2. SISTEM OTOMATIS
Sistem otomatis (Automation System AS) merupakan perangkat workstation berbasis komputer
PC dan modul-modul pengkontrol microcomputer dengan kemampuan pengolahan tersebar
(distributed processing capability), dan memungkinkan penambahan fungsi input/output serta
pengembangan fungsi kontrol/pemrosesan.
Pengkontrol digital (Digital Control Unit – Controller) – terdiri dari beberapa unit sesuai sistem
yang dikontrolnya. Setiap unit beroperasi sendiri-sendiri sehingga disebut SDCU (Stand-
alone Digital Control Units), berisikan input/output (I/O) dan program-program (software)
untuk mengkontrol peralatan-peralatan yang dibawah kendalinya.
Modem – berguna untuk pengecekan jarak jauh sistem otomatis. Modem berkapasitas minimal
28.8 Kbaud dan mampu mengakses semua jaringan (network) pengkontrol
e. File Server untuk membantu konfigurasi sistem dengan workstation lebih dari satu.
Sistem otomatis melaksanakan kontrol, deteksi alarm, manajemen pelaporan dan informasi
untuk semua fasilitas, dan Wide Area Network (WAN) dari database ODBC-complient tunggal.
Network Level 1, merupakan tulang punggung utama sistem otomatis, berupa suatu Ethernet
LAN/WAN. Network Control Units, Operator Workstations, dan File Server
dihubungkan langsung ke network ini tanpa alat gateway (gerbang masuk).
Network Level 2 dari sistem terdiri dari satu atau lebih field-bus (profibus) yang diatur oleh
Network Control Units. Field-bus Level 2 terdiri dari satu atau kedua jenis berikut:
1. RS485, token passing bus yang melayani hingga 127 Standalone Digital Control
Units (SDCUs)
2. RS485 field-bus yang melayani hingga 32 peralatan modul I/O jenis tusuk lepas
(plug in/out)
Modul-modul I/O ini dipasangkan langsung pada NCU atau terpisah dari NCU melalui
pengkabelan.
Sistem otomatis bisa dibuat bersegmen-segmen melalui software menjadi LAN ganda yang
tersebar pada satu WAN menggunakan satu file server, sehingga memungkinkan workstation
mengatur satu LAN (buliding), dan keseluruhan sistem dengan semua peralatan yang
tersambung untuk di-update dan menggunakan bersama database yang terbaru. Bila sistem
workstation hanya satu, ia akan berisi keseluruhan database, tidak memerlukan file server
terpisah.
Semua NCU, Workstation dan File Server bisa disambungkan langsung ke Ethernet TCP/IP
LAN/WAN tanpa memerlukan gateway. Selanjutnya, NCU, Workstation dan File Server bisa
menggunakan komponen infrastruktur Ethernet standar yang ada dipasaran, seperti router,
switch dan hub.
Tambahan pada arsitektur LAN/WAN diatas, software dari workstation yang sama harus
mampu mengatur sistem remote melalui saluran dial-up phone sebagai komponen standar dari
software.
Arsitektur sistem remote terdiri dari dua level penyediaan kontrol, deteksi alarm, manajemen
pelaporan dan informasi untuk fasilitas remote.
Level dua terdiri dari satu atau lebih field-bus yang dikontrol oleh RSCU
Sistem otomatis bisa diskalakan dan dikembangkan pada semua levelnya dengan
menggunakan interface software yang sama, dan pengkontrol level 1 dan 2 yang sama.
Pengembangan sistem otomatis mencakup fungsi Security dan Access Control tanpa
menambah workstation, dibutuhkan software sisi depan pengkontrol level 1. Pengkontrol digital
SCDU atau modul I/O bisa ditambahkan ke field-bus pengkontrol level 1 yang telah ada, untuk
melakukan aplikasi security dan card access.
Sistem ini harus menggunakan bahasa program aplikasi yang sama untuk semua level:
Workstation, Network Control Unit, Remote Site Control Unit and Standalone Digital Control
Unit. Selanjutnya, bahasa program tunggal ini harus digunakan pada semua aplikasi kontrol
lingkungan, kontrol card access, deteksi gangguan dan security, dan interface komunikasi data
digital ke peralatan berbasis mikro-prosessor lainnya.
