Anda di halaman 1dari 5

PSIKOLOGI KELUARGA satu rumah dan saling menunjang satu

sama lain.
Psikologi Keluarga suatu keilmuan yang 3. Single Parent Family,
mempelajari tentang kejiwaan dalam yaitu satu keluarga yang dikepalai oleh
interaksi individu individu dalam sebuah satu kepala keluarga dan hidup bersama
jaringan ikatan darah atau perkawinan. dengan anak-anak yang masih bergantung
Psikologi Keluarga sebagai keilmuan kepadanya.
yang mempelajari kejiwaan dalam 4. Nuclear dyed,
keluarga. yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang
suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
Vaginumus : Sesuatu yang tidak bisa rumah yang sama.
dirasakan saat berhubungan 5. Blended Family,
Impontensi : gangguan kesehatan yang yaitu suatu keluarga yang terbentuk dari
membuat seorang pria tidak mampu perkawinan pasangan, yang
mendapatkan atau mempertahankan ereksi. masing-masing pernah menikah dan
membawa anak hasil perkawinan
TANTANGAN KELUARGA DIMASA terdahulu.
DEPAN 6. Three Generation Family,
yaitu keluarga yang terdiri dari tiga
- Perselingkuhan generasi, yaitu kakek, nenek, bapak, ibu,
- era digital dan anak dalam satu rumah.
- 7. Single Adult Living Alone,
yaitu bentuk keluarga yang hanya terdiri
PENGERTIAN KELUARGA dari satu orang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
● Terbentuk karena adanya 8. Middle Age atau Elderly Couple,
perkawinan antara pria & wanita yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang
● Berhubungan dengan masalah anak suami istri paruh baya.
● Berhubungan dengan keturunan /
ikatan darah
4 TIPE KELUARGA menurut
TIPE - TIPE KELUARGA menurut Fitzpatrick
menurut (Friedman, 2010),
● Tipe Konsensual :
1. Nuclear Family (keluarga Inti), Keluarga yang sering melakukan
yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua percakapan dan juga memiliki kepatuhan
dan anak yang masih menjadi yang tinggi. Keluarga ini suka
tanggunganya dan tinggal dalam satu berkomunikasi/mengobrol bersama tetapi
rumah, terpisah dari sanak keluarga memegang otoritas keluarga (orang tua
lainnya. tetap berperan sebagai pihak yeng
2. Extended Family (Keluarga membuat keputusan).
Besar), ● Tipe Pluralistis:
yaitu satu keluarga yang terdiri dari satu Keluarga yang sering berkomunikasi/
atau dua keluarga inti yang tinggal dalam melakukan percakapan namun memiliki
kepatuhan yang rendah. Anggota keluarga Anak akan sangat peka pada usianya yang
sering berkomunikasi terbuka tetapi masih kecil. Mereka mengamati ekspresi,
membuat keputusannya masing-masing. gaya interaksi, perilaku, emosi dari orang
● Tipe Protektif: tua mereka saat berkomunikasi dengan
Keluarga ini jarang berkomunikasi namun mereka. Misalnya : Sikap orang tua
memiliki kepatuhan yang tinggi. Orang tua mencerminkan pertumbuhan anak.
tidak melihat alasan penting mengapa 5. Fungsi Religius :
mereka harus menghabiskan banyak waktu Keluarga menjadi tempat pertama yang
untuk mengobrol dan orang tua adalah memperkenalkan terhadap budaya
