r = D max – D min
1 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
b. Rentang Antar Kuartil
Rentang antar kuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil
bawah. Untuk mencari rentang antar kuartil, dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
RAK = Q3 – Q1
SK = ½ (Q3 – Q1)
∑| ̅|
RS =
∑ ∑| ̅|
̅ = =9 RS = = = 1,6
2 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
b) Rumus simpangan rata-rata untuk data berkelompok:
∑ | ̅|
RS = ∑
∑ | ̅|
Maka, ̅ RS = = = 9,17
∑
3 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Perlu kita ketahui, dalam mencari data yang tepat untuk sebuah
populasi sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk memepermudah
mencarinya maka dipakai lah sampel data yang mewakili seluruh populasi.
Hal ini dapat memudahkan seseorang dalam melakukan suatu penelitian.
Misalkan suatu sampel berukuran n, dengan data: X1, X2, X3, …., Xn. Maka
simpangan baku (standar deviasi) dari sampel tersebut dapat dihitung sebagai
berikut:
a) Simpangan baku untuk data tunggal:
∑| ̅| ∑
1. Estimasi yang sifatnya bias S=√ =√
∑| ̅| ∑
2. Estimasi yang tidak bias S=√ =√
∑ ∑ ∑ ∑
= , maka S=√
Keterangan:
S = simpangan baku, n – 1 = derajat kebebasan
4 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Contoh: Suatu sampel berukuran n = 5, dengan data: 9, 6, 8, 10, 12. Maka
simpangan baku dapat dihitung sebagai berikut:
X x- ̅ | ̅|
9 0 0
6 -3 9
8 -1 1
10 1 1
12 3 9
∑x = 45 20
∑ ∑| ̅|
̅ = =9 S=√ =√ = √ = 2,24
∑ ∑ ∑ ∑
= maka, S = √
atau S=√
Nilai f x fx
41 – 50 2 45,5 2070,25 91 4140,5
51 – 60 8 55,5 3080,25 444 24642
61 – 70 15 65,5 4290,25 982,5 64353,75
71 – 80 25 75,5 5700,25 1887,5 142506,25
81 – 90 20 85,5 7310, 25 1710 146205
Jumlah 70 5115 381310,5
5 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Maka = = 109,42
=√ = 10,46
∑ | ̅| ∑ | ̅|
= maka, S=√
atau S=√
∑ – ∑
= [ ]
6 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Contoh: Nilai Mata kuliah Metode Penelitian dari 70 mahasiswa yang
telah disajikan dalam tabel distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:
Nilai f X c f.c
41 – 50 2 45,55 -2 4 -4 8
51 – 60 8 55,5 -1 1 -8 8
61 – 70 15 65,5 0 0 0 0
71 – 80 25 75,5 +1 1 25 25
81 – 90 20 85,5 +2 4 40 80
Jumlah 70 53 121
–
Maka, = [ ] = 117,2
S=√ = 10,82
∑
S=√ atau S= √
∑
Contoh:
Hasil pengamatan pada sampel pertama terhadap 28 objek, menghasilkan S1 =
5,5 , sedangkan pengamatan pada sampel kedua terhadap 46 objek, diperoleh
S2 = 6,16. Maka simpangan baku gabungan dari kedua sampel tersebut dapat
dihitung:
7 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
S=√
=√ = √ = 5,92
B. Skewness
Skewness atau disebut juga ukuran kemiringan yaitu suatu bilangan yang
dapat menunjukan miring atau tidaknya bentuk kurva suatu distribusi frekuensi.
Skewness adalah derajat ketidaksimetrisan suatu distribusi. Jika kurva frekuensi
suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan (dilihat dari
meannya) maka dikatakan menceng kanan (positif) dan jika sebaliknya maka
menceng kiri (negatif). Secara perhitungan, skewness adalah momen ketiga
terhadap mean. Distribusi normal (dan distribusi simetris lainnya, misalnya
8 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
distribusi t atau Cauchy) memiliki skewness 0 (nol). Komponen penting yang
dapat dijadikan ukuran tentang simetris atau tidak simetris dari sebuah distribusi
ialah letak dari nilai Mean, Median, dan Modus. Makin tinggi tingkat (derajat)
ketidaksimetrisan suatu distribusi frekuensi akan semakin besar pula perbedaan
antara nilai ketiga ukuran central tendency tersebut.
Pada diagram yang simetris besarnya mean = median = modus. Pada
distribusi yang tidak simetris besarnya mean ≠ median ≠ modus. Pada distribusi
semacam ini apabila datanya cukup banyak berlaku ketentuan sebagai berikut:
Mo – Me = 2 (Me - ̅ )
Mo = 3 (Me) – 2 ( ̅ )
X
Sk =
Dimana,
Sk : Koefisien skewness
X : Rata-rata
Mo : Nilai modus
S : Simpangan baku
Contoh:
Berdasarkan tabulasi angket mengenai Kepuasan Kerja Guru di SMKN 3 Depok,
tabel berikut ini menyajikan skor jawaban angket tersebut dari sampel sebanyak
80 guru sebagai berikut:
9 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Kepuasan Kerja frekuensi
50 - 54 1
55 - 59 2
60 - 64 11
65 - 69 10
70 - 74 12
75 - 79 21
80 - 84 6
85 - 89 9
90 - 94 4
95 - 99 4
Jumlah 80
Jawab:
Kepuasan f x f.x |x - ̅ | | ̅| | ̅|
50 - 54 1 52 52 -23.38 546.39 546.39
55 - 59 2 57 114 -18.38 337.64 675.28
60 - 64 11 62 682 -13.38 178.89 1967.80
65 - 69 10 67 670 -8.38 70.14 701.41
70 - 74 12 72 864 -3.38 11.39 136.69
75 - 79 21 77 1617 1.63 2.64 55.45
80 - 84 6 82 492 6.63 43.89 263.34
85 - 89 9 87 783 11.63 135.14 1216.27
90 - 94 4 92 368 16.63 276.39 1105.56
95 -9 9 4 97 388 21.63 467.64 1870.56
Jumlah 80 6030 8538.75
fX
Mencari X = = 75,37 selanjutnya mencari nilai modus,
f
Mo = +c [ ]
9
Mo = 74.5 + 5 = 76,37. Kemudian mencari nilai simpangan baku
9 15
dengan rumus,
∑ | ̅|
S=√ = 8538 .75 108.08 10.39
80 1
X Mo 75.37 76,37
Sehingga diperoleh Sk = 0,09
S 10,39
10 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Dengan menggunakan hubungan antara mean, median, modus rumus di
atas dapat diubah menjadi
Cara ke-2 metode Pearson
̅
Sk =
40 36
Me = = 74,5 + 5 = 74,5 + 0,952 = 75,452
21
Sehingga diperoleh,
Sk
3 X Md
=
3(75,37 75,45)
0,02
S 10,39
Jadi distribusi di atas mempunyai skewness negatif
2) Metode Bowley
Dalam menentukan koefisien skewness, Bowley mendasarkan pada
nilai-nilai kuartil, sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut:
Jika diperoleh:
1. Q3 - Q2 = Q2 Q1 maka hasilnya akan 0. Membentuk
kurva normal
11 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
2. Q3 - Q2 Q2 Q1 maka hasilnya akan skewness positif.
3) Metode Percentil
Untuk menghitung skewness dengan metode persentil, Sk-nya
dinyatakan dengan:
12 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
C. Kurtosis
Pengukuran Kurtosis (peruncingan) sebuah distribusi teoritis adakalanya
dinamakam pengukuran ekses (excess) dari sebuah distribusi. Sebenarnya
kurtosis bisa dianggap sebagai suatu distorsi dari kurva normal. Keruncingan
atau kurtosis adalah tingkat ketinggian puncak atau keruncingan dari sebuah
distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal.
Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga
macam, yaitu sebagai berikut:
1) Leptokurtic
Merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif menyempit. Dengan kata
lain puncak kurva hampir meruncing.
2) Platikurtic
Merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar, tumpul
puncak kurvanya.
3) Mesokurtic
Merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar
Bila distribusi merupakan distribusi simetris, maka distribusi mesokurtik
dianggap sebagai distribusi normal.
Leptokurtic
Mesokurtic
Platikurtic
Pada kurva simetris, jika skala tegak lurus kurva normal ditarik secara
memanjang dan skala horisontalnya dipersempit maka kurvanya akan menjadi
tingggi dan ramping. Sebaliknya, jika skala tegak lurusnya diperpendek dan
skala horisontal diperlebar, maka kurvanya akan menjadi pendek dan melebar.
13 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
Untuk mengetahui keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan
dengan α4 (alpha 4). Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh:
a. Nilai lebih kecil dari 3 (α4 < 3), maka distribusinya adalah distribusi
pletikurtik.
b. Nilai lebih besar dari 3 (α4 > 3), maka distribusinya adalah distribusi
leptokurtik.
c. Nilai yang sama dengan 3 (α4 = 3), maka distribusinya adalah distribusi
mesokurtik.
Dalam perhitungan untuk mengetahui runcingan kurva dapat
mendasarkan pada moment keempat. Momen keempat ialah rata-rata dari
kuatnya penyimpangan keempat dari nilai mean dalam suatu distribusi frekuensi.
Kurtosis dalam suatu distribusi frekuensi diukur atas dasar momen
keempat tersebut dan ukuran ini diberi symbol α4. Sehingga dapat dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk data tunggal;
∑| ̅| ∑| ̅|
α4 = = = =
∑| ̅|
( )
∑ | ̅| ∑ | ̅|
∑ ∑
α4 = = = =
∑ | ̅|
( ∑
)
Contoh:
1. Tentukan kurtosis dari data tunggal 3, 6, 8, 8, 10 !
Jawab:
3 6 8 8 10 35
X 7
5 5
14 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
x |x - ̅ | | ̅| | ̅|
3 -4 16 256
6 -1 1 1
8 1 1 1
8 1 1 1
10 3 9 81
Jumlah 0 28 340
Maka, α4 = = = 2,17
Jawab:
IQ f x f.x |x - ̅ | | ̅| | ̅| | ̅| | ̅|
100 - 102 5 101 505 -6.45 41.60 208.01 1730.77 8653.84
103 - 105 18 104 1872 -3.45 11.90 214.25 141.67 2550.05
106 - 108 42 107 4494 -0.45 0.20 8.51 0.04 1.72
109 - 111 27 110 2970 2.55 6.50 175.57 42.28 1141.63
112 - 114 8 113 904 5.55 30.80 246.42 948.79 7590.35
Jumlah 100 10745 852.75 19937.59
852,75
m2 8.53
100
19937 .6
m4 = 199.38
100
15 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.
∑ | ̅| ∑ | ̅|
∑ ∑
Maka, α4 = = = = = =
∑ | ̅| ( )
( ∑
)
2,74
Jadi data di atas kurvanya platikurtik (distribusi yang lebih mendatar)
1
(Q 3 Q1 )
K= 2
P90 P10
Dari hasil koefisiensi kurtosis di atas, ada tiga kriteria untuk mengetahui
model distribusi dari sekumpulan data, yaitu:
a. Jika koefisien kurtosisnya < 0,263, maka distribusinya adalah platikurtik.
b. Jika koefisien kurtosisnya = 0,263, maka distribusinya adalah mesokurtik.
c. Jika koefisien kurtosisnya > 0,263, maka distribusinya adalah leptokurtik.
16 Draft Buku Ajar Statistik Deskriptif 2021 Agus Abdillah, SE., M.Pd.E.