Anda di halaman 1dari 8

KEPADA YTH :

KETUA PENGADILAN NEGERI STABAT KELAS 1 B


DI-
STABAT

Perihal: Gugatan Perceraian

Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : PUTRIANI BR GINTING
Tempat Lahir : Telagah
Tanggal Lahir : 02 Januari 1987
Umur : 35 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dusun Telagah C Desa Telagah Kecamatan
Sei Bingai Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatera Utara;
Pekerjaan : Wiraswasta.
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTA
Agama : Katholik
NIK : 1205044201870002
Untuk selanjutnya disebut sebagai……….……………………………..….PENGGUGAT
Bahwa Penggugat dengan ini mengajukan gugatan cerai kepada:
Nama : SENSUS SITEPU
Tempat Lahir : Pamah Simelir
Tanggal Lahir : 30 Oktober 1980
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun Telagah C Desa Telagah Kecamatan
Sei Bingai Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatera Utara;
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Kawin : Kawin
Pendidikan : SMA
Agama : Katholik
NIK : 1205043010800001
Untuk selanjutnya disebut sebagai…………………………….……….....….TERGUGAT
Bahwa adapun alasan-alasan Penggugat (posita) mengajukan gugatan cerai
kepada Tergugat adalah sebagai berikut:

1
1. Bahwa Penggugat kenal dengan Tergugat sudah 1 (satu) tahun, dan pada
tanggal 26 September 2007 Penggugat dan Tergugat melangsungkan
perkawinan secara sah menurut agama Katholik yang dilangsungkan di
Gereja ST Petrus Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat
dihadapan Pemuka Agama Katholik yang bernama RD. Asrot Justin Purba

2. Bahwa awal perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri
terjalin hubungan yang bahagia dan harmonis, sehingga mencerminkan
keluarga yang bahagia sebagaimana tujuan perkawinan yang diamanahkan
oleh Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

3. Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut telah didaftarkan atau


dicatatkan oleh Penggugat dan Tergugat pada tanggal 2 September 2013
pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai seperti tertuang di
dalam Kutipan Akta Perkawinan No.1275/KW-02092013-0002 bertanggal 2
September 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Binjai yang bernama Drs. H.Arlan Nasution. M.AP;

4. Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berumah tangga Tergugat hanya


mocok-mocok tidak ada pekerjaan tetap.

5. Bahwa setelah melangsungkan pernikahan, kemudian Penggugat dan


Tergugat tinggal dirumah orang tua Tergugat di Dusun Pamah Simelir Desa
Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Selama 4 (empat) bulan.
Dan setelah itu Penggugat dan Tergugat pindah kediaman di Dusun Telagah
C Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat dan hingga saat ni
Penggugat tinggal atau bedomisili di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai
Kabupaten Langkat.

6. Bahwa dari hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut telah
dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa yakni 2 (dua) orang anak yang terdiri
dari : Anak Pertama seorang laki-laki bernama ALDO PRATAMA SITEPU yang
lahir di Telagah pada tanggal 25 November 2008 dan Anak Kedua seorang
perempuan bernama ADELIA XVERALDA BR SITEPU yang lahir di Langkat
pada tanggal 6 Juli 2014.

7. Bahwa kelahiran Anak Pertama dari Penggugat dan Tergugat yang bernama
ALDO PRATAMA SITEPU telah didaftarkan oleh Penggugat dan Tergugat pada
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat seperti
tertuang dalam Kutipan Akta Kelahiran No. 1205-LT-11092014-0061
bertanggal 11 September 2014. Dan kelahiran Anak Kedua dari Penggugat
dan Tergugat yang bernama ADELIA XVERALDA BR SITEPU telah didaftarkan
oleh Penggugat dan Tergugat pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Langkat seperti tertuang dalam Kutipan Akta Kelahiran No.
1205-LT-11092014-0067 bertanggal 11 September 2014.

2
8. Bahwa, kebahagiaan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat hanya
sebentar Penggugat rasakan, kemudian setelah itu hanya penderitaan lahir
dan batin yang Penggugat rasakan karena kemudian Tergugat mulai
menunjukkan sifat asli dan kelakuan buruknya yakni Tergugat tidak pernah
menafkahi Penggugat dan anak-anak Penggugat dan Tergugat serta
bermalas-malasan dirumah, Tergugat jarang pulang ke rumah Penggugat dan
Tergugat, Tergugat sering melakukan kontak fisik kepada Penggugat,
Tergugat tidak menyangangi Penggugat serta kedua anaknya dan Tergugat
juga sering bermain judi;

9. Bahwa sebelum awal perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah sering


terjadi percek-cokan antara Penggugat dan Tergugat yang dipicu dari sikap
Tergugat yang selalu mau menang sendiri dan terlebih Tergugat tidak perduli
kepada diri Penggugat, dimana Tergugat lebih memikirkan dirinya sendiri;

10. Bahwa oleh karena seringnya terjadi percek-cokan yang secara terus
menerus antara Penggugat dan Tergugat, hal tersebut pula yang
menyebabkan antara Penggugat dan Tergugat jarang dapat untuk
berkomunikasi dengan baik layaknya suami istri yang baik dalam menjalani
rumah tangga bersama;

11. Bahwa setelah mempunyai anak percek-cokan antara Pengugat dan


Tergugat semakin memuncak, dimana Tergugat semakin sibuk dengan
dunianya sendiri, Tergugat juga tidak pernah mengurus anak-anaknya setiap
hari yang mengurus anak hanyalah Penggugat, dimana Tergugat tidak perduli
apakah anaknya sudah makan atau minum susu;

12. Bahwa setelah Penggugat dan Tergugat berumah tangga, ditahun 2017
Penggugat berjualan usaha Sembako dan jualan warung kopi dirumah
Penggugat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Penggugat dan
kebutuhan anak-anak Penggugat .

13. Bahwa sebagai seorang ayah dimana Tergugat semacam tidak terima dengan
tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang mana seharusnya Tergugat
dapat juga memberikan perhatiannya yang lebih kepada anak-anaknya,
namun kenyataannya Tergugat tidak perduli sama sekali, hal tersebut juga
yang membuat antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi percek-cokan
secara terus menerus, sehingga dalam rumah tangga Penggugat dan
Tergugat semakin tidak harmonis;

14. Bahwa diwaktu terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat,


Tergugat selalu memakai kekerasan fisik dan selalu memukul Kepala
Penggugat didepan anak-anak Penggugat.

15. Bahwa selama Penggugat berumah tangga Penggugat selalu memberikan


kewajiban Penggugat selaku ibu rumah tangga dan selalu mengalah demi

3
mempertahan agar rumah tangga tetap harmonis akan tetapi Tergugat terus
berusaha memulai percek cokan dan terus memaki Penggugat di depan
tetangga.

16. Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berumah tangga, Penggugat yang
mencari nafkah untuk anak – anak Penggugat mulai membeli susu anak –
anak dan kebutuhan anak – anak Penggugat karena Penggugat mempunyai
pekerjaan usaha sembako dan warung kopi di rumah Penggugat saat ini.

17. Bahwa selama Tergugat tidak bekerja orang tua Penggugat ikut memberi
nafkah kepada anak – anak Penggugat dan Tergugat.

18. Bahwa, puncak percekcokan Penggugat dan Tergugat terjadi pada Tahun
2022 dimana hal sepele Tergugat selalu membesar-besarkan masalah
sehingga Tergugat selalu mengucapkan kata cerai kepada Penggugat dan
selalu memukul Penggugat dan memaki-maki Penggugat dengan bahasa
binatang dan kasar kepada Penggugat didepan tetangga. Sehingga di dalam
rumah tangga Penggugat dan Tergugat tiada lagi kebahagian dan
keharmonisan dalam rumah tangga, yang ada hanya penderitaan lahir dan
batin bagi Penggugat rasakan;

19. Bahwa pihak keluarga Penggugat sudah berusaha menyelesaikan


permasalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut, namun usaha
keluarga Penggugat tersebut sia-sia dan tidak pernah membuahkan hasil.

20. Bahwa, setelah itu tonggak kehidupan rumah tangga Penggugat dan
Tergugat semakin goyah.

21. Bahwa berdasarkan hal ini Tergugat telah melanggar asas dan prinsip
perkawinan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, yakni Tergugat dalam berumah tangga tidak
mempunyai keinginan membentuk sebuah keluarga bahagia dan kekal dalam
perkawinannya dengan Penggugat;

22. Bahwa salah satu asas atau prinsip yang terkandung dalam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa tujuan perkawinan adalah
membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan kekal, untuk itu suami isteri
perlu saling membantu dan melengkapi agar masing - masing dapat
mengembangkan kepribadiannya, saling membantu dan mencapai
kesejahteraan spiritual dan mental, namun asas ini telah dilanggar oleh
Tergugat;

23. Bahwa, hingga saat ini tidak ada terlihat itikad baik dari Tergugat untuk
berubah dan mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugat,
sehingga Penggugat hanya merasakan penderitaan lahir dan batin yang luar

4
biasa yang tak dapat ditahankan lagi oleh Penggugat dan berdasarkan fakta
ini Rumah Tangga Penggugat dan Tergugat tidak mungkin lagi diperbaiki dan
dipertahankan, sehingga Penggugat mengajukan gugatan cerai kepada
Tergugat pada Pengadilan Negeri Stabat;

24. Bahwa, berdasakan fakta ini Penggugat melihat Tergugat jelas menginginkan
perpisahan sehingga dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa
penyebab percekcokan atau penyebab salah satu pihak telah meninggalkan
pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri yaitu
apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan ataukah tidak (
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 534 K / Pdt / 1996 tanggal 18 Juni
1996 ), dari fakta yang ada nyata Tergugat tidak memberikan nafkah kepada
Penggugat dan Tergugat sudah berulang kali mengucapkan cerai kepada
Penggugat .

25. Bahwa alasan perceraian yang diajukan Penggugat adalah Pasal 39 Undang-
Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 bahwa antara Penggugat dan
Tergugat tidak mungkin lagi hidup rukun sebagai suami istri, maupun Pasal
19 huruf a dan f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
pelaksanaan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
yang berbunyi: salah satu pihak berbuat zina, atau menjadi pemabuk,
pemadat, dan lainya yang sukar disembuhkan dan Antara suami dan istri
terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan
akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga .

26. Bahwa mengenai keberadaan anak-anak Penggugat dan Tergugat yang


masih membutuhkan kasih sayang dan pendidikan yang baik, dimana selama
ini anak – anak Penggugat dan Tergugat yakni ALDO PRATAMA SITEPU dan
ADELIA XVERALDA BR SITEPU hidup bahagia bersama dengan Penggugat,
dimana kedua anak-anak tersebut dengan penuh kasih sayang berada dalam
pengasuhan dan didikan Penggugat, serta pembiayaan untuk anak tersebut
ditanggung oleh Penggugat, sehingga untuk menjaga perkembangan fisik,
psikologis, pendidikan anak dan demi masa depan anak-anak tersebut, sudah
sepantasnya hak asuh atas anak tersebut diberikan Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini kepada Penggugat;

27. Bahwa sesuai aturan hukum, anak yang belum dewasa lebih berhak diasuh
dan dirawat oleh Ibu kandungnya (Penggugat) karena untuk menjaga
perkembangan fisik dan psikologis anak tersebut, hal ini sesuai dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 239K/Sip/1968 tertanggal 15 Maret
1969, maka patut kiranya hak pengasuhan atas anak tersebut diberikan
kepada Penggugat dan apabila nanti saatnya anak-anak Penggugat dan
Tergugat telah tumbuh dewasa secara jasmani dan rohani, anak Penggugat
dan Tergugat dapat menentukan sendiri, apakah anak Penggugat dan
Tergugat ikut dengan Penggugat atau ikut dengan Tergugat;

5
28. Bahwa, karena Penggugat memohon hak asuh (pemeliharaan) anak-anak
Penggugat dan Tergugat, sebagaimana tersebut diatas dan berdasarkan
ketentuan pasal 41 huruf (b) Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan maka Tergugat selaku ayah kandungnya berkewajiban
memenuhi biaya pemeliharaan dan biaya pendidikan anak-anak Penggugat
dan Tergugat, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini menghukum Tergugat memberi biaya pemeliharaan dan biaya
pendidikan terhadap 2 (dua) anak Penggugat dan Tergugat sebesar Rp.
3.000.000.- (tiga juta rupiah) setiap bulannya sampai anak – anak tersebut
dewasa atau cakap bertindak menurut hukum, dimana perincian biaya
tersebut terdiri dari biaya pendidikan ditaksir sekitar Rp. 1.000.000 ,- (satu
juta rupiah) setiap bulannya, biaya kesehatan ditaksir sektar Rp.500.000,-
(lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya, serta biaya sandang pangan ditaksir
Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah). Setiap bulannya.

29. Bahwa dengan keadaan-keadaan tersebut diatas, maka telah nyata antara
Penggugat dengan Tergugat tersebut sudah tidak ada harapan akan hidup
rukun lagi dalam berumah tangga, sehingga perkawinan antara Penggugat
dan Tergugat tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi, sehingga atas
gugatan Penggugat yang mohon agar perkawinan tersebut diputus Yang
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dengan
Perceraian agar dapat dikabulkan.

30. Bahwa, sebagaimana amanat Pasal 35 (1) PP 9 tahun 1975, apabila gugatan
Penggugat ini dikabulkan dan setelah putusan ini mempunyai kekuatan
hukum, Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memerintahkan Panitera Pengadilan
Negeri Stabat atau Pejabat yang ditunjuk untuk mengirimkan salinan
putusan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat
untuk mendaftarkan putusan perceraian tersebut dalam daftar yang di
peruntukkan untuk itu;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan Penggugat diatas,


Penggugat memohon keadilan kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, agar memanggil para pihak yang
berperkara yakni Pengugat dan Tergugat, untuk diproses dalam suatu
persidangan, pada waktu dan tempat yang ditetapkan untuk itu dan seterusnya
mengadili serta memutus perkara ini dengan amar sebagai berikut:

MENGADILI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang
dilangsungkan pada tanggal 26 September 2007 yang dilangsungkan secara

6
agama Katholik di Gereja Katholik ST. Petrus dihadapan Pemuka Agama
Katholik yang bernama RD. Asroy Justin Purba adalah sah secara hukum.
3. Menyatakan kelahiran 2 (dua) orang anak yang terdiri dari : 1. ALDO
PRATAMA SITEPU yang lahir di Telagah pada tanggal 25 Nopember 2008
telah didaftarkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Langkat seperti tertuang dalam Kutipan Akta Kelahiran No. 1205-LT-
11092014-0061 bertanggal 11 September 2014. 2. ADELIA XVERALDA BR
SITEPU yang lahir di Langkat pada tanggal 6 Juli 2014 telah didaftarkan pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat seperti tertuang
dalam Kutipan Akta Kelahiran No. 1205-LT-11092014-0067 bertanggal 11
September 2014 adalah anak yang sah dari hasil perkawinan antara
Penggugat dan Tergugat.
4. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang
dilangsungkan pada tanggal 26 September 2007 yang dilangsungkan secara
agama Katholik di Gereja Katholik ST. Petrus dihadapan Pemuka Agama
Katholik yang bernama RD. Asroy Justin Purba dan telah didaftarkan atau
dicatatkan oleh Penggugat dan Tergugat pada tanggal 2 September 2013
pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai seperti tertuang di
dalam Kutipan Akta No.1275/KW-02092013-0002 bertanggal 2 September
2013 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Binjai yang bernama Drs. H. Arlan Nasution. M.AP; putus dengan
jalan Perceraian dengan segala akibat hukumnya;
5. Menyatakan Hak Asuh Anak yang terdiri dari ALDO PRATAMA SITEPU yang
lahir di Telagah pada tanggal 25 Nopember 2008 telah didaftarkan pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat seperti tertuang
dalam Kutipan Akta Kelahiran No. 1205-LT-11092014-0061 bertanggal 11
September 2014. 2. ADELIA XVERALDA BR SITEPU yang lahir di Langkat pada
tanggal 6 Juli 2014 telah didaftarkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Langkat seperti tertuang dalam Kutipan Akta Kelahiran No.
1205-LT-11092014-0067 bertanggal 11 September 2014 adalah berada
dibawah Pengasuhan Penggugat hingga dewasa atau cakap bertindak
menurut hukum;
6. Menghukum Tergugat untuk memberikan biaya pemeliharaan dan biaya
pendidikan terhadap anak-anak Penggugat dan Tergugat sebesar Rp.
3.000.000,- (tiga juta rupiah) setiap bulannya sampai anak-anak Penggugat
dan Tergugat sebagaimana tersebut diatas dewasa atau cakap bertindak
menurut hukum ;
7. Memerintahkan Kepada Panitera Pengadilan Negeri Stabat untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Langkat untuk
dicatat dalam register yang disediakan untuk itu;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat yang memeriksa perkara


ini berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo et bono);

7
Demikianlah Gugatan ini Penggugat sampaikan kepada Ketua Pengadilan
Negeri Stabat dengan penuh harapan agar gugatan Penggugat dapat ini dapat
dikabulkan;
Stabat , September 2022
Hormat Saya / Penggugat

PUTRIANI BR GINTING

Anda mungkin juga menyukai