pihak yang membuat keputusan. beragama.
● Tipe Laissez-Faire: 6. Fungsi Ekonomi :
Keluarga jarang berkomunikasi dan Fungsi ekonomi juga berperan dalam
memiliki kepatuhan rendah. Setiap menambah rasa tanggung jawab, saling
anggota keluarga tidak terlalu peduli mengerti, solidaritas, dan keterikatan antar
anggota keluarga.
SOSIALISASI ANAK 7. Fungsi Rekreasi :
Fungsi rekreasi ini sebagai tempat
melepaskan penat anggota keluarga dari
hiruk pikuk aktivitas di luar rumah.
8. Fungsi Biologis :
Keluarga sebagai fungsi biologis
merupakan tempat untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis seperti makan,
FUNGSI KELUARGA menurut kelelahan, kesehatan, dan lainnya.
Soelaeman, 1994
PERTEMUAN KE2 PERNIKAHAN
1. Fungsi Edukatif : PENGERTIAN
Fungsi ini mencakup hal tentang
pendidikan anggota keluarga dan ● Sayuti Thalib
pembinaan oleh oleh anggota keluarga Perjanjian suci membentuk keluarga antara
yang lainnya. seorang laki-laki dengan seorang
2. Fungsi Sosialisasi : perempuan.
Keluarga merupakan lingkungan sosial ● Zahry Hamid
pertama bagi pertumbuhan anak. Misal : Akad (ijab qabul) antara wali calon istri
Orang tua memperkenalkan cara menyapa dan calon mempelai laki-laki dengan
orang, cara menghormati orang yang lebih ucapan tertentu dan memenuhi rukun serta
tua, sopan santun. syaratnya.
3. Fungsi Perlindungan : ● Kemenang RI
Keluarga juga memiliki fungsi sebagai Pernikahan lebih dari sekedar lembaga
tempat perlindungan yang akan atau kontrak bilateral. Pernikahan adalah
melindungi anggota keluarganya dari sebuah komunikasi kesatuan dari pribadi
tindakan – tindakan tidak baik dari norma yang saling mengasihi dan mau hidup
sosial yang menyimpang. bersama-sama.
4. Fungsi Afeksi :
Hal Pokok dalam Pernikahan Berhubungan dengan Lawan Jenis
(Kemenag RI)
● Komunikasi efektif
● Saling mengenal baik secara fisik ● Tentukan dan awasi batas-batas
maupun psikologis anda dengan pasangan secara
● Komunikasi antara pasangan suami fisik,emosional dan verbal.
istri ● Jangan mengungkapkan
● Hidup dalam kebersamaan kekecewaan dan kejengkelan
Semangat dasarnya adalah kebajikan dengan pasangan anda pada
(benevolence), pertemanan (friendship), sembarang orang
persahabatan (companionship),kemitraan ● Jagalah emosi anda
(partnership) dan peduli/perhatian (care)
Pedoman untuk Membuat Batas dalam
● Ungkapan kasih saying yang nyata Pernikahan
● Cinta kasih itu secara istimewa
diungkapkan oleh sebuah tindakan ● Tetapkan batasan sejak awal dan
yang khas bagi sebuah pernikahan sering mengecek
● Bertumbuh bersama dalam ● Diskusikan harapan anda
kepercayaan ● Katakan kebenaran dalam cinta
Menyangkut keterbukaan pasutri, ● Fokus pada tanggung jawab anda
keberanian untuk percaya cinta kasih ● Bertindaklah dengan tepat
pasangan, membantu pasutri untuk meskipun anda tidak menyukainya
mengatasi rasa curiga,kecemburuan dan ● Belajarlah asertif
kesulitan-kesulitan yang muncul dalam ● Membedakan hak dan tanggung
pernikahan. jawab

