Anda di halaman 1dari 7

BAB.

I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama ternyata bukan hal
yang mudah. Diperlukan sikap toleransi yang tinggi, saling memahami karakter
satu sama lain, dan menghargai setiap perbedaan yang muncul sewaktu-waktu,
baik perbedaan ide atau gagasan, maupun perbedaan selera, dan lain-lain. 
Dari sekian banyak hubungan, mulai hubungan pertemanan hingga bisnis,
hubungan percintaan bisa jadi yang paling rumit. Sebagaimana diungkap
Yusrianto dalam buku Tanda-Tanda Anda Berhubungan dengan Orang yang
Salah (Diva Press, 2014), bahwa hubungan cinta mungkin termasuk yang paling
rumit karena melibatkan perasaan atau hati.
Banyak orang tidak sanggup mempertahankan hubungan cinta karena
tidak memiliki komitmen serta arah dan tujuan yang jelas. Cinta hanya dijadikan
sebagai pelampiasan nafsu belaka. Padahal, cinta itu fitrah yang di dalamnya
terdapat nilai-nilai kesucian, di mana penghargaan dan ketulusan termasuk poin
utama.
Yusrianto menguraikan, merajut hubungan dengan siapa pun dalam bingkai kasih
sayang dan penuh penghormatan memang tidak mudah. Terkadang Anda harus
berhadapan dengan pribadi-pribadi yang sejak awal sudah kelihatan perangai
buruknya. Dalam kasus ini, sudah pasti Anda harus waspada. Namun demikian,
banyak juga pribadi-pribadi yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya
mengenakan topeng-topeng kepalsuan yang sangat berbahaya. 
Barangkali Anda pernah merajut hubungan percintaan dengan sesosok pria
atau wanita idaman Anda. Tetapi, seiring berjalannya waktu, ternyata dia yang
Anda puja-puja itu memiliki perangai yang buruk. Kekecewaan dan
ketidakbahagiaan itu pun perlahan menggelayuti hubungan Anda. Ketika ini
terjadi berarti Anda sedang merajut hubungan dengan orang yang salah, orang
yang ternyata tidak mencerminkan sosok yang Anda idam-idamkan selama ini
(Tanda-Tanda Anda Berhubungan dengan Orang yang Salah, halaman 15-16).

1
Penting direnungi bersama, bahwa dalam menjalin hubungan dengan
orang lain, jangan sampai kita salah langkah. Salah langkah di sini misalnya
kualitas hidup kita yang semula bagus berubah menjadi buruk ketika berhubungan
dengan seseorang.
Contoh paling mudah, ketika kita berhubungan dengan Si A misalnya, kita jadi
gemar melakukan hal-hal buruk seperti yang biasa dilakukan oleh si A. Oleh
karenanya, berusahalah untuk selalu waspada ketika hendak menjalin hubungan
dengan orang lain, terlebih orang yang baru kita kenal. Jangan sampai terpengaruh
kebiasaan buruknya.
Pengaruh moralitas. Begitulah kira-kira yang harus Anda waspadai. Dalam
konteks hubungan apa pun, biasanya sikap atau moralitas saling mempengaruhi
antara Anda dan pasangan atau partner Anda. Jika Anda terbawa ke dalam
perilaku yang baik, pasti sosok yang Anda gandeng itu memberikan pencerahan
dalam kehidupan Anda.
Bila sebaliknya; Anda terpengaruh sikap-sikap yang tidak baik yang
dibawa oleh pasangan atau partner Anda , berarti menandakan bahwa Anda
sedang berhubungan dengan orang yang salah (Tanda-Tanda Anda Berhubungan
dengan Orang yang Salah, halaman 75).
87 % siswa sekolah menengah telah mencoba alkohol dan menurut Gallup
Youth Survey, 27 % remaja mengatakan bahwa sangat mudah bagi mereka untuk
mendapatkan minuman beralkohol. Alkohol adalah tiga penyebab utama kematian
remaja dan anak muda : kecelakaan mobil, pembunuhan dan bunuh diri. Volume
ini menjelajahi beberapa isu yang dihadapi anak muda, termasuk pesta minuman
keras dan ketagihan terhadap zat lainnya..
Kondisi pada saat ini adalah masyarakat kian mudah menemukan miras
karena penjualannya kian terbuka dan menjamur di berbagai minimarket. Dengan
makin maraknya minimarket di berbagai tempat, maka “penyebaran” miras pun
makin meluas sampai ke pelosok-pelosok. Yang memprihatinkan adalah
pembelinya yang terbanyak adalah anak-anak dan/atau remaja yang berusia di
bawah 21 tahun.