NCU untuk telephone dial-up telefon lokal harus sama dengan NCU Ethernet, tetapi tanpa plug-
in Ethernet network interface card (NIC), misalnya, NCU yang mencakup NIC, harus bisa saling
tukar pada LAN/WAN atau dial-up lokal.
Semua NCU pada Ethernet TCP/IP LAN/WAN harus bisa (out-of-the box) diset-up sebagai Web
Server. NCU harsu mampu menyimpan kode HTML dan sebagai halaman web browser,
sehingga bisa melayani setiap peralatan komputer yang menggunakan sambungan Ethernet
TCP/IP dan mampu menjalankan Internet browser standar (Microsoft Internet Explorer,
Netscape Navigator, etc.) untuk mengakses data real-time dari keseluruhan sistem otomatis
melalui setiap NCU.
Grafik dan halaman web berbasis teks harus dibuat dengan menggunakan kode HTML standar.
Interface-nya memungkinkan pengguna (user) untuk memilih setiap teks standar dan editoe
HTML berbasis grafik untuk membuat halaman. Juga memungkinkan operator untuk membuat
halaman grafik resmi dan format-format.
Interface WEB server harus bisa menggunakan password security, termasuk validasi
permintaan alamat IP komputer PC; juga memungkinkan penggunaan bersama data atau
informasi antara semua pengkontrol, atau proses atau network interface (BACnet, LonTalk and
TCP/IP) yang diketahui BMS tanpa perduli dimana disambungkan pada network dan/atau dari
mana dibutuhkan.
Pengkontrol network harus langsung berfungsi sebagai WEB server, langsung membuat kode
HTML ke pengguna yang memerlukan (WEB browser), sehingga tidak memerlukan lagi
software dan hardware pada PC-based WEB server. Untuk menyederhanakan alokasi ruang
imej grafik (graphic image), HTML imej grafik, bila perlu, bisa disimpan pada setiap peralatan
network yang digunakan bersama (shared). WEB server sistem otomatis ini harus mampu
menerima setiap grafik yang perlu dengan menggunakan pathing syntax standar sesuai kode
HTML yang ada padanya. Hardware dan software luar tidak bisa diterima.
Spesifikasi hardware:
- Memory RAM – kapasitas 4 MB hingga 8 MB, termasuk satu floating-point math co-
processor
- Input/Output (I/O) - setiap NCU harus melayani tambahan input dan output jenis berikut:
- Modul yang dapat dikembangkan – sistem ini menerapkan model I/O modular agar mudah
dikembangkan. Kapasitas input dan output tersedia melalui modul tusuk lepas berbagai
macam jenis. Juga bisa mengabungkan modul-modul I/O sesuai keperluan aplikasi kontrol
individu. Minimal tersedia 10% persediaan kapasitas input/output.
- Lampu-lampu indikasi status lokal – menyediakan sedikitnya indikasi LED untuk status
CPU, status Ethernet LAN, dan status field-bus. Pada setiap output, menyediakan indikasi
LED untuk keadaan output On atau Off. Pada setiap modul output, menyediakan LED yang
mengindikasikan apakah ada output pada modul yang dimanualkan (manually overridden).
- Real Time Clock (RTC) – setiap NCU memiliki baterei back-up dan real time clock yang
akurat hingga 10 detik perhari. RTC menyiapkan: waktu, hari, bulan, dan tahun. Pada
operasi normal, clock sistem didasarkan pada frequency sumber listrik AC.
- Catu daya (power supply) – catu daya NCU berjenis otomatis 120-220VAC, 60/50 Hz
dengan toleransi +/- 20%. Jika tegangan masuk kurang dari yang diijinkancatu daya akan
dimatikan. Pengkontrol dilengkapi dengan proteksi tegangan lebih, dan tidak perlu konverter
tambahan.
- Restart otomatis setelah gangguan catu daya – saat pemulihan daya setelah gangguan
catu daya, NCU secara otomatis tanpa intervensi manusia akan meng-update semua fungsi-
fungsi yang termonitor, melanjutkan operasi yang sebelumnya sedang berlangsung,
mensinkronkan waktu dan status, dan menerapkan strategi start-up khusus yang diperlukan.
- Baterei back-up – setiap NCU dengan catu daya standar 120-220 VAC, dilengkapi dengan
sistem catu cadangan arus DC yang dapat diprogram, mampu bertahan selama 72 jam untuk
mempertahankan semua memori mengambang (volatile), atau 2 jam sebagai UPS penuh.
