kecerdasan buatan. Perubahan revolusioner itupun seolah
membawa pada 2 (dua) pilihan; "adaptasi atau mati". Ditengah
berlangsungnya upaya keras beradaptasi, Covid-19 terjadi dan menjadi
musibah international.

Awalnya, Pandemi Covid-19 adalah tentang persoalan kesehatan dan


www.arsadcorner.com

keselamatan. Namun, dalam perkembangannya, berlangsungnya Covid-19


berdampak pada semua aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek ekonomi.
Adanya pembatasan jarak dan larangan berkerumun sebagai bagian dari
upaya menekan laju penyebaran Covid-19 telah begitu banyak memberi
dampak pada cara masyarakat ber-ekonomi, mulai dalam meng-akses
kebutuhan (barang dan jasa) maupun dalam memproduksi & memasarkan
(barang dan jasa).

Dampak selanjutnya juga menyentuh dalam hal bertransaksi dan metode


pembayaran. Kalau sebelumnya masyarakat akrab dengan "transaksi
manual"dimana pembeli bertemu dengan penjual secara langsung, saat ini
masyarakat (baca: konsumen) di "paksa keadaan" untuk bertransaksi
dengan cara tidak langsung. Hal ini menjadi "jalan mulus" bagi percepatan
"ekonomi digital" yang ditandai dengan banyaknya aplikasi bermunculan.
Pertanyaan apakah perubahan atau pergeseran tata cara masyarakat ber-ekonomi
menariknya ini akan menjadi perilaku permanen, ataukah akan kembali ke pola
adalah : semula saat Covid-19 berakhir?
01
Berangkat dari Kumpulan Orang yang Men-cerdaskan
1. Koperasi adalah "kumpulan

APA?? Kumpulan sukarela


orang" yang men-cerdaskan.

Orang otonom
Setara
2. Fokus koperasi adalah
"membangun orang"
3. untuk itu, koperasi
menyelenggarakan
pendidikan kepada anggota
untuk secara berkelanjutan
memenuhi ekonomi 4. Disamping mengajarkan
KOPERASI MENGAPA? aspirasi & Sosial bagaimana bersama di
Kebutuhan Budaya keberagaman dalam
semangat kekeluargaan,
juga mengajarkan
bagaimana menjadi insan
Mereka miliki
produktif dalam lingkar
BAGAIMANA? Melalui bersama
kebijaksanaan.
Perusahaan mereka
kendalikan 5. idealnya, ada perbedaan
secara seseorang sebelum dan
demokratis sesudah berkoperasi

www.arsadcorner.com 02
Ber-koperasi merupakan tindakan sadar untuk
"menolong diri sendiri" di ruang kebersamaan
melalui pembangunan"kerjasama produktif" yang
didalamnya ada "penyatuan komitmen &
penggabungan sumber daya"
bagi pencapaian tujuan/cita2 bersama

03
SEKILAS MEMBINCANG HAKEKAT KONTEMPLASI TENTANG "THEMA
PERUSAHAAN KOPERASI PRODUKTIVITAS" PERUSAHAAN KOPERASI

HAKEKAT Perusahaan Koperasi adalah 1. Ketika koperasi menyelenggarakan : (i) layanan


01 "media/sarana" untuk menjawab aspirasi dan pemenuhan "kebutuhan konsumsi anggota" (seperti
www.arsadcorner.com

kebutuhan anggota. toko, laundry, warung makan/cafe, dsb) thema


produktivitas yang rasional adalah "benefit oriented".
Dengan demikian, anggota akan memperoleh harga
02 JENIS AKTIVITASNYA tergantung pada
aspirasi & kebutuhan anggota.
yang lebih efisien.
2. Ketika koperasi menyelenggarakan layanan untuk
"mendukung usaha anggota", thema produktivitas
yang rasional adalah "benefit oriented". Dengan
AZAS SUBSIDIARI merupakan kode etik dalam demikian, usaha yang diselenggarakan anggota ter-
03 menetapkan "aktivitas perusahaan koperasi"
sehingga usaha koperasi dan usaha anggota
akselerasi lebih tumbuhkembang.
3. Ketika koperasi menyelenggarakan usaha yang
tidak bersaing dan atau saling meniadakan. "tidak memiliki hubungan langsung dengan
kebutuhan anggota" (misalnya koperasi menggarap
ROH usaha harus tegas mulai dari rencana sebuah peluang usaha), thema produktivitas yang
04 pendirian, sehingga dimiliki dasar dalam
pengelolaannya.
rasional adalah "profit oriented". Dengan demikian,
usaha yang diselenggarakan anggota ter-akselerasi
lebih tumbuhkembang.
"PRODUKTIVITAS" dalam perusahaan koperasi
Dengan demikian setiap anggota bisa
05 bisa dalam wujud SHU (profit Oriented) atau
manfaat (benefit oriented). Hal ini tergantung merasakan secara nyata bahwa ber-
pada anggota selaku penentu dan sekaligus koperasi adalah tindakan sadar
penikmat layanan koperasi
"menolong sendiri" 04
1. Hari ini adalah era digital dimana
kemajuan teknologi telah
merubah demikian banyak hal
(baca: desrupsi) di kehidupan
manusia, seperti cara berinteraksi
KETIKA MODERNISASI & berkomunikasi; meng-akses
KOPERASI MELALUI kebutuhan; mem-produksi barang,
TRANSFORMASI DIGITAL memasarkan; delivery; pelayanan
transaksi; sistem pembayaran;
dsb
2. Adaptasi menjadi keharusan, jika
tidak berpotensi mengakibatkan
ketertinggalan atau bahkan
kematian.
3. Bagaimana koperasi ketika
melakukan tranformasi digital?