2
Mengapa anak-anak dan/atau remaja dapat membeli miras dengan mudah?
Penyebab utamanya adalah harganya yang relatif murah. Selain itu mereka dapat
dengan mudah membelinya. Selama ini minimarket di lingkungan kita tak
mempunyai kontrol sosial dan tanggung jawab moral terhadap anak bangsa.
Mereka menjual miras pada anak-anak, tanpa terlebih dahulu menanyakan kartu
identitasnya untuk memastikan usianya sudah pantas membeli miras dan minol
tersebut.

Menyikapi hal tersebut, perlu keaktifan masyarakat dan pemerintah untuk


melawan miras ini. Pemerintah perlu segera mengesahkan peraturan tentang miras
dan penegakan hukumnya. Selain itu pemerintah juga perlu mengendalikan
penjualan miras sekaligus kepemilikan miras di dalam masyarakat. Bahkan bila
perlu pajak miras dinaikkan sehingga harga jual miras semakin mahal, agar para
remaja tak lagi dapat membelinya dengan mudah.
Di lain pihak, masyarakat perlu melakukan kontrol sosial dan melakukan
aksi kampanye anti-miras. Orang tua pun perlu membekali anak-anaknya dengan
ilmu agama yang mendalam agar anak-anak tak mudah tergoda oleh miras. Selain
itu, anak-anak juga perlu mendapatkan informasi yang cukup tentang bahayanya
miras, agar mereka tak coba-coba mengonsumsi minuman berbahaya tersebut.

Saat ini telah muncul Gerakan Nasional Anti-Miras (GENAM) yang dipelopori
oleh Fahira Idris. Gerakan ini bertujuan untuk melindungi remaja dari bahaya
miras di usia remaja (hal. 138). Gerakan ini muncul sebagai salah satu bentuk
keprihatinan masyarakat akan bahaya miras bagi para remaja, sekaligus sebagai
upaya untuk menjauhkan remaja dari pengaruh miras yang kian hari kian tak
terbendung itu.
Gerakan Nasional Anti-Miras ini perlu didukung mengingat bahaya yang
dapat ditimbulkan dari para pecandu miras. Tentu saja bagi para remaja pecandu
miras akan mengalami gangguan, bukan saja fisiknya namun juga mentalnya.
Selain itu, masyarakat juga akan menerima akibat dari para pecandu miras
tersebut. Hampir setiap hari diberitakan berbagai tindak kriminal yang sebagian

3
besar terjadi akibat pengaruh dari miras. Yang memprihatinkan berbagai tindakan
kriminal itu dilakukan oleh para remaja yang tanpa sengaja berbuat kejahatan
karena dalam pengaruh miras.
Alkisah, seorang pemuda sedang memukuli seorang laki-laki tua. Melihat
kejadian itu, orang- orang
pun bermaksud menyelamatkannya. Namun, anehnya, si lelaki tua tersebut justru
berkata, “Biarkan saja, sebab sesungguhnya aku pernah memukuli ayahku
di tempat ini juga.
Hari ini orang tua banyak menghadapi fenomena-fenomena pada anak-
anak yang membuat mereka bertanya-tanya akan solusinya. Misalnya, anak-anak
suka berbohong dan berkata kasar. Ada lagi anak yang introvert represi dan lain
sebagainya. Jika sejak awal anak tumbuh dengan karakter yang buruk, bagaimana
nanti mereka pada saat dewasanya, apakah menjadi anak yang saleh atau durhaka,
wal ‘iyadzu billah. Agar orang tua tidak salah mengasuh, buku ini memaparkan
problematika serta solusi Islami dalam mendidik anak. Bagaimana seharusnya
orang tua memberikan hak-hak anaknya baik sebelum maupun setelah lahirnya.
Tak ketinggalan pula doa-doa yang rajin dipanjatkan orang tua sebagai
manifestasi iman dan tawakalnya kepada Allah SWT dalam mendidik anak.

4
BAB.II
PEMBAHASAN

Berikut Perilaku tercela dalam pergaulan remaja

1. Pergaulan bebas (free sex)

Dalam lingkungan masyarakat yang bernorma, hubungan seksual sebelum


atau di luar nikah tidak dapat dibenarkan, khususnya norma agama, sosial maupun
mor- al dan dianggap sebagai bentuk penyimpangan perilaku dalam kehidupan
masyara- kat. Hubungan seksual akan dianggap sah dan dibenarkan apabila
seseorang sudah resmi menikah. Jenis hubungan seksual semacam ini dapat
berupa : pelacuran, kum- pul kebo dan perkosaan.

Naluri seksual yang tidak terkendali atau dilakukan tanpa aturan akan
men- datangkan kekacauan di masyarakat,antara lain adalah terjangkitnya
penyakit kela- min, perkelahian, dan kesulitan menentukan orang tua biologis dari
anak-anak yang dilahirkan. Selain itu, terjadi pula ancaman yang serius terhadap
bayi-bayi yang di- lahirkan sehingga berdampak pada pelanggaran hak asasi
manusia (HAM), seperti aborsi dan pembunuhkan bayi-bayi yang lahir dari
hubungan yang bebas tersebut. Hamil di luar nikah akan membawa malapetaka
baik bagi diri sendiri maupun orang tuanya karena membawa aib keluarga dan
mendatankan masalah.

2. Tawuran antar pelajar

Masalah kenakalan remaja sering menimbulkan kecemasan sosial karena


dapat menimbulkan kemungkinan generasi yang tidak baik, sebab anak yang
diharapkan sebagai kader penerus bangsa tergelincir ke arah perilaku yang negatif.
Perbuatan- perbuatan kenakalan anak itu diantaranya dapat berupa perkelahian
atau tawuran. Pada umumnya tawuran di awali oleh konflik yang terjadi antara
siswa di dalam satu sekolah atau siswa antar sekolah. Karena perasaan solidaritas
antar siswa di dalam sekolah masing-masing, perkelahian akan meluas dan

5
menghasilkan konflik antar siswa dari sekolah yang berlainan.Tawuran
mendatangkan bentuk penyim-pangan dan bahkan pembunuhan yang sadis.

3. Mengkonsumsi minuman keras

Alkohol dapat disebut sebagai racun protoplasmik yang mempunyai efek


dep- resen pada sistem syaraf, sehingga orang yang mengkonsumsi minuman
alkohol secara berlebihan akankehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri,
baik se-cara fisik, psikologis maupun sosial. Hal inilah yang menyebabkan
seorang pema- buk sering melakukan keonaran atau keributan bahkan perkelahian
hingga pem- bunuhan karena tidak dapat berfikir secara normal akibat pengaruh
alkohol. Oleh karena itu, pemabuk Atau alkoholis (pecandu alkohol) maupun
pengedar minuman keras dianggap melanggar norma-norma sosial dalam
masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://wisatabuku.com/salah-asuhan/ said abdul azhim


https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiK
wtvI7L79AhXgV2wGHSVxDdgQFnoECAgQAQ&url=http%3A%2F
%2Flibrary.polsri.ac.id%2Findex.php%3Fp%3Dshow_detail%26id
%3D4635%26keywords%3D&usg=AOvVaw3MAwaGeZQWdWwyz7kfIXcJ

Anda mungkin juga menyukai