Abstrak
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
merupakan sarana yang menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah kerjanya dengan
memberikan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehalibitatif.Tujuan
penelitian ini adalah adalah untuk melakukan analisa pengadaan obat dengan menggunakan
metode konsumsi dan analisa ABC dan VEN, untuk mengetahui jumlah dan jenis obat apa
saja yang mempunyai nilai pemakaian dan investasi yang besar, dengan pendekatan
restropektif dengan data yang diperoleh dari puskesmas kota kediri. Data dari analisa ABC,
pada tahun 2016, kelompok A memiliki jumlah 20 item (21,28%) obat sebesar Rp.
153.908.696 (74,38%), kelompok B 30 item obat (31,91%) sebesar Rp. 42.569.664 (20,57%),
kelompok C 44 item obat (46,81%) sebesar Rp. 110.444.327 (5,05%). Total biaya untuk
seluruh item obat di Puskesmas SUKORAME sebesar Rp.206.922.678. Pada tahun 2017,
kelompok A memiliki jumlah 26 (23,42%) item sebanyak Rp. 131.274.911 (46,66%),
kelompok B memiliki jumlah obat 39 (35,14%) sebanyak Rp. 61.430.551 (21,83%),
kelompok C memiliki jumlah obat 46 (41,44%) item obat sebesar Rp. 88.636.589 (31,50%).
Total biaya keseluruhan obat di puskesmas SUKORAME pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp.
281.342.052. Data dari analisa ABC,pada tahun 2017.kelompok A 31 (20,81%) item sebesar
Rp. 220.477.948 (74,60%), kelompok B 50 (33,56%) sebesar Rp. 60.102.026 (20,34%),
Kelompok C 68 (45,64%) sebesar Rp. 14.959.386 (5,06%). Total biaya untuk seluruh item
obat di Puskesmas Ngletih sebesar Rp. 295.539.360. Pada tahun 2018, kelompok A 27 item
(17,42%) obat sebesar Rp. 292.927.083 (74,62%), kelompok B sebanyak 43 item obat
(27,74%) sebesar Rp.79.415.967 (20,23%), kelompok C ,85 item obat (54,84%) sebesar Rp.
20.204.461 (5,15%). Total biaya untuk seluruh item obat di Puskesmas Ngletih sebesar Rp
392.547.511. Serta Pengelompokan berdasarkan Analisa VEN didapatkan 13 jenis item obat
yang masuk dalam kategori vital. Kelompok obat esensial di Puskesmas SUKORAME tahun
2016 sebanyak 86 item, tahun 2017 sebanyak 107 item. Kelompok obat Esensial di
Puskesmas Ngletih tahun 2017 sebanyak 143 item, tahun 2018 sebanyak 150 item
Kata Kunci: Perencanaan, metode konsumsi, analisa ABC dan VEN, puskesmas kediri
Pendahuluan di puskesmas (Rosmania, 2015)
kegiatan yang terpadu dengan tujuan yang dikenal juga sebagai inventory
Tuntutan pasien dan masyarakat akan menjaga agar persediaan obat selalu ada
perluasan dari paradigma lama yang sistem suplai obat. Dengan adanya sistem
berorientasi kepada produk (drug inventori obat menjamin ketika ada pasien
oriented) menjadi paradigma baru yang membutuhkan obat akan memperoleh obat
Pengelolaan obat dan bahan medis (Quick, 1997, dalam Satibi, 2017).
Manajemen obat yang kurang baik akan (nilai investasi sedang) dan C (nilai
(kekurangan atau kekosongan persediaan barang yang paling penting dan perlu di
bila tidak disimpan dengan baik. Obat kebutuhan suatu perbekalan farmasi,
yang stagnant dan stockout akan dengan kata lain analisis VEN merupakan
2016 2017
60.102.0 79.415.
2 B 50 26 33,56 20,34 43 967 27,74 20,23
14.959.3 20.204.
3 C 68 86 45,64 5,06 85 641 54,84 5,15
295.539. 392.54
Jumlah 149 100
360 100 155 7.511 100 100