05
A. BAHAN KONTEMPLASI BER-TRANSFORMASI C. DAMPAK YANG DIHARAPKAN
1. Ber-transformasi-lah bukan karena "latah" atau
1. meningkatkan performance layanan koperasi
www.arsadcorner.com

hanya untuk dikatakan "keren" atau "modern"


2. Pastikan ber-transformasi ke digital
2. peningkatan kualitas budaya organisasi dan
menghasilkan "nilai tambah" baru sehingga ber- perusahaan.
koperasi tetap mewujud sebagai "kumpulan orang 3. Memudahkan anggota dalam meng-akses kebutuhan
yang men-cerdaskan" di koperasi
4. Meningkatan kecepatan dalam pelayanan.
B. FAKTOR2 YANG PERLU DIPERHATIKAN 5. meningkatkan kecepatan dalam ber-keputusan.
6. meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas yang
DALAM BER-TRANSFORMASI
berdampak pada penguatan kenyamanan anggota.
1. Peluasan visi dan ketersediaan Konsep 7. meningkatkan efisiensi tanpa menegasikan
komprehensif efektivitas dan juga meningkatkan produktivitas
2. Statistik Anggota Berdasarkan Usia, untuk 8. semakin men-dekatkan anggota terhadap koperasi
memastikan potensi kemampuan anggota 9. meningkatkan "trust" internal dan eksternal sehinga
adaptasi anggota terhadap "digitalisasi mendorong "akselerasi" tumbuhkembang yang
layanan". berimbas pada peningkatan kesejahteraan anggota
3. kesiapan SDM Pengurus, Pengelola dan secara berkelanjutan.
Pengawas atas segala perubahan dan dampak 10. dsb
digitalisasi.
4. Rasionalitas Jumlah anggota untuk menakar ter-integrasinya "partisipasi subyektif"
kelayakan investasi yang dikeluarkan dalam dan "rasionalitas layanan"
ber-transformasi ke digital.
5. Pengelolaan dampak atas perubahan 06
Penghujung
Berinovasi untuk menjadi lebih baik adalah wajib, termasuk ber-transformasi ke digital. Melalui inovasi,
diharapkan koperasi akan lebih ramah dengan perubahan dan kemajuan IPTEK dan berujung pada pengayaan
"nilai tambah" yang men-sejahterakan anggota dan juga masyarakat. Jadi, kuncinya adalah "nilai tambah"
Sejalan dengan itu, ketika koperasi men-digitalisasi layanannya, maka harus dipastikan akan mendatangkan
kebaikan-kebaikan baru dan membangunkan harapan tambahan yang membuat anggota merasa lebih asik dan
nyaman.

Untuk itu, sebagai bagian dari inovasi, "transformasi digital" di lingkaran koperasi hendaklah bukan karena latah
atau semata-mata hanya untuk disebut "keren", tetapi terkonsep secara komprehensif , tersistematis dan
terukur. Dengan demikian, transformasi ini benar-benar mendatangkan suasana baru bercita rasa kekinian dan
juga meningkatkan kebermanfaatan koperasi bagi anggota yang mewujud dalam "nilai tambah" yang terus
tumbuh dan semakin men-sejahterakan. Dalam hal yang demikian, anggota akan menjadi semakin percaya kalau
koperasi bernar-benar bekerja untuk kepentingan mereka. SIngkatnya, ketika koperasi melakukan transfrmasi
digital pastikan hal itu tidak saja menguatkan sisi pelayanan usaha saja, tetapi juga menguatkan organisasinya
sehingga mewujud koperasi yang meng-anggota.

ke ha r us an
si a d a la h as i
si ko p er a iri k o pe r
ode rn isa k an ja ti d
M en an gg a l r an g ya n g
tan pa m m pu la n o
k u
sebagai encerdaskan
m 07

Anda mungkin juga menyukai