Sistem catu cadangan arus DC ini harus dikonfigurasi setelah berfungsi sebagai UPS penuh,
unit akan mematikan fungsi UPS penuh dan hanya memfungsikannya untuk
mempertahankan memori saja.
Spesifikasi software
NCU berisi flash ROM sebagai sistem operasi yang menempatinya. Software aplikasi sebagai
RAM yang menempatinya. Software aplikasi hanya terbatasi oleh jumlah memori RAM-nya.
Tidak akan ada pembatasan ditempatkan pada jenis program aplikasi dalam sistem ini. Setiap
NCU mampu memproses secara paralel, dan melaksanakan program kontrol secara
bersamaan. Setiap program bisa mempengaruhi operasi setiap program lainnya. Setiap
program mempunyai akses penuh dari seluruh fasilitas I/O processor. Eksekusi fungsi kontrol
ini tidak akan terganggu oleh komunikasi normal oleh pengguna seperti interogasi, memasuki
program, memprint-out program untuk penyimpanan, dan lain-lain.
Software aplikasi adalah program yang dapat diprogram oleh pengguna (user) yang mencakup
semua strategi, operasi sikuens (sequence), algorithma kontrol, parameter, dan set-point.
Program asal berbasis bahasa Inggris dan dapat diprogram oleh pengguna. Bahasnya harus
disrukturkan untuk memudahkan konfigurasi program kontrol, alarms, reports, telakomunikasi,
kalkulasi matematis, password dan histori. Bahasanya harus membuktikan kebenarannya
sendiri (self-documenting). Pengguna harus bisa menempatkan keterangan dimana saja dalam
program. Urutan program harus bisa disusun oleh pengguna dalam kelompok logika (logical
grouping).
NCU harus mampu melakukan algorithma kontrol yang dites awal (pre-tested) berikut:
Fungsi Matematis
Setiap pengkontrol harus mampu melaksanakan fungsi matematis dasar (+, -, *, /), kuadrat,
akar kuadrat, pangkat eksponen, logarithma, logika Boolean, atau kombinasinya. Pengkontrol
harus juga mampu melaksanakan fungsi logika komplek mencakup operasor seperti >, <, =,
AND, OR, XOR, dll. Hal-hal ini harus bisa digunakanpada persamaan yang sama dengan
operator metematik dan lima tanda kurung.
NCU harus mampu melaksanakan setiap atau keseluruhan menejemen enerji rutin berikut:
Logging histori
Setiap pengkontrol harus bisa mencatat (logging) setiap besaran variabel sistem selama
rentang waktu antara 1 detik hingga 1440 menit. Setiap variabel sistem (input, output, kalkulasi
matematik, flag/image dll) dapat dicatat dalam histori. Maksimum 32767 harga dapat dapat
disimpan dalam setiap log. Setiap log dapat mencatat harga sesaat, rata-rata, minimum atau
maksimum setiap parameter. Log bisa otomatis atau manual; data yang sudah dilog harus bisa
di-download ke Operation Workstation untuk pengarsipan jangka panjang berdasar rentang
waktu yang ditentukan pengguna, atau perintah manual.
Menejemen Alarm
Untuk setiap point sistem, alarm bisa dibuat dengan pernyataan batas atas/bawah atau kondisi.
Semua alarm akan diuji setiap kali scan NCU dan bisa ditunjukkan di dalam sistem alarm atau
pelaporan.
Pesan peringatan dan ppelaporan dapat dikirim ke terminal lokal, ke ujung depan (front end)
workstation, atau melalui modem ke peralatan komputasi jarak jauh (remote-computing).
Alarm dimunculkan berdasarkan prioritasnya. Sedikitnya harus disediakan 255 tingkat skala
prioritas.
Pelaporan (reporting)
NCU harus bisa memunculkan laporan-laporan yang ditentukan pengguna ke printer atau
terminal yang tersambung ditempatnya. Laporan harus berisi kombinasi teks dan besaran
variabel sistem
The NCU shall be able to generate user-definable reports to a locally connected printer or
terminal. The reports shall contain any combination of text and system variables. Bentuk model
(template) laporan harus dibuat pengguna pada pengolah kata (word processing environment).
