Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

Riana Joulanda 1710711037


Diah Ayu Tri Ambarwati 1710711043
Savira Ilsa Fahrina 1710711064
Thalia Elisabeth 1710711105
 Keluarga adalah dua orang atau lebih
yang dipersatukan oleh ikatan
perkawinan, ikatan darah yang tinggal
dalam satu rumah dan saling
berinteraksi satu sama lain dalam
perannya masing-masing untuk
menciptakan atau mempertahankan
suatu budaya.

 Keperawatan keluarga adalah suatu


rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan
sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).

2
Tipe atau Jenis Keluarga

3
1. Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
 Nuclear family atau keluarga inti adalah
suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,
istri dan anak kandung atau anak adopsi.
 Extended family atau keluarga besar adalah
keluarga inti ditambah dengan keluarga lain
yang mempunyai hubungan darah, misalnya
kakek, nenek, bibi dan paman.
 Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari
suami dan istri yang tinggal dalam satu rumah
tanpa anak.
 Single parent family adalah suatu keluarga
yang terdiri dari satu orang tua dan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat
disebabkan oleh perceraian atau kematian.
 Single adult adalah satu rumah tangga yang
terdiri dari satu orang dewasa.
Menurut Frieman (1998) tipe keluarga dari dua
 Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang
tipe yaitu keluarga tradisional dan keluarga non terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut
tradisional usia.
4
2. Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :
 Keluarga communy yang terdiri dari satu
keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam
satu rumah.
 Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan
perkawinan dan anak hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
 Homo seksual dan lesbian adalah dua individu
sejenis yang hidup bersama dalam satu rumah
dan berpefilaku layaknya suami istri.

Menurut Frieman (1998) tipe keluarga dari dua


tipe yaitu keluarga tradisional dan keluarga non
tradisional 5
a. Pola dan proses komunikasi dapat dikataan
berfungsi apabila jujur, terbuka, melibatkan
emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga
serta adanya hierarki kekuatan. Pola
komunikasi dalam keluarga dikatakan akan
berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin
mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan
berkualitas, dapat menerima dan memberi
umpan balik, tidak bersifat asumsi,
berkomunikasi sesuai. Sebaliknya, seseorang C. Struktur keluarga
menerima pesan (receiver) dapat menerima
pesan dengan baik jika dapt menjadi
pendengan yang baik, memberi umpan balik
dan dapat memvalidasi pesan yang diterima.

b. Struktur peran adalah serangkaian perilaku


yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan baik peran formal maupun informal. 6
C. Struktur keluarga
• Struktur kekuatan adalah kemampuan
individu untuk mengontrol dan
mempengaruhi atau merubah perilaku
orang lain yang terdiri dari legitimate
power (hak), referen power (ditiru),
expert power (keahlian), reward power
(hadiah), coercive power (paksaan) dan
affektif power.

• Nilai keluarga dan norma adalah sistem


ide-ide, sikap dan keyakinan yang
mengikat anggota keluarga dalam
budaya tertentu sedangkan norma
adalah pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu.
7
D. Fungsi keluarga

ONE:
Fungsi afektif (the Affective TWO: THREE: FOUR:
Function) Fungsi sosialisasi Fungsi reproduksi Fungsi ekonomi

FIVE:
Fungsi perawatan atau
pemeliharaan kesehatan
8
E. PERAN DAN TUGAS KELUARGA

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,


sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi
dan situasi tertentu.

9
Peran ayah Peran ibu Peran anak
1. Sebagai suami dari istri
dan ayah dari anak-anaknya. 1. Sebagai istri dan ibu dari anak-
anaknya.
2. pencari nafkah 2. Mengurus rumah tangga Anak-anak melaksanakan
3. Sebagai pendidik, 3. Sebagai pengasuh dan pendidik peran psikososial sesuai
pelindung dan pemberi rasa anak-anaknya engan tingkat perkembangan
aman sebagai kepala 4. Berperan sebagai pencari nafkah fisik, mental, sosial dan
keluarga. tambahan dalam keluarga. spiritual. 10
• Keluarga baru (beginning family). Keluarga pada
tahap ini mempunyai tugas perkembangan, yaitu
membina hubungan dan kepuasan bersama,
menetapkan tujuan bersam, membina
hubungan dengan keluarga lain, teman,
kelompok sosial dan merencanakan anak atau
KB.
• Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing F. Tahap-tahap perkembangan keluarga
family), yaitu dimulai dengan kelahiran anak
pertama hingga bayi berusia 30 bulan. dan tugas perkembangan keluarga
Mempunyai tugas perkembangan seperti
persiapan bayi, membagi peran dan
tanggungjawab, adaptasi pola hubungan
seksual, pengetahuan tentang kehamilan,
persalinan dan menjadi orang tua.

11
• Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga
dengan anak pertama yang berumur 30 bulan sampai
dengan 6 tahun. Mempunyai tugas perkembangan, yaitu
membagi waktu, pengaturan keuangan, merencanakan
kelahiran yang berikutnya dan membagi tanggungjawab
dengan anggota keluarga yang lain.

• Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak


pertama berusia 13 tahun. Adapun tugas perkembangan
keluarga ini, yaitu menyediakan aktivitas untuk anak,
pengaturan keuangan, kerjasama dalkam memnyelesaikan
masalah, memperhatikan kepuasan anggota keluarga dan
sistem komunikasi keluarga.

• Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak


pertam 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Tugas
pekembangan keluarga ini adalah menyediakan fasilitas
kebutuhan keluarga yang berbeda, menyertakan keluarga
dalam bertanggungjawab dan mempertahankan filosofi
hidup.

12
• Keluarga dengan anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak
pertama, meninggalkan rumah dengan tugas perkembangan
keluarga, yaitu menata kembali sumber dan fasilitas,
penataan yanggungjawab antar anak, mempertahankan
komunikasi terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan
menantu.

• Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak


terakhir meninggalakan rumah dan berakhir pada saat
pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu
mempertahankan suasana yang menyenangkan,
bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga,
membina keakraban dengan pasangan, mempertahankan
kontak dengan anak dan berpartisipasi dalam aktivitas
sosial.

• Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan


keluarga dimulai dari salah satu pasangan memasuki masa
pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan
meninggal dunia. Adapun tugas perkembangan keluarga ini,
yaitu menghadapi pensiun, saling rawat, memberi arti
hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu dan
masyarakat.
13
1, Stresor Jangka pendek dan panjang G. Stress dan Koping keluarga
a. stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih
6 Bulan
b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang di alami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
lebih dari 6 Bulan.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap


situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga
berespon terhadap situasi /stressor

3. Strategi koping yang di gunakan


Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
di gunakan bila menghadapi permasalahan 14
Thank You

15

Anda mungkin juga menyukai