Anda di halaman 1dari 19

MATERI PELATIHAN

ENAM (6)KOMPETENSI DASAR


BAGI KARYAWAN
UPTD PUSKESMAS KEDUNGREJA

UPTD PUSKESMAS KEDUGREJA


Jl. Raya Kedungreja No. 21
TAHUN 2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................................... ii
I. VISI, MISI, TUJUAN, FILOSOFI...................................................................................................1
A. VISI...................................................................................................................................................... 1
B. MISI..................................................................................................................................................... 1
C. TUJUAN....................................................................................................................................... 1
D. FILOSOFI, NILAI –NILAI, MOTTO..........................................................................................1
E. 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN adalah....................................................................2
II. KOMUNIKASI EFEKTIF...................................................................................................................... 3
III. HAND HYGIENE.................................................................................................................................. 5
IV. SPILLKITS..................................................................................................................................................... 7
V. EVAKUASI DAN K3........................................................................................................................... 12
VI. PENGGUNAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN................................................14
VII. BANTUAN HIDUP DASAR........................................................................................................... 15

ii
I. VISI, MISI, TUJUAN, FILOSOFI

A. VISI :
Mewujudkan masyarakat Kedungreja sehat dan mandiri
B. MISI :
1. Mengembangkan pelayanan bermutu yang berorientasi pada
keselamatan dan kepuasan pelanggan ;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia ;
3. Mendorong terciptanya masyarakat yang ber-PHBS ;
4. Mendorong dan merangsang potensi masyarakat dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan ;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mensejahterakan karyawan .
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat paripurna, melalui upaya
promosi kesehatan, penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
seimbang dengan upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dan
mengutamakan keselamatan pasien.
b. Meningkatkan minat masyarakat secara umum untuk memanfaatkan
pelayanan di UPTD Puskesmas Kedungreja.
D. TATA NILAI ORGANISASI
1. Tata Nilai
Tata nilai UPTD Puskesmas Kedungreja adalah “SMART” yang mempunyai
makna bahwa, setiap karyawan UPTD Puskesmas Kedungreja selalu
berusaha memberikan pelayanan yang Sistematis, Motivasi, Adil, Ramah, dan
Tanggap bagi setiap pasien. Secara rinci makna dari pelayanan yang
“SMART” adalah :
1) Sistemastis: Memberikan pelayanan yang sesuai dengan standard operasional
prosedur yang berlaku di UPTD Puskesmas Kedungreja,
2) Motivasi: Memberikan pelayanan yang bermutu dengan semangat pengabdian
yang tulus,
3) Adil: Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil dan tidak
membedakan status social ekonomi,
4) Ramah: Ramah kepada siapapun dalam memberikan pelayanan dengan
membudayakan 5S,
5) Tanggap: Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat, tepat, cermat,
teliti dan empati sesuai prosedur yang berlaku.

1
E. 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN adalah :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert)
4. Kepastian Tepat- Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

2
II. KOMUNIKASI EFEKTIF

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah Suatu komunikasi yang berprinsip bahwa apa yang


Komunikasi diterima oleh si penerima pesan(komunikan) sama dengan
Efektif ? yang ingin disampaikan oleh si pemberi pesan
(komunikator).

2. Siapakah PPA itu? PPA Singkatan dari Profesional Pemberi Asuhan adalah
mereka yang secara langsung memberikan asuhan kepada
pasien, antara lain dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, Psikolog Klinis, Fisioterapis, dsb

3. Apakah Prinsip 1. Kontext (Kemasan, Gesture, Posture, Ekspresi, Tutur


Komunikasi kata).
Lisan? 2. Kontent (Isi edukasi/ informasi/tindakan yang akan
dilakukan)

4. Apakah Komunikasi yang dipersembahkan untuk pasien dan


Komunikasi keluarga yang akan menimbulkan dampak terapeutik
Terapeutik?

5. Apa saja Fase 1. Fase Pra Interaksi


Komunikasi 2. Fase Interaksi
Terapeutik? 3. Fase Kerja
4. Fase Terminal

6. Bagaimana Salam 1. Tatap wajah/mata lawan biacara sebagai wujud


Terapeutik? respek/perhatian kita kepada lawan biacara
2. Senyum : untuk mencairkan suasanan dan
menunjukan aura kebahagiaan
3. Bicara

7. Bagaimana Sikap 1. Perhatikan kontak mata


Terapeutik? 2. Jadilah pendengar yang baik
3. Lakukan sentuhan lembut

8. Kapan SBAR Saat menyampaikan kondisi pasien seperti : serah terima


digunakan pasien atau pada pergantian jaga, pada saat penitipan
pasien, saat konsul ke atau antar dokter spesialis.

9. Bagaimana cara 1. Situation Kondisi terkini yang terjadi pada


melakukan pasien.
komunikasi 2. Background Informasi penting apa yang
dengan SBAR
berhubungan dengan kondisi pasien
terkini.
3. Assessment Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
4. Recommen Apa yang perlu dilakukan untuk
dation mengatasi masalah pasien saat Ini.

3
NO PERTANYAAN JAWABAN

10. Kapan CABAK CABAK digunakan saat perawat atau dokter yang konsul
digunakan menerima instruksi verbal secara langsung ataupun via
telepon pada lembar catatan integrasi atau lembar
jawaban konsul.

11. Bagaimana cara 1. CA/Catat : orang yang menerima pesan menuliskan


melakukan pesan atau instruksi pada lembar integrasi.
komunikasi 2. BA/Baca :Orang yang menerima pesan membacakan
dengan CABAK kembali apa yang ditulis tersebut.
3. K/Konfirmasi : Orang yang menerima pesan
menanyakan kembali kepada pemberi pesan/instruksi
tentang benar tidaknya instruksi yang diberikan dan
pemberi instruksi membubuhkan tanda tangan pada
lembar integrasi paling lambat 2 x 24 jam.

12. Bagaimana etika 1. Menerima telepon :


bertelepon a. Segera diangkat maksimal 3x dering
b. Berikan salam (selamat pagi/selamat
siang/selamat malam).
c. Sebutkan nama dan unit kerja.
d. Tanyakan dengan siapa dan dari unit mana.
e. Sampaikan yang bisa kita lakukan (mis: ada yang
bisa kami bantu?).
f. Dengarkan dengan baik.
g. Berikan jawaban yang efisien.
h. Buat catatan pembicaraan bila perlu.
i. Biarkan lawan bicara menutup gagang telepon
terlebih dahulu.

2. Bila menelepon :
a. Menjawab salam.
b. Sebutkan nama dan unit kerja.
c. Menyampaikan keperluannya.
d. Mendengarkan konfirmasi balik dari penerima
telepon.
e. Mengucapkan terimakasih.
f. Menutup gagang telepon.

4
III. HAND HYGIENE

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimanakah Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan


standar 6 AREA kebersihan tangan pada 5 SAAT yang telah
prosedur cuci ditentukan, yakni:
tangan yang Ada 2 cara cuci tangan :
benar
1. HANDWASH – dengan air mengalir waktunya : 40 – 60
di rumah detik
sakit?

2 3 4

5 6

5
NO PERTANYAAN JAWABAN

2. HANDRUB – dengan gel berbasis alkohol waktunya : 20 –


30 detik

2 3 4

6
5

2. Kapan saat 5 SAAT mencuci tangan :


atau moment
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien.
cuci tangan?
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik.
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien.
4. Sesudah bersentuhan dengan pasien.
5. Sesudah bersentuhan dengan lingkungan pasien.

6
IV. SPILLKITS

Spillkits merupakan salah satu komponen dari enam kompetensi dasar


yang wajib dikuasai oleh semua karyawan UPTD Puskesmas Kedungreja. Semua
karyawan harus menguasai kompetensi penggunaan spillkits yang bertujuan untuk
mencegah kejadian infeksi pada petugas, pasien dan pengunjung rumah sakit.
Spillkits berisi seperangkat peralatan yang disimpan dalam satu wadah
bok dan disimpan di tempat yang mudah dan diketahui oleh seluruh karyawan.
Spillkits tersedia di semua ruangan/kantor/bagian dan harus selalu siap untuk
digunakan sewaktu-waktu. Penanggungjawab ketersediaan spillkits adalah petugas
yang ditunjuk oleh kepala ruang/instalasi. Ketersediaan spillkits di rumah sakit
sekitar 30 bok. Spillkits adalah seperangkat alat untuk menangani tumpahan.
A. Spillkits ada 2 jenis :
1. Spillkits Infeksius.
2. Spillkits B3.
B. Tiga hal prinsip pada penanganan tumpahan :
1. Amankan.
2. Serap.
3. Disinfeksi.
C. Cairan infeksius meliputi :
1. Darah
2. Urin
3. Muntahan
4. Faeses
D. Cairan B3 meliputi :
1. Alkohol
2. Bethadine
3. Tinta
4. Air raksa/kaca
5. Cairan kimia (di radiologi, CSSD, Farmasi, Laboratorium, dll).

E. PETUNJUK KERJA PENANGANAN TUMPAHAN INFEKSIUS


AMANKAN.
1. Lokalisir area tumpahan menggunakan papan peringatan atau benda yang
bisa dipergunakan agar daerah tumpahan tidak terinjak saat melintas.
2. Ambil spill kits di ruangan terdekat.
3. Buka spilkit kemudian ambil botol handsrub.
4. Lakukan kebersihan tangan dengan handsrub.
5. Kaji banyaknya tumpahan, jika tumpahan lebih dari 500 cc gunakan alat
pelindung diri lengkap, apabila tumpahan kurang dari 500 cc gunakan alat
pelindung diri minimal.
6. Apabila tumpahan lebih dari 500 cc petugas memakai alat pelindung diri
secara berurutan yaitu tutup kepala, kacamata google, apron/celemek,
sepatu bots, sarung tangan dua lapis.
7. Apabila tumpahan kurang dari 500 cc petugas menggunakan alat pelindung
diri minimal secara berurutan yaitu, masker, sarung tangan dua lapis.

7
8. Pastikan semua alat pelindung diri telah dipakai dengan benar.

SERAP.
9. Kaji jenis tumpahan infeksius, jika padat maka siapkan pasir untuk di
taburkan diatas tumpahan infeksius.
10. Ambil dan siapkan dua kantong plastik kuning kemudian dibuka dengan
melipat bagian atas, dan ditaruh dilantai
11. Ambil underpad/tisu/koran kemudian taruh diatas tumpahan infeksius
sesuai kebutuhan untuk menyerap tumpahan infeksius.
12. Ambil dan masukan underpad/tisu/koran yang telah menyerap tumpahan
infeksius ke kantong plastik kuning pertama.
13. Pastikan tumpahan infeksius sudah terserap semua, apabila masih ada sisa
maka diulangi lagi sesuai urutan ke 11.
14. Gunakan satu sisi tangan agar kedua tangan tidak kotor.
15. Lepaskan lapis pertama sarung tangan kemudian taruh di kresek kuning
pertama.
16. Ambil dan basahi secukupnya permukaan tumpahan infeksius dengan air
detergen.
17. Usap dan keringkan air ditergen dengan menggunakan
underpad/tisu/koran/kain sekali pakai kemudian buang ke kantong plastik
kuning pertama.

DESINFEKSI.
18. Ambil dan basahi secukupnya permukaan tumpahan infeksius dengan
desinfektan clorin 0,5 % selama 2-5 menit dan keringkan dengan
underpad/tisu/koran kemudian dibuang ke kantong plastik kuning
pertama.
19. Lepaskan semua sarung tangan dan dimasukan ke kantong plastik kuning
pertama.
20. Lepaskan alat pelindung diri lengkap secara berurutan yaitu tutup kepala
disposibel , kaca mata google,masker, apron/celemek, sepatu boots.
21. Lepaskan alat pelindung diri minimal yaitu masker.
22. Masukan tutup kepala disposibel dan masker ke kantong plastik kuning
pertama.
23. Masukan kaca mata google, apron/celemek, sepatu boots ke kantong plastik
kuning ke dua kemudian di ikat.
24. Lakukan kebersihan tangan menggunakan handsrub.
25. Ambil dan pakai masker sesuai ketentuan.
26. Rapikan bok penyimpanan spillkits dan disimpan di ruangan.
27. Kantong plastik kuning pertama diikat dan dibuang ke tempat sampah
infeksius, lalu kantong plastik kuning kedua diikat dan dibawa ke laundry
untuk dibersihkan.

F. PETUNJUK KERJA PENANGANAN TUMPAHAN B3


AMANKAN.
1. Lokalisir area tumpahan menggunakan papan peringatan atau benda yang
bisa dipergunakan agar daerah tumpahan tidak terinjak saat melintas.
2. Ambil spill kits di ruangan terdekat.
3. Buka spilkit kemudian ambil botol handsrub.

8
4. Lakukan kebersihan tangan dengan handsrub.
5. Kaji banyaknya tumpahan B3, jika tumpahan lebih dari 500 cc gunakan alat
pelindung diri lengkap, apabila tumpahan kurang dari 500 cc gunakan alat
pelindung diri minimal.
6. Apabila tumpahan B3 lebih dari 500 cc petugas memakai alat pelindung diri
maksimal secara berurutan yaitu tutup kepala, kacamata google,
apron/celemek, sepatu bots, sarung tangan dua lapis
7. Apabila tumpahan B3 kurang dari 500 cc petugas menggunakan alat
pelindung diri minimal secara berurutan yaitu , sarung tangan rumah
tangga.
8. Pastikan semua alat pelindung diri telah dipakai dengan benar.

SERAP.
9. Ambil dan siapkan satu kantong plastik hitam dan merah kemudian dibuka
dengan melipat bagian atas, dan ditaruh dilantai.
10. Ambil underpad/tisu/koran kemudian taruh diatas tumpahan cairan B3
sesuai kebutuhan untuk menyerap tumpahan cairan B3.
11. Ambil dan masukan underpad/tisu/koran yang telah menyerap tumpahan
cairan B3 ke kantong plastik merah.
12. Pastikan tumpahan cairan B3 sudah terserap semua, apabila masih ada sisa
maka diulangi lagi sesuai urutan ke 11.
13. Gunakan satu sisi tangan agar kedua tangan tidak kotor.
14. Ambil dan basahi secukupnya permukaan tumpahan cairan B3 dengan air
detergen.
15. Usap dan keringkan air ditergen dengan menggunakan
underpad/tisu/koran/kain sekali pakai kemudian buang ke kantong plastik
merah.

DESINFEKSI.
16. Ambil dan basahi secukupnya permukaan tumpahan cairan B3 dengan
desinfektan clorin 0,5 % selama 2-5 menit dan keringkan dengan
underpad/tisu/koran kemudian dibuang ke kantong plastik merah
kemudian diikat.
17. Lepaskan semua sarung tangan rumah tangga dan dimasukan ke
kantong plastik hitam.
18. Lepaskan alat pelindung diri maksimal secara berurutan yaitu tutup kepala,
kacamata google, apron/celemek, sepatu bots, kemudian dimasukan ke
kantong plastik hitam lalu diikat.
19. Lepaskan alat pelindung diri minimal yaitu masker
20. Lakukan kebersihan tangan menggunakan handsrub.
21. Ambil dan pakai masker sesuai ketentuan
22. Rapikan bok penyimpanan spillkits dan disimpan di ruangan.
23. Kantong plastik merah diikat dan diberi label tumpahan B3 kemudian
dibuang ke tempat sampah cairan B3 sedangkan kantong plastik hitam
diikat dan dibawa ke laundry untuk dibersihkan.

G. PETUNJUK KERJA PENANGANAN TUMPAHAN AIR RAKSA DAN BENDA TAJAM


1. Lokalisir area tumpahan menggunakan papan peringatan atau benda yang
bisa dipergunakan agar daerah tumpahan tidak terinjak saat melintas.

9
2. Ambil spill kits di ruangan terdekat.
3. Buka spilkit kemudian ambil botol handsrub.
4. Lakukan kebersihan tangan dengan handsrub.
5. Petugas memakai alat pelindung diri masker, sarung tangan rumah tangga.
6. Pastikan semua alat pelindung diri telah dipakai dengan benar.
7. Ambil dan siapkan dilantai kantong plastik merah dan hitam, tempat
tumpahan air raksa, tempat tumpahan benda tajam, spuit 3/10 cc, sapu
dan sorok kecil.
8. Ambil senter untuk melihat lokasi tumpahan air raksa dan pecahan kaca.
9. Sedot air raksa dengan spuit 3/10 cc atau plester kemudian masukan ke
botol tumpahan air raksa.
10. Bersihkan pecahan kaca dengan sapu dan sorok kecil kemudian tuangkan
ke botol tumpahan benda tajam.
11. Ambil dan basahi secukupnya permukaan tumpahan air raksa dengan air
detergen.
12. Usap dan keringkan air ditergen dengan menggunakan
underpad/tisu/koran/kain sekali pakai kemudian buang ke kantong
plastik merah.
13. Ambil dan basahi secukupnya permukaan tumpahan air raksa dengan
desinfektan clorin 0,5 % selama 2-5 menit dan keringkan dengan
underpad/tisu/koran kemudian dibuang ke kantong plastik merah.
14. Lepaskan semua sarung tangan rumah tangga dan dimasukan ke kantong
plastik hitam.
15. Lakukan kebersihan tangan menggunakan handsrub.
16. Rapikan bok penyimpanan spillkits dan disimpan di ruangan.
17. Kantong plastik merah diikat dan diberi label tumpahan B3 kemudian
dibuang ke tempat sampah cairan B3 sedangkan kantong plastik hitam
diikat dan dibawa ke laundry untuk dibersihkan.

H. DAFTAR ISI SPILLKITS

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN


1 Celemek/Apron 1 Pcs
2 Sarung tangan non steril 2 Pasang
3 Sarung tangan rumah tangga 1 Pasang
4 Kaca Mata Goegle 1 Pcs
5 Tutup Kepala 1 Pcs
6 Masker 2 Pcs
7 Kertas koran/underpad 10 Lembar
8 Tisu 1 Roll
9 Kain pel 1 Pcs
10 Botol cairan chlorine 0,5 % 1 Botol
11 Botol cairan detergen 1 Botol
12 Botol cairan pembersih lantai 1 Botol
13 Sapu kecil 1 Pcs
14 Sorok kecil 1 Pcs
15 Lampu senter 1 Pcs
16 Kantong plastik kuning 2 Pcs

10
NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN
17 Handsrub 1 Pcs
18 Sepatu Boat 1 Pasang
19 Label 5 Pcs
20 Botol pasir 1 Botol
21 Kantong plastik merah 1 Pcs
22 Kantong plastik hitam 1 Pcs

Catatan :
Sehabis digunakan semua peralatan di cuci dengan air mengalir dan didesinfektan dengan cairan klorine 0,5% d
Setelah kering masukkan kembali peralatan ke dalam spilkit disusun rapi.
Untuk peralatan yang habis pakai/single use harus diisi ulang sesuai keadaan sebelumnya agar selalu siap pak

11
V. EVAKUASI DAN K3

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa yang 1. Jalur evakuasi adalah jalur yang digunakan untuk


dimaksud jalur proses evakuasi (proses penyelamatan) dari kejadian
evakuasi bencana (kebakaran, gempa bumi, banjir, ancaman
bom)
2. Jalur evakuasi (gempa bumi) di Rumah sakit megikuti
petunjuk tanda panah menuju pintu darurat, mengikuti
tangga evakuasi (tidak menggunakan lift) dan menuju
titik berkumpul yang ada. (untuk evakuasi bencana
selain gempa, prinsip menuju titik tumpul dan
menjauhi sumber bencana)

2. Bagaimana 1. Ruang Kepala Puskesmas,


prosedur Ruang Tata Usaha, Ruang UKM,
evakuasi (gempa Ruang Pendaftaran, Ruang
bumi) di rumah Osella, Ruang Sarpras, Ruang
sakit? Poljitu (Telemedicine), Ruang
Pemeriksaan Umum, Ruang
Pemeriksaan Gigi, Ruang
MTBS, Ruang Laboratorium,
Ruang KIA, Ruang KB, Ruang
Rujukan, Ruang Kasir, Ruang
Farmasi, Ruang Informasi dan
Pengaduan, Ruang RGD, Ruang
Rawat Inap, Ruang Poned,
Ruang Dapur, Ruang
Pemeriksaan TB, Ruang Isolasi
titik kumpul A di halaman
depan UPTD Puskesmas
Kedungreja

3. Bagaimana Metode RACE :


prosedur
1. R-RESCUE/REMOVE (memindahkan orang dari sumber
penanganan
bahaya)
kebakaran ?
2. A-ALARM/ALERT (mengaktifkan alarm/memberitahu
petugas yang lain mintabantuan, sebutkan kode
darurat dan lokasi kejadian)
3. C-CONFINE (membatasi/memutus sumber bahaya)
4. E-EXTINGUISH/EVACUATE (memadamkan api dan
evakuasi)

12
NO PERTANYAAN JAWABAN

4. KODE DARURAT

HAL-HAL YANG PERLU KODE PANGGILAN


DIWASPADAI DARURAT

Kebakaran MERAH 1405

Henti jantung pada dewasa 1103


BIRU
Henti jantung pada anak -
1103
anak

Penculikan bayi/anak - anak

Orang yang membahayakan

Orang yang membahayakan HITAM 1405


dengan senjata

Ancaman bom

Tumpahan bahan berbahaya


ORANGE 1505
(B3)

5. KODE MERAH/KEBAKARAN
JADWAL PETUGAS
PENANGGUNGJAWAB P S M

PEMADAMAN API

PENYELAMATAN PASIEN

PENYELAMATAN DOKUMEN

PENYELAMATAN ASET

13
VI. PENGGUNAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana Prosedur penggunaan APAR (alat pemadam api ringan)


prosedur dengan metode CATAR :
penggunaan
 Cabut/Tarik Pin pengunci/pengaman tuas “(C)”
APAR?
 Arahkan Nozel/selang pada dasar sumber api “(A)”
 Tekan tuas pemicu dengan kuat “(T)”
 Ratakan ke seluruh sumber api “(R)” searah dengan
arah angin

2. Apakah APAT itu? APAT adalah Alat Pemadam Api Tradisional. Petunjuk
Dan bagaimana penggunaannya :
cara
1. Ambil karung/handukkain/dan lain yang sejenisnya
menggunakannya?
2. Basahi dan celupkan pada air
3. Padamkan api dengan cara menutup sumber api
dengan memperlihatkan arah angin

3. Apakah Hydrant Suatu system atau alat pengamanan terhadap kebakaran


itu? Dan yang ada dalam gedung.
bagaimana cara
Petunjuk penggunaan dengan B-CATAR :
penggunaannya?
1. Buka box hydrant
2. Cabut ujung dan katup nozzle
3. Arahkan nozzle ke api setelah selang dikeluarkan dari
box dan sambungkan dengan kran air
4. Tekan atau putar kran air
5. Ratakan dengan semprotan air

14
VII. BANTUAN HIDUP DASAR

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Apa Bantuan Hidup Merupakan bantuan yang dimulai dengan identifikasi


Dasar (BHD)? cardiac arrest (henti jantung) dan permulaan respon
kegawatdaruratan

2 Bagaimana teknik Menggunakan teknik D- R- Minta Tolong -C -A- B


life saving pada
 D : Dangerous (bahaya) --- pastikan situasi aman
BHD?
untuk korban, penolong dan lingkungan.
 R : Response------memeriksa respon pasien dengan
memanggil dan menepuk bahu pasien
 Minta Tolong : meminta tolong/ bantuan orang
lain atau hubungi IGD 1103 atau kode biru 1103
dengan mengatakan CODE BLUE 3X (sebutkan
posisi /lokasi kejadian)
 C : Circulation : Cek nadi bersamaan dengan cek
pernafasan dengan melihat pergerakan dinging
dada, kemudian memberikan 30 kali kompresi
pada pasien yang mengalami henti jantung dan
henti nafas, diikuti 2 kali bantuan nafas
 A : Airway : membuka jalan nafas dengan head tilt,
chin lift atau jaw thrust
 B : Breathing : memberi nafas buatan dengan
menggunakan barrier mouth to mouth atau
ambubag

3 Bagaimana cara Palpasi nadi karotis dengan dua jari (max 10 detik).
melakukan Bila tidak teraba lakukan kompresi dada dengan cara:
Circulation ?
a. Posis penolong berlutut atau berdiri disamping
korban
b. Letakan tumit telapak tangan non dominan pada
seperdua bagian bawah tulang dada/sternum,
letakkan tangan lain diatas telapak tangan yang
pertama, jari saling berkait
c. Posisikan bahu dan lengan tegak lurus 90 derajat
diatas dada
d. Berikan tekanan pada dada korban menggunakan
berat badan penolong dengan posisi badan
penolong dipertahankan tegak lurus, lakukan high
quality CPR/RJP :
 Tekan kuat dan cepat : Kedalaman tekanan : 5

15
NO PERTANYAAN JAWABAN
– 6 cm.
 Kecepatan tekanan : 100x – 120x /menit
 Biarkan dada mengembang kembali dengan
melepaskan tekanan tanpa melepaskan tangan
dari dada korban (recoil sempurna)
 Minimalkan interupsi
 Hindari hiperventilasi
e. Rasio kompresi dada dengan bantuan nafas 30:2
f. Lakukan kompresi 5 siklus
g. Lakukan penilaian ulang setelah 5 siklus.
 Memeriksa nadi karotis
 Jika tidak ada nadi, lakukan kembali kompresi
dan bantuan nafas
 Jika ada nafas, ada nadi , pertahankan jalan
nafas dan posisikan pasien dalam posisi
mantap/recovery
 Jika ada nadi tetapi tadak ada nafas, berikan 1
bantuan nafas setiap 5- 6 detik atau sekitar 10-
12x/menit, selama 2 menit dan cek nadi
setelah 2 menit.

4 Bagaimana cara a. Posisikan korban (4-10 detik)


melakukan
b. Buka jalan nafas : head tilt & chin lift atau Jaw
Airway/Jalan Nafas ?
trust
 Head tilt : kepala ditengadahkan dengan
menekan dahi
 Chin lift : angkat dagu keatas dan depan
 Jaw thrust : dorong rahang bawah keatas dan
kedepan
c. Bersihkan jalan nafas bila ada sumbatan

5 Bagaimana cara a. Cek pernafasan bersamaan dengan cek nadi


melakukan dengan memperhatikan pergerakan dinding dada
Breathing/Pernafasan
b. Bila tidak ada nafas berikan 1 nafas buatan setiap
5-6 detik atau sekitar 10-12x/menit selama 2
menit (setiap 1 nafas buatan dalam 1 detik
inspirasi dan 1 detik ekspirasi) sampai dada
terangkat, menggunakan barrier mouth to mouth
atau ambubag. Periksa nadi setiap 2 menit

16
NO PERTANYAAN JAWABAN
c. Jika ada Sumbatan jalan nafas :
 Reposisi kepala korban, coba untuk berikan
bantuan nafas lagi
 Berikan 6-10x subdiafragma abdominal trust
(Heimlich maneuver)
 Buka mulut dengan “cross finger” dan lakukan
finger sweep (sapuan jari)
 Jika tidak berhasil ulangi tindakan a, b, dan c

6 Bagaimana cara a. Setelah dilakukan kompresi dada/RJP selama 5


melakukan evaluasi? siklus, lakukan evaluasi/penilaian ulang. Cek nadi
bersamaan dengan cek pernafasan. Bila tidak
teraba nadi, lanjutkan RJP
b. Jika nadi ada nafas tidak ada, berikan 1 nafas
buatan setiap 5-6 detik atau sekitar 10-12x/menit
selama 2 menit. Periksa nadi setiap 2 menit.
c. Jika nadi ada nafas ada pasien diposisikan miring
mantap apabila penolong mau menolong korban
lain
d. Apabila petugas Code Blue datang, penanganan
selanjutnya diambil alih oleh tim tersebut.

Mengathui,
Kepala UPTD Puskesmas Kedungreja

EKO MULYONO, S.KM, M.Kes NIP.19760402 19960

17

Anda mungkin juga menyukai