Laporan bisa ditampilkan berdasarkan kondisi logika atau melalui perintah yang dibuat
pengguna.
Unit pengkontrol Digital harus mengkontrol setiap sistem pada masing-masing unit pembangkit
daya, yaitu:
- Pengkontrol turbin gas (gas turbine controller)
- Pengkontrol turbin uap (steam turbine controller)
- Pengkontrol boiler (boiler controller)
- Pengkontrol generator (generator controller)
Setiap unit pengkontrol digital memiliki programnya sendiri dan akan terus tetap beroperasi
walaupun terjadi gangguan atau kehilangan komunikasi dengan NCU-nya.
Pengkontrol digital sebagai pengkontrol unit pembangkit daya harus memenuhi hal-hal berikut:
- Melayani (support) seluruh point-point kebutuhan input dan output sesuai yang
dibutuhkan urutan (sequence) dan beroperasi dengan moda berdiri sendiri (stand-alone
fashion)
- Dapat diprogram secara penuh oleh pengguna (fully user programmable), serta software
yang teraplikasi bisa dimodifikasi.
- Pengoperasian melalui tampilan (display) monitor atau LCD tersedia untuk mengetahui
harga parameter dan memungkinkan operator untuk mengubah harga set-point dan
parameter sistem.
- Tersedia saklar/ tombol manual (manual override switch) untuk semua output digital
maupun analog; posisi saklar termonitor dalam software dan muncul ditampilan operator
dan sistem alarm
Program kontrol akan tetap tersimpan pada RAM yang diback-up dengan baterei dan dalam
EPROM. Setiap memori RAM pengguna untuk pengkontrol minimal berkapasitas 32kb dan
EPROM 128KB.
SCDU memiliki sambungan (port) komunikasi dengan field-bus. Satu sambungan port juga
disediakan untuk hubungan dengan alat servis portable untuk keperluan komisioning dan
perubahan parameter dengan atau tanpa NCU yang on-line. Mungkin juga dari sambungan
servis pada setiap SCDU untuk melihat, enable/disable, dan memodifikasi nilai besaran suatu
point parameter atau program dalam setiap pengkontrol pada field-bus lokal.
Input/Output
Setiap SCDU harus melayani penambahan input dan output untuk jenis berikut:
Kapasitas input dan output bisa ditambah kembangkan dengan menggunakan modul-modul
tusuk lepas (plug in/out). Dua modul input atau output bisa ditambahkan ke SCDU utama tanpa
menambah kapasitas catu dayanya.
Setiap SDCU bisa saling tukar informasi berbasis peer to peer dengan SCDU lainnya selama
membaca (scan) setiap field-bus; juga bisa menyimpan dan mereferensikan besar variabel
global (pada LAN) dengan atau tanpa setiap workstation on-line. Program-program kontrol pada
setiap SDCU bisa dilihat dan/atau di-enabled/disabled-kan dari lokal dengan alat servis portable
atau workstation yang terhubung ke suatu NCU.
Lampu indikasi pada SDCU minimal, indikasi LED status CPU dan status field-bus.
Suatu SCDU harus memiliki real time clock pada hardware dan softwarenya. Akurasinya dalam
10 detik per hari. RTC meliputi informasi berikut: waktu, hari, bulan, dan tahun. Setiap SCDU
menerima satu sinyal setiap jam, melalui network dari NCU yang menyamakan RTC seluruh
SCDU.
Saat pemulihan daya setelah gangguan catu daya, NCU secara otomatis tanpa intervensi
manusia akan meng-update semua fungsi-fungsi yang termonitor, melanjutkan operasi yang
sebelumnya sedang berlangsung, mensinkronkan waktu dan status, dan menerapkan strategi
start-up khusus yang diperlukan.
Baterei back-up
Setiap SCDU dilengkapi dengan baterei back-up yang mampu bertahan hingga 3 tahun
menjaga semua memori yang mudah terhapus (volatile).
Menejemen Alarm
Untuk setiap point sistem, alarm bisa dibuat dengan pernyataan batas atas/bawah atau kondisi.
Semua alarm akan diuji setiap kali scan SDCU dan bisa ditunjukkan di dalam sistem alarm atau
pelaporan.
Hingga 8 alarm dapat disusun pada setiap point dalam pengkontrol memungkinkan peningkatan
perioritas (urgency) berdasarkan alarm yang mana yang disulut (triggered).
Pesan peringatan dan pelaporan dapat dikirim ke terminal lokal atau modem yang tersambung
ke NCU atau ke Operation Workstation.
Alarm dimunculkan berdasarkan prioritasnya. Sedikitnya harus disediakan 255 tingkat skala
prioritas.
Jika komunikasi dengan NCU terganggu sementara, alarm-alarm akan disimpan sementara
(buffered) dalam SDCU. Bila komunikasi telah normal, alram akan dikirim ke NCU jika alarm
tadi masih dalam kondisi alarm.
Pengkontrol turbin gas harus mampu menyelenggarakan seluruh kebutuhan dan pengendalian
pengoperasian turbin gas sesuai spesifikasi yang telah ditentukan pada bagian execution
dengan program kontrolnya.
- Ready to start = adalah rangkaian lokiga (logic sequence) untuk memenuhi persyaratan
agar unit turbin gas bisa untuk mulai dijalankan (start).
- Temperature control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit turbin gas
beroperasi untuk membatasi suhu gas buang turbin gas agar tidak
melebihi suhu batasan yang telah ditentukan.
- Speed control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit turbin gas
beroperasi untuk menjaga putaran poros turbin gas agar tetap konstan
sesuai putaran yang telah ditentukan.
- Load control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit turbin gas
beroperasi untuk mengendalikan beban unit sesuai dengan target yang
diinginkan, sambil tetap menjaga putaran poros turbin gas agar tetap
konstan sesuai putaran yang telah ditentukan.
Pengkontrol turbin uap harus mampu menyelenggarakan seluruh kebutuhan dan pengendalian
pengoperasian turbin uap sesuai spesifikasi yang telah ditentukan pada bagian execution
dengan program kontrolnya.
- Ready to start = adalah rangkaian lokiga (logic sequence) untuk memenuhi persyaratan
agar unit turbin uap bisa untuk mulai dijalankan (start).
- Speed control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit turbin uap
beroperasi untuk menjaga putaran poros turbin uap agar tetap konstan
sesuai putaran yang telah ditentukan.
- Load control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit turbin uap
beroperasi untuk mengendalikan beban unit sesuai dengan target yang
diinginkan, sambil tetap menjaga putaran poros turbin uap agar tetap
konstan sesuai putaran yang telah ditentukan.
- Drum level control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit boiler
beroperasi untuk menjaga level permukaan air di dalam tangki boiler
agar tetap konstan sesuai level yang telah ditentukan.
- Steam pressure control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit boiler
beroperasi untuk mengendalikan tekanan uap sesuai dengan target
yang diinginkan.
- Feed water control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit boiler
beroperasi untuk mengendalikan aliran air pengisi sesuai dengan
target yang diinginkan.
- Steam by-pass control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit boiler
beroperasi untuk mengembalikan aliran uap dari boiler ke kondenser,
bila jumlah uap produksi boiler jauh melebihi kebutuhan uap untuk
turbin uap.
- Access air control = adalah kontrol kontinyu (continuous control) selama unit boiler
beroperasi untuk mengendalikan aliran udara bakar dari kipas FDF ke
Pengkontrol monitor adalah berdiri sendiri, sebagai perantara operator dengan mesin melalui
layar monitor. Software-nya dapat diprogram oleh pengguna untuk membuat image grafis untuk
mensimulasikan sesuai dengan harga sekarang (real time)yang datang dari NCU; merubah
tampilan, mengoperasikan peralatan dan merubah acuan set-point.
Software pada workstation harus bisa dibentuk menjadi sistem tunggal (single workstation)
dengan data base lokal, atau sistem ganda (multi workstation) dimana databasenya diletakkan
di central file server. Client software pada sistem ganda multi-workstation harus mengakses
program database file server melalui suatu rangkaian Ethernet TCP/IP yang bekerja pada
10MBPS atau 100MBPS.
Semua workstation berbasis komputer PC dengan sistem operasi Windows. Software aplikasi
harus bisa berkomunikasi ke seluruh NCU dan SDCU, bercirikan grafik berwarna resolusi
tinggi, peringatan alarm, pelaporan, pengumpulan data yang dapat disusun pengguna dan
fungsi penyajian data.