Batas-Batas Setelah Menikah Periode Pernikahan (Strong dan De


(Tom & Lori Whiteman,2008) Vault ,1989)

● Batas memberikan 3 hal penting ● Periode tahun awal (0-10 tahun


dalam pernikahan : kebebasan, pernikahan)
perlindungan dan tanggung jawab ● Periode pernikahan muda
yang jelas ● Periode tahun pertengahan
● Batas yang sehat membuat sukacita (11-30 tahun pernikahan)
pasangan ,melindungi pernikahan, ● Periode tahun matang (lebih dari
serta membuat tanggung jawab 31 tahun pernikahan)
yang jelas tentang apa yang harus
dilakukan dan tidak boleh Membangun Fondasi Kokoh dalam
dilakukan Pernikahan (David & Jan Stoop,2008)
● Semakin awal kita menentukan
batasan dengan pasangan maka
akan semakin baik. ● Adanya keinginan yang sama
antara pasangan suami istri untuk
Hal yang Perlu jadi Perhatian Untuk menjadi seorang pendamping yang
bersedia untuk berbagi hidup dan toleransi serta adanya penyesuaian
menyerahkan dirinya kepada diri yang harmonis
pasangannya ● Wismanto (2005) menyatakan
● Penghormatan,pengenalan dan bahwa proses pengenalan antar
pemahaman yang sama terhadap pasangan itu terjadi sepanjang
kesamaan maupun perbedaan yang rentang hidup mereka dan dalam
unik antara pasangan suami istri pernikahan tersebut mereka saling
● Memiliki komitmen pernikahan mengembangkan satu sama lain.
yang dibuat secara bebas, terbuka, Proses pengembangan ini didasari
jujur dan sungguh-sungguh. oleh LOVE
● Memiliki kepercayaan dan (Listen/Mendengarkan, Observe,
keyakinan yang sama antara Value/Nilai dan
pasangan suami istri Emphaty/Empati).
● Tantangan pasangan suami istri
yang baru saat di awal pernikahan
PERTEMUAN KE-3 adalah di sana terdapat sebuah
PENYESUAIAN SUAMI ISTRI perjuangan yang bertujuan untuk
DALAM PERKAWINAN mencapai kemapanan serta
kebahagiaan hidup. Hal ini
TAHAPAN DALAM PERNIKAHAN mengakibatkan banyak pasangan
1. Pengantin Baru : Menyenangkan yang sibuk dengan pekerjaannya
vs penyesuaian sehingga terkadang memiliki waktu
2. Orang tua baru : Penyesuaian yang sedikit dengan keluarga
dengan peran sebagai orangtua sehingga kadang - kadang
baru pasangannya merasa diabaikan
3. Sarang kosong (Empty Nest) : sehingga terjadi konflik (Hassan,
Ada suatu waktu dimana anak akan 2004)
meninggalkan rumah (ex:kuliah di ● Menurut Clinebell & Clinebell
luar kota, menikah dsb) (2005), periode awal pernikahan
4. Pensiun : Kesiapan mental saat merupakan sebuah masa
pensiun, penyesuaian dengan penyesuaian diri pasangan terkait
kondisi baru vs keadaan yang sehingga rentan terjadi konflik.
sudah mulai menurun Pasangan suami istri harus mulai
5. Kematian pasangan : belajar untuk saling memberi dan
Penyesuaian hidup pria vs wanita menerima dan saling belajar
setelah pasangannya meninggal. tentang diri dan kebiasaan
pasangannya agar lebih
● Pasangan bukan hanya menikah mengenalnya.
dengan pasangannya saja namun
juga dengan keluarganya. Masalah yang Sering Muncul di Awal
● Mereka harus bersedia,menerima Rumah Tangga
dan memasuki lingkungan sosial, 1. Penyesuaian emosional dan sosial
budaya pasangannya, sehingga antara pasutri dengan anggota
diperlukan keterbukaan dan
keluarga lain (mertua, adik/kakak
ipar dsb)
2. Gangguan dari lingkungan (godaan
lawan jenis, materi dsb)
3. Penyesuaian karena perbedaan latar
belakang

Masalah Pribadi Suami Istri (Gunarsa,


2012)
1. Terkait masa lalu dan masa depan
yang dijalani
2. Masalah dengan lingkup keluarga
baru
3. Masalah yang berhubungan dengan
keadaan setelah memiliki anak dan
rencana perkembangan dan
pendidikan anak

Anda mungkin juga menyukai