Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

World Health Organization (WHO) telah menetapkan standar penggunaan


obat rasional berdasarkan indikator peresepan, pelayanan pasien dan fasilitas
kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai penggunaan obat rasional
berdasarkan indikator WHO di Puskesmas Nanggalo Kota Padang. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian potong
lintang (cross sectional) dilakukan di Puskesmas Nanggalo pada bulan Oktober
2022 – Februari 2023. Analisis data penelitian di analisis secara deskriptif. Pada
indikator peresepan terutama untuk parameter rata-rata jumlah obat yang
diresepkan untuk tiap pasien sebesar 3,69, persentase obat generik sebesar
99,47% danersentase peresepan obat dari daftar obat esensial yang ada sebesar
89,95%. Pada indkator pelayanan pasien terutama untuk parameter persentase
pengetahuan pasien tentang pengobatan yang benar sebesar 85,35%. Pada
indikator fasilitas terutama untuk parameter persentase ketersediaan obat-obat
penting adalah 90.62%. Namun, ada beberapa parameter yang telah memenuhi
standar yang ditetapkan oleh WHO, pada parameter peresepan terutama untuk
parameter persentase peresepan antibiotik 8,12% dan persentase peresepan injeksi
0%. Pada indkator pelayanan pasien terutama untuk parameter rata-rata waktu
untuk konsultasi 109,95 detik, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk penyerahan
obat 2,44 menit, persentase obat yang diresepkan secara aktual 100%, dan
persentase obat yang pelabelannya mencukupi 100%. Pada indikator fasilitas
tesedianya obat DOEN di Puskesmas Nanggalo.Kesimpulan penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan obat rasional di Puskemas Nanggalo belum
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh WHO.

Kata kunci: Penggunaan Obat Rasional, Indikator WHO, Puskesmas Nanggalo.

Anda mungkin juga menyukai