Untuk sistem multi-workstation, sedikitnya hingga 256 workstation bisa dihubungkan ke jaringan
Ethernet dengan central file server-nya. Pada susunan konfigurasi klien/server ini, setiap
perubahan atau tambahan yang dibuat dari satu workstation, secara otomatis akan muncul
pada seluruh workstation tanpa perlu mengkopi fail-failnya secara manual. Sistem multi-
workstation tanpa central database tidak dapat diterima. Sistem multi-workstation dengan file
server terdistribusi/terikat dan central database (master) yang dapat diterima.
750 MHz Pentium III (or greater) processor with 256MB of RAM
Microsoft NT Workstation operating system
Two serial ports
10MBPS or 10/100MBPS Ethernet NIC
20 GB hard disk
3 ½” diskette drive
CD-ROM drive
SVGA compatible, 19” monitor.
Mouse
Full function keyboard
Audio sound card and speakers
License agreement for all applicable software.
750 MHz Pentium III (or greater) processor with 512MB of RAM
Microsoft NT Server operating system
10MBPS or 10/100MBPS Ethernet NIC
30GB hard disk
3 ½” diskette drive
CD-ROM drive
SVGA compatible, 14” monitor.
Mouse
Full function keyboard
Printer
Printer untuk alarm dan printer untuk grafik atau laporan terpisah. Printer alarm biasanya Epson
dot matrix atau persamaannya, dan printer untuk pelaporan biasanya jenis laser-jet.
Perencanaan arsitektur software harus berorientasi pada objek, aplikasi 32 bit cocok untuk
teknologi Microsoft OLE, COM, DCOM dan ODBC. Teknologi ini memudahkan untuk
menggunakan seluruh kemampuan sistem operasi untuk digunakan bersama antara aplikasi
(dan untuk pengguna aplikasi tersebut), kekayaan data tersedia dari BAS.
Pemrograman pengkontrol harus bisa dilakukan dalam keadaan off-line maupun on-line dari
engineering workstation yang mana saja. Semua informasi harus tersedia dalam tampilan grafis
maupun teks. Tampilan grafis menonjolkan efek animasi untuk memperkaya penyajian data,
mengingatkan operator akan adanya problem, dan untuk memudahkan lokasi informasi
diseluruh sistem DDC. Semua fungsi operator bisa dipilih melalui mouse.
Database sistem
Mesin database file server harus Microsoft SQL Server, atau komplien ODBC (Open Database
Connectivity) lainnya, program database relasional. Mesin database komplien ODBC ini
memungkinkan pemilik menggunakan database pilihannya dan karena arsitekturnya yang
terbuka memungkinkan pemilik menulis aplikasi resmi dan/atau laporan yang langsung
berkomunikasi dengan database menghindari transfer data biasa untuk memperbaharui
(update) aplikasi alinnya. Database sistem berisi semua poin-poin konfigurasi dan program-
program dalam setiap pengkontrol yang telah ditempatkan dalam jaringan network. Juga,
database berisi file-file semua workstation berupa grafik warna (color graphic), alarm reports,
text report, historical data logs, schedules, dan polling records.
Software harus dirancang sedemikian sehingga setiap pengguna software bisa memiliki satu
nama pengguna (username) dan kata kunci (password) yang unik. Kombinasi
username/password ini dihubungkan ke serangkaian kemampuan dalam software, disetel (set)
dan hanya bisa diedit oleh administrator sistem. Setelan kemampuan mulai dari hanya lihat
(View only), mengakui (acknowledge) alarm, meng-enable/disable-kan dan merubah harga,
Program , dan Administer. Sistem memungkinkan kemampuan diatas diterapkan secara bebas
ke setiap masing-masing kelas objek dalam sistem. Sistem harus memungkinkan sedikitnya
256 pengguna dikonfigurasikan perstation. Harus ada satu pewaktu tak aktif yang dapat diatur
dalam software yang otomatis mematikan (log-off) operator terakhir setelah waktunya habis.
Pengantara konfigurasi juga harus mendukung objek-objek template yang akan digunakan
sebagai blok-blok untuk membuat database BAS. Jenis objek template yang didukung meliputi
semua jenis-jenis poin data (input, output, string variables, setpoints, dll.), algorithma alarm,
alarm notification objects, reports, graphics displays, schedules, dan programs. Group jenis
objek template harus bisa di-setup sebagai sistem dan sub-sistem template. Sistem template
harus cepat untuk data entry; juga harus menjaga hubungan ke objek anak (child object) yang
dibuat oleh setiap template. Jika pengguna ingin melakukan perubahan pada suatu objek
template, software harus menanyakan pengguna apakah ingin meng-update semua objek anak
dengan perubahan tersebut. Sistem template harus memfasilitasi konsistensi pengkonfigurasian
dan pemrograman dan memberi pengguna suatu metoda yang mudah dan cepat untuk
membuat perubahan global pada BAS.
Sistem harus memungkinkan pembuatan tampilan grafik berwarna yang ditentukan pengguna
untuk menunjukkan sistem mekanikal dan elektrikal atau building schematics. Grafik-grafik ini
harus berisi informasi poin dari database meliputi atribut apa saja yang berhubungan dengan
poin tersebut, misalnya satuan enjinering (engineering units). Juga, operatorharus bisa
mengoperasikan peralatan atau merubah setpoint dari suatu grafik dengan menggunakan
keyboard atau mouse.
saklar, tombol, meteran, dan grafik yang dapat di-drop ke grafik dengan menggunakan
mouse. Objek ini memmungkiakan operator berinteraksi dengan tampilan grafis mimik
yang serupa dengan panel kontrol yang terpasang. Dengan mouse, operator busa
mengatur setpoints, start dan stop peralatan, memodifikasi parameter loop PID, atau
merubah skedul.
Software harus mampu secara otomatis mengumpulkan data dan laporan dari pengkontrol
mana saja melalui hubungan komunikasi kabel (hardwire) atau modem. Frekuensi
pengumpulan data harus seluruhnya dapat dikonfigurasi oleh pengguna.
Menejemen alarm
Software harus bisa menerima alarm langsung dari pengkontrol, atau membuat alarm
berdasarkan evaluasi data pada pengkontrol dan membandingkan batasan atau persamaan
kondisional yang dikonfigurasi melalui software. Setiap alarm (tak peduli asalnya) akan
diintegrasikan ke dalam sistem menejemen alarm keseluruhan dan akan dimunculkan pada
semua laporan alarm standar, siap untuk ditanggapi operator, dan ada pilihan untuk ditampilkan
secara grafis atau laporan.
Software berisi pembuatan laporan dengan perangkat pengolah kata untuk membuat laporan
yang bisa di-setup agar berjalan otomatis atau bila diperlukan. Setiap workstation bisa
mengumpulkan laporan dengan program pengolah kata spreadsheet yang telah ada. Bila
laporan ditampilkan, otomatis menyebar ke pengedit laporan yang terhubung seperti Word,
WordPerfect, NotePad, atau Lotus 123
Laporan bisa sepanjang apa pun dan berisi atribut poin apa saja
Software juga menyediakan pelaporan sederhana jenis baris dan kolom (spreadsheet-style)
pada setiap kelas objek dalam sistem, yang bisa dikonfigurasi oleh pengguna dan
mengambil data segar dari pengkontrol atau dari database. Pengguna bisa men-setup setiap
laporan ditampilkan dalam bentuk huruf dan latar belakang berwarna, juga bisa dikonfigurasi
untuk menyaring data, memilih data dan menyorot data sesuai kriteria yang yang ditentukan
pengguna.
Laporan jenis spreadsheet bisa dijalankan pada file template HTML, untuk membuat file hasil
HTML dalam direktori template HTML. Direktori ini bisa digunakan bersama dengan pengguna
komputer lainnya untuk mengakses ke direktori untuk menunjuk browser web mereka pada file
Penjadwalan (scheduling)
Jadwal waktu hari harus dalam bentuk kalender dan dapat diprogram sedikitnya satu
tahun kedepan. Setiap hari standard dalam seminggu harus bisa disesuaikan dengan
warna sehingga mudah untuk dilihat, sekilas pandang, untuk menetapkan jadwal untuk
hari tertentu walaupun dalam setahun. Untuk mengubah jadwal hari tertentu, pengguna
dengan mudah mengklik hari yang dipilih kemudian mengklik jenis hari yang diinginkan.
