Anda di halaman 1dari 3

PPIC

PPIC / Production Planning & Inventory Control

Pada intinya, PPIC bekerja sesuai dengan kaidah empat sehat lima sempurna. Empat sehatnya
adalah PDCA (Planing, Doing, Control, Action). Sedang lima sempurnanya adalah Continous
Improvement atau perbaikan terus – menerus. Secara ringkas dapat digambarkan sbb :

Planning

Semua komponen sistem manajemen harus dipersiapkan. Makanya PPIC sering disebut
Pemersiap Kerja atau Peteknik Industri. Adapun hal – hal yang biasanya dipersiapkan meliputi 5
unsur pokok, yaitu 5M (Man, Money, Material, Machine, Methode).

Man : personil yang dibutuhkan untuk menempati masing – masing stasiun kerja harus
dipersiapkan dan ditetapkan kebutuhannya sesuai dengan Standart kompetensi yang
seharusnya.

Money : maksudnya bukan uang, tetapi biaya. Artinya perencanaan biaya, atau lebih fokus pada
penentuan Harga Pokok Produk. Pada perusahaan besar, bagian cost accounting sudah
termasuk merencanakan harga pokok produk.

Material : Bahan baku, bahan pendukung dll harus direncanakan kebutuhannya dan dikendalikan
persediaan / stoknya. Sediaan yang banyak belum tentu efisien. Banyak metode – metode yang
bisa dipergunakan dalam menentukan rencana kebutuhan dan tingkat sediaan yang tepat. Salah
satunya dengan metode MRP (Material Requirement Planning).

Machine : Pada masing – masing stasiun kerja harus ditetapkan spesifikasi dan jumlah mesin
yang diperlukan berikut tata letak / layout yang tepat agar tercapai efisiensi dan tidak ada
pemborosan karena handling / transportasi serta tidak terjadi arus balik (proses berulang).

Methode : Menetapkan sasaran / target dan strategi masing – masing stasiun kerja.
Pembuatan prosedur kerja dan petunjuk teknis / manual instruction yang dilengkapi dengan
peralatan / tooling yang diperlukan. Standart Mutu Produk perlu ditetapkan untuk menjaga
kestabilan kualitas.
Dengan 5M tersebut, pada akhirnya PPIC dituntuk untuk bisa membuat jadwal produksi yang
sesuai dan waktu pengiriman yang tepat.

Doing

Yaitu proses realisasi dari perencanaan / planning. Dimulai dari pembuatan surat perintah kerja,
pendelegasian tugas dan wewenang masing – masing seksi serta mensosialisasikan spek –
spek perencanaan lewat media presentasi kepada jajaran produksi. Bagian produksi
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaannya.

Controll

Proses selanjutnya adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Bagian PPIC bertanggung


jawab terhadap kelancaran proses produksi. Mutu / kualitas hasil kerja tiap stasiun kerja
dipantau dan dikendalikan sesuai dengan standart mutu produk yang telah ditetapkan. Pada
intinya, proses control adalah memastikan bahwa realisasi produk telah sesuai dengan yang
direncanakan. Setiap ketidaksesuaian dicatat sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan berikutnya.

Action

Action adalah melakukan tindakan pencegahan dan atau perbaikan. Semua ketidaksesuaian
yang telah tercatat dianalisa untuk ditetapkan tindakan apa yang harus dilakukan. Prinsip skala
prioritas harus dipakai dalam menentukan tindakan mana yang harus didahulukan. Metode
kerjanya biasanya dengan Brainstorming, Diagram Pareto, Diagram Fishbone dll.

Continual Improvement

Keempat point diatas belum sempurna jika tidak ada perbaikan terus – menerus (berkelanjutan).
Pastikan bahwa ketidaksesuaian yang telah diambil langkah perbaikan dan pencegahannya
tidak terulang kembali. Kampanyekan setiap ada metode atau cara kerja yang baru kepada
setiap pelaku produksi. Usahakan setiap informasi yang penting sedapat mungkin sampai
kepada lini yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai