Nomor 751/Pdt.G/2022/PA.Bm
CERAI TALAK
IDENTITAS
PEMOHON:
Nama : -
Umur : 47 tahun.
Agama : islam.
Pendidikan : SLTA.
Pekerjaan : -
Alamat : lingkungan santi II barat RT/RW 006/003 kelurahan santi kota bima.
TERMOHON:
Nama : -
Umur : 43 tahun.
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : -
Alamat semula: lingkungan santi II barat RT/RW 006/003 kelurahan santi kota bima.
SAKSI 1:
Umur : 38 tahun.
Agama : Islam.
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : -
Alamat : Kota Bima
Keterangan: Saksi adalah tetangga pemohon.
SAKSI II:
Umur : 40 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SLTA.
Pekerjaan : -
Alamat : Kota bima
Keterangan: Saksi adalah tentangga Pemohon
Kasus posisi
Berawal Pada tanggal 24-08-2006, Pemohon dengan Termohon melangsungkan
pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan
Selemadeg, Kabupaten Tabanan Kota Dempasar Provinsi Bali, berdasarkan Kutipan Akta Nikah
Nomor: 10/04/VIII/2006 tanggal 10-08-2015. Setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan
Termohon bertempat tinggal di rumah bawaan Pemohon di Kabupaten Denpasar Timur Kota
Denpasar Provinsi Bali selama 12 tahun, kemudian tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan
Santi Kota Bima selama 3 tahun 5 bulan;
Fundamentum petendi:
1. Bahwa sejak tahun 2015, antara Pemohon dengan Termohon terus menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga disebabkan antara lain : Termohon suka berpacaran/berselingkuh dengan lelaki
lain;
2. Termohon bersifat kas sulit diatur, suka menghina dan mencacimaki Pemohon
3. Bahwa akibat perselisihan yang terjadi pada bulan Januari 2022 Termohon pergi
meninggalkan Pemohon tanpa ijin dari Pemohon dan tanpa alasan yang jelas, selama itu
Termohon tidak pernah pulang dan tidak pernah mengirimkan kabar berita hingga
sekarang
4. Bahwa, berdasarkan Surat Keterangan Kepala Kelurahan Santi xxxxxxxxxxx xxxxxxx
Kota Bima Nomor: 450.2/32/KS/IV/2022 Tanggal 09-05 2022 yang menyatakan bahwa
termohon dahulu pernah berdomisili di alamat sebagaimana tersebut diatas namun
sekarang tidak diketahuin lagi alamatnya (GHAIB).
5. Pemohon telah berusaha mencari tahu alamat termohon namun tidak berhasil.
6. Pemohon telah dinasehati oleh keluarga dan tokoh masyarakat namun tak berhasil.
Petitum:
Primer
1. Mengabulkan permohonan pemohon
2. Memberikan izin kepada pemohon untuk mengucapkan talak satu Raj’I terhadap
termohon dihadapan siding pengadilan agama bima.
3. Menetapkan biaya perkara sesuai aturan hukum yang berlaku.
Subsidair
- menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya berdasarkan pertimbangan majelis hakim.
Anotasi kasus
Dalam pertimbangannya pengadilan Agama Bima menyatakan bahwa:
pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon datang menghadap sendiri di persidangan,
sedangkan Termohon tidak datang menghadap dan tidak pula menyuruh orang lain untuk
menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan
patut dan tidak ternyata ketidakhadirannya tersebut disebabkan oleh suatu halangan yang sah,
maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon. Yang mulia hakim juga telah menasehati
Pemohon agar berfikir untuk tidak bercerai dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil dan
Pemohon tetap pada dalil-dalil permohonannya untuk bercerai dengan Termohon.
Karena termohon tidak pernah hadir dalam persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi
dan patut, maka perkara ini tidak dapat dimediasi, kemudian dilanjutkan pemeriksaan perkara
dalam sidang tertutup untuk umum dan dibacakan surat permohonan Pemohon yang isi dan
maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon tanpa ada perubahan.
Saksi kedua, SAKSI 2, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan xxxxxxxxxx,
bertempat tinggal di KOTA BIMA.. Saksi sebagai tetangga Pemohon dan di bawah sumpah
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
KESIMPULAN
Pemohon mengajukan permohonan cerai terhadap Termohon dengan alasan yang pada pokoknya
bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri, dan awalnya didalam rumah tangga Pemohon
dan Termohon baik dan rukun akan tetapi dari sejak empat bulan lamanya Termohon pergi tanpa
izin dan meninggalkan Termohon hingga sekarang dan selama itu Termohon tidak pernah pulang
maupun memberi kabar pada Pemohon, kemudian Hakim yang berwenang juga sudah berusaha
untuk mendamaikan kedua belah pihak.
berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka telah terbukti permohonan Pemohon beralasan
hukum sesuai ketentuan Pasal 39 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam
serta sesuai dengan dalil al-Qur’an Surah al-Baqarah ayat 227 dan ayat 229;. Dan juga
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dan dengan mengingat ketentuan
Pasal 149 R.Bg, maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan dengan verstek
Berdasarkan fakta hukum tersebut, maka secara normatif alasan perceraian yang diajukan Pemohon
telah terbukti memenuhi segenap unsur ketentuan Pasal 19 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf b Kompilasi Hukum Islam, yaitu bahwa suatu perceraian dapat
terjadi dengan alasan apabila salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun
berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar
kemampuannya”.
Oleh karena itu Pemohon dan Termohon telah terbukti berpisah tempat tinggal, maka sesuai
dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 379/K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997
menyatakan, “Suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun
kembali, maka rumah tangga tersebut retak dan pecah dan telah memenuhi alasan cerai”.
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974,
perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan
berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak serta adanya cukup alasan bahwa
antara suami-isteri itu tidak dapat rukun kembali dalam sebuah rumah tangga
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka telah terbukti permohonan Pemohon
beralasan hukum sesuai ketentuan Pasal 39 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf
(f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta
sesuai dengan dalil al-Qur’an Surah al-Baqarah ayat 227 dan ayat 229;