Setiap jadwal akan muncul pada tampilan dapat dilihat untuk setahun, sebulan, seminggu
dan sehari. Mengklik dengan mouse untuk menukar tampilan. Mungkin juga menggulung
(scroll) dari satu tampilan bulan ke tamlipan bulan sebelum atau sesudahnya, dan
mengubah setiap jadwal waktu.
Jadwal ditetapkan untuk pengkontrol tertentu dan disimpan dalam memori RAM local.
Setiap perubahan pada workstation secara otomatis akan di –updatekan jadwal yang
sesuai pada pengkontrol.
Programmer's Environment
Lingkungan programmer meliputi jalan masuk ke superset (penyetelan lebih tinggi) dari bahasa
program yang sama pada pengkontrol. Programmer bisa membentuk software aplikasi off-line
untuk pengembangan program yang diinginkan, menulis program kontrol keseluruhan, sistem
pelaporan, rutin pengumpulan data jaringan yang luas, dan software pengelolaan alarm yang
biasa. Pada tampilan yang sama sebagai pemeriksa program, lingkungan pemprograman akan
mencakup dockable debug dan watch bars untuk pen-debugging-an program dan melihat harga
up-date dan menghubungkan titik selama pemprograman. Juga satu alat wizard harus ada
untuk pen-loadingan program dari library file pada program editor.
Saving/Reloading
Workstation software akan memiliki satu aplikasi untuk save and restore file-file memori
pengkontrol lapangan. Aplikasi ini tidak dibatas untuk saving and reloading suatu keseluruhan
pengkontrol, juga harus mampu untuk save/reload objek-objek individu pada penkontrol. Hal ini
memungkinkan misalnya untuk pen-debuggingan program kontrol secara off-line, dan kemudian
me- reloading informasi yang baru dimodifikasi.
Data Logging
Perangkat lunak workstation harus mampu dengan mudah menyusun kelompok titik data
dengan trend logs dan menampilkan data trend lognya. Sekelompok titik-titik data sebaiknya
dibuat dengan metode drag-and-drop titik tersebut ke satu folder. Data trend log akan
ditampilkan melalui satu pemilihan menu yang mudah. Data-data ini akan dengan mudah
disimpan di file atau diprint.
Audit Trail
Perangkat lunak workstation harus secara otomatis me-log dan membubuhkan waktu (time-
stamp) setiap operasi yang dilakukan pengguna pada workstation, dari logging ON dan OFF
workstation sampai mengubah harga suatu titik, memodifikasi program, enabling/disabling
suatu objek, melihat tampilan grafis, menjalankan pelaporan, memodifikasi jadwal, dll.
Sistem harus menyediakan pilihan untuk menyiapkan operasi fault tolerant bila terjadi
kegagalan CPU, disk drive, atau perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjaga integritas
operasinal sistem. Integritas operasinal mencakup semua pengantara pengguna, monitoring
titik-titik alarm dan akses, dan melaksanakan akses fungsi kontrol.
Mekanisma pertukaran (switchover) yang tersedia harus otomatis. Jika ada kegagalan karena
hardware, kemudian sistem harus segera beralih ke komputer back-up. Jika ada kegagalan
sistem karena software (instruksi atau data), sistem harus tidak memberikan kode kesalahan ke
komputer back-up, jika diberikan, komputer back-up juga akan gagal dengan cara yang sama
seperti komputer utama.
Peralihan ke komputer back-up akan dimulai dan diselesaikandengan satu cara dan kerangka
waktu yang menghindarkan hilangnya data kejadian, dan harus jelas (transparent) bagi
pengguna sistem, kecuali untuk pesan alarm laporan yang mengindikasikan bahwa telah terjadi
peralihan.
Ketika kegagalan sistem selesai dari komputer utama ke komputer back-up, tidak ada alarm
ataupun kejadian lainnya yang akan hilang, komputer back-up akan mengkontrol semua fungsi
sistem.
Kegagalan satu komponen pada sistem harus tidak menyebabkan kegagalan keseluruhan
sistem. Semua pengguna akan diberitahu setiap ada kegagalan komponen yang terdeteksi
melalui suatu alarm kejadian. Pengguna sistem tidak akan ter-logged off karena kegagalan atau
peralihan sistem.
Komputer utama akan menyiapkan indikasi kontinu bahwa komputer back-up tidak tidak
tersedia sampai sekian lama hingga fault-nya dihilangkan.