Anda di halaman 1dari 5

3D Modeling, AR-VR, dan Metaverse

Apa itu Metaverse? Ini adalah kombinasi dari banyak komponen teknologi, termasuk Virtual
Reality, augmented Reality, dan video di mana orang-orang "hidup" di
dalam dunia digital. (Terjemahan dari https://www.mobiloitte.com/

Metaverse di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan metaverse dalam dunia pendidikan kelak sangatlah


mungkin terjadi, ide metaverse sebagai sarana untuk membangun
budaya belajar ini sebenarnya sudah lama digagas oleh para peneliti
sebelumnya seperti chriss Collins dan Paul Maharg. Mereka memandang
potensi metaverse yang awal kali muncul di tahun 1992 melalui novel
"Metaverse" adalah kombinasi dari frasa "meta", yang berarti "di luar", Paul Stephenson sebagai hal masa depan yang memungkinkan manusia
dan “verse” yang berarti "semesta". Metaverse berarti dunia di luar alam untuk saling berinteraksi di dunia virtual sehingga akan mengubah kultur
semesta. Bagian lain dari bumi, dalam arti metaforis. Di Metaverse, dan peradaban manusia. Dunia Pendidikan juga menjadi area yang
lahan virtual, avatar, dan bahkan bangunan dapat dibeli dan dijual. Ini diprediksi akan bertransformasi dengan kehadiran metaverse ini.
biasanya dilakukan dengan menggunakan cryptocurrency. Di area yang
terlihat seperti ini, orang dapat bergerak bebas dengan teman-teman Dilansir dari data UNESCO tahun 2021, sebanyak 90% Lembaga
mereka, menghadiri acara dan membeli barang dan jasa dan melakukan Pendidikan baik Pendidikan dasar hingga Pendidikan tinggi terdampak
hal yang sama seperti di dunia nyata. oleh pandemic covid-19. Dengan situasi seperti ini, muncul berbagai
permasalahan seperti daya serap siswa mengalami penurunan Riset pun menunjukkan bahwa orang-orang generasi sekarang
dibandingkan sekolah langsung ataupun semakin repotnya orang tua merasakan adanya social presence di dalam dunia maya. Selain itu,
setelah memiliki banyak tanggungan pekerjaan ditambah membantu pemanfaatan teknologi ini juga dapat membantu sistem pembelajaran
anak belajar juga. jarak jauh yang memudahkan para stakeholder untuk lebih menghemat
biaya seperti biaya perjalanan, biaya sewa tempat tinggal untuk
Di sisi lain, guru dan dosen juga tidak kalah kesusahan, mereka kerapkali mahasiswa, ataupun biaya-biaya lain yang muncul karena pembelajaran
kesulitan untuk memformulasikan cara terbaik dalam menyampaikan isi luring.
materi serta membangun suasana kelas daring yang tidak
membosankan. Terlebih fenomena siswa yang suka melakukan off-cam Ada kelebihan pun juga ada kekurangan, membangun metaverse sebagai
dengan dalih masalah koneksi sehingga semakin menyulitkan pengajar sarana pembelajaran juga bukanlah hal yang mudah terutama di
dalam melihat keseriusan belajar mahasiswa. Indonesia. Dalam mengimplementasikan metaverse yang futuristik ini,
tentu dibutuhkan internet yang memadai dan sarana lain untuk
Melalui metaverse, Lembaga Pendidikan dan stakeholder terkait akan mengakses dunia metaverse kelak.
mendapatkan keuntungan dalam melanjutkan proses belajar-mengajar.
Permasalahan seperti kurangnya direct communication antara pengajar Berbicara mengenai internet di Indonesia, berdasarkan data speedtest
dengan murid dapat teratasi. Hal ini disebabkan metaverse membawa global index tahun 2021, kecepatan internet Indonesia masihlah jauh
suasana langsung seolah-olah kita bertemu satu sama lain meskipun dari kata memadai dengan kecepatan untuk mobile performance berada
secara virtual. Seiring berkembangnya jaman, masalah ini pun mulai di peringkat 107 dengan 15.82Mbps dan fixed broadband berada di
secara perlahan terasi dengan adanya skema untuk membangun peringkat 111 dengan 20.13Mbps.
kepercayaan dan sebuah perasaan yang membuat dunia virtual dibuat
seperti kondisi realitas.
Jika kita mengacu pada artikel circleid, kecepatan internet ideal agar Pertama, perbedaan VR dan AR yang perlu kamu ketahui ialah dari segi
akses terhadap metaverse lancer memerlukan sekitar 100-200Mbps definisi. VR dapat diartikan sebagai teknologi yang mengeksplorasi indra
dengan latency setidaknya sekitar 10ms mengacu pada artikel circleid, pendengaran, penglihatan dan sentuhan. Pengalaman dunia virtual
kecepatan internet ideal agar akses terhadap metaverse lancer melalui VR didukung oleh perangkat tambahan. Untuk menikmati VR,
memerlukan sekitar 100-200Mbps dengan latency setidaknya sekitar kamu memerlukan perangkat khusus seperti headset, sarung tangan
10ms. Maka dapat kita simpulkan bahwa kondisi Indonesia masih jauh hingga treadmill.
dari kondisi ideal. Sementara itu, AR dapat didefinisikan sebagai teknologi yang
menambahkan unsur digital pada dunia nyata. Umumnya, kamu bisa
Apa yang dimaksud dengan Augmented Realiti (AR), Virtual Reality menikmati AR pada ruang fisik melalui smartphone. Secara sederhana,
(VR), dan apa perbedaan keduanya?
perbedaan VR dan AR dari segi pengertian ialah VR dapat membawa
pengguna seakan masuk ke dunia virtual. Dilain sisi, AR hanya merubah
tampilan dunia nyata melalui ponsel atau perangkat pintar sejenis. 
Perangkat VR dan AR

3D Modeling
Dalam grafika komputer 3D, permodelan 3D adalah proses
mengembangkan representasi matematis dari setiap permukaan suatu
objek (baik mati atau hidup) ke dalam ruang tiga dimensi melalui
perangkat lunak khusus. Produk yang dihasilkan disebut model 3D.

Perbedaan VR dan AR lainnya ialah dari segi perangkat. Dalam VR, Model 3D dapat pula ditampilkan sebagai gambar dua dimensi melalui

headset menjadi perangkat utama yang kamu butuhkan. Kamu bisa proses yang disebut perenderan 3D atau digunakan dalam simulasi

kombinasikan headset VR dengan konsol game untuk merasakan komputer yang menyimulasikan peristiwa fisik. Model 3D juga dapat

interaksi dunia virtual yang lebih seru. Biasanya, kamu perlu koneksikan dicetak menggunakan perangkat percetakan 3D.

headset dengan laptop, PC atau perangkat sejenis yang memiliki (Sumber: Wikipedia)

spesifikasi minimum tertentu. 


Hardware Modeling & Rendering 3D Model HDD 2x HGST dengan 4TB, dan kasing Enthoo Evolv. Perkiraan harga

Berikut ini, Anda dapat menemukan beberapa PC terbaik yang kami pilih untuk bangunan ini adalah sekitar $2000 (-+Rp 28 Juta-an).

berdasarkan pada anggaran dan kebutuhan Anda. Spesifikasi ini paling Mengembangkan Aplikasi AR-VR Berbasis Web.
cocok untuk menggunakan perangkat lunak seperti Blender, Cinema 4D, Spesifikasi kebutuhan pengembangan:
Maya, Modo, dan alat serupa lainnya. - PC atau Laptop
- Objek 3D
Pilihan yang minimal - Platform Pengembang AR-VR berbasis web
Spesifikasi: CPU Intel G4620, motherboard Gigabyte Ga-B250M, GPU - Jaringan Internet
GTX 1050 Ti, RAM DDR4 8GB, casing Vivo V00, SSD PNY 120GB, dan HDD - Web Server
1TB. Perkiraan harga untuk jenis bangunan ini adalah sekitar $700 (-+ - Text Editor
Rp.10 Juta-an). Di samping spesifikasi tersebut, pengembang harus familier dengan
coding bahasa pemrograman HTML, Javascript, dan CSS.
Pilihan Pertengahan
Spesifikasi: CPU Intel i5-9600K, GPU GTX 1060 6GB, motherboard MSI
Z390-A, RAM DDR4 16GB, HDD 2TB, SSD MX500 250GB, dan Casing NZXT
S340. Harga sekitar $1200 (-+RP 17 juta-an).

Pilihan Kelas Atas


Spesifikasi: CPU Intel i9-9900K, GPU RTX 2080, motherboard Z390 Aorus
Pro, RAM DDR4-3200 Quad Channel 32 GB, SSD Samsung 970 EVO 1TB,

Anda mungkin